• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Pengelolaan Limbah B3 PP 101 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Materi Pengelolaan Limbah B3 PP 101 2014"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

PP NO. 101/2014

PENGELOLAAN

LIMBAH B3

Sukandar

Solid and Hazardous Waste Laboratory FTSL ITB

Labtek IX C 4th Floor

(2)

PENGELOLAAN LIMBAH B3

PP NO 101/2014

Pengelolaan Limbah B3 adalah

kegiatan yang meliputi

pengurangan, penyimpanan,

pengumpulan, pengangkutan,

pemanfaatan, pengolahan,

dan/atau penimbunan.

Pengelolaan Limbah B3 adalah

kegiatan yang meliputi

pengurangan, penyimpanan,

pengumpulan, pengangkutan,

pemanfaatan, pengolahan,

dan/atau penimbunan.

(3)

PENGELOLAAN LIMBAH B3

(CONT.)

(4)

BUTIR-BUTIR PERUBAHAN

(1)

Kategori limbah B3 : Kategori 1 dan Kategori 2

Tata cara penetapan limbah B3 berdasarkan Daftar dan Uji karakteristik(TCLP, LD50 & sub-kronis)

Pengaturan limbah B3 kategori bahaya 2 dari sumber spesifik khusus(slag, kapur, dll)

Penyimpanan limbah B3 : 90 hari, 180, hari dan 365 hariUji coba (pemanfaatan & pengolahan limbah B3)

(5)

BUTIR-BUTIR PERUBAHAN

(2)

Perizinan Pengelolaan Limbah B3

Pengaturan produk samping (by-product)

Ketentuan mengenai dana jaminan lingkungan

Perpindahan lintas batas Limbah B3

Pengaturan dumping Limbah B3

Penanggulangan Pencemaran dan/atau Kerusakan LH dan Pemulihan

Fungsi LH

Pengaturan tanggap darurat

(6)

PENETAPAN LIMBAH B3

Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkannya.

Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas berdasarkan kategori bahayanya terdiri atas: a. Limbah B3 kategori 1

b. Limbah B3 kategori 2

Limbah B3 di atas berdasarkan sumbernya terdiri c. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik;

d. Limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang spesifikasi produk yang akan dibuang, dan e. Limbah B3 dari sumber spesifik.

(7)

LIMBAH B3 BERDASARKAN KATEGORI BAHAYANYA (1)

(8)

LIMBAH B3 BERDASARKAN KATEGORI BAHAYANYA (1)

TATA CARA

(9)

LIMBAH B3 BERDASARKAN

SUMBERNYA

(10)

LIMBAH B3 DARI SUMBER

SPESIFIK

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik:

Limbah B3 yang pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi

berasal dari kegiatan antara lain pemeliharaan alat pencucian, pencegahan

korosi atau inhibitor korosi, pelarutan kerak dan pengemasan.

Limbah B3 dari sumber spesifik:

Limbah B3 sisa proses suatu industry atau kegiatan yang secara spesifik dapat

ditentukan.

Limbah B3 dari sumber spesifik khusus:

Limbah B3 yang memiliki efek tunda (delayed effect), berdampak tidak

langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup, memiliki karakteristik

(11)

LIMBAH B3 BERDASARKAN

Kriteria merujuk

Lampiran II PP 101/2014

Note : uji karakteristik dilakukan oleh laboratorium yg telah terakreditasi

(12)

LIMBAH B3 BERDASARKAN

KARAKTERISTIKNYA (2)

Note : uji karakteristik dilakukan oleh laboratorium yg telah terakreditasi

(13)

PENETAPAN LIMBAH B3

LIMBA H LIMBA

H

Berdasarkan Sumber

Daftar Lampiran I pp 101/2014

Karakteristik Limbah B3

Mudah Meledak Mudah

Meledak MenyalaMudah Mudah

Menyala ReaktifReaktif

Infeksius

Infeksius KorosifKorosif BeracunBeracun

Limbah B3

Limbah B3 Limbah B3Limbah B3 Limbah

Non B3

Limbah Non B3

Kategori LB3 sudah dicantumkan dalam

daftar Lampiran I Kategori LB3 sudah dicantumkan dalam

daftar Lampiran I

Limbah B3 Kategori 1?

Limbah B3 Kategori 2?

Limbah B3 Kategori 1?

Limbah B3 Kategori 2?

Ya (1)

Ya (3) Ya (4)

(14)

TATA CARA PENETAPAN

KATEGORI LIMBAH B3

Limbah B3 Kategori 1

Limbah B3 Kategori 1

Ya

Ya Ya

Ya

Tidak Tidak Tidak Tidak

NOTE: Untuk limbah B3 yang ada dalam daftar Limbah B3 Lampiran I

NOTE: - Untuk limbah diluar daftar Limbah B3 Lampiran I

(15)

TATA CARA PENETAPAN KATEGORI LIMBAH B3 DAN BM

Berdasarkan Sumber

Daftar Lampiran I pp 101/2014

Uji Karakteristik Limbah B3

Mudah Meledak Mudah

Meledak MenyalaMudah Mudah Menyala

Reaktif Reaktif

Infeksius

Infeksius KorosifKorosif

Beracun

Ya kategori 1 (1)

Ya kategori 2 (2)

Tidak kategori 1 & 2 (3) LD50> 50 mg/kg BB

Beracu n

Tidak Ya sesuai kriteria Lampiran II LD50> 50 mg/kg BB ≤ TCLP-A & > TCLP-B Lampiran III

LD50 > 50 mg/kg dan LD50 ≤ 5000 mg/Kg BB lamp II LD50 ≤ 50 mg/Kg BB Lampiran II

(16)

MEKANISME PENETAPAN

proses kimia; dan pakar yg

proses kimia; dan pakar yg ditentukan

MenteriMeliputi identifikasi dan analisis thd

:

hasil uji karakteristik Limbah; proses produksi pada usaha dan/atau kegiatan yang

menghasilkan Limbah; dan bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi

Meliputi identifikasi dan analisis thd :

hasil uji karakteristik Limbah; proses produksi pada usaha dan/atau kegiatan yang

menghasilkan Limbah; dan bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi

Evaluasi hasil uji

karakteristik oleh Tim Ahli Limbah B3 Evaluasi hasil uji n rekomendasi hasil evaluasi ke Menteri Tim Ahli

menyampaika n rekomendasi hasil evaluasi ke Menteri

Penetapan limbah : 1. Limbah B3

Kategori 1, 2. Limbah B3 Kategori 2,

3. Limbah Non B3

Penetapan limbah : 1. Limbah B3

Kategori 1, 2. Limbah B3 Kategori 2,

3. Limbah Non B3

Memuat : a. identitas

Limbah; b. dasar

pertimbangan rekomendasi; dan

c. kesimpulan hasil evaluasi thd hasil uji karakteristik Limbah

Memuat : a. identitas

Limbah; b. dasar

pertimbangan rekomendasi; dan

c. kesimpulan hasil evaluasi thd hasil uji karakteristik Limbah

Rekomendasi tim ahli memuat pernyataan bahwa Limbah

merupakan :

1. Limbah B3 Kategori 1 atau 2 apabila menunjukan adanya karakteristik Limbah B3

2. Limbah Non B3 apabila tidak menunjukan adanya

karakteristik Limbah B3

Rekomendasi tim ahli memuat pernyataan bahwa Limbah

merupakan :

1. Limbah B3 Kategori 1 atau 2 apabila menunjukan adanya karakteristik Limbah B3

2. Limbah Non B3 apabila tidak menunjukan adanya

karakteristik Limbah B3

NOTE: - Untuk limbah diluar daftar Limbah B3 Lampiran I, Uji

Karakteristik dilakukan oleh Pemerintah

Maks 90 Hari

Maks

(17)

PENGECUALIAN LIMBAH B3

Limbah B3 dari sumber spesifik dapat dikecualikan

dari Pengelolaan Limbah B3

Untuk dapat dikecualikan dari Pengelolaan Limbah

B3, setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3

dari sumber spesifik wajib melaksanakan uji

karakteristik Limbah B3.

