• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

“LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN”

DISUSUN OLEH :

CRISTINA MERISKA (1702114626) ISABELA TAMPUBOLON (1702114751) MONICA AGNES br HARIANJA (1702114725)

MUTIA MEILIANI (1702114625)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UNRI

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Pembiayaan Konsumen

2.2 Pengklasifikasian Perusahaan Pembiayaan Konsumen

2.3 Macam-macam Jaminan dalam Transaksi Pembiayaan Konsumen 2.4 Dokumen yang Dibutuhkan dalam Proses Pembiayaan Konsumen 2.5 Mekanisme Pembiayaan Konsumen

2.6 Manfaat Pembiayaan Konsumen 2.7 Contoh Lembaga Pembiayaan

2.8 Contoh Kasus pada Lembaga Pembiayaan Konsumen

BAB III PENUTUP

3.3 Kesimpulan

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan dengan judul Lembaga Pembiayaan Konsumen.

Makalah ini berisi pengertian lembaga pembiyaan konsumen, klasifikasi perusahaan pembiayaan konsumen serta mekanisme mengenai pembiayaan konsumen.

Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penulisan makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 21 Maret 2018

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembiayaan konsumen merupakan suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitor untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan distribusi atau produksi. Pembiayaan konsumen ini dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen (consumer finance company). Hal ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan yang bergerak di bidang apapun baik dalam hal untuk distribusi, produksi, maupun konsumsi.

Pembiayaan konsumen menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan karena hal ini dapat membantu tugas mereka dalam meningkatkan penjualan produk atau jasa. Selain itu, hal ini menjadi suatu yang penting juga bagi konsumen karena perusahaan pembiayaan konsumen dapat membantu konsumer untuk membeli barang atau jasa secara kredit.

Dalam makalah ini akan disajikan pembahasan mengenai pengertian pembiayaan konsumen, klasifikasi dari perusahaan pembiayaan konsumen, dokumen yang diperlukan dalam proses pembiayaan konsumen, dan manfaat yang dapat diterima baik oleh pemasok, konsumen maupun perusahaan pembiayaan konsumen itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas,maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

(5)

6. Apa manfaat dari pembiayaan konsumen yang dapat diterima oleh pemasok, konsumen, dan perusahaan pembiayaan konsumen sendiri?

7. Apa saja contoh lembaga pembiayaan konsumen?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam pembahasan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas antara lain :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud lembaga pembiayaan konsumen

2. Untuk mengetahui mengenai pengklasifikasian perusahaan pembiayaan konsumen 3. Untuk mengetahui macam-macam Jaminan dalam Transaksi Pembiayaan Konsumen 4. Untuk mengetahui dokumen yang dibutuhkan dalam proses pembiayaan konsumen 5. Untuk mengetahui mekanisme pembiayaan konsumen

6. Untuk mengetahui manfaat pembiayaan konsumen bagi pemasok, konsumen, dan perusahaan pembiayaan konsumen sendiri

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1.

Pengertian Lembaga Pembiayaan Konsumen

Lembaga pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. Pembiayaan konsumen merupakan salah satu bidang usaha lembaga pembiayaan. Di negara kita, badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam atau seluruh bidang usaha lembaga pembiayaan biasanya disebut perusahaan pembiayaan atau perusahaan multi finance. Yang termasuk bidang usaha dari lembaga pembiayaan adalah sewa guna usaha (leasing), perdagangan surat berharga, anjak piutang, modal ventura, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit.

Menurut A.Abdulrahman, pembiayaan konsumen adalah kredit yang diberikan kepada konsumen-konsumen guna pembelian barang-barang konsumen dan jasa-jasa seperti yang dibedakan dari pinjaman-pinjaman yang digunakan untuk tujuan-tujuan produktif atau dagang. Kredit ini dapat mengandung resiko yang lebih besar daripada kredit dagang biasa. Menurut Keputusan Presiden No.16 tahun 1988, perusahaan pembiayaan konsumen atau

costumer finance company adalah badan usaha yang melakukan sistem pembayaran angsuran atau berkala. Menurut Keputusan Mentri Keuangan No.1251 / KMK. 013/ 1988 , perusahaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen.

