• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA PREZI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LHOKSUKON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA PREZI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LHOKSUKON"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 Suryani

SMA Negeri 1 Lhoksukon, Aceh Utara

Khairil

Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Cut Nurmaliah

Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Korespondensi:suryanibio@yahoo.com

PENGGUNAAN MEDIA PREZIPADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LHOKSUKON

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui kreativitas peserta didik dalam membuat mediaprezi pada materi sistem peredaran darah manusia pada peserta didik SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian dilaksanakan pada semester Genap 2013/2014. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian Pretes-posttes Control Group Design.Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI A. Sampel ditetapkan kelas XI A2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI A1 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah rubrik penilaian unjuk kerja. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas peserta didik pada pembuatan media prezi materi sistem peredaran darah manusia dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan mediaprezidapat meningkatkan kreativitas peserta didik di SMA Negeri 1 Lhoksukon.

Kata Kunci:MediaPrezi, Sistem Peredaran Darah Manusia dan Kreativitas.

USING PREZI MEDIA IN THE HUMAN CIRCULATORY SYSTEM CONCEPT TO IMPROVE STUDENTS’ CRITICAL THINGKING SKILL AND CREATIVITY IN

SMA NEGERI 1 LHOKSUKON

ABSTRACT: This study is aimed to determine the students' creativity in making prezi media in the human circulatory system concept at SMAN 1 Lhoksukon. This study was conducted from April to May 2014. The method used is the method of quasi-experimental research design with pretest- posttest Control Group Design. The population of study was all students of class XI A. The sample class XI A2 as an experimental and class XI A1 as a control class. The instruments in this study is the performance assessment rubric. The data were analyzed descriptively. The results showed that students' creativity in making prezi media in the human circulatory system concept was very good category. Based on the results of this study, it can be concluded that the use prezi media can enhance students' creativity in SMAN 1 Lhoksukon.

Keywords: Prezi media, the Human Circulatory System and Creativity.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi pendidikan berpe-ngaruh besar dalam upaya pembaharuan dalam bi-dang pendidikan karena dengan adanya teknologi pendidikan akan meningkatkan dan memajukan pendidikan, seperti tersedianya media pembelaja-ran dan bahan ajar yang mudah diakses dari inter-net akan dapat mendukung dan memudahkan da-lam proses pembelajaran. Khususnya dada-lam pem-belajaran biologi, semua bahan ajar yang dipelajari dalam mata pelajaran biologi tersedia di internet. Untuk itu peserta didik harus mampu memanfaat-kan teknologi berbasis ICT yang tersedia di

seko-lah supaya mendukung proses pembelajarannya dan meningkatkan kualitas sumber daya peserta didik dalam mempelajari biologi.

(2)

yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independent media. Independent media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Hamalik, 1984 dalam Rusman, 2011).

Saat ini penggunaan media pembelajaran lebih mengarah pada media berbasis e-learning. Salah satu media berbasis e-learning adalah media prezi yang memiliki kelebihan dapat menampung gaya belajar. Media prezi diprogram agar dapat menampilkan media visual, audio maupun ani-masi. Program aplikasi prezi juga merupakan me-dia yang unik karena didalamnya terdapat bentuk presentasi yang sangat berbeda dengan presentasi pada umumnya. Media prezi fokus pada satu bi-dang slide yang disebut dengan kanvas virtual. Se-telah itu pengguna dapat mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut hingga bagian-bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan jelas. Penggunaan fasilitasZooming User Interface (ZUI) membuat presentasi terlihat dinamis karena kanvas dapat diperkecil, diperbesar bahkan diputar 3600. Selain ituprezi merupakan aplikasi yang ber-basis adobe air, sehingga video maupun animasi flash dapat dijalankan lebih ringan daripada saat menggunakan powerpoint, pada awalnya aplikasi ini hanya dapat digunakan secara online, namun saat ini pengguna sudah bisa menggunakan aplika-si ini secara offline dengan diluncurkannya prezi dekstop(Rosadi dalam Rodhi, 2014).

Keberadaan media pembelajaran yang mam-pu menampilkan proses peredaran darah manusia secara lebih konkrit dan jelas menjadi penting penggunaannya. Media prezi merupakan salah satu media yang dapat menjelaskan materi sistem peredaran darah manusia yang bersifat abstrak ke konkrit karena dalam media prezi dapat dimasuk-kan animasi-animasi mengenai sistem peredaran darah manusia.

