• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENEGAKKAN HUKUM PIDANA LINGKUNGAN DI IN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENEGAKKAN HUKUM PIDANA LINGKUNGAN DI IN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENEGAKKAN HUKUM PIDANA LINGKUNGAN DI INDONESIA

Naufal Khaidar

naufalkhaidar@s

tudents.unnes.ac.id

Judul Buku: Hukum Pidana Lingkungan

Penulis: Mahrus Ali dan Izza Elvany Penerbit: UII Press Yogyakarta Tahun Terbit: 2014

Kota Penerbit: Yogyakarta Bahasa Buku: Indonesia Jumlah Halaman: x+192 hlm ISBN Buku: 978-979-3333-69-4

Pembahasan Review

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Referensi

Dokumen terkait

Pembaharuan ancaman sanksi pidana lingkungan seperti tersebut di atas tidak diiringi dengan pembaharuan sanksi pidana terkait bidang lingkungan yang diatur dalam undang-undang sektoral

Sanksi pidana merupakan aspek tindakan hukum yang terakhir. Sanksi pidana diberikan terhadap perusahaan yang melakukan pencemaran dan perusakan lingkungan, mempunyai

Beberapa jenis sanksi untuk korporasi (bukan pengurusnya) yang melakukan/terlibat tindak pidana illegal logging antara lain : denda ; pencabutan izin usaha/hak

Penyelesaian tindak pidana di luar pengadilan hanya dapat dilakukan terhadap pelanggaran dengan sanksi pidana denda (Pasal 82 KUHP). Ketentuan Pasal 82 KUHP Indonesia itu berasal

Tetapi jika berdasarkan pada perspektif analisis ekonomi atas hukum pidana yang berpandangan bahwa sanksi yang paling efektif dan efisien adalah sanksi denda, maka

Jenis sanksi delik adat Sasi diatur di dalam Pasal 80 RUU-KUHP mengenai pidana denda dan Pasal 67 mengenai pidana tambahan yang terdiri atas perampasan barang

merusak lingkungan hidup diatur melalui redaksional konstruksi norma sebagai berikut: 1 Korporasi dapat dijatuhi sanksi pidana denda dan/atau sanksi pidana tambahan berupa perbaikan

Agar sanksi denda dapat efektif, maka pada tahap kebijakan legislatif harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a sistem penetapan jumlah atau besarnya pidana denda; b batas waktu