• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase sistem reproduksi pada wanita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Persentase sistem reproduksi pada wanita"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM

SISTEM

REPRODUKSI

REPRODUKSI

PADA WANITA

(2)
(3)

1. 1. Organ ReproduksiOrgan Reproduksi

Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi

Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi

dalam dan organ reproduksi luar.

dalam dan organ reproduksi luar.

Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam

Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium

Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium

dan saluran reproduksi (saluran kelamin).

dan saluran reproduksi (saluran kelamin).

Ovarium

Ovarium

Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk

Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk

oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam

oval dengan panjang 3 – 4 cm. Ovarium berada di dalam

rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya Setiap

rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya Setiap

ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Fungsi

ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Fungsi

ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta

ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta

hormon hesterogen dan progesteron.

hormon hesterogen dan progesteron.

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk,

Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk,

uterus dan vagina.

uterus dan vagina.

Organ reproduksi luar

Organ reproduksi luar

Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva

Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva

merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita.

merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita.

Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris)

Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris)

merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak

merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak

menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini

menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini

mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat

mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat

lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang.

lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang.

Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir

Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir

kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan

kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan

labium minor berfungsi untuk melindungi vagina.

(4)

2.Oogenesis2.Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.

membentuk oosit primer.

Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam

kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).

(5)

3.Hormon pada Wanita3.Hormon pada Wanita

Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi.

adalah dalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi

Siklus menstruasi

Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara

ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara

hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.

menstruasi.

Fase pra-ovulasi Fase pra-ovulasi

Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadrotropin. Gonadrotropin merangsang mengeluarkan hormon gonadrotropin. Gonadrotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkn FSH.

hipofisis untuk mengeluarkn FSH. Fase ovulasi

Fase ovulasi

Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau hambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. hambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Fase pasca-ovulasi

Fase pasca-ovulasi

Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh lh dan FSh akan berkerut dan berubah sekunder karena pengaruh lh dan FSh akan berkerut dan berubah jadi korpus luteun.

(6)

4.Fertilisasi

4.Fertilisasi

Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder

Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder

yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi

yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi

umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki

umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki

oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit

oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit

sekunder, pertama-tama sperma harus menembus

sekunder, pertama-tama sperma harus menembus

berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit

berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit

sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma

sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma

juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata,

juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata,

yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di

yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di

sebelah dalamkorona radiata,berupa geliko protein yang

sebelah dalamkorona radiata,berupa geliko protein yang

membungkus oosit skunder.

membungkus oosit skunder.

Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: hialuronidase

hialuronidase

Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.

radiata. akrosin akrosin

Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.

pelusida.

antifertilizin antifertilizin

Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.

pada oosit sekunder.

Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi : fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi : Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.

Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. Menarik sperma secara kemotaksis positif.

Menarik sperma secara kemotaksis positif.

(7)

5.Gestasi (Kehamilan)

5.Gestasi (Kehamilan)

Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium

Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium

uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah

uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah

secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut

secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut

berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan

berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan

bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.

bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.

Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit.

Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit.

Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya

Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya

yang disebut blastocoel(blastosol).

yang disebut blastocoel(blastosol).

Blastosit terdiri dari sel-Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel-sel-sel

sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. bagian dalam.

Sel-sel bagian luar blastosit

Sel-sel bagian luar blastosit

Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas

Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas

yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus.

yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus.

Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah

Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah

endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel

endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel

trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang

trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang

berfungsi untu

berfungsi untu

k mencerna serta mencairkan sel – sel

k mencerna serta mencairkan sel – sel

endometrium.

endometrium.

Sakus vitelinus

Sakus vitelinus

Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran

Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran

berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari

berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari

perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada

perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada

blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat

blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat

pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh

pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh

darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi

darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi

dengan trofoblas membentuk korion.

(8)

6.Persalinan6.Persalinan

Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan

secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis. dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.

Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.

estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.

Estrogen Estrogen

Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. Oksitosin

Oksitosin

Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus.

untuk kontraksi uterus. Prostaglandin

Prostaglandin

Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.

berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus. Relaksin

Relaksin

(9)

7.Laktasi

7.Laktasi

Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada

Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada

persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal

persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal

dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum

dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum

kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa

kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa

(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan

(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan

saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum

saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum

berkembang.

berkembang.

Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu

Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu

dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan

dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan

hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin.

hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin.

Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan

Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan

progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem

progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem

saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang.

saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang.

Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak

Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak

disekitarnya juga bertambah besar.

disekitarnya juga bertambah besar.

(10)

TERIMA KASIH

Gambar

GAMBAR SISTEM REPRODUKSI PADA WANITAGAMBAR SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tugas dan fungsi BPD yang telah dipaparkan diatas, dimana BPD sebagai penyaulr aspirasi masyarakat seharusnya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, namun

Memastikan bahwa dalam pengukuran selalu terdapat ketidakpastian hasil pengukuran karena setiap orang memiliki prediksi hasil yang berbeda-beda dalam mengukur benda.. Oleh karena

Hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya siklus kenaikan dan penurunan konsumen, jika produk dan harga tidak diperhatikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Brand KFC Terhadap Kepuasan Konsumen Muslim Di Mega Town Square (METOS) Palangka Raya Kalimantan Tengah

Data tersebut diperoleh dari alat ukur yang diisi langsung oleh subjek melalui skala bullying, secure attachment dengan orang tua, dan kontrol dirig. Metode

Dengan adanya komitmen dari setiap pihak maka pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penanggulangan HIV-AIDS di Kabupaten Semarang dapat berjalan secara

Manfaat berdasarkan simbol lebih pada keuntungan secara ekstrinsik dari penggunaan produk atau jasa dan biasanya masuk dalam kategori atribut yang berkaitan dengan produk.