P E R H IT U N G A N E C C H O K tC O R D E R Q U A JiT X T Y S fflA G A X A L A T IN V K H X O R X M A IIA G E H M T D A L A M H A L P E M B E L IA N BA W M A T E R I A L , P A D A P A B R I K
M O TO R D I E S E L
^ ///
h
S K R I P S I
D i a j u k a n u n t u k m o m e n u h i s y a r a t d a l a m m e n o a p a l g o l a r S a r j a n a L e n g k a p E k o n o m i
J u r u s a n P e r u s a h a a n
O l e h :
D ID X E K W A R D J I J A N 2 0 H o . P o k o k s 3 7 X 9 / F H ,
F A K U L T A S E K O N O H I U N I V E R S I X A S A IR L A N G & A S U R A B A Y A
untuic f ibq < ia n a d l k - a ^ t3c
&a t a pengaktar
Denman iaongucap puji syukur Kehadirat Tuhan Yang - Maha Esa, akhirnya penyusunan skripsi dengan judul
3
H PiSRJH TONG AN ECONOMIC ORDER QUANTITY SEBAGAI ALAT- INVEBTORY MAHAGBMBfX DALAM HAL PEMBELIAN RAW MATERIAL, PA DA PABRIK MOTOR DIESEL",
ini telah depat diselesaikan sesual dengan rencana.
Rasa terimakasih yang tak terhingga penulis oampai kan kepada semua plhak yang telah. banyak. membantu sehing^ ga skripsi ini dapat terwujud, t era tana kepada yang ter - borsoat s
1
* Ibu Dra*&c* K. Soeharto yang telah dengan tckun ~ dan eeriHat mengorbankan tenaga dan fikirannya mem-bimbing sejak permolaan hlngga skripsi ini torsu - $un.
2* Senua dosen dan as listen Fakultas Ekonoml Onivarsi tas Airlangga yang telah meaibimbing penulis sejak-
kuliah-kuliah dltingkat Persiapan hlngga keseminar seminar dltingkat Sarjana XI#
pulkan data yang relevant bagi tersusunnya skripsi ini*
Bapak, ibu dan adik-adik tercinta di ruaah yang so lalu nendorong dan aeabori saoangat untuk tetap* ce nyelesaikaa study ini*
$. Hekanr*rekan sekulioh yang telah banyak aembantu urn n©cahkan prablema-proble&a yang tlmbul selama pe - nyusunaa skripsi Ini dan lain-lain pihak yang tl - dak dapat penulis sebutkan satu per satu,.
-Oleh karena keterbatasan ilnu dan pen~alaa&rij naka penulis menyadari sepenuhnya bahwa analisa-analisa dalam- skripsi Ini sangat sed6rhana dan jauh dari sempurna. Oleh karena Itu dengan rendafc hati penulis akan menerima seti- ap kritik dan saran-saran yang tnembangun dezai perbaikan - skripsi ini*'
Akhirnya penulis mengharap ceaoga penyusunan skrip si ini neabawa nanfaat bagi penulis, perusahaan dan pihak pihak yang b ork op on ting an ,
Surabaya* September 1977*
Halaman
EATA PENGANT AR ♦ .... ill
V
DAFTAR TABEL **••** vii
DAKAR v U i
1 B A B ; *
I. PENGERTIAN DASAR DAN TUJUAN PENAHANAN
INVEN-10 10 2* Xujaan penahanan inventory dalam perusaha
13 17 *f* Beaya-beaya yang berhubungan d eng an Invan
20 II. PENEIOTAII BESARNYA PEMBELIAIf RAW MATERIAL
-28
1* Policy pembelian raw material yang opti **mal bagi psrusahsan •••«*!•*»•*•«•<*<*•*•
28
X:2* Two-bin method sebagai alat untuk menetap
31**
k± Beberapa variasi dalajn penggunaan EOQ
B A B
PENEKTUAH BESAHNYA ECONOMIC 0RD£2t QUANTITY - DALAM HAL PEMBELJAN HAW MATERIAL, PADA SUATtf PABRIK-MOTOa DIESEL • ... ... 5*f' 1* Gambaran singkat mengonai pabrik motor ■-
diesel «** • ••»«*««(••«.•*-•••** •* 2* Koadaan mesa lampau P*T* BBI 55 3* Hiwayat perkeiabangan proyek motor
dlesel-(Unit *•*«•«*«••••«*•*•*»«•••*■•*« 56
h t Organisasi perusahaan 53
5* Hasil-hasil produksi perusahaan ••••....» 61 ■ 6*
2
asaraa peciasarap f «•••.• i>;«<*«•« • * • •* # *« # • ^3 7* Procedure pengadaan raw material dan-goods in process 6^
8* Beaya-beaya raw material dan goods In pro
cess - • » * * 6B
ANALISA PUAKTIS .PEBGGUflAAK ECONOMIC GRDEK -QUANTITY PADA PABRIK MOT OH DIESEL ... ...72 1. Penentuan beaya untuk menghitung EOQ • ••• 72 2. Penentuan besarnya E O Q ... ,**,,.,«•***• 76 3* Analisa teoritls dari perhitungan EOQ • ** 73 *+• Total annual cost pada EOQ *****... ...60 5* Analisa praktis dari perhitungan 20Q **»* 85 KESIHPULAN DAI? aABAIT-SARAU -•.*•*«**«,..**•*«• 91 ‘
DAFTAR I ABEL
TAEEL : Halaman
1« Holding cost foQc^lon *.#■#■*•#•***.*<»#■* **#♦#■•*» 2^ 2* Ftocur6m6Qt cost function ***#.• 26 3* Fenentuan EOQ d eng an tatoel •• **•*• 33 Program produksi tahun 1977* I9?8S 1979 ***• 67
M I L I K P E R P U 3 T A K A A N “ U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A "
DAKTAR GAMBAK
GAMBAB : Halanan
1* The aanuf ac | uringdi stri bu tion chain of in
-ventory **.*.** 31
2t Two^hin oi$tlio4 • ••• 3J^
3* Penentuan EOQ dengan grafik *•**...*••«*•*•« ^0
b» Perbedaan fixed order quantity dan fixed or
der time k$
$• Pengiriman quantity yang dipesan dalam
bebe-rapa tahap .*• 50
6m Bagan organ! sa si P.*T» Boma * Bisma * Indra* ♦ 59
7* Bagan organ! sa si Unit Bisma dari P*T* Boma
Alasfin Pemilihan Judal«
Dalam saatu perusahaan, balk perusahaan Indus tri * maupun perusahaan dagangr persoalan inventory merupakan * peracalan yang Jneraerlukan penanganan yang khusus karena inventory gecara long sung dapat mempongaruhi sales dan he
sarnya profit dari perusahaan*
Penentuan besarnya investasi atau allokasi modal - dalam-inventory harus dilakukan secara hati-hati karena - hal ini socara langsung akan dapat mempengaruhi tinggi - ren&ahnya profit perusahaan♦
Kesalahan dalam penentuan besarnya Investasi dalam inven tory akan dapat menekan profit perusahaan*
luiuan Dari Penyusunan.
Pembahasan mengenai inventory terutama ditu^ukan - pada hal-hal khusus yang jneliputi aktlva Ini dalam hubung annya dengan aktivltas perusahaan dan pcmbelanjaannya* Hal-hal khusus itu ialah bahwa inventory adalah merupakan
diband ingkan dengan current assets yang lain yaitu cash *• dan account receivables*
Oleh karena beaya-beaya yang harus dikeluarkan re lative beaar, terutama yang berhubungan dengan pesanan - pembelian, beaya persediaan, asuransi dan lain^lain maka- perusahaan akan menikmati banyak sekali faedah Jika perse diaannya dapat ditentukan socara optimal*
P p o b l e m a t l f t *
. Dalam pabrlk motor diesel ini raw materlalnya dl - peroleh dengan jalan import dari luar negeri di mana me » merlukan Jangka waktu yang relative lama yaitu mulai dari pembukaan 1/c hingga barang sampai ke gudang pabrlk memer
lukan waktu lebih kurang 3 bulan*
Import ini didasarkan pada suatu batch pemesan dan dilakukan dalam suatu schedule import yang tidak sama 4um lahnya dalam setiap kali import* Import ini dibiayai de « ngan suatu kredit modal ker ja dengan bunga 12 $ per ta ~
hun.
Pombahasan Inventory dapat ditinjau dari berbagai- sudutf misalnya dari sudut Marketing Management, dari su- dut Organises! Administrasi, dari sudut Accounting System dari sudut Financial Management dan lain^lain*
Dalam skripsi ini pembahasan inventory hanya ditin jau dari sudut Financial Management dan dibatasi dalam - pembahasan te&tang penentuan Economic Order Quantity -
( EOQ ) dan penentuan Reorder Time*
Methofle Ker.1&«
1 Penyusunan skripsi ini pertama~tama didasarkan - atas suatu study literature, yaitu dengan Jalan mempela -
jari beberapa buah buku dan risalah-rlsalah yang ada hu - bungannya dengan inventory, kemudian dilanjutkan dengan * survey lapangan yaitu dengan 3alan raengadakan ponln^auan- langsung ke suatu pabrik motor diesel dan mengadakan wa - wancara serta raengumpulkan data yang relevant bagi tersu-
sunnya skripsi ini*
Hypothesa KerJiu
Bahwa dengan suatu penanganan dan pengaturan yang** 1 optimal terhadap inventory akan dapat mengakibatkan peng~
ningkatkan keontungan perusahaan*
Sistlnatlka Pembahasan. Pendahuluan.
Dalam pendaimluan ini dluralkan tentang alasan pe- jQllihan judul, tujuan penyucunan skripsij problomatika, - scope anallsa, methods kerja dan lain-lain#
BAB I « Pengertian Dasar dan Tu.1uan Feriahanan In ~ ventory Dalam Perusahaan*
Pembahasan Bab I ini dibagi menjadi ** paragraf , ya Itu ?
1# Pengertian dnsar dari Inventory*
Dalam suatu perusahaan dagang hanya dikenal satu - macam inventory saja, yaitu merchandise inventory* Inventory 3enis ini dibeli untuk langaung dijual ~ tanpa mengalami proses produksi lebih dahulu* £© - dangkon pada perusahaan industri, inventorynya ter diri dari bepmacaja-maeam Jenis, yaitu i
- Raw material* - Goods in process# ~ Finished goods*
di-*-mak sud dengan maslng-masijig pos tersebut di atas- yang dikutlp dari pendapat beberapa orang penu -11 a* Dalam skripsi ini yang akan dibahas ialah in
ventory yang berupa raw material, yaitu Blanks - dan goods in process yang berupa CKD - minus#
2* ^ujuan penahanan inventory dalam perusahaan*
Masing-maslng bagian dalam perusahaan (functionel areas) yaitu production, sales dan finance raempu- nyai kepentlngan sendiri- sendlri dalam hal pena - hanan sejumlah Inventory dalam perusahaan* Adalah . menjadi- togas management untuk menyeimbangkan ke- pentlngan-kepentingan dari masing-aasing bagian - tersebut sedemiklan rupa sehingga keseluruhan da- ripada tujuan perusahaan dapat tercapai secara op tlmal*
3* Sifat-sifat dari inventory*
Inventory mempunyai sifat-sifat khusus tertentu - yang tidak sama dengan slfat-slfat asset yang la in*
rugian-kerugian yang tidak perlu*
V. Beaya-beaya yang berhubungan dengan Inventory* Para manager yang berhubungan dengan Inventory ha rus membuat dua keputusan, yaitu pertama mereka - harus memutuskan berapakah kwantitas dari invento * ry yang harus dibell dalam setiap kali pesan dan-* yang kedua ialah bila manakah pesanan tersebut ha rus ditempatkan# Untuk dapat mengambil keputusan- tersebut dengan benar maka haruslah diketahui bea ya-beaya apa saja yang berhubungan dengan, Invento ry*
Dalam paragraf ini akan dijelaskan apa yang dlmak *
sud dengan i
a* Acquisition cost* b* Carrying cost* - c* procurement cost*
d* Cost of being late*- e* Cost of being early*
Bab II* genentuan B e s a m m J^embellan Raw Jfeterial Yang Optimal Ba*;i__Per u sahaan*
Pembahasan bab XI ini akan dibagi menja&i h para*
graf, yaitu ; .
da umunnya akan banyak dipengaruhi oleh tersedia- oya dana dan timbulnya beaya-beaya sebagai akibat dari pengadaan dan penyimpanan Inventory tersebut dalao perusahaan* Sedangkan junlah yang harus di- bell akan dipengaruhi oleh jumlah finished goods- yang harus diproduksi dan dljual perusahaan dalam suatu periode tertentu ditambah sejumlah safety • stock sebagai persediaan.
2* Two - bin method sebagai alat untuk menetapkan sa
at pembelian.
Two - bin method terutaiaa banyak dipergunakan - oleh retailer di mana inventory planningnyo dida-
sarkan atas Fixed Order Time.
Penggunaan two - bin method ini akan sangat bergu na ^Ika ^umlah daripada stock item sangat bosar - dan tingkat dari sales rendah atau sukar diramal- kan serta total carrying costnya 2$ % atau lebih.
3* Penggunaan Economic Order Quantity < EOQ } dalao~ perusahaan.
Untuk menentukan berapakah juralah yang paling eko nomis dalam hal penempatan pesanan peiabelian
raw-,1
material maka soring dipergunakan rmnus SOQ* Da -/
lam paragraf ini akan dibahas beborapu cara untuk menehjtukan EOQ tersebut, yaitu i
/
b. Penentuan EOQ dengangrafik* c. penentuan EOQ secara matematis# Beberapa variasi dalam penggunaan EOQ.
Satu Hal panting yang harus dlperhatikan ialah bah vq dalam penggunaan EOQ, sales volume selalu beru- bah-ubah setiap saat dalam satu periode. Untuk menghadapi hal ini maka ada 2 mac am varlasi penggu
naan EOQ, yaitu i
a# Fixed order quantity.
hm Fixed order time*
Bab III ; Penentuan Besarnyq, Economic Order Quantj ty Dalam Hal Pembelian Raw Material* Pa da Suatu Pabrik Motor Diesel*
Dalam bab ini penulis akan mencoba menguralkan dan menentukan besarnya EOQQdalam hal pembelian raw material- dari suatu pabrik motor diesel di mana semua data penulis peroleh dari peninjauan penulis pada pabrik tersebut •
Peabahasan bab ini akan dibag 1 dalam beberapa para graf aebagai berikut i
1# Gambaran singkat tentang pabrik motor diesel* 2, Bagan organigasi perusahaan* '
3t Hasil-hasil produksi perusahaan* Program produksi tahunan*
Bab IV t Analisa Praktla Sari -Penggunaan Ecano.vd.c- Qgaer. Quantity Pada Pabrik ifotor Diesel* Dalam bab ini penulis akan mencoba meng ana lisa ha- ell dari penggunaan EOQ dalam hal penentuan penempatan - pcxnbelian raw material dari pabrik motor diesel ini dan akan penulis bandingkan dengan teori-teori yang telah pe nulis terima selama kuliah*
Bab Y * Kesliiipulan dan Saran-sarafu
PEHGER2IAN D A S A R Vffl T U JU A N PENAHANAH INVSNTORX DALAM PKHUSAKAAH
1* PmgmSlaB Paaar PaidLJ;nv<m.fegiat*
Inventory sangat penting bagl perusahaan, terutama disebabkan k arena inventory dapat mempengaruhi profit per usahaan secara langsung* Eeberapa kegagalan dalam business kadang-kadang dapat disebabkan karena kesalahan dalam pfc- rencanaan inventory Cinventory planning) dalam perusaha ~ an* Hal ini disebabkan karena kurang dipahaminya apa yang dimaksud dengan inventory beserta sifat-cifatnya*
Suatu pcngertian yang jelas dan exact ton tang in • ventory serta pengetahuan tentang sifat-sifatnya adalah * sangat bsrguna bag! penyusunan inventory planning dalam - perusahaan*
Agar jelas apa yang dimaksud dengan inventory, ma-*
ka di sini akan dikutip dlfinisi inventory dari beberapa** orang penulis# '
Pertana-tama, Rufus Wlxon, Ph,D, CPA, Walter 0. KellfPh,D CPA dan Horton M. Bedford Ph5D,CPA dalam bukunya yang ber Judul Accountans1 Handbook membagi inventory ©en^adi 2 go longan besar, yaitu %
2* Manufacturing concern Inventories* ^ ad* 1* trading concern inventories, meliputi ;
a* Merchandise held for sale, yaitu seluruh barang dagangan yang diznillki oleh perusahaan dagang «• dengan tujuan untuk dijual*
b* Office, packing and shipping supplies, yaitu « bermacam^macara barang yang valaupun secara phy- sik tidak diolah menjadl final product akan tc- tapi inemberikan service yang sangat diperlukan- untuk lancarnya proses produksi dan dlstribusi* ad* 2** Manufacturing concern Inventories* meliputi i
a. Ifotorial, yaitu semua barang-barang yang dibell oleh manufacturer atau converter dengan tujuan- untuk diolah menjadi final product atau dirubah beatuknya menjadi product lain dalam suatu pro ses produksi atau suatu conversion operation* b* Work in process, yaitu material yang telah meng
ularai proses produksi sampal suatu tingkat tor** tentu di m a m proses produksi lebih lanjut ma -slh diperlukan lagi agar produk ini men^adi pro duk selesai yang siap untuk dijual* •
k i
1J Rufus Wixon, Hi,D, CPA, Walter G. Kell, Ph,D,CPA and Norton M.Bedford, Ph,D,CPA, Accountans
1
Handbook^ - Fifth Edition, The Ronald Press Company, Hew ¥or|fck hala -€:• Finished goods, terdiri dari produk~produk * yang tel ah kompllt yang slap untuk di^ual. Pro duk ini adalah soma dengan yang dlolllkl peru-,
sahaan-perusahaan dagang*
d* Manufacturing supplies, yaitu barang-barang s© Iain raw material yang dibell perusahaan untuk monjamin kelancaran proses produksi tetapi ti dak diolah men jadi hasil akhlr*
Selain definisi tentang inventory seperti terse *-■ but diatas, maka penulis lain yaitu Bnnest Vf* Walker dan William H. Baughn dalaw bukunya Financial Planning and «- Policy memberikan definisi tentang inventory yang tidak- ^auh b or bed a dengan definisi dl at as, di mana definisi - ini telah diterima dan disetujui oleh para accountant ma upun finance executive (dikeluarkan oleh American Insti tute of Accountons), yaitu ?
**« designate(s) the aggregate of those items o£- tangible personal property which (1) are held for — sale In the ordinary course of business (2) are in - the process of production for sale (3) to be current ly consumed in the production of goods or service to be available for sale# 2)
Berdasarkan definisi dl atas maka kedua penulis - tersebut selanjutnya menggolongkan inventory menjadi ^ - type, yaitu ?
a* Finished goods inventory ialah jumlah dari finish ed goods atau merchandise yang tsrsedia untuk diju al.
b- Good in process inventory ialah raw material di ma na telah ditambahkan k© uolai&nya labor dan bagian^ yang layak dari indirect expenses of production so perti lights, power, depreciation on machinery dan beban-beban lain*
c* Haw material, meliputl pos-pos tangible personal — property yang dimlUki perusahaan dalam bentulmya- yang asli (original form) dengan tu^uan untuk di - olah menjadi final product*
d. Supplies Ialah selain raw naterial yang sangat di- perlukan untuk menjaiain kelancaran suatu normal - operation dari perusahaan*
Sekarang dengan telah diberikannya 2 definisi ton-
tang inventory dari beberapa penulis tersebut, menjatli
3
© laslah apa yang dimaksud dengan inventory*Untuk pembahagan lebih lanjut maka yang dimaksud ** dengan inventory dalam skripsi ini ialah raw material dan goods in process yang terdapat dalam perusahaan industri*
2* .la.luan Penahanart Inventory dalam Perusahaan. f
i
ting bagl tlap-tlap functionel area dalam organlsasi per usahaan yaitu sales5 production dan finance* Alcan tetapi kepentingan dari masing-masing area tersebut tidaklah -
sama*
Sales executive, Msalnya, secara terus menerus — berkep eating an untuk tetap mempertahankan atau menalkkan sejumlah sales volume tertentu. Tujuan diadakannya fi - nished goods sebagai inventory dalam perusahaan menurut- sales executive ialah untuk dapat mempertahankan sales - volume tersebut*
Tinggi rendahnya tingkat sales sangat dipengaruhl oleh — tlnggl rendahnya tingkat demand dari customer*
Untuk dapat raolayani 'setiap permintaan dari cus - tomer diperlukanlah inventory dalam jumlah yang cukup* -
«
Bagai&anapun Juga tersedianya Inventory pada saat dibu - tuhkan oleh customer adalah termasuk salah satu service- dari perusahaan* Hal ini menyongkut persoalan waktu# Jl- ka inventory yang dibutuhkan tidak tersodia sementara - customer tidak bersedia menunggu lebih lama lagif maka - hal Ini akan mengakibatkan larinya customer tersebut ke- perusahaan atau brand lain* Untuk mengcmbalikan keperca- yaan dari customer tersebut tidaklah mudah* Kadaug-ka - dang diperlukan beaya yang tidak sedikit misalnya beaya-
va tujuan untuk mempertahankan sojumlah raw material se- bagai inventory dalam perusahaan ialah agar dapat meraper tahankan long-run production sebab hal ini akan dapat me ngurangi set-up cost, change-over cost dan lain-lain.
Jika produksi sering terhenti karena tidak terse^ dianya raw material dalam ^umlah yang cukup inaka s e t - u p - cost akan naik, yaitu biaya-biaya untuk mempersiapkan m e sin-me sin, line balancing dan. lain-lain.. Selain itu akan menyebabkan Juga jam-jam kerja yang hilang. Jika hal ini sering terjadi maka akan dapat xaenurunkan scmangat poker ja dan akan menurunkan- image^ perusahaan dimata pekerja*
Akhirnya, Finance executive berpendapat bahwa pe- nahanan sejumlah inventory dalam perusahaan akan menaik- kan carrying cost dan akan menaikkan rosiko karena pembu
sukan dan penyusutan*
Pada umumnya aana yang tersedia dalam perusahaan adalah- terbatas, maka management harus berusaha untuk mengguna- kan seefiicient dan serationil mungkin*
Selain itu- penahanan sejuialah inventory akan me ~ nimbulkan opportunity cost yaitu kemungkinan hilangnya - k&sespatan untuk mamperoleh sejumlah keuntungan 4Ika da~ na yang tertanam dalam inventory tersebut dltanamkan di»> bidang lain*
-Contoh*.
-loalah inventory seharga Rp*l*OGO.OOO,~ per tahun. Peng- hematan yang ditirabaltean dari penohanan tersebut ialah - Rp#100* 000 ■*
Sekarang, ml salnya f invests si atas Inventory ter aebut dikurangi menjadi Rp* 500*000,- dan penghemtan yang diperoleh turun menjadi Up.8C.000,-* Jadi jelaslah-
bahwa sebetulnya blaya untuk mengadakan tambahan sebesar Rp.500.000,- adalah Rp*20*000,-*
Jika mi salnya sekarang perusahaan mananamkan
Rp* 500*000,- itu ke bidang lain dan akan mendapat net re turn sebesar 12 % atau sama dengan Rp*60.000,- , maka Je
laslah bahwa semen tara perusahaan memperoleh penghematan sebesar Rp. 100.000,- dengan menahan inventory sebesar - Rp*l*000«000j- setahun, la kehllangan kesempatan untuk - memperoleh hasil sebesar ftp*60*000,- Jika ia menanamkan- dananya Rp* 500* 000,- ke inventory dan sisanya ke bidang- lain, surat-sufat berharga ml salnya* Ini berarti secara- koseluruhan perusahaan kehilangan kesempatan memperoleh- » p A 0.000,-*
Dengan demikian jelaslah bahwa dengan adanya per- tentangan-pertentangan kepentingan diantara functionil « areas tersebut maka suatu Inventory management yang balk sangat diperlukan agar dapat menyeimbangkan kepentlngan-dari masing-jnasing functionel area tersebut*
i ,
Jadi ;
continuity of operation in the most efficient manner
possible so that tho interprice may reach its over-all * objectives.^
Pada hakekatnya tujuan daripada inventory manage *
m m t adalah untuk mencapai keseimbangan antara keuntungan
keuntungan dan kerugian-kerugian dalam hal menahan go juo- lah besar inventory atau sejumlah kecil inventory. Jika - hal^ ini'dapat tercapai maka perusahaan akan aenikraati - rate of return sebesar mungkin dari total Investmentnya*
3* ' Sifat-slfat d*ari inventory.
Inventory mempunyai sifat- sifat khusus tertentu yang tidak sama dengan sifat-sifat asset yang lain*
Pertamataaa, Lindsay and Sametz menyimpulkan si -fat- sifat dari inventory seb&gai berikut t >
"The assontial nature of inventories thus lies in-k\ these two traits — tangibility and short-? livedness".
Jelaslah bahwa inventory adalah berupa barang-ba - rang dan bukan jasa-jasa. Ini berarti bahwa tidak seperti input dari Jam-jam kerja, Inventory dapat 'diakomulir
apa-»
b i l a terdapat alasan untuk Itu* Akan tetapi j a n g k a h i d u p - inventory tersebut dalam perusahaan adalah singkat karena
Ibid. halaraan 173*
M) Robert Lindsay and Arnold W* Sametz
9
ff^nanciharus diolah wenjadi final product atau dlrubah bentuknya menjadi produk lain kcmudian dijual atau diserahkan kepa- da langg&nan*
SIfat Inventory solanjutnya ialah i
"Inventory unlike accounts and notes receivables - do not represent a definite monstery value until they have passed the sales process”*-'
Berdasark&n pendapat tersebut jelaslah bahwa in - ventory tidaklah jfienggajubarkan nilai moneter secara defi nitive sebelum melalul proses penjualan.
Persoalan yang dihadapl management dalaa hal inventory - planning ialah berapa kallkah ter jadi perubahan nilai da ri Inventory sejak raw material sampai men jadi finished - goods* Hal ini disebabkan karena harus ditambahkannya nl- lai-nilai tertentu ke dalam raw material agar menjadi finished goods**
Pada prinslpnya inventory haruslah dinilai at cost yaitu seluruh beaya, balk langsung {direct cost) maupun - beaya tak langsung (indirect cost), yang timbul sejak pe- ngolahan raw material sasapai men jadi finished goods* »•* finished goods borubah menjadi receivables atau cash ada lah sedikit demi sedlkit* Jarang sekali suatu perusahaan- menjual seluruh finished goodsnya sekaligus dalam satu -1 ... - W " 1 r *
5)
waktu* Gloh karena itu kauang-kadang Bebagian dari finish ©d goods tersebut berkui*ang nilainya gebagai akibafc dari- k^ugakan atau mcnjadl kuag« Akan tetapi nilai dari in - ventory tersebut di neraoa tidak pernah dlrabah» Hal lni- akan menyebabkan fluktuasi dalan profit.. Selain itu penu~ runan dalam tingkat harga berarti juga kerugian* Untuk me agurangi resiko yang diakibatkan oleh pengurangan nilai - atas inventory, biasanya perusahaan mencadangkan se jumlah dana sebagai depreciation dan obsolescence atas inventory#
' Sifat terakhir dari inventory ialah %
^Inventory .is. characterized, by the fact that it is constancy changing: raw materials are turned into goods « in process, which are converted into finished goods,which in turn become receivables or cash11*^
Berdacarkan sifat-sifat tersebut di atas, maka ti- daklah mudah untuk menetapkan nilai yang benar atas in - ventory selama inventory tersebut melalui berbagsi pro -
ses*
Raw materia^,misalnya, mempunyai pasaran yang le - \
bih luas daripaaa goods in prosas dan lebih mudah dljual* Akan tetapi dalam bany&k hal management menempatkan nilai yang sama atas keduanya* ■
0
ika perusahaan merupakan “going concern11, hal initidak ■ menicabulkan raasalahp Akan totapi jika perusahaan de- lam proses liquidasi sehingga terpaksa diadakan force sale atas inventory xaaka penilaxan yang sama atas raw material-* dan goods in process tersebut akan menimbulkan masalah. Se bab goods la process jarang soJcali dapat dijual dengan ni lai yang sama dong an nilai yang ada dalam pemfoukuan dan la gi pasaran untuk goods in process adalah jarang sekali* bahkaa mungkin tidak ada*
Deiaikianlah* dengan aengetahui sifat-sifat dari in ventory maka akan dapat ditantukan kebi jaksanaan dan tin - dakan apa yang harus diambil dalam menghadapi persoalan * porsoalan yang timbul sebagai akibat adanya inventory da - lam perusahaan*
geay^-be^ya Yang Berhubungan Dengan Inventory*
a* Acquisition cost#
Beaya ini tidak dapat dielakkan selama setiap ba - han-bahan dibeli# Supplier haras dibayar untuk harga yang mereka miuta* Akan tetapi beaya-beaya ini kadang-kadang - akan mompengaruhi keputusan-keputusan perse&iaan* Mi sal » nya, apabila supplier menawarkan sojmalah potongan kvanti tasf maka ada baiknya untuk memesan jumlah yang lebih be- sar# Atau, apabila terdapat alasan untuk mengharapkan ke~ naikan harga dalam waktu dekat, maka inemang beralasan un^
tuk menimbun persediaan sebelum harga naik-b» Carrying cost>
Ad any a inventory dalaia perusahaan dapatlah dijelas kan dengan fakta bahwa pergerakan barang~barang ekonomis- melalul proses manufacturing dan distribution yang com -
plex adalah laemerlukan vaktu.
dan la la-lain.
Carrying cost Ini berubah sebandinc dengan ^uulah- Inventory yang ditahan perusahaan dalata suatu periode# — Oleh karena Itu adanya carrying cost Ini menuntut diada - kannya Inventory dalarc Jumlah sekecll mmgkln. Ini berar ti perusahaan harus menempatkan pesanan dalam jumlah ke - ell dengan frelcwensi yang besar*
Humuc untuk menghitung carrying cost ialah sebagai berikut s
H cx « cx (X). 7>
Dl mana i
E m Total variable holding costs*
« Unit variable carrying cost* X .« Average number of units held*
Sedangkan untuk menghitung average holding adalah sebagai berikut *
starting quantity Average holding « ...— . ... , atau
2
order quantity m - I s - n r ii
2
Contoh i
Untuk menghitung holding/earry ing cost# (diambil dari Brandt halaman 173)*
Hi sal i • Rp*0,075 maka fungsi linear dari holding - cost adalah
1
H - Ep.0,075 ( X ).
XAB£L 1
HOLDIHG COST FUNCTION ae « * *w*h
m
Cj^ X
cusitcBitaiiKnattii.saB Hc1
• amms aaoi A Hcx
Kp.0,075 X hooo . Bp*3005- ••
Hp.0,075 3C
5000
■m Rp.375,-Rp.75*-Hp. 0,075 X 6000 m Hp.^SO,-
Rp.75,-Rp.0,075 X 7000. . m- - ap.525,-
Bp.75,-Rp. 0,075 3C 8000 »« Bp,600,- Rp.75,** iftnasKsiicamm mm *m **wa «* «ic v w ka; *> w s e w■ H)|*Stl«CICti8C.|| )aii««aiiiiSKn
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat sifat linear da ri total variable cost*
C* Procurement cost*
Beaya ini timbul dalam proses aquisisi* akan teta* pi terpieah dari aqulsition cost. Misalnya b©aya-*fceaya un tuk menutup porundincan per tana dengan supplier dal an hal pc^osanan inventory.
ah dari productt J umlah dan type supplier dan laic-lain.
0l9h karena itu perusahaan akan dapat raenghemat <•* apabila menempatkan pesanan-pecanan dalam Jumlah fcesar de ngan frekwensi yang jar&ng. Rumus untuk menghitung procu
rement cost ialah i
H c * c ( -=■ ) ^
*
ax
Di mana :
HCg « !4aterials order portion of total holding cost _ _ _cLj. »-Cost -of- each order .'
K m Total units needed for the financial period.
■m
X - Average holding quantity. Contoh:
Misal « ^*200*- 9 K m 2^*000 units dan X « q, penimbun
T4BEL 2 ra total procurement cost dengan average holding* Makin b© sar average holding, maka total procurement cost akan aa — kin turun*
*
d# Dalam dunia perekonomian. yang nyata, talc dapat di1- hiadark&n adanya uncertainty. Hal ini akan menaik * kan stock cost, yaitu beaya yang timbul karena kel@ bihan atau kekurangan persediaan*
Oleh karena Itu adalah perlu untuk membentuk sejumlsh per sediaan untuk mensnadapi uncertainty dengan demiklan akan menghlndar.1, ;
Shortage atau stock out cost, yaitu beaya-beaya « yang tiobul sebagai akibat kehabisan per sedlaan (stock « out) atau kekurangan persediaan (understock)*
Selain shortage atau stock out cost tersebut, mana gement ^uga harus raenghindsri tjunbulnya s
Long atau surplus cost yaitu beaya-beaya yang tim bal karena tertahannya Inventory dalan perusahaan lebih - lama daripada yang -seharusnyav
Long atau surplus cost-ini terutama terjadi pada - barang-barang yang bersifat musician atau yang mempunyal «•* permintaan secara nmsiman*
Beaya ini mellputl juga opportunity cost karena tertanasw nya dana dalam inventory tersebut lebih lama dari yang se masttnya*
Demikianlah, beberapa Jenis beaya yang berhubungan dengan inventory yang harus diperh&tikan oleh managasoent- sebelmn menetapkan pollcynya yang berhubungan dengan in - ventory,
PENENTUAN BESABNXA PEMB ELIAN RAW MATERIA! XANO OPTIMAL BAGI PERUSAHAAN
£nllcy PembeIIan Raw Matey^al Dalam Perusahaan*
Policy peiabellan raw rtiaterlal dalaxo perusahaan pada ummnnya akan banyak dipengaruhi oleh tersedianya dana d&n- timbulnya beaya-beaya sebagai akibat dari pengadaan dan pe nyimpanan inventory tersebut dalam perusahaan*
Untuk perusahaan- yang mesnproduslr productnya, pe&be liannya terdiri dari direct material, Indirect material - dan supplies*
Sedangkan untuk perusahaan yang tidak semprodusir product-* nya, maka pembelian-pembeliannya sebaclan besar dltekanfcan pada finished goods dan supplies*
Xang diiaaksud dengan direct dan Indirect material,-ialah s
Direct material is material that can be Identified
1
with each unit of the finished product.ISaterial that carnet be directly Identified with a — .. unit of finished product Is called indirect cater! ’>
&!• 1) s
Jumlaii dari kebutuhon akan direct material dapat dl , ---— _ r ,
iv l
- J o lr n . Dearden, C yst Accounting 'and Finnnclal Con->\
trol System Add
1
son ? Wesley Publishing C o m p a n y » Readings- - ■’ketahui dari material budget dan juolah dari indirect ma terial dan supplies yang dibutuhkan dapat diketahui dari- manufacturing expense budget#
Jtualah dari direct dan indirect material y a h a -rus dibeli tergantung dari production budget yaitu budget
\
yang menun^ukkan jumlah yang akan diprodusir pada auatu - period® tertentu.
Sedangkan jumlah yang akan diprodusir tersebut ter gantung dari dunilato product yang akan dijual pada suatu ** periode tertentu yang dapat diketahui dari sales budget,* ditacibah sejuialsUi .inventory sebagai safety stock. Dengan- kata Iain x
Juinlah dari product yang akan. dijual + inventory - pada awal tahun - inventory pada aiefcir tahun - joalah yang akan diprodusir*
Setelah jumlah dari diroct material, indirect mate rial dan supplies ditentukan, maka adalah tugas bagian » pembelian (pux*chasing division) untuk meuyusun purchasiag budget yang menunjukkan amolah total dari material yang - harus dibeli, bilamana pembelian tersebut harus dilakukan
V
g
§
JH< O H
53 ol W
m3
C>
CM
Jika Jumlah dari tiap investment dapat dikontrol,- perixatian selan^utnya ialah ditujukan pada timing dari ti ap transaction*
Jika kondlsl pada suatu wgktu tertentu aencharus ~ kan flekecll musgkin dana yang tertanaa dalam inventory, -siaka perusahaan dapat menganut Hand - to - mouth purchas ing policy yang menurut Saraetz adalah :
“Buying raw materials only at the last possible ~ minute before they were to be used in the production
pro-Berdasarkan policy ini maka berarti harus semini - mum mungkin raw material yang dibeli perusahaan dalam sua tu waictu
tertentu*-Dengan dcmikian storage cost d a p a t dikurangl sekecil mung kin, begitu Juga reslko dari spoilage dan obsolescences
Di samping keumsungan-keuntungan dari hand - to - e-outh purchasing policy tersebut, terdapat juga kerugian- kerugiannya yaitu misalnya s unit price biasanya adalah — lebih besar Jika pembelian dilakukan dalam jumlah-jumlah yang kecil.
Ordering cost juga naik sebab pemesanan harus dilakukan - lebih sering, demikian J uga receiving cost*
Iferugian yang paling serius ialah bahwa perusahaan t
idak
-'J/ *u Robert Lindsay and Arnold W« Saset2? Financi al Management an Analytical Approach. Revised Edition —
dapat menghindari reaiko yang diakibatkan oleh kenaikan - harga* Ada waktu-waktu tertentu di mana menahan Inventory adolah lebih safe daripada menahan cash dan dong an policy hand-to-mouth purchasing ini perusahaan tidak dapat sez&an
faatfcan situasl da&lkian* ,
Jadi berdasarkan hand-to-mouth purchasing policy - Ini perusahaan diharu$k&n untuk menginveatir dananya da - Ian inventory da lam procentage yang sekecil mungkin darir net working capital, oerlawanan dengan policy perabelian - yang diperlukan untuk stock di mana memerlukan procenta— - ge investasi dana-dana aalam inventory yang lehlh besar.- Policy ini cenderung untuk menggantikan h a n d -t onou th pur- cha sing * Tetapl s^nua itu tergantang dori resiko-resiko - yang dihadapi perusahaan pada suatu waktu tertentu*
Adalah tidak cungkin untuk menentukan policy mana yang ha rus dipakai karena kondisi di mana na sing-making perusaha an ber opera si adalah ber lain- lainan*
2* Two-bin Method Sabagal Alat Pntok Menetapkan Saat- Pembellan.
. Saloh satu alat untuk mengontrol Inventory dalam -
perusahaan ialah two-bin method yang merupakan inventory- control yang tergolong primitive, tfalaupon demikian tetap berguna dalam situasi tertentu.
K*G* Lockyer dalara bukunya Production Control in -
Two-bin method ini terutama banyak dlpergunakan -oleh retailer yang raenjual bermacam-jnacam barang, mi sal — nya sabun, Rinso, barang-barang palen dan lain-lain se — hingga sukar untuk mengontrol inventorycya satu per satu. Pada retailer kebanyakan penempatan pesanan pe*r.belia nnya-didasarkan atas fixed order time, yaitu supplier da tang--pada waktu tertentu yang tetap, sed&ngkan retailer memo -
• j.
san bavang-barang dengan oelihat pergediaan barang mans.
-K-G. Lookyer, gEMaductiQfl Coat£Pl
yang ha bis*
mnufacfcurer dapat juga mengetrapkan two-bin * thod ini, yaitu untuk mengontrol Inventcrynya yang jsempu-. nyai quantity yang beaar d garan niiai yang rendah dan - tingkat pemakaiannya constant misainya icur, fcaut, ring, - paku dan lain-lain* Hal ini akan dapat mengurangi pekerja an tulls menulis*
«• *• *v
Two-bin method ini akan sangat berguna jika jumiah dari stock item sangat besar, sezaentara itu tingkat sales rendah atau sukar diramalkar* dan total carrying cost 25
%
atau labih*GAM3AR 2
m o -b i n methob
X
3, Penrxguaaan Econonic Order Quantity (ECU) Palam Per usahaan*
AXat tradisionil yang sering dipergunakan untuk sm
nentukan feerapa besar product yang haras dibeli perusaha
an pada suatu waktu tertentu ialah dengan rumus BQQ*
Humus Ini didasarkan atas teori bahwa quantity ideal yang harus dibeli ialah quantity yang i&enggambarkari keseimbang
an ant are, dua set beaya, y&itu Ordering cost dan Carrying
--- Oj-^erin^ cost ialah beaya untuk menempatkan satu
-•v
order dikalikan frequensi dari order* Oleh karena ituf ma kin kecil quantity yang dipesan, makin besar JTrequensi pe mesanan sehingga ordering cost juga besar*
Sedan^kan carrying cost tergantung dari average in ventory*
Makin kecil frequensi dari order* berarti mekin* besar jura, lah yang harus dibeli dalam setiap kali order* dengan de- mikian oakln besar juga carrying cost*
Jadi, component-component yang mestpengaruhi EPQ *
fcerdiri dari s
I) Carrying cost* dinyatakan d&laic Eupiah per unit. 2} Ordering ccst
9
dinyatakan dalam Rupiah per order. 3> Annual usagej dinyatakan dalam unit*da pat mempengaruM juulah dari tiap-tiap peabelian.
Misalnya, 320Q tiuak roatnper hi tungkan s
- Quantity discount,
- Price anticipation*.
- Uncertainty dari Supply dan Demand*
Untuk monentukan bcsarnya EOQ, dikcnal frcborapa oa
ra yaitu ;
A* Penentuan BOQ dengan tabel*
*B. Penentuan EOy dengan grafik* C- Peuentuan EOQ secara jaatematis* A. Peaentuan gOQ d.enpan tabel.
Untuk luenentakan EOQ dengan tabeX xcaka seluruh bea
ya harus dinyatakan dalajn Rupiah.
Gontoh i
Kisal : C * unit purchase price » Rp*
2
*5
U*I) » rate of usage per year • 5*^-0 unifc^
-year*
I - interest rate*
X&BEL 3
PEKEimiAN EOQ DENGAN XABEL 5)
.*BtUBCBlii*GBefM*BGSs(cai|K«eaCSMBESSBBailStl*t«sBR«B«BCBaaaEB«*i:aBi:saBaa>BBKa*aaiitB|iaaiBBtiiiaaaaaai aa tiiBMa*a«C8«*rammm
Froquancy of order
1 2 10 15
Size of order in units
Average inventory* - units
Pada tabel di atas terllhat hubungan terbailk antara total ordering cost deng&n average inventory*
Pada average inventory cebesar 168 unit aiaka total ordering cost barjumlah Ep.525^® sedang pada average Inventory sob©
sar 2?20 unit, malea total ordering cost banya herjmalafa, «
Di sini JcelLihatan baiiva jika average inventory naiK sobesar 100 $ maka total ordering cost banya turun 50
Dengan adan^a perfaltungan seperti di atas, psrsijal an selanjutnya ialah aeneatukan order size yang optiiaaX. Dengan mengkombinaslkan kedua coat di at as, inaks akan d±- poroleb iLombinasi beaya ttlzxinium atau kira-klra rinimun*
Ternyata komblnasi beaya yang m i n i m u m adalah borjuialah Rp.**27,~ pada slxe of order sebesar X
008
unit* Berarti ko butuhan sebesar ^ChO unit per tabun tei^sebut paling ekonomis haras dipesan dulas 5 kali pesanan- Jika planning period ber^umXah 360 hari, maka pesanan Jfrarus dllakukan - setlap 72 hari sekall.
Jumlah dari kombinasi kedua bsaya di at as ^ala-mu- la icenunjukkan trend yang nenurun, kenudian naik lag!#' Ca
ra Ini teiah dianggap cukup balk untuk tujuan-tujuan prak
tls, akan tetapi kurang cukup tellti blla dlllhat dari se gi analisa* Sebab di slnl tldak 4^1as apakah jumlah mini mum tersebut betol-betul optimal, korena di alnl hanya - ada data order frequency yang descret© (terputua-putus) . Untuk menentukan optimum frequency dan quantity yang bo ~
tul maka serlng dlpergunakan penentuan EOQ secara grafis- atau fflatesatia*
Catatan:
B . Penentuan EGQ, dengan grafik .
GAI'IBAH 3 .
FREQUENCY OF ORDER. ( SIZE OF ORDER )
Gambaran dalaa grafik dapat seajperlihatican hubung- an yang lebifc jelas, karena dalain grafik dapat dilihat hu bung an yang continue antara average inventory dan total **. cost*
PerJ>otongan antara curve Ordering cost dan Carry * Ing cost mennn^ukkan titik di mana Ordering cost * Carry* lug cost*
Pari grafik di atas dapat dibaca bakva optimal quantity ~ terjadi pada frequency of order sebesar $ kali atau sama-
dengan 1 0 0 8 unit dan total cost mininmmnya adalah sebesar Rp#^27
Penentuan EGQ dengan grafik valaupun agak lebiii j& las dibandlngk&n dengan tabel, tetapi pemakaiannya masih-
tetap sulit*
C* Penentuan EQO secara jaatematis*
Selain dengan cara-cara seperti tersebut di atas9~ £0Q Juga dapat ditentukan dengan rm&us sebagai berikut :
Di
D m.rate of usage in units* per unit time* S m. ordering cost per order*
X « interest rate*
C » unit purchase price*
Contoh t
H i s a l * 3 ■ R p » 3 5 j — • D « 50^-0 u n i t .
C * Rp.2*50.
I -
0
<2 x 35 x 5*0
--- i t m m m ^ 8^0 unit*
0,20 x 2*50
Ini berarti dalam 1 tahun harus dilakukan t
D 5c*f0
~ * — — m 6 kali pesanan*
%
Penggunaan rumus EOQ ini sangat dipengaruhi oleh - nilai-nilai yang diiaasukkan ke dalamnya. Mi sal jika carry
ing cost per unit naik aaka EOQ akan turun, sedangkan ji-
ka usage rate naik oaka E 0 Q Jug a naik* Jadi adalah pen -
ting untuk menghitung secara cermat component-eomponent -
dari E 0 Q * Akan tetapi Ini tidak sautlak sebab pengaruhnya- terhadap E 0 Q tidak begitu be ear*
Mi sal i tfika usage rate naik men jadi 60^8 C naik 20 %) ma
atas usage rate h&nya mengaklbatkan kenaikan atas EOQ se besar 9,5
lotal. cost Pada BOO.
Total cost pada EOQ, yaitu ordering cost £ carry *
lug cost, selain dapat dlhltung dengan tabel dan grafik ~
seperti di atas, dapat ^uga dihitung dengan rumus sebagai berifcut :
i i
2
g u*0 * * % 1 C * y 2 S D 1 0 8)
<*q
&Q b total cost pada EOQ*
Contoh s (angka-angka saaa dengan contoh di atas) *
Ac m Rp. ( V 2 X 35 X 50^0 x 0,20 x 2,50 ) * R p A 20f«
i
Selain itu dapat juga difaitung dengan rumus berikut s
2 S D
A. Fixed order quantity dan fi^ed order time*
Satu hal penting yang haras diperhatikan dalam
penggunaan EOQ ialah bahwa sales volume selalu berubah -
ubah setiap saat dalam satfc perlode*
Untuk menghadapi hal ini, ada 2 mac am variasi peng
gunaan EOQ yaitu Fixed order Quantity dan Fixed order
Time, di mana s
In fixed order quantity system, the time between - orders is permitted to vary while the BQQ Is fixed* In fixed order time system, the quantity ordered is - permitted to vary while the time between orders is - fixed*
In the fixed order time system, the order quantity is not determined by the EQQ but by the forecasted sales over the next lead time*
9
)Kedua macam system tersebut mempunyai kegunaannya-
masing-masing tergantung pada situasi dan kon&tsi yang -
mempengaruhi operas! perusahaan*
Ml sal, sebuah perusahaan yang ingin menghemat bea-
ya transportnya, menyusun suatu Jadwal untuk mensupply -
langganan- langganannya yang terdirl dari retailer-retai -
ler* XnjL berarti supply tersebut haras dilakukan pada wak
tu-waktu tertentu yang t etap misalnya
1
minggu sekaXi, ~dua minggu sekali dan seterusnya. Deng an demikian tiap re
taller memesan dalam waktu-waktu yang tetap (fixed order
time), sedangkan jumlah yang dipesan berubah-ubah*
Mungkin perusahaan lain tidak mempunyai masalah da
lam bidang transport dan menggunakan fixed order quantity
system di mana waktu-waktu supply barang-barang untuk
langganan berubah-ubah sedangkan jumlah yang dipesan sela
lu tetapo
Pada gambar berikut akan dilukiskan perbedaan peng
gunaan antara fixed order quantity dan fixed order time*
GAHBAB k- ----
---PERBEDAAN FIXED ORDER QUANTITY DAN FIXED ORDER TIME
Unit® Fixed order time*
Pada gambar di atas order quantity yang diperlukan
-salnya ditontukan berdasarkan EOQ)*
Pada fixed order quantity system (kiri) , EOQ Juga-
menggambarkan 4 ami ah yang dipesan. Pada fixed order time-
system (kanan) beginning Inventory Juga 600 unit dan or •
der-order ditempatkan setiap 3 minggu sehingga selalu ada
inventory sebesar 600 unit untuk sales period yang beri -
kut, Jadi quantity yang dipesan selalu berubah-ubah, so -
mentara itu waktu-uaktu pemesanan selalu constant*
B* Quantity discount*
Dalam dunia perdagangao. sering kita jucapai bahwa -
Jika pembelian yang dilakukan sekaligus mencapai suatu —
jumlah tertentu maka harga akan turun* Deng an kata lain *
pannual menawarkan sejumlah quantity discount*
Persoalan yang timbul ialah apakah discount terser
but diterlma atau tidak* Untuk dapat menjawab pertanyaan-
inl maka harus dipe rhitungkan apakah quantity discount -
tersebut menguntungkan atau tidak, yaitu dengan memban -
dingkan antara kenaikan total cost pada EOQ dan penurunan
atas purchase price#•
Untuk ini dapat dlpergunakan rumus sebagai beri **
kut s
o 10
)
10
)
Di aaana s
Aq * total cost pada EOQ*
A i total cost pa&a quantity discount.
^ * W Q *
<*1
m quantity yang dibeli*2l
Contain
Harga pada iSOQ adalah Rp«2s50 * Jika pembolion
di-_ _. .... . . ^
lakukan pada jumlah 1680 unit atau lebih, xnaka harga akan
torun menjadi Rp*2,25* Persoalannya ialah apakah ^ualah -1680 unit tni 'dibeli atau tid&k*
Jawab : (angka-angka sana dengan contoh yang lalu)« qo * &+Q unit*
* Rp***20r- •
q^ m 1680 unit*
q, 1680
Jadi • p « ^ m ' ■ 2*
q^ vkQ
, a2 ♦
1
Maka s
4
* ■^iir".;' x QpJt2
Gyi- * §p#525
#^4 2 x 2
Sedangkan penurunan atas purchase price
. Bp* <5*0 x 0-,25)
m Bp.l*260,-*
Jadl berdasarkan perhitungan dl atas maka adanya-
discaunt torsebut &eng untungkan dan dapat ditoriiaa kare-
na penuronan atas purchase price (Rp*1.260,-> ternyata -
lebih besar daripada kenaikan atas total cost <Bp«
1059
~)-«C. PenRlriEan_jmantity yang dipesan.dalaro beberapa
-Miaa*'
Jika karena sesuatu lial supplier tidak sanggop no
ngirimkan quantity yang dipesan (Jurulah menurut EOQ) se- kaligus dalam satu kali pengiriaan, karena kesuiitan -
transport misalnya, maka borarti pengiriman itu harus di lakukan dalaia beberapa tahap*
Akibatnya ialah EOQ yang pertama (q^) , yaitu «Jika pengi- riaan dilakukan sekaligus, akan berubah*
Untuk menghitung berapokah EOQ yang baru C^) Qaka dapat
dipergunakan runms sobagal berikut i
- R ■ rat© of delivery.
2*SD*B \ / fi
t t tIC ( E - D ) :.t v vm U H - D 11)
Contoh ; (angka-angka sama dengan contoh yang lain)
* f.
271-B » Hp.35j» .
I » 0,20/year*
D - 5&+Q unit*
C . Rp*2f?0* 8^0*
Supplier menyatakan bahwa walaupun dia sunggup mem
produsir daa men-supply set lap iumlah dari order, akan te
tap! kemanpuannya mengirim barang yang dipesan adalah ter batas karena kesulltan di bldang transport* Dalam 1 ming gu hanya bisa diklrim 200 unit. Berarti dalam satu tabun, R - 200 x 52 . 1*00 unit.
Jadi i r
Qh *
2
S D RIC (B - 0)
2
x 3g x 5 * 0 x XQi+00
0,20
x2,50
x (1* 00
~5* 0
)Jadi EOQ baru - 1170 unit* Ini berartl order haras ditenw
patkan setlap
* AffiS x 52
minggu= 12
jainggu sekali* 'Karena kesulitan transport maka Jumlah
11?0
unit ini ha *GAMBAR 5
PENGIRIMAN QUANTISE YANG DIPESAN DALAM BJ3BERAPA
TAHAP
q b quantity
T e time*
Keterangano
Pada permulaan periode* time t , sGbagian. dari qu
antity yang dipesan diterima sejumlah q^ sehingga invento
ry dalam perusahaan naik sejumlah q^ juga. Selaraa periods
inventory tersebut dipergunakan sehingga quantitynya tu
-run sarapai ke • •
Kemudian pengiriman yang kedua diterima pada t1 sebesar
-hlngga akhirnya seluruh quantity yang dipesan diteri&a sc
luruhnya*
Pada garabar di atas tarapak bahwa order ditempatkan X kali
dan pengirlman dilakukan dalam
6
tahap.Garis terputus-putus menunjukkan quantity pengiriman yang
dilakukan sekaligu*
(1170
unit dikirim sekaligus),5- Reorder Point.
Jifca tingkat penggunaan inventory selalu constant- dan juralah yang dibutuhkan d&lam satu periode dipesan le-
foih dari
1
kali maka akan timbal persoalan dalam menentu-kan reorder point#
Yang dimaksud dengan reorder point Ialah t
"Saat atau titik di mana harus diadakan pesanan la gi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau peneriaaan m& terial tepat pada waktu di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol0*^2^
Dalam keadaan yang pasti, yaitu tanpa uncertainty,
adalah mud ah untuk menentukan reorder point, yaitu s
Beberapa waktu, yang sama dengan lead time, sebe -
luffl stock ha bis atau ^ika invent or y yang ada meneapai jum
lah yang hanya cukup untuk ineroenuhi perointaan selasa -/
lead ti&e*
Da lam keadaan uncertainty penentuan reorder point selain-
fcergantung dari s
a* Penggunaan solaaa lead time, juga pada b* Be sarny a safety stock*
Sedangkan besarnya safety stock itu sandiri dlpengaruhl
-%
diantaranya oleh i
. - a* Uncertainty dalas d&nand*
Maldn besar uncertainty dalam demand, mafein besar-
safety stock yang dibutuhkan*
b* Uncertainty dalara lead time*
UaidJa besar uncertainty dalani lead time, nakin be- sar Jug a safety stock yang dibutuhkan*
e* Jumlah dari tiap*tiap pesanan.
Makin besar jumlah dari tiap-tiap pesanan, makin -
kecil safety stock yang dibutuhkan.
Cara menentukan reorder point*
Reorder point dapat ditentukan dengan berbagai ca-
ra, antara lain
5
a# Kenentukan penggunaan selama lead time * % tertea-
tu*
Ml sal ; safety stock adalah 50 % dari penggunaan se
lama lead time (lead time a
5
minggu) * Kebutuhan *material setiap rainggunya « ^-0 unit*
Pengsn menetapkan penggunaan selama lead time + *
penggunaan selama periode tertentu, mi sal b minggu
sebagai safety stock* Jadl . (5 x **
0
) + tk x **G) «PBNENTUAN BESARBYA ECOHQMIC ORDER QUALITY UALAH HAL PEHBELXAN RAW MATERIAL, PADA SOAJU PABRIK MOTOR
DIESEL
X- fiat
3
bagari_3
ingkat Beorepnl .Pabrlk Jfotor Picsel*P&brik ootor diesel di mana pertulis meX&kukan sur
vey bagi ponyusunan skripei ini berlokasi di JaXan. P* Lu
amaba 155 - 157 Surabaya yang pada tanggal 7 April 1977 -
teXah dibuka dengan rests! oleh Bapak Monteri Perindustri'-
an Republik Indonesia K- Jusuf.
Fabrik motor diesel, atau yang selama ini terkexial
dengan nama Proyek BBI » KFW, adalah proyek sari P.T* Bo-
ma - Bisaa *» Inara atau disingkat P*T* BBI (Persero) yang
diselenggarakan berdesarkan persetujuan dari i
- Bappenas*
- Doparteaen Perindu strian.
" - Departemen Keuangan*
* Bank Indonesia*
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (B*K-P*M-),
4
-yang dibeayai deagan. kre&it dari Pomerintah Republik Fede
rasl Jersan yang disalurkan nreXaXui Lembaga Pemberi Ere *-
Pemorintah Republik Indonesia yang dlsalurkan aelalui
Bank Indonesia serta Bapindo yang bertlndak sebagai penya
lup kredit*
PmTm BBI (Persero) Ini merupakan perusahaan a s s »
bling* Jenis produk yang akan dlhasllkan ialah J&tor Die*
sel Deutz dengan 11 sens! dari K*H.D* (Klockner Huxabolt -9
Beuta AG) Jerman Barat? untuk waktu 20 tahun di mana set!
ap ada modifikasi dalasi improvement P,X* BBI akan selalu-
diikut sex* t akan*
2* Keadaart Ffesa Lamoau P*T» BBI,
P*£* BBI merupakan merging dari 3 yaitu ma
sing-oasing s P*N. Soma di Pasuraan, P*$* Blsma di Suraba
ya dan P*K. Indra juga dl Surabaya*
Ketiga tersebut sebolumnya adalah. perusahaan*
perusahaan milik Belanda yaitu Machlnefabriek & Construk-
tiewerkplaats N.Y* nDe Industrie
0
(Machine Factory & Cons truetion Shop °De Industrie*1) di Surabaya, **De BroJao” B*Vdl Pasuruan dan C.V* wDe Yulkaan” dl Surabaya*
Pada tahun 1958 ketiga perusahaan milik Belanda ~
tersebut dianbil alih oleh Pemerintab Republik Indonesia*
dan dljadlkan perusahaan cnxllk Negara dengan nana P.H. Bo
&a
9
P«&* Bisaa dan P*ff* Indra* Produk, Fasilitas peraodal an, kondisi alat-alat produksi serta skill dari ketiga *V
Untuk menyahatkan bidang pemaaaran dan. supaya lau -
dah dalaa koordinasl pengarahan specialisasi produknya* -*
hlngga persaingan yang tidak sehat dapat dihindari
3
raaka-pada tanggal 31 Agustus 1971 telah dibentuk satu P*T* yarg
berasal dari ketiga P.H* tersebut dan diberi nazna P*X* ^ BBI,
P.£* BBI ini nempunyai 3 unit produksi yang bera «*
sal dari ice
3
pabrik P*H* tersebut diatas, yaitu inasing*masing Unit Boma, Unit Blsma dan Unit Indra dengan spccia
lisas i masing-masing :
a# Boma - specialisasi uaxan prcauKsi sesin-mesin ua-
tute industri gala.
b* Bisma -* spacialisasi dalam produksi mesiiv-niasin di
esel, pompa dan alat-alat pertanian keoil*
e* Indra - specialisasi dalam pembuatan bangunan tons
truksi baja dan pelat serta pembuatan alat^alat m&
sin untuk Industri lainnya yang tidak tertampung -
di Bosmm
4
3» Blwayat j'erkemban^an Proyek Kotog Bio sel (Oait Bis
• »
Proyek ini dlmulai dengan adanya kar^a sama antara Departemen Perlndustri&n dan ALRI pada tahun 1967 berupa*
berapa P*H- yang berada dilingitungan Direktorat Jendral ~ Perindustrian Dasar? ialah :
* P.N- Buma *- Pasuruan.
* P*R* Biswa * Surabaya*
* P*H* Indra « Surabaya* P*N. Batata » Surabaya *
* «
diteuabah KQSiktAL — Surabaya dari fihak A L H I f maka iahir
-i
lah idea untuk membangun proyek Pabrik Motor Diesel di In
donesia#
Nelalui Pre Feasibility study yang dibuat oleh -Departemen raeain ITB? P«3S* Consultant dari Inggris, Tens-
ga Ahli (Engineering dan’ Ekonomi) dari Kfw Jerman Barat -
maka. pada tahun X972 dibuat Feasibility-study oleh konsul
tan AGlPLAft dari Jerxaon Barat.
Pada
1
Pebruari 197^j ditanda tangani licenceAgreement dengan perusahaan KlftcJmer - Humboldt ** Deutz —
A #G, dari Jcvz&.n Barat untuk manufacturing motor diesel ~
Deuts*
Pada tan^nal 28 Juli 1975 dilakukan penonaisan kepa
,1a kerb&u oleh Bapak Guoernur Java fimur untuk dinulainya
1
1
'fcembangunah pabrik dan kantor*
Aval tahun 1975 mulal dilakukan pembeHan meslo-sce sin dari Jeman dan mesln perta&a isasuk di project site bulan Pebruari 1976* Pemasangan mesiiixoesin ini di&ulai
**. Cfr ^Olgasi. J?grusah-3an .
^ada halaoian berikut akan pe nulls ^ambarkan bagan-
organlsasl dari P.T. BBI dan bagan organ!sasi dari Unit -
Bisna*
Bag an Organ!sasi ini diambil secara gar Is besarnya saja —
dlsesuaikan dengan relevansinya bagi' penyusunan skripsi -
ini* ;
Unit Blsaa dibagi merUadi
6
bagian yaitu Marketing/Sales, .Production - Planning and Control/Material Manage
mcsnt (PPC/MM), Work .Management, Turangga Factory^ Financi
al & Control dan Personnel/Ministration*.
Selanjutnya akan cLitimjukkan perabagian Bagian PPC/HM aen-
Jadi sub bagian - sub bagian dan pembaglan Sub Bagian Ma-
terlal iJanageo©nt menjadi bagian yang lebih kecil lagi.
Bagan organ! sasi P*T* BBI terletak pada halaman 59
sedangkan bagan organisasi Unit Bisma terXetak pada hala*-
5* _P_Qg.usaitaa.aLjn>
Dengan terbatasnya modal untuk I m estasi serta po-
manfaaten waktu untuk mengembangkan pemasaran maka uorigI
nal plan
11
dari pabrlk motor diesel Ini untuk pelaksanaan- prograa produk sinya dilaksanakari secara pragmatls dan da^ pat dikemukakan sebagai berikut s Untuk phase pertama -akan diprodusir Kotor diesel Deuts serie FL
912
dengan ~ pondlngin udara yang terdiri dari type-type sebagai ber — ikut s■ laMKnavits!'*3'* *«
Fafcrlk raotor diesel iai juga mengembangkan pesbuat an ko&pcncn-komponon diesel dalam negeri yang untuk phase
pertaiaa moliputi % dari berat seluruh komponen diesel*
Untuk phase kedua ditingkafckan men^adl 60 % dan. pada pha
se ketiga dlharapkan akan meneapai
80
$ dari berat selu -ruh komponen diesel.
Untuk konponen-komponan yang tidak dnpat dibuat -
aendlri akan tot op diimport atau diserahkan pembuataanya- kepada produson dalan negeri yang nengkhusus.kan pembuatan
komponan-Komponen tersebut sebagai sub-supplier.
Dengan dmikian adanya pabrik motor diesel ini akan iceran£3ang pertumbuhen dan porkernbangan indu stri-in- duatri pondukung 3operti pabrik ©us^baut, pabrik peralnt-
Selain ifiemprotiuslr motor diesel* pakrik ini juga *- mercprodusir derig an liseusl produk-produk sebagai berikut s
* Pompa K3B 0 V* sampai dezigan 0
8
*» untuk pertanian** Alat-aXat perfcanlan ringan/pacul SOT#
6
# ftasaran Peraasaran*Peaiasaran proctuk-produk p&brik motor diesel ini *
- Marine :
«• Motor!sasi perahu nelayan*
- HotorlsasI ongkutan antar pulau*
- Motor!sasi pelayaraa sungai*
— Automotive ;
* Traktor pertaniaiw
* Hoad roller*
- Udsin-xnesin kcnstruksiv
- Comraereiai vehicles z Truck < k
bus-- Military vehicles.
• Stationer ;
- Pompa air* * Generator
set-- Kesiiwaesln Industri pertaasbangaiu
S i I
?* ffroct»durc* Ponrr»d^3n Batf Material*
Seaua aktivitas pabrik motor diesel ini didas&rkan
atas program tahunan* Berd&sarkan program Ini, bagian Mar* ksting/Sales fflenyusun rencaoa m a r k e t i n g / sales u n t u k suatu
tahtrn tertantu.
Kjeiuidian bagian FPG/M* berdasarkan program tahunan dari-
Bagian Karketlng/Salec^ menyusun Program Produksi per *
kwartal yang kemudian dibagi-bagi lag! rnenj adi Program - tffcoduksi Bulansn*
Setelak Program ^rodnksUtmlamn- diketahui make diausun -
lah Kebutuhan Bulanan akan raw material#
Sepertl telah ditarangkan pada paragraf terdahulu- bahwa hasil^basil produksi dari pabrik ini ialah *.
- Motor diesel*
- Pompa*
- Paeul*
Untuk menghssilkan prodok-produk di atas diperlukan raw -
material sebagal berikut ;
- i l i o s e i i
* CKD minus (import}*
- Blanks (import)*
- Auxiliary; material (lokal).
- Poapa :
- Bought out part (Import)* - Auxiliary material ( lokal)•
- Paaul :
- Carbon steel flatbar (Import)*
- Auxiliary material ( lokal).
Dalam skripsi Ini pennlis hanya akan membahas raw-
material dan goods In process darlpada motor diesel yang-*
dlifQport, yaitu Blanks dan CKD - minus*
Untuk pembelian raw material yang berupa Auxiliary material dltangani oleh bagian Purchasing tcabang dari ^
seksi Material Management s lihafc bagan organ! sasi>* se - dang untuk pembelian raw material yang dilmport pslaksana
annya diserahkan ke Central Purchasing dan untuk ini Pa —
brik Motor diesel ini dikenakan Be a Supervisi yang besar^
nys 1 % dari C <Sb F. Akan tetapi pekerjaan pembuatan order
tetap dllakukan oleh Seksi Material Management. Selan^uW
nya Central Purchasing nengimport raw material yang dibu-
tuhkan dari supplier dl Jerman Barat yaitu KHD dan KSB*
Perlu dijelaskan dl sini bahwa yang diniaksud de -
ngan CKD - /aims ialah motor diesel yang belum lengkap, —
sedangkan Blanks ialah raw material yang harus diolafe 1»-
blfa lanjut sehingga menjadi Part* Kemudian dalam bagian ~
Assembling* CKD - minus dan Part ini digabongkan men jadi-
satu sehingga menjadi Motor Diesel yann slap untuk dipa -
TJhtnk memproclusir sctu unit nofcor diasel diperlu-kon %
r 1 unit CKD-minus*
- 2 set Blanks*
- Auxiliary material*
Pada halaman berikut akan tiiberikan data Prograra-
Produksi Tahunan yang telah dibagi zaenjadl Per Kwartal -
PROGRAM PRODUKSI TAHUN 1977 , 1978 , 1979
PROGRAM PRODUKSI TAHUNj
1977
KWARTAL I KWARTAL II KWARJAL III KV/ARTAL IV
8
910
N11
12
:KMs«isBaaB^a«usiiaB asBBBBia*cBi:aBaiBee*BKBaaBBiiBi!ii »Ban«»s^a»BaaBa«E eas« KWARTAL I KWARTAL II KWARTAL III KWARTAL IV
PRODUK PRODUK
KWARTALI I I KWARTAL III KWATAL IV
B o r d a s a r k a n d a t a p r o d u k s i d i a t a s m a k a a k a n d i k e t a h u i b e
sar n y a k o b u t u h a n r a w m a t e r i a l d a n g o o d s i n p r o c e s s * b a l k
s e c a r a b u l a n a n * k w a r t a l a n m a u p u n k e b u t u h a n t a h u n a n *
I m p or t - i m p o r t i n i m o n a k a n j a n g k a w a k t u l e b i h k u -
r a n g 3 b u l a n , y a i t u m u l a i p e m b u k a a n L / C s a m p ai b a r a n g t i
b a d i g u d a n g p a b r i k *
i I I X I X
h / G S hi p m e n t H a r b o u r G U D A N G
V _ i i
l A 1 5 / 1
„c ,r,. , Y
2 8 / 2
L ' ,IJ.. 1 '" ,UI 31 / 3
Pada saat pembukaan L/C haras dibayar **0#, sadang
kan aisanya dibayar sotelan aenerima document. Jumlah ko
saluruhannya adaXah GIF, Getelah barang tiba di Harbour
ditambah lagi beaya lebih kurang 30# dari GIF, yaitu bea
ya inklaring dan bea jaasuk* Untuk jelasnya lihat para - graf berikut.
6
* leaya-beayaEavf Material dan Good a In Process.Dalam paragraT ini aican diberikaa data beaya-baa* ya yang ada hubungannya dengan pengadaan raw material « dan goods in process yang dibutuhkan paru.
Fertaisa-tama akan diberikan data aengenai Acquisition -
cost dari CKD - minus dan Blanks, kamudian data mengenai
Beaya Operasionil dari bagian X-’PC/Ml*
a. Acgul_sijLioa_Co_gt dari CKD
Untuk perabelian 60 unit CKD - minus diperlukan b©
aya-bsaya sobagai fcerikut s
60 unit CKD lainus, C & F ; X>ii 263*371 • RpA5*Vf2*032|3^
Insurance * Rp. 205*^70,32
C.I.F . « Rp.V5*6^7*503,16
Pa jak dan bea nasuk ;
Boa masuk Rp.6,81+7*125»6C
PFn Import Rp.5*511.936,20
Rp -12.* 359 * 06lf 80 Baa maskapai pelayaran i
Uang dermagaj sesm gudang*
alat-alat isekania dan lain-lain
Jasa I3*J<i*K*L* •
Boa inklaring, transport,
alat-alat mekanis Bea supervioi :
X%
dari C & F Bp* *t$tJt2Q,32Rp. 236.750,
125*020,
b. Aqul sit ion_co_st_ Aari_ Blaoks«
Untuk pembelian 300 set Blanks diparlukan baaya-ba
aya sebagai berikut s
300 set Blanks, C 4 F i D M 105*170 - 8p*l8.38l*673,21,
Insurance «* Rp* 177***85,28*
C»I*F. * Rp. 18,559 *158 ^
9
*P a j a i t dan bea masuk $ .
Bea masuk Up* 2*BQQ.73^*75
PPn impprt Hp«2*25li'-591»50
--- «p, 5* 055,326*25*
Sea maskapal peluyaran &
Uang deruaga, ssv:a gudang,
alat-alat taekanls dan lain-lain Rp. 69*3V5?^—
Jasa E*M*K*L. ;
Inklaring, transport,
alat-alat nekanls Bp* 227*500,*—
Bea supervlsl «
1 % dari C ft F Rp,
183
*816,73
Rp*2k* 095*1^^7
Agar dap it nencapa.1
0
uralah produk sesuai dsngan ~ Program £roduksi Tahunan seperti tersebut di atas maka Bagian PPG/KM menyusun Anggarau Beaya Tahunan untuk tahua -
R p , 7 . 5 0 0 . 0 0 0 , -
Inport material yang dlbutuhkan dibelanjal
dengankredlt modal kerja. Jualah sebeoar Up.75*360.000, dari
daftar fcaaya di atas merupakan interest yang harus diba -yar per tahun untuk tahun 1977 dari 3umlah kredit sebcsar Hp.620.000.000,-,
Jadi interest rate > 75.360.000
--- --- x lOOj* . 12,15 - 12 %,
620.000.000J ,
Ferlu di^elaskan di sini bahwa an^garan beaya di atas ada
lah untu& tahun 1977*
Kekening 4-2 i Auxiliary material,
Oa^i pegawal
Mi Calculated cost
(interest.) dari bagian
AN ALISA PRAKTIS PENGGUNAAN ECONOMIC ORDER QUANflTZ
m o n o m l c Order *
Quantify.
Pada paragraf Ini akan dihitung beaya-beaya yang*
akan dipergunakan untuk menghitung EOQ.
Seperti diketahui bahwa untuk menggunakan EOQ secara ma-
thematis diperlukan komponen-komponen beaya sebagai
ber-a* Acquisition cost per unit (C)» dalam rupiah*
b. Carrying/Holding cost, merupakan perkalian antara interest dan Acquisition cost per unit*
c* Procurement/Ordering cost (S), dinyatakan dalam -
rupiah untuk tiap kali order*
d. Annual usage (D) , dinyatakan dalam unit per ta *
hun*
a. Acquisition cost per unit*
Seperti ternyata pada bab III paragraf 8*a* bahwa
untuk pembelian 60 unit QKD - minus diperlukan beaya se~
besar Rp«58.82W755r~* Berarti acquisition cost per unit PAPA PABRIK MOTOR DIESEL
ikut $