• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkat Tuhanlah Yang Menjadikan Kaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Berkat Tuhanlah Yang Menjadikan Kaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 2/V

O

L

. 12/2012

B

agaimana menjadi kaya? Apakah kiat agar

berhasil dan sukses? Apa yang perlu dilakukan untuk makmur? Mengapa hidup ini begitu sta-tis, bertahun-tahun tetap sama kondisi ekonominya? Pernahkah anda bertanya seperti itu? Saya pernah. Bahkan saya membaca buku tentang kiat-kiat agar sukses, dan makmur yang ditulis oleh orang terkenal. Saya juga membaca buku bagaimana agar bisa pen-siun muda atau menjadi kaya di usia muda. Semua ditulis dengan detil, langkah demi langkah. Pada bagian terakhir dari buku-buku itu, tertulis silahkan mencoba! Semoga berhasil!

Belum pernah saya menemukan satu bukupun yang menjamin keberhasilan anda jika menuruti nasihat yang tertera di dalamnya! Kata “semoga” atau “mudah-mudahan” bukanlah jaminan bahwa apa yang dilakukan akan membawa hasil yang sama. Banyak faktor yang mempengaruhi teori di buku-buku itu untuk bisa berjalan dengan lancar.

Saya memiliki Alkitab, yang disebut Buku diatas

segala buku. Dari sejak muda saya miliki, dan bukan hanya satu, bahkan beberapa yang telah saya baca, telah diwarnai, digaris-bawahi, diberi tanda. Banyak ayat yang sangat akrab di telinga, bahkan saya hafal karena populer. Sebagai orang yang lahir dalam keluarga Kristen, sebagian besar ayat-ayat itu tidak asing bagi saya. Tetapi jujur, ayat-ayat itu hanya sekedar saya ingat tanpa pengertian. Sama seperti ingatan saya akan peribahasa atau kata-kata mutiara yang dipelajari di sekolah yang masih saya ingat atau hafal tetapi tanpa mengerti arti sesungguhnya.

Proses perjalanan hidup saya berubah drastis, berbalik seratus delapan puluh derajad, ketika saya lahir baru. Saya tidak lagi menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja. Saya sekarang membaca Alkitab dan renungan harian dengan perspektif yang berbeda. Sekarang saya merenungkan Firman dan bertanya kepada Roh Kudus jika saya tidak mengerti. Roh Ku-duslah yang menuntun dan menjabarkan Firman pada saya. Firman yang sama yang saya baca dari

ke-B

ERKAT

T

UHANLAH

yang menjadikan

KAYA

(2)

B

cil sekarang memberikan hidup kepada saya. Saya bersyukur bahwa sekarang saya mengenal Firman, saya mengenal Kasih, saya mengenal Hidup, saya mengenal Berkat, dan

saya mempunyai hubungan intim denganNya, bukan karena kata orang lain, atau kesaksian orang lain, tetapi dari pengalaman pribadi melalui perkataanNya yang adalah roh dan hidup.

Inilah perkataan Yesus, “Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup” (Yohanes 6:63). Setiap perkataan sifatnya adalah roh. Tetapi khusus perkataan Firman selain roh, perkataan itu hidup. Artinya, selain dari perkataan Firman, sifat-nya adalah mati. Sebab, tidak ada 5 atau 10 pilihan, tetapi anda dan saya diperhadapkan hanya kepada 2 pilihan: ...”kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, su-paya engkau hidup, baik engkau maupun keturunan-mu” (Ulangan 30:19). Artinya ketika kita memilih Fir-man sebagai yang utama dan terutama dalam hidup kita, kita memilih: hidup dan berkat. Dan anak-anak kitapun dapat menikmati keputusan yang kita ambil.

Proses keintiman saya dengan Firman meng-hasilkan pembaharuan pikiran, memberikan jawaban atas banyak pertanyaan yang ada di hati saya: ba-gaimana caranya seorang anak Tuhan menjadi kaya? Apa yang harus dilakukan agar menjadi kaya dan da-pat menjadi saluran berkat? Jika anda berminat un-tuk mengetahuinya, buka hati anda, jangan menolak Firman, dan terima setiap perkataan Firman. Buang tradisi dan adat istiadat agamawi, maka anda akan bersyukur telah membaca artikel ini.

