• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD KRATON KABUPATEN

PEKALONGAN

Manuscript

Oleh:

DWI KUSUMA INDAH NIM: G2A209053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

(2)

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD KRATON KABUPATEN

PEKALONGAN

Dwi Kusuma Indah¹, Sri Rejeki,S.Kp. M.Kep.Sp.Mat²,

Edy Wuryanto,S.Kp.M.Kep³

Abstrak

Stres kerja yang terjadi akibat beban kerja yang berlebih pada perawat RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Seperti banyaknya jumlah tenaga keperawatan yang ijin akibat sakit, jumlah tenaga perawat yang sangat minim dalam satu shift jaga, adanya program laboratorium pasien yang sering terlewatkan, pemberian jatah ransum makanan yang terlewatkan, komunikasi yang kurang baik antara pasien dan perawat maupun antara sesama perawat sehingga terjadi mis komunikasi, jadual pemberian obat oral maupun parenteral yang terlambat (sember: data sekunder dari wawancara dan pengamatan langsung).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

Penelitian ini menggunakan rancangan pendekatan cross sectional dengan

metode analisis korelasi pearson product moment. Sampel dalam penelitian

(3)

dengan hasil p value 0,040. Saran bagi Rumah Sakit, hasil dapat dijadikan suatu kebijakan dalam menata jumlah shift dinas di ruangan dan menambah jumlah tenaga perawat di unit rawat inap.

Kata kunci: beban kerja, stres kerja perawat

Abstract

Work stress caused by axcessive work load of the nurses in Kraton hospital Pekalongan Regency, tend to have an impact on work performance, fatigue, emotional instability, thus al lowing the occurrence of accidents, negligance in carrying out the work. As the number of nursing staff that a permit due to illness, the number of nurses were very minimal in a shift in case, the patient’s laboratory program that is often overlooked, provision of foodrations are overlooked, poor communication between patients and nurses as well as between fellow nurses that resulted in miss communications, schedule of oral and parenteral drug delivery is late ( source: secondary data from interviews and direct observation).

(4)

Hospital, the results can be used as apolicy in managing the amount of shift duty in the room and increase the number of nurses in Inpatient units.

Keywords: workload, work stress nurses.

Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dan atau kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang, didalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Dep.Kes. RI 2005).

Keberhasilan Rumah Sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima Rumah Sakit. Keberadaan perawat sebagai ujung tombak pelayanan harus benar-benar diperhatikan dan dikelola secara profesional sehingga memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan juga untuk kemajuan Rumah sakit itu sendiri.

Mutu Rumah Sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang paling dominan adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang terlibat secara langsung dalam pemberian pelayanan keperawatan pasien adalah dokter, perawat, bidan, serta tenaga penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, tenaga perawat dan bidan menempati urutan jumlah terbanyak yaitu 40%(Dep.Kes.RI,2005).

(5)

berperilaku kreatif serta memiliki wawasan yang luas dengan motivasi kerja keras, sehingga diharapkan memiliki kinerja yang baik.

Data ketenagaan yang diambil pada tahun 2009 dari Bidang Keperawatan RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berjumlah 95 orang dengan uraian sebagai berikut: SPK: 4 orang (4,3%); AKPER dan AKBID: 76 orang (81,7%); Bidan: 7 orang (7,5%); S1: 8orang (8,6%), dengan kapasitas tempat tidur 226 tempat tidur, jumlah ruang rawat inap adalah 11 ruang sudah termasuk ruang intensif. Hasil pendataan yang dilakukan bagian Rekam Medik mendapatkan data jumlah pasien masuk tahun 2009 berjumlah 13.115 orang. Hasil tersebut didapatkan dari bulan Januari: 1059 orang, Februari: 938 orang, Maret: 1.133 orang, April: 1.173 orang, Mei: 1.223 orang, Juni: 1.133 orang, Juli: 1.126 orang, Agustus: 1.173 orang, September: 937 orang, Oktober: 1.018 orang, November: 1.052 orang,

Desember: 1.120 orang. Jumlah nilai rata-rata BOR (Bed Occupation Rate)

tahun 2009 adalah: 66,87% dari keseluruhan jumlah perawat RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan tersebut mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda dan lamanya masa kerja serta pengalaman yang diperoleh dapat menambah beban kerja perawat dan menjadi pemicu terhadap munculnya stres kerja.

(6)

jadual pemberian obat oral maupun parenteral yang terlambat (sember: data sekunder dari wawancara dan pengamatan langsung).

