• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEND

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PEND"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK KONSUMEN

DALAM PENILAIAN PERANGKAT PONSEL

MENGGUNAKAN METODE

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

(AHP)

Bayu Rima Aditya

Dosen Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Email: byu@politel.ac.id

Abstrak

Dewasa ini semakin banyak kebutuhan masyarakat terhadap suatu sistem berbasis teknologi informasi, termasuk bagi para pengambil keputusan yang membutuhkan keterlibatan yang tinggi, seperti konsumen untuk produk ponsel. Setiap konsumen memiliki kebutuhan akan ponsel yang berbeda-beda, sehingga faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses pengambilan keputusannya pun berbeda untuk setiap konsumen. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan konsumen menjadi optimal, maka dibuat suatu sistem pendukung keputusan dalam penilaian perangkat ponsel dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai database. Sistem yang berjalan Web-Sever ini akan membantu konsumen melakukan proses pengambilan keputusan dengan menggunakan model keputusan analitik yang akan menghasilkan alternatif pilihan ponsel dan nilai total ponsel sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Pada akhirnya konsumen dapat melakukan proses pemilihan ponsel yang paling sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan, Model Keputusan Analitik, Kriteria, Subkriteria, Analytical Hierarchy Process (AHP)

Abstract

Community needs for information had been developing very rapidly. The rapid development of information needs is causing people in need of information technology. In other words, nowadays more and more needs of the community to information technology-based systems, including the decision makers who need a high involvement, such as consumers to the mobile phone product. Every consumer has a demand for different phones, so that factors into consideration in any decision-making process are different for every consumer. To support consumer decision-making process to be optimized, then made a decision support system in the assessment of mobile devices with AHP method. This system is built with PHP programming language and MySQL as database. System that runs web-Sever will help consumers make the decision making process using decision-analytic model that will generate alternative choices and the total value of mobile phones in accordance with the results of calculations performed by using AHP method. In the end, consumers can make the process of selecting the most appropriate device with the desired criteria.

Keywords: Decision Support System, Decision Analytic Model, Criteria, Subcriteria, Analytical Hierarchy Process (AHP)

1. PENDAHULUAN

Saat ini kebutuhan masyarakat akan informasi memang sudah berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan kebutuhan informasi ini menyebabkan masyarakat membutuhkan adanya teknologi informasi. Dengan kata lain dewasa ini semakin banyak kebutuhan masyarakat terhadap suatu sistem berbasis teknologi informasi, termasuk bagi para pengambil keputusan yang membutuhkan keterlibatan yang tinggi, seperti konsumen untuk produk ponsel. Pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi tentunya akan sangat mendukung keberadaan bidang informasi tersebut. Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi tepat guna untuk membantu konsumen mengambil keputusan

untuk pemilihan ponsel yang tepat secara efisien dan efektif sangatlah dibutuhkan.

(2)

kesulitan dalam penentuan ponsel yang paling sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Saat ini proses pengambilan keputusan konsumen dalam pemilihan perangkat ponsel masih memerlukan solusi khusus, karena konsumen memerlukan waktu yang cukup lama dalam mempelajari perangkat ponsel yang sesuai kriteria yang diinginkan. Selain itu, proses pengambilan keputusan dilakukan masih hanya pada satu sudut pandang sehingga tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang juga memiliki kepentingan yang besar juga.

2. LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) diperkenalkan pertama kali oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System. SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. SPK dipergunakan oleh konsumen produk ponsel misalnya dalam hal memberikan penilaian dalam pemilihan perangkat ponsel terbaik agar keputusan yang diambil lebih baik [1].

II.2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Salah satu pendekatan dalam SPK adalah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan sebuah model pengambilan keputusan yang merupakan perpaduan antara manusia dan perangkat elektronik. Pendekatan utama dari AHP ini adalah sebuah hierarki fungsional dimana input utamanya adalah persepsi manusia. Sistem ini diharapkan membantu manusia untuk menentukan pilihannya dengan cepat, tepat dan efisien sesuai dengan pertimbangan tingkat kebutuhannya [2].

Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya serta menata dalam suatu hirarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut [3].

