• Tidak ada hasil yang ditemukan

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA HAM E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA HAM E"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA (HAM)

Pendidikan

Kewarganegaraan

Kelompok 3

Nama Kelompok :

1.

Dewi Murtasiah

2.

Dina Yuliana

3.

Dudi

4.

Endang As’ad Fauzy

5.

Fahri Ilham Derajat

Kelas Sabtu

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufk dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

I.I

Latar Belakang

Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha

Esa yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh

negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan

serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini

memperjuangkan hak asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang telah

berabad-abad dirampas oleh penjajah.Para pendiri negeri ini telah

merasakan sendiri bagaimana penderitaan yang dialami karena

hak asasinya diinjak-injak oleh penjajah. Oleh karena itu, tidak

mengherankan setelah berhasil mencapai kemerdekaan, para

pendiri negeri ini mencantumkan prinsip-prinsip HAM dalam

Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan Pembukaannya)

sebagai pedoman dan cita-cita yang harus dilaksanakan dan

dicapai.

(4)

Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang HAM

dan kaitan antara HAM dan Negara Hukum.

I.II Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Hukum Negara dan Hak Asasi Manusia (HAM) ?

2. Apa saja ciri-ciri, tujuan hokum Negara dan HAM bagi

masyarakat?

3. Pasal-pasal berapa saja HAM Dalam Undang-Undang 1945 ?

I.III Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini berdasarkan

rumusan masalah di atas adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian tentang Hukum Negara dan

Hak Asasi Manusia (HAM).

2. Untuk mengetahui ciri, tujuan dari Hukum Negara dan HAM

tersebut.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

II.I Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Negara merupakan kumpulan dari suatu masyarakat yang sempurna. Sempurna dalam hal ini memiliki kelengkapan yang internal dan eksternal. Internal dalam hal ini artiannya adalah adanya penghargaan nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan masyarakat itu. Contoh yang dapat diberikan ialah adanya penghargaan yang mengenai saling menghargai di antara sesama manusia. Selain itu, eksternal ialah jika di dalam suatu keberadaan suatu masyarakat dapat memahami dirinya sendiri bagian dari organisasi masyarakat yang lebih luas.

Negara dalam hal ini harus memberikan gambaran mengenai kumpulan dari masyarakat yang sempurna. Terdapat beberapa pendekatan yang membangun teori mengenai negara. Hal ini yang memberikan berbagai cara dalam melakukan pendekatan. Selain itu, dari adanya masyarakat yang sempurna maka akan terbentuklah negara hukum. Negara hukum secara terminologis terdiri dari kata

Rechtsstaat atau Rule of Law.

(6)

Dalam konstitusi, yaitu UUD 1945 Indonesia sebagai negara hukum dijelaskan dalam pasal 1 ayat 3 UUD Negara RI 1945 (amandemen ketiga) mengenai “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”. Konsep negara hukum ini mengarah pada tujuan terciptanya kehidupan demokratis dan terlindungi hak asasi manusia, serta kesejahteraan yang berkeadilan. Selain itu, terdapat pembuktian lain yang membahas mengenai konsep negara hukum, yaitu terdapat dalam Pembukaan UUD Negara RI 1945 Alinea IV, yaitu negara bertugas dan bertanggungjawab tidak hanya melindungi segenap bangsa Indonesia tetapi juga memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Terdapat bukti lain yang menguatkan mengenai keberadaan negara hukum di Indonesia dalam arti material, yaitu negara turut aktif dan bertanggungjawab atas perekonomian negara dan kesejahteraan rakyat.

II.I Ciri, Makna dan Tujuan Pokok Negara Hukum dan HAM

II.I.I Ciri, Makna dan Tujuan Negara Hukum

Terdapat ciri negara hukum, yaitu hak asasi manusia terjamin oleh undang-undang, supremasi hukum, pembagian kekuasaan (Trias Politika), kesamaan kedudukan di depan hukum, peradilan administrasi dalam perselisihan, kebebasan (dalam menyatakan pendapat, bersikap, dan berorganisasi), pemilihan umum yang bebas, dan badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. Di Indonesia menjadi negara hukum memiliki makna tersendiri, yaitu negara hukum dinamis atau negara kesejahteraan (welfare state), yang membawa implikasi bagi para penyelenggara negara untuk menjalankan tugas dan wewenangnya secara luas dan komprehensif dilandasi ide-ide kreatif dan inovatif.

(7)

sejak berada dalam kandungan dan sebagai pemberian Tuhan. Hal ini menjadi pemandu bagi negara untuk melindungi warga negaranya. Selain itu, perlindungan manusia mengenai hak asasi manusia di Indonesia secara yuridis didasarkan pada UUD 1945.

II.I.I Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia (HAM)

Ciri pokok dari hakikat HAM adalah :

 HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.

 HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik ataupun asal-usul social dan bangsa.

 HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi hak orang lain.

Adapun Tujuan HAM diantaranya

Sementara tujuan HAM itu sendiri adalah memanfaatkan pengetahuan tentang factor social dan psikologi dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. Selain itu, dapat memenuhi kebutuhan antara indiividu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap kerjasama, menghilangkan sikap egois/paling benar, menghindari dari sikap stagnan karena “ manusia adalah makhluk homo socius” mengubah sikap dan perilaku diri sendiri dan orang laen, serta memberikan bantuan kepada sesama.

II.I Hak Asasi Manusia Dalam UUD 1945

Masalah Hak Asasi Manusia (HAM) secara jelas diatur dalam UUD 1945 yang diamandemen. Tapi, bukan berarti sebelum itu UUD 1945 tidak memuat masalah HAM. Hak asasi yang diatur saat itu antara lain hak tentang merdeka disebut pada bagian pembukaan, alinea kesatu. Kemudian, hak berserikat diatur dalam pasal 28, hak memeluk agama pada pasal 29, hak membela negara pada pasal 30, dan hak mendapat pendidikan, terdapat pada pasal 31.

Dalam UUD 1945 yang diamandemen, HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J.

Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.

Pasal 28 B : (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

(8)

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28 D : (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28 E : (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih

kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta hendak kembali.

(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan

menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuruninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28F: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. **) Pasal 28G (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. **) (2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak

memperoleh suaka politik dari negara lain. **)

Pasal 28H (1)Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, berte mpat tinggal, dan

pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang be rmartabat. **)

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun. **)

Pasal 28I (1)

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan p ikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui

sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk

(9)

hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. **)

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas

dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. **) (3) Identitas budaya dan hak masyarakat

tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban. **)

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. **)

(5)

Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundanganundangan. **) Pasal 28J (1)

Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. **)

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud

semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghorsemata-matan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilainilai agama, keamanan, dan ketertiban

umum dalam suatu masyarakat demokratis. **)

(10)

III.I Kesimpulan

Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan HAM, regulasi hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU No. 26 Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan iklim penegakkan hukum yang sehat. Artinya kebenaran hukum dan keadilan harus dapat dinikmati oleh setiap warganegara secara egaliter. Disadari atau tidak, dengan adanyapolitical will dari pemerintah terhadap penegakkan HAM, hal itu akan berimplikasi terhadap budaya politik yang lebih sehat dan proses demokratisasi yang lebih cerah. Dan harus disadari pula bahwa kebutuhan terhadap tegaknya HAM dan keadilan itu memang memerlukan proses dan tuntutan konsistensi politik. Begitu pula keberadaan budaya hukum dari aparat pemerintah dan tokoh masyarakat merupakan faktor penentu (determinant) yang mendukung tegaknya HAM.

III.I Saran

Pengawalan penegakkan HAM kian berat. Tak semudah membalik telapak tangan. Buktinya di bangsa yang berumur 69 tahun ini belum bisa sepenuhnya menancapkannya. Walau masih bangsa muda dibandingkan dengan Negara-negara barat, namun waktu seperti itu bukanlah sempit bagi pemerintah kita untuk mewujudkannya. Namun mari kembali lagi pada kenyataannya. Bangsa Indonesia belum menjamin HAM warganya.

Di butuhkan keseriusan pemerintah untuk mempelopori penegakkan HAM di Indonesia. Tentu saja itu tidak cukup, hanya pemerintah namun,partisipasi dan kerja sama warga nemasih sangat dibutuhkan kerjasama warna Negara Indonesia yang semoga baik-baik saja. Kemudian secara sinergi merongrong Negara Indonesia yang adil.

Referensi

Dokumen terkait

Menpan (1997), pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang

Hasil dari penelitian ini adalah; ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan pengucapan bahasa Inggris siswa kelas lima SDN Purwosari 1 Kudus pada tahun akademik

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Klementina

Setelah mengerti cara membaca masing-masing titik, sekarang kita akan mencoba menyimpan data yang telah dibaca (otomatis), Siapkan Flash disk , Colokkan

Kontraksi isometrik menyebabkan peningkatan tekanan otot atau kerja otot tetapi tidak ada pemendekan atau gerakan aktif dari otot, misalnya, menganjurkan klien

Menurut Yogi, rencana studi Amdal pembangunan Bandara NYIA baru mulai tahap pelaksanaan, atau bersamaan proses pengadaan tanah hampir selesai– karena sudah sampai tahapan

Program ini dirancang untuk memudahkan puskesmas dalam pengelolaan data dan informasi dengan input seminim mungkin dan output semaksimal mungkin... pelayanan dalam gedung : SIMPUS

Hal tersebut sesuai dengan definisi masyarakat yang merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat- istiadat tertentu yang