• Tidak ada hasil yang ditemukan

gambaran umum kota Bandung pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "gambaran umum kota Bandung pdf"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

2.1

Sejarah Singkat

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer.

Setelah I ndonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan.

Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Bab 2

(2)

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik I ndonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

2.2.

Visi , Misi, dan Tujuan

2.2.1. VI SI :

Menjadi Rumah Sakit I ndonesia Kelas Dunia yang Unggul dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian

2.2.2. MI SI .

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna yang prima dan terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian

2.2.3. TUJUAN:

1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar,

berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju persaingan di tingkat regional

2. Terwujudnya RSHS sebagai Model Rumah Sakit Pendidikan di I ndonesia

3. Terwujudnya rumah sakit berbasis penelitian (research based hospital)

4. Meningkatnya cost recovery rumah sakit untuk menuju kemandirian

2.3.

Struktur Organisasi

(3)
(4)

subspesialistik, selain itu RSUP Dr. Hasan Sadikin juga melaksanakan pelayanan khusus.

Pelayanan yang diberikan di I nstalasi Rawat Jalan, I nstalasi Rawat Darurat dan I nstalasi Rawat I nap didukung oleh pelayanan penunjang non medis, seperti; I nstalasi Gizi,

I nstalasi Farmasi, I nstalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (I PSRS), I nstalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (I KLRS), I nstalasi Sistem I nformasi Rumah Sakit (I SI RS), I nstalasi Binatu, I nstalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan lain sebagainya.

Gambar 2.2 Denah RSUP Dr. Hasan Sadikin

(5)

Tabel 2.1 Nama Ruangan / Gedung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Sumber: Website

2.3.1. Kinerja Pelayanan

I nstalasi Rawat Jalan mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan Poliklinik Rawat Jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik, selain itu juga melaksanakan pendidikan dan penelitian. Jumlah kunjungan Rawat Jalan selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan, yaitu dari 510.097 pada tahun 2007 menjadi 551.321 pada tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,11% pertahun dengan rata-rata kunjungan perhari 2.088 kunjungan.

No Lokasi Ruangan Nama Baru Keterangan

A Sektor Barat

1 Ruang 17 Gedung Alamanda Obstetri & Ginekologi 2 Ruang Anggrek Gedung Anggrek Paviliun Anggrek 3 Ruang Bougenville A Gedung Aglonema Ilmu Bedah 4 Ruang Bougenville B Gedung Anturium Ilmu Bedah

5 Ruang 18 (RGP) Gedung Adenium Ilmu Kedokteran Jiwa 6 Ruang 19 (RGS) Gedung Azalia Ilmu Penyakit Syaraf

7 Ruang 15 Gedung Amarilis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin 8 Suplemen Wing Gedung Angsana IGD

B Sektor Tengah

1 IPD Gedung Fresia Ilmu Penyakit Dalam

2 Flamboyn Gedung Flamboyan Ilmu Penyakit Dalam C Sektor Timur

1 Ruang Anak Gedung Kenanga Ilmu Kesehatan Anak 2 Gedug Askeskni Gedung Kemuning Jamksemas/Jamkesda

(6)

Tabel 2.2 Jumlah kunjungan Rawat Jalan lima tahun terakhir

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

(7)

Jumlah kunjungan I nstalasi Gawat Darurat selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan, yaitu dari 48.678 pada tahun 2007 menjadi 46.507 pada tahun 2011, penurunan jumlah kunjungan terjadi terutama karena menurunnya kunjungan pasien tidak mam pu dan pasien umum akibat adanya pengendalian pelayanan Gakinda di kabupaten/ kota masing -masing. Observation time di I GD dibawah 6 jam, sedangkan emergency response time adalah kurang dari 5 menit. Sement ara itu angka kematian di I nstalasi Gawat Darurat ( death rate in emergency department) pada tahun 2011 mencapai 1,39% .

Jumlah kunjungan I nstalasi Gawat Darurat selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Jumlah kunj ungan I nstalasi Gawat Darurat lima tahun terakhir

(8)

Gambar 2.3 Grafik Rawat Jalan 5 Tahun Terakhir

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

(9)

B.

Tingkat Hunian Tempat Tidur ( BOR) , d

aI am 5 (lima) tahun terakhir, tahun 2007 sampai tahun 2011, tingkat hunian (BOR) menunjukkan angka yang berfluktuasi, apabila dilihat lebih rinci berdasarkan kelas perawatan, tampak bahwa penurunan tingkat hunian terutama terjadi pada perawatan Kelas I I I . Meskipun terj adi penurunan tetapi capaian angka BOR tersebut berada dalam kisaran standar BOR BLU, yaitu: 70 79% . Rincian tingkat hunian (BOR) adalah sebagai berikut :

C. Jumlah tindakan operasi di I nstalasi Bedah Sentral dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan, yaitu dari 22.530 pada tahun 2007 menj adi 16.627 pada tahun 2011. Jumlah operasi tersebut sejalan dengan tingkat utilitas kamar operasi, yaitu kamar One Day Surgery mencapai 3,14, kamar bedah 24 jam mencapai 3,56 dan kamar bedah elektif masih rendah, yaitu hanya 1,96, masih dibawah target sebesar 2,4. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh terbatasnya peralatan dan cutting time yang belum sesuai dengan jadwal. Jumlah tindakan operasi tahun 2011 secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

(10)

Gambar 25 Grafik Tindakan Operasi

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

D. Tingkat Efisiensi dan Mutu Pelayanan.

1) Average Length of St ay (ALOS)

Average Length of Stay (ALOS) atau rata-rata lama dirawat seorang pasien selama 4 tahun terakhir sejak tahun 2007 sampai 2011, mengalami perbaikan yaitu dari 8 hari menjadi 6 hari, atau berada dalam rentang angka ideal (6-9 hari). Sedangkan ALOS pasien Jamkesmas, mengalami perbaikan yaitu dari 11 hari menjadi 9 hari.

2) Turn Over lnterval (TOI )

Turn Over I nterval (TOI ) adalah waktu rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur ditinggalkan oleh pasien sampai ditempati lagi oleh pasien lain. TOI bersama dengan ALOS dapat menggambarkan tingkat efisiensi. Selama periode tahun 2007 sampai 2010. TOI berfluktuasi mulai dari 2,79; 2,51; 1,96; 2,81 dan 2,70 hari, berada pada rentang angka ideal (1-3 hari).

(11)

4) Gross Death Rate (GDR) selama periode 2007 sampai 2011 berfluktuasi mulai dari 5,68% ; 5,13% ; 4; 75% ; dan 5,70% dan 5,11% , berada diatas angka ideal (< 4,50% ). Hal tersebut disebabkan antara lain oleh pasien yang datang ke RSUP Dr. Hasan Sadikin (sebagai sarana rujukan puncak pelayanan) sudah dalam kondisi kritis.

5) Net Death Rate (NDR) selama periode t ahun 2007 sampai 2011 berfluktuasi mulai dari 4,82; 4,43; 4,01; 4,79 dan 4,07, sedangkan angka idealnya adalah < 2,5% . Tingginya NDR tersebut dipengaruhi oleh kompleksitas kasus dan belum optimalnya sistem koordinasi antar unit terkait.

6) I nfeksi nosokomial rumah sakit (hospital infection incidence rate) di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada tahun 2010 dan 2011 mencapai 0,25% .

E. Jumlah tindakan operasi di I nstalasi Bedah Sentral dalam 5 (lima) tahun terakhir mengalami penurunan, yaitu dari 22.530 pada tahun 2007 m enjadi 16.627 pada tahun 2011. Jumlah operasi tersebut sejalan dengan tingkat utilitas kamar operasi, yaitu kamar One Day Surgery mencapai 3,14, kamar bedah 24 jammencapai 3,56 dan kamar bedah elektif masih rendah, yaitu hanya 1,96, masih dibawah target sebesar 2,4. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh terbatasnya peralatan dan cutting time yang belum sesuai dengan jadwal. Jumlah tindakan operasi tahun 2011 secara lebih rinci adalah sebagai berikut :

(12)

F. Jumlah pemeriksaan laboratorium Patologi Klinik selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan rata-rata 22,48% . Kinerja tersebut ditunjang oleh ketersediaan alat-alat laboratorium berteknologi tinggi yang dikembangkan sesuai kebutuhan, sehingga mampu meningkatkan cakupan jenis pemeriksaan.

G. Jumlah pemeriksaan radiologi selama periode tahun 2007 sampai 2011 menunjukkan jumlah yang berfluktuasi, yang secara rinci adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6 Jumlah Pemeriksaan Radiologi Tahun 2007-2001

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

Gambar 2.6 Grafik Pemeriksaan Radiologi Tahun 2007-2001

(13)

H. Sebagai pusat unggulan nasional, kunjungan pasien ke Kedokteran Nuklir tidak hanya berasal dari Jawa Barat tetapi juga dari I uar Jawa Barat, sepenti dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lampung, Padang, Aceh, Jambi, Makasar dan Kupang. Jumlah pemeriksaan Kedokteran Nuklir selama periode tahun 2007 sampai 2010 meningkat dari tahun ke tahun, yaitu :

Tabel 2.7 Tabel Jumlah Jumlah pemeriksaan Kedokteran Nuklir tahun 2007-2010

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

2.3.2.

Kinerja Keuangan

Kinerj a keuangan selama periode 2007 sam pai 2011 melampaui target, dengan peningkatan pendapatan rata-rata sebesar 12,44% pertahun, dengan besaran dalam rentang Rp. 187.949.867.019, - sampai Rp. 445.289.290.823,-.

(14)

Tabel 2.8 Kinerj a Keuangan Tahun 2007-2011

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

Gambar 2.7 Grafik Kinerja Keuangan Tahun 2007-2001

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

2.3.3. Sumber Daya Manusia

(15)

Tabel 2.9 Sumber Daya Manusia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

No. Jenis Tenaga 2007 2008 2009 2010 2011

1. Dokter

(16)

2.3.4. Master Program dan Program Fungsi

A. Pelayanan Medik Rumah Sakit Type A

RSUP Dr. Hasan Sadikin telah ditetapkan sebagai RS Type A oleh Menteri Kesehatan RI sejak tahun 2004, dengan demikian berarti RSUP Dr. Hasan Sadikin sudah mampu memberikan pelayanan medis spesialistik dan sub spesiliastik luas.

Sejauh ini RSUP Dr. Hasan Sadikin sudah mampu menyediakan pelayanan medis spesialistik sebanyak 20 jenis dan 125 pelayanan sub spesialistik. Kemampuan ini tentu saja tidak/ belum dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin lain di Jawa Barat baik RS Pemerintah Pusat dan Daerah maupun RS Swasta.

Salah satu jenis pelayanan dari 20 jenis pelayanan yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah pelayanan Kedokteran Nuklir yang sulit untuk diikuti rumah sakit lain mengingat untuk jenis pelayanan ini diperlukan SDM yang kualifikasi tinggi dan peralatan yang canggih dan mahal harganya. Selain pelayanan Kedokteran Nuklir, ada juga pelayanan yang sulit diikuti rumah sakit lain yaitu pelayanan Teknologi Reproduksi Berbantu. Pelayanan ini memerlukan keahlian dan peralatan khusus sehingga tidak mudah disaingi rumah sakit lain. Kedua jenis pelayanan tersebut telah ditetapkan sebagai pelayanan unggulan (center of excellence) di RSUP Dr. Hasan Sadikin.

Ke-20 pelayanan medik spesialistik tersebut, meliputi :

1) Penyakit Dalam

9) Telinga, Hidung, Tenngorokan (THT) dan Leher (Neck)

10) Anestesiologi dan Reanimasi

11) Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

(17)

13) Kesehatan Jiwa pelayanan Spesialis Mata. Masing-masing jenis pelayanan tersebut diatas memiliki pelayanan-pelayanan sub spesialistik yang keseluruhannya berjumlah 125 jenis.

