• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah identitas nasional Disusun Oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah identitas nasional Disusun Oleh"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“PANCASILA SEBAGAI NAFAS IDENTITAS BANGSA

DI ERA GLOBAL”

Dosen Mata Kuliah: Drs. Moh. Adib, MA.

Disusun Oleh :

Ivan Efrizal 041411535034

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

SURAT PERNYATAAN ANTI PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ivan Efrizal

NIM : 041411535034

Fakultas/Prodi : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi(PDD Banyuwangi)

dengan ini menyatakan bahwa makalah saya yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI NAFAS IDENTITAS BANGSA DI ERA GLOBAL” bersifat original dan bebas plagiat. Bilamana dikemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banyuwangi, 30 Mei 2015

Yang membuat pernyataan,

(Ivan Efrizal)

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, Tuhan seru sekalian Alam, Maha Kasih dan Sayang, arif dan bijaksana yang senantiasa menyelimuti hikmah-Nya untuk seluruh umat manusia untuk beraktifitas sebagai khalifah fill ardi. Tak lupa pula salawat dan salam kami haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad Rasullah SAW yang membawa umat manusia ke cahaya terang benderang hingga saat ini.

Terima kasih saya sampaikan kepada dosen yang telah memberikan tugas karena ini semua merupakan bekal bagi saya dikemudian hari. Akhirnya, segala makna dan hakikah kesempurnaan hanya milik yang satu, untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini kedepan.

Wassalamualaikum wr.wb

Banyuwangi, 30 Mei 2015

(4)
(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN ANTI PLAGIAT... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK... 1

BAB I PENDAHULUAN... 2

1.1 Latar Belakang... 2

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan... 3

BAB II PEMBAHASAN... 4

2.1 Pentingnya Identitas Nasional Bagi Bangsa Indonesia... 4

2.2 Lunturnya Identitas Nasional Indonesia... 6

2.3 Penguatan Identitas Nasional Indonesia... 8

BAB III PENUTUP... 10

3.1 Kesimpulan... 10

3.2 Saran... 10

DAFTAR PUSTAKA... 11

LAMPIRAN 1... 12

LAMPIRAN 2... 13

LAMPIRAN 3... 14

(6)

ABSTRAK

Globalisasi merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia. Ini berarti budaya-budaya dunia bisa masuk dan keluar dalam budaya nasional, maupun budaya nasional yang masuk ke dalam budaya global. Dalam menghadapi era globalisasi ini diperlukan sebuah Identitas sebuah negara yang membuat negara tersebut mempunyai ciri khas dari negara lain. Identitas Nasional dalam sebuah negara sangat penting karena Identitas Nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita cita dantujuan hidup bersama. Apabila bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan terombang ambing oleh tantangan zaman. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun dan gotong royong. Ini merupakan salah satu Identitas Nasional bangsa Indonesia yang dikenal oleh dunia. Apabila identitas ini hilang akibat adanya budaya-budaya dari luar atau bercampur dengan budaya dari luar negeri serta menjadi masyarakat Individualis, maka masyarakat Indonesia sudah kehilangan sesuatu ciri khas dari bangsa Indonesia itu sendiri yang sudah ada sejak jaman dahulu. Untuk itu diperlukan penguatan identitas nasional rakyat indonesia dengan cara menanamkan semangat Nasionalisme yang tinggi pada setiap rakyat Indonesia sejak dini dan menanamkan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, flterisasi terhadap budaya lain juga diperlukan untuk meminimalisir timbulnya budaya-budaya baru di Indonesia yang merugikan seperti Individualisme, Sekularisme, dan Hedonisme

(7)

