SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENANGANAN PENGADUAN KORBAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK-ANAK 1. Latar Belakang
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 01 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. SPM adalah tolok ukur kinerja Pemerintah dalam memberikan pelayanan terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Untuk lebih memudahkan penerapan SPM, maka diperlukan Prosedur Standar Operasional (PSO). PSO tersebut menggunakan pendekatan dan berorientasi pada pemenuhan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan atas pelayanan yang harus dilakukan oleh negara. Pelayanan tersebut meliputi 5 (lima) jenis pelayanan, yaitu:
 Penanganan Pengaduan;
 Pelayanan Kesehatan;
 Rehabilitasi Sosial;
 Penegakan dan Bantuan Hukum.
Dalam konteks penanganan korban perempuan dan anak, PSO ini menganut prinsip-prinsip HAM, kesetaraan gender, dan kepentingan terbaik untuk anak.
Sasaran PSO adalah:
 Kepala daerah dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan; dan
Berikut adalah diagram alur pelayanan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan:
2. Analisis Sistem (System Analysis)
Preliminary investigation merupakan tahap persiapan, dimana pada tahapan ini
dilakukan survey / investigasi ke lapangan atau objek penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang akan dikembangkan.
2.1 Sasaran Sistem yang Dibutuhkan
Sasaran dari sistem ini adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan serta permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang sedang berjalan. Sistem yang akan dikembangkan merupakan sebuah sistem informasi terkomputerisasi yang berfungsi untuk menangani proses pengelolaan data penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak. Adapun sasaran yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
b. Menyediakan laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan yang terjadi di lembaga pemerintah Bidang Layanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
khususnya tentang laporan perempuan dan anak korban kekerasan dengan cepat dan akurat.
2.2 Ruang Lingkup Sistem
Ruang lingkup dari Sistem Pengelolaan data penanganan pengaduan perempuan dan anak korban kekerasan ini meliputi :
 Kepala Lembaga/Dinas yang terkait dan jajarannya di setiap tingkatan wilayah sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan
 Bagian Administrasi merupakan petugas yang menangani pendaftaran / registrasi, dan pembuatan laporan perempuan dan anak korban kekerasan
 Bagian Pendaftaran Umum merupakan entitas yang ada diluar sistem tapi terlibat dalam sistem karena bagian pendaftaran memberikan input kepada sistem yang berupa data perempuan dan anak korban kekerasan
 Bagian Pemeriksaan merupakan bagian yang menangani pemeriksaan seperti
pemeriksaan psikologis / medis korban kekerasan kemudian hasil tes di catat pada rekam medik, setelah dilakukan pemeriksaan di lanjutkan penempatan korban kekerasan akan mendapatkan pelayanan (Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Rehabilitasi sosial, Pelayanan Penegakan Hukum)
 Dokter merupakan bagian yang menangani di pelayanan kesehatan
 Terapis merupakan bagian yang menangani di pelayanan rehabilitasi sosial
 Badan hukum merupakan bagian yang menangani di pelayanan penegakan hukum
 Korban merupakan perempuan dan anak-anak korban kekerasan
3. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan bagian dari data flow diagram, yang terdiri dari satu proses, dimana proses ini mewakili dari seluruh sistem. Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input / output antara sistem dengan lingkungan luarnya (external entity) (Kristanto, 2003).
