TUGAS PPKn
“Konsep Negara Kesatuan dan Federal Dalam Kehidupan Bernegara”
Disusun Oleh Kelompok 3:
1. Hayatun Ningsih
2. Julia Afria
3. Khairun Nisa SA
4. Maulidia Sari
5. Mawar
6. Muhammad Yazid Assyairi
7. Putri Hayatun Hikmah
8. Rima Melati
9. Yuna Desiati
Kelas: XI IIS 2
Madrasah Aliyah Negeri 2 Amuntai
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...i
A. KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA...1
1. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Negara Secara Universal...1
2. Fungsi dan Tujuan Negara...2
3. Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Federasi...3
B. HAKIKAT NEGARA MENURUT BANGSA INDONESIA...4
1. Terjadinya Negara Republik Indonesia...5
2. Tujuan Negara Republik Indonesia...5
3. Pancasila, UUD 1945,Negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai Satu Kesatuan Integral...6
C. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA...7
1. Politik...7
2. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia...7
3. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara...8
D. KONSEP NEGARA FEDERAL...11
1. Federalisme...12
E. KONSTITUSI NEGARA FEDERAL...13
1. Pemerintah Negara Bagian dan Teritori...14
2. Hubungan antara Pemerintah Federal dan Negara Bagian...14
3. Perbandingan dan Federalisme Diterapkan...15
4. Kelemahan dan Kekuatan Sitem Federal...15
A. KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionalisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Negara Secara Universal a. Arti Negara Secara Umum
Kata “Negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagari atau nagara yang berarti kota. Negara memiliki arti luas dan arti sempit. Dalam arti luas negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara institusional dan melampaui masyarakat-masyarakat terbatas untuk mewujudkan kepentingan bersama. Sedangkan dalam arti sempit negara disamakan dengan lembaga-lembaga tertinggi dalam kehidupan sosial yang mengatur, memimpin dan mengkoordinasikan masyarakat supaya hidup wajar dan berkembang terus. Negara adalah organisasi yang didalamnya ada rakyat, wilayah yang permanen dan pemerintah yang berdaulat(baik ke dalam maupun ke luar).
Setiap ahli mengartikan negara menurut titik pandangnya masing-masing. Dari bermacam-macam pengertian itu, kita dapat mengelompokkan menjadi empat, yauti : pengertian negara di tinjau dari organisasi kekuasaan, organisasi politik, organisasi kesusilaan dan integrasi antara pemerintah dengan rakyatnya.
b. Negara ditinjau dari organisasi kekuasaan
Logemann, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa. George Jellinek, negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah menetap di wilayah tertentu.
c. Negara ditinjau dari organisasi politik
Roger H. Sultou, negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama rakyat. Robert M. Mac. Iver.nnegara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
d. Negara sebagai organisasi kesusilaan
Hegel, negara merupakan organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesis antara kemerdekaan individu dengan kemerdekaan universal. J. J. Rousseau, kewajiban negara adalah untuk memelihara kemerdekaan individu dan menjaga ketertiban kehidupan manusia.
Negara dalam arti ini berarti ada hubungan yang erat antara pemerintah dengan rakyat dan teori ini biasanya disebut dengan teori integralistik. Menurut teori integralistik, negara adalah susunan masyarakat sehingga bersifat organis.
2. Fungsi dan Tujuan Negara
Antara tujuan dan fungsi negara merupahan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Namun demikian keduanya memiliki arti yang berbeda yaitu :
No Apabila kita hubungkan dengan negara, maka :
a. Tujuan menunjukkan apa yang secara ideal hendak dicapai oleh suatu negara, sedangkan
b. Fungsi adalah pelaksanaan cita-cita itu dalam kenyataan. Tujuan Negara
Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu sebagai pedoman: a. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara. b. Pengatur kehidupan rakyatnya.
c. Pengarah segala aktivitas-aktivitas negara.
Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan Undang-Undang Dasarnya. Tujuan msing-masing negara sangat di pengaruhi oleh tata nilai sosial, kondisi geografis, sejarah pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa negara. Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :
a. Memperluas kekuasaan semata b. Menyelenggarakan ketertiban umum c. Mencapai kesejahteraan umum
Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :
a. Plato: tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.
b. Roger H Soltau: tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.
c. John Locke: tujuan negara adalah menjamin suasana hukum individu secara alamiah atau menjamin hak-hak dasar setiap individu.
d. Harold J Laski: tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar rakyat dapat memenuhi keinginannya secara maximal.
f. Aristoteles: tujuan negara adalah menjamin kebaikan hidup warga negaranya. Fungsi Negara
Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap negara menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan penerbitan (Law and order): untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penerbitan. Dalam fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
c. Pertahanan: fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat pertahanan.
d. Menegakkan keadilan: fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga peradilan.
