• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus dan Pertanyaan tentang (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kasus dan Pertanyaan tentang (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Kasus dan Pertanyaan: 

Pada tanggal 1 Januari 2016, PT ABC mengimpor barang dari Jerman dengan harga faktur  US$100.000. Barang yang diimpor adalah jenis barang yang tidak termasuk dalam barang­barang  tertentu yang ditentukan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 16/PMK.010/2016. Biaya asuransi  yang dibayar di luar negeri sebesar 5% dari harga faktur dan biaya angkut sebesar 10% dari harga  faktur.

Bea masuk dan bea masuk tambahan masing­masing sebesar 20% dan 10%. Kurs yang ditetapkan  Menteri Keuangan pada saat itu sebesar US$1= Rp10.000. Hitunglah PPh Pasal 22 yang dipungut  oleh Ditjen Bea Cukai jika PT ABC memili API (Angka Pengenal Impor) dan jika tidak memiliki API?

Jawaban:

No Diketahui Perhitungan Nilai (US$)

a. Harga faktur (cost)   US$100.000

b Biaya asuransi (insurance) (5% x US$100.000) US$5.000

c Biaya angkut (freight) (10% x US$100.000) US$10.000

  CIF (cost, insurance & freight) (a+b+c) US$115.000

d. CIF (dalam rupiah) (US$115.000 x Rp10.000) Rp1.150.000.000

e. Bea masuk (20% x Rp1.150.000.000) Rp230.000.000

f Bea masuk tambahan (10% x Rp1.150.000.000) Rp115.000.000

  Nilai Impor (d+e+f) Rp1.495.000.000

Jadi, PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC, jika PT ABC memiliki API (2,5% x Nilai Impor): 2,5% x Rp1.495.000.000 = Rp37.375.000

PPh Pasal 22 yang dipungut oleh DJBC jika PT ABC tidak memiliki API (7,5% x Nilai Impor): 7,5% X Rp1.495.000.000 = Rp112.125.000

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang proteksi data saat berinternet

(2)

Wednesday, May 14, 2014

Contoh Soal PPh Pasal 22 ( Impor Barang )

Hallo agan2 pengunjung setia blog candraekonom, kali ini admin ingin menshare mengenai pph pasal 22 tentang impor. Bagi perusahaaan adakalanya melakukakan impor untuk memenuhi bahan produksi atau untuk barang dagangannya. Maka dari itu akibat dari impor yang dilakukakan perusahaan teresebut akan dikenakan pajak pph 22, untuk memahaminya maka admin akan meberikan contoh kasus sebagai berikut :

· PT. Agung Trijaya mengimpor mesin tekstil dari jepang, CIF sebesar¥ 1,000,000 Kurs yang

diberlakukan menteri keuangan per ¥ adalah Rp. 112,78. PT. Agung Trijaya menggunakan

API. Bea Masuk sebesar 20 % dan tidak ada bea tambahan dan mesin tidak termasuk

barang mewah.

Diminta :

Tentukan besarnya PPh pasal 22 terutang ?

Jawab :

CIF x Kurs Menkeu = ¥ 1,000,000 x Rp. 112,78 Rp. 112.780.000

Bea Masuk 20 % 22.556.000

---Nilai Impor Rp.135.336.000

PPN 10 % 13.533.600

PPh Pasal 22 : 2,5 % 3.383.400

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang tik

(3)

---Total Nilai Mesin Rp. 152.253.000

dikenakan ialah : 2,5 % tetapi jika entitas tersebut tidak memiliki API Maka tariff yang

akan dikenakan sebesar 7,5 %.

CONTOH 1

---PT Pasaribu Motors mengimpor barang dari Korea. PT Pasaribu Motors adalahimportir mobil yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit 50 mobil,dengan harga faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut yang berkaitan denganimpor mobil tersebut masing-masing adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang dibayar oleh PT KIAMotors sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari CIF. Kurs pada saat ituditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. Berapa PPh pasal 22 yang

harusdibayar?Harga faktur : 50 unit x $10.000 $500.000Biaya asuransi(2%) $ 10.000Biaya angk ut(3%) $ 15.000---CIF

$525.000Bea masuk: 5% x $525.000 $ 26.250Bea masuk tambahan:20% x $525.000 $105.000--- Nilai Impor $ 656.250 Nilai Impor dalam rupiah:

$656.250 x Rp 9.000 = Rp 5.906.250.000,-PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)2,5% x Rp 5.906.250.000 = Rp

147.656.250,-CONTOH

2---PT Wiro mengimpor barang dari Jepang. 2---PT Wiro tidak memilki Angka pengenalImpor, adalah perusahaan percetakan yang mengimpor mesin Fotokopi dari Jepang sebanyak 20unit barang. Harga faktur per unit sebesar US$500. Biaya asuransi dan biaya angkut antar daerah pabean masing-masing 5% dan 10% dari harga faktur. Pungutan pabean lain yang sah adalah Rp22.500.000,-. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada waktu itu adalah Rp 9.000.Berapa PPh 22 yang harus dibayar?

Harga faktur 20 x $500 $10.000Biaya asuransi 5% x $10.000 $ 500Biaya angkut 10% x $10.000 $ 1.000---CIF

$11.500CIF dalam Rupiah $11.500 x Rp 9.000 = Rp 103.500.000Pungutan pabean lainnya Rp 22 .500.000--- Nilai Impor Rp 126.000.000PPh 22 yang harus dipungut (tidak memiliki API):Rp 126.000.000 x 7,5% = Rp 9.450.000

(4)

Ilustrasi (Pencatatan Transaksi Industri Tertentu) 1.

CV. Talkandha merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan plat baja

untukkeperluan industri. Di suatu transaksi, perusahaan mencatatkan penjualan kredit sebesar Rp575.000.000,00, tidak termasuk PPN dan PPh 22 (tarif 0,3%), dengan harga pokok

penjualansebesar Rp 465.000.000,00. Bagaimana penjual dan pembeli melakukan pencatatan? Jawaban :2.

Koperasi Holing mengadakan penjualan kepada Ny. Sima atas 1.000 rim kertas flano dengannilai total Rp 77.000.000,00, termasuk PPN. Diketahui pula bahwa atas pembelian buburkertas sebagai bahan baku, perusahaan telah dikenai PPh 22 senilai Rp 200.000,00.Berapakah PPh 22 yang dipungut Koperasi Holing dan bagaimana penjurnalannya denganmetode periodik?Jawaban :Beban PPh 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000= Rp 700.000,00Jurnal Koperasi

HolingPiutang dagang 77.700.000Penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Banjar Sari Kec.Cipocok Jaya Kota.. Banjar Sari Kec.Cipocok

Hadits riwayat Hakim bin Hizam Radhiyallahu’anhu: Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik

Hal tersebut juga telah diperkuat dengan hasil kajian yang diuraikan pada Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016-2020 (2015),

dalam basis data. Tabel 4.3 Hasil pengujian tingkat keberhasilan 15 produk yang diuji dengan produk yang termasuk basis data dengan posisi pengambilan sebesar 45° dari

Bandingkan dengan kontrak adalah suatu perjanjian (tertulis) antara dua orang atau lebih orang (pihak) yang menciptakan hak dan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan

17  Global  reports  flooded  over  the  web  and  other  communication  technologies,  describing  in  lurid  detail  how  the  ‘natural’  DNA  of  the  Mycoplasma 

“Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Surakarta”.. Universitas

[r]