• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATEMATIKA DAN STATISTIKA.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATEMATIKA DAN STATISTIKA.docx "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MATEMATIKA DAN STATISTIK

Oleh: Yunus NIM: 31171200000006 yunus17@mhs.uinjkt.ac.id

ABSTRAK

Tulisan ini berupaya mengungkap keterkaitan antara Islam (al-Qur’an), matematika, serta statistika dimana dalam konsep berpikir ilmiah dalam praktik keduanya baik matematika maupun statistika. Terlebih al-Qur’an menjadi sesuatu yang amat penting untuk membahasakan matematika serta statistika itu sendiri selanjutnya Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika dapat memberikan kemudahan kepada kita dengan memberi simbol dan makna sesuatu. Sehingga yang sulit dipahami menjadi mudah dipahami. Sementara statistika adalah pengembangan lebih lanjut dari matematika. Penggunaan statistika dalam kehidupan dewasa ini sangat membantu untuk melakukan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi atau untuk merencanakan masa depan yang baik. Peradaban yang dibangun manusia, disebabkan dia mampu melakukan penalaran. Penalaran/pemikiran yang menggunakan kecakapan penggunaan matematika dan statistika sebagai pembantu mengambil kesimpulan.

I. PENDAHULUAN

Pada abad ini, matematika1 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian aktifitas manusia, baik mulai dari matematika yang sederhanan, yakni proses perhitungan sederhana, satu, dua, tiga, maupun yang sampai sangat rumit, misalnya perhitungan antariksa. Demikian pula ilmu-ilmu pengetahuan, hampir semuanya telah menggunakan matematika sebagai pengembangan aljabar maupun statistika.

Statistika merupakan suatu ilmu yang memuat Statistika Deskriptif dan Statistika Infensial. Didalam Statistika Inferensial kesimpulan yang diperoleh memuat unsur ketidakpastian dan variasi. Kata Statistika mempunyai makna yang sangat berbeda dengan kata Statistik yang merupakan kumpulan nilai atau kuantitas. Ilmu Statistika dirancang dan diciptakan oleh manusia, sehingga kebenarannya adalah relatif dan diukur berdasarkan kebenaran manusia, sebatas kemampuan optimal yang dimiliki oleh manusia yang mendesain ilmu tersebut. Dalam Statistika, dasar pengambilan keputusan adalah probabilitas. Seseorang Statistikawan akan melaksanakan keputusan Statistika apabila dia yakin probabilitas (peluang) keputusan tersebut akan benar adalah besar (misalnya 90%, atau 95%, atau 99%). Tetapi Statistikawan tidak akan yakin (tidak akan berani) melaksanakan keputusan Statistika, jika peluang keputusan tersebut akan benar adalah kecil (misalnya 10%, atau 5%, atau bahkan 1%).

(2)

Tata cara pengambilan keputusan dalam Statistika mempunyai beberapa kelebihan diantaranya (1) statistika mampu mengambil keputusan dalam situasi adanya variasi-variasi (keberagaman/perbedaan), (2) statistika mampu mengambil keputusan dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian, (3) statistika mampu mengambil keputusan menggunakan biaya yang relatif murah, (4) statistika mampu mengambil keputusan menggunakan tenaga yang relatif sedikit, dan (5) statistika mampu mengambil keputusan menggunakan waktu yang relatif singkat.

II. MATEMATIKA DAN STATISTIK A. Matematika

1. Pengertian Matematika

Secara etimologi, matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathemata yang artinya belajar atau yang dipelajari. Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde yang artinya ilmu pasti. Menurut Andi Hakim Nasution, matematika adalah ilmu struktur urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.

Menurut ahli matematika, Carl Friedrich Gauss, Matematika adalah ratunya ilmu pengetahuan. Karena di setiap ilmu pengetahuan pasti akan melibatkan ilmu matematika.2Salah satu cabang ilmu matematika adalah statistika. Statistika berbeda dengan statistik.

Hampir dapat dikatakan bahwa fungsi matematika sama luasnya dengan fungsi bahasa yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu pengetahuan.

a. Matematika sebagai bahasa

Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian penrnyataan yang ingin kita sampaikan.3Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.

