• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1 Kecamatan Gunung Maligas - Penanganan Kebersihan di Daerah Tujuan Wisata (Studi Deskriptif Mengenai Pengelolaan Sampah di Daerah Tujuan Wisata Pemandian Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Kabupaten Simalungun."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Kecamatan Gunung Maligas

Kecamatan Gunung Maligas berada di Kabupaten Simalungun berada di ketinggian antara 101-200 Meter di atas permukaan laut dengan topografi datar (rata). Luas areal kecamatan ini 64,50 Km2 dan secara administratif terbagi atas 9 (sembilan) kelurahan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1 Luas wilayah Kelurahan di Kecamata Gunung Maligas

No.

Desa / Kelurahan

Luas (Km2)

1 Kelurahan Karang Sari 4,29Km 2 Kelurahan Karang Rejo 3,20Km 3 Kelurahan Karang Anyar 3,80Km 4 Kelurahan Silau Bayu 7,10Km 5 Kelurahan Bandar Malela 4,55Km 6 Kelurahan Huta Dipar 5,40Km 7 Kelurahan Tumorang 15,5Km 8 Kelurahan Rabuhit 13,65Km 9 Kelurahan Gajing Raya 7,47Km Jumlah 64,50Km

Secara geografis letak Kecamatan Gunung Maligas dibatasi oleh:

Sebelah utara : Kecamatan Pematang Bandar

Sebelah Selatan : Kecamatan Siantar/ Kota Pematang Siantar Sebelah Barat : Kecamatan Dolok Batu Nanggar

(2)

Kelurahan Karang Anyar adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Gunung Maligas. Jarak Kelurahan Karang Anyar ke Ibu Kota Kecamatan sejauh kurang lebih 1 Km, sedangkan jarak Kelurahan Karang Anyar dari ibu kota Kabupaten sejauh 51 Km. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Karang Anyar adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Karang Rejo, Bandar, Kecamatan Gunung Maligas Sebelah Selatan : Laras II, Dolok Marlawan, Kecamatan Siantar Sebelah Barat : Rambung Merah, Kecamatan Siantar

Sebelah Timur : Nagori Silau Malela, Kecamatan Silau Wilayah Untuk sampai ke Kelurahan karang Anyar dapat menggunakan roda 4 (Empat) dan Roda 2 (Dua). Angkutan yang digunakan di Karang Anyar adalah angkutan umum dan kendaraan pribadi.

Kelurahan Karang Anyar adalah kelurahan pemekaran dari Kelurahan Karang Sari pada tahun 1999-2000 berada pada masa uji coba dan pada tahun 2001 defenitif sebagai kelurahan yang baru. Kelurahan Karang Anyar seluas 381 Ha, dengan 83 Ha sebagai daerah pertanian dan 291 Ha sebagai daerah pemukiman. Terdapat sembilan Huta (dusun) di Kelurahan Karang Anyar, di dalam 1 (Satu) huta terdapat minimal 100 KK. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Karang Anyar sebanyak 1437 KK dan jumlah penduduk sebanyak 5248 jiwa pada 2012, dengan sembilan penghulu diantaranya:

(3)

Huta 5 : Paidi

Menurut cerita sebagian warga pemukiman di daerah ini, desa ini berdiri pada Tahun 1970-an. Yang pertama kali mendirikan rumah disini adalah orang-orang Simalungun dan Batak Toba. Masyarakat yang tinggal di kelurahan ini adalah orang-orang pribumi yang sudah lama tinggal jauh sebelum berdirinya PTPN IV (PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV) Unit Kebun Laras. Sebelum PTPN IV berdiri mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Seiring maraknya pembangunan jalan ke daerah perkebunan banyak orang-orang mulai membangun rumah sebagai tempat tinggal. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka daerah pemukiman semakin banyak, dan mulailah mereka bekerja sebagai buruh-buruh kasar di PTPN IV unit Kebun Laras. Karena banyaknya permintaan akan tenaga kerja datanglah orang-orang Jawa perantauan ke daerah ini.

Lokasi penelitian adalah pemandian Karang Anyar terletak di Kelurahan Karang Anyar. Berikut adalah batas-batasnya:

Sebelah Utara : Jalan Medan

Sebelah Selatan : PTPN IV unit kebun Laras

Sebelah Barat : Perumnas Batu VI

Sebelah Timur : Perumahan Karang Sari

(4)

berupa pemandian ini adalah gagasan warga yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar ini sendiri. Dan yang mendirikan lapak (kios – kios) untuk menampung pengunjung yang pertama kali adalah Pak Legimin, dan Pak Jafar. Semakin banyaknya pengunjung yang ingin melihat dan mengetahui tempat wisata ini maka masyarakat yang memiliki tanah di pinggiran sungai mulai membangun lapak – lapak6

2.3 Pola Pemukiman dan Tata Lahan.

baru. Mereka menyewakan lapak-lapak ini sebesar Rp.30.000,-/ hari. Sembari menunggu pengunjung selesai menggunakan lapak mereka, mereka menyediakan jajanan berupa rokok, minuman, makanan ringan, dll. Banyaknya pengunjung pada hari libur juga dimanfaatkan masyarakat untuk meraup keuntungan, banyak diantara masyarakat menyediakan jasa parkir di pekaranagn rumahnya. Hingga saat ini ada 20 lapak (kios-kios) milik masyarakat yang berdiri di pinggiran sungai. Karena sungai ini membelah pemukiman warga dengan perkebunan sawit milik PTPN IV, maka masyarakat meminta kepada pihak perkebunan agar ikut juga mendukung usaha pemandian ini dengan ikut membuka lapak-lapak baru di areal tanah milik PTPN IV itu sendiri. Maka sejak tahun 1989 mulailah pihak perkebunan memberikan izin pembangunan lapak baru di areal tanah PTPN IV itu, tetapi pengelolanya harus membayar sebanyak Rp.900.000,-/ tahun setiap lapak kepada pihak PTPN IV. Sebagai kepala pengelola wisata untuk tanah milik PTPN IV maka ditunjuklah Pak Nikman Damanik. Tugasnya adalah sebagai kepala pengelola retribusi dan hasilnya akan diserahkan kepada pihak kecamatan sebagai hasil pendapatan asli daerah (PAD). Hingga saat ini jumlah lapak yang berdiri di areal perkebunan PTPN IV sebanyak 45 unit.

6

(5)

Kelurahan Karang Anyar merupakan kelurahan yang terdapat di dataran rendah yang rata-rata mencapai 101-200 M dpl (di atas permukaan laut) yang terdapat di Kec. Gunung Maligas, Kab. Simalungun. Jarak antara kantor Camat Gunung Maligas dengan Kelurahan Karang Anyar adalah ± 1 km dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan bermotor dan lima belas menit dengan jalan kaki. Dan jarak antara Ibu kota Kabupaten Simalungun Pematang Siantar adalah 15 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda dua selama 1 jam.

Sebelum menemukan Desa Karang Anyar dari pusat kota, beberapa desa akan kita lewati yaitu Desa Sumber Jaya, Desa Tambun Nabolon dan Desa Karang Sari. Kelompok pemukiman pertama yang dijumpai setelah ‘Kelurahan Karang Anyar’ adalah pemukiman Huta/ Dusun I (bagian dusun-1 Kelurahan Karang Anyar). Perjalanan selanjutnya akan melewati Dusun II memasuki wilayah kelurahan Karang Anyar, di sini banyak kita jumpai masyarakat pendatang yaitu Suku Bangsa Jawa.

(6)

2.3.1. Rumah Permanen

Rumah permanen umumnya di Kelurahan Karang Anyar ini masih bisa dihitung sebab yang punya dan menempati rumah permanen ini juga adalah orang-orang yang sudah lama tinggal di Kelurahan Karang Anyar dan mempunyai lahan pertanian milik sendiri serta memiliki ekonomi yang penghasilan yang baik. Rumah jenis ini sudah ada yang mempunyai kamar mandi sendiri tetapi ada juga yang tidak mempunyai kamar mandi sendiri. Lantai rumah sudah ada terbuat dari keramik juga ada yang dari semen tidak lagi dari tanah yang dikeringkan, sedangkan jendela sudah dari kaca nako dan jeruji besi.

2.3.2. Rumah Semi Permanen

Rumah semi permanen umumnya berukuran 3 x 4 meter, 5 x 4. Rumah ini jenisnya berbentuk setengah batu, berdindingkan papan dan berlantaikan semen dan atap rumah terbuat dari seng dan rumah sudah ada yang di cat maupun belum dicat dimana ada rumah yang sudah memiliki lantai keramik maupun menggunakan semen biasa sebagai lantai rumah mereka. Di ruangan ini semuanya terletak baik yang tidak memiliki ruang kamar maupun yang memiliki ruang kamar yang seadanya. Rumah ini dimanfaatkan juga sebagai kedai baik jualan nasi maupun jualan jajanan, rokok, keperluan untuk mandi dan mencuci. Ada juga yang menjadikan pekarangan rumahnya di jadikan tempat untuk meletakkan hasil pertanian yang baru dipanen maupun siap jual.

2.3.3. Rumah Non Permanen

(7)

bentuknya sangat memprihatinkan dimana mereka bisa tinggal dirumah yang sepantasnya tidak layak untuk dihuni sebab rumahnya sudah hampir tumbang dan udara kurang masuk kedalam rumah.

Rata-rata ukuran tiap rumah non permanen ini terdiri dari 6 x 8 meter persegi dimana sebagian bangunan rumah itu terbuat dari papan yang diolah sendiri berbahan baku pohon durian dan pada umumnya memiliki lantai semen, Diruangan 8 x 6 meter ini segalanya dimanfaatkan baik itu dari ruang tamu, ruang kamar maupun ruang keluarga juga ruang dapur. Di ruangan inilah mereka meletakkan seluruh barang yang dimilikinya baik dari barang elektronik seperti TV, VCD, Tape Recorder, hasil pertanian dan peralatan dapur mereka. untuk jenis rumah non permanen jarang kita jumpai hanya terlihat 4 keluarga yang menempati rumah jenis non parmanen.

2.4 Demografi Penduduk Kelurahan Karang Anyar

Kepadatan penduduk di lokasi pemandian ini sangat terlihat jarang, dimana jarak antara rumah terlihat masih dibatasi dengan pekarangan (halaman) yang luas dengan tanaman yang masih dapat ditanam di sekitar halaman. Kondisi bangunan di Kelurahan karang Anyar adalah rata-rata semi permananen. Tiap-tiap rumah rata-rata dihuni 5 orang dengan ukuran 6 x 8 meter.

(8)

jenis kelamin laki-laki sebanyak 2852 jiwa tidak jauh berbeda dengan jumlah perempuan sebanyak 2478 jiwa, dan dari setiap dusun juga menunjukkan jumlah yang sebanding antara laki-laki dan perempuan hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.2:

Tabel 2.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

Tahun 2012.

Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

Mayoritas agama masyarakat Kelurahan Karang Anyar adalah beragama Islam yakni sebesar 73, 50 %. Terbesar kedua adalah Kristen Protestan sebesar 25,25% dan diikuti Kristen Katolik sebesar 1,25%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.3:

Tabel 2.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

No Agama Jumlah (orang) %

(9)

Penduduk Kelurahan Karang Anyar terdiri dari banyak suku bangsa. Suku Bangsa Jawa adalah penduduk mayoritas di kelurahan ini sebesar 65%, Pada urutan kedua terdapat Suku Bangsa Simalungun sebesar 35%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.4:

Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

No Suku Bangsa Jiwa %

Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

Pada umumnya, penduduk Kelurahan Karang Anyar berpendidikan tamatan SMA. Terbanyak kedua tamatan SLTP dan hanya sedikit yang mempunyai tamatan perguruan tinggi atau sarjana. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012

No Tingkat Pendidikan Jiwa %

Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

(10)

pendidikan. Jika dilihat tabel 2.5. diatas, komposisi penduduk di Kelurahan Karang Anyar berdasarkan status pendidikan dihitung dari usia produktif masuk sekolah, mulai yang tidak pernah sekolah sampai menyelesaikan tamat SLTA sebagai berikut; tidak sekolah sebanyak 1260 jiwa, sebesar 24 persen. Dan jumlah penduduk yang pernah sekolah sampai tamat SLTA adalah 3850 jiwa, dan jumlah totalnya adalah sebesar 71,5 persen dari jumlah total penduduk. Keterbatasan ekonomi keluarga merupakan salah satu penyebab tidak melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, namun pada saat ini tingkat pendidikan di Kelurahan Karang Anyar sudah lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.

Kemajuan tingkat pendidikan di Kelurahan Karang Anyar dapat dilihat dari semua anak berusia sekolah dasar yang ada di Kelurahan Karang Anyar mengikuti jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kelurahan. Berdasarkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ini dapat dilihat bahwa tidak ada lagi penduduk yang tidak bersekolah, atau putus sekolah. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang sudah tamat akademi atau Strata 1 adalah sebanyak 228 jiwa atau sebesar 2, 54 persen. Semua penduduk yang sudah tamat pendidikan D3 dan S1 rata-rata sudah tidak tinggal lagi di kelurahan (merantau).

(11)

Tabel 2.6 Distibusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012.

No Jenis Pekerjaan Jumlah %

Sumber: Laporan Kependudukan Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012

Dari Tabel di atas menunjukan bahwa mata pencarian sebagai petani yang paling dominan yaitu sebanyak 1935 jika dipersentasekan sebanyak 36,8 %, penduduk yang bermatapencaharian sebagai buruh sebanyak 1.289 Jiwa atau 24,5 %, Wirasta sebanyak 840 atau 16 %, sebagai PNS (Pegawai Negri Sipil) sebanyak 208 atau 3,9 %, ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) sebanyak 64 jiwa atau 1,2 %, Supir sebanyak 33 jiwa atau 0,6 %, pegawai BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sebanyak 60 jiwa atau 1,14 % dan penduduk yang pensiun, baik pensiun PNS atau Pensiunan BUMN sebanyak 375 jiwa atau 3,9 %.

(12)

5,90 Ton. Pada Tabel 2.7 dapat dilihat hasil produksi padi sawah di Kecamatan Gunung Maligas.

Tabel 2.7 : Produksi Padi Sawah di Kecamatan Gunung Maligas Pertahun.

Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

Selain padi tanaman yang diunggulkkan atau tanaman yang banyak ditanam masyarakat adalah tanaman kakao atau yang sering disebut cokelat. Coklat ada saat ini rata-rata dijual perkilonya Rp. 5.000,- harga tersebut cukup murah jika dibandingkan dari bulan 12 Tahun 2012 harga cokelat mencapai Rp. 15.000. Dalam Tabel 2.8 dapat kita lihat luas dan produksi tanaman kakao.

Tabel 2.8 Luas dan Produksi tanaman kakao Pertahun

(13)

Kelurahan (Ha) (Ton/Ha) (Ton/Ha) Petani 1 Karang Sari 48,00 28,80 0,60 228 2 Karang Rejo 50,00 25,00 0,50 86 3 Karang Anyar 10,00 5,00 0,50 210 4 Silou Bayu 60,00 30,00 0,50 151

5 Huta Dipar 4,50 2,70 0,60 14

6 Tumorang 25,00 17,50 0,70 52

7 Rabuhit 8,00 4,80 0,60 30

8 Bandar Malela 15,00 9,00 0,60 40 9 Gajing Raya 40,00 20,00 0,50 170

Jumlah 260,50 142,80 5,10 981

Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

Selain dari tanaman padi dan tanaman kakao ada juga yang menanam tanaman palawija atau tanaman muda seperti cabe, jagung, jahe, dan sayur mayur. Biasanya masyarakat Kelurahan karang Anyar menjual langsung ke pasar atau terkadang ada juga toke atau pengumpul yang datang langsung ke Kelurahan Karang Anyar. Selain tanaman muda ada juga tanaman tua seperti sawit, cokelat, dan lain-lain. Selain pertanian ada juga masyarakat yang bermatapencaharian sebagai beternak atau sebagai pekerjaan sampingan. Ternak yang dipelihara masyarakat adalah domba, sapi, kerbau, ayam petelur, dan Ayam kapung. Dalam Tabel 2.9 dapat kita lihat jumlah dan jenis ternak yang diternakkan masyarakat Kelurahan karang Anyar