B. Jumlah dan Jenis Fasilitas Peraw atan

RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki beberapa status/ predikat yaitu sebagai Rumah Sakit type A, Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Rujukan Puncak untuk wilayah Jawa Barat. Oleh sebab itu pada saat inipun RSUP Dr. Hasan Sadikin sudah memiliki fasilitas rawat inap yang dibutuhkan. Kedepan, fasilitas rawat inap ini akan dikembangkan dan ditambah kapasitasnya, dari 1.141 tempat tidur menjadi 1.256 tempat tidur, ada penambahan sebanyak 115 tempat tidur atau kenaikan sebesar 10% . Adapun jenis dan jumlahnya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.10 Fasilitas Rawat I nap

Nomor Ruang Tempat

(18)

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

Dari jumlah tempat tidur sebanyak 1.256 tersebut, terdistribusi ke ruang-ruang perawatan dengan klasifikasi sebagai beriukut :

Tabel 2.11 Ruang Perawatan dan Jumlah Tempat Tidur

No Ruang Tempat Perawatan

Jumlah Tempat Tidur

1) Instalasi Gawat 20 tempat tidur

2) Darurat Intensive Care 36 tempat tidur

3) Pavilyun Parahyangan 72 tempat tidur

4) Rawat Inap Bedah 392 + 8 I CU + 16 HCU

5) Rawat Inap I bu dan Anak :

Kebidanan 104 + 4 tempat tidur

An a k 140 + 40 tempat tidur

6) Rawat Inap Penyakit Dalam 172 + 16 HCU + 16 I solasi

7) Rawat Inap Kemuning 182 tempat tidur

8) Pavilyun Parahyangan 2 60 tempat tidur

9) Jantung Terpadu + CI CU 20 tempat tidur

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

Dari jumlah tempat tidur sebanyak 1.256 tersebut, terdistribusi ke ruang-ruang perawatan dengan klasifikasi sebagai beriukut :

Tabel 2.12 Ruang Perawatan dan Klas Perawatan

No Kelas Perawatan Jumlah Tempat Tidur

1) Kelas VI P 132 tempat tidur

2) Kelas I 150 tempat tidur

3) Kelas I I 200 tempat tidur

4) Kelas I I I 578 tempat tidur

5) Rawat Intensif 58 tempat tidur

6) Rawat HCU 86 tempat tidur

(19)

8) Rawat Khusus 2 tempat tidur

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

C. Program Fungsi

Program Fungsi merupakan uraian secara rinci dari suatu master program, dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan suatu rumah sakit. Program Fungsi dapat di jabarkan sebagai berikut :

1) Kegiatan Rawat Jalan

Berangkat dari data tahun 2011, dimana jumlah pengunjung rawat jalan telah mencapai lebih kurang 2.088 perhari dan total pertahun sebanyak 551.321. Pada saat it u kapasit as t empat t idur di RSUP Dr. Hasan Sadikin berjumlah 1.141. Kedepan jumlah tempat tidur tersebut akan di tingkatkan menjadi 1.256 atau ada kenaikan sebesar 10 % . Kecenderungan Kenaikan Jumlah Pasien Rawat Jalan disusun sebagai berikut:

Tabel 2.13 Kecenderungan Jumlah Pasien Rawat Jalan

No.

Tahun

Kenaikan 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20 18

1 1% 551.321 556.834 562.402 568.026 573.706 579.445 585.238 591.090

2 2% 551.321 562.347 573.595 585.065 596.767 608.705 620.875 633.295

3 3% 551.321 567.860 584.895 602.445 620.515 639.130 658.305 678.055

(20)

Data tahun 2011 menunjukan pasien rawat gawat darurat mencapai 46.507 atau rata-rata perhari sebanyak 127 pasien dengan jumlah hari buka 365 dalam setahun.