AR TI BERKAT

Kata berkat paling sering diucapkan oleh orang Kristen. Ungkapan “Tuhan berkati” adalah ungkapan yang terpopuler. Ungkapan itu banyak digunakan ketika menyudahi pertemuan atau perpisahan

den-gan berkata: Tuhan berkati! Belakangan ini ungkapan

itu berkembang menjadi, “Tuhan Yesus berkati, atau Yesus berkati”. Ungkapan itu menjadi pengganti

ungkapan: sampai ketemu lagi, salam, sampai jumpa,

atau daag.

Pertama kali kata Berkat tertulis di Alkitab di Kejadian 1:28, “Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan ber-tambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang mer-ayap di bumi.”

Diberkati artinya, diberikan kuasa untuk

menja-di makmur, berlimpah, bertambah banyak, berkuasa, berpengaruh, memenuhi bumi serta menaklukkan bumi. Dan manusia yang diciptakanNya segambar dan serupa Allah diberikan kuasa untuk menciptakan kenyataan dengan perkataan.

Allah berfirman, artinya Allah berkata. Dari beberapa terjemahan Alkitab, saya bisa rangkumkan: Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk: bertambah banyak, menaklukkan bumi, berkuasa, berpengaruh, subur dan banyak buahnya, memenuhi bumi. Ini adalah kuasa TUHAN sendiri yang diberikan kepada manusia yang diciptakanNya, agar manusia dapat melaksanakan apa yang diperkatakan TUHAN sampai terwujud! Anda dan saya diciptakan untuk berkuasa! Bukan untuk menjadi keset kaki, bukan untuk menjadi yang kalah, juga bukan untuk gagal atau miskin. Anda patut bersorak dan bergembira, karena seharusnya anda menjadi kepala/pimpinan dimana anda ditempatkan!

Manusia pertama Adam ditempatkan di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Taman Eden adalah tempat yang sempurna di-mana semua kebutuhan manusia sudah dipenuhi. Manusia tidak perlu bekerja keras untuk makanan dan minuman, karena telah tersedia (Kejadian 2:16). Berikutnya Tuhan melatih manusia untuk hidup sep-erti Dia. TUHAN menciptakan binatang dan diberi-kannya kepada manusia agar diberikan nama. Inilah awal dimana manusia yang diberkati berlaku seperti TUHAN berlaku. Adam memberikan nama kepada semua mahluk dengan berkata-kata, sama persis seperti TUHAN memberkati manusia yaitu melalui perkataan!

Adam memiliki kuasa luar biasa di taman Eden hingga ia jatuh ke dalam dosa dan hidup dalam ku-tuk. Tertulis dalam Kejadian 3:17-19: “...maka terku-tuklah tanah karena engkau, dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu... dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu...”

Sampai Tuhan memilih Abram untuk dan mem-buat perjanjian dengannya. TUHAN berfirman, atau berkata kepada Abram: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kamu di muka bumi akan mendapat berkat” (Kejadian 12:1-2).

Diberkati

ialah berkuasa untuk

menjadi makmur, berlimpah, bertambah

banyak, berpengaruh, memenuhi bumi serta

(3)

B

Perjanjian ini masih tetap berlaku. Sebagai orang percaya dalam Kristus, kita berhak menerima janji Allah (Galatia 3:29). Janji TUHAN itu anda bisa pelajari di Ulangan 28:1-14.

Yesus berkata, “Sesungguhnya selama belum le-nyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” (Matius 5:18).

Bagian anda dan saya adalah mencari tahu apa yang adalah hak dan milik kita, dan berdiri teguh atas janji itu. Yakobus 1:25 berkata seperti ini, “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk me-lupakannya, tetap sungguh-sungguh melakukannya,

ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” Alkitab King

James menerjemahkan “...ia akan berbahagia oleh

perbuatannya” sebagai ia akan diberkati oleh

perbuat-annya.

