• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISKRIPSI PEKERJAAN WAKTU 5 SESI at 90 m

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DISKRIPSI PEKERJAAN WAKTU 5 SESI at 90 m"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DISKRIPSI PEKERJAAN

WAKTU : 5 SESI @ 90 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Peserta dapat memahami bahwa diskripsi pekerjaan merupakan elemen dasar standar untuk meningkatkan kualitas kinerja perawat dan bidan di klinik

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta diharapkan mampu

:

1. Mengidentifikasi diskripsi pekerjaan yang dilakukan sehari-hari secara individual. 2. Menjabarkan fungsi pokok dalam setiap posisi klinis baik di rumah sakit maupun di

Puskesmas.

3. Menetapkan deskripsi pekejaan masing-masing sesuai dengan kesepakatan kerja kelompok mengacu pada standar nasional.

4. Mengidentifikasi kegiatan keperawatan/kebidanan dan non keperawatan/kebidanan dan dapat menghitung beban kerja.

5. Mengenal konsep jenjang karier

MATERI

1. Pendahuluan, definisi dan lingkup diskripsi pekerjaan.

2. Penjabaran diskripsi pekerjaan berdasarkan standar dan peraturan.

3. Diskripsi pekerjaan berdasarkan kualifikasi dan pengalaman yang dipersyaratkan untuk posisi klinis.

(2)

WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial – September 2002

SESI I SESI II SESI IV SESI V

BAGIAN A

Topik: Introduksi Diskripsi Fungsi , kegiatan dan Indikator Kinerja

Metoda: Presentasi - Diskusi pleno

Metoda: Presentasi - Diskusi pleno

(3)

M A T E R I

DISKRIPSI PEKERJAAN

PENDAHULUAN

Pada setiap unit/ruang seharusnya diskripsi pekerjaan keperawatan dan kebidanan jelas dan berkaitan dengan standar asuhan. Setiap perawat dan bidan harus mengerti apa yang diharapkan oleh organisasi untuk mereka kerjakan. Staf harus mempunyai pandangan yang luas mengenai visi dan misi organisasi termasuk kebijakan dan peraturan-peraturan. Pada umumnya, pekerjaan tersebut akan dikembangkan berdasarkan standar dan diskripsi pekerjaan untuk setiap posisi klinis.

Dengan tertatanya deskripsi pekerjaan yang jelas bagi setiap posisi klinis akan memudahkan manajer/pimpinan menilai kinerja klinis bawahan secara objektif dan hal ini dapat digunakan sebagai dasar upaya promotif staf ke jenjang yang lebih tinggi, maupun sebagai bahan masukan dalam rangka penyusunan rancangan jenjang karier di Indonesia.

(4)

A. Pengertian

 Diskripsi pekerjaan adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang dijabarkan ke dalam kegiatan pekerjaan.

 Pernyataan tertulis untuk semua tingkat posisi klinis dalam satu unit yang mencerminkan fungsi, tanggung jawab dan kualitas yang dibutuhkan.

B. Lingkup Diskripsi Pekerjaan

Diskripsi pekerjaan dapat menjadi rintangan apabila tidak akurat, tidak lengkap dan kadaluawarsa. Penulisan diskripsi pekerjaan yang sempurna dapat menjadi asset dan dapat menggambarkan posisi dalam organisasi yang memberikan pandangan operasioanl secara keseluruhan dan menunjukkan bahwa diskripsi pekerjaan telah dirancang dan dianilisis sebagai suatu bagian integral dari pelayanan organisasi. Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi, diskripsi pekerjaan adalah subyek perubahan. Perawat atau bidan manajer harus memelihara agar pekerjaan tetap relevan dengan diskripsi pekerjaan melalui perbaikan secara periodik dan sistematis.

Perawat dan bidan manajer harus melihat bahwa :

1. Diskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis untuk semua tingkat posisi dalam unit keperawatan dan kebidanan, yang mencerminkan fungsi, responsibilitas dan kualifikasi yang dibutuhkan.

