Vol. 6, No. 2, Desember 2017
ISSN 2089-2802
JURNAL
PENDIDIKAN INFORMATIKA DAN SAINS
SURAT KEPUTUSAN REKTOR IKIP PGRI PONTIANAK
Nomor: 052/L.202.103/LEMLIT/VIII/2017, Tanggal 14 Agustus 2017
Pelindung:
Rektor IKIP PGRI Pontianak
Penanggung Jawab:
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IKIP PGRI Pontianak
Penyunting Ahli:
Dr. Kadir, S.Pd., M.Si. (Universitas Halu Oleo Kendari) Dr. Imam Sujadi, M.Si. (Universitas Sebelas Maret Surakarta) Dr. Hj. Syarifah Fadillah, M. Pd. (IKIP PGRI Pontianak)
Ketua Tim Penyunting: Nurhayati, M.Pd., M.Si.
Tim Penyunting: Sri Koriaty, S.Kom., M.Pd. Muhamad Arpan, S.Kom., M.Pd.
Alamat:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IKIP PGRI Pontianak Rektorat IKIP PGRI Pontianak Lantai 2
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 ISSN 2089-2802
iii
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga jurnal ini dapat terbit dan semoga menjadi titik tolak terbitnya gagasan dan cita-cita menuju masyarakat yang akademis spiritual.
Jurnal ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian IKIP PGRI Pontianak dengan menitikberatkan kepada pengembangan wacana ilmiah terutama bidang pendidikan. Pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang berkebudayaan, demikianlah perkataan yang dikemukakan oleh para empu pada masa lampau. Oleh karena itu seyogyanyalah kita sebagai penerus dapat mengambil manfaat daripada gerak sejarah pendidikan di Indonesia.
Jurnal ini berisi tentang hasil penelitian dengan fokus bidang pendidikan. Masalah pembelajaran di kelas yang penuh problema dan bagaimana cara/metode alternatif yang dikembangkan agar tercipta pembelajaran yang baik. Selanjutnya juga diketengahkan
salah satu pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan guna memecahkan permasalahan tersebut.
Kami haturkan banyak terima kasih kepada para penulis yang telah bersedia memberikan hasil penelitiannya melalui tulisan ilmiah ini agar dapat disebarluaskan kepada masyarakat dengan slogan membangun “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tidak lupa juga kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penyunting, Bapak Dr. Kadir, S.Pd., M.Si., Bapak Imam Sujadi, M.Si., dan Ibu Dr. Hj. Syarifah Fadillah, M. Pd. yang bersedia berkorban menyediakan waktunya untuk memberikan pesan, kesan dan menyunting naskah jurnal ini agar menjadi lebih berkualitas.
Pontianak, Desember 2017
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol. 6, No. 2, Desember 2017
Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Karakter
Tanggung Jawab dan Kemampuan Kognitif Siswa ... 132-143 Mastuang, Elfa Erliana, Misbah, Sarah Miriam
Kriteria Dan Bentuk Buku Teks Sains Masa Depan ... 144-154 Tomo Djudin
Optimalisasi Disposisi Matematis Melalui Pengembangan Bahan Ajar
Materi Teori Grup Bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika ... 155-165 Yulis Jamiah
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran KKPI terhadap
Kemampuan Psikomotorik Siswa ... 166-176 Petrus Sii, Unung Verawardina, Muhamad Arpan, Dewi Sulistiyarini
Persepsi Mahasiswa Tentang Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Dosen terhadap
Motivasi Belajar Mahasiswa pada IKIP PGRI Pontianak... 177-190 Nurbani, Erni Fatmawati, Chandra Lesmana, Sri Koriaty
Komparasi TPS, NHT dan TGT Materi Relasi dan Fungsi Ditinjau dari
Kemampuan Awal Siswa SMP ... 191-207 Karsiyo
Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemampuan
Koneksi Matematis dengan Prestasi Belajar Mahasiswa ... 208-218 Hodiyanto
Penyediaan Bahan Bacaan Berupa Buku Saku untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 5 Monterado ... 219-229 Eka Trisianawati, Tomo Djudin, Thomas Katihada
Pengaruh Kondisi Kelas, Fasilitas laboratorium dan Fasilitas Pendukung
Pembelajaran terhadap Kenyamanan Belajar Mahasiswa... 230-242 Winna Dharmayanti, Ratih Widya Nurcahyo, Isnania Lestari
Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis dari Ekstrak
v Kontribusi Keterampilan Proses Sains Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Materi Wujud Zat dan Perubahannya ... 257-266 Ira Nofita Sari, Idham Azwar, Riska
Kelayakan Animasi Stop Motion Pembuatan Cake Pepaya Sub materi
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 ISSN 2089-2802
vi
Pedoman Penulisan
1. Judul artikel maksimal 15 kata, ditulis dalam bentuk Times New Roman 14 bold (huruf kapital).
2. Nama Penulis ditulis dalam bentuk Times New Roman 12 bold dilengkapi asal instansi dan alamat
instansi ditulis bentuk Times New Roman 10 bold.
3. Abstrak memuat uraian singkat mengenai tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.
Abstrak terdiri dari 100-150 kata ditulis dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak dilengkapi
dengan kata kunci yang menggambarkan ranah masalah yang diteliti dan istilah-istilah pokok yang
mendasari pelaksanaan penelitian.
4. Artikel dapat berupa hasil penelitian, pemikiran, gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, tinjauan
kepustakaan, dan tulisan praktis dalam bidang ilmu pengetahuan dan rekayasa.
5. Isi Artikel meliputi pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan. Adapun cara penulisannya
sebagai berikut.
PENDAHULUAN (Bagian pendahuluan berisi latar belakang dan masalah, rencana pemecahan masalah,
tujuan penelitian/penulisan, rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti/ditulis).
METODE (Bagian metode berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel (subjek penelitian), teknik
dan alat pengumpulan data, dan teknik analisis data. Untuk artikel berupa gagasan konseptual, kajian dan
aplikasi teori, tinjauan kepustakaan, dan tulisan praktis dalam bidang ilmu pengetahuan dan rekayasa
bagian metode diganti dengan sub-sub judul sesuai dengan kebutuhan).
HASIL DAN PEMBAHASAN (Bagian pembahasan berisi analisis data, pengujian hipotesis,
temuan-temuan dan mengaitkan hasil temuan-temuan penelitian dengan kajian teori serta memunculkan teori-teori baru
atau modifikasi teori yang telah ada).
SIMPULAN (Bagian simpulan menyajikan ringkasan dari uraian mengenai hasil dan pembahasan,
mengacu pada tujuan penelitian).
UCAPAN TERIMA KASIH (Jika ada)
DAFTAR PUSTAKA (Daftar pustaka disajikan dengan penulisan dalam huruf Times New Roman 12,
spasi 1 diurutkan secara alfabetis dan kronologis)
Anderson, D.W., Vault, V.D. & Dickson, C.E. 1999. Problems and Prospects for the Decades Ahead: Competency Based Teacher Education. Berkeley: McCutchan Publishing Co.
Saukah, A. & Waseso, M.G. (Eds.). 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah (Edisi ke-4, cetakan ke-1). Malang: UM Press.
6. Jika ada sub judul dari isi pemikiran, maka penulisannya sebagai berikut.
JUDUL; Sub Judul; Anak sub judul
7. Naskah jurnal ditulis minimal 10 halaman dan maksimal 15 halaman
8. Naskah dikirim dalam bentuk softcopy atau hardcopy ke alamat berikut:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat IKIP PGRI Pontianak (Rektorat IKIP PGRI
166
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
PADA MATA PELAJARAN KKPI TERHADAP
KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK SISWA
Petrus Sii1, Unung Verawardina2, Muhamad Arpan3, Dewi Sulistiyarini4 1Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP St. Paulus Ruteng, Jln. Ahmad Yani No. 10 Ruteng
2, 3, 4Prodi Pendidikan TIK IKIP PGRI Pontianak Jln. Ampera No. 88 Pontianak 1e-mail: piter_svd@yahoo.com
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Kemampuan psikomotorik siswa pada mata pelajaran KKPI; dan (2) Apakah model pembelajaran inkuiri menghasilkan kemampuan psikomotorik siswa lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design
dengan rancangan posttest-only control group design. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Ende, Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur. Sampel yang digunakan adalah kelas X(B) sebagai kelompok eksperimen dan kelas X(C) kelompok kontrol. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes psikomotorik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa yang diterapkan model pembelajaran inkuiri nilai rata-rata sebesar 83,78 kategori sangat baik, sedangkan kemampuan psikomotorik siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional nilai rata-rata sebesar 74,71 kategori baik. Kesimpulan dari hasil penelitian terbukti bahwa hasil kemampuan psikomotorik siswa yang diterapkan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi maka hasilnya lebih baik dari pada siswa yang diterapkan dengan pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: model pembelajaran inkuiri, kemampuan psikomotorik.
Abstract
The research was to find out: (1) Students psychomotoric ability on KKPI lessons; and (2) to know whether the inquiry learning model produces students’ psychomotoric ability better than conventional learning model. The research method employed quasi experimental design with posttest-only control group design. The research located at SMK Negeri 1 Ende, Ende Regency East Nusa Tenggara. The sample was class X(B) as experiment group and class X(C) as control group. The data collection instrument was a psychomotor test. The learning outcomes interm of mean score of the students’ psychomotoric ability who applied inquiry model that is 83.78 (very good category), higher than students’ psychomotoric ability who applied conventional learning, that is 74.71 (good category). The research concludes that the result of psychomotoric ability of students applied by inquiry model is higher, and accordingly, the result is better than the students who applied conventional learning.
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.6, No. 2, Desember 2017
167
PENDAHULUAN
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Pesatnya perubahan dan perkembangan
secara global, maka semakin besar pula tuntutan perubahan sumber daya manusia
yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang baik dan
berkualitas, perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sumber
daya manusia merupakan aspek utama yang harus diperhatikan dalam pendidikan
kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki berbagai macam bidang
keahlian dalam mempersiapkan sumber daya lulusan yang memiliki keterampilan
untuk masuk ke dunia kerja. Pada kurikulum pendidikan kejuruan yang tertera
pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.70 tahun
2013 dengan tegas menjelaskan bahwa kurikulum kejuruan yang terintegrasi
dalam kurikulum 2013, untuk mempersiapkan siswa secara lebih potensial untuk
menjadi manusia yang berkualitas di masa kini dan masa yang akan datang. Tidak
dapat dipungkiri bahwa tuntutan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
pada era global semakin hari semakin kompleks. Berbagai keterbatasan menjadi
penyebab menurunnya kualitas pendidikan salah satunya adalah model
pembelajaran yang diterapkan belum sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Optimalisasi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan tujuan
pembelajaran belum terlalu nampak dalam pembelajaran konvensional yang
diterapkan.
Ada enam hasil pembelajaran dari pendidikan kejuruan yang meliputi
keahlian rutin, akal, kemahiran fungsional, keahlian, sikap, dan psikomotorik
(Lucas, dkk., 2012: 115). Pada pendidikan kejuruan khususnya penekanan aspek
kemampuan psikomotorik adalah bagian terpenting bagi siswa dalam
pembelajaran. Rahyubi (2012: 208) menjelaskan pembelajaran motorik sebagai
suatu proses belajar yang mengarah pada dimensi gerak, dimana seorang yang
melakukan proses pembelajaran motorik dengan baik dan benar, akan mengalami
168
sebuah keterampilan siswa dibekali berbagai kemampuan dalam memahami
konsep ilmu tertentu dan diaplikasikan melalui kegiatan nyata melalui latihan
keterampilan. Salah satu mata pelajaran yang menitik beratkan melatih
keterampilan kemampuan psikomotorik siswa yakni mata pelajaran Keterampilan
Komputer dan Pengelola Informasi (KKPI) di SMK.
Kenyataan yang terjadi di SMK Negeri 1 Ende bahwa siswa masih
mengalami kesulitan dalam memahami materi pada mata pelajaran KKPI, serta
kemampuan psikomotorik siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal. Hal
tersebut diakibatkan karena kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh guru
sehingga siswa kurang aktif melatih keterampilan dalam pembelajaran. Oleh
karenanya, dibutuhkan suatu penanganan dalam desain pembelajaran yang lebih
inovatif untuk menyelesaikan persoalan meningkatakan kemampuan psikomotorik
siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dianggap dapat mengatasi persoalan
tersebuat adalah model pembelajaran inkuiri. Alasan mengapa mata pelajaran
KKPI cocok dengan model pembelajaran inkuiri karena dapat menyediakan siswa
beraneka ragam pengalaman yang konkrit, menciptakan pembelajaran aktif yang
mendorong dan memberikan ruang serta peluang kepada siswa untuk mengambil
inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan
psikomotorik.
Secara teori tujuan model pembelajaran inkuiri terletak pada kemampuan
siswa untuk memahami, kemudian mengidentifikasi dengan cermat dan teliti,
yang diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas permasalahan yang
tersaji (Anam, 2015: 8). Bruner (Hosnan, 2014: 346) mengatakan model
pembelajaran inkuiri menekankan pada pentingnya siswa menemukan dan
memecahkan masalah sehingga siswa dapat menemukan konsep secara mandiri.
Pada konteks pembelajaran KKPI siswa dapat memahami materi secara cermat
dengan menemukan dan mengkonstruksikan pengetahuanya secara mandiri, teliti,
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.6, No. 2, Desember 2017
169 dan pengelolaan informasinya. Siswa diarahkan untuk terlibat aktif sehingga
memungkinkan kemampuan psikomotor pada pelajaran semakin optimal.
Model pembelajaran inkuiri memiliki pengaruh positif terhadap
keberhasilan belajar yang meliputi pengetahuan proses berpikir, sikap, dan
keterampilan siswa. Berdasarkan hasil penelitian Brickman (2009:4) siswa yang
diterapkan model pembelajaran inkuiri menunjukkan peningkatan keterampilan
yang signifikan sebesar 2%. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Bilgin (2009: 142) menunjukkan hasil kinerja siswa lebih baik setelah
menggunakan model pembelajaran inkuri dari pada siswa yang diterapkan
pembelajaran konvensional. Hasil penelitian Trisianawati juga memperlihatkan
bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar (2016:
24).
Berdasarkan permasalahan dan solusi yang ditawarkan, maka menjadi layak
dan penting untuk diterapkanya model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran
KKPI, karena siswa diberikan sebuah pesoalan tentang salah satu program
aplikasi yang akan dipelajari, kemudian memberikan stimulus kepada siswa untuk
memecahkan persoalan yang tengah dihadapi, dan selanjutnya mengambil
kesimpulan dari apa yang siswa temukan. Keseluruhan proses tersebut tentunya
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan
keterampilan dalam pembelajaran. Harapanya agar siswa memiliki kemampuan
psikomotorik yang mempuni pada mata pelajaran KKPI hingga nantinya siap
menghadapi tantangan global dan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas siap kerja.
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa
pada mata pelajaran KKPI dan mengetahui apakah model pembelajaran inkuiri
menghasilkan kemampuan psikomotorik siswa lebih baik dari pada model
pembelajaran konvensional.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
170
inkuiri untuk kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional untuk kelas
kontrol. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest-only
control group design karena setelah diberikanya perlakuan kepada kedua kelas
tersebut maka diberikan tes akhir berupa tes psikomotorik yang dilakukan secara
praktik, kemudian melihat apakah terdapat perbedaan hasil kemampuan
psikomotorik siswa kelas eksperimen dengan siswa kelas kontrol.
Populasi penelitian kelas X yang berjumlah 3 kelas dengan 97 siswa di
SMK Negeri 1 Ende, Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur, Tahun Pelajaran
2016/2017. Sedangkan untuk pengambilan sampel dilakukan secara simple
random, sampel dalam penelitian adalah kelas X(C) sebagai kelompok
eksperimen berjumlah 32 siswa dan kelas X(B) sebagai kelompok kontrol
berjumlah 33 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dan alat yang
digunakan adalah tes psikomotorik pada mata pelajaran KKPI. Teknik analisis
data yang digunakan yakni analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data hasil
penilaian berupa nilai rata-rata hasil belajar kemampuan psikomotorik siswa.
Sedangkan analisis infrensial untuk mengetahui apakah model pembelajaran
inkuiri menghasilkan kemampuan psikomotorik siswa lebih baik dari pada
kemampuan psikomotorik yang diterapkan model pembelajaran konvensional
maka dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji homogen, uji normalitas, dan uji
hipotesis menggunakan uji mann-whitney.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil nilai kemampuan psikomotorik siswa diperoleh melalui tes
psikomotorik secara praktik pada mata pelajaran KKPI yang dilakukan setelah
diberikanya perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran inkuiri
maupun pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Adapun yang
menjadi kompetensi pencapaian kemampuan psikomotorik siswa disajikan pada
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.6, No. 2, Desember 2017
1. Fungsi software pengolah kata dijelaskan dengan benar.
2. Software pengolah kata dijalankan melalui perintah
yang terdapat pada start menu, shortcut atau icon. 3. Berbagai software pengolah kata dioperasikan sesuai
dengan SOP.
4. Perintah-perintah pengelolaan file document, seperti: membuat dokumen baru, membuka dokumen, menyimpan dokumen, menyimpan dengan nama lain, keluar dari program aplikasi dijalankan dengan benar.
5. File document disimpan menggunakan berbagai
format antara lain:sxw (text document), doc (Ms word), rtf (rich text format), txt (plain text), odt (open dokument), html (web page).
6. File document dijalankan dengan perintah-perintah
editing sederhana antara lain:mengetik dan menyelipkan huruf/kata/ kalimat, memformat huruf/font, text alignment, numbering, bullet, page
break, penggunaan kolom, paragraf, border dan
shading, format painter, edit, paste, cut, mail
merge.
7. File document diatur dengan perintah-perintah
pengaturan antara lain:ukuran kertas, orientasi kertas (potraid atau landscap), margin.
8. Header dan footer, pemberian halaman, penomoran
isian berulang diaplikasikan pada file dokumen. 9. Perintah-perintah pencetakan seperti print setup dan
print preview diaplikasikan sesuai dengan
parameter kertas dan printer.
10.File document dicetak sesuai dengan parameter
standar seperti mencetak semua halaman, halaman tertentu, halaman yang sedang aktif.
Tabel 1 menunjukkan bahwa kompetensi kemampuan psikomotorik siswa
pada mata pelajaran KKPI tentang mengoperasikan software pengolah kata dan
172
penilaian kemampuan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Deskripsi Data Kemampuan Psikomotorik
Klasifikasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean 83,78 74,71
Median 83,00 75,00
Standar deviation 7,66 4,75
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa hasil kemampuan psikomotorik siswa
kelas eksperimen dengan rata-rata (mean) sebesar 83,78 nilai tengah (median)
sebesar 83, simpangan baku (standard deviation) sebesar 7,66. Sedangkan untuk
kelas kontrol dengan rata-rata (mean) sebesar 74,71 nilai tengah (median) sebesar
75, simpangan baku (standard deviation) sebesar 4,75.
Hasil kemampuan psikomotorik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1 Bar Chart Hasil Kemampuan Psikomotorik Siswa
Berdasarkan Gambar 1, terlihat bahwa hasil kemampuan psikomotorik
siswa pada kelas eksperimen yang diterapkan dengan model pembelajaran inkuiri,
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran
konvensional.
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis melalui uji prasyarat analisis
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.6, No. 2, Desember 2017
173 dari uji prasyarat dari uji homogen dan uji normalitas untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada tabel berikut.
Tabel 3 Rangkuman Hasil Uji Prasyarat
Kelas Uji Homogen Uji Normalitas
Signifikansi Keterangan Signifikansi Keterangan
Eksperimen 0,035 Tidak
Homogen 0,002 Tidak Normal
Kontrol 0,035 Tidak
Homogen 0,004 Tidak Normal
Sesuai dengan rangkuman hasil uji prasyarat sebagaimana disajikan pada
Tabel 3, terlihat bahwa hasil uji prasyarat kelas eksprimen dan kelas kontrol untuk
uji homogen memiliki nilai signifikansi 0,035 < 0,05 maka dinyatakan variansi
tidak homogen. Sedangkan hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol menunjukan nilai signifikansi masing-masing 0,002 dan 0,004 < 0,05
maka data tersebut tidak normal. Oleh karenanya, uji hipotesis menggunakan uji
mann-whitney.
Uji mann-whitney untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil
kemampuan psikomotorik siswa. Uji tersebut merupakan alternatif lain dari uji-t
ketika data yang diambil dalam penelitian tidak berdistribusi normal. Adapun
hasil uji hipotesis untuk kemampuan psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4 Hasil Uji Mann-Whitney
Berdasarkan Tabel 4, hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa nilai
signifikansi pada kolom Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis
nol (H0) ditolak.
Test Statistics
Nilai
Mann-Whitney U 170,000
Wilcoxon W 698,000
Z -4,749
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
174
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa adanya perbedaan hasil
kemampuan psikomotorik siswa pada mata pelajaran KKPI pada kelas
eksperimen yang diterapkan model pembelajaran ikuiri dengan reratanya sebesar
83,78 lebih tinggi maka hasilnya lebih baik dari pada kelas kontrol yang
diterapkan pembelajaran konvensional dengan reratanya sebesar 74,71.
Pembahasan Hasil Penelitian
Kemampuan psikomotorik siswa di SMK sangat penting karena untuk
mencetak lulusan siap kerja yang memiliki skill yang mempuni. Kemampuan
psikomotorik ditunjang pula dengan model pembelajaran yang mampu melatih
skill, salah satunya melalui model pembelajaran inkuiri. Penerapan model
pembelajaran inkuiri dilaksanakan di SMK Negeri 1 Ende kelas X pada mata
pelajaran KKPI Tahun Akademik 2016/2017 untuk meningkatkan kemampuan
psikomotorik setiap siswa dalam memecahkan masalah yang siswa temukan
dalam belajar, khususnya dalam pencapaian kompetensi mengoperasikan software
pengolah kata.
Penerapan model pembelajaran inkuiri menekankan kepada siswa untuk
menemukan pemecahan masalah, mengkonstruksi pengetahuan, mengembangkan
kemampuan psikomotorik, melakukan pengamatan, menganalisis, dan mengambil
kesimpulan. Peran guru sebagai fasilitator dan mediator bagi siswa juga sangat
diperlukan. Guru memberikan stimulus kepada siswa dengan suatu masalah yang
ada dalam pembelajaran kemudian siswa sendiri yang menemukan jawaban atas
masalah yang tengah dihadapi.
Pengambilan data yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui dan
melihat perbedaan kemampuan psikomotorik siswa yang diterapkan model
pembelajaran inkuiri dengan siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional.
Penilaian kemampuan psikomotorik dilakukan menggunakan tes psikomotorik
secara praktik yang diberikan kepada siswa pada mata pelajaran KKPI, data tes
hasil kemampuan psikomotorik yang sudah diperoleh kemudian dianalisis. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa pada mata
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.6, No. 2, Desember 2017
175 sangat baik. Sedangkan hasil kemampuan psikomotorik pada kelas kontrol nilai
rata-rata sebesar 74,71 kategori baik.
Selain itu hasil uji hipotesis penelitian menujukkan terdapatnya perbedaan
hasil kemampuan psikomotorik siswa pada mata pelajaran KKPI yang diterapkan
model pembelajaran inkuiri lebih tinggi maka hasilnya lebih baik dari pada kelas
kontrol yang diterapkan pembelajaran konvensional. Sehingga model
pembelajaran inkuiri yang diterapkan dapat dikatakan berhasil. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Trianto (2007: 137) dengan model pembelajaran inkuiri dapat
mengembangkan kemampuan keterampilan siswa. Melalui model pembelajaran
inkuiri dapat memacu siswa untuk mengasah kemampuan psikomotoriknya serta
siswa aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Putri, dkk., 2015: 171).
SIMPULAN
Simpulan penelitian adalah kemampuan psikomotorik siswa pada mata
pelajaran KKPI di kelas X(C) kelompok eksperimen yang diterapkan model
pembelajaran inkuiri memperoleh nilai rata-rata sebesar 83,78 kategori sangat
baik, sedangkan pada siswa kelas X(B) kelompok kontrol yang diterapkan
pembelajaran konvensioanl memperoleh nilai rata-rata sebesar 74,71 kategori
baik. Maka terdapatnya perbedaan hasil kemampuan psikomotorik siswa yang
diterapkan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi, maka hasilnya lebih baik dari
pada kelas kontrol yang diterapkan pembelajaran konvensional.
Disarankan apabila guru menggunakan model pembelajaran inkuiri agar
siswa dapat melatih kemampuan psikomotorik secara berkelanjutan hingga
tercapainya highly-skilled. Sedangkan saran untuk guru dapat memilih materi
yang cocok untuk menerapkan model pembelajaran inkuiri yang menunjang
peningkatan kompetensi kemampuan psikomotorik siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anam, K. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Metode dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
176
Acid and Bases Concepts and Attitude Toward Guided Inquiry Instruction.
Journal Scientific Research and Essay, 4(10): 1038-1046.
Brickman, P. 2009. Effects Of Inquiry-Based Learning On Students’ Science Literacy Skills and Confidence. International Journal For The Scholarship
Of Teaching and Learning, 3(2): 1931-4744.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Lucas, dkk,. 2012. How To Teach Vocational Education: A Theory Of
Vocational Pedagogy. London: DCS.
PERMENDIKBUD No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK-MAK.
Putri, dkk,. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) dengan Menggunakan Metode Eksperimen terhadap Aktivitas dan
Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Maesan Bondowoso. Jurnal Pancaran, 4(2): 163-172.
Rahyubi, H. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Bandung: Nusa Media.
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Beroreantasi Kontruktivisme.
Jakarta: Bumi aksara.