Tahapan Uji karakteristik Limbah B3 dilakukan

(18)

PENGECUALIAN LIMBAH B3

NOTE:

Uji karakteristik

Dilakukan oleh Penghasil

Limbah B3

Dilakukan kasus

(19)

TATA CARA PENGECUALIAN LIMBAH B3

Limbah B3 yg tercantum dlm

daftar Sumber Spesifik Lampiran I

table 3&4 Limbah B3 yg tercantum dlm

daftar Sumber Spesifik Lampiran I

table 3&4

Uji Karakteristik Limbah B3

Mudah Meledak Mudah

Meledak MenyalaMudah Mudah Menyala

Reaktif Reaktif

Infeksius

Infeksius KorosifKorosif

Beracun

LD50 > 5000 mg/Kg BB > TCLP-A & Lampiran III

Hasil studi yg menyimpulkan bhw limbah yg dihasilkan menimbulkan pencemaran dan gangguan kesehatan thdp manusia dan mahluk hidup lainnya

Pengecualian

Pengelolaan sbg

Limbah B3

Pengecualian

Pengelolaan sbg

(20)

DOKUMEN PERMOHONAN

PENGECUALIAN LIMBAH B3

a.

identitas pemohon

;

b.

identitas Limbah B3

dari sumber spesifik yang

dihasilkan; dan

c.

bahan baku dan/ atau bahan penolong

yang

digunakan dalam proses produksi yang

menghasilkan Limbah B3 dari sumber spesifik; dan

(21)
(22)

MEKANISME PENGECUALIAN

LIMBAH B3

Pedoman pengecualian dg

menyampaikan hasil uji karakteristik +

dokumen

Pedoman pengecualian dg

menyampaikan hasil uji karakteristik +

dokumen

proses kimia; dan pakar yg

proses kimia; dan pakar yg ditentukan

MenteriMeliputi identifikasi dan analisis thd

:

hasil uji karakteristik Limbah; proses produksi pada usaha dan/atau kegiatan yang

menghasilkan Limbah; dan bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi

Meliputi identifikasi dan analisis thd :

hasil uji karakteristik Limbah; proses produksi pada usaha dan/atau kegiatan yang

menghasilkan Limbah; dan bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi

Evaluasi hasil uji

karakteristik oleh Tim Ahli Limbah B3 Evaluasi hasil uji n rekomendasi hasil evaluasi ke Menteri Tim Ahli

menyampaika n rekomendasi hasil evaluasi ke Menteri

Penetapan limbah : a.Pengecualian dari

pengelolaan Limbah thd Limbah B3 dari sumber spesifik atau b.Limbah B3 dari sumber

spesifik tidak dikecualikan adri

Pengelolaan Limbah B3

Penetapan limbah : a.Pengecualian dari

pengelolaan Limbah thd Limbah B3 dari sumber spesifik atau b.Limbah B3 dari sumber

spesifik tidak dikecualikan adri

Pengelolaan Limbah B3

Memuat : a. identitas

Limbah; b. dasar

pertimbangan rekomendasi; dan

c. kesimpulan hasil evaluasi thd hasil uji karakteristik Limbah dari sumber spesifik

Memuat : a. identitas

Limbah; b. dasar

pertimbangan rekomendasi; dan

c. kesimpulan hasil evaluasi thd hasil uji karakteristik Limbah dari sumber spesifik

Rekomendasi tim ahli memuat pernyataan:

1. Apabila tidak menunjukkan karakteristik LB3 dari sumber spesifik yang dikecualikan dari Pengecualian LB3

2. Apabila menunjukkan

karakteristik LB3, maka dari sumber spesifik tetap

merupakan LB3 dari sumber spesifik

Rekomendasi tim ahli memuat pernyataan:

1. Apabila tidak menunjukkan karakteristik LB3 dari sumber spesifik yang dikecualikan dari Pengecualian LB3

2. Apabila menunjukkan

karakteristik LB3, maka dari sumber spesifik tetap

merupakan LB3 dari sumber spesifik

NOTE: - Untuk limbah B3 sumber spesifik Lampiran I table 3&4, Uji karakteristik dilakukan oleh

Penghasil Limbah B3

Maks 90 Hari

Maks

(23)

LABORATORIUM UJI

Menggunakan laboratorium yang

terakreditasi untukmasing-masing uji

Laboratorium yang menerapkan prosedur

yang telah memenuhi Standar Nasional

Indonesia mengenai tata cara

(24)

PENGURANGAN LIMBAH B3

Pengurangan Limbah B3 adalah kegiatan Penghasil Limbah B3 untuk

mengurangi jumlah

dan/atau

mengurangi sifat bahaya

dan/atau racun

dari Limbah B3 sebelum dihasilkan dari suatu usaha dan/atau kegiatan

a.

Wajib dilakukan oleh

penghasil

limbah B3

b.

Dilakukan melalui:

c.

Wajib menyampaikan laporan setiap

6 bulan sekali

Substitu teknologi ramah

lingkungan

Penggunaan teknologi ramah

lingkungan

Pemilihan bahan &/ bahan penolong yg semula mengandung b3 digantikan dg yg

tdk mengandung B3

Pemilihan bahan &/ bahan penolong yg semula mengandung b3 digantikan dg yg

tdk mengandung B3

Pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien

(25)

PENYIMPANAN LIMBAH B3

Pasal

12

(26)

DEFINISI DAN TUJUAN

PENYIMPANAN LIMBAH B3

Definisi

Kegiatan menyimpan Limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil LB3

dengan maksud menyimpan sementara LB3 yang dihasilkan

Tujuan

(27)
(28)

PERSYARATAN LOKASI

PENYIMPANAN LIMBAH B3

Bebas banjir dan tidak rawan bencana alam

Dalam hal lokasi Penyimpanan Limbah B3 tidak bebas

banjir dan rawan bencana alam, lokasi Penyimpanan

Limbah B3 harus dapat direkayasa dengan teknologi

untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup.

Lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus berada di dalam

(29)

FASILITAS PENYIMPANAN

LIMBAH B3 (1)

1.

