• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ADVANCED DAN MANUFACTURING TECHNOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN ADVANCED DAN MANUFACTURING TECHNOL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ADVANCED MANUFACTURING TECHNOLOGY (AMT) PADA berkontribusi sedikit pada PDB (Produk Domestik Bruto). Hal ini terjadi karena masih banyak UKM yang menggunakan teknologi tradisional dalam melakukan proses produksinya, serta masih banyak UKM yang memiliki sistem alur produksi maupun keuangan yang baik sehingga menyebabkan UKM kalah jauh dengan manajemen usaha yang baik, serta mampu bersaing dengan perusahaan besar. Hal ini diyakini bahwa menerapkan AMT di UKM dapat meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, proftabilitas, menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan kinerja organisasi meningkat.

Kata kunci : UKM, Advanced Manufacturing Technology Pendahuluan

Usaha Kecil Menengah merupakan sektor usaha yang bersentuhan langsung dengan aktiftas ekonomi rakyat sehari-hari. Dalam skala usahanya yang kecil, bahkan sangat kecil sehingga disebut mikro. Sangat minim bahkan ada yang sama sekali tidak pernah mengalami sentuhan manajemen usaha. Usaha Kecil Menengah di Indonesia mempunyai peranan yang penting sebagai penopang perekonomian. Usaha Kecil Menengah biasanya menggunakan alat-alat sederhana dalam proses pembuatannya, sehingga dirasa tidak efsien dalam memproduksi dan pada akhirnya Usaha Kecil Menengah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk memproduksi dalam jumlah yang banyak. Saat ini teknologi sudah berkembang pesat, alat-alat produksi pun didesain untuk memudahkan pekerjaan, namun dengan harga jual yang cukup mahal membuat Usaha Kecil Menengah dengan omzet yang sedikit tidak mampu untuk membelinya.

(2)

membantu kegiatan operasional mereka serta sebagian besar kegiatan operasional yang dilakukan masih terpisah-pisah. Situasi ini mungkin tidak akan berdampak besar karena jumlah transaksi yang dilakukan oleh UKM masih sedikit. Namun, tantangan global saat ini tidak memungkinkan UKM untuk memiliki kondisi tersebut dikarenakan persaingan yang semakin ketat dan UKM seharusnya mulai menyiapkan diri dengan aplikasi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan menghadapi kompetisi global.

Isi

Sistem manufaktur maupun otomasi dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu UKM dalam mengintegrasikan, dan mengotomatisasi proses bisnis mereka. Pada prakteknya, dengan memanfaatkan sistem tersebut dapat mengurangi beban pekerja dan meningkatkan performa bisnis mereka seperti peningkatan layanan konsumen, mengurangi lead time, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, penerapan sistem manufaktur dapat memudahkan UKM dalam proses produksinya. Selanjutnya, dengan menggunakan sistem manufaktur, UKM terbantu dalam perkembangan akan pemahaman atas bagaimana proses produksi yang berbeda-beda dapat diintegrasikan dan berdampak satu sama lain pada proses-proses tersebut. International Confrenceon Product Research (ICPR) pada tahun 1983 mendefnisikan manufactur sebagai serangkaian operasi dan kegiatan yang saling berhubungan yang meliputi perancangan (Design), pemilohan bahan baku (material selection), perencanaan (planning), pembuatan (manufacturing), penjaminan mutu (quality insurance), serta pengelolaan dan pemasaran (management and marketing of products).

(3)

dengan kriteria yang kita tetapkan. Kemudian pemeliharaan, dalam proses produksi dan operasional perusahaan faktor pemeliharaan mesin dan peralatan memegang peranan penting yang menentukan turun naiknya tidak hanya tingkat produksi tapi juga moral karyawan dan kepuasan dalam bekerja.

Implementasi penggunaan Teknologi Manufaktur Tingkat Lanjut (AMT) yang diterapkan pada suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam pemenuhan keinginan pelanggan dan menjadi keunggulan persaingan perusahaan untuk mendapatkan peluang pasar. Monge pada jurnalnya Performance Measurement of AMT menyatakan bahwa kinerja ANT pada proses produksi dan organisasi dipengaruhi bebrapa faktor diantaranya besarnya investasi, perencanaan, proses implementasi serta evaluasi implementasi. Perusahan kecil dan menengah (UKM) yang mempunyai karakterstik rendah investasi, perencanaan produksi yang tidak teratur, sistem produksi dalam jumlah kecil, kepemilikan sendiri berbeda dengan perusahaan besar dimana semua faktor penunjang implementasi AMT dapat terpenuhi.

Penerapan AMT yang dipetakan dalam proses produksi dimulai dari proses masukan, transformasi, luaran dan lingkungan serta diklasifkasikan sebagai teknologi berperangkat lunak dan teknologi berperangkat keras. AMT dapat dideskripsikan sebagai kelompok teknologi berbasis komputer termasuk CAD, CAM, MRP, MRPII, ERP, EDI, OPT, QCS, MAP, LAN/WAN, Automatic Assembly, Flexible Assembly System Automated Ware Housing, Automated Handling of Materials, dan masih banyak lagi. Berikut tabel pengelompokan ukuran UKM dengan tingkat penggunaan AMT :

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pada UKM masih banyak yang belum menerapkan sistem AMT dalam proses produksinya.

(4)

lainnya. ERP yang biasanya digunakan oleh perusahaan besar, kali ini mulai banyak digunakan oleh UMKM di Indonesia. Banyak manfaat yang didapatkan dalam penggunaan ERP yang pada akhirnya akan meningkatkan pelayanan(laporan online, sistem yang terintegrasi, penyaluran data secara real time,dll) , kepuasan dan keuntungan perusahaan. ERP dapat mengembangkan UMKM menjadi perusahaan yang berskala besar.

Kesimpulan

(5)

... Reference :

Raharjo, Jani, 2014, Dampak Implementasi Penggunaaan Teknologi Manufaktur Tingkat Lanjut

–Advanced Manufacturing Technology pada Kinerja UKM di Indonesia. JTI, Vol 16, Juni 2014, pp. 33-40

Efrina,Mery, 2014. Sistem Informasi ERP pada UKM, http://www.academia.edu/8548746/

JURNAL_ERP_PADA_UKM_DI_INDONESIA, diakses tanggal 17 Maret 2017 Handamt, Kharisma, 2015. Peranan Sistem Otomasi dalam Menunjang Produktivitas

suatu Industri Manufaktur dala Konteks Pembangunan Indonesia, https://www.academia.edu/12900708/

PERANAN_SISTEM_OTOMASI_DALAM_MENUNJANG_PRODUKTIVITAS_SUATU_ INDUSTRI_MANUFAKTUR_DALAM_KONTEKS_PEMBANGUNAN_INDONESIA, diakses pada tanggal 17 Maret 2017

Matondang, Nazaruddin, dkk, 2014. Strategi Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji kuat tekan, uji absorpsi, dan uji durabilitas terhadap variasi campuran mortar dengan limbah spent catalyst sebagai pengganti binder, dapat

Sehubungan dengan itu dirasakan perlu untuk mengkaji lebih lanjut mengenai karakteristik dan implementasi kurikulum muatan lokal dalam kaitannya dengan perkembangan kebutuhan

Jika perspektif yang muncul adalah negatif, maka hal ini juga akan memberikan dampak negatif pada penyesuaian sosial tunarungu, menimbulkan jarak dengan lingkungan sosialnya,

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, di dalam tradisi Larungan dimana peneliti memfokuskan pada (1) prosesi upacara tradisi Larungan yang meliputi tahap pra pelaksanaan,

Penelitian ini menggunakan variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas (X) yaitu frekuensi promosi dan variabel terikat (Y) yaitu volume penjualan, sedangkan

Tahun 2007 bisa dikatakan merupakan tahun terbaik bagi Graha Niaga, karena pada tahun tersebut tingkat hunian di ge- dung Graha Niaga mencapai 100 % dan Gedung Graha Niaga

Untuk menjamin pelaksanaan program-program bidang permukiman/Cipta Karya guna percepatan pencapaian target yang telah ditetapkan baik arahan kebijakan pemerintah pusat

Fungsi ini sangat sesuai digunakan jika anda ingin mengaplikasi sesuatu format yang sama kepada beberapa teks yang terdapat dalam dokumen. Sebagai contoh anda