• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Ekonomis Penggunaan Bahan Bakar Pada Kendaraan Bermotor (Studi Eksprimen Penggunaan Premium Plus Sebagai Pengganti Pertamax) Fuazen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak Email : zen_auliayahoo.co.id ABSTRAK - Analisis Tingkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Tingkat Ekonomis Penggunaan Bahan Bakar Pada Kendaraan Bermotor (Studi Eksprimen Penggunaan Premium Plus Sebagai Pengganti Pertamax) Fuazen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak Email : zen_auliayahoo.co.id ABSTRAK - Analisis Tingkat"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

26

Analisis Tingkat Ekonomis Penggunaan Bahan Bakar Pada Kendaraan Bermotor

(Studi Eksprimen Penggunaan Premium Plus Sebagai Pengganti Pertamax)

Fuazen

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Pontianak Email :zen_aulia@yahoo.co.id

ABSTRAK

Bensin (gasoline) merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan pada mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), dimana sering kita kenal dengan mesin yang bekerja berdasarkan siklus otto. Biasanya mesin tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi menghasilkan loncatan bunga api listrik yang menyalakan campuran bahan bakar dan udara segar, karena itu motor bensin cenderung dinamai Spark Ignition Engine.

Namun dalam kondisi lapangan ada beberapa jenis bensin yang kita temui, dan ini memiliki tingkatan kemampuan untuk terbakar yang berbeda dan biasanya klasifikasi tersebut diwakili dengan angka/nilai oktan (RON), misalnya Premium ber-oktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya. Semakin tinggi angka oktan, maka harga per liternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu bahwa jika mengisi bensin ber-oktan tinggi pada mesin mobil/motor kita, kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi serta hemat juga.

Jadi salah satu pendekatan yang paling mudah dalam memilih bahan bakar yang tepat adalah kita kembali merujuk akan spesifikasi pabrikan dari jenis kendaraan yang kita gunakan. Artinya kalau memang kendaraan yang kita punya mengharuskan menggunakan bensin yang ber-oktan 88 janganlah kita menggunakan bensin yang ber-oktan 92, demikian juga sebaliknya.

Kata Kunci: Bensin, Premium Dan Pertamax

PEMDAHULUAN

Kendaraan yang sehari-hari kita gunakan apakah mobil atau motor baiknya diisi bensin jenis apa ya? Ada begitu banyak jenis atau pilihan bensin yang terdapat di tempat-tempat pengisian bahan bakar kendaraan (SPBU), yaitu premium, pertamax dan pertamax plus yang merupakan produk pertamina, dan ada juga bensin jenis lain dari perusahaan asing seperti shell dan petronas.

(2)

Semakin tinggi angka oktan, maka harga perliternya pun umumnya lebih tinggi. Namun belum tentu kalau kendaraan diisi dengan bensin ber-oktan tinggi kemudian akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi juga. Demikian juga sebaliknya jika diisi bensin ber-oktan lebih rendah, karena bensin yang ber-oktan rendah lebih mudah untuk terbakar.

Jika kita cermati spesifikasi kendaraan kita (mobil atau motor) pada brosur yang baik, akan menampilkan informasi rasio kompresi (Compression Ratio/CR ). Sementara rasio kompresi sangat berpengaruh terhadap bensin yang digunakan sebagai rujukan, rasio kompresi yang tinggi haruslah menggunakan bensin yang bernilai oktan tinggi. Karena proses pembakaran akan membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh untuk mesin mobil timor DOHC S515i dan motor bebek Yamaha Vega-R memiliki nilai CR 9,3 : 1. Dari spesifikasi tersebut dapatlah kita tentukan bahwa bahan bakar jenis bensin yang ideal adalah bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax. Bagaimana kalau diisi dengan bensin yang bernilai oktan lebih rendah. Seperti kita ketahui bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar, sedangkan semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul dengan keras oleh

ledakan ruang bakar tersebut. Kita sering mendengar istilah “Ngelitik”

(pinging/knocking). Gambarannya hampir sama jika kita ibaratkan telapak tangan kita ditusuk-tusuk paku, hal ini akan membuat piston pelan tapi pasti membuat piston seperti permukaan bulan bahkan bisa bolong.

Pada kenyataannya banyak kita lihat atau kita sendiri sebagai pelaku pada saat pengisian bahan bakar di SPBU, padahal kendaraan yang kita gunakan jelas-jelas tergolong yang memiliki nilai CR tinggi. Jawabannya adalah factor ekonomi lebih mendesak ketimbang dampak rusak ke depan yang akan menanti atau kurangnya informasi mengenai pemilihan bensin ini.

(3)

28 ke dalam tangki) ; (2) Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (biasanya mengandung timbale, tidak ramah lingkungan) ; (3) Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (Restard) ; (4) Menggunakan aplikasi water-injection (agak repot untuk perawatan) ; dan lain-lain.

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui bahan bakar yang mana, yang lebih efesien dalam hal jumlah pemakaian atau banyaknya bahan bakar yang di konsumsi.

2. Dapat memberikan konstribusi kepada masyarakat tentang pemilihan bahan bakar yang tepat dengan merujuk dari spesifikasi kendaraan serta solusi yang mesti diambil jika terpaksa dilakukan.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Bahan Dan Alat

1.1. Spesifikasi Mesin

Mesin motor yang digunakan adalah mesin motor Yamaha tipe Vega R dengan spesifikasi sebagai berikut :

Tabel 1

Spesifikasi Mesin Yamaha Vega R. (Ref. Yamaha Motor)

BAGIAN KETERANGAN

Dimensi/Ukuran :

Panjang keseluruhan 1.900 mm

Leber keseluruhan 675 mm

Tinggi keseluruhan 1.030 mm

Tinggi tempat duduk 760 mm

Jarak sumbu roda 1.195 mm

Jarak terendah ke tanah 145 mm

Berat :

Tanpa oli dan bensin Rem cakaram 95 kg, rem tromol 94 kg

Dengan bensin dan oli Rem cakram 105 kg, rem tromol 99 kg

Kemampuan berbelok 1.850 mm

Mesin 4 langkah SOHO pendingin udara

Model 3so/4D7 (rem cakaram) dan 3p9 (rem tromol)

Susunan cylinder Cylinder tunggal 10 terhadap horizontal

Kapasitas cylinder 110,3 cc

(4)

Perbandingan kompresi 9,3 : 1

System starter Kick starter, dan motor starter

Sistem pelumasan Wet sump dengan pompa trochoid

Renggang katup :

Katup masuk 0,05 - 0,010 mm

Katup buang 0,08 - 0,13 mm

Tipe minyak pelumas : YAMALUBE (4 api service SJ, SAE 20W-40)

Kapasitas total 1.000 cc

Kapasitasa penggantian berkala 800 cc

Saringan udara Paper / tipe kering

Bahan bakar :

Tipe Bensin UNLEADED (bahan bakar tanpa timbal)

Kapasitas tangki bensin 4,2 liter

Cadangan 1,2 liter

Karburator :

Tipe VM i7 SH

Pabrik pembuat MIKUNI

Busi C 6 HSA (NGK) W20FS-U(DENSO)

Celah elektroda busi 0,6 - 0,7 mm

Kopling :

Tipe Kopling ganda, basah, sepatu sentrifugal, plat majemuk

Tranmisi

Sistim reduksi primer Roda gigi lurus / spurs gas

Perbandingan reduksi primer 67/18(3,722)

Sistim reduksi sckunder Rantai

Perbandinga reduksi sekunder 35/15 (2,333)

Tipe transmisi Return, 4 tingkat keeepatan

Sistem pengoperasian Dengan kaki kiri

Perbandingan gigi transmisi :

Gigi I 38/12 (3,167)

Gigi II 33/17 (1,941)

Gigi III 29/21 (1,381)

Gigi IV 23/21 (1,095)

Rangka :

Tipe Pipa baja, under bound

Sudut kemiringan garpu depan (caster) 26,2

Jarak kemiringan garpu depan (trail) 73 mm

(5)

30

Ukuran ban depan 70/90-17-38P

Ukuran ban belakang 80/90-17-44P

Rem :

Tipe rem depan Cakram dan tromol, diopersaikan tangan kanan

Tipe rem belakang Tromolo, dioperasikan kaki kanan

Suspensi :

Depan Garpu telescopic

Belakang Lengan ayun

Peredam kejut :

Depan Pegas, berperedam oli

Belakang Pegas, berperedam oli

Gerak main roda

Depan 95,0

Belakang 77 mm

Kelistrikan :

Sistim pengapian CDI

Sistim pembangkit listrik Magnet roda gaya

Tipe battery / kapasitas battery GM 5Z-3B atau YB-5L-B / 12V 5 AH

Lampu : Bohlam lampu / lampu pijar

Lampu depan 12V32/32 1buah

Lampu belakang/rem 12V 5W/21 W 1buah

Lampu belok / sein 12V IOW x 4 buah

Lampu-lampu indikator :

Lampu meter 12V 1,7W x 2

Lampu netral 12V 3.4W xl

Lampu posisi gear 12V 1,7W x 4

Lampu sinyal belok/sein 12V 3,4W x I

Lampu petunjuk lampu jauh 12V 3,4 xl

1.2. Spesifikasi Bahan Bakar

Adapun spesifikasi bahan bakar pertamax plus clan spesifikasi bahan bakar premium adalah sebagai berikut :

Tabel 2

Spesifikasi Bahan Bakar Pertamax Plus (Ref. Pertamina)

No. SIFAT SATUAN BATASAN METODE TEST

MIN MAX ASTM LAIN

1 Angka oktana riset RON 95.0 D2699

2 Stabilitas oksidasi (periode

(6)

3 Kandungan belerang % m/m 0.1 D2622/D1266 4 Kandungan timbal (pb) Gr/liter 0.0013 D3237/D5059

5 Kandungan aromatik % VfV 50.0 D1319

6 Distilasi D86

10% vol penguapan 70

50 % vol. Penguapan oC 77 110

90 % vol. penguapan oC 180

Titik didih ahir °C 205

residu % V/V 2.0

7 Tekanan uap ahir pads 37,°C KPa 45 60 D323

8 Geta purwa Mg/100 ml 4.0 D381

9 Densyti Kg/m 715 780 D1298/D4052

10 Korosi bilah tembaga Menit No. 1 D130

11 Uj i doctor atau belerang

mercaptan % mm

Negatif

0,0020 D3227 1P 30

12 Kandungan senyawa oksigenat % v/v 10 Dicampurkan

13 Warna Merah Visual

14 Kandungan pewama Gr/100 ltr dilapporkan

15 Fuel injektion cleanlines II % Flow loss 5 16 Intake valve sticking Pass/ fail Pass

17 Intake valve cleanlines D86

Method 1: 4 valve avg atau avg,mg/valv

e 50

CEC F-05-A-93 Method 2: BMW Test, atau avg,mg/valv

e 100 D5500

Method 3: Ford 2.3 L avgmg1valv

e 90 D6201

18 Combustion chamber

deposite D86

Method 1 atau % 140 D6201

Method 2 Mg/mesin 3500 CEF F-20-98

Keterangan:

Seluruh batasan spesifikasi pertamax = pertamax plus ; kecuali angka oktane riset minimum 92

Tabel 3

Spesifikasi bahan bakar Premium. (Ref. Pertamina)

No. SIFAT SATUAN BATASAN METODE TEST

MIN MAX ASTM LAIN

1 Angka oktana riset RON 88 D2699

2 Stabilitas oksidasi (periode

induksi) Menit 240 D525

3 Kandungan belerang NO % massa 0.2 D 2622/D1266 4 Kandungan timbal (pb) Gr/liter 0.3 D3237/D5059

5 Distilasi D86

10% Vol penguapan oC 74

50 % vol. Penguapan oC 88 125

90 %vol. Penguapan oC 180

(7)

32

Residu % V/v 2.0

6 Tekanan uap reid pads 37,8

°C Psi 9.0 D323

7 Geta purwa mg/100

ml 4.0 D381

8 Korosi bilah tembaga 3 jam 8

oC Menit No.1 D130

9 Uji doctor atau belerang

mercaptan % massa

Negatif

0.0020 D 3227 IP 30 10 Kandungan senyawa

oksigenat % vol I Dicampurkan

11 Warna kuning Visual

12 Kandungan pewama Gr/100 AG

13 Odour marketable

1.3. Alat-Alat Yang Di Perlukan

Tabel 4 Alat-Alat Pendukung

No. NAMA ALAT MERK JUMLAH

1 Tachometer - 1 unit

2 CO meter - 1 unit

3 Gelas ukur - 1 buah

4 Stopwacth - 1 buah

5 Termometer - 1 buah

6 Slang minyak - 1 meter

7 Bahan bakar pertamax plus pertamina 5 liter

8 Bahan bakar Premium pertamina 5 liter

9 Mesin Yamaha Vega R Yamaha I unit

10 Kunci Pass ukuran 10 mm - 1 buah

11 Kunci Pass usuran 12 mm - 1 buah

12 Obeng - 1 buah

13 Tang - 1 buah

2. Metode

(8)