Bisa dalam bentuk containment building (bangunan)

2.

Bisa dalam bentuk Tangki dan/atau container

3.

Bisa dalam bentuk silo

4.

Bisa dalam bentuk tempat tumpukan limbah (waste pile)

5.

Bisa dalam bentuk waste impoundment

(30)

FASILITAS PENYIMPANAN VS

JENIS LIMBAH B3

Fsilitas Penyimpanan

Jenis LB3 yang disimpan

LB3 Kategori 1

LB3 Kategori 2 dari sumber tidak spesifik

LB3 Kategori 2 dari sumber spesifik umum

LB3 Kategori 2 dari sumber spesifik khusus

Bangunan

Tangki

Silo

Tempat tumpukan

limbah (site pile)

Waste impoundment

Bentuk lainnya sesuai dg perkembangan ilmu pengetahuan &

teknologi

(31)

PERSYARATAN MINIMUM FASILITAS

PENYIMPANAN LIMBAH B3 YANG

BERUPA BANGUNAN

a.

Desain dan konstruksi yang mampu

melindungi Limbah B3 dari hujan

dan sinar matahari;

b.

Memiliki penerangan dan ventilasi

(32)

PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH

B3 BERUPA BANGUNAN (BERLAKU JUGA UNTUK

PERMOHONAN IZIN PENYIMPANAN LB3)

Persyaratan

Jenis LB3 yang disimpan

LB3 Kategori 1

LB3 Kategori 2 dari sumber tidak spesifik

LB3 Kategori 2 dari sumber spesifik umum

LB3 Kategori 2 dari sumber spesifik khusus

Desain dan konstruksi yang mampu

melindungi Limbah B3 dari hujan dan sinar matahar

Memiliki penerangan

dan ventilasi

Memiliki saluran drainase dan bak

(33)

PERSYARATAN PENGEMASAN

LIMBAH B3

1.

Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kemasan :

a. terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang akan disimpan;

b. mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;

c. memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan, , pemindahan, atau pengangkutan; dan

d. berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.

2.

Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah & Simbol Limbah B3.

3.

Label Limbah B3 paling sedikit memuat keterangan

a. nama Limbah B3;

b. identitas Penghasil Limbah B3;

c. tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan

d. tanggal Pengemasan Limbah B3

(34)

KEWAJIBAN DALAM

PENYIMPANAN LIMBAH B3

a.

Melakukan identifikasi limbah B3 yang d ihasilkan (menentukan

sumber dihasilkannya limbah B3);

b.

Melakukan pencatatan nama dan jumlah limbah B3 yang

dihasilkan;

c.

Melakukan penyimpanan limbah B3 sesuai dengan ketentuan

waktu yang ditetapkan dalam peraturan;

d.

Melakukan pemanfaatan limbah B3, pengolahan limbah B3,

dan/atau penimbunan limbah B3 yang dilakukan sendiri atau

menyerahkan kepada pengumpul limbah B3, pemanfaat limbah

B3, pengolah limbah B3, dan/atau penimbun limbah B3;

e.

Memenuhi persyaratan lingkungan hidup

(35)

PERSYARATAN LINGKUNGAN

HIDUP TERKAIT

PENYIMPANAN LIMBAH B3

a.

Memfungsikan tempat penyimpanan limbah B3 sebagai

tempat penyimpanan limbah B3

b.

Menyimpan limbah B3 yang dihasilkan ke dalam tempat

penyimpanan limbah B3

c.

Melakukan pengemasan limbah B3 sesuai dengan

karakteristik limbah B3; dan

d.

Melekatkan label limbah B3 dan simbol limbah B3 pada

kemasan limbah B3.

Note : persyaratan lingkungan hidup sebagaimana di atas huruf c dan huruf

d dikecualikan untuk muatan izin pengelolaan limbah b3 untuk kegiatan

(36)

PELAPORAN PENYIMPANAN

LIMBAH B3

Penghasil limbah B3 wajib menyusun dan menyampaikan

laporan Penyimpanan Limbah B3.

Laporan Penyimpanan Limbah B3 paling sedikit memuat:

a.

sumber, nama, jumlah, dan karakteristik Limbah B3;

b.

pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3;

c.

Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau

Penimbunan Limbah B3 yang dilakukan sendiri oleh pemegang izin

dan/atau penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3,

Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau Penimbun

Limbah B3.

Laporan Penyimpanan Limbah B3 disampaikan kepada

(37)

PENGUMPULAN LIMBAH B3

Pasal

31

(1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan

pengumpulan limbah B3 yang dihasilkannya

Pasal

32

(2) Dalam hal orang yang menghasilkan limbah B3 tidak mampu melakukan sendiri pengumpulan limbah yg

(38)

DEFINISI

Pengumpulan Limbah B3

adalah

kegiatan mengumpulkan Limbah B3

dari penghasil Limbah B3 sebelum

diserahkan kepada Pemanfaat Limbah

B3, Pengolah Limbah B3, dan/atau

(39)

KETENTUAN PENGUMPULAN

LIMBAH B3

o

Melakukan segregasi, menyimpan dan tidak melakukan

pencampuran dengan maksud pengenceran.

o

Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk

pengumpulan limbah B3

o

Skala nasional, provinsi dan kabupaten/kota

o

Fasilitas penyimpanan : bangunan, tangki, waste pile,

waste impoundment, dan teknologi lain sesuai

perkembangan IPTEK

o

Perubahan izin dan penghentian izin

(40)

LARANGAN PENGUMPUL

LIMBAH B3

Pengumpul limbah B3

dilarang

:

a.

Melakukan

pemanfaatan

limbah B3 dan/ atau pengolahan

limbah B3 terhadap sebagian atau seluruh limbah B3 yang

dikumpulkan;

b.

Menyerahkan limbah B3 yang dikumpulkan kepada

pengumpul

limbah B3 yang lain; dan

c.

Melakukan

pencampuran

limbah B3.

Setiap orang

yang menghasilkan

limbah b3 dilarang:

d.

Melakukan pengumpulan limbah B3 yang tidak dihasilkannya;

(41)

PENGUMPULAN LIMBAH B3

Dalam hal setiap orang yang menghasilkan Limbah B3

tidak mampu melakukan sendiri Pengumpulan Limbah B3

yang dihasilkannya, Pengumpulan Limbah B3 diserahkan

kepada Pengumpul Limbah B3.

Penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3

dengan bukti penyerahan Limbah B3.

Salinan bukti penyerahan Limbah B3 disampaikan oleh

(42)

PENGUMPULAN LIMBAH B3

Dalam hal Penyimpanan Limbah B3 melampaui 90

(Sembilan puluh) hari, Pengumpul Limbah B3 wajib

menyerahkan Limbah B3 yang dikumpulkannya kepada

pihak lain yang meliputi

a.

Pemanfaat Limbah B3;

b.

Pengolah Limbah B3; dan/atau

(43)

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

(44)

KETENTUAN

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

1.

Masa berlaku rekomendasi selama 5 (lima) tahun

sepanjang tidak terjadi perubahan jenis dan jumlah

armada. Bagi yg telah memiliki rekomendasi

pengangkutan tanpa batasan waktu maka rekomendasi

berlaku selama 5 (lima) tahun

2.

Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil dari luar

wilayah kerjanya (off site) ke lokasi penghasil (on site),

wajib memiliki rekomendasi, dengan tanpa perubahan

akte, tanpa asuransi dan tetap menggunakan manifest)

3.

Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil didalam

wilayah kerjanya (on site) dan tidak melalui jalan umum,

tidak diwajibkan rekomendasi, namun wajib membuat

(45)

PERSYARATAN

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

Kemasan harus diberi simbol dan label limbah B3.

Limbah B3 kategori 1 wajib diangkut dengan kendaraan tertutup

Memiliki alat tanggap darurat.

Memasang SOP tanggap darurat dan SOP loading & unloading.

Alat angkut disesuaikan dengan limbah B3 yang akan diangkut.

Limbah B3 harus diberi tutup agar terhindar dari hujan dan atau

sinar matahari langsung.

Radio komunikasi sebagai alat komunikasi dengan pusat

(46)

FORMAT PENYAMPAIAN DATA

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

No Limbah Kode

(47)

PEMANFAATAN LIMBAH B3

Pasal

53

(1) Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan Limbah B3

(2) Dalam hal setiap orang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu

melakukan sendiri,

pemanfaatan limbah B3

(48)

PEMANFAATAN LIMBAH B3

Pemanfaatan Limbah B3 adalah kegiatan

penggunaan kembali,

daur ulang, dan/ atau

perolehan kembali

Yang bertujuan untuk

mengubah Limbah B3 menjadi produk yang

dapat digunakan

sebagai:

substitusi bahan baku

,

bahan penolong

, dan / atau

bahan bakar

(49)

PEMANFAATAN LIMBAH B3

Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk pemanfaatan limbah B3

Izin oleh Menteri dan dapat diperpanjang

Pemanfaatan sebagai bahan baku, substitusi bahan baku, substitusi energi dan

ara lain sesuai perkembangan IPTEK

Dilarang untuk pemanfaatan limbah B3 yang mengandung radioaktivitas

(Tnorm standar), kecuali tingat radioaktivitasnya telah diturunkan.

Dilakukan oleh penghasil atau jasa pemanfaat

Dilakukan uji coba bagi kegiatan peemanfaatan yang belum ada standar

produknya.

Kewajiban pelaporan

(50)

KEWAJIBAN PEMANFAAT

LIMBAH B3

Pemanfaatan Limbah B3

wajib

dilaksanakan

oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah

B3

Dalam hal Setiap Orang tidak mampu

melakukan sendiri, Pemanfaatan Limbah

(51)

CAKUPAN PEMANFAATAN

Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:

Pemanfaatan Limbah B3 sebagai

substitusi bahan

baku

Pemanfaatan Limbah B3 sebagai

substitusi sumber

energi

Pemanfaatan Limbah B3 sebagai

bahan baku

Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan

(52)

LARANGAN PEMANFAATAN

Terhadap Limbah B3 dari sumber tidak spesifik sumber

spesifik yang memiliki

tingkat kontaminasi radioaktif

lebih besar dari atau sama dengan 1 Bq/cm

2

(satu

Becquerel per sentimeter persegi) dan/atau konsentrasi

aktivitas sebesar

1 Bq/ gr (satu Becquerel per gram) untuk tiap

radionuklida anggota deret uranium dan thorium atau

(53)

PERSYARATAN MEMILIKI IZIN

PEMANFAATAN

Sebelum memperoleh izin Pengelolaan Limbah B3

untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3,

Pemanfaat Limbah B3 wajib memiliki:

1.

Izin Lingkungan; dan

(54)

UJI COBA PEMANFAATAN

Persetujuan pelaksanaan uji coba pemanfaatan

Limbah B3 diwajibkan untuk pemanfaatan Limbah

B3:

Sebagai substitusi bahan baku yang

tidak

memiliki standar

Nasional Indonesia; dan

(55)

KEWAJIBAN SETELAH

MEMPEROLEH PERSETUJUAN

PELAKSANAAN UJI COBA

a.

Memulai pelaksanaan uji coba peralatan, metode, Teknologi, dan fasilitas

pemanfaatan limbah B3

b.

Memenuhi standar pelaksanaan pemanfaatan limbah B3;

c.

Menaati baku mutu air limbah

d.

Menaati baku mutu emisi udara

e.

Menghentikan pelaksanaan uji coba pemanfaatan menyebabkan

dilampauinya standar lingkungan hidup

f.

Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan

(56)

PENGHENTIAN UJI COBA

Jika:

a.

Uji coba gagal;

b.

Bermaksud menghentikan usaha dan/atau

kegiatan; atau

c.

Bermaksud mengubah penggunaan atau

(57)

PEMANFAATAN SEBAGAI

PRODUK SESUAI SNI

Permohonan izin Pengelolaan Limbah B3 untuk

kegiatan Pemanfaatan Limbah B3 yang

menghasilkan produk sesuai dengan standar

Nasional Indonesia

dikecualikan

dari

persyaratan dokumen salinan

Persetujuan

(58)

PRODUK SAMPING (

BY

PRODUCT)

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari

sumber spesifik sebagai produk samping dapat

mengajukan permohonan penetapan limbah B3 dari

sumber spesifik sebagai produk samping kepada

Menteri.

Limbah B3 dari sumber spesifik yang dapat diajukan

permohonan penetapan sebagai produk

(59)

PRODUK SAMPING (

BY

PRODUCT)

(2)

Permohonan penetapan limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping diajukan secara tertulis kepada Menteri dan dilengkapi dengan persyaratan yang meliputi:

identitas pemohon;

profil usaha dan/atau kegiatan;

nama limbah B3;

bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yang menghasilkan limbah B3;

proses produksi yang menghasilkan limbah B3 yang diajukan untuk ditetapkan sebagai produk samping;

nama produk samping serta sertifikat standar produk yang dipenuhi yang ditetapkan oleh

menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian yang membidangi usaha dan/atau kegiatan; dan

(60)

KRITERIA PRODUK SAMPING

(*)SESUAI DENGAN PUU:

a.Memenuhi standar sebagai produk dan ditetapkan sebagai produk samping oleh instansi yang

membidangi usaha dan/atau kegiatan;

b.Memiliki nomorregistrasi sebagai produk yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang; dan

c.Pemanfaatannya tidak akan menimbulkan dampak terhadap

kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Apakah limbah atau produk samping?

Apakah limbah atau produk samping?

Apakah penggunaan sisa bersifat pasti?

Apakah penggunaan sisa bersifat pasti?

Apakah sisa dapat digunakan secara langsung tanpa proses lebih lanjut?

Apakah sisa dapat digunakan secara langsung tanpa proses lebih lanjut?

Apakah sisa dihasilkan dari suatu proses yang terintegrasi dengan proses

produksi?

Apakah sisa dihasilkan dari suatu proses yang terintegrasi dengan proses

produksi?

Apakah penggunaan sisa sesuai dengan Peraturan Per-UU-an(*)?