Yakobus dengan jelas menyatakan, bahwa kunci agar apa yang kita lakukan diberkati, adalah meneliti Firman, inilah hukum yang dapat memerdekakan orang, bukan hanya mendengar dan melupakannya, tetapi melakukan apa yang dia dengar. Sampai me-reka yang mengaku sebagai orang percaya menger-jakan apa yang mereka dengar, barulah berkat ter-manifestasi dalam hidup mereka. Artinya ter-manifestasi berkat sejalan dengan apa yang dikerjakan oleh orang percaya setelah mereka mendegar firman.

DIBERKATIKAH SAYA?

Anda dan saya menjadi orang kudus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus bukan karena ke-betulan. TUHAN memilih kita di dalam Yesus Kristus sebelum dunia dijadikan, dan di dalam Kristus, Dia telah mengaruniakan kepada kita segala berkat ro-hani di dalam sorga (Efesus 1:3).

Sehingga jawaban dari pertanyaan di atas, ialah YA, jelas YA. Anda dan saya adalah orang yang diber-kati! Kenyataan sekarang tidak dapat mengubah label anda, yaitu orang yang diberkati.

Mari kita lihat apa yang Yesus ajarkan dan apa yang terjadi dengan murid-muridNya ketika itu. Ye-sus tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya sendiri jika Ia tidak melihat Bapa mengerjakan. Yesus berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaNya. (Yohanes 5:19; 8:28,40).

Lukas 9:1-6 menggambarkan bagaimana Yesus mengutus kedua belas muridNya. Dia memanggil mereka lalu memberikan kuasa kepada mereka untuk mengusir setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit. Mereka diutus untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyem-buhkan orang. Tugas yang diberikan terlaksana den-gan baik karena berkat yang diberikan Yesus kepada murid-muridNya.

Dalam pengutusannya, Dia menyuruh mereka jangan membawa apapun, baik tongkat, roti, uang maupun baju ekstra. Apakah maksudnya membuat mereka sengsara? Sama sekali tidak! Menurut Yesus, seorang pekerja patut mendapat upahnya. Orang yang bekerja untuk Yesus berhak menerima upahnya di dunia pada masa hidupnya, bukannya hanya nanti di surga saja!

Ketujuh puluh murid yang diutus kembali dengan gembira dan berkata: ”Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami dalam nama-Mu.” Karena Yesus telah memberikan kuasa kepada mereka untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan mereka! (Lukas 10:17,19)Apa arti ini semua bagi anda dan saya?

Benar mereka murid Yesus, begitu juga dengan anda dan saya! Bahkan kita lebih dari mereka, ke dua belas dan tujuh puluh murid itu perlu menerima impartasi dari kuasa Yesus kepada mereka supaya bisa menyelesaikan tugas dengan sukses. Sementara anda dan saya yang telah lahir baru, yang lahir dari roh Allah, lahir dari benih yang tidak fana, oleh fir-man Allah yang hidup dan yang kekal (1 Petrus 2:23) memiliki Kristus hidup di dalam kita (Kolose 1:27). Kristus, yang artinya Yang di Urapi dengan urapan-Nya, ada di dalam kita! Kristus yang adalah BERKAT itu sendiri tinggal menetap di dalam kita. Kristus yang berdomisili di dalam mereka yang telah lahir baru.

Kuasa Tuhan tinggal di dalammu ketika anda lahir baru dan karenanya anda bisa melakukan yang murid-murid Tuhan Yesus lakukan jika anda percaya. Kemampuan anda untuk berdoa dan menumpang-kan tangan kepada orang sakit agar ia sembuh bu-kan karena anda ditumpangi tangan oleh gembala gerejamu atau penginjil terkenal. Kemampuan itu ada karena anda telah lahir baru dan Roh Kudus ting-gal di dalammu agar anda bisa melakukan apa yang Yesus telah lakukan, bahkan hal-hal yang lebih besar lagi (Yohanes 14:12). BERKAT masuk menetap di da-lam anda ketika anda mengakui Yesus sebagai Tuhan.

(4)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 2/V

O

L

. 12/2012

Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya! Anda dan saya perlu men-erimanya dengan iman, kita harus perca-ya, seperti Habakuk 2:4 katakan, “...tetapi orang benar itu akan hidup oleh percayan-ya.” Kata hidup disini artinya: dihidupkan

kembali; dipelihara; mempercepat; memperbaiki; mengembalikan;

memulih-kan; menjadi utuh. Sehingga kalimat ini bisa kita baca : ... tetapi orang benar

itu akan menjadi utuh oleh percayanya; .... tetapi orang benar itu akan dipu-lihkan oleh percayanya, dst. Ketika anda perlu pemulihan, itu terjadi karena

anda percaya, dan jika ada yang belum utuh dalam hidup kita itu akan menjadi utuh karena kepercayaan kita! Oleh karena itu, jadikan Mazmur 112 sebagai profil anda. Jangan bergeser dari apa yang telah ditentukan bagi anda. Ganti kata “orang” di ayat-ayat itu dengan nama anda, baca dengan keras supaya telinga anda mend-engar, dan timbul iman anda (Roma 10:17).

APAKAH DIPERBOLEHKAN MENJADI KAYA?

Jangan alergi dan takut dengan kata “kaya” karena kata “kaya” ada di dalam semua Alkitab, dalam bahasa dan dialek apapun. Dan jangan menyerongkan arti kaya menjadi kaya rohani, seperti yang banyak orang ka-takan. Ketidaktahuan seseorang akan hak dan kewajibannya dapat membuatnya tidak menikmati segala yang telah disediakan TUHAN baginya di dunia! Seperti, salah satu ayat dari doa Bapa kami, “...jadilah Kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Matius 6:10).

Yohanes berkata, ”Saudaraku yang kekasih, aku berdoa diatas segala-galanya, supaya kamu makmur dan

dalam kesehatan sama seperti jiwamu” (Alkitab King James). Pertama-tama jiwa (pikiran, kehendak dan emosi)

seseorang harus, tentunya, makmur terlebih dahulu lalu kondisi keuangan/ekonomi dan kesehatan kita akan mengikutinya.

Sangat jelas Tuhan membuat Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya (Kejadian 13:1). Itu juga terjadi pada Ishak, anaknya Abram, dia menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya sehingga ia menjadi sangat kaya (Kejadian 26:13). Kata pemazmur (35:27), biarlah “mereka” anda dan saya terus berkata, “Tuhan itu besar, DIA menginginkan kemakmuran dari hamba-Nya”.

Dan Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Tuhan dan orang kudus di Korintus dan Akhaya, “... bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya orang karena kemis-kinan-Nya” (2 Korintus 8:9). TUHAN ingin anda dan saya kaya titik! Untuk itulah DIA relah dijadikan miskin agar kita dapat dijadikan kaya!

Tuhan ingin anak-anakNya makmur agar mereka bisa menjadi saluran berkat bagi mereka yang belum mengerti kebenaran itu. YESUS adalah Sumber. Dia adalah Yehova Jireh dan juga El Shadai. Orang yang percaya kepadaNya adalah saluran berkatnya. Anda dan saya tidak akan bisa menjadi saluranNya jika kita hidup dalam kekurangan atau pas-pasan.

(5)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 2/V

O

L

. 12/2012

engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” (Lukas 15:11-31). Cerita ini sangat mengena dengan kondisi banyak orang Kristen yang telah dijadikan anak oleh Tuhan tetapi tetap bermental orang upahan dan berpikir seperti seorang pelayan atau hamba. Banyak yang memiliki Roh Kudus dan kuasaNya tetapi hidup sama seperti orang dunia hidup.

Pembaharuan pikiran adalah mutlak yang harus dilakukan oleh mereka yang telah lahir baru (Roma 12:2) supaya bisa menikmati sorga di muka bumi.

YANG DIBERKATI TIDAK DAPAT DIKUTUK

Tuhan berfirman, “Aku akan memberkati orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau...” (Kejadian 12:3). Tuhan menaruh kata di dalam mulut Nabi Bileam, “... dan apa-bila Dia memberkati maka aku tidak dapat membalikkannya” (Bilangan 23:20). Dan atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan (Matius 18:16).