Pada Sistem Pengelolaan Data perempuan dan anak korban kekerasan, terdapat 4 entitas luar (external entity):
1. Korban
2. Bagian Pendaftaran umum
3. Bagian Pemeriksaan
4. Kepala Lembaga
5. Dokter
6. Terapis
7. Badan Hukum
Adapun diagram konteks Sistem Informasi Pengelolaan Administrasi penanganan pengaduan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak adalah sebagai berikut:
data korban
Data korban bukti pendaftaran
data pemeriksaan dan rujukan
bukti pendaftaran
laporan data korban
laporan pemeriksaan data pemeriksaan
data pemeriksaan
data pemeriksaan SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
Korban Kekerasan Bagian pendaftaran
umum
3.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 0
data calon korban
data calon korbanbukti pendaftaran
data korban
bukti pendaftaran
pemeriksaan korban data pemeriksaan awal
data pemeriksaan
data korban
data pemeriksaan Dokter
resep data diagnosa
data pemeriksaan awal data pemeriksaan awal
data rehabilitasi
data diagnosa
data rekam medis
data terapi
Bagian pendaftaran umum
hukum berita acara
Gambar 3 Level 0 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan
DFD level 0 ini terdiri dari 5 proses yaitu :
1. Proses 1 Registrasi
Proses ini dilakukan oleh bagian pendaftaran umum, pada proses ini petugas mencatat data pasien ke dalam buku induk
2. Proses 2 Pemeriksaan
Proses ini dilakukan oleh bagian pemeriksaan, dimana bagian pemeriksaan memeriksa dan mencatat keluhan korban kemudian dicatatkan sebagai data pemeriksaan awal 3. Proses 3 Diagnosa Dokter
Proses ini dilakukan oleh dokter, diman adokter melakukan diagnosa kepada korban kemudian mencatat hasil diagnosa ke dalam rekam medis
4. Proses 4 Pelaksanaan Rehabilitasi
Merupakan kegiatan terapi yang dilakukan oleh korban, terapis akan memberikan terapi berdasarkan hasil diagnosa dokter yag ada pada rekam medis.
5. Proses 5 Pemeriksaan Hukum
Merupakan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan korban bilaman korban memerlukan bantuan hukum sesuai dengan data pemeriksaan
Proses untuk menuliskan lapora data korban dan data pemeriksaan yang kemudian diberikan ke bagian kepala lembaga pelayanan
3.2 Data Flow Diagram Level 1 Proses Registrasi
data calon korban
data calon korban
bukti pendaftaran
data korban
data korban
data korban data pemeriksaan
data korban
data baru
data pemeriksaan
data pemeriksaan awal 1.1
catat data korban Korban
Bagian pendaftaran umum
buku induk
Bagian pemeriksaan
pemeriksaan 1.2
pencocokan data
1.3 cari data
1.4 Catat data baru
1.5 catat pemeriksaan
awal pemeriksaan
Gamabar 4 DFD Level 1 Proses Registrasi Pelayanan
data diagnosa
data pemeriksaan awal
data diagnosa data dokter
data diagnosa data obat
Dokter
resep
3.1 catat diagnosa
data pemeriksaan rekam medis
3.2 Buat Resep
Gambar 5 DFD Level1 Proses Diagnosa Dokter
3.4 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan
data korban data pemeriksaan
data pemeriksaan
data pemeriksaan
laporan data pemeriksaan laporan data korban
buku induk
6.1 membuat laporan data
korban
6.2 membuat laporan data
pemeriksaan berita acara
data terapi
rekam medis
Kepala Lembaga
Gambar 6 DFD Level 1 Proses pembuatan laporan
Dari sistem pengelolaan data perempuan dan anak korban kekerasan yang sedang berjalan masih terdapat beberapa permasalahan. Adapun permasalahan tersebut.
a. Media yang digunakan untuk pengarsipan data masih berupa kertas (Buku Induk), sehingga proses pencarian data korban ketika berkunjung memerlukan waktu yang cukup lama.
b. Belum adanya fasilitas update data yang baik, sehingga setiap kali korban datang, data kunjungannya selalu ditulis ulang.
c. Data korban ditulis berulang-ulang setiap kali membuat laporan
d. Data pemeriksaan korban disediakan dan disimpan di tempat terpisah sehingga ketika pihak lembaga membutuhkan data korban dari data pemeriksaan tersebut memerlukan waktu yang lama.