Apakah penggunaan sisa sesuai dengan Peraturan Per-UU-an(*)?

Produk samping (by-product)

Produk samping (by-product) Limba

(61)

PENGOLAHAN LIMBAH B3

Pasal

99

(1) Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh setiap orang yang menghasilkan Limbah B3

(2) Dalam hal setiap orang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu

melakukan sendiri,

pemanfaatan limbah B3

(62)

PENGOLAHAN LIMBAH B3

o

Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk

pengolahan limbah B3

o

Izin oleh Menteri dan dapat diperpanjang

o

Pengolahan secara termal, solidifikasi, stabilisasidan cara

lain sesuai perkembangan IPTEK

o

Dilakukan oleh penghasil atau jasa pengolah

o

Dilakukan uji coba pengolahan.

o

Kewajiban pelaporan

o

Perubahan dan penghentian izin

(63)

CARA PENGOLAHAN LIMBAH

B3

Pasal 100 PP 101/2014:

1)

Dilakukan dengan cara:

a.

termal;

b.

stabilisasi dan solidifikasi; dan/atau

c.

cara lain sesuai perkembangan

teknologi.

2)

Pengolahan Limbah B3 dilakukan

dengan mempertimbangkan

a.

ketersediaan teknologi; dan

b.

standar lingkungan hidup atau baku

mutu lingkungan hidup

Cara pengolahan merujuk

PP Lama

Fisika dan/atau kimia;

o

Fisika

o

Kimia

o

Stabilisai atau solidifikasi

Biologi/hayati

Thermal

Note: Cara pengolahan dilakukan sesuai dengan perkembangan teknologi

Cara pengolahan merujuk

PP Lama

Fisika dan/atau kimia;

o

Fisika

o

Kimia

o

Stabilisai atau solidifikasi

Biologi/hayati

Thermal

(64)

PENGOLAHAN LIMBAH B3

Note: uji coba peralatan,

metode, teknologi, dan/

fasilitas Pengolahan

Limbah B3

Penghasil Limbah B3

Wajib Izin Pengolahan

Limbah B3

Izin Lingkungan

Persetujuan pelaksanaan uji coba pengolahan LB3 untuk cara:

• Thermal

(65)

KEWAJIBAN DALAM

PELAKSANAAN UJI COBA

PENGOLAHAN LIMBAH B3

Memenuhi standar pelaksanaan pengolahan limbah B3

Menaati baku mutu air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, jika uji coba menghasilkan air limbah

Menghentikan pelaksanaan uji coba pengolahan limbah B3, jika hasil uji coba

menyebabkan dilampauinya standar lingkungan hidup dan/ baku mutu

lingkungan hidup;

Melaporkan hasil pelaksanaan uji coba peralatan, metode, teknologi dan

fasilitas pengolahan limbah B3; dan

Mengajukan permohonan izin pengelolaan limbah B3 untuk kegiatan

pengolahan limbah B3, jika hasil uji coba memenuhi persyaratan pengolahan

limbah B3.

Dalam hal uji coba pengolahan limbah b3 dilakukan dengan cara thermal,

(66)

STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH B3

UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3 DENGAN CARA

TERMAL :

a.

Emisi udara;

b.

Efisiensi pembakaran dengan nilai paling sedikit

mencapai 99,99% (tidak berlaku untuk Pengolahan

Limbah B3 dengan menggunakan kiln pada industri

semen );

c.

Efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa

principle organic

hazardous constituents (POHCs)

(67)

STANDAR PELAKSANAAN PENGOLAHAN LIMBAH

B3 UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH B3 DILAKUKAN

DENGAN CARA STABILISASI DAN SOLIDIFIKASI

Baku Mutu stabilisasi dan solidifikasi berdasarkan

analisis organik dan anorganik sesuai dengan

(68)

KETENTUAN

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

Pengangkutan limbah B3 kategori

1 

wajib

dilakukan dengan

alat

angkut yang tertutup

Pengangkutan limbah B3 kategori

2 

dapat

dilakukan dengan alat

(69)

KETENTUAN

PENGANGKUTAN LIMBAH B3

1.

Masa berlaku rekomendasi selama 5 (lima) tahun sepanjang

tidak terjadi perubahan jenis dan jumlah armada. Bagi yg

telah memiliki rekomendasi pengangkutan tanpa batasan

waktu maka rekomendasi berlaku selama 5 (lima) tahun

2.

Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil dari luar wilayah

kerjanya (off site) ke lokasi penghasil (on site), wajib

memiliki rekomendasi, dengan tanpa perubahan akte, tanpa

asuransi dan tetap menggunakan manifest)

3.

Pengangkutan yg dilakukan oleh penghasil didalam wilayah

kerjanya (on site) dan tidak melalui jalan umum, tidak

(70)
(71)

PENIMBUNAN LIMBAH B3

Pasal

145

(1) Setiap orang yang

menghasilkan Limbah B3 wajib melaksanakan penimbunan Limbah B3

(2) Dalam hal setiap orang

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu

melakukan sendiri,

pemanfaatan limbah B3

(72)

DEFINISI

Penimbunan Limbah B3

adalah

kegiatan menempatkan Limbah

B3 pada fasilitas penimbunan

dengan maksud tidak

(73)

KETENTUAN UMUM

PENIMBUNAN LIMBAH B3

Wajib memiliki izin pengelolaan limbah B3 untuk penimbunan

limbah B3

Izin oleh Menteri

Fasilitas Penimbunan : penimbusan akhir, sumur injeksi,

penempatan kembali di area bekas tambang (back filling), dump

tailing dan/ fasilitas penimbunan limbah B3 lain sesuai

perkembangan IPTEK

Dilakukan oleh penghasil atau jasa penimbunan

Penimbusan akhir (landfill ) terbagi dalam kategori I, II, & III

Kewajiban pelaporan

(74)

FASILITAS PENIMBUNAN

LIMBAH B3

a.

Penimbusan akhir;

b.

Sumur injeksi;

c.

Penempatan kembali di area bekas tambang

d.

dam tailing; dan/ atau

e.

Fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai

(75)

Fasilitas Penimbunan Limbah B3

berupa penimbusan akhir terdiri

atas fasilitas penimbusan akhir :

a.

Kelas I

b.

Kelas II

(76)

TAILING

Limbah B3 berupa tailing

dari

kegiatan pertambangan yang

memiliki tingkat kontaminasi

radioaktif dapat ditempatkan pada

fasilitas Penimbunan Limbah B3

(77)

SYARAT LOKASI

PENIMBUNAN LIMBAH B3

a.

Bebas banjir;

b.

Permeabilitas tanah;

c.

Merupakan daerah yang secara geologis aman,

stabil, tidak rawan bencana, dan di luar

kawasan lindung dan

(78)

PERSYARATAN

PERMEABILITAS TANAH

Tidak berlaku untuk Penimbunan limbah B3

menggunakan fasilitas berupa

a.

Sumur injeksi;

b.

Penempatan kembali di area bekas tambang;

c.

Dam tailing; dan/ atau

(79)

PERSYARATAN

PERMEABILITAS TANAH

a.