AHP dalam sistem ini digunakan untuk mencari bobot setiap indikator dan perspektif dengan cara menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang didapatkan dari konsensus berkelompok atau melalui tabel perbandingan yang sering digunakan dan diterapkan pada perhitungan

AHP. AHP mampu menguraikan permasalahan yang komplek dengan kriteria yang banyak kedalam susunan hierarki, yang mana setiap setiap tingkat disusun oleh elemen-elemen yang spesifik dengan tujuan untuk menentukan prioritas. Secara garis besar, ada tiga tahapan AHP dalam penilaian perangkat ponsel. Misalnya tampilan luar, kehandalan, service, kemudahan penggunaan, trend

yang ada, harga beli, dan harga jual.

Tahap2. Penilaian/ pembandingkan elemen

Perbandingan antar kriteria dimaksudkan untuk menentukan bobot untuk masing-masing kriteria. Tabel 1 memperlihatkan perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria yang paling sering digunakan karena dinilai lebih logis [4].

TABEL 1.

TABEL PERBANDINGAN SKALA PENILAIAN ANTAR ELEMEN KRITERIA

Hasil Penilaian Kriteria A Kriteria B

A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1

A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4

A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7

A dan B sama penting 1,0 1,0

A sedikit kurang penting dari B 0,7 1,3

A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6

A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9

(3)

bobot yang sama. Tetapi pada kasus kasus dengan bobot yang diperoleh setiap pilihan pada masing-masing kriteria setelah diberi bobot dari kriteria

Bop (n) = Nilai/bobot pilihan ke (n) (sub-kriteria). Bo(ij) = Nilai option (nilai sub-kriteria) ke (ij). Bcr (j) = Bobot Kriteria ke (j).

Untuk nilai subkriteria biasanya menggunakan range nilai sesuai persetujuan yang telah disepakati. Bisa menggunakan range nilai 0-9; 0,0 - 0,9; 10-100 atau nilai-nilai lainnya. Semakin tinggi nilai suatu pilihan, semakin tinggi prioritasnya atau penilaian total, dan sebaliknya. Formula tersebut juga dapat disajikan dalam bentuk tabel. Untuk memudahkan, diasumsikan ada empat kriteria dengan empat pilihan seperti Tabel 2.3 [3]. Sebagai contoh nilai prioritas/bobot pilihan 1 (BOP1) diperoleh dengan mengalikan nilai bobot pada kriteria dengan nilai yang terkait dengan kriteria tersebut (nilai untuk sub kriteria) untuk pilihan 1 dapat dilihat pada persamaan 2.

BOP

(

1

)

=

(

Bo

1,1

Bcr

1

)

+

(

Bo

2,1

Bcr

1

)

+

(

Bo

3,1

Bcr

1

)

+

+

(

Bo

i , j

Bcr

j) dikalikan dengan bobot kriterianya sehingga menghasilkan nilai Bo[ij]. Semakin tinggi nilai BOP maka semakin baik pula tingkat prioritas dari total BOP. Dalam perhitungan bobot kriteria terdapat pengujian apakah data bobot tersebut dinyatakan valid. Pengujian ini dilakukan dengan menjumlahkan semua nilai bobot dari kriteria yang ada. Nilai penjumlahan dari bobot harus mempunyai nilai 1,0. Misalkan ada empat kriteria yang digunakan maka: 1 CR + 2 CR + 3 CR + 4 CR = 1,0

2.3. Hirarki Pemilihan Ponsel

Penerapan model hirarki dalam penelitian ini menggunakan hirarki pada kasus “pemilihan ponsel yang paling disukai”. Bentuk struktur hirarki yang ada pada kasus pemilihan ponsel ini dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 2. Struktur Hirarki Pemilihan Ponsel [6]

Pada gambar diatas dapat dilihat, pada kasus pemilihan ponsel ini terdiri dari dua tingkat. Yang pertama adalah tingkat nol, yaitu tujuan dari pengambilan keputusan ini, yang adalah untuk memilih merek ponsel yang paling disukai. Kemudian pada tingkat satu, terdapat dua kriteria utama, yaitu:

1. Faktor subjektif

Faktor subyektif adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih ponsel yang didasarkan pada kriteria-kriteria subyektif masing-masing orang.

2. Faktor objektif

Adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih ponsel yang didasarkan pada kriteria-kriteria obyektif, bukan berdasarkan pada selera masing-masing orang. Akan tetapi lebih mengacu pada faktor-faktor luar yang mempengaruhi seseorang dapat memilih merek ponsel tersebut.

Setelah tingkat kesatu, terdapat tingkat kedua yang adalah penjabaran dari masing-masing kriteria-kriteria yang ada sebelumnya, yaitu faktor subjektif dan faktor objektif.

Pada faktor subjektif, terdapat beberapa subkriteria, yaitu:

1. Penampilan luar

Adalah hal-hal yang menyangkut kriteria-kriteria seperti model, berat, dan fitur yang melekat pada merek ponsel tersebut. Pemilihan merek ponsel yang lebih baik penampilan luarnya adalah subjektif menurut pengambil keputusan.

2. Kehandalan

Adalah hal-hal yang menyangkut kriteria-kriteria seperti ketahanlamaan merek ponsel tersebut, serta menyangkut cepat atau tidaknya ponsel tersebut rusak. Handal atau tidaknya suatu merek ponsel akan ditentukan menurut pemikiran pengambil keputusan sendiri.

3. Service

Adalah hal-hal yang menyangkut kriteria-kriteria seperti mudah tidaknya menemukan tempat

(4)

atau tidak. Penentuan service dari suatu merek menyangkut hal-hal seperti kemudahan mendapatkan chasing pengganti jika suatu saat membeli merek ponsel tersebut saat ini. Tentunya pengambil keputusan akan lebih memilih merek ponsel yang lebih rendah harga belinya daripada yang mahal. Penentuan harga beli merek mana yang lebih mahal dilakukan dengan jalan melihat harga beli rata-rata jenis ponsel dengan merek tersebut.

2. Harga Jual

Adalah nilai sisa dari merek ponsel tersebut ketika dijual kembali di pasaran. Seperti kita ketahui bahwa produk-produk, seperti ponsel akan selalu mengalami penurunan harga dipasar baik itu dalam jangka waktu yang lama atau tidak. Tentunya semakin tinggi harga jual, maka pengambil keputusan akan semakin memilih merek tersebut. Penentuan harga jual merek mana yang lebih tinggi dilakukan dengan jalan melihat harga jual rata-rata jenis ponsel dengan merek tersebut. yang akan menjadi dasar perbandingan yang akan dipilih pengambil keputusan.

3. MODEL KONSEPTUAL

Gambar 3. Model Konseptual

Model konseptual proses pengambilan keputusan dimulai dengan adanya profil konsumen sebagai user. Profil konsumen merupakan identitas dari konsumen yang akan melakukan pengambilan keputusan. Tidak menutup kemungkinan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain memiliki profil yang sama, baik dari segi hobi, status pekerjaan, maupun besarnya penghasilan.

Setiap konsumen memiliki kebutuhan akan ponsel yang berbeda-beda, sehingga faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam proses kriteria dan subkriteria yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel. Model keputusan analitik ini akan menghasilkan nilai prioritas berupa bobot dari kriteria dan sub-kriteria tersebut. Nilai bobot ini didapatkan dari proses pengolahan kriteria dan sub-kriteria menggunakan metode

Analythical Hierarchy Process (AHP). Model keputusan analitik ini akan menghasilkan alternatif pilihan ponsel dan nilai total ponsel sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Pada akhirnya konsumen dapat melakukan proses pemilihan ponsel yang paling sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Ada dua kemungkinan dari hasil pengolahan nilai prioritas ponsel dengan menggunakan metode AHP, yaitu konsumen setuju dengan hasil pengolahan dan konsumen tidak setuju dengan hasil pengolahan. Hal inilah yang akan menjadi

gap dan dapat dikelola sebagai knowledge. Hasil proses pengambilan keputusan untuk konsumen yang setuju dengan hasil pengolahan akan didokumentasikan kedalam database sistem, sehingga dapat dimanfaatkan oleh konsumen mentransmisikan suara (voice) saja, ada yang ingin ponsel yang bisa mengirim data atau gambar, dan banyak keinginan lainnya. Oleh karena itu pertimbangan konsumen dalam memilih ponsel makin beragam.

(5)

bentuk atau desain, fasilitas, kualitas dan harga. Oleh karena itu, konsumen memiliki banyak pilihan jenis ponsel untuk dimiliki. Namun, tidak sedikit konsumen menjadi kesulitan dalam hal penentuan ponsel yang sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang diinginkan.

Tidak sedikit konsumen yang memanfaatkan lebih dari satu media informasi untuk mendukung proses pencarian jenis ponsel yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kriteria yang diinginkan konsumen. Selain itu, dalam proses pengambilan keputusan konsumen tidak bisa mengetahui pasti seberapa besar nilai guna dari ponsel yang terpilih tersebut dari beberapa faktor, dan konsumen cenderung pada satu sudut pandang tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang juga punya kepentingan yang besar juga.

4.2 Gambaran Umum Sistem

Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem yang berupa perangkat lunak yang membantu pengambil keputusan yakni konsumen untuk pemilihan ponsel dengan menggunakan pendekatan metode AHP.

Konsumen pada awalnya diminta untuk mengisi profil konsumen seperti nama, jenis kelamin, usia, status pekerjaan, hobi dan penghasilan. Kemudian konsumen diberikan beberapa kriteria yang menjadi faktor dalam proses pengambilan keputusan untuk memilih ponsel yang sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen, lalu diproses melalui pemodelan menggunakan AHP. Analisis kriteria-kriteria penilaian ini menghasilkan keluaran berupa nilai prioritas kriteria. Kemudian setelah semua penilaian dianalisis, setiap penilaian diberi bobot, untuk selanjutnya dilakukan analisis pada setiap kriteria.

Pengambil keputusan dalam hal ini konsumen melakukan proses komunikasi dengan sistem mealui dialog yang telah disediakan. Konsumen dapat melakukan pengolahan data dan memberi perintah pada sistem untuk mengolah data yang ada sesuai model yang digunakan dan meminta sistem memberikan alternatif solusi setelah dimasukkan beberapa kriteria dan bobot yang diperhitungkan.

4.3 Metode Perancangan

Sistem pendukung penilaian perangkat ponsel yang paling sesuai keinginan merupakan sebuah sistem yang dapat merepresentasikan persepsi konsumen dalam hal pengambilan keputusan saat akan memilih jenis ponsel ke dalam sebuah aplikasi berbasis web, sehingga penilaian yang selama ini bersifat abstrak dapat didokumentasikan dan dipertanggungjawabkan secara subjektif. Sistem penilaian pada penelitian ini dibangun dengan metode AHP.

Untuk melihat proses pembuatan sistem ini, yang mencakup proses input dan proses output dinyatakan dengan Data Flow Diagram (DFD).

Gambar 4.DFD tingkat 0

Gambar 5.DFD tingkat 1

Gambar 6.DFD tingkat 2 pengolahan nilai dengan AHP

(6)

Gambar 7.Hirarki Pemilihan Ponsel

Selain hirarki sistem penilaian tersebut, terdapat juga skala penilaian pembandingan antar elemen. Skala nilai ini digunakan sebagai nilai dasar pembandingan antar elemen kriteria. Nilai yang digunakan sebagai nilai pembandingan ini berdasarkan teori AHP oleh Bourgeois (2005) yang paling sering digunakan:

TABEL 4.

TABEL PERBANDINGAN SKALA PENILAIAN ANTAR ELEMEN KRITERIA

Hasil Penilaian Kriteria A Kriteria B

A sangat jauh lebih penting dari B 1,9 0,1

A jauh lebih penting dari B 1,6 0,4

A sedikit lebih penting dari B 1,3 0,7

A dan B sama penting 1,0 1,0

A sedikit kurang penting dari B 0,7 1,3

A jauh kurang penting dari B 0,4 1,6

A sangat jauh kurang penting dari B 0,1 1,9

Perancangan flow chart untuk pengolahan nilai dengan AHP menunjukkan alur kerja atau proses pada pengolahan nilai perangkat ponsel.

Ga mbar 8.Flow chart pengolahan nilai dengan AHP

Basis data dibuat dengan menggunakan SQL Server. Struktur tabel tersebut adalah:

TABEL 5. TABEL PROFIL KONSUMEN No Field Name Data Type Description

1 nama varchar(40) nama konsumen

2 usia float(3) usia konsumen

3 jenis_kelamin float(3) jenis kelamin konsumen

4 status_pekerjaan float(20) pekerjaan konsumen

5 Hobi1 float(20) hobi pertama

6 Hobi2 float(20) hobi kedua

7 pndpatan float(20) pendapatan konsumen

Tabel profil digunakan untuk menyimpan data konsumen.

TABEL 6. TABEL BOBOT

No Field Name Data Type Description

1 ID_kriteria Varchar(15) ID kriteria

No Field Name Data Type Description

1 ID_sub Varchar(15) ID sub-kriteria

2 Nama_sub Varchar(40) Nama sub-kriteria

3 ID_kriteria Varchar(15) ID_kriteria

Tabel subkriteria digunakan untuk menyimpan semua subkriteria penilaian.

TABEL 8. TABEL NILAI

No Field Name Data Type Description

1 Id_ponsel Varchar(15) ID ponsel

2 ID_sub Varchar(15) ID sub kriteria

3 Nilai float(8) Nilai sub-kriteria

Tabel nilai digunakan untuk menyimpan data nilai perangkat dari masing-masing konsumen.

TABEL 9. TABEL TEMP

No Field Name Data Type Description

1 ID_kriteria Varchar(50) ID kriteria

2 nilai Float(8) Nilai kriteria

Tabel temp digunakan untuk menyimpan sementara nilai perhitungan pembandingan elemen kriteria.

Seteleh nilai bobot kriteria diketahui maka data di tabel ini akan terhapus.

TABEL 10. TABEL PONSEL

No Field Name Data Type Description

1 tipe varchar(30) tipe ponsel

2 merek varchar(10) merek ponsel

3 harga float(12) range harga

4 g2 number(5) jenis 2g network

5 g3 number(5) jenis 3g network

6 g5 number(5) jenis 3.5g network

7 dual varchar(18) dual sim

15 jack varchar(18) 3.5 mm audio jack

16 camera varchar(18) camera

17 c_flash varchar(18) camera flash

18 second_c varchar(18) secondary camera

19 mc varchar(18) memory card slot

20 gps varchar(18) GPS

30 s_time varchar(18) stand by time

(7)

Tabel ponsel digunakan untuk menyimpan data spesifikasi perangkat dari masing-masing ponsel.

TABEL 11.. TABEL PERANCANGANANTAR MUKA

No Menu Admin Konsumen

1 Welcome √ √

a. Login √

b. Logout √

2 Profil Konsumen √

Display pengolahan profil √

3 Pilih Kriteria √

Display pilih kriteria √

4 Banding Kriteria √

Display banding kriteria √

5 Filter √

Display filter ponsel

berdasarkan keinginan √

6 Pilih Ponsel √

Display pilih 3 ponsel yang

diminati √

7 Penilaian Subkriteria √

Display Penilaian subkriteria √

8 Input Ponsel √

Display Input spesifikasi

ponsel √

9 Profil user Admin √

Display pengolahan profil

admin √

10 Laporan √ √

a. Display laporan admin √

b. Display laporan

konsumen √

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada tahap yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang telah dibuat benar-benar sesuai dengan yang direncanakan. Pada implementasi perangkat lunak ini akan dijelaskan bagaimana program sistem pendukung penilaian perangkat ponsel dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini bekerja, dengan memberikan tampilan form-form yang dibuat dan sesuai dengan analisa kebutuhan proses serta perancangan yang telah dijelaskan sebelumnya.

5.2. Implementasi Prosedural

Implementasi prosedural merupakan penerapan dari rancangan yang telah dibuat sebelumnya menjadi bentuk program. Pada aplikasi sistem pendukung penilaian perangkat ponsel dengan metode AHP ini, mengutamakan pada proses pengolahan data (nilai, pengguna, dan bobot) serta pengolahan perhitungan nilai bobot kriteria. Pada implementasi prosedural ini menjelaskan tentang modul-modul apa saja yang digunakan dalam aplikasi ini.

Modul-modul yang ada di dalam aplikasi ini antara lain:

1. Modul pengolahan data.

Modul ini digunakan untuk mengelola data admin, data nilai perangkat, dan data bobot kriteria. 2. Modul perhitungan bobot kriteria.

Modul ini digunakan untuk menghitung nilai bobot kriteria dengan menggunakan metode AHP. Perhitungan ini dimulai dari pembandingan elemen kemudian diolah menjadi nilai bobot kriteria.

3. Modul perhitungan nilai perangkat.

Modul ini digunakan sebagai tahap sintesa penilaian dimana nilai dari item penilaian dikalikan dengan bobot kriteria item tersebut. Modul perhitungan ini akan menghasilkan nilai perangkat ponsel.

4. Modul perhitungan nilai total. Modul ini digunakan untuk mengitung nilai total dari keseluruhan penilaian yang ada pada system ini yaitu total nilai perangkat ponsel.

5.3. Pengujian Perangkat Lunak

Tahap pengujian perangkat lunak merupakan tahap pembandingan antara kebenaran masukan serta kesesuaian program dengan kebutuhan sistem.

5.4 Pengujian Masukan

Gambar 9. Hasil Masukan Profil Konsumen

(8)

Gambar 11. Antarmuka Masukan Pembandingan Kriteria

Gambar 12. Antarmuka Masukan Proses Filter

Gambar 13. Antarmuka Masukan Pilih Ponsel

Gambar 14. Antarmuka Masukan Penilaian Subkriteria

Gambar 15. Antarmuka Masukan Hasil Rekomendasi

Adapun kelebihan dan kekurangan sistem ini adalah:

1. Kelebihan Sistem:

1) Proses penilaian oleh konsumen lebih sederhana dan mudah

2) Tampilan yang user-friendly.

3) Selalu memberikan konfirmasi saat melakukan eksekusi sebagai informasi untuk memperjelas

4) Sistem menampilkan informasi spesifikasi lengkap dari ponsel yang menjadi rekomendasi.

5) Adanya rekomendasi berdasarkan penilaian para pengguna sebelumnya disetiap langkah dalam proses penilaian, sehingga akan membantu pengguna selanjutnya dalam melakukan proses penilaian.

2. Kekurangan sistem:

1) Kriteria pada struktur hirarki tidak dapat ditambah sesuai dengan keinginan pengguna.

2) Tidak ada tampilan visual dari pembuatan diagram hirarki pada proses pengambilan keputusan..

6. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian, analisis, perancangan sistem, pembuatan program sampai tahap penyelesaian program, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

(9)

2. Aplikasi ini mampu mengolah data penilaian perangkat ponsel. Sistem ini dapat menjadi sarana penyimpanan data-data tersebut sehingga dapat didokumentasikan. Dari pengolahan nilai ini dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat membantu meningatkan keefektifan keputusan memilih ponsel, karena alternatif pilihan ponsel diperoleh berdasarakn penilaian terhadap kriteria dan subkriteria yang diinginkan.

3. Dengan adanya sistem ini akan membantu konsumen untuk mengetahui alternatif ponsel yang paling sesuai dengan keinginan dan sebagai bahan pertimbangan ketika akan membeli ponsel.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sprague, R.H. & Watson H.J. Decision Support Systems: Putting Theory Into Practice. Englewood Clifts, N.J: Prentice Hall. 1993.

[2] Kusrini, M.Kom. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. C.V Andi Offset, Yogyakarta. 2007.

[3] Marimin. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo. 2004

[4] Susila, W.R. & Munadi, R. (2007). Penggunaan Analytical Hierarchy Process untuk Penyusunan Prioritas Proposal

Penelitian. Artikel Internet:

http://www.litbang.deptan.go.id/warta-ip/pdf-file/1.wayanerna_ipvol16-2-2007.pdf . Diunduh tanggal 09 Juni 2010.

[5] Bourgeois, R. Analytical Hierarchy Process: An Overview. Bogor: UNCAPSA-UNESCAP. 2005.

(10)

Gambar

TABEL 2.TABEL PERBANDINGAN ANTAR KRITERIA
TABEL 3. TABEL SINTESA PENILAIAN
Gambar 3. Model Konseptual
Gambar 4. DFD tingkat 0
+3

Referensi

Dokumen terkait

Univ~rsitas Islam Indonesia. Hasil pengujian didapat nilai beban maksimum, data hasil pengujian pada Lampiran 1 dan hasil perhitungan kuat desak benda uji seperti

Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan,

Digital Tapis Analog 1 2 Tapis Digital 1 Pengolahan Isyarat Multimedia + Praktikum PerkembanganPengolahan Sinyal Multimedia dalam telekomunikasi 0.6 3 Sistem pendekatan

1. Anatomi kekerasan dalam pembelajaran dapat dibedah melalui beberapa aspek: Anatomi kekerasan dalam penelitian ini dikonstruksi dari beberapa aspek, yaitu: aktor, locus

Kemudian untuk penentuan orientasi arah Utara – Selatan benar, poros/sumbu rotasi Bumi (bukan arah Utara – Selatan medan magnit Bumi) dengan memanfaatkan posisi geosentrik

TESIS AKUMULASI LOGAM BERAT Pb, Cd, DAN Zn PADA BEBERAPA ORGAN IKAN TONGKOL LISONG Auxis rochei DI WILAYAH MUNCAR, BANYUWANGI yang dipersiapkan dan disusun oleh Fitroh Dwi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). unit kerja di lingkungan Kantor Pemerintahan Kota Yogyakarta yang mengimplementasikan sistem manajemen arsip elektronik; 2). sistem