2. Diskripsi pekerjaan diperbaiki dan diperbaharui sesuai perkembangan iptek atau kebijakan organisasi.

3. Semua posisi klinis sebaiknya dievaluasi secara periodik (6 bulan atau 1 tahun sekali).

(5)

Diskripsi Pekerjaan dapat dikembangkan mellaui analisis posisi klinis. Ada enam langkah pengembangan yaitu :

1. Identifikasi posisi 2. Analisis pekerjaan

3. Analisis kegiatan setiap pekerjaan

4. Evaluasi fungsi melalui analisis kinerja mereka menggunakan penilaian kinerja untuk setiap posisi

5. Analisis indikator kinerja untuk setiap kompetensi 6. Metoda penilaian kinerja (Poline, 1984)

Untuk mengembangkan diskripsi pekerjaan haruslah mempertimbangkan standar dan peraturan yang digunakan organisasi. Diskripsi pekerjaan, kewenangan dan responsibilitas pada masing-masing posisi klinis harus jelas bagi perawat dan bidan dalam memberi asuhan langsung kepada pasen. Ada beberapa kriteria tertentu untuk mengembangkan diskripsi pekerjaan sebagai berikut;

1. Diskripsi pekerjaan harus terkini dan akurat untuk mensyaratkan fungsi dan tugas yang diperlukan.

2. Posisi/jabatan klinis harus jelas berdasarkan ketentuan dan jenjang karier yang ditetapkan oleh organisasi.

3. Diskripsi pekerjaan menunjukkan jenis dan spesifikasi pekerjaan, bagaimana dan untuk apa pekerjaan tersebut berbeda satu dengan lainnya.

4. Diskripsi pekerjaan harus lengkap dan tidak mendetail, sehingga dapat mengembangkan fungsi dan tugas yang lebih luas.

5. Rancang standar untuk digunakan pada semua pekerjaan bagi masing-masing kategori.

6. Diskripsi pekerjaan harus realistis untuk aspek teknis dan sumber daya manusia yang memungkinkan.

Prinsip-prinsip penulisan dan pengorganisasian pekerjaan yang bijaksana dan memberi kontribusi terhadap perkembangan perawat dan bidan adalah :

(6)

2. Menetapkan fungsi dan tugas yang jelas dan ringkas 3. Mulai dengan kalimat aktif, kata kerja fungsional 4. Bila mungkin gunakan kata spesifik dan jelas.

D. Jenis Posisi Dalam Organisasi Pemerintah

1. Posisi Struktural; Ketentuan dari posisi struktural ditetapkan oleh pemerintah. Organisasi memilih orang untuk posisi struktural didasarkan kepada peraturan pemerintah, seperti Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Pemerintah setempat. Mereka mempunyai diskripsi pekerjaan yang dikaitkan dengan standar organisasi. 2. Posisi klinis berbeda dengan posisi struktural. Posisi klinis bervariasi tergantung

kepada pendidikan dan pengalaman, nama jabatan, kewenangan dan tanggung jawab dari setiap posisi klinis tersebut. Diskripsi pekerjaan ini harus jelas dan tidak perlu dirinci.

PENUGASAN

1. Tugas Perorangan :

Setiap perawat dan bidan diminta untuk menuliskan diskripsi pekerjaan/uraian tugas masing-masing sesuai pengalaman di lapangan.

(Waktu ….. menit, pleno ….. menit)

2. Tugas Kelompok :

Masing-masing Bidan dan Perawat berkelompok sesuai dengan unit kerja masing-masing. Setiap kelompok menuliskan diskripsi pekerjaan teman lainnya yang belum mendapat pelatihan di unit kerjanya.

(7)

M A T E R I

MASALAH EKUITAS DALAM BEBAN KERJA

Pendahuluan

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasen, keluarga maupun masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas, sebagian besar dilakukan oleh tenaga perawat dan bidan. Namun demikian kegiatan yang telah dilakukan saat ini belum mendapat banyak perhatian dari pemerintah khususnya dari pihak pimpinan. Masih banyak ditemui perawat dan bidan melakukan kegiatan non keperawatan yang tentunya dapat mengurangi waktu pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pasien. Disamping itu kegiatan-kegiatan non keperawatan juga dapat mengaburkan penetapan diskripsi pekerjaan perawat dan bidan baik dalam posisi maupun tanggung jawabnya sebagai perawat klinis.

Pada sesi ini perawat dan bidan dari setiap unit kerja baik di rumah sakit maupun puskesmas ditugaskan untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatanyang langsung, tidak langsung dan non keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sekaligu menghitung beban kerja dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut pada satu sisi.

Dengan melakukan kegiatan diatas diharapkan dapat memudahkan penyusunan diskripsi pekerjaan bagi perawat dan bidan serta dapat diketahui presentase kegiatan keperawatan maupun non keperawatan.

Latihan 1: Berapa Banyak Pencatatan yang Anda Lakukan ?

(8)

langsung, sedangkan perawat dan bidan di puskesmas lebih banyak melakukan keperawatan tidak langsung.

Disini ada 3 tipe/bentuk pencatatan :

1. Asuhan Langsung – Pencatatan yang langsung berkaitan dengan asuhan yang diberikan kepada pasen. Contoh: catatan pasen, monitoring indikator kinerja, target dan kohorts.

2. Asuhan Tidak Langsung – Pencatatan mengenai kegiatan yang tidak langsung diberikan pada pasen, akan tetapi mempunyai dampak pada perawatan pasien. Contoh; roster dinas, catatan refleklsi diskusi kasus (RDK), memesan makanan pasen dll.

3. Non-Keperawatan/Kebidanan – Pencatatan mengenai kegiatan non keperawatan/kebidanan – laporan pembersihan ruangan, pembayaran pasen, membuat kwitansi pembayaran, dll. Hal ini seringkali sulit diputuskan apakah pencatatan ini pekerjaan perawat secara langsung atau bukan, jika anda tidak yakin, tempatkan hal ini untuk kategori lainnya. Apabila anda telah mengidentifikasi jumah pencatatan tersebut, selanjutnya perkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing perawat/bidan untuk melakukan hal itu setiap hari, minggu dan bulan. Silakan tuliskan pada kolom yang telah disediakan.

Latihan 2: Hitunglah Waktu Untuk Kegiatan Kebersihan Ruangan

(9)

mengidentifikasi kegiatan non-keperawatanyang dilakukan perawat dan bidan baik di rumah sakit maupun puskesmas dan perkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Anda tidak perlu menyertakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam memberikan perawatan kebersihan pasen secara personal.

Latihan 3: Kegiatan Pekarya

Sama halnya dengan kegiatan kebersihan yang dilakukan perawat dan bidan, seringkali kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh pekarya baik yang ada kaitan langsung dengan keperawatan/kebidanan maupun tidak, masih sering dilakukan oleh perawat atau bidan seperti mengantar hasil laboratorium, mendorong brankart pasien ke ruang operasi/ruang rontgen, mengambil obat, dll.

Tulislah pada kolom kegiatan peearya, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perawat/bidan untuk melakukan kegiatan tersebut.

LATIHAN 4: Kegiatan Asuhan Keperawatan/Kebidanan Langsung

(10)

LATIHAN 5: Contoh Pencatatan

Fasilitas : RS/Puskesmas……….. Tanggal : ………..

Catatan Siapa yg membaca

catatan

Nama P/B 1

Hari Tgl Bln Nama P/B 2

Hari Tgl Bln

Catatan Asuhan Langsung Catatatan Pasen Askep/Askeb Keseimbangan Cairan

Dll.

Catatan Asuhan Tidak Langsung Roster Dinas Catatan Non-Keperawatan/Keb idanan

Pembayaran Pasen

Jumlah waktu

Catatan : P = perawat B = bidan

(11)

Fasilitas : ……….. Tanggal : ……….

Kebersihan Nama P/B1

Ya/tdk Hari Tgl Bln Nama P/B2

Ya/tdk Hari Tgl Bln Nama P/B3 dst

Dinding Lantai Jendela T.Tidur Meja Instrument Keperawatan Kebidanan Dll

Total waktu

(12)

Fasilitas: ……… Tanggal: ……….

Kegiatan Pekarya Messaging

Dilakukan di R.S/Puskesmas Ya Tidak

Nama P/B I

Hr Tgl Bln Nama P/B 2

Hr Tgl Bln

Mengambil

obat-Mengambil hasil rontgen Mengambil hasil laboran Dll.

Total waktu

LATIHAN 8:

Rekapitulasi Jumlah Waktu Yang Diberikan Untuk

Perawatan Langsung /Tidak Langsung

Fasilitas: ……… Tanggal: ……… Kegiatan Nama

P/B 1

Hr Tgl Bln Nama P/B 2

Hr Tgl Bln

Pencatatan Kebersihan Pekarya

Asuhan keperawatan/ Kebidanan Langsung kepada pasen dan keluarga. Manajemen Staff,

Bimbingan siswa Inservice Training Dll.

Total Waktu.

(13)

1. Apabila perawat dan bidan anda menggunakan sebagian besar waktunya untuk kegiatan memebersihkan lantai dan hanya sedikit waktu yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan/kebidanan, apakah anda berharap untuk merubah situasi ini ?

2. Membersihkan lantai masih harus dilakukan dan boleh jadi memerlukan waktu untuk mencari tenaga lain untuk melakukan tersebut, dengan kolom-kolom yang anda buat dan isi apakah akan membantu anda untuk mendiskusikannya dengan senior manajer dengan membuat suatu perencanaan untuk merubah situasi tersebut dimasa depan ?

3. Jika anda mengisi sebagian besar waktunya untuk melengkapi pencatatan yang tidak seorangpun melihatnya dan dianggap tidak penting apakah anda mampu mendiskusikannya dengan senior manajer dan kemudian membuat suatu perencanaan untuk menghentikan penggunaan pencataan yang dianggap tidak perlu?

4. Anda boleh juga memutuskan untuk merubah suatu pencatatan dan membuat pencatatan tersebut lebih sederhana seperti Askep/Askeb, selanjutnya anda membuat suatu perencanaan untuk hal tersebut.

5. Apabila seorang perawat/bidan mempunyai beban kerja yang terlalu tinggi dan perawat/bidan lainnya tidak menunjukkan pekekrjaan yang seharusnya ia kerjakan, anda mungkin dapat merealokasikan pekerjaan tersebut dan membaginya lebih baik.

(14)

Di Amerika Serikat, Swansburg (1996) menyatakan bahwa jenjang karir dasar dapat ditambah atau dihilangkan oleh pimpinan organisasi, tergantung kepada kebutuhan dan kepentingan pekerjaan. Umumnya yang terdiri dari lima tingkat yaitu:

A. Clinical Practitioner Beginner (CPB) or staff nurse I B. Clinical Advanced Practitioner (CAP) or staff nurse II C. Clinical Practitioner Competent (CPC) or staff nurse III D. Clinical Proficient (CP) or staff nurse IV

E. Clinical Expert (CE) or staff nurse V

Sehubungan dengan konsep Swansburg (1996) yang digunakan sebagai salah satu refrensi dalam makalah ini, tim penulis menyarankan bahwa posisi klinis sebaiknya dikembangkan kedalam ‘Model Jenjang Karir Dasar’ dengan beberapa modifikasi berdasarkan kondisi di Indonesia, terutama di tingkat kebupaten. Kebijakan tentang Desentralisasi sangat penting untuk dipertimbangkan, sebab kabupaten lebih bertanggung jawab untuk mengembangkannya termasuk meningkatkan kapasitasnya dan kualitas pelayanan kesehatan serta mengelola sumber daya manusia, khususnya tenaga Perawat dan Bidan.

Dewasa ini, diantisipasi adanya upaya Departemen Kesehatan dalam pengembangan jenjang karir untuk posisi/jabatan klinis bagi Perawat dan Bidan dimasa depan, disarankan di bawah ini ‘Model Jenjang Karir Klinis’ yang dapat mengadaptasi kondisi lapangan sekarang. Model ini diambil dengan modifikasi di lapangan dari Teori Swansburg, AC (1996).

Adapun Posisi/Jabatan Klinis tersebut adalah:

A. Praktisi Klinis Pemula (PKP) atau Staf Perawat/Bidan I B. Praktisi Klinis Madya (PKM) atau Staf Perawat/Bidan II

C. Praktisi Klinis Senior (PKS) atau Staf Perawat/Bidan III (manajer kasus/ ketua tim dalam asuhan pasen);

(15)

E. Praktisi Klinis Ahli (PKA) atau Staf Perawat/Bidan VI (Supervisor klinis).

Ada dua cara untuk memastikan bahwa informasi tentang penyajian diskripsi pekerjaan yang akurat tentang kondisi saat ini pada ruang/unit/instalasi. Pendekatan pertama, menempatkan supervisor (penyelia) klinis yang dipercaya, untuk bertanggung jawab melaporkan adanya perubahan yang bermakna dalam mengembangkan tugas mereka di ruang/unit/instalasi keperawatan dan kebidanan. Pendekatan kedua, memerlukan audit berkala terhadap tugas mereka di ruang/unit/instalasi yang dilakukan oleh kelompok tertentu dari personel keperawatan dan kebidanan seperti ‘Komite Penjabaran Pekerjaan Perawat dan Bidan di Organisasi’.

Penugasan Kelompok : Menulis Jenjang Karir Perawat dan Bidan

Peserta dibagi dalam empat kelompok yang terdiri dari 8-10 anggota yang berasal dari rumah sakit (ruang keperawatan dan kebidanan) dan di masyarakat (tingkat DinKes kabupaten, Puskesmas dengan tempat tidur dan tanpa tempat tidur, Pustu, Posyandu dan Polindes). Setiap kelompok dibagi lagi kedalam kelompok kecil, dimana mereka berdiskusi mengenai diskripsi pekerjaan untuk setiap posisi/jabatan klinis dalam tatanan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan Puskesmas di tingkat Kabupaten.

KESIMPULAN

- Deskripsi pekerjaan adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung jawab yang dijabarkan ke dalam kegiatan pekerjaan

(16)

- Menghitung beban kerja perawat dan bidan terhadap perawatan langsung, tidak langsung dan non keperawatan akan dapat diketahui perbandingan persentase antara beban kerja perawatan langsung dan non keperawatan.

- Rancangan jenjang karier bagi perawat dan bidan klinis di Indonesia masih dalam taraf penyusunan. Namun pada makalah tersebut telah ditampilkan dengan harapan perawat dan bidan dapat memahami dan memberikan masukan-masukan yang berharga agar penyusunan jenjang karier di Indonesia dapat terwujud.

E V A L U A S I

1. Apa yang dimaksud dengan jenjang karier ? 2. Apakah anda memerlukan jenjang karier ? 3. Bila ya, berilah alasannya.

4. Berapa tingkatan jenjang karier yang dibutuhkan ?

5. Tulislah kualifikasi yang dipersyaratkan termasuk latar belakang pendidikan, pengalaman dan kepribadian

6. Kerjakan latihan ini selama 40 menit

7. Presentasi dan diskusi pleno 4 kelompok @ 10 menit.

KEPUSTAKAAN

Swansburg, A.C. (1996). Management and Leadership for Nurse Managers. Jones and Bartlett Publishers International, London England.

Referensi

Dokumen terkait

Bintarto (1983) mengartikan kota sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dan coraknya yang materialistis,

● Rasa Ingin Menolong – jika seseorang dimintai data atau informasi dari orang yang sedang tertimpa musibah, dalam kesedihan yang mendalam, menjadi korban bencana, atau berada

Dalam hal ini Indonesia dapat melihat langkah yang dilakukan oleh UK untuk mengatasi permasalahan ini dengan menggunakan tenaga ahli dari luar (oursourcing) untuk membantu

2.5.6 Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 hari (KN Lengkap) Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar paling sedikit tiga kali dengan

Menikmati bekerja dengan tanah liat, melukis dan kegiatan “kotor” lainnya dan (i). Sangat suka membongkar berbagai benda dan kemudian menyusunnya kembali.

Bahan atau material yang digunakan pada pembuatan fiber dengan teknik ekstrusi rotasi (rotation spinning) adalah prekursor PET (polyethylene terephthalate) serta campuran

Berdasarkan beberapa uraian di atas, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan seorang guru untuk melahirkan sesuatu yang baru maupun

lengan bawah lebih kuat dibandingkan dengan otot extensor, terjadi kontraksi otot flexor pergelangan tangan, siku dan bahu yang dapat kontraksi otot flexor pergelangan tangan, siku