Kita perlu berjalan dengan iman, tidak dengan penglihatan. Kita harus menerima Firman seutuhnya. Karena kasih karunia kita dijadikan orang merdeka, yang diberkati, yang diurapi. Kita harus bersikeras untuk memegang firman tanpa melihat kenyataan hidup kita. Dengan lantang kita harus berani mengakui bahwa kita adalah, “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1 Petrus 2:9).

Perhatikan kehidupan Ayub. Dia dikenal sebagai orang yang saleh, dia menghormati Tuhan. Iblis pun da-pat melihat dengan jelas perlindungan Tuhan baginya (Ayub 1:10). Anda lihat itu? Ada tembok berkat di sekeli-ling Ayub, yang juga mengelisekeli-lingi rumah dan segala yang dimiliki Ayub, termasuk ternaknya.

Apapun yang Ayub kerjakan telah diberkati Tuhan. Segala harta benda yang dimiliki Ayub, dibuat bertam-bah-bertambah, membuat dia mononjol di negerinya. Ini juga menambah bukti bahwa bukan kehendak Tuhan kita jadi orang biasa-biasa saja. Bahwa apapun yang kita terlibat, dimanapun kita ditempatkan sesuai dengan kehendak Tuhan, kita yang adalah berkat, membawa berkat ketempat itu. Kita menciptakan Taman Eden di-mana kita berada. Amin.

Apa yang ada pada Ayub bertambah-tambah, bukan karena dia kerja keras membanting tulang, tetapi karena Ayub diberkati Tuhan. Persis seperti yang tertulis dalam Amsal 10:22, “Berkat TUHANlah yang

menjadi-kan kaya, susah payah tidak amenjadi-kan menambahinya”. Terjemahan King James menyebutnya, Tuhan tidak

menam-bahkan kesedihan.

Betul, dalam perjalanannya Ayub kuatir dan takut anak-anaknya berbuat dosa, sehingga dia senantiasa mempersembahkan korban bakaran. Dia melakukannya karena takut bukan karena iman, dan ini bertolak bela-kang dengan firman, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah...” (Ibrani 11:6). Perbuatan inilah yang membuat “tembok berkat” di sekeliling Ayub runtuh karena perkataannya sendiri, “ Akibatnya Ayub kehilangan segala harta benda, istrinya meninggalkannya, semua anak-anaknya meninggal, teman-temannya meninggalkan dia, bahkan dia kena sakit penyakit.

Tetapi, ketika Ayub menyadari kesalahannya, ketika dia mencabut perkataannya dan menyesal atas per-buatannya, Tuhan memulihkan keadaan Ayub, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Tepat seperti yang tertulis di Yesaya 61:7.

Yang menarik adalah pengakuan Ayub tentang perkataan-perkataannya? “... tanpa pengertian aku telah bercerita. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri meman-dang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:2, 5-6).

Firman Tuhan adalah ya dan amin. Apa yang telah diberkati Tuhan tidak dapat dikutuk oleh manusia, dan kita bisa terima dua kali lipat atas setiap masalah yang ditimbulkan oleh iblis. Saya percaya bahwa tembok ber-kat kembali berdiri di sekeliling Ayub dan rumah tangganya dan seluruh harta bendanya.

Pelajaran dari cerita ini bagi kita umat yang telah dipilih Tuhan, adalah memastikan diri kita dan seisi rumah berada di balik tembok berkat itu, sehingga semua akan baik-baik saja. Dan tetap mengasihi Tuhan de-ngan hidup menurut jalan yang di tunjukkanNya dan memilih kehidupan dan berkat (Ulade-ngan 30:15-16;30).

Referensi

Dokumen terkait

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus,

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus,

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus,

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari

Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi; dan kepada Yesus Kristus, anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari

Apakah Anda percaya bahwa umat Tuhan harus Apakah Anda percaya bahwa umat Tuhan harus Apakah Anda percaya bahwa umat Tuhan harus Apakah Anda percaya bahwa umat Tuhan harus Apakah