5. Sistem Yang Diusulkan
Adapun deskripsi proses pengolahan administrasi korban kekerasan yang diusulkan adalah sebagai berikut :
 Korban datang ke bagian pendaftaran umum untuk melakukan proses pendaftaran, setelah proses pendaftaran korban yang akan mendapatkan kartu pendaftaran, setelah proses pendaftaran korban akan mendapatkan kartu identitas pendaftaran, tanda bukti pendaftaran.
 Korban menuju ke bagian pemeriksaan dengan membawa bukti pendaftaran yang di dapat dari pendaftaran umum
 Korban menyerahkan tanda bukti pendaftaran ke petugas pemeriksaan, jika korban tersebut pertama kali datang ke pemeriksaan, petugas akan memasukan data korban kedalam database, tetapi jika korban tersebut pernah diperiksa maka petugas akan melakukan pencarian data korban tersebut dan menanyakan keluhan pada korban sebagai data pemeriksaan awal kemudian petugas akan melakukan update data  Korban menuju dokter , dokter akan melakukan pencarian data korban, dokter akan
mengakses data pemeriksaan awal korban tersebut untuk selanjutnya dokter
melakukan diagnosa, dokter akan memasukan data diagnosa dan data dokter kedalam database
 Korban menuju pelaksana terapi di tempat rehabilitasi, korban akan menunjukkan bukti pendaftaran, terapis akan melakukan pencarian data korban berdasarkan no ID_Pendaftaran, terapis akan mengakses diagnosa dokter untuk kemudian menunjukan jenis terapi apa yang harus dilakukan korban
 Korban menuju badan hukum, korban akan menunjukan bukti pendaftaran, petugas akan melakukan pencarian data untuk mendukung proses hukum dan pembuatan berita acara.
 Selanjutnya korban kembali ke bagian administrasi untuk proses pemulangan
 Petugas akan membuatkan laporan-laporan yaitu laporan data korban dan laporan data pemeriksaan.
Data korban bukti pendaftaran
data pemeriksaan
laporan data korban
laporan pemeriksaan data diagnosa
data rehabilitasi
data berita acara SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN ADMINISTRASI PENANGANAN PENGADUAN
KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
DAN ANAK-ANAK
Korban Kekerasan Bagian pendaftaran
umum
Bagian Pemeriksaan
Kepala Lembaga Dokter
Terapis
Badan Hukum
Gambar 8 Diagram Konteks
6.1 DFD Level 0
Pada sistem informasi pengelolaan administrasi pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak ini terdapat lima 6 proses yaitu :
 Proses Registrasi  Proses Pemeriksaan  Proses Diagnosa Dokter
data calon korban
data korban update
data korban data korban
data dokter
diagnosa dokter diagnosa dokter
data pemeriksaan awal data pemeriksaan awal
data diagnosa
dt pelaksanaan rehabilitasi dta terapis
data pemeriksaan dt petugas hukum
dt dokter dt diagnosa
dt terapis dt rehabilitasi
dt petugas hukum dt berita acara
data pemeriksaan
Bagian pendaftaran umum
dt berita acara dt petugas
hukum
6.2 DFD Level 1 Proses Registrasi
data calon korban
bukti pendaftaran data korban
data korban
data korban data korban
(current)
data korban edit
data korban update 1.1
Entry Data Bagian pendaftaran
umum
dt korban Korban
1.2 Cari 1.3
Edit Data
1.4 Update Data
Gambar 10 DFD Level 1 Proses Registrasi
Proses Registrasi di dekomposisi menjadi 4 proses. Adapun proses-proses tersebut adalah :
 Proses Entry Data Korban
Merupakan proses memasukan data korban kedalam database  Proses Cari
Merupakan proses untuk melakukan pencarian data korban ke dalam database  Proses Edit
Merupakan proses untuk merubah data korban, biasanya dat ayang dirubah ketika korba melakukan kunjungan adalah tanggal dan pemeriksaan awal
 Proses Update data
Merupakan proses untuk mengubah data korban yang terdahulu dengan data korban yang terbaru (update), biasanya dilakukan pada korban yang melakukan pengobatan ulang (korban lama)
data korban data korban
data korban
data pemeriksaan awal
data pemeriksaan data pemeriksaan awal
2.1 Cari Data
Bagian Pemeriksaan dt korban
dt pemeriksaan
2.2 Tampilkan Data
2.3 Entry Data
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan
Proses Pemeriksaan didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
 Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan bidang pemeriksa untuk mencari data korban. pemeriksa akan mengakses data korban dari database yang sebelumnya diinputkan.  Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka pemeriksa akan menampilkan data korban  Proses Entry dan Diagnosa
6.4 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
data korban
data diagnosa data diagnosa
data korban
data korban
data dokter data dokter data diagnosa
data diagnosa Dokter 3.3
Entry Data
dt dokter
dt diagnosa 3.1
Cari Data
dt korban
3.2 Tampilkan Data
Gambar 11 DFD Level 1 Proses Diagnosa dokter
Proses diagnosa dokter didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses proses tersebut adalah :
 Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan dokter untuk mencari data korban. Dokter akan mengakses data diagnosa awal dari database yang sebelumnya diinputkan, data diagnosa awal biasanya dijadikan acuan oleh dokter untuk diagnosa lebih lanjut
 Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka dokter akan menampilkan data korban dan data diagnosa awal korban
 Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini dokter akan memasukan data hasil diagnosa dan data dirinya ke dalam database
data diagnosa
data korban
data diagnosa data korban
data diagnosa data korban
data terapis
data terapi
dt pelaksanaan terapi
terapis 4.3
Entry Data
dt terapis dt korban 4.1
Cari Data
dt diagnosa
4.2 Tampilkan Data
dt rehabilitasi
Gambar 12 DFD Level 1 Proses Pelaksanaan Rehabilitasi
Proses pelaksanaan rehabilitasi didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
 Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan terapis untuk mencari data korban. Terapis akan mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data diagnosa biasanya dijadikan acuan oleh terapis untuk diagnosa lebih lanjut
 Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka terapis akan menampilkan data korban dan data diagnosa korban dan menentukan terapi apa yang sesuai dengan hasil diagnosa dokter.
 Proses Entry dan Diagnosa
Pada proses ini terapis akan memasukan data hasil terapis dan data dirinya ke dalam database
data diagnosa data korban
data diagnosa data korban
data diagnosa data korban
data petugas hukum
data pemeriksaan
dt berita acara
badan hukum 5.3
Entry Data
dt petugas hukum
dt korban 5.1
Cari Data
dt diagnosa
5.2 Tampilkan Data
dt berita acara
Gambar 13 DFD Level 1 Proses Pemeriksaan BAP
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
 Proses Cari Data
Merupakan proses yang dilakukan petugas hukum untuk mencari data korban. petugas hukum akan mengakses data diagnosa dari database yang sebelumnya diinputkan, data diagnosa biasanya dijadikan acuan oleh petugas hukum untuk proses hukum lebih lanjut
 Proses Menampilkan Data
Setelah proses pencarian berhasil, maka petugas hukum akan menampilkan data korban dan data diagnosa korban dan menentukan proses hukum lebih lanjut
 Proses Entry dan Diagnosa
6.7 DFD Level 1 Proses Pelaporan
data pemeriksaan awal
data berita acara data diagnosa
data rehabilitasi
data korban
laporan pemeriksaan laporan data korban data pemeriksaan
6.1 cetak data
korban
kepala lembaga 6.2
buat lap pemeriksaan
6.3 cetak pemeriksaan dt pemeriksaan
awal
dt rehabilitasi
dt berita acara dt diagnosa
dt korban
Gambar 14 DFD Level 1 Proses Pelaporan
Proses Pemeriksaan BAP didekomposisi menjadi 3 proses, adapun proses-proses tersebut adalah :
 Proses Cetak Data Korban
Proses untuk mencetak laporan data korban  Proses Buat Laporan Pemeriksaan
Proses untuk merekap laporan pemeriksaan korban  Proses Cetak Pemeriksaan
Proses untuk mencetak laporan data pemeriksaan