3. Hasil Pengujian

Tabel 5

Pengujian dengan Menggunakan Bahan Bakar Premium

No Putaran (RPM)

Waktu (menit)

Konsumsi baban bakar (cc)

I II III IV V Rata-Rata

Pengujian dengan Menggunakan Bahan Bakar Pertamax Plus

No Putaran (RPM)

Waktu (menit)

Konsumsi bahan bakar (cc)

I II III IV V Rata-Rata

1. Perhitungan Rata-Rata Pemakaian Bahan Bakar Pertamaxplus

Dari data pada tabel spesifikasi bahan bakar pertamax plus (Ref. Pertamina) maka dapat di lakukan perhitungan sebagai berikut:

(9)

34

5 2500 31

6 3000 38

Rata-rata 24,6

Tabel 7

Rata-rata Pemakaian Bahan Bakar Pertamaxplus pada Setiap Pengujian dan Rata-rata Total dari Seluruh Pengujian

No Putaran (Rpm)

Waktu

(Menit)

Konsumsi bahan bakar (cc)

I II III IV V Rata-Rata

2. Perhitungan Rata-Rata Pemakaian Bahan Bakar Premium

Dari data pada tabel spesifikasi bahan bakar Premium. (Ref. Pertamina) maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

No. Putaran Mesin

rata Pemakaian Bahan Bakar Premium pada Setiap, Pengujian dan Rata-rata Total dari Seluruh Pengujian.

No Putaran (Rpm)

Waktu

(Menit)

Konsumsi bahan bakar (cc)

(10)

3. Perbandingan pemakaian/konsumsi bahan bakar pertamaxplus dan bahan bakar Premium dalam persen (%)

3.1. Pemakaian/Konsumsi Bahan Bakar Pertamaxplus Dalam Persen (%). Diketahui putaran maksimal yang di gunakan dalam proses pengujian bahan bakar pertamaxplus adalah 3000 Rpm, dan jumlah bahan bakar yang di konsumsi adalah 38,6 cc, maka pada putaran 3000 Rpm = 38,6 cc = 100 %. Jadi presentase pemakaian bahan bakar pada setiap putaran adalah

Prosent. Pemakaian Bahan Bakar (%)

1 1250 11,6 30,05

2 1500 20,2 52,3

3 1750 20,4 52,8

4 2000 26 67,3

5 2500 31 80,3

3.2. Pemakaian/Konsumsi Bahan Bakar Premium Dalam Persen (%)

Diketahui putaran maksimal yang digunakan dalam proses pengujian bahan bakar premium adalah 3000 Rpm, dan jumlah bahan bakar yang dikonsumsi adalah 39,4 cc, maka pada putaran 3000 Rpm = 39,4 cc = 100%. Jadi presentase pemakaian bahan bakar pada setiap putaran adalah sebagai berikut :

Prosent. Pemakaian Bahan Bakar (%)

Maka perbandingan pemakaian bahan bakar pertamaxplus dan bahan bakar premium dalam persen (%) dapat di hitung sebagai berikut :

Diketahui :

(11)

36 3000 Rpm 39,4 cc = 100 %. Jadi perbandingan jumlah pemakaian antara bahan bakar pertamaxplus dan Premium adalah :

38,6

39,4 x 100 % = 97,9695435 % = 98 %

Maka : 100% - 98% = 2%.

Maka berdasarkan perhitungan di atas pada putaran 3000 Rpm jumlah konsumsi bahan bakar pertamaxplus lebih hemat 2 % apabila di bandingkan dengan bahan bakar Premium.

4. Perbandingan jumlah pemakaian bahan bakar pada keseluruhan perlakuan pengujian dalam persen ( % )

Bahan Bakar

Putaran ( Rpm )

1250 1500 1750 2000 2500 3000

Pertamaxplus

% -5,4 +4,71 +12,1 +14 +5 +2

Premium +5,4 -4,71 -12,1 -14 -5 -2

Keterangan:

( + )Jumlah pemakaian bahan bakar yang lebih sedikit

( - )Jumlah pemakaian bahan bakar yang lebih banyak

(12)

KESIMPULAN

Dari analisa data yang telah dilakukan maka didapat :

1. Perbandingan rata-rata, jumlah pemakaian/konsumsi bahan bakar premium dan bahan bakar pertamaxplus pada setiap perlakauan pengujian/putaran.

No. Putaran Mesin (Rpm)

Waktu (menit)

Konsumsi Bahan Bakar (cc) Selisih (cc) Premium Pertamaxplus

1 1250 5 11 11,6 0,6

2 1500 5 21,1 20,2 1,0

3 1750 5 23,2 20,4 2,2

4 2000 5 30,2 26 4,2

5 2500 5 32,6 31 1,6

6 3000 5 39,4 38,6 1,2

Keterangan :

• = Jumlah pemakaian bahan bakar di atas jumlah premium  =Jumlah pemakaian bahan bakar di bawah premium

Gambar 2. Grafik Kurva Rata-rata Pemakaian/Konsumsi Bahan Bakar Pertamaxplus dan Bahan Bakar Premium

2. Perbedaan Kandungan Gas Buang (Karbon)

(13)

38 Tabel 9

Perbedaan Kandungan Gas Buang (Karbon)

No. Putaran

(Rpm)

Waktu (menit)

Bahan Bakar Pertamaxplus

CO2(%)

Premium CO2(%)

1 1250 5 0,1 0,2

2 1500 5 0,1 0,2

3 1750 5 0,1 0,2

4 2000 5 0,1 0,2

5 2500 5 0,1 0,2

6 3000 5 0,1 0,2

DAFTAR PUSTAKA

1. Dajan, Anto. “Pengantar Metode Statistik”, Cetakan 11, LP3ES, Jakarta, 1986.

2. BPM. arends/H. Berenschot,“Motor Bensin”, Erlangga, Jakarta, 1996.

3. Buku Petunjuk, Untuk Pemilik Vega R, Yamaha Motor Co. ltd, edisi pertama, 2006.

4. Daryanto,“Teknik Otomotif”, Bumi Aksara, Jakarta, 2002.

5. Karyanto, E. “Pedoman Reparasi Motor Bensin”, CV Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, 1994.

6. Yogaswara, Eka,“Motor Bakar Torak”, Armico, Bandung, 2005.

7. Daryanto. Teknik Otomotif, Bumi Aksara, Jakarta, 2002

8. Pertamina,Spesifikasi Pertamax Plus (SK Ditjen Migas No. 40/34/DJM/2002, 2002,

9. 2007, Spesifikasi Premium (SK Ditjen Migas No. 108 K/72/DDjm/1997.

10. Porto Folio. Bahan Bakar Cair, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, 2001.

11. Arismunandar, wiaranto, Penggerak Mula Motor Bakar Torak, ITB, Bandung,1998.

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4Alat-Alat Pendukung
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading ada Composition (CIRC) berbantuan media wayang bergambar (Wargam) pada tema 7 Keberagaman Bangsaku

[r]

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa pembelajaran sains di Indonesia belum memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan tentang alat, metode, dan prosedur

dasar, anak sudah dapat meraksi rangsangan intelektual atau melaksanakan tugas- tugas belajar yang menuntut kemampuan kognitif seperti membaca, menulis, dan menghitung

2) Hasil perbandingan nilai properti jaringan menunjukan dari delapan atribut yang dibandingkan, jaringan interaksi pada platform Twitter unggul dalam enam atribut yakni jumlah

Lembar kegiatan peserta ddik yang akan dikembangkan ialah LKPD berbasis kontekstual yang mengaitkan contoh-contoh soal dari materi pajak pertambahan nilai yang

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya Harga saham yang tinggi membuat nilai

Penelitian ini membahas tentang K.H.Abdurrahman Wahid dan dinamika pemikiran pendidikan Islam toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang: 1) Konsep