3. Perbedaan Negara Kesatuan dan Negara Federasi 1. Negara Kesatuan
Negara ini juga disebut negara Unitaris. Ditinjau dari segi susunannya, negara kesatuan adalah negara yang tidak tersusun dari beberapa negara, seperti halnya dalam negara federasi, melainkan negara itu sifatnya tunggal, artinya hanya ada satu negara, tidak ada negara di dalam negara. Jadi dengan demikian di dalam negara kesatuan itu juga hanya ada satu pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat yang mempunyai kekuasaan atau wewenang tertinggi dalam segala sapangan pemerintahan . pemerintahan pusat inilah yang pada tungkat terakhir dan tertinggi dapat memutuskan segala sesuatau di dalam negara tersebut.
2. Negara Federasi
Oleh karena itu di dalam negara federasi tersebut kita dapat adanya dua macam pemerintahan yaitu :
a. Pemerintahan federal. Ini adalah yang merupakan pemerintahan gabungan-gabungannya, atau pemerintahan ikatannya, atau pemerintahan pusatnya.
b. Pemerintahan negara bagian. Jadi negara-negara itu yang semula berdiri sendiri, di dalam negara federasi tersebut bergabung menjadi satu ikatan, dengan maksud untuk mengadakan kerjasama antar negara-negara tersebut demi kepentingan mereka bersama, dan di samping itu masih ada kebebasan hak-hak kenegaraan dari pada negara-negara bagian itu sendiri.
Ikatan kerjasama itu dapat bersifan erat atau juga bersifat agak renggang, yang hampir menyerupai perjanjian multilateral. Dan memang pada hakikatnya hubungan negara-negara di dalam negara federasi itu berdasarkan perjanjian saja, yang ada suatu waktu mungkin dapat di petuskan.
Ada beberapa macam tolak ukur yang di pergunakan untuk membedakan apakah bentuk pemerintahan itu termasuk republic atau kerajaan. Salah satu diantaranya yaitu dengan cara pengisian jabatan Kepala Negara. Dinyatakan Monarki (kerajaan) apabila jabatan Kepala Negara diisi melaliu aturan-aturan tertentu mengenai pewarisan, dan dinyatakan Republik apabila jabatan Kepala Negara diisi dengan cara lain, misalnya melalui pemilihan umum.
B. HAKIKAT NEGARA MENURUT BANGSA INDONESIA
Perumusan dasar negara Republik Indonesia bersumber pada norma-norma pokok yang merupakan fundamental negara.Hal itu dirumuskan dalam UUD 1945. Negara adalh suatu kadaan kehidupan berkelompoknya bangsa Indonesia yang Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong negara bersatu.Warga negara atau rakyat merupakan unsur vital suatu negara, tanpa rakyat tidak ada negaraDalam ilmu kemasyarakatan , rakyat berarti suatu kesatuan yang terdiri dari kelompok manusia yang berdasarkan sendi-sendi kebudayaan, adat istiadat, bahasa, kesenian dan lain-lain.Negara merupakan satu organisasi masyarakat yang meliputi satu kelompok manusia tertentu dan terbatas menurut katetapan dan penentuan organisaasi itu sendiri
Kedudukan warga negara dan hubungannya dengan negara diatur oleh badan legislatif negara yang ditunjuk dan dipilih dalam berbagai fungsi kenegaraan. Ada dua segi status warga negaara:
2. Segi positif. Ini dimiliki oleh semua warga negara selaku pendukung hukum yang terkena oleh hukum dalam negara tersbut. Menurut Prof. Djojogono kedua segi. Status warga negara tsb terdapat dalam demokrasi, yakni rakyat bertindak selaku Sang Nata Ngiras Kaula(raja sekaligus hamba) dan selaku Ngiras Sang Nata (Hamba sekaligus raja).Hubungan Warga negara dan negara bersifat timbal balik.
1. Terjadinya Negara Republik Indonesia
Secara teoritis, negara dianggap ada apabila telah memenuhi ketiga unsur negara, yaitu pemerintah yang berdaulat, bangsa dan wilayah. Namun, didaalam praktik pada zaman modern teori yang unniversal ini didalam kenyataan tidak diikuti orang. Perkembagan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam panitia persiapan kemerdekaan Indonesia, baik di dalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan pembukaan yang sebenarnya di rencanakan sebagai naskah proklamasi. Oleh karena itu, adalah suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia tidak menganggap bahwa proklamasi 17 Agustus 1945 adalah awal terjadinya Negara Republik Indonesia.
Bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya negara merupakan suatu proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Secara ringkas rinci tsb adalah sbg berikut :
a. Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. Keadaan bernegara yang nilai-nilai dasarnya ialah, merdeka, bersatu, berdaulat, adil, makmur
2. Tujuan Negara Republik Indonesia
Salah satu pernyataan yang mendasar dalam menganalisis suatu negara adalah apa dan bagaimana tujuan negara indonesia? Atau, apa tujuan dari kehidupan nasional kita?
Indonesia, yaitu di antara bangsa-bangsa di dunia ikut melaksanakan suatu ketrtiban dunia yang berdasarkan pada prinsip kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial. Hal inilah yang merupakan dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas dn aktif
Tujuan khusus, terkandung dalam anak kalimat”..., untuk membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia daan seluruh tumpah darah negara Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa...” .Konsep yang lebih tua dari pada Negara Hukum ialah konsep bahwa negara bertujuan untuk memenuhi kepentingan umum atau res public.
Didalam alinea ke empat pembukaan UUD 1945 dirumuskan unsur-unsur dari pada masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila seecara dinamis, yakni:
a. Melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah dara (wilayah) b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
3. Pancasila, UUD 1945,Negara dan Ketatanegaraan Indonesia sebagai Satu Kesatuan Integral
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan kepribaddian bangsa Indonesia, dasar negara,falsafah bangsaa Indonesia, identitas/keunikan dan jati diri bangsa Indonesia.Pancasila ini menjadi dasar dan sumber tata tertib hukum(ketatanegaraan) Republik Indonesia.Artinya, susunan dan konsep hukum di Indonesia harus selalu berpedoman kepada pancasila.Nilai-nilai pancasila kemudian dituangkan ke dlm pembukaan UUD 1945 terutama alinea IV. Pembukaan UUD 195 menjadi pedoman dalam menyusun undang-undang dan peraturan lainnya dalam struktur ketatanegaraan Indonesia
aturan mengenai ketatanegaraan atau UUD suatu negara. Dalam arti luas, kostitusi adalah sistem pemerintah dalam menyelenggarakan tugas-tugasnya. Dalam arti sempit, kostitusi adalah sekumpulan peraturan legal dalam lapangan ketatanegaran suatu negara yang dimuat dalam “suatu dokumen” atau “beberapa dokumen” yang terkait satu sama lain.
C. HUBUNGAN PANCASILA DENGAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
1. Politik
Pancasila berfungsi sebagai landasan dan sekaligus tujuan dalam kehidupan politik bangsa Indonesia. Hal ini tampak dalam keberhasilan bangsa Indonesia menjabarkannya menjadi program-program dan aturan-aturan permainan dalam proses mewujudkan dan mengembangkan jati diri bangsa sebagai sistem politik Demokrasi Pancasila. Keberhasilan ini didukung dengan suatu evaluasi yang obyektif tentang realita kehidupan politiknya dari waktu ke waktu sehingga apa yang dicita-citakan bersama dapat terwujud dengan baik.
Jika ditinjau dari bdang politik, maka demokrasi lebih dimaksudkan sebagai kedaulatan yang berada ditangan rakyat. Sebagai perwujudannya, masyarakat berpartisipasi dalam menyumbangkan pandangannya demi keutuhan hidupnya dan negara. 2. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandanga n atau visi bangsa dalam menuju tujuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi “Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.
Sebagai wawasan nasinal dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi wawasan nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata Wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinajuan atau penglihatan indrawi. Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
3. Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
Latar belakang yang memengaruhi tumbuhnya konsep wawasan nusantara adalah sebagai berikut :
a. Aspek Geografis dan sosial Budaya
Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan negara bangsa dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memiliki visi menjadi bangsa yang satu dan utuh. Keunikan wilayah dan heterogenitas itu antara lain sebagai berikut : 1) Indonesia bercirikan negara kepulauan atau maritim
2) Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
3) Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim 4) Wilayah subur dan dapat dihuni
5) Kaya akan flora dan fauna dan sumber daya alam
b. Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi nasional.
Hakikat dan tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam kebhinekaan yang mengandung arti :
1) Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi posisi, dan potensi geografi, serta kebhinekaan budaya
2) Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijaksanaan nasional
3) Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
Untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan fungsi-fungsi wawasan nusantara sebagai berikut :
1) Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, paham dan semangat kebangsaan Indonesia
2) Menanamkan dan memupukkan kecintaan pada tanah air Indonesia sehingga rela berkorban untuk membelanya
3) Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggungjawab warga negara yang bangga pada negara Indonesia
4) Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural berdasarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan
5) Mengembangkan keberadaan msyarakat madani sebagai pengembangan kekuasaan pemerintah
c. Ekonomi
Pancasila dalam bidang ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Ketuhanan Yang Maha Esa. Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan-rangsangan ekonomi
2) Kemanusiaan Yang Berail dan Beradab. Ada kehendak kuat dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial yang sesuai dengan asas kemanusiaan
3) Persatuan Indonesia. Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional yang tangguh. Hal ini berarti nasionalisme menjiwain setiap kebijaksanaan ekonomi
5) Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Adanya keseimbangan yang jelas dan tegas antara perencanaan ditingkat nasional dengan daerah dalam pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi untuk mencapai keadilan ekonomi
d. Otonomi Daerah
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus seniri urusan pemerintahan dan kepentingan msyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
e. Pelaksanaan Otonomi Daerah
Pelaksanaan otonomi daerah merupakan titik fokus yang tidak sama sekali penting dalam rangka memperbaiki kesejahteraan rakyat. Pengembangan suatu daerah dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah dengan potensi dan kekhasan daerah masing-masing.
f. Ciri-ciri Otonomi Daerah 1) Negara Kesatuan
a) Setiap daerah tidak diakui sebagai negara berdaulat b) Setiap daerah memiliki perda (dibawah undang-undang)
c) Perjanjian dengan pihak asing atau luar negeri harus melalui pusat d) Perda terikat dengan undang-undang
e) Perda dicabut pemerintah pusat 2) Negara Federal
a) Setiap daerah diakui sebagai negara berdaulat
b) Setiap daerah mempunyai UUD yang tidak bertentangan dengan UUD negara (hukum tersendiri)
e) Perda dicabut DPR setiap daerah
g. Sosial
Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat Indonesia. Pancasila secara institusional dalam bidang kehidupan berbangsa tampak dengan adanya suku-suku yang menjadi satu bangsa, bangsa Indonesia yang memiliki derajat yang sama. Disamping itu, adanya kesatuan bahasa, yaitu bahasa Indonesia.
h. Agama
Dalam bidang ini, nilai pancasila diartikan sebagai sikap peduli dan toleransi antar agama. Setiap agama memiliki kepercayaan masing-masing. Dengan perkataan lain, kepercayaan pada setiap agama berbeda-beda. Namun, perbedaan itu bukan menjadi penghambat bagi kesatuan berbangsa. Pancasila menjadi pemersatu agama-agama dalam mewujudkan suatu bangsa, yakni bangsa Indonesia yang menjujung tinggi sikap kepedulian atau toleransi antar agama.
D. KONSEP NEGARA FEDERAL
Linder. Dalam pengertian modern, sebuah federasi setiap negara bagian bekerja sama dan membentuk negara kesatuan. Masing-masing negara bagian memiliki beberapa otonomi khusus dan pemerintahan pusat mengatur beberapa urusan yang dianggap nasional. Dalam sebuah federasi setiap negara bagian biasanya memiliki otonomi yang tinggi dan bisa mengatur pemerintahan dengan cukup bebas. Federasi mungkin multietnik, atau melingkup wilayah yang luas dari sebuah wilayah, meskipun keduanya bukan suatu keharusan. Federasi biasanya ditemukan dalam sebuah persetujuan awal antara beberapa negara bagian. Federasi modern termasuk Australia, Brazil, Kanada, India, Rusia, dan Amerika Serikat. Bentuk pemerintahan atau struktur konstitusional ditemukan dalam federasi dikenal sebagai federalisme.
1. Federalisme
Dalam federalisme, kekuasaan berada di daerah (di Amerika Serikat, daerah pemilik kekuasaan itu dinamakan negara bagian, namun agar tidak menimbulkan kesan perpecahan,, kiranya kita tetap menyebut daerah pemilik kekuasaan tersebut tetap sebagai daerah). Daerah-daerah yang merupakan pemilik kekuasaan ini kemudian menyerahkan sebagian kekuasaannya ke pusat. Kekuasaan yang diserahkan ke pusat, misalnya, politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal. kekangan dan campur tangan pusat atas berbagai kebijakan politik di daerah, kita juga akan bisa menghapus atau paling tidak meminimalkan praktik korupsi. Dengan federalisme, rantai korumsi akan terputus. Selain itu, pemerintah daerah yang memiliki komitmen tinggi untuk memberantas korupsi dapat melaksanakan komitmennya itu tanpa harus takut ada ancaman pusat terhadap dirinya. Implikasi negatif dari federalisme dapat dikatakan tidak ada. Kekhawatiran sementara kalangan yang melihat federalisme sebagai rentan terhadap perpecahan adalah tidak beralasan. Federalisme justru memperkuat republik. Alasanyya, kekecewaan yang sekarang dialami banyak daerah karena campur tangan dan koopsitasi pusat akan hilang, karena dalam bentuk Negara federasi, campur tangan dan koopsitasi pusat tersebut tidak ada lagi. Bentuk otonomi daerah ideal adalah kehidupan bernegara dengan kekuasaan berada di daerah. Otonomi daerah ideal ini hanya bisa terealisasi dalam bentuk negara federasi, karena hanya dalam federasi, lokus kekuasaan akan berada di daerah.
Federalisme bukan berarti perpecahan bangsa. Kita lihat contoh negara federasi, seperti Malaysia, AmerikaSerikat, dan lain-lain, tidak satupun di antara mereka yang mengalami perpecahan, yang ada malah kebanggan akan struktur di negaranya yang menjunjung tinggi kebebasan setiap daerah dalam penentuan setiap kebijakan publik. Dengan federalisme, kita bagaikan hidup dalam rumah besar republik yang memiliki banyak kamar. Di dalam setiap kamar, terjadi diferensiasi kebebasan publik dan privat, individu memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan diri.
Prinsip federal ialah bahwa kekuasaan dibagi sedemikian rupa sehingga pemerintah federal dan pemerintah negara bagian dalam bidang-bidang tertentu adalah bebas satu sama lain. Salah satu ciri negara federal ialah bahwa ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan, yaitu kedaulatan kedaulatan negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan negara-negara bagian. Intuk membentuk suatu negara federal diperlukan dua syarat, yaitu :
a. Adanya perasaan sebangsa diantara kesatuan-kesatuan politik yang hendak membentuk federasi.
b. Adanya keinginan pada kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakan federasi untuk mengadakan ikatan terbatas, oleh karena itu apabila kesatuan-kesatuan poiltik itu menghendaki persatuan sepenuhnya, maka bukan federasi yang akan dibentuk, melainkan negara kesatuan.
Ciri-ciri Negara Federal:
a. Penyelenggaraan kedaulatan ke luar dari negara-negara bagian diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah federal, sedangkan untuk kedaulatan ke dalam dibatasi.
b. Soal-soal yang menyangkut negara dalam keseluruhannya diserahkan kepada kekuasaan pemerintah federal.
c. Bentuk ikatan kesatuan-kesatuan politik pada negara federal bersifat terbatas.
E. KONSTITUSI NEGARA FEDERAL
Amerika Serikat merupakan Negara demokratis konstitusional dengan sistem three-tier dengan institusi kehakiman yang bebas.Negara-negara di Amerika adalah sebuah republik federal yang berdiridari 50 negara bagian. Kecuali Alaska (utaraKanada) dan Hawai (lautanPasifik). Negara
pusat berkuasa terhadap beberapaperkara seperti pencetakan mata uang Amerika serta kebijakan p ertahanan. Namun, negara-negara bagian berkuasa menetukan hak dan undang-undang masing-masing seperti hakpengguran bayi dan hukuman maksimaldalam halundang-undang.Satu elemen yang kentara di Amerik aialah dokrin pembagian kuasa.
Pasal 1-3 dalam konstitusi amerika ,telah diatur secara terperinci mengenai kuasa-kuasanegara yang utama yaitu :
1. Esekutif
2. Legislatif
3. Kehakiman
Pemeriksaan dan keseimbangan/checks and balances merupakan ciri yang utamadalamNegara Amerika (hal ini sangat komprehensif). Sehingga tidak ada satu pun cabang negara yang mempunyai kuasa mutlak untuk mewakili cabang yang
lain.Model pemerintahannya yang
demokrasi presidensiil dan memiliki persyaratan consensus untuk konstitusi, terdapat pula
mekanisme veto di antara lembaga-lembag anegara.Misalnya,
presiden AmerikaSerikat dapatmemveto RUU yang diajukan oleh kongres.Serta adanya kecendurangan sistem kepartaianAmerika Serikat yang berbentuk two-party system. Dalam pemilu ini yang dipilih bukanlahpresiden melainkanseluruhanggota DPR
dansepertigadarsemua senator dari tiap Negarabagian.Selain Negara bagian, ada satu daerah federal dan ada beberapa daerah yang biasa disebut sebagai daerah jajahan.
1. Pemerintah Negara Bagian danTeritori
Hal-hal yang tidak diatur olehPemerintahFederasi merupakan tanggung jawabPemerintah Negara
Bagian danTeritori. Setiap Negara bagian dan teritori mempunyaiperlemen dan peraturan perun dang-undangan (aktaperlemen) sendiri (yang dapatdiamandemen perlemen setempat) tetapi mereka juga tetap terikat konstitusi negara.Bilamana suatu UU/Peraturan Negara Bagian masih berada dibawah wewenang konstitusionalFederasi, maka UU/ PeraturanPemerintahFederasi berlaku diatas wewenang UU/ PeraturanNegara bagian.
Pemerintah federasi dan Negara bagian menjalin kerjasama diberbagai bidang, yang secara resmi merupakan tanggung jawab Negara bagian dan teritori seperti pendidikan,
perhubungan, kesehatan dan penegakan hukum. Mengenai pajak pendapatan, hal itu ditariksecara federal dan menimbulkan pendapat yang berbeda diantara semua tingkatpemerintahan Negara bagian.
3. Perbandingan dan Federalisme Diterapkan
Antara negara federal dan Negara kesatuan terdapat perbedaan dalambeberapa haltertentu, yaitu:
a. Negara bagian federasi memiliki pouvior constituent, yakni wewenang membentuk UUD sendiri serta wewenang mengatur bentuk organisasi sendiri dalam
rangkadanbatas-bataskonstitusi federal, sedangkan dalam rangka Negara kesatuan organisasi bagian-bagianNegara yaitu pemerintah daerahsecara garis besar telah ditetapkan oleh pembentuk UU pusat.
b. Dalam negara federal, wewenang membentuk UU pusat untuk mengatur hal-hal tertentutelah terperinci satu persatu dalam konstitusi federal.
Sedangkan dalam Negara kesatuanwewenang pembentukan UU
pusat ditetapkan dalam suatu rumusan umum danwewenang pembentukan UU rendahan (lokal) Tergantung pada badan pembentuk UU pusat itu.
Negara kesatuan ialah bentuk negara dimana wewenang legislatif tertinggi dipusatkandal
am suatu badan legislatif nasional / pusat. Asas yang
mendasari negara kesatuan adalahasas unitarisme.Negara kesatuan adalah bentuk negara yang
paling kukuh,
jika dibandingkandengan federasi dan konfederasi. Dalam Negara kesatuan terdapat baik persa
tuan (union) maupun kesatuan
(unity). Ketika berbicara mengenai kewenangan daerah mencakupkewenangan daerah,
UU No.32 tahun 2004
tentang pemerintah daerah menegaskan bahwakewenangan daerah mencakup kewenangan dala m seluruh bidang pemerintah, kecualikewenangan daearah politik, luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, monoeter danfiskal,agama serta kewenangan bidang lain. Meskipun pemerintah berdasarkan hak otonomi,
Kekuatan:
a. Semua kehendak rakyat biasa dipenuhi melalui suara terbanyak,
melalui perwujudan danpenyampaian aspirasi baik langsung maupun tidak.
b. Pemerintah dikonsentrasikan oleh satu badan atau seperangkat badan lainnya yang tidakbias dipungkiri lagi adalahpemerintah ini secara umum dioperasikan oleh pusat.
c. Terputusnya kekan gan dan campur tangan pusat atas berbagai kebijakan politik didaerahkit a juga akan bisa menghapus atau paling tidak meminimalkan praktik korupsi.
d. Adanya keseragaman antar semua provinsi.
e. Adanya persamaan hak antara pria dan wanita baik didalam politik, pemerintah memilikikar akter yang cenderung diciptakan olehwarga negara, dimana semestinya mereka yang harus ditopang.
Kelemahan:
a. Prinsip persamaan hak yang tidak sesuai yang
mana demokrasi berpegangan terhadapanggapan bahwa manusia semua sama atau sederajat.