BAB I PENDAHULIAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri banyak negara-negara di dunia mengalami Akulturasi budaya. Tidak hanya budaya, bahkan Teknologi, pendidikan, dan gaya hidup pun cepat berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Inilah yang disebut dengan Globalisasi. Globalisasi ialah proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia. Dengan kata lain, Globalisasi menyebabkan mudahnya sebuah informasi baik itu budaya, pendidikan, teknologi, gaya hidup, maupun pendidikan mudah masuk dan berkembang pada suatu negara. Di dunia ini, tidak ada satu negarapun yang dapat mencegah terjadinya Globalisasi. Jika suatu negara menutup dirinya dengan negara luar, maka negara tersebut akan dikucilkan oleh negara-negara lainnya. Globalisasi tidak hanya terjadi pada zaman modern seperti saat ini. Menurut (Wallerstein, 2000 : 2) dalam bukunya yang berjudul Globalization or the Age of Transition: A Long-Term View of the Trajectory of the World-System ternyata, Globalisasi sudah ada sejak zaman dahulu kala. Tepatnya 500 tahun yang lalu atau sekitar tahun 1400-1500. Salah satu contohnya ialah melalui penjajahan. Di saat Indonesia di jajah oleh bangsa Belanda, rakyat Indonesia mau tidak mau harus mengikuti kebudayaan Belanda namun kebudayaan tersebut bercampur juga dengan Budaya Indonesia. Jepang juga menanamkan budaya mereka kepada rakyat Indonesia disaat rakyat Indonesia di jajah oleh Jepang.

(8)

dapat terlihat lebih menarik daripada orang di sekitarnya. Ini tidak lain merupakan akibat dari adanya Globalisasi.

Untuk menghadapi serangan Globlisasi, sebuah negara memerlukan sebuah pembeda. Sebuah kekuatan yang dapat menghalangi masuknya pengaruh negatif dari adanya Globalisasi. Inilah yang dinamakan Identitas Nasional. Jepang dapat membuat negaranya maju karena Jepang memiliki sebuah Identitas Naasionalnya sendiri. Mereka menyebutnya dengan Bushido. Rakyat Jepang tidak sepenuhnya terhanyut dengan pengaruh budaya-budaya lain yang masuk ke negaranya. Mereka menangkap budaya mana yang perlu mereka tangkap dan budaya mana yang perlu mereka hindari demi kemakmuran negaranya tersebut. Sebaliknya, negara Indonesia merupakan negara yang mudah hanyut dengan arus Globalisasi. Saat ini rakyat Indonesia mudah terbawa dengan pengaruh-pengaruh budaya dari luar negri baik itu positif maupun negatif. rakyat Indonesia saat ini cenderung tersenal sebagai masyarakat konsumerisme. Ini akan berakibat buruk bagi bangsa Indonesia karena tidak ada unsur pembeda antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Untuk itulah sebuah identitas nasional sangat diperlukan guna mencegah pengaruh buruk dari adanya Globalisasi. Salah satu caranya ialah dengan cara menanamkan semangat Nasionalisme yang tinggi pada setiap rakyat Indonesia sejak dini. Selain itu, filterisasi terhadap budaya lain juga diperlukan untuk meminimalisir timbulnya budaya-budaya baru di Indonesia yang merugikan seperti Individualisme, Sekularisme, dan Hedonisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa arti pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia?

2. Apakah yang membuat Identitas Nasional bangsa Indonesia mulai luntur?

3. Apakah yang harus dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa Indonesia?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui pentingnya Identitas Nasional bagi Bangsa Indonesia 2. Mengetahui penyebab lunturnya Identitas Nasional bangsa Indonesia

(9)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENTINGNYA IDENTITAS NASIONAL BAGI BANGSA INDONESIA

Kata identitas berasal dari kata identitu yang memiliki arti tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Identitas merupakan suatu ciri atau keadaan seseorang mengenai dirinya. Menurut Stella Ting Toomey, Identitas adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi. Sedangkan menurut Alo Liliweri (2007: 67) dalam bukunya yang berjudul Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya menguraikan bahwa secara etimologi kata Identitas berasal dari kata identity yang berarti: 1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, mirip satu sama lain; 2) kondisi atau fakta tentang sesuatu yang sama diantara dua orang atau dua benda; 3) kondisi atau fakta yang menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang (individualitas) atau dua kelompok atau benda; 4) menunjukkan tentang suatu kebiasaan untuk memahami identitas dengan kata “identik”. Dengan kata lain, identitas tidak lain adalah sebuah tanda pengenal untuk sesuatu. Identitas sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok yakni, identitas seksual, identitas gender, identitas pribadi, identitas agama dan identitas nasional. Dari berbagai jenis identitas tersebut terdapat satu identitas yang menjadi ciri sebuah negara yakni disebut sebagai identitas nasional.

Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk membedakan negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional dapat diartikan sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Sedangkan Identitas Nasional Indonesia adalah ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakan Indonesia dengan negara lain. Salah satu contohnya adalah gotong royong serta budaya daerah yang beraneka ragam

Setiap negara memiliki identitasnya masing-masing. Identitas sebuah negara merupakan jati diri bangsa. Tanpa identitas, sebuah negara bagaikan sebuah negara yang kosong, tanpa cita-cita, serta tanpa tujuan yang jelas. Tanpa identitas, negara tersebut akan menjadi negara yang akan tergerus oleh zaman. Apalagi saat ini negara-negara di dunia sedang menghadapi era globalisasi. Era dimana budaya serta pengaruh-pengaruh dari suatu negara di dunia saling bertukar. Tanpa identitas, negara tersebut hanya akan menjadi follower dan hanya akan mengikuti identitas negara lain

(10)

mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, dan bimbang. Kondisi suatu bangsa yang sedemikianrupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah tersebut. Oleh karena itu identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal yang menjadi cita cita dan tujuan hidup bersama.

Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari beribu-ribu pulau serta suku bangsa yang menyebabkan Indonesia memiliki beranekaragam budaya. Suku bangsa serta budaya tersebut merupakan salah satu dari Identitas Nasional bangsa Indonesia. Indonesia memiliki Identitas Nasionalnya sendiri, seperti yang tertulis pada (http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn), Indonesia memiliki beberapa unsur serta sifat Identitas Nasional. unsur-unsur Indentitas Nasional Indonesia meliputi:

 Sejarah

Kebesaran dua kerajaan nusantara, Majapahit dan Sriwijaya, telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan asing menancapkan kuku imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah telah menjadi ciri khas bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional Indonesia.

 Suku Bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bangsa.

 Agama

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama – agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Serta pada saat ini di Indonesia terdapat tambahan satu agama yang telah diakui yaitu agama baha’i

 Kebudayaan

Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat – perangkat atau model – model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan, dan benda – benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Lebih dari 483 budaya daerah tersebar di seluruh pulau yang ada di Indonesia.

 Bahasa

(11)

ribuan bahasa tersebut, masyarakat Indonesia menggunakan satu bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Sedangkan sifat dari Identitas Nasional Indonesia adalah:

 Bersifat Identitas Fundamental

Yaitu pancasila yang merupakan falsafah bangsa, ideologi negara, dan dasar negara.

 Bersifat Identitas Instrumental

Berisi UUD 1945 dan tata perundangnya, bahasa Indonesia, lambang negara, bendera negara, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

 Bersifat Identitas Alamiah

Meliputi kepulauan (archipelago) dan pluralisme (suku, bahasa, budaya, serta agama dan kepercayaan).

Dari beberapa Unsur serta sifat Identitas Nasional yang tertera diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Identitas Indonesia terdiri dari beberapa aspek (lihat gambar 1 dan 2) serta Identitas Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan Kebudayaan Bangsa Indonesia serta Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, fungsi penting Identitas Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah untuk pemersatu, sebagai ciri khas bangsa indonesia, dan sebagai landasan bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan potensi yang dimiliki Pancasila sebagai identitas nasional yang fundamental karena pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara.

2.3 LUNTURNYA IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA

Identitas nasional merupakan karakter dari sebuah bangsa. Karakter itulah yang membuat bangsa tersebut berbeda dengan bangsa yang lainnya. Bangsa Jepang dikenal sebagi bangsa yang berteknologi tinggi serta memiliki semangat bushidonya yang tinggi. Bangsa Amerika dikenal sebagai negara bebas dengan tingkat demokrasi yang tinggi. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia telah dikenal dunia sebagai negara gotong royong serta ramah. Selain itu, identitas bangsa Indonesia sudah tertuang dalam dasar negara Indonesia dan pembukaan UUD 1945, sebagai negara yang menggunakan bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya, serta negara yang memiliki banyak budaya daerah. Namun, belakangan ini Identitas bangsa Indonesia perlahan mulai luntur. Penyebab lunturnya identitas nasional bangsa Indonesia salah satunya adalah dengan adanya era Globalisasi.

(12)

dengan media digital pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara hampir tidak ada artinya, batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang. Pergaulan antar bangsa yang semakin kental ini menyebabkan banyak hal negatif penyebab lunturnya Identitas Nasional bangsa Indonesia. Hal negatif yang menyebabkan lunturnya Identitas Nasional Indonesia menurut ( http://muradmaulana.net/2012/11/23/globalisasi-dan-media-digital-antara-dampak-positif-dan-negatif/) antara lain adalah:

1. Terjadi proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya masing-masing. Akulturasi dapat melunturkan tata nilai yang merupakan jati diri bangsa Indonesia Lunturnya tata nilai tersebut biasanya ditandai oleh dua faktor, yaitu semakin menonjolnya sikap individualistis dan sikap materialistis.

2. Nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi mentah-mentah oleh para pemuda.

3. Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar.

4. Melemahkan dan menurunkan sensifitas.sehingga membuat tingkat simpati dan empati seseorang terhadap dunia nyata turun. Dengan jejaring sosial, seseorang cenderung melupakan dunia nyata dan mengabaikan sesuatu yang terjadi disekitarnya dan lebih memilih untuk memperhatikan sesuatu yang terjadi didunia maya.

Selain dari proses Globalisasi yang telah disebutkan diatas, menurut

(http://blog.umy.ac.id/hilmagumanti/download/identitas-nasional-dan-pengaruh-globalisasi/) lunturnya Identitas Nasional Bangsa Indonesia dapat disebabkan juga karena:

 Menyepelekan Arti Identitas Negara Sendiri

Memudarnya identitas nasional dalam masyarakat juga disebabkan oleh sikap dan kepedulian terhadap identitas yang sangat minim. Tidak menjunjung tinggi hukum dan perundangan merupakan salah satunya. Padahal hukum yang berlaku merupakan salah satu identitas dari sebuah negara. Di Indonesia misalnya terdapat Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai dasar konstitusi. Tetapi banyak rakyat yang menyepelekan hukum tersebut. Hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka pelanggaran hukum di negara kita.

 Masalah Nasional dan Penyimpangan Hukum

(13)

2.4 PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL BANGSA INDONESIA

Saat ini Identitas Nasional bangsa Indonesia berada dalam ambang yang menghawatirkan. jika terus dibiarkan, maka bangsa Indonesia hanya akan menjadi bangsa yang terombang-ambing dalam perkembangan zaman. Melupakan karakternya serta melupakan jatidirinya. Maka dari itu, diperlukan adanya penguatan pada Identitas Nasional bangsa Indonesia. Penguatan Identias Nasional itu sendiri ada berbagai upaya. Menurut Habib (2011:01) dalam bukunya yang berjudul Manusia dan Budaya, cara efektif yang bisa digunakan untuk membangun dan mengembalikan jati diri bangsa Indonesia serta menekan pengaruh buruk pihak lain baik yang berasal dari luar maupun dari dalam yang mengikis jati diri bangsa Indonesia yaitu yang pertama dimulai dari diri kita sendiri. Adapun cara lain untuk menguatkan Identitas nasional menurut ( https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnya-menjaga-identitas-nasional-dalam-era-digital/) antara lain ialah melalui:

A. Ketahanan di bidang Idologi

Dapat dilakukan dengan cara menciptakan kembali generasi yang mengetahui, memahami dan mengamalkan fakafah Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperkenalkan sejak dini.

B. Ketahanan di bidang Politik

Dilakukan dengan menciptakan kehidupan politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat.

C. Ketahanan di bidang Sosial dan Budaya

Dilakukan dengan memfilterisasi budaya dari luar yang masuk ke Indonesia, serta menghindari paham yang dapat membuat jatuh bangsa Indonesia seperti Individualisme, Sekularisme, serta Hedonisme.

Dari berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menguatkan Identitas Nasional bangsa Indonesia, cara yang paling ampuh ialah dengan mengamalkan nilai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena pancasila merupakan dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia pada hakikatnya bersumber kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Isi dari pancasila itu sendiri ialah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang beradab 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusywaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

(14)

umat yang menganut agama tersebut. Dalam pelaksanaan ibadah beragama kita dilarang untuk mencampuradukkan ajaran agama. Ajaran agama juga perlu ditegakkan untuk membentengi kita dari hal-hal negatif atas ideologi yang tidak sesuai dengan asa keTuhanan.

Pada sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diharapkan kita para generasi penerus mampu menjujung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Tidak merendahkan orang lain mau menghargai dan saling mencintai. Sila kedua ini jika tidak diamalkan dengan benar dapat memicu bentrok antar etnis, karena sebagaimana kita ketahui Negara kita memiliki keragaman suku, perbedaan warna kulit dan budaya. SARA menjadi hal yang berpotensi menimbulkan perpecahan bangsa kita. Tak cuma untuk menjaga hubungan antar suku di Negara kita, tapi juga untuk bangsa-bangsa di dunia yang lebih beragam.

Sila ke tiga Persatuan Indonesia menekankan pada nasionalisme. Kita harus cinta tanah air dan siap membela tanah air sampai titik darah penghabisan. Cinta tanah air dapat diwujudkan dengan mencintai produk-produk dalam negeri agar ketergantungan kita terhadapa produk impor dapat dikurangi. Bangga menngunakan hasil karya anak negeri, Menjunjung tinggi adat dan budaya timur dan menghalau adat budaya barat yang tidak sesuai dengan adat dan budaya kita agar kelestariannya tetap terjaga dan tidak tergerus oleh arus zaman.

Sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, sila ini menekankan pada sisi kerakyatan, asas demokrasi dari dan oleh untuk rakyat. Selain itu sila ini juga menjunjung tinggi musyawarah mufakat, walaupun dalam lingkup kenegaraan musyawarah ini sangat sulit dipraktekkan.

Sila terakhir sila kelima Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam sila ini selain menjunjung keadilan juga menekankan untuk tidak bergaya hidup mewah dan bersifat boros, termasuk juga suka bekerja keras dan menghargai hasil karya orang lain.

(15)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Identitas nasional adalah sebuah ciri yang dimiliki oleh sebuah negara untuk membadakan negara tersebut dengan negara lain. Atau dengan kata lain, identitas nasional dapat diartikan sebagai jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Identitas Nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena Identitas Nasional merupakan Pandangan Hidup, Kepribadian, dan Kebudayaan Bangsa Indonesia serta Filsafat Pancasila dan juga sebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, fungsi penting Identitas Nasional Indonesia bagi bangsa Indonesia sendiri adalah untuk pemersatu, sebagai ciri khas bangsa indonesia, dan sebagai landasan bagi bangsa indonesia untuk mewujudkan potensi yang dimiliki Pancasila sebagai identitas nasional yang fundamental karena pancasila merupakan falsafah bangsa, dasar negara, dan ideologi negara. Saat ini, Identitas Nasional bangsa Indonesia sedang mengalami kemerosotan. Hal ini disebabkan karena pengaruh negatif dari adanya Globalisasi. Pengaruh negatif itu antara lain adalah terjadinya proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya masing-masing, Nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi mentah-mentah oleh para pemuda, Melemahkan dan menurunkan sensifitas.sehingga membuat tingkat simpati dan empati seseorang terhadap dunia nyata turun. Selain itu, menyepelekan arti Identitas negara sendiri serta adanya masalah nasional dan penyimpangan hukum juga menjadi penyebab lunturnya Identitas Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya penguatan Identias Nasional bangsa Indonesia. Penguatan Identitas tersebut dapat dilakukan dengan penguatan di bidang Ideologi, Politik, dan Sosial Budaya. Serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar dapat terhindar dari efek buruk globalisasi. Citra Bangsa Indonesia bisa tetap terjaga karena masyarakatnya berpegang pada ideologi bangsa Dengan demikian bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dalam menghadapi perkembangan zaman di era Globalisasi ini.

3.2 SARAN

(16)

DAFTAR PUSTAKA

 Mustopo, Habib. 1983. Manusia dan Budaya. Kumpulan Essay.Ilmu Budaya Dasar. Surabaya: Usaha Nasional

 Wallerstein, 2000.Globalization or the Age of Transition: A Long-Term View of the Trajectory of the World-System. Inggris.

