BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah berapa % yield glukosa yang diperoleh pada proses hidrolisis termal, bagaimana pengaruh konsentrasi
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan ragi roti dan lama waktu fermentasi terhadap glukosa hasil hidrolisis selulosa ampas tebu dengan HCl 30% dalam
Skripsi dengan judul ‘ Pengaruh Perlakuan Basa dan Hidrolisis Asam Terhadap Kadar Gula Reduksi Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Bioetanol ’ adalah salah satu
Konsentrasi gula total pada jam ke-72 yang dihasilkan dari ampas tebu yang diberi perlakuan NaOH, panas, dan tanpa perlakuan (dengan enzim) masing-masing sebesar 1940 ppm, 945
Perolehan yield glukosa yang diperoleh secara umum berfluktuasi namun pada beberapa titik kadar glukosa yang diperoleh meningkat seiring dengan meningkatnya
Vinasse dapat di- recycle dan dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku hidrolisis karena masih memiliki kandungan glukosa (1,94%) yang tidak berbeda jauh dengan
Judul : PENGARUH PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP GLUKOSA HASIL HIDROLISIS SELULOSA AMPAS TEBU (Saccharum Officanarum) DENGAN HCl 30% DALAM
Ampas tebu adalah suatu residu dari proses penggilingan tanaman tebu (Saccharum oicinarum) setelah diekstrak atau dikeluarkan niranya pada industri pembuatan