Setiap peserta didik harus memiliki kompe-tensi untuk dapat mengembangkan kreativitasnya. Dalam pembelajaran, kreativitas dapat menjadi penilaian proses selama pembelajaran berlangsung, seperti penilaian unjuk kerja (performance asses-ment). Menurut Berk (dalam Utomo, 2013) peni-laian unjuk kerja merupakan salah satu teknik pe-nilaian yang dalam proses pengumpulan data un-tuk membuat keputusan tentang individu yang di-lakukan dengan cara observasi sistematis. Meleng-kapi definisi tersebut ada lima definisi operasional penilaian unjuk kerja, seperti: 1) performance as-sesment adalah proses, bukan tes atau perangkat pengukuran tunggal; 2) fokus dari proses ini adalah

pengumpulan data, menggunakan berbagai instru-men dan strategi; 3) data dikumpulkan dengan cara observasi sistematis. Penekanannya adalah pada teknik observasi langsung bukan pada tes kerja dan pensil (paper and pencil), terutama bukan pilihan ganda meskipun tes tersebut juga dapat digunakan dalam penilaian; 4) data yang terintegrasi diguna-kan untuk tujuan membuat keputusan tertentu yang akan memandu bentuk dan substansi penilaian, dan 5) subjek dari pengambilan keputusan adalah indi-vidu, bukan program atau produk yang mencer-minkan suatu kegiatan kelompok.

Menurut Iryanti (2004) langkah-langkah yang dilakukan guru jika ingin menciptakan sen-diri instrumen unjuk kerja yang baik dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi peserta didik di sekolah adalah: 1)Autentik dan menarik. Hal yang terpenting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan peserta didik dalam situasi yang akrab dengan mereka, sehingga peserta didik berusaha untuk menyelesaikan tugas itu sebaik-baiknya. Peserta didik cendrung lebih tertarik terhadap situasi tugas yang menyerupai kehidupan sehari-hari; 2) Memungkinkan penilai-an individual. Bpenilai-anyak instrumen unjuk kerja ypenilai-ang dimaksudkan untuk dikerjakan peserta didik secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa peni-laian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu didesain penilaian unuk kerja sebaiknya dapat ditujukan untuk kelom-pok dan individu; 3) Memuat petunjuk yang jelas. Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memu-at apa yang dikerjakan peserta didik yang nanti akan dinilai; 4) Membuat rubrik (pedoman pensko-ran), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rubrik adalah: kriteria yang akan dinilai, skala penilaian, penentuan batasan memenuhi dan tidak memenuhi, sebutan untuk setiap tingkat, des-kripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda dan menghitung skor.

Menurut Yaumi (2013) penilaian kinerja atau penilaian unjuk kerja yang dirancang dengan baik dapat diterima dan menarik perhatian peserta didik karena dianggap masuk akal, di mana peserta didik lebih suka berpartisipasi dalam kegiatan seperti merancang dan membangun model, melakukan dan melaporkan hasil survei juga melakukan per-cobaan-percobaan ilmiah.

METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

(3)

Lhoksukon, pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yaitu April sampai dengan Mei 2014.

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan rubrik penilaian unjuk kerja peserta didik yang merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur kreati-vitas belajar peserta didik.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XI A, Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI A2 yang berjumlah 27 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas XI A1 yang berjumlah 27 peserta didik seba-gai kelas kontrol.

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian berupa Pretes-posttes Control Group Design. Kelas eksperimen melak-sanakan proses pembuatan mediaprezi yang dipre-sentasikan didepan forum diskusi kelas oleh ma-sing-masing kelompok peserta didik, dengan mem-presentasikan masalah yang berbeda setiap kelom-poknya. Sedangkan kelas kontrol pembelajaran dengan penggunaan media prezi yang telah diper-siapkan oleh guru.

Analisis Data Penilaian Unjuk Kerja Peserta didik

Rubrik penilaian unjuk kerja digunakan sebagai lembar penilaian disaat proses merancang media prezi yang dilakukan peserta didik. Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5 = baik sekali. Untuk mengetahui kreativitas peserta didik berupa penilaian unjuk kerja dengan meng-gunakan rumus:

Nilai

Skor Total Peserta Didik

Skor Maksimal 100

(Suwandi, 2011) Kriteria interpretasi skor penilaian unjuk kerja peserta didik yang didasarkan pada Arikunto (2007) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Peserta didik