Permeabilitas tanah yang memiliki nilai paling

banyak 10

-7

cm/ detik (sepuluh pangkat minus

tujuh sentimeter per detik), untuk fasilitas

penimbusan akhir Limbah B3 kelas I dan kelas II

b.

Permeabilitas tanah yang memiliki nilai paling

banyak 10

-5

cm/detik (sepuluh pangkat minus

(80)

FASILITAS PENIMBUNAN

LIMBAH B3

Harus memenuhi persyaratan yang meliputi:

a.

desain fasilitas;

b.

memiliki sistem pelapis yg dilengkapi dengan

1. saluran untuk pengaturan aliran air permukaan;

2. pengumpulan air lindi dan pengolahannya 3. sumur pantau; dan

4. lapisan penutup akhir;

c.

memiliki peralatan pendukung Penimbunan Limbah B3

(81)

SISTEM PELAPIS FASILITAS

PENIMBUNAN LIMBAH B3

Sistem pelapis dilengkapi dengan:

1.

saluran untuk pengaturan aliran air

permukaan;

2.

pengumpulan air lindi dan pengolahannya

3.

sumur pantau; dan

(82)

SISTEM PELAPIS

"sistem pelapis" adalah adanya lapisan pelindung yang

dibangun untuk mencegah terpaparnya Limbah B3

atau air lindi dari Limbah B3 ke lingkungan hidup.

Lapisan pelindung dapat berupa

synthetic liner atau

compacted clay

atau lapisan lain yang setara yang

memiliki permeabilitas yang sama.

Lapisan pelindung dapat diberikan dengan double liner

(83)

PERSYARATAN MEMILIKI

SISTEM PELAPIS

Tidak berlaku untuk fasilitas

Penimbunan Limbah B3 berupa

(84)

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3

yang akan melakukan Penimbunan Limbah B3

pada fasilitas penimbusan akhir wajib

melakukan uji total konsentrasi zat pencemar

sebelum mengajukan permohonan izin

Pengelolaan Limbah B3 untuk Penimbunan

Limbah B3.

Uji total konsentrasi zat pencemar sebagaimana

Limbah B3. pada laboratorium uji

Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3

sebagaimana dimaksud di atas :

a.

wajib mengajukan permohonan izin Pengelolaan Limbah

B3 untuk Penimbunan Limbah B3 paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak uji total konsentrasi zat pencemar

Limbah B3 selesai dilakukan; atau

(85)

Media Lingkungan Hidup

tertentu

1. TANAH

(86)

Pasal 60 UU 32/2009

Setiap orang dilarang melakukan dumping

limbah dan/atau bahan ke media lingkungan

hidup tanpa izin

Pasal 175 PP 101/2014

Setiap Orang dilarang melakukan dumping

(Pembuangan) Limbah B3 ke media

(87)

MEMENUHI PERSYARATAN

TEKNIS DAN TIDAK

BERDAMPAK TERHADAP

LINGKUNGAN

(Limbah B3

wajib dilakukan netralisasi atau

penurunan kadar racun

sebelum dilakukan dumping LB3

ke laut

Note :

Pihak yang boleh dumping limbah B3 adalah pihak yang pertama kali

(88)

Dokumen kajian teknis Dumping

(Pembuangan) Limbah B3 paling

sedikit meliputi keterangan mengenai:

1.

Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3

yang akan dilakukan Dumping (Pembuangan)

Limbah B3

2.

Studi pemodelan Dumping (Pembuangan) Limbah

B3 dengan memperhatikan keberadaan termoklin

3.

Lokasi tempat dilakukannya Dumping

(Pembuangan) Limbah B3; dan

(89)

PERSYARATAN LOKASI

DUMPING

a.

Terletak di dasar laut pada laut yang memiliki lapisan termoklin

permanen

b.

Tidak berada di lokasi tertentu atau di daerah sensitif sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(90)

PERSYARATAN LOKASI

DUMPING

Jika tidak ada lapisan termoklin permanen,

dumping berupa tailing

dari kegiatan pertambangan harus memenuhi persyaratan lokasi yang

meliputi:

Terletak di dasar laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan

100 m

Secara topografi dan batimetri menunjukkan adanya ngarai dan/atau

saluran di dasar laut yang mengarahkan tailing ke kedalaman lebih

dari atau sama dengan 200 m (dua ratus meter); dan

(91)

PERSYARATAN LOKASI

DUMPING

Jika tidak ada lapisan termoklin permanen,

dumping berupa

serbuk bor

dari kegiatan pertambangan harus memenuhi

persyaratan lokasi yang meliputi:

a.

terletak di laut dengan kedalaman lebih dari atau sama

dengan 50 m (lima puluh meter); dan

b.

dampaknya berada di dalam radius lebih kecil dari atau sama

dengan 500 m (lima ratus meter) dari lokasi pemboran di laut

(92)

KEWAJIBAN

a.

Melaksanakan kewajiban sebagaimana tercantum dalam izin dumping

(pembuangan) limbah B3;

b.

Melakukan netralisasi atau penurunan kadar racun untuk dumping

(pembuangan) limbah B3 berupa tailing

c.

Melakukan penurunan kandungan hidrokarbon total terhadap limbah B3

untuk dumping (pembuangan) limbah B3 berupa serbuk bor ;

d.

Menaati baku mutu air limbah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

e.

Melakukan pemantauan terhadap dampak lingkungan dari pelaksanaan

dumping (pembuangan) limbah B3;

(93)

PELAPORAN DUMPING

LIMBAH B3

Laporan pelaksanaan Dumping (Pembuangan Limbah B3

paling sedikit memuat:

a.

Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah limbah B3;

dan

b.

Pelaksanaan dumping (pembuangan limbah B3 yang

dihasilkannya

Laporan Dumping (Pembuangan) Limbah B3

disampaikan kepada

Menteri

paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)

(94)

PERPINDAHAN LINTAS BATAS

LIMBAH B3

Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu

melakukan sendiri Pemanfaatan dan/atau Pengolahan Limbah B3 yang

dihasilkannya:

a.

Pengolahan Limbah B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3; atau

b.

dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang dihasilkannya

Ekspor Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas dapat

dilakukan jika tidaktersedia teknologi Pemanfaatan Limbah B3

dan/atau Pengolahan Limbah B3 di dalam negeri

Setiap Orang untuk dapat melakukan ekspor Limbah B3 yang

dihasilkannya wajib:

c.

mengajukan permohonan notifikasi secara tertulis kepada Menteri;

d.

menyampaikan rute perjalanan ekspor Limbah B3 yang akan dilalui;

e.

mengisi formulir notifikasi dari Menteri; dan

(95)

PEMBINAAN PLB3

Menteri melakukan pembinaan kepada instansi

lingkungan hidup provinsi dan kabupaten/kota

Instansi lingkungan hidup provinsi melakukan

pembinaan kepada instansi lingkungan hidup

kabupaten/kota

Pembinaan dilakukan : DIKLAT, Bimbingan Teknis,

(96)

PENGAWASAN PLB3

Pengawasan oleh Menteri, gubernur atau

bupati/walikota sesuai kewenangannya.

Menetapkan PPLH

(97)

PEMBIAYAAN

Pembiayaan izin oleh pemohon

Pembiayaan untuk pembinaan, pelatihan, gladi

kedaruratan dan pemulihan yang tidak diketahui

pihak pencemaranya dialokasikan dari APDN

(98)

SANKSI ADMINISTRATIF

Teguran tertulis

Paksaan pemerintah

Pembekuan izin

(99)

PERIZINAN

PENGELOLAAN

LIMBAH B3

Sukandar

Solid and Hazardous Waste Laboratory FTSL ITB

Labtek IX C 4th Floor

(100)

PENGELOLAAN LIMBAH B3

(UU NO. 32/2009 DAN PP 101/2014)

Rangkaian kegiatan yang

mencakup pengurangan,

penyimpanan, pengumpulan,

pengangkutan, pemanfaatan,

pengolahan, dan penimbunan

(101)

DASAR HUKUM PERIZINAN

DAN KEWAJIBAN

PENGELOLAAN LIMBAH B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan (Pasal 59 ayat 1);

• Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, Gubernur Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya (Pasal 59 ayat 4)

PP No. 101 Tahun 2014 Ttg Pengelolaan Limbah B3 :

• Pasal 3 : Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan

(102)

JENIS-JENIS PERIZINAN PLB3 YANG

KEWENANGANNYA TELAH DISERAHKAN

KE DAERAH SESUAI PERMEN LH 30/2009

Izin Penyimpanan Sementara;

Izin Pengumpulan skala Provinsi dan

Kabupaten/Kota (tidak termasuk izin

pengumpulan minyak pelumas bekas/ oli

bekas);

Rekomendasi izin pengumpulan limbah B3

(103)

MEKANISME PENETAPAN

i teknis Keputusan Penerbitan atau Penolakan Izin Max 7 hari kerja sejak hasil verifikasi telah memenuhi

persyaratan

Keputusan Penerbitan atau Penolakan Izin Max 7 hari kerja sejak hasil verifikasi telah memenuhi

persyaratan

Izin Terbit (berlaku

tahun dan 10 tahun

untuk

penimbunan)

Izin Terbit (berlaku

tahun dan 10 tahun

untuk

penimbunan)

Penolakan izin dgn disertai alasan

penolakan

Penolakan izin dgn disertai alasan

penolakan

Hasil Verifikasi tidak memenuhi persyaratan

Hasil Verifikasi tidak memenuhi persyaratan

7 hari (setelah

verifikasi memenuhi persyaratan)

Status belum lengkap

(104)

JANGKA WAKTU PROSES PERIZINAN

PENGELOLAAN LB3

Kegiatan/Waktu Proses Perizinan Penyimpanan Pengumpulan Pemanfaatan & Pengolahan

Penimbu nan

Pernyataan Kelengkapan adm sejak

permohonan 2 hari 2 hari 2 hari 2 hari

Evaluasi kelengkapan data sebelum verifikasi

45 hari 45 hari 45 hari 45 hari

Terbit Izin setelah verifikasi 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari Pengumuman di Media cetak sejak izin

terbit 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari

Perpanjangan izin sebelum berakhir

izinnya 60 hari 60 hari 60 hari 60 hari

Evaluasi setelah dok lengkap 10 hari 10 hari 10 hari 10 hari Terbit izin Setelah Evaluasi 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari engajukan permohonan setelah Terjadi

Perubahan

30 hari 30 hari 30 hari 30 hari

Evaluasi bila terjadi perubahan dok pada

identitas dan akta pendirian 7 hari 7 hari 7 hari 7 hari Evaluasi bila terjadi Perubahan pada nama,

karakteristik, desain, teknologi dll

30 hari 30 hari 30 hari 30 hari

(105)
(106)

PERSYARATAN MENGAJUKAN

PERMOHONAN IZIN

Kegiatan/Waktu Proses

Perizinan Penyimpanan Pengumpulan Pengangkutan Pemanfaatan Pengolahan Penimbunan

identitas pemohon;

pendirian badan usaha

Jenis, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3

Dokumen ttg tempat Penyimpanan

Limbah B3

Dokumen ttg

pengemasan LB3

Prosedur Pengumpulan

Limbah B3

Kepemilikan atas dana Penanggulangan

Pencemaran

Lingkungan Hidup

(107)

DOKUMEN PERSYARATAN UJI COBA

DAN IZIN PEMANFAATAN &

PENGOLAHAN LIMBAH B3

Dokumen Uji coba n Uji CobaPerhentia Pemanfaatan/pengol ahan

Perpanjan gan

Izin Lingkungan

identitas pemohon;

akta pendirian badan usaha

Asuransi Penanggulangan Pencemaran

dokumen rencana uji coba

persetujuan pelaksanaan Ujl coba

laporan hasil pelaksanaan uji coba

dokumen mengenai tempat Penyimpanan

Limbah B3

laporan pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan

Hidup

(108)

DOKUMEN PERSYARATAN UJI COBA

DAN IZIN PEMANFAATAN &

PENGOLAHAN LIMBAH B3 (2)

Dokumen Uji coba n Uji CobaPerhentia

Pemanfaat an/pengol

ahan

Perpanjan gan

pengemasan limbah B3

desain teknologi, metode, proses, dan kapasitas Pemanfaatan/pengolahaan Limbah B3

nama dan jumlah bahan baku dan/ atau bahan penolong berupa Limbah B3 untuk campuran Pemanfaatan Limbah B3

rosedur Pemanfaatan/pengolahan Limbah

B3

laporan pelaksanaan Pemanfaatan

(109)

PERIZINAN PENYIMPANAN

LIMBAH B3

Penghasil limbah B3 wajib memiliki izin pengelolaan

limbah B3 untuk penyimpanan limbah B3

Persyaratan : izin lingkungan, lokasi, fasilitan

penyimpanan, pengemasan

Izin oleh Bupati/walikota, berlaku 5 tahun dan dapat

diperpanjang.

Perubahan izin dan penghentian izin

(110)

PERIZINAN PENYIMPANAN

LIMBAH B3

Wajib memiliki izin lingkungan (Persyaratan dan tata cara permohonan dan

penerbitan Izin Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan )

Mengajukan permohonan secara tertulis kepada bupati/wali kota dan melampirkan

persyaratan izin :

a. Identitas pemohon;

b. Akta pendirian badan usaha;

c. Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang akan disimpan;

d. Dokumen yang menjelaskan tentang tempat Penyimpanan Limbah B3;

e. Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3 (dikecualikan bagi kegiatan Penyimpanan Limbah B3 kategori 2 dari sumber spesifik khusus), dan

(111)

PERSYARATAN IZIN

PENYIMPANAN

Dokumen Pengajuan Awal Perpanjangan Izin Perubahan Izin

identitas pemohon izin;

akta pendirian badan usaha

nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3

dokumen ttg tempat Penyimpanan

Limbah B3

dokumen ttg pengemasan Limbah B3

Laporan Pelaksanaan Penyimpanan

Dokumen lain

Lokasi Penyimpanan

(112)

KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN

PENYIMPANAN LIMBAH B3

identifikasi Limbah B3 yang dihasilkan

pencatatan nama dan jumlah Limbah B3

Penyimpanan Limbah B3

Pengelolaan lanjutan

menyusun dan menyampaikan laporan

(113)

PERUBAHAN IZIN

PENYIMPANAN

Pemegang izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan

Penyimpanan Limbah B3 wajib mengajukan perubahan izin jika

terjadi perubahan terhadap persyaratan yang meliputi:

a.

identitas pemegang izin;

b.

akta pendirian badan usaha;

c.

nama Limbah B3 yang disimpan;

d.

lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3; dan/atau

(114)

PERSYARATAN IZIN

PENGUMPULAN

Dokumen Pengajuan Awal Perpanjangan Izin Perubahan Izin

identitas pemegang izin;

akta pendirian badan usaha

nama Limbah B3 yang dikelola

lokasi tempat Penyimpanan Limbah B3

desain dan kapasitas fasilitas

Penyimpanan Limbah B3.

prosedur Pengumpulan Limbah B3

bukti kepemilikan atas dana

Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hid up

laporan pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3

(115)

PENYEBAB WAJIB

PERUBAHAN IZIN

No Penyebab Penyimpanan Pengumpulan

1 identitas pemegang izin;

2 akta pendirian badan

usaha

3 nama Limbah B3 yang

dikelola

4 lokasi tempat

Penyimpanan Limbah B3 5 desain dan kapasitas

fasilitas Penyimpanan Limbah B3.

(116)

IZIN PENGUMPULAN LIMBAH

B3

Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki penetapan

penghentian kegiatan jika bermaksud:

menghentikan usaha dan/atau kegiatan;

mengubah penggunaan lokasi dan/atau fasilitas

Pengumpulan Limbah B3; atau

memindahkan lokasi dan/atau fasilitas

(117)

IZIN PENGUMPULAN LIMBAH

B3

Untuk memperoleh penetapan penghentian kegiatan, Pengumpul

Limbah B3 wajib melaksanakan Pemulihan Fungsi Lingkungan

Hidup dan harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada

Menteri.

Permohonan dilengkapi dengan:

a.

identitas pemohon;

b.

laporan pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3; dan

c.

laporan pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup.

Menteri setelah menerima permohonan melakukan evaluasi

(118)

KEWAJIBAN PENGUMPUL

LIMBAH B3

Kewajiban pemegang 1zin Pengelolaan Limbah B3 untuk

kegiatan Pengumpulan Limbah B3 meliputi:

a.

melakukan identifikasi Limbah B3 yang dikumpulkan;

b.

melakukan Penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan

ketentuan

c.

melakukan segregasi Limbah B3 sesua1 dengan ketentuan

d.

melakukan pencatatan nama, sumber, karakteristik,

(119)

LAPORAN PENGUMPULAN

LIMBAH B3

Laporan Pengumpulan Limbah B3 paling sedikit memuat:

a.

nama, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3;

b.

salinan bukti penyerahan Limbah B3;

c.

identitas Pengangkut Limbah B3;

d.

pelaksanaan Pengumpulan Limbah B3; dan

e.

penyerahan Limbah B3 kepada Pemanfaat Limbah B3

(120)

BERAKHIRNYA IZIN

No Penyebab berakhirnya Penyimpanan Pengumpulan

1 masa berlaku izin habis dan tidak dilakukan

perpanjangan izin

2 dicabut oleh bupati/wali kota

3 badan usaha pemegang izin bubar atau

dibubarkan

(121)

PERIODA LAPORAN

No

Kegiatan

Waktu

1

Penyimpanan

3 bulan

2

Menyampaikan Manifest

7 hari

(122)

PENETAPAN PENGHENTIAN

PENYIMPANAN LIMBAH B3

Penyimpanan

1.

wajib melaksanakan Pemulihan Fungsi Lingkungan

Hidup;

(123)

KELENGKAPAN PENETAPAN

PENGHENTIAN

PENYIMPANAN LIMBAH B3

Permohonan penghentian dilengkapi dengan:

a.

identitas pemohon;

b.

laporan pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3;

dan

(124)

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH

REKOMENDASI

PENGANGKUTAN LIMBAH B3 :

a.

identitas pemohon;

b.

akta pendirian badan usaha;

c.

bukti kepemilikan atas dana Penanggulangan Pencemaran

Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup

dan dana penjaminan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup;

d.

bukti kepemilikan alat angkut;

e.

dokumen Pengangkutan Limbah B3; dan

f.

kontrak kerjasama antara Penghasil Limbah B3 dengan

Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah

Limbah B3, dan/atau Penimbun Limbah B3 yang telah

(125)

PEMANFAATAN LIMBAH

KATEGORI 2 SPESIFIK

KHUSUS

Permohonan izin Pengelolaan Limbah

B3 untuk kegiatan Pemanfaatan

Limbah B3 kategori 2 dari

sumber

spesifik khusus dikecualikan dari

persyaratan dokumen mengenai

(126)

PENGECUALIAN DARI

KEWAJIBAN MEMILIKI IZIN

Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dari

sumber spesifik sebagaimana tercantum dalam

Tabel 3 dan Tabel 4 Lampiran I yang akan

melakukan Pemanfaatan Limbah B3 dari sumber

spesifik sebagai produk samping,

dikecualikan

dari kewajiban memiliki izin Pengelolaan

Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan

Limbah B3

Produk samping merupakan limbah B3

dari sumber spesifik yang berasal dari

satu siklus tertutup produksi yang

Gambar

table 3&4table 3&4
Tabel 3 dan Tabel 4 Lampiran I yang akan melakukan Pemanfaatan Limbah B3 dari sumber spesifik sebagai produk samping, dikecualikan

Referensi

Dokumen terkait

Judul Kegiatan: Pengenalan Outbound bagi Siswa dan Guru Sekolah Luar Biasa di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Rangka Sosialisasi Taman Olahraga Masyarakat (TOM)

(Tabel 1) menunjukkan terdapat tiga kelompok tani ternak (KTT Sapi Potong Lembusari di Kabupaten Cilacap, KTT Sari Widodo di Kabupaten Banjarnegara, dan KTT Sapi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Pengolahan secara termal dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 yang memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3; atau Pengolah Limbah B3

Setiap orang yang menghasilkan Limbah B3, dan/atau Pengumpul Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 wajib menyelenggarakan pelatihan dan geladi

Yang dimaksud dengan “pencampuran Limbah B3” adalah pencampuran Limbah B3 dengan media lingkungan, bahan, Limbah, dan/atau Limbah B3 lainnya, termasuk pengenceran dengan

Kegiatan pengumpulan limbah B3 hanya diperbolehkan apabila jenis limbah B3 tersebut dapat dimanfaatkan; dan/atau badan usaha pengumpul limbah B3 telah memiliki kontrak kerjasama

Menyimpan limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS Limbah B3) dalam kemasan yang sesuai dengan karakteristik limbah B3 dan dilengkapi dengan simbol dan label