Dalam hal ini matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan informatif dengan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.

b. Matematika sebagai sarana berfikir

Deduktif Seperti yang telah diketahui, bahwa, matematika merupakan ilmu deduktif, dimana, dimana nama ilmu deduktif diperoleh karena penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi tidak disadari atas pengalaman seperti halnya yang terdapat dalam ilmu empirik, melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran-penjabaran), pola berfikir deduktif banyak digunakan baik dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses pengambilan kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya telah ditentukan. Misalnya: jika diketahui A termasuk dalam lingkungan B, sedangkan B tidak ada hubungan dengan C, maka A tidak ada hubungan dengan C.

c. Matematika untuk ilmu alam dan ilmu sosial

2 Faishol Amir, Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Pertanian Industrial Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014

(3)

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan alam matematika memberikan kontribusi yang cukup besar. Kontribusi matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk perhitungan dan pengukuran, di samping hal lain seperti bahasa, metode, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan objek ilmu alam, yaitu gejala-gejala alam yang dapat diamati dan dilakukan penelaahan yang berulang-ulang. Berbeda dengan ilmu sosial yang memiliki objek penelaahan yang kompleks dan sulit dalam melakukan pengamatan, di samping objek penelaahan yang tak berulang maka kontribusi matematika tidak mengutamakan kepada lambang-lambang bilangan.

Adapun ilmu-ilmu sosial dapat ditandai oleh kenyataan bahwa kebanyakan dari masalah yang dihadapinya tidak mempunyai pengukuran yang mempergunakan bilangan dan pengertian tentang ruang adalah sama sekali tidak relevan.

2. Keterbatasan Matematika

Ada beberapa hal yang membatasi penggunaan matematika dalam perencanaan, keterbatasan-keterbatasan tersebut sering berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :

a) Asumsi yang digunakan sering tidak sesuai dengan kondisi faktual yang dihadapi. Akibatnya seringkali kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh menjadi akurat, sehingga keputusan-keputusan yang diampilpun menjadi tidak akurat.

b) Perubahan lingkungan strategis yang terlalu cepat yang tidak dapat diantisipasi oleh para perencana.

c) Penyederhanaan permasalahan-permasalahan sosial /ekonomi yang sering dilakukan agar konsep-konsep matematika dan statistika dapat digunakan. d) Sering tidak dapat terakomodasinya unsur-unsur kelembagaan dalam

model-model matematika.

Keterbatasan-keterbatasan tersebut, serngkali menyebabkan biasnya hasil-hasil temuan yang diperoleh, sehingga rekomendasi yang diberikan justru lebih banyak menimbulkan dampak negatif dibandingkan dampak positifnya. Kesadaran bahwa matematika mempunyai kelemahan-kelemahan yang cukup serius apabila digunakan dalam sistem perencanaan, menuntut kehati-hatian bagi para perencana yang akan menggunakan metode tersebut dalam sistem perencanaannya. Beberapa elemen dari keterbatasan-keterbatasan tersebut seperti, asumsi yang digunakan, perubahan-perubahan eksternal, penyederhanaan permasalahan dan peranan kelembagaan harus mendapatkan perhatian serius apabila kita akan menggunakan alat bantu matematika dalam menyusun perencanaan daerah.

B. Statistik

1. Definisi Statistik

(4)

besar bagi suatu Negara”. Namun pada perkembangannya, arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif saja). Dari segi terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian.

Pertama, istilah statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan. Kedua, sebagai kegiatan statistik kadang atau kegiatan perstatistikan. Ketiga, kadang juga dimaksudkan sebagai metode statistic yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angkaitu dapat berbicara atau dapat memberikan makna tertentu.

Keempat, istilah statistik dewasa ini juga dapat diberi pengertian sebagai “ilmu statistik”. Ilmu statistik tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan memperkembangkan secara ilmiah tahap-tahap yang ada dalam kegiatan statistik. Jadi statistik merupakan se-kumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.

Pengertian Statistik secara etimologis berasal dari bahasa Latin yaitu Status dan bahasa Belanda yaitu Staat, yang dalam bahasa Indonesia berarti Negara. Menurut Sugiono, Statistik mempunyai beberapa pengertian atau definisi, yaitu:4

a. Statistik sebagai ”Data Statistik’ yaitu Kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau Deretan kumpulan angka yang menunjukkan keterangan tentang kegiatan hidup tertentu.

b. Statistik sebagai „Kegiatan Statistik yaitu Kegiatan per-Statistik-an‟ berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1960 yang meliputi “Pengumpulan Data (Data Collecting)”, “Penyusunan Data (Summarizing)”, “Pengumuman dan Pelaporan (Tabulating and Report)”, dan Analisis Data (Data Analyzing).

c. Statistik merupakan kumpulan data bilangan maupun bilangan yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang mendeskripsikan suatu permasalahan.

Sedangkan Statistika menurut Siswandari,5 adalah Ilmu yang merupakan cabang dari matematika yang mengacu pada metodologi untuk mengumpulkan, menggambarkan, mempresentasikan dan menganalisa data kuantitatif dengan menggunakan teknik-teknik tertentu sampai dengan menafsirkan hasil analisis tersebut untuk kepentingan tertentu.

Secara umum fungsi statistik adalah sebagai alat bantu dalam mengolah, menganalisis dan menyimpulkan hasil yang telah dicapai. Secara khusus, statistik dapat juga berfungsi sebagai :

1. Bank Data, yaitu menyediakan data untuk diolah dan diinterpretasikan agar dapat dipakai untuk memberikan keterangan tentang keadaan yang perlu diketahui atau diungkapkan.

4 Sugiyono. Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2003).

(5)

2. Alat Quality control, yaitu dapat digunakan sebagai alat bantu untuk standarisasi dan sekaligus sebagai alat pengawas.

3. Pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, sebagai dasar penetapan kebijakan lebih lanjut.

Berdasarkan cara pengolahan atau analisis data, maka Statistik secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.

1. Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif juga sering disebut Statistik Deduktif. Statistik Deskriptif adalah Statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis data statistik hasil survei atau penelitian tetapi tidak digunakan atau ditujukan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas atau dalam arti kata tidak untuk melakukan Generalisasi atau Inferensi.

Sehingga Statistik Deskriptif hanya berfungsi untuk mengorganisasi, menganalisa serta memberikan pengertian tentang data, baik yang menunjukkan tentang keadaan, gejala atau persoalan/permasalahan dalam bentuk angka supaya dapat memberikan gambaran yang teratur, jelas dan ringkas. Penyajian data Statistik Deskriptif meliputi:

a. Distribusi Frekuensi :

1. Grafik (Histogram, poligon, ogive) , tabel, diagram.

2. Ukuran Nilai Pusat / Tendensi Sentral : Mean, median, modus, dsb. b. Angka Indeks

c. Data berkala atau time series d. Regresi dan Korelasi Sederhana. 2. Statistik Inferensial

Statistik Inferensial disebut juga Statistik Induktif. Statistik Inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sample dimana hasilnya akan „di Generalisasi-kan (di-Inferensi-kan) pada populasi tempat pengambilan‟ sample.

Dengan kata lain, Statistik Inferensial berfungsi menyediakan aturan atau cara-cara yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan (Conclussion) baik yang bersifat umum maupun khusus, penyusunan atau pembuatan ramalan (Prediction) dan penaksiran (Estimation) berdasarkan hasil dari pengolahan data. Selanjutnya Statistik Inferensial dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Statistik Parametris

Adalah bagian statistik yang digunakan untuk menganalisis data Interval atau Rasio yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat tertentu berupa syarat berdistribusi normal (Normalitas) dan memiliki varian yang homogen (Homogenitas).

b. Statistik Non Parametris

Adalah bagian statistik yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal yang parameter populasinya tidak memenuhi syarat-syarat normalitas dan homogenitas.

(6)

Statistika yang relatif sangat muda dibandingkan dengan matematika berkembang dengan sangat cepat terutama dalam dasawarsa lima puluh tahun belakangan ini. Penelitian ilmiah, baik yang berupa survei maupun eksperimen, dilakukan lebih cermat dan teliti dengan menggunakan teknik-teknik statistika yang diperkembang-kan sesuai dengan kebutuhan.

Di Indonesia sendiri kegiatan dalam bidang penelitian sangat meningkat, baik kegiatan akademik maupun pengambilan keputusan telah memberikan momentum yang baik untuk pendidikan statistika.

E. Menghubungkan Matematika, Statistika

Matematika serta Statistika Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, agar dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, diperlukan sarana yang berupa bahasa, matematika, logika dan statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain Ditinjau dari pola berpikirnya, maka ilmu merupakan gabungan antara deduktif dan berpikir induktif.6 Untuk itu, penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif. Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam berpikir deduktif, sedangkan statistika mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif. Jadi keempat sarana ilmiah ini saling berhubungan erat satu sama lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi, maka segala sesuatu ang berkaitan erat dengan komunikasi tidak terlepas dari bahasa. Seperti berpikir sistematis dalam menggapai ilmu dan pengetahuan. Dengan kata lain, tanpa mempunyai kemampuan berbahasa, maka seseorang tidak dapat melakukan kegiatan ilmiah secara sistematis dan teratur. Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan dari penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, proses berpikir itu harus dilakukan dengan cara tertentu.7 Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap valid kalau proses penarikan kesimpulan tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan ini disebut logika, di mana logika dapat didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara sah”. Terdapat bermacam-macam cara penarikan kesimpulan, diantaranya, penarikan kesimpulan dengan cara logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan umum. Sedangkan logika deduktif membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual.

Penalaran secara umum dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas untuk menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Sedangkan deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik

6Rasdiyan Rasyad, Metode Statistik Deskriptif Utk Umum (Grasindo, n.d.); Statistik: Teori & Aplikasi, edisi 6, jilid 1 (Erlangga, n.d.)

(7)

kesimpulan yang bersifat khusus, mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme

Suatu perencanaan baik perencanaan strategis, maupun perencanaan operasional selalu disusun berdasarkan kondisi faktual pada masa sekarang dan prediksi terhadap kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Analisis mengenai kondisi faktual memerlukan data akurat yang dikumpulkan melalui metode yang benar, baik apabila menggunakan sensus maupun sampling. Penentuan populasi dan sampel yang representatif tentu memerlukan perhitungan-Demikian juga prediksi tentang kondisi yang akan terjadi pada masa yang akan datang selalu menggunakan metode-metode matematika dan statistika. Dengan menggunakan metode matematika dan statistika akan dapat diprediksi, antara lain mengenai: 8

1. Dampak perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Dengan menggunakan matematika dan statistika kita akan dapat memprediksi dampak pertumbuhan penduduk terhadap peningkatan kebutuhan pangan, sandang dan perumahan yang layak.

2. Keterkaitan antar sektor pembangunan, sehingga kita akan dapat mengetahui sektor-sektor strategis dalam pembangunan, baik dilihat dari multiplier effect, maupun penyerapan tenaga kerja. Dengan mengetahui keterkaitan antar sektor, kita juga akan dapat mengetahui sektor-sektor yang menimbulkan distorsi besar dalam pembangunan.

3. Dampak dari suatu kebijakan APBD terhadap percepatan pembangunan baik dilihat dari pandangan sektoral maupun kewilayahan.

4. Dampak dari kebijakan APBD terhadap kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat, kesenjangan antar wilayah dan kesenjangan sektoral. 5. Dampak penurunan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing terhadap inflasi ongkos dan tingkat kebangkrutan perusahaan di sektor riil. 6. Jumlah penduduk untuk beberapa tahun yang akan datang.

7. Kebutuhan pangan, sandang dan papan untuk beberapa tahun yang akan datang.

8. Pertumbuhan ekonomi. 9. Pendapatan perkapita. 10. Tingkat inflasi.

11. Tingkat pengangguran. 12. Indeks kesenjangan. 13. Indeks mutu hidup.

14. Tingkat kelahiran dan tingkat kematian. 15. Nilai tukar petani.

16. Tingkat ketergantungan daerah. 17. Indeks kriminalitas.

18. Indeks anak putus sekolah. 19. Tingkat partisipasi angkatan kerja. 20. PDRB.

(8)

21. Nilai tambah sektoral.

22. Tingkat kerusakan lingkungan.

Nilai dari variabel-variabel tersebut akan merupakan basis bagi perencanaan di tingkat daerah, baik ada tataran perencanaan strategis maupun perencanaan operasional. Dengan diketahuinya hasil-hasil temuan berdasarkan konsep-konsep matematika, akan dapat disusun target-target pembangunan, strategi yang akan digunakan untuk mencapai target tersebut dan evaluasi dari hasil-hasil yang telah dicapai.

c. Matematika dan Statistik dan Islam

Sebagai wahyu dari Allah SWT, Al-Quran bukan sekadar dituntut membacanya, bahkan manusia dituntut men’tadabbur’ serta mengamatinya. Maka umat Islam telah membaca dan mengkaji berbagai perkara berkaitan dengan Al-Quran sehingga mencetuskan disiplin ‘ulum Al-Al-Quran. Kesungguhan mereka didorong oleh galakan membaca, mentadabbur, jaminan ketulenan Al-Quran serta cabaran terhadap manusia dan jin bahawa mereka tidak akan mampu meniru apatah lagi mengatasinya.9 Oleh itu, pelbagai perkara dikaji tentang Al-Quran sama ada dari aspek bacaan, makna, hukum, susunan dan bilangan yang berkaitan dengannya. Kajian tentang bilangan dan angka yang bermula dengan membilang surah, ayat, kalimah dan lain-lain, akhirnya berkembang menjadi kajian salah satu aspek mukjizat yaitu mukjizat angka.

Secara istilah, sampai saat ini belum ada definisi yang tepat mengenai matematika. Para ahli filsafat dan ahli matematika telah mencoba membuat definisi matematika, tetapi sampai sekarang belum ada yang menyatakan bahwa jawabannya adalah yang terakhir. Belum ada definisi yang disepakati untuk menjelaskan matematika itu apa. Di antara definisi-definisi yang dibuat para ahli matematika adalah sebagai berikut.

1. Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang. 2. Matematika adalah ilmu tentang besaran (kuantitas) 3. Matematika adalah ilmu tentang hubungan (relasi) 4. Matematika adalah ilmu tentang bentuk (abstrak) 5. Matematika adalah ilmu yang bersifat deduktif

6. Matematika adalah ilmu tentang struktur-struktur yang logik.

Ada petuah yang sangat berharga mengenai pentingnya penguasaan bahasa, yaitu “jika ingin mengenal suatu bangsa, kuasailah bahasanya”. Petuah ini mempunyai arti bahwa jika kita ingin mengenal, memahami, atau bahkan berdialog dengan suatu bangsa, baik manusia maupun binatang, maka kuasailah bahasanya. Jika kita ingin berdialog dengan orang Inggris, maka kuasailah dan gunakanlah bahasa Inggris. Jika kita ingin berdialog dengan orang Malaysia, maka kuasailah dan gunakanlah bahasa melayu. Jika kita ingin berdialog, mengerti, atau memahami ayat-ayat Qualiyah, yaitu al-Qur’an, maka kuasailah bahasa Arab. Lalu, jika kita ingin berdialog, mengerti, atau memahami ayat-ayat kauniyah, yaitu alam semesta, jagad raya dan isinya, maka bahasa apa yang harus kita kuasai? Bahasa

(9)

apa yang harus kita gunakan untuk memahami? Jawabannya adalah MATEMATIKA.

Cobalah perhatikan tata surya. Perhatikan bentuk matahari, bumi, bulan, serta planet-planet yang lain. Semuanya berbentuk bola. Perhatikan bentuk lintasan bumi saat mengelilingi matahari, demikian juga lintasan-lintasan planet lain saat mengelilingi matahari. Lintasannya berbentuk elip. