• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Entrepreneurial Networking Dan Lingkungan Bisnis Eksternal Terhadap Kinerja Usaha Umkm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Entrepreneurial Networking Dan Lingkungan Bisnis Eksternal Terhadap Kinerja Usaha Umkm"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mulai 1 januari 2010 Indonesia harus membuka pasar dalam negeri secara luas kepada negara-negaara ASEAN dan Cina. Pembukaan pasar ini merupakan perwujudan dari perjanjian perdagangan bebas antara enam negara anggota ASEAN (Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam) dengan Cina yang disebut dengan ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA).Produk-produk impor dari ASEAN dan Cina akan lebih mudah masuk ke Indonesia dan lebih murah karena adanya pengurangan tarif dan penghapusan tarif akan menjadi nol persen dalam jangka waktu tiga tahun. FTA ini bisa menjadi ancaman ataupun menjadi peluang bagi UMKM di Indonesia (Dewitari,dkk 2009).

(2)

akanmengakibatkan kebangkrutan dan pekerja lokal pun akan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). (http//;kontan.co.id)

UMKM merupakan salah satu bentuk kegiatan wirausaha yang saat ini banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Banyak pengusaha baru memulai bisnis dimulai dari jenis usaha UMKM. Selain tidak memerlukan izin pendirian yang rumit keterbatasan sumber daya yang dimiliki, seperti modal, tenaga kerja, teknologi, dan lainya menjadikan UMKM adalah salah satu jalan bagi para individu yang ingin menjadi pengusaha. Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus meningkat dari tahun ke tahun yang turut mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Kementrian Koperasi dan UMKM juga mengatakan jumlah UMKM saat ini mencapai 56,5 juta unit, dan 98,9 persen adalah mikro.

Data Biro Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2010 menunjukkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 43,22 juta unit. Sektor

(3)

UMKM di Indonesia telah terbukti telah menyerap 79,6 juta tenaga kerja. Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia tentu memiliki jumlah UMKM yang cukup besar. Dinas Perindustrian dan Perdangan Kota Medan menunjukkan jumlah UMKM di Kota Medan sampai 2011 berjumlah 222.133 pelaku usaha artinya, jumlah UMKM mencapai hampir 500 kali lipat dari jumlah usaha besar. Sedangkan kontribusi UMKM terhadap PDRB (Produk Domestri Regional Bruto) Kota Medan masih terbatas, hanya mencapai 39,8 persen sedangkan usaha besar mencapai 60,2 % hal ini menunjukkan kuatnya sektor usaha besar dan masih terbatasnya sektor UMKM.(BPS Sumatera Utara,2014; http:waspada.co.id). Menurut UKM Center lebih kurang 40% UKM di Kota Medan bergerak di sektor kuliner atau makanan dan minuman (http;//medanbisnisdaily.com). Maka tidak mengherankan hampir di seluruh jalan di Kota Medan terdapat penjual makanan. Walaupun belum terdapat angka pasti berapa kontribusi dan penyerapan tenaga kerja oleh UKM di sektor tersebut namun, bisa diprediksi kontribusinya akan cukup besar. Pertumbuhan dari segi jumlah pelaku usaha maupun kontribusi dari UMKM terhadap perekenomian tentu dilihat dari kinerja UMKM.

(4)

Dengan kata lain walaupun cukup prospektif, berbagai macam pengaruh lingkungan dan modal sosial wirausaha seperti entrepreneurial networking dapat mempengaruhi usaha ini, terlebih lagi usaha ini merupakan jenis usaha yang terbuka dan mudah dimasuki oleh kompetitor, serta dinamis akan perubahan lingkungan.

(5)

Sedangkanentrepreneurial networking berkontribusi untuk tujuan entrepreneurial pengusaha maka entrepreneurial networking menjadi modal sosial mereka. Hubungan ini mungkin berhasil memperluan jaringan professional melingkupi teman, kolega, dan lain-lain. (Burt, 1992). Menurut Grave dan Salaff (2003), jaringan memilki beberapa kegunaan untuk para pengusaha. Kegunaan pertama ialah seberapa besar jaringan. Pengusaha dapat memperluas jaringan utnuk mendapatkan informasi penting sebaik-baiknya. Hal tersebut membantu untuk pengembangan bisnis di masa yang akan datang. (Burt,1992 ; Hansen,2001) mencatat bahwa jaringan sosial dapat menghubungkan dan mengatur diri mereka sendiri, berkembangnya peluang yang tersedia yang dapat dimanfaatkan bagi pengusaha.

