NAMA : BAGASTIN MEGAWATI M.
KELAS : 4 MRK 3
NIM : 1041320031
PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian dan hubungan ISO 9000 series, quality assurance dan quality control !
2. Bagaimana pengendalian mutu pekerjaan beton bertulang dilakukan ? 3. Bagaimana pengendalian mutu pekerjaan perkerasan jalan dilakukan ? 4. Bagaimana pengendalian mutu terhadap biaya dan waktu ?
5. Bagaimana prosedur penanganan mutu beton dan beton yang tidak sesuai RKS ?
JAWABAN
1. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional di bidang standardisasi.
Quality control adalah QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
a. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
b. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi. c. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya
organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Quality Assurance adalah suatu yang meyakinkan/menjamin secara kualitas dengan suatu sistematis kerja dan keterbukaan untuk keberhasilan suatu pekerjaan secara keseluruhan organisasi di setiap lini dengan melalui sistem control.
Hubungan antara ISO 9000, quality control dan quality assurance. Dimulai dari quality control, pengendalian kualitas yang mengacu pada standart yang diberikan oleh ISO 9000 berupa proses pengendalian mutu yang langsung diimplementasikan di proses pekerjaan tersebut untuk memenuhi persyaratan minimum sebagai hasil akhir pekerjaan. Peran dari quality assurance adalah memberikan jaminan bahwa proses pengendalian mutu sudah dilakukan sesuai dengan standarisasi yang diberikan oleh ISO 9000.
2. Pengendalian mutu pada pekerjaan beton bertulang dilakukan dengan cara pengujian dengan mengacu standart mutu pada bahan yang akan akan digunakan sehingga mutu dari bahan sesuai dengan syarat mutu yang ditetapkan. Mulai dari pengujian semen, pasir, agregat dan mutu baja tulangan yang digunakan.
pengecekan ke-2 disetujui dilanjutkan pengecekan ketiga yaitu mengenai pengecekan batasan cuaca, kesiapan lahan, pengendalian lalu lintas dan keselamatan kerja. Setelah cek ketiga selesai dilanjutkan cek keempat meliputi finisher, pengamatan visual, dan ketebalan sudah sesuai atau belum. Kemudian setelah terpenuhi dilanjutkn pada cek kelima yaitu meliputi pemadatan awal, pemadatan antara, pemadatan akhir, jumlah lintasan pemadatan, temperatur atau waktu pengamatan, pembersih pada roda pemadat. Setelah semua cek dilakukan dan memenuhi maka langkah selanjutnya dilakukan pengujian diantaranya kerataan, kepadatan dan tebal, serta tekstur apakah sudah terpenuhi. Setelah melalui tahapan-tahapan yang disebutkan diatas dan telah memenuhi semua maka pengendalian mutu telah dilakukan dengan baik.
4. Pengendalian mutu jika dilaksanakan maka akan sangat berpengaruh pada biaya dan waktu, karena jika pengendalian mutu dilakukan, dan pada saat proses pengendalian berlangsung terjadi ketidaksesuaian maka selain biaya yang akan membengkak, waktu juga akan mengalami penambahan untuk memperbaki ketidaksesuaian menjadi sesuai dengan mutu yang ditetapkan. Sebaliknya jika pada proses pengendalian mutu tidak ditemukan ketidaksesuaian maka biaya tidak membengkak atau bahkan bisa di minimalkan dan proyek atau produksi juga akan selesai pada waktunya atau bahkan bisa dipercepat.
5. Apabila terjadi pekerjaan beton yang tidak sesuai dengan kriteria yang diisyaratkan maka harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, meliputi :
Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum dikerjakan.
Tambahan perawatan pada bagian struktur yang hasil pengujiannya gagal. Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh dan penggantian bagian pekerjaan
yang dipandang tidak memenuhi kriteria.