 Liliweri, Alo. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS

 Satuan Kerja Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti. 2012. Rencana pembelajaran dan Metode Pembelajaran serta Model Evaluasi Hasil Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan-Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis Kopetensi. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti.

 http://www.academia.edu/5983545/

PENTINGNYA_IDENTITAS_SEBUAH_NEGARA_DALAM_MENGHADAPI_TUN TUTAN_GLOBALISASI

 http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-Cara %20Mengembalikan%20Jati%20Diri%20Bangsa%20Indonesia.html

 http://www.slideshare.net/threefarah/identitas-nasional-dalam-mata-kuliah-ppkn

 https://nenkk..com/2014/04/21/pentingnya-menjaga-identitas-nasional-dalam-era-digital/

 http://muradmaulana.net/2012/11/23/globalisasi-dan-media-digital-antara-dampak-positif-dan-negatif/

(17)

LAMPIRAN 1: Kata-kata Sulit

Globalisasi: Proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia

Sekularisme: Sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan

Hedonisme: Pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin

Individualisme: Satu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri

(18)

LAMPIRAN 2: Artikel Terkait Identitas Nasional

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/482279/menko-pmk--pertahankan-pancasila-sebagai-identitas-nasional

Menko PMK : pertahankan Pancasila

sebagai identitas nasional

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan setiap masyarakat Indonesia harus mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional.

"Persoalan yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mempertahankan Pancasila sebagai identitas nasional yang kini dikepung oleh proses globalisasi," kata Puan Maharani di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, hal itu tak dapat diabaikan oleh setiap masyarakat.

(19)

Dia juga mengatakan, inti kehidupan berbangsa adalah budaya.

"Apabila budaya bangsa diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu. Gelombang globalisasi dapat melunturkan rasa kebangsaan atau identitas bangsa," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, diperlukan usaha-usaha agar budaya dan identitas bangsa akan tetap hidup dan berkembang di dalam pengaruh globalisasi.

Puan mengatakan, titik tolak dari kedua hasil usaha ini tidak lain daripada SDM yang dikembangkan berdasarkan budaya bangsa itu sendiri.

"Tidak ada orang lain yang akan mempertahankan kebudayaannya sendiri selain pendukung kebudayaan itu, yaitu manusia dan bangsa yang memilikinya," katanya.

Lampiran 3: Pertanyaan Terkait

1. Apakah penyebab lunturnya Identitas Nasional Bangsa Indonesia? Jawab:

Penyebab lunturnya Identitas Nasional Indonesia antara lain ialah terjadinya proses akulturasi, saling meniru serta saling mempengaruhi antar budaya masing-masing negara, nilai barat yang negatif dan tidak sesuai dengan budaya timur di adopsi mentah-mentah oleh para pemuda, serta arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-nilai asing yang negatif semakin besar. Selain itu, menyepelekan arti Identitas negara sendiri serta adanya masalah nasional dan penyimpangan hukum juga menjadi penyebab lunturnya Identitas Indonesia.

2. Bagaimana cara membentengi diri dari pengaruh budaya luar negeri yang negatif supaya Identitas Nasional Indonesia tidak luntur?

Jawab:

Cara membentengi diri dari pengaruh budaya asing yang negatif ialah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila pada diri sendiri, dan

(20)

LAMPIRAN 4: Gambar Mengenai Identitas Nasional Gambar 1: Apek Identitas Nasional Indonesia

(21)

Gambar

Gambar 1: Apek Identitas Nasional Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir yang berjudul “Rekondisi Mesin, Sistem Starting, Charging dan Lighting pada mobil Caddy” bertujuan untuk mengembalikan fungsi dari mobil Caddy sehingga

Penelitian tentang Pengaruh Motivasi Belajar dan Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua terhadao Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lumar Kabupaten

Salah satu bentuk refleksi dan realisasi dari hal tersebut, UKM desain yang merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa di UNNES merencanakan kegiatan dalam bentuk pengetahuan

Maka apabila amanah diabaikan dengan golongan yang tidak berkelayakkan diberi tempat untuk menguruskan hal ehwal masyarakat, atau golongan jahil diberi ruang untuk

PT Krakatau Steel Tbk telah menerima pasokan slab baja perdana dari PT Krakatau Posco (KS Posco), usaha patungan dengan Posco Korea, yang merupakan bagian dari

Untuk asrama mahasiswa untuk sirkulasi horisontal lebih mengacu pada sistem linier dengan prinsip single loaded, diman akan terjadi bukaan di area koridor sehingga pencahayaan

di urutan ketujuh di Indonesia untuk tingkat kemiskinan pada tahun 2012. Walaupun secara umum dari tahun ke tahun, Aceh telah berhasil menekan angka kemiskinan terutama sejak

Analisis pola pita isozim peroksidase menunjukkan kultivar Beta 1, Beta 2 dan Papua Solossa memiliki pola pita yang berbeda (baik secara kualitatif maupun