Jaringan sosial menunjukkan sebuah faktor yang berpengaruh dalam proses entrepreneurial. Jaringan sosial dapat dilekatkan sebagai cara yang menghubungkan antara individu, kelompok atau organisasi (Dubini dan Aldrich, 1991), dan memiliki kemampuan untuk memfasilitasi atau aktivitas penghalang bagi individu atau kelompok (Aldrich dan Zimmer, 1986). Kewirausahaan sendiri memandang jaringan atau networking harus digunakan pengusaha sebagai penghubung dari berbagai sumber daya yang berbeda untuk kesuksesan bisnis (Dubini dan Aldrich, 1991).

(6)

hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, barang subtitusi, dan kompetisi; dan lingkungan operasi seperti kopetitor, kreditor, konsumen, tenaga kerja, dan pemasok. Faktor-faktor lingkungan tersebut juga dapat mempengaruhi kinerja dari suatu UMKM. Penelitian Wisardja (2000) menunjukkan bahwa faktor lingkungan usaha yang unsur-unsurnya ada pelanggan, pemasok, pesaing dan teknologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha UKM. Keberhasilan usaha industriFaktor-faktor ini bisa menjadi penghambat ataupun sebagai pendukung keberhasilan UMKM, tergantung dalam mengelola dan pembentukan strategi bisnis menghadapinya.

Berkaitan dengan aspek lingkungan, Wilkinson (2002) menyatakan bahwa usaha kecil dan mikro akan tumbuh bilamana lingkungan aturan/kebijakan mendukung lingkungan makro ekonomi dikelola dengan baik, stabil, dan dapat diprediksi; informasi yang dapat dipercaya dan mudah diakses, dan lingkungan sosial yang mendukung keberhasilan kinerja usaha tersebut.

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih mendalam pengaruh yang terjadi darientrepreneurial networking dan lingkungan bisnisterhadap kinerja usaha UMKM yang bergerak di bidang kuliner sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul ” Pengaruh Entrepreneurial Networking dan Lingkungan Bisnis Eksternal Terhadap

(7)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitan ini, maka permasalahan yang ingin dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah entrepreneurial networkingdan lingkungan bisnis berpengaruh terhadap kinerja UMKM yang bergerak di bidang kuliner di sekitar kampus USU dan Jalan Halat Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh entrepreneurial networking dan lingkungan bisnis terhadap kinerja UMKM di bidang kuliner di Kota Medan

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti,

Dapat menjadi tambahan dan memperluas wawasan peneliti khususnya dalam bidang kewirausahaan dan pengaruh entrepreneurial networking dan lingkungan bisnisterhadap kinerja UMKM

2. Bagi Mahasiswa

Memberi manfaat untuk memperluas gambaran atau menjadi studi pembanding maupun penunjang dalam penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pelaku Bisnis khususnya UMKM

(8)

4. Bagi Masyarakat Luas

Referensi

Dokumen terkait

Kepada seluruh pesefta penyedia jasa, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih atas partisipasinya mengikuti proses pengadaan jasa konsultansi, ini Bagi peserta

Rencana Pembangunan: 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan

Modul interaktif ini dibuat dengan tampilan yang lebih dinamis dengan menggunakan animasi, suara juga musik pengiring, dengan tujuan selain memberikan alternatif lain bagi orang

PELAKSANAAN PEMBANGUN AN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA Percepatan Pembangun an Akses Transportas i Percepatan Pembangun an Akses Informasi dan Komunikasi Peningkata n

Oleh karena itu, penulis berkeinginan untuk memudahkan mahasiswa yang ingin mempelajari double link list sehingga materi tersebut menarik untuk dipelajari dengan cara membuat

DANA ALOKASI KHUSUS PULAU JAWA, BALI, DAN NUSA TENGGARA BIDANG PU & PERA TAHUN ANGGARAN 2015. (Dalam

IULHQGO\ ZHEVLWH LQL PHPEHULNDQ LQIRUPDVL \DQJ DNXUDW PHQJHQDL SURILO EDQG /LTXLG )UHHGRP PXODL GDUL ELRGDWD SHUVRQLO VHMDUDK EDQG IRWR IRWR WHNV ODJX SHQFDULDQ ODJX

Penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian Mudiarta yang melihat bagaimana kegagalan pengembangan agribisnis juga diyakini merupakan akibat ketidakmerataan sumber