Mengingat bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya mobilitas manusia baik yang berkendaraan bermotor, pesawat udara, kerta api, maupun pejalan kaki, juga berkembangnya sektor industri, diperkirakan kemungkinan terjadi kecelakaan akan meningkat pula baik yang terjadi di jalan, rumah tangga maupun tempat kerja (perkantoran dan pabrik-pabrik). Hal-hal itulah yang perlu diantisipasi oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin. Kecenderungan Jumlah Pasien Gawat Darurat disusun sebagai berikut:

Tabel 2.13 Kecenderungan Jumlah Pasien Rawat Darurat

No. Tahun

Kenaikan

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

1 1% 46.507 46.972 47.442 47.916 48.395 48.879 49.368 49.862

2 2% 46.507 47.437 48.386 49.354 50.341 51.347 52.374 53.422

3 3% 46.507 47.902 49.339 50.819 52.344 53.914 55.531 57.197

lanjutan

No. Tahun

Kenaikan 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026

1. 1 % 50.361 50.864 51.373 51.886 52.405 52.929 53.459 53.993

2. 2 % 54.490 55.580 56.692 57.826 58.982 60.162 61.365 62.592

3. 3 % 58.913 60.680 62.500 64.376 66.307 68.296 70.345 72.455

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

3) Pelayanan Rawat I nap

(21)

estimasi penambahan kapasitas tempat tidur baru akan terwujud pada tahun 2018, kenaikan jumlah pasien dirawat adalah

Tabel 2.14 Kecenderungan Jumlah Pasien Rawat Jalan

No. Tahun

Kenaikan

2011 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

1. 05.0 % 45.267 47.530 49.907 52.402 55.022 57.773 60.662 63.695

2. 07.5 % 45.267 48.665 48.662 52.312 56.235 60.453 64.987 69.861

3. 10.0 % 45.267 49.795 54.775 60.253 66.278 72.906 80.196 88.216

4. 12.5 % 45.267 50.925 57.291 64.452 72.508 81.572 91.768 103.239

5. 15.0 % 45.267 52.060 59.869 68.849 79.177 91.053 104.711 120.418

Sumber : Master Plan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012

• Pelayanan Rawat I nap

I ndikator mutu pelayanan dan keefesienan rawat inap adalah :

1. Bed Occupancy Rate (BOR/ Tingkat Hunian tempat tidur)

2. Turn Over I nterval (TOI / jarak waktu/ jeda tempat tidur diisi pasien)

3. Bed Turn Over (BTO/ frekwenssi tempaat tidur diisi pasien)

4. Length Of Stay (LOS/ lamanya pasien dirawat)

Disamping indikator-indikator tersebut diatas ada pula indikatior lain, yaitu :

(22)

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Gambar 2.2  Denah  RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tabel 2.1 Nama Ruangan / Gedung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tabel 2.2 Jumlah kunjungan Rawat Jalan lima tahun terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia di kelas XI IPA SMAN 5 Pekanbaru dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif

Ada juga masyarakat yang ingin melakukan perjalanan wisata dan telah memiliki perencanaan perjalanannya tetapi takut pergi sendirian karena takut dengan masalah

Walau Tingkat Hunian Hotel Santika telah berhasil melampaui Rata-Rata Tingkat Hunian Hotel di Bandung dan Indonesia , akan tetapi Tingkat Hunian Hotel Santika belum

Mengetahui bahwa ekstrak air kulit pisang kepok ( Musa acuminata L.) dapat diformulasi sebagai masker wajah dalam bentuk gel peel-off serta mengetahui pengaruh konsentrasi

penguapan terlebih dahulu karena sumber panas bumi dalam kondisi water dominated .Sistem binary yaitu sistem yang memanfaatkan panas bumi dengan cara mentransfer

7HUMDGLQ\D SHUEHGDDQ SROD SHUHVHSDQ REDW DQWDU 56 PHQXQMXNNDQ EHOXP DGDQ\D WHUDSL VWDQGDU GDQ SUHIHUHQVL GRNWHU GDODP SHUHVHSDQ REDW 6WXGL GL -H SDQJ PHQHPXNDQ DGDQ\D

Angka BOR (Bed Occupancy Rate) yang rendah ini menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas tempat tidur di ruang perawatan bedah. Hal ini pula menunjukkan

Selain upaya tersebut, untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran SMPT juga telah dilakukan kegiatan antara lain: (1) meningkatkan kemampuan akademik