(7)

Pesatnya pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen ini sekaligus menunjukan tingginya minat masyarakat untuk membeli barang-barang dengan cara mencicil seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat lapisan menengah kebawah.

2.1.2. Pengklasifikasian Perusahaan Pembiayaan Konsumen

Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan lembaga keuangan bukan bank diklasifikasikan atas dasar kepemilikannya menjadi tiga yakni perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari pemasok, perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan satu grup usaha dengan pemasok, dan perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan pemasok.

1. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Anak Perusahaan dari Pemasok Pembiayaan konsumen ini dibentuk oleh perusahaan induknya, yaitu pemasok, untuk memperlancar penjualan barang atau jasanya. Mengingat perusahaan ini sengaja dibentuk untuk memperlancar penjualan barang atau jasa perusahaan induknya, maka perusahaan pembiayaan konsumen jenis ini biasanya hanya melayani barang dan jasa yang diproduksi atau ditawarkan oleh perusahaan induknya. Sebagai contohnya adalah PT Uchiyama Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan laptop dan komputer. Mengingat daya beli masyarakat sedang lemah, maka PT Uchiyama Jaya ingin memperlancar penjualan laptop dan komputer dengan cara mendirikan PT Mahardika Utama. PT Mahardika Utama adalah perusahaan pembiayaan konsumen yang khusus melayani kredit pembelian segala merk laptop dan komputer pada PT Uchiyama Jaya.

2. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Merupakan Satu Grup Usaha dengan Pemasok

(8)

pembelian barang dan jasa yang diproduksi oleh pemasok yang masih satu grup usaha dengan perusahaan tersebut. Perbedaannya hanya terletak pada hubungan antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan konsumen. Contoh kasusnya adalah Hameda Inc adalah satu grup usaha yang bergerak di berbagai bidang usaha. Salah satu perusahaan yang bergabung adalah PT Noran Nagoya yang merupakan produsen sepeda motor. Demi peningkatan penjualan sepeda motor yang diproduksi oleh PT Noran Nagoya, maka PT Hameda Inc membentuk satu perusahaan lagi yang bernama PT Hanora Finance yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen yang dilayani oleh PT Hanora Finance juga hanya pembelian sepeda motor pada PT Noran Nagoya.

3. Perusahaan Pembiayaan Konsumen yang Tidak Mempunyai Kaitan Kepemilikan dengan Pemasok

(9)

2.1.3. Macam-macam Jaminan dalam Transaksi Pembiayaan Konsumen

Jaminan yang diberikan dalam transaksi pembiayaan konsumen pada prinsipnya serupa jaminan terhadap perjanjian kredit bank biasa khususnya kredit konsumen. Jaminan ini dapat dibagi atas 3 macam yaitu:

1. Jaminan Utama

Jaminan utama adalah kepercayaan dari kreditur kepada debitur atau konsumen bahwa pihak konsumen dipercayakan sanggup membayar hutang-hutangnya. Dengan kata lain, prinsip pemberian kredit berlaku, misalnya prinsip 5C yaitu collateral, capacity,

character , capital, dan condition of economy.

2. Jaminan Pokok

Jaminan pokok adalah barang yang dibeli dengan dana dan biasanya jaminan ini dibuat dalam bentuk Fidusiary of ownership atau fidusi karena dengan adanya fidusia. Seluruh dokumen yang berkenaan dengan kepemilikan barang yang bersangkutan akan dipegang oleh pihak kreditur atau pemberi dana hingga kreditnya lunas.

3. Jaminan Tambahan

Biasanya berupa pengangkutan hutang atau promissory notes, kuasa menjual barang dan assignment of procced atau cessie dari asuransi. Selain itu, diminta juga persetujuan suami istri untuk konsumen pribadi dan persetujuan komisaris atau RUPS untuk konsumen perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasarnya.

2.1.4. Dokumen yang Dibutuhkan dalam Proses Pembiayaan Konsumen

Dokumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen, sejak adanya

(10)

b. Bukti penghasilan atau keadaan keuangan konsumen ( slip gaji, neraca dan laba rugi, dan lain-lain)

c. Laporan survei oleh petugas pembiayaan konsumen pada tempat tinggal atau usaha dari konsumen

d. Dokumen pendukung seperti persetujuan istri/suami, rekomendasi pihak yang dapat dipercayai dan lain-lain

2. Dokumen perjanjian adalah dokumen yang menunjkkan kesepakatan-kesepakatan antara pihak-pihak yang terkait dalam proses pembiayaan konsumen. Dokumen ini berupa :

a. Perjanjian kerja sama antara pemasok dengan perusahaan pembiayaan konsumen b. Perjanjian jual beli antara konsumen dengan pemasok

c. Perjanjian pembiayaan antara konsumen dengan perusahaan pembiayaan konsumen d. Perjanjian pengikatan berbagai macam bentuk jaminan ( cessie piutang, fidusia, akta

pembebanan hak tanggungan, dan lain-lain)

3. Dokumen kepemilikan objek pembiayaan adalah dokumen yang merupakan bukti kepemilikan atas barang yang dibiayai dengan pembiayaan konsumen. Dokumen ini antara lain berupa BPKB, faktur, sertifikat, bukti penyerahan barang, bukti pemesanan barang dan lain-lain.

4. Dokumen kepemilikan jaminan adalah dokumen yang terkait dengan kepemilikan jaminan atas pemenuhan kewajiban calon debitur. Dokumen ini antara lain berupa BPKB, sertfikat tanah, faktur, dan lain-lain.

2.1.5. Mekanisme Pembiayaan Konsumen

Adapun mekanisme transaksi pembiayaan konsumen adalah : 1. Tahap Permohonan

(11)

2. Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Lapangan

Berdasarkan aplikasi pemohon, perusahaan pembiayaan konsumen akan melakukan pengecekan atas kebenaran dari pengisian formulir aplikasi tersebut dengan melakukan analisis dan evaluasi terhadap data dan informasi yang telah di terima. Selanjutnya dilakukan :

a. Kunjungan ketempat calon konsumen (plant visit) b. Pengecekan ketempat lain (credit checking) c. Observasi secara umum atau khusus lainnya Adapun tujuan dari pemeriksaan lapangan ini adalah :

a. Untuk memastikan keadaan konsumen dan memastikan akan kebutuhan barang konsumen

b. Mempelajari keberadaan barang yang dibutuhkan konsumen, terutama harga kredibilitas pemasok atau supplier, dan layanan purna jual

c. Untuk menghitung secara pasti berapa besar tingkat kebenaran laporan calon konsumen dengan laporan yang telah disampaikan

3. Tahap Pembuatan Customer Profile

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, marketing department dari perusahaan pembiayaan konsumen tersebut akan membuat customer profile yang isinya memuat tentang nama calon konsumen dan istri/suami, alamat dan nomor rumah, pekerjaan, alamat kantor, kondii pembiayaan yang diajukan, jenis dan tipe barang kebutuhan konsumen, dll.

4. Tahap Pengajuan Proposal kepada Kredit Komite

Marketing department akan mengajukan proposal atas permohonan yang diajukan oleh calon konsumen tersebut kepada kredit komite.

5. Tahap Keputusan Kredit Komite

(12)

6. Tahap Pengikatan

a. Pemesanan barang kebutuhan konsumen kepada supplier. Pesanan ini dituangkan dalam penegasan pemesanan pembelian/confirm purchse order dan bukti pengiriman dan surat tanda penerimaan barang

b. Penerimaan pembayaran dari konsumen kepada perusahaan pembiayaan konsumen (dapat melalui supplier/dealer)

8. Tahap Pembayaran kepada Supplier

Setelah barang modal diserahkan oleh supplier kepada konsumen, selanjutnya supplier akan melakukan penagihan kepada perusahaan pembiayaan konsumen.

9. Tahap Penagihan Pembayaran

Setelah seluruh pembayaran kepada supplier/dealer dilakukan, proses selanjutnya adalah pembayaran angsuran oleh konsumen sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pada tahap ini collection department akan memonitor pembayaran angsuran berdasarkan jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan berdasarkan system pembayaran yang telah disepakati.

10. Tahap Pengambilan Surat Jaminan

Setelah konsumen melunasi seluruh kewajibannya kepada perusahaan pembiayaan konsumen, maka perusahaan pembiayaan konsumen akan mengembalikan kepada konsumen berupa:

(13)

2.1.6. Manfaat Pembiayaan Konsumen

Adapun manfaat pembiayaan konsumen yaitu : 1. Pemasok

Manfaat utama bagi pemasok dengan adanya pembiayaan konsumen adalah peningkatan penjualan. Dengan adanya perusahaan pembiayaan konsumen maka pemasok dapat memperoleh pembayaran secara tunai dan angsuran konsumen dialihkan kepada perusahaan pembiyaan konsumen. Risiko tidak terbayarnya kredit konsumen yang semula ditanggung oleh pemasok juga menjadi dapat dialihkan kepada perusahaan pembiayaan konsumen.

2. Konsumen

Manfaat utama bagi konsumen adalah kesempatan untuk membeli atau memiliki barang meskipun dana yang tersedia saat ini belum cukup untuk menutup seluruh harga barang atau jasa. Keunggulan pembiayaan konsumen dibandingkan kredit bang antara lain : a. Prosedur yang lebih sederhana

b. Proses persetujuan yang biasanya lebih cepat

c. Perusahaan pembiayaan konsumen biasanya tidak mensyaratkan penyerahan agunan tambahan sepanjang konsumen atau debitur cukup layak untuk dipercaya kemampuan dan kemauannya memenuhi kewajibannya

d. Konsumen tertentu ( terutama di indonesia ) mengalami keengganan untuk berhubungan dengan bank dalam hal peminjaman dana karena minimnya informasi tentang jasa-jasa bank dan cara berhubungan dengan bank.

3. Perusahaan Pembiayaan Konsumen

(14)

penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada debitornya. Risiko yang ditanggung perusahaan pembiayaan konsumen relatif lebih besar daripada bank yang menyalurkan kredit antara lain karena:

a. Perusahaan pembiayaan konsumen cenderung melakukan analisis terhadap kelayakan konsumen atau calon debitor dengan cara yang lebih sederhana

b. Analisis dilakukan dalam waktu yang sangat singkat

c. Sepanjang kemampuan dan kemauan calon debitor cukup bisa diandalkan, perusahaan pembiayaan konsumen biasanya tidak mensyaratkan penyerahan agunan tambahan

2.1.7. Contoh Lembaga Pembiayaan Konsumen

Berikut adalah contoh lembaga pembiayaan konsumen : 1. PT. ASTRA SEDAYA FINANCE (Kendaraan Bermotor)

2. PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (Kemdaraan Bermotor 3. PT. CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING (Mesin dan Alat Berat)

(15)

BAB III

PENUTUP

3.1.1. Kesimpulan

Pembiayaan konsumen merupakan suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsi oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan distribusi atau produksi. Pembiayaan konsumen ini dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen (consumer finance company).

Pembiayaan konsumen diklasifikasikan menjadi tiga bagian atas dasar kepemilikannya yakni perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari pemasok, perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan satu grup usaha dengan pemasok, dan perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan dengan pemasok.

Dokumen yang diperlukan selama proses pembiayaan konsumen dikelompokkan menjadi empat satuan besar yakni dokumen kelayakan konsumen, dokumen perjanjian, dokumen kepemilikan objek pembiayaan, dan dokumen kepemilikan jaminan.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT BANK RIAU

Selanjutnya disebutkan pengertian tanah dalam Pasal 4 ayat (1) Undang- Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria bahwa atas dasar

Kredit yang akan diberikan oleh koperasi didasarkan atas kepercayaan lembaga kredit terhadap debitur (nasabah), ini berarti suatu lembaga kedit baru akan memberikan pinjaman

Penggunaan sudut pandang dalam sebuah novel mungkin saja lebih dari satu teknik. Pengarang dapat berganti dari satu teknik ke teknik yang lainnya.

Esterberg dalam Sugiyono (2009) “ Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

Memang banyak hal yang menjadi faktor penilai kualitas penjaga gawang sepakbola maupun futsal, akan tetapi penulis mengangkat wacana mengenai waktu reaksi dan

Separatisme adalah suatu gerakan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia ( biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam ) dari satu

Remaja yang berasal dari keluarga yang konservatif atau yang lebih menekankan pada nilai-nilai sosial dan keagamaan dengan baik dengan tujuan jangka panjang maka akan lebih