Pengaruh stres terhadap performasi kerja telah diteliti oleh beberapa ahli psikologi dan meskipun bukti statistik tidak mudah ditemukan, tetapi dapat disimpulkan bahwa beberapa kecelakaan kerja yang didistribusikan sebagai kegagalan dan kesalahan personil adalah di disebabkan oleh adanya keterlibatan faktor stres yang dialami oleh pekerja (King,1982) dalam Iman (2007). Dampak lain stres kerja pada akhirnya akan menurunkan kinerja dari perawat itu sendiri.

Stres kerja juga merupakan penentu penting timbulnya depresi, penyebab keempat terbesar timbulnya penyakit di seluruh dunia (WHO,2009). Di Belanda, tingginya stres kerja diketahui meningkatkan resiko penyalahgunaan alkohol dan obat, masalah dalam hubungan sosial, depresi, kecemasan dan bunuh diri (Jurnal Pusat Penelitian Kualitas Care,

Universitas Nijmegen, Megen Belanda 2009 (biomedcentral.com). 50.9%

perawat Indonesia yang bekerja di 4 propinsi mengalami stress kerja, sering merasa pusing, dan lelah kemungkinan disebabkan tidak ada istirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif yang memadai. Namuun Perawat yang bekerja di RS Swasta dengan gaji yang lebih baik mengalami stress kerja yang lebih besar dibandingkan Perawat yang bekerja di RS Pemerintah dengan penghasilan yang lebih rendah (PPNI, 2006).

Canadian Nursing Association (CNA2003) membuat suatu model

lingkungan praktik profesional yang berkualitas. CNA mengidentifikasikan

enam kondisi tempat kerja yang sehat, yaitu (1) kontrol beban kerja, (2) kepemimpinan dalam keperawatan, (3) kontrol kualitas pelayanan, (4) dukungan dan penghargaan, (5) pengembangan profesi, serta (6) inovasi dan

(7)

Salah satu permasalahan yang sering muncul di suatu rumah sakit adalah beban kerja perawat yang tidak seimbang. Walaupun seringkali manajer sulit untuk mengetahui kualitas beban kerja tersebut karena lebih mendasarkan pada keluhan-keluhan yang bersifat subyektif (Ilyas Y, 2004). Biasanya situasi tersebut diawali dari tahap perencanaan kebutuhan tenaga perawat yang tidak sesuai dengan kapasitas kerja suatu institusi pelayanan. Hal ini sangat berisiko bagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat karena apabila beban kerja tinggi maka ketelitian dan keamanan kerja menjadi menurun .

Melihat fenomena tersebut menunjukkkan bahwa stres kerja ternyata bukan suatu hal yang dianggap mudah untuk diatasi baik di tingkat internasional maupaun dalam negeri, kemungkinan disebabkan multifaktor yang begitu komplek. Untuk itulah stres kerja perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan agar hal-hal yang merugikan Rumah Sakit dapat dicegah dan segera diatasi. Bila banyaknya tugas dengan kemampuan baik fisik maupun keahlian dan waktu yang tersedia maka akan menjadi sumber stres ( Davis & Newstrom.2001)

Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti sejauh mana hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di Unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional corelasi,

merupakan rancangan penelitian dengan melakukan pengamatan pada saat bersamaan. Sampel dalam penelitian adalah seluruh perawat yang bekerja di

unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, dengan Total

sampling atau sampling jenuh, yaitu mengambil seluruh anggota populasi menjadi sampel dengan jumlah 81 orang perawat. Penelitian dilakukan di Unit rawat Inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Alat penelitian

(8)

mengukur beban kerja. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peniliti melakukan uji validitas yang dilaksanakan di RSUD Kabupaten Batang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Januari sampai 16 Februari 2011.

HASIL

Hasil persentase distribusi frekuensi beban kerja ringan sebanyak 5 orang (6,2%), sedang sebanyak 40 orang (49,4%) dan berat sebanyak 36 orang (44,4%). Distribusi frekuensi stres kerja ringan 7 orang (8,6%), sedang sebanyak 38 orang (46,9%), dan berat sebanyak 36 (44,4%). Berdasarkan hasil uji kenormalan data dengan hasil normal (> 0,05) maka dilakukan

analisis data dengan uji Pearson Product Moment dengan hasil bahwa ada

hubungan beban kerja perawat dengan stres kerja perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, dengan menunjukkan titik-titik mengumpul dengan garis positif dengan hasil nilai r =-0,276 dan p value = 0,040 < α (0,05), hal ini berarti terdapat hubungan antara beban kerja perawat dengan stres kerja perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan sifat hubungan positif sedang.

Hasil penelitian hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan didapatkan hasil stres kerja ringan 7 orang perawat (8,6%), stres kerja sedang 38 perawat (46,9%), dan stres kerja berat 36 perawat (44,4%). Beban kerja ringan 5 perawat (6,2%), beban kerja sedang 40 perawat (49,9%) dan beban kerja berat 36 perawat (44,4%).

Berdasarkan hasil uji hubungan antara beban kerja perawat dengan stres kerja perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan

menggunakan uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikasi p value

0,040 maka p <

α

(0,05) sehingga didapatkan Ho ditolak, artinya bahwa

(9)

Tabel 1

Analisis Tendensi Sentral beban kerja perawat Di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2011

Tendensi sentral Beban kerja Mean 13,70

Median 13,20 Modus 13 Std.Deviasi 3,488 Minimum 5 Maksimum 21

Tabel 2

Analisis Tendensi Sentral Stres Kerja Perawat di Unit Rawat Inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2011

Nilai tendensi sentral Stres kerja Mean 57,91

(10)

Tabel 3

Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan Tahun 2011

,   

    

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi Beban kerja sebagian besar sedang sebanyak 40 orang (49,4%), hal ini menunjukkan bahwa salah satu permasalahan yang sering muncul di suatu rumah sakit adalah beban kerja perawat yang tidak seimbang, tahap perencanaan kebutuhan tenaga perawat yang tidak sesuai dengan kapasitas kerja suatu institusi pelayanan. Ini sangat berisiko bagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat karena apabila beban kerja tinggi maka ketelitian dan keamanan kerja menjadi menurun .

Berdasarkan hasil distribusi frekuensi stres kerja sebagian besar sedang sebanyak 38 orang (46,9%), hal ini menunjukkan bahwa stres kerja yang terjadi pada perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan, cenderung berdampak pada performasi kerja, kelelahan, emosi yang labil, sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja, kelalaian dalam melaksanakan pekerjaan, seperti banyaknya jumlah tenaga

(11)

minim dalam satu shift jaga, adanya program laboratorium pasien yang sering terlewatkan, pemberian jatah ransum makanan yang terlewatkan, komunikasi yang kurang baik antara pasien dan perawat maupun antara sesama perawat sehingga terjadi mis komunikasi, jadwal pemberian obat oral maupun parenteral yang terlambat.

Hasil penelitian hubungan beban kerja dengan stres kerja perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan didapatkan hasil stres kerja ringan 7 orang perawat (8,6%), stres kerja sedang 38 perawat (46,9%), dan stres kerja berat 36 perawat (44,4%). Beban kerja ringan 5 perawat (6,2%), beban kerja sedang 40 perawat (49,9%) dan beban kerja berat 36 perawat (44,4%).

Berdasarkan hasil uji hubungan antara beban kerja perawat dengan stres kerja perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan

menggunakan uji korelasi Pearson didapatkan nilai signifikasi p value

0,040 maka p <

α

(0,05) sehingga didapatkan Ho ditolak, artinya bahwa

ada hubungan positiv sedang beban kerja perawat dengan stres kerja perawat di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan.

(12)

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa beban kerja perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan sebagian besar sedang sebanyak 38 orang (46,9%). Stres kerja perawat di unit rawat inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan sebagian besar sedang sebanyak 40 orang (49,4%). Ada hubungan antara beban kerja dengan stres kerja perawat di unit rawat inap

RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan dengan hasil p value 0,040 <

α

(0,05).

Dwi Kusuma Indah: Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang.

Ns. Sri Rejeki,S.Kp. M.Kep.Sp.Mat: Dosen Kelompok Keilmuan Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

EdyWuryanto,S.Kp.M.Kep: Dosen dan Wakil Rektor Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.

KEPUSTAKAAN

Panji Anoraga.(2009). Psikologi Kerja. Cetakan ke 5. Jakarta: Rineka Cipta.

Alimul Aziz.(2003). Riset Keperawatan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba

Medika.

Arwana & Heru Supriyanto.(2006). Manajeman Bangsal Keperawatan.

Cetakan I. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Beban Kerja Jurnal.http://www.bondanmanajemenblogspot.com.Diakses 28

(13)

Beberapa Cara Untuk Menyiasati Stres Kerja. http: www.benih.net/lifestyle/gaya.hidup. Diakses 5 Oktober 2010

Dirjen Yan.Med.(2005). Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit.

Cetakan II. Jakarta: Dep.Kes.RI.

Dep.Kes.RI.(2004). Pedoman Penyusunan SDM Kesehatan di Tk.Propinsi/

Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Jakarta: Dep.Kes.RI.

Gillies, D. A. (1989). Nursing Management A System Approac.W.B.

Soundere Company. Philadelphia.

Ginanjar R.Mahwidhi.((2007). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres

Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD dr.Soeroto Ngawi. Skripsi FKM UNAIR.

Handoko.H.(2008). Manajemen personalia dan Sumber Daya Manusia.

Edisi 2. Yogyakarta:BPFE.

Hasibuan S.P.Malayu(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

ketiga belas . Jakarta: Bumi Aksara.

Hastono.SP.(2001). Analisis Data. Jakarta: FKM UI.

Ilyas Yaslis.(2000). Perencanaan SDM Rumah Sakit. Depok: Pusat Kajian

Ekonomi Kesehatan. FKM UI.

Irwandi Kaplawi (2007). Beban Kerja. http:www.irwandykaplawi.wodpres.com. Diakses 28 September

2010

Iman Rohadi.(2007). Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai di Ditjen ASPASAF Deplu.Tesis S2 Ilmu Manajemen Universitas Pancasila Depok: tidak dipublikasikan.

Kanwil Kementrian Agama Provinsi NTB. Resiko Penyakit Akibat Stres

Kerja.http:www.facebook.com/topic. Diakses 22 Desember 2010

Pande Made Sumartaya.(2003). Analisa Beban Kerja Dalam Kegiatan

Asuhan Keperawatan Sebagai Dasar Perencanaan Kompensasi Perawat di Insalasi Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan. Tesis Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM. Yogyakarta.

Marquis, H (1996).Leadership Roles and Functions in Nursing. Lippincot,

Philadelpia.

(14)

Rahayu Astuti.(2010). Manajemen Data. Program S1 Keperawatan UNIMUS: tidak dipublikasikan.

Ratna Sitorus.(2006). Model Praktik Keperawatn Profesional di Rumah

Sakit. Cetakan I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

National Safety Council.(2004). Manajemen Stres (Stress Management). Cetakan I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

News & Article Side.(2009).http://www.inna.ppni.or.id./download/resiko penyakit akibat kerja. Diakses 28 September 2010.

Newstorm J.W, Davis K.A (2001). Organizational Behavior: Human at

Work . Mc.Graw Hill.

Ni Nyoman Novitasari.(2003). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi

Kerja Karyawan PT.HM.Sampoerna tbk. Surabaya. Program Pasca Sarjana UNAIR: tidak dipublikasikan.

Joko Pitoyo, at all.(2003). Jurnal Kesehatan.vol.1. Hubungan Beban Kerja

Perawat dengan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di RSUD dr.Saeful Anwar Malang.Politeknik Kesehatan Malang.Malang

Riwidikdo Handoko.(2009). Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Rihana.

Robbins Stephen P.(2003). Perilaku Organisasi. Jilid I Edisi 9. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Siagian P.Sondang.(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan

ketujuh belas . jakarta: Bumi Aksara.

Smet Bart.(1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Supardi.(2007). Analisis Stres Kerja Pada Kondisi dan Beban Kerja Perawat di

Ruang Rawat Inap RUMKIT TK.II Putri Hijau Kesdam I/BB Medan. Tesis S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara: tidak dipublikasikan.

Tulus Winarsunu.(2008). Psikologi Keselamatan Kerja. Malang: UMM Pres

Velthzal Rivai & Datc’ Ahmad Fawzi Mohd. Basri.(2005). Performance

Apraisal. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

(15)

Gambar

Tabel 1
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian Sikap Warga Putat Jaya mengenai City Branding kota Surabaya melalui Program Revitalisasi eks Lokalisasi Dolly ini

PEMBELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER DENGAN MODEL SAVI BERBANTUAN MULTIMEDIA 3D UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi terhadap data kualifikasi perusahaan maka Kelompok Kerja Pengadaan Barang dan Jasa KPKNL Padangsidimpuan

Idad and jihad are some of basic concepts that radical Islamic groups and terrorists including in Indonesia use to express their strategies in dealing with

Onikomikosis / tinea unguium adalah infeksi pada kuku kaki yang disebabkan oleh dermatofita yang ditegakkan diagnosisnya berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis

BPJS Ketenagakerjaan mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan hari tua, program jaminan pensiun, dan program jaminan

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PEMASANGAN JARINGAN INTERNET WIFI.ID PADA PT.TELKOM AKSES.. KABUPATEN KUDUS

tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya. jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan