• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Penyuluhan Jamur Kuping Budidaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bahan Penyuluhan Jamur Kuping Budidaya"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BUDIDAYA JAMUR KUPING

Disampaikan pada

Penyuluhan Petani Jamur Kuping MEKARSARI

(2)

Aspek Produksi

Bibit

Mutu bibit menentukan jumlah dan mutu jamur

kuping yg dihasilkan

Nilai EKB menunjukkan banyaknya media yang

dapat dikonversi menjadi tubuh buah

(3)

Baglog jamur kuping yang memiliki EKB 30

persen, artinya dalam satu baglog yang

berbobot satu kg hanya dihasilkan jamur

kuping sebanyak 300 gram.

Bibit jamur yang bermutu tinggi adalah bibit

(4)

Beberapa ciri bibit jamur yang bermutu baik

Pertumbuhan miseliumnya merata, padat, dan stabil.

(5)

Miseliumnya tidak terkontaminasi.

Baglog yang terkontaminasi dicirikan dengan perubahan

warna pada substrat menjadi coklat kehitaman, hijau, atau warna lain sesuai jenis kontaminannya

Baglog yang terkontaminasi, pertumbuhan miseliumnya

terhambat, seperti berhenti, dan tumbuhnya tidak merata.

Miselium tidak sepenuhnya menutupi seluruh bagian baglog,

(6)

Tidak memilih baglog yang sudah putih penuh, tetapi terlihat

agak keriput walaupun belum dibuka penutup kapasnya,

karena kemungkinan baglog tersebut sudah lama putih, tetapi belum dibuka-buka.

Sebabnya, baglog yang tidak segera dibuka jika sudah putih

penuh (disarankan baglog dibuka saat miselium sudah

tumbuh 80 persen), miselium jamur akan menghisap nutrisi yang ada dalam baglog, karena miselium akan tetap

merambat walau baglog sudah putih penuh.

Akibatnya, nantinya jamur yang dipanen akan berkurang

(7)

Faktor keasaman (pH)

Faktor keasaman (pH) media juga perlu

menjadi pertimbangan dalam memilih bibit

jamur dalam baglog.

Kadar keasaman media yang optimal selama

pertumbuhan jamur kuping akan menentukan

kuantitas dan kualitas jamur yang dihasilkan

pH optimmal berada pada kisaran 5 hingga

(8)
(9)

Aspek Manajemen

Pertumbuhan dan proses reproduksi jamur

kuping sangat dipengaruhi oleh lingkungan

tumbuh

Kondisi lingkungan tumbuh yang optimal

berbeda untuk tiap tahap pertumbuhan dan

perkembangan jamur kuping.

(10)

Suhu

Kisaran suhu untuk pertumbuhan miselium berbeda dengan

kisaran suhu untuk pembentukan tubuh buah.

Kisaran suhu optimal untuk pertumbuhan miselium jamur

kuping adalah 20 hingga 34 derajat celcius, sedangkan untuk tahap pembentukan tubuh buah adalah 24 hingga 27 derajat celcius.

Dengan termometer akan bisa dipastikan suhu ruang

(11)

Kelembaban Udara

Kelembaban optimal untuk pertumbuhan jamur kuping adalah

antara 80 hingga 90 persen

Kelembaban ideal ini bisa dipertahankan dengan cara

melakukan pengabutan secara berkala

Untuk produksi skala kecil, pengabutan dilakukan dengan

sprayer (hand sprayer atau knapsack sprayer).

Frekuensi pengabutan dilakukan sesuai dengan kondisi iklim

daerah setempat, namun minimal dilakukan dua kali sehari.

Jika cuaca panas disertai suhu udara tinggi dan kelembaban

rendah, pengabutan hendaknya dilakukan sebanyak dua sampai empat kali sehari.

Pengabutan bisa dilakukan sampai lima kali sehari jika suhu

(12)

Dengan memasang

hygrometer

, akan bisa

diketahui dengan tepat tingkat kelembaban

ruang kumbung setiap saat

(13)

Sirkulasi Udara

Kumbung yang memiliki sirkulasi udara kurang baik akan

menyebabkan pertumbuhan jamur kuping kurang optimal.

• Tingginya kadar CO2 bisa mengakibatkan pembentukan primordia

(pin head) terganggu dan tubuh buah yang terbentuk tidak sempurna (malformation).

Kadar CO2 yang tinggi secara sederhana bisa diketahui bila ketika

berada di dalam kumbung terasa sesak dan sulit bernafas.

Untuk mengatasi keadaan itu, kumbung harus dilengkapi dengan

ventilasi udara yang baik

Sirkulasi udara dapat diatur dengan membuka jendela kumbung

(14)
(15)

Intensitas Cahaya

Pada dasarnya proses budidaya jamur kuping tidak

memerlukan intensitas cahaya yang tinggi, sehingga

tidak diperlukan penyinaran secara langsung

Cahaya hanya diperlukan pada saat pembentukan

primordia dan proses pembesaran tubuh buah

Cahaya berfungsi sebagai pendorong pembentukan

primordial jamur (

pin head

) dan perkembangan badan

buah saja

(16)

Pemeliharaan

Sanitasi Kumbung dan Baglog

Sanitasi kumbung dan baglog penting dilakukan sebagai

salah satu cara untuk menghindari kontaminasi baglog oleh jamur lain

Sanitasi juga merupakan salah satu bentuk kegiatan

pencegahan terhadap gangguan hama.

Pembersihan kumbung dilakukan setiap hari dengan cara

menyapu dan membuang kotoran yang ada di dalam kumbung

Sementara itu, kegiatan membersihkan baglog dilakukan

(17)
(18)

Pengendalian Organisme Pengganggu

Organisme pengganggu pada jamur kuping berupa gulma,

hama, dan penyakit

Gulma yang dimaksud adalah keberadaan jamur lain yang

tidak diharapkan tumbuh di media jamur kuping.

Gulma ini muncul bisa karena proses sterilisasi media atau

bibit yang kurang sempurna dan sanitasi baglog yang buruk.

Karena itu pengamatan pada baglog harus sering dilakukan. Jika ada jamur lain harus segera diambil menggunakan pinset.

(19)

Hama merupakan hewan pengganggu yang bisa merusak jamur

kuping atau media tumbuh jamur.

Hama pada jamur kuping bisa berupa: cacing, tikus, rayap, lalat,

dan tungau.

Pengendalian cacing dilakukan secara manual ketika terlihat gejala

serangan cacing.

Untuk hama tikus, bisa diatasi dengan cara menangkap dan

menutup lobang tempat tikus masuk, serta melakukan sanitasi kumbung dengan baik. Jika cara manual ini tidak berhasil, bisa diberikan rodentisida atau pestisida khusus untuk tikus.

Pengendalian rayap juga bisa dilakukan secara manual, namun jika

tidak berhasil, bisa diberikan insektisida khusus rayap, seperti Cypermetrin, Fenvarelate, atau Chlooropyrifos.

Keberadaan lalat harus dihindari dengan cara melakukan sanitasi

kumbung.

Sementara itu, untuk mengatasi serangan tungau, perlu dilakukan

(20)

Penyakit

pada jamur bisa disebabkan oleh

beberapa faktor, diantaranya virus, bakteri,

fungi, dan kapang.

Kontaminan ini bisa menyebabkan kerusakan

pada tubuh buah atau media tumbuh jamur.

Jamur yang terserang menjadi busuk, berlendir,

berubah warna, dan memiliki bintik-bintik noda.

Selain mengurangi kuantitas juga bisa

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Pengamatan observer terhadap pembelajaran yang menunjukkan karakteristik pembelajaran sebagai berikut: (1) guru model melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang

cukup menahan tekan.Dengan terpenuhinya kondisi tekuk lentur dan tekuk torsi seperti yang dibuktikan pada perhitungan di atas, maka profil yang digunakan yaitu 2L

Dalam manajemen operasi, pengendalian kualitas merupakan salah satu teknik yang perlu dilakukan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk berupa barang atau

Jumlah pelanggan/ jumlah sambungan aktif yang terlayani dari keseluruhan desa berjumlah 743.Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 10

Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia (P4ST

Setelah memberi rating dari segi rasa, aroma, dan warna anda diminta untuk mengurutkan sampel dari segi keseluruhan/ overall (rasa, aroma, dan warna).. Setelah

Untuk output pada IPO diagram terdapat 17 output yaitu daftar strata, daftar tunjangan, daftar unit,bagian & bidang, daftar jabatan, daftar golongan, daftar

User yang memasuki program aplikasi ini akan dapat langsung belajar dan didalam media interaktif global warming ini terdapat enam button yaitu button materi, button permainan,