(14)

o /

Sumber: PPL Pertanian Kecamatan Gunung Maligas tahun 2012

(15)

Tabel 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

1 00 – 04 25 37 62

Sumber: BPS Kab. Simalungun

2.4.1 Sarana Umum di Kelurahan Karang Anyar a. Sarana Pemerintahan

Sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Karang Anyar adalah: sarana pemerintahan yang terdapat di Kelurahan Karang Anyar adalah kantor kelurahan dan balai kelurahan. Kantor kelurahan digunakan untuk melayani masyarakat yang mengurus surat-surat atau izin-izin tertentu dan lainnya. Sedangkan balai kelurahan dipakai masyarakat Kelurahan Karang Anyar untuk berkumpul atau dipakai untuk berpesta atau acara-acara lainnya.

(16)

b. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di Kelurahan Karang Anyar adalah balai pengobatan (poliklinik), dan untuk membeli resep obat dari dokter masyarakat dapat membeli di Apotek. Apotek di Kelurahan Karang Anyar hanya ada satu unit apotek. Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Karang Anyar hanya Klinik atau balai pengobatan sebanyak 3 unit yang dipakai masyarakat untuk berobat. Klinik atau balai pengobatan tidak memiliki fasilitas pengobatan yang lengkap. Pasien yang berobat ke klinik yang tersedia hanya pasien yang menderita penyakit biasa seperti demam, batuk dan lain-lain, sehingga masyarakat yang menderita

LURAH

SEKRETARIS LURAH

TENAGA TEHNIS

K.PEMERINTA HAN

K.EKONOMI KESEJAHTERAAN

Huta I Huta III

Huta IV

Huta VI Huta VII Huta V

(17)

penyakit yang cukup serius maka masyarakat terpaksa harus berobat ke rumah Sakit yang memiliki peralatan yang lengkap serta tenaga memdis yang lengkap. Mereka harus dibawa ke RSU Mina Padi Kecamatan Siantar, yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari kelurahan. Untuk lebih jelas mengenai fasilitas kesehatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.11 berikut.

Tabel 2.11 Distribusi Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Jenis Fasilitas Kesehatan dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan

Gunung Maligas Tahun 2012. No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah Unit

1 Rumah sakit Umum -

Sumber: Perangkat Desa Kecamatan Gunung Maligas

Sebagian besar penduduk Kelurahan Karang Anyar berobat ke poliklinik kelurahan yang terdapat di Huta 9, di poliklinik kelurahan terdapat seorang dokter dan dua orang perawat. Jika warga yang sakit tidak dapat ditangani di poliklinik Kelurahan maka akan membawa kerumah sakit umum yang ada di pusat kota Siantar.

c. Sarana Ibadah

(18)

Tabel 2.12 Fasilitas Tempat Ibadah Berdasarkan Tempat Ibadah dan Jumlah Unit di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

Tahun 2012.

No Tempat Ibadah Jumlah Unit

1 Masjid 9

2 Mushola 2

3 Gereja Kristen Protestan -

4 Gereja Kristen Katolik -

5 Wihara -

6 Pura -

Jumlah

Sumber: KUA Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012

Setiap huta (dusun) di Kelurahan Karang Anyar memiliki masjid, sedangkan Mushola ada di Huta satu dan Huta tiga. Setiap Masjid atau Musholah meiliki pengurus yang sehari-hari mengursus Masjid atau Musholla.

d. Sarana MCK

(19)

Sarana wisata yang ada antara lain rumah makan dua unit, rumah makan ini berada di lokasi pemandian. Rumah makan menyediakan masakan Muslim, dengan harga rata-rata Rp.10.000,- perbungkus. Pembeli yang biasa menikmati makanan di rumah makan ini adalah wisatawan lokal, masyarakat umum, bahkan para supir angkutan umum. Sarana angkutan umum menuju lokasi pemandian antara lain SKB (Sepakat Karya Bersama), Siantar Jaya, Sinar Bangun, Serigala. Semua angkutan umum yang ada adalah trayek Desa Karang Anyar-Pasar Horas. Angkutan umum ini biasanya beroperasi mulai pukul lima pagi sampai pukul sembilan malam. Halte angkutan umum ini ada di pasar Horas, sedangkan pemutarannya ada di Kelurahan Karang Anyar sebagai tujuan akhir.

Pada umumnya penduduk telah memiliki agama yang merupakan yang menjadi patokan bagi masyarakat unutk menjalankan kehidupan. Tempat Ibadah merupakan salah satu faasilitas umum yang ada di Kelurahan Karang Anyar. Tempat Ibadah yang lebih banyak dijumpai di Kelurahan Karang Anyar adalah Masjid sebagai tempat ibadah yang beragama Islam yakni ada 9 (sembilan) buah.

e. Sarana pendidikan

Fasilitas pendidikan yang ada di Kelurahan Karang Anyar ada 14 buah. Terdiri dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK, SD,SLTP, dan SMA. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2.13 sebagai berikut:

Tabel 2.13 Fasilitas Pendidikan Berdasarkan Jenis fasilitas Pendidikan dan Jumlah Unit Di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas

Tahun 2012.

(20)

1 SMA 1

Sumber: BPS Simalungun Tahun 2012

2.4.2 Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar

Kelembagaan atau organisasi yang ada di Kelurahan Karang Anyar bermacam-macam, ada yang berupa lembaga agama, lembaga sosial, lembaga adat, dan lembaga pemerintahan. Seperti pada Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Lembaga di Kelurahan Karang Anyar

No Desa/Kelurahan Formal Informal

PKK Karang Taruna

(21)

Lembaga Umum yang dimaksud adalah lembaga yang di dirikan berdasarkan kepentingan umum semua masyarakat Kelurahan Karang Anyar seperti

1. Karang taruna yang dikelola oleh muda mudi Kelurahan karang Anyar. 2. PKK

3. Kelompok tani, kelompok tani yang ada di Kelurahan karang Anyar ada 7 kelompok tani

(22)

Kelembagaan di Kelurahan Karang Anyar sangat berpengaruh dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat.

Gambar 1:Diagram Hubungan Antar Lembaga di Kelurahan Karang Anyar

Masyarakat

Pemerintah

PKK BPD

LKMD Puja Kesuma

NASDEM

Golkar

Sekolah pengajian

Remaja Mesjid

Gambar

Tabel 2.1 Luas wilayah Kelurahan di Kecamata Gunung Maligas
Tabel 2.2  Distribusi Penduduk Berdasarkan Status Kewarganegaraan dan
Tabel 2.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa di Kelurahan
Tabel 2.6 Distibusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Gunung Maligas Tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu manfaat yang dapat diperoleh adalah pengembangan kawasan hutan untuk ekowisata alam.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis potensi objek wisata

Salah satu manfaat yang dapat diperoleh adalah pengembangan kawasan hutan untuk ekowisata alam.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis potensi objek wisata

adalah objek wisata yang menonjolkan nilai keindahan alam, seni dan budaya.. Objek wisata ini telah diakui oleh pemerintah sebagai penghasil devisa

Di dalam pengelolaan suatu obyek dan daya tarik wisata sebagai suatu. destinasi, pengelola harus meletakkan aspek destinasi pada posisi terkait

Peluang Pengembangan Usaha Ekowisata Kawasan Wisata Alam Sangkima di Taman Nasional Kutai (The Opportunity of Enhancing Ecoturism Businesses in Sangkima Ecoturism

Secara umum, bagaimana kesan anda tentang pengelolaan sampah atau Kebersihan setalah melakukan kunjungan kesungai karang

Tujuan dari pengorganisasian ini untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam menjaga dan mengelola wana wisata mangrove yang berada di Kelurahan Gunung Anyar