Nilai

Kategori Angka Huruf

81-100 61-80 41-60 21-40 0-20

A B C D E

Sangat Baik Baik

Cukup Kurang

Sangat Kurang

Hasil analisis data penilaian unjuk kerja pada pembuatan media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia terlampir dalam Gam-bar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Gambar 1. dapat ditunjukkan bahwa, data penilaian unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dari hasil analisis data ketiga taha-pan yaitu tahap persiataha-pan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Dari keenam kelompok yang dinilai, kelompok satu dan enam memperoleh nilai rata-rata 97. Kelompok tiga dan kelompok lima memperoleh nilai rata-rata 96. Kelompok dua memperoleh nilai rata-rata 90. Kelompok empat memperoleh nilai rata-rata 88. Berdasarkan ketentuan Arikunto (2007) bahwa total angka 81-100 adalah kategori penilaian sangat baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian unjuk kerja dapat meningkatkan kreativitas peserta didik

(4)

dalam menyelesaikan hasil karyanya yang diker-jakan dalam tugas proyek secara berkelompok. Jadi keenam kelompok tersebut memiliki kategori nilai sangat baik dalam merancang dan menye-lesaikan masalah sehingga terlihat kreativitas belajar peserta didik meningkat. Untuk itu peni-laian unjuk kerja sangat baik digunakan pada pro-ses pembelajaran karena dengan adanya penilaian unjuk kerja peserta didik akan menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran melalui berbagai lite-ratur dan media juga bahan ajar yang dapat diakses dari internet. Temuan dalam penelitian ini bahwa pada tahap persiapan semua kelompok peserta di-dik bersemangat dan mampu bekerjasama dalam merumuskan masalah yang terdapat pada artikel LKPD, merencanakan proyek dan menentukan jadwal pelaksanaan. Peserta didik memiliki ke-mampuan mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dalam membuat rumusan masalah.

Tahap pelaksanaan, pada tahap ini awalnya terlihat hanya beberapa peserta didik yang mampu memahami mekanisme penggunaan media prezi. Peserta didik yang sudah menguasai penggunaan media prezi bersedia menjadi tutor sebaya dan dengan sabar mengajari teman-temannya yang be-lum mengetahui cara penggunaan media prezi. Se-hingga semua peserta didik dapat menggunakan dan membuat media prezi. Pada tahap ini juga pe-serta didik mampu membangun kerjasama yang sangat baik antar peserta didik di dalam kelompok juga antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Peserta didik memasukkan teks, gambar dan video dalam media prezi. Sebelum dimasukkan dalam media prezi video yang diambil dari inter-net, audionya harus digantikan dengan suara peser-ta didik sendiri. Pada saat pengubahan audio dalam video peserta didik harus menyesuaikan durasi se-perti yang terdapat dalam video. Ketika proses pe-ngubahan audio berlangsung peserta didik harus bekerja keras menyesuaikan materi dengan anima-si yang terdapat dalam video anima-sistem peredaran da-rah manusia, sehingga harus berulang kali peserta didik mengulangi hal yang sama. Dengan demiki-an peserta didik menjadi semakin memahami ma-teri sistem peredaran darah yang dipelajari.

Tahap penilaian, pada tahap ini peserta didik menyelesaikan pembuatan media prezi kemudian peserta didik mempresentasikan hasil karyanya. Ketika peserta didik mempresentasikan hasil karyanya dan mengajarkan orang lain maka daya

serap peserta didik pada materi sistem peredaran darah mausia akan semakin baik dan peserta didik akan mampu mengembangkan keterampilan berpi-kir kritisnya. Temuan penelitian ini didukung pen-dapat Reynolds (2010) yang menyatakan bahwa, teknik penilaian unjuk kerja memiliki banyak keunggulan dan sangat tepat untuk digunakan dalam penilaian proses pembelajaran dan telah banyak diaplikasikan dalam berbagai konteks. Penilaian unjuk kerja sebagai salah satu penilaian memiliki keunggulan, seperti: 1) performance assesments can measure abilities that are not asse-sable using other assesments; 2) the use of perfor-mance assesments is concistent with modern lear-ning theory; 3) performance assesment allow you to assess process as well as product dan 4) the use of performance broadens your approach to assess-ment.

Implikasi temuan penelitian ini pada penilai-an unjuk kerja dalam pembelajarpenilai-an adalah peserta didik mampu membangun karakternya seperti tanggung jawab, kerjasama, kerja keras, kreatif, imajinatif, rasa ingin tahu, peduli dan memiliki ke-mampuan memecahkan masalah. Setiap peserta di-dik memiliki kelebihan dan potensi maka potensi setiap peserta didik tersebut harus dibangkitkan supaya peserta didik termotivasi dan dapat mene-mukan kejeniusannya. Peserta didik dalam pembe-lajarannya tidak dibenarkan hanya berpijak pada hafalan tetapi peserta didik harus dibekali dengan keterampilan sains dan peserta didik harus terlibat dalam proses pembelajaran. Peningkatan keteram-pilan berpikir kritis peserta didik dapat terwujud dengan melibatkan peserta didik yang bekerjasama dan berbagi tugas dalam kelompoknya untuk me-nyelesaikan masalah sehingga peserta didik dapat memecahkan masalahnya, peserta didik juga dapat termotivasi dalam belajar, dapat belajar bersama temannya dan ada yang menjadi tutur sebaya da-lam kelompok sehingga belajar bagi peserta didik menjadi suatu hal yang menyenangkan. Penilaian yang dilakukan bukan hanya pada hasil belajar sa-ja tetapi prosesnya juga perlu dinilai.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat di-ambil kesimpulan bahwa penggunaan media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Lhoksukon.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2007. Dasar-dasarEvaluasi Pendidi-kan. Jakarta: BumiAksara.

(5)

Press LTD.

Hamalik, Oemar. 1984. Kurikulum dan Pembela-jaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Iryanti, P. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. (Onli-ne), Depdiknas, Dirjen.

Dikdasmen. Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika. Yogyakarta. http://p4tk mate matika.org/downloads/ppp/PPP04_UnjukKe rja.pdf, diakses 20 Januari2014.

Reynolds, C.R. 2010.Measurement and Asessment in Education.USA: Pearson Education LTD. Rodhi, M.Y. 2014. Pengembangan Media Pembe-lajaran Berbasis Prezi untuk Meningkat-kan Keterampilan Berpikir Kritis pada Mate-ri Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF)(Online), Vol.03 No. 02. 137-142. http ://ejournal.unesa.ac.id/index.php, diakses Oktober 2014.

Rosadi, H. dkk, 2013. Kelayakan Teoritis Media Slide Prezi Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Jurnal inovatif. (Online), Vol. 2 No. 3 http://ejournal.unesa.ac.id/in dex.php/bioedu, diakses Agustus 2013.

Rusman, Kurniawan, D., dan Riayana. 2011. Pem-belajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengembangkan Profesionali-tas Guru: Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Suwandi, S. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Suherman, Y. 2009. Pengembangan Media

Pem-belajaran. (online) Lembang Bandung hh tp://file.upi.edu/Direktory/FIP/JUR_PEND._ LUAR_BIASA/1996251993031YUN-US_ SUHERMAN/Makalah/Pengembangan_med ia_Pembelajaran.pdf, diakses 11 Februari 2014.

Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2007.Media Pem-belajaran. Bandung. Wacana Prima.

Utomo, U., dan Theo Ardiyarta. 2013. Pengemba-ngan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Per-formance Assesment) Kompetensi Ekskresi Musik di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Edukasi. http://journal.un-nes.ac.jd, diakses April 2014.

Gambar

Tabel 1. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Pesertadidik

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain setelah eksperimen dilakukan ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi yang diajar guru menggunakan Model

Melalui kegiatan mengamati bagan peredaran darah manusia, peserta didik mampu menganalisis perbedaan antara peredaran darah besar dan peredaran darah kecil

Memungkinkan perusahaan mengalami insolvency (tidak mampu memenuhi kewajiban jatuh tempo). Agar CV Koki Teppanyaki dapat beroperasional dengan lancar, maka perusahaan

mahasiswa melalui pembelajaran kontekstual antar organisasi mahasiswa adalah bahwa sifat kepemimpinan yang muncul pada mahasiswa melalui organisasi adalah sifat

belum ada ketentuan lebih lanjut tentang hak sewa seperti yang diamanatkan oleh Pasal 50 Ayat (2) UUPA yaitu berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan

Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa sumber di air panas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci terdapat bakteri termofilik yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam

Pihak pengadu menyampaikan pengaduan terkait penyelenggaraan pelayanan yang diberikan secara langsung atau secara tidak langsung kepada Pejabat Pengelola Pengaduan

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai adalah menentukan standar pelayanan ar bersih yang akan digunakan dalam studi, mengetahui persepsi masyarakat pengguna PDAM dan komunal