• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Syariah Suatu Implementasi Dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi Syariah Suatu Implementasi Dari"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomi Syariah Suatu Implementasi Dari Sebuah Ketaatan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa sejatinya agama Islam tidaklah hanya mengajari manusia untuk pandai beribadah (Hablum Minalloh), tetapi juga untuk pandai bersosial (Hablum Minannas) dan berkepribadian Akhlaqul Karimah. Di dalam agama Islam kedua hal itu seharusnya saling menyebabkan sebab akibat, karena di dalam Al-Quran di sebutkan “Inna sholata tanha ‘anil fahsa`i wal munkar (Sesungguhnya sholat itu menghindari dari perbuatan keji dan munkar)”Q.S. Al-‘Ankabut : 45. Bagian itulah yang terkadang tidak nampak dari orang-orang yang rajin beribadah. Sering kita dengar terkadang seseorang-orang rajin sholat malamnya, namun dia juga rajin mencuri, terkadang seseorang itu rajin sholat berjamaah di mesjid, namun dia juga rajin mendapatkan hartanya dengan cara yang batil. Saat ini saatnya kita lebih memerhatikan sistem daripada memerhatikan komponen yang akan menjalankan sistem tersebut, karena sebaik-baik sebuah sistem tidak akan jalan bila komponen yang menjalankan belum baik dan penulis yakin bila kita berhasil melangkah untuk menemukan suatu sistem, maka syetan melangkah dua kali daripada kita untuk menemukan cara bathil dari sistem tersebut. Maka Allah SWT pun berjanji dalam Al-Quran Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebuta beriman dan bertakwa, pastilah Kami(Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”Q.S. Al-A’roof : 96.

Nah kemudian dari situlah Ekonomi Islam berawal, karena ketakwaan yang benar maka akan menghasilkan suatu hubungan sosial yang baik atau yang sering dalam agama Islam disebut Mu’amalah. Secara istilah, Muamalah adalah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, dan antara manusia dan alam sekitarnya,tanpa memandang agama atau asal usul kehidupannya. Aturan agama yang mengatur hubungan antar sesama manusia, dapat kita temukan dalam hukum Islam tentang perkawinan, perwalian, warisan, wasiat, hibah perdagangan, perburuan, perkoperasian dan lain lain. Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dan lingkungannya dapat kita temukan antara lain dalam hukum Islam tentang makanan, minuman, mata pencaharian, dan cara memperoleh rizki dengan cara yang dihalalkan atau yang diharamkan. Aturan agama yang mengatur hubunagn antara manusia dengan alam sekitarnya dapat kita jumpai seperti larangan mengganggu, merusak dan membinasakan hewan,

(2)

tumbuhan atau yang lainnya tanpa adanya suatu alasan yang dibenarkan oleh agama, perintah kepada manusia agar mengadakan penelitian dan pemikiran tentang keadaan alam semesta. Dari uraian diatas telah kita ketahui bahwa muamalah mempunyai ruang lingkup yang

luas, yang meliputi segala aspek, baik dari bidang agama, politik, ekonomi, pendidikan serta sosial-budaya. Firman Allah dalam Al-Quran “Kami turunkan kepadamu al Qur’an untuk menerangkan segala sesuatu, untuk petunjuk dan rahmat serta berita gembira bagi orang-orang islam.”Q.S. An-Nahl : 89.

Dalam ilmu ekonomi Syariah, Muamalah memiliki makna hukum yang berkaitan dengan harta, hak milik, perjanjian, jual-beli, utang-piutang, sewa-menyewa, dan pinjam-meminjam. Juga hukum yang mengatur keuangan serta segala hal yang merupakan hubungan manusia dengan sesamanya, baik secara individu maupun masyarakat. Tujuannya adalah agar tercapai suatu kehidupan yang tenteram, damai, dan bahagia serta sejahtera.

Berikut adalah beberapa larangan-larangan dalam ekonomi Syariah dan pengaruhnya dalam perkonomian :

1. Riba (Bunga)

(3)

sistem bagi hasil yang dimana nasabah yang berlaku sebagai mudhorib (pengelola modal) modal usaha dari shohibul mal (Bank Syariah). Di dalam akad tersebut nasabah debitur (mudhorib/pengelola modal) ketika mengembalikan modal usaha kepada bank syariah ditambah dengan bagi hasil untuk bank syariah atas keuntungan atau kerugian yang telah ditentukan di awal transaksi. Dalam akad seperti ini sangat diperlukannya kejujuran dan kesungguhan nasabah debitur dalam mengelola modal yang telah diberikan oleh bank syariah, karena bisa saja nasabah debitur melakukan penipuan laporan keuangan ketika membagikan bagi hasil kepada bank syariah agar bagi hasil yang diberikan kepada bank syariah atau ketidak sungguh-sungguhan mudhorib dalam mengelola modal usaha yang telah diberikan oleh bank syariah. Dua hal tersebutlah yang menjadi kendala besar bagi perbankan syariah ketika akan memberikan modal usaha kepada nasabah debitur, selain di satu sisi kebanyakan calon nasabah debitur banyak belum memahami tata cara pelaporan laporan keuangan. Oleh karena itulah penulis menyarankan kepada para pelaku bisnis perbankan syariah untuk tidak hanya memberikan modal usaha dalam bentuk mal (uang modal), tetapi juga memberikan modal usaha dalam bentuk bathiniyyah (keimanan dan ketakwaan). Karena penulis berkeyakinan bahwa apa yang telah Allah SWT katakan dalam Q.S. Al-A’roof : 96 yang menjadi penyebab suatu kemajuan atau kemunduran perekonomian suatu Negara.

2. Berlebihan (Isyrof) dan Monopoli atau Penimbunan (Ihtikar)

Kata isyraf berasal dari bahasa Arab berarti bersuka ria sampai melewati batas. Secara istilah, melampaui batas (berlebihan) dapat dimaknai sebagai tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran ataupun kepatutan karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan kesenangan diri secara berlebihan. Atau dalam Al-Quran dikatakan “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”Q.S. Al-A’roof : 31. Sedangkan monopoli atau ihtikar artinya menimbun barang agar yang beredar di masyarakat berkurang, lalu harganya naik. Yang menimbun memperoleh keuntungan besar, sedang masyarakat dirugikan. Menurut Adimarwan Monopoli secara harfiah berarti di pasar hanya ada satu penjual. Adapun alam sebuah hadits nabi Muhammad SAW dikatakan “Barangsiapa menimbun barang, maka ia berdosa.”H.R. Muslim. Dua hal penulis satukan, karena kedua hal ini saling

(4)

baerkaitan, apabila seseorang melakukan perbuatan isyrof, maka secara tidak langsung dia telah menyebabkan kelanggkaan atau secara tidak langsung telah melakukan penimbunan baik dengan cara dia membeli suatu barang yang kemudian tidak memproduktifkannya/tidak menggunakannya atau mengkonsumsi suatu barang yang berlebihan. Adapun dampak perilaku tersebut dalam ekonomi adalah sangat jelas mempengaruhi permintaan barang yang selanjutnya akan meningkatkan harga barang. Sehingga barang tersebut tidak dapat dinikmati oleh orang-orang miskin. Sekarang pertanyaanya dikemanakan uang orang-orang yang kaya bila semua kebutuhannya telah terpenuhi, namun uang tersebut masih tersisa?. Jawabannya adalah di investasikan kepada orang yang membutuhkan modal atau apabila tidak dapat mencari orang-orang yang membutuhkan modal untuk usaha, bisa di investasikan ke lembaga-lembaga keuangan syariah yang sebagaimana filosofi dari berdirinya lembaga keuangan adalah menghubungkan orang-orang yang memeliki kelebihan uang kepada orang-orang yang membutuhkan modal untuk usaha. Apabila praktek tersebut telah berjalan dengan lancer, maka inflasi bisa diturunkan serta pendapatan perkapita akan meningkat dan ketimpangan pendapatan perkapita akan semakin kecil yang dikarenakan uang-uang orang kaya yang tersisa setelah digunakan untuk memebuhi kebutuhan pokoknya saja dikonversi menjadi modal-modal usaha bagi para orang-orang yang membutuhkan modal usaha.

Sebenarnya masih banyak lagi apabila semua hukum-hukum di bidang muamalah yang di taati akan berdampak positif terhadap perkonomian. Namun penulis membatasi dalam 2 hal diatas, karena 2 hal tersebutlah yang paling sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu marilah kita sama-sama membangun ekonomi syariah, karena selain kebaikan-kebaikan di dunia yang akan kita dapat, tetapi kita juga akan mendapatkan kebaikan-kebaikan diakhirat sebagaimana janji Allah SWT dalam Al-Quran “Jika kalian menolong agama Allah, maka Allah akan menolongmu”Q.S. Muhammad : 7.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.) dapat digunakan sebagai tabir surya alami dan ada

Karena terdapat perbedaan rata-rata ketiga kelas tersebut, maka dilakukan uji hipotesis 2, 3, dan 4 dengan menggunakan uji scheefe’ pada hasil belajar siswa

73 berhasil karena terbukti terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan dari setiap siklusnya melebihi dari nilai KKM yaitu sebesar 70, sehingga hipotesis

Mbak Meti, Mbak Anik, Vika, Mbak Yani, Mbak Sri 1 dan Mbak Sri 2, dan sebagainya yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu yang selalu memberikanku

Berdasarkan data KLPCM tahun 2017 data rekam medis pasien rawat inap yang tidak lengkap sebesar 34,8 % Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Seluruh bisnis proses dari aplikasi virtual account yang akan dibangun mereplikasi bisnis proses dari sistem sejenis sesuai dengan yang telah dipaparkan pada bagian evaluasi sistem

Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Indonesia Melalui Media POKARSO (Pop Up Dan Kartu Soal) Di Kelas IV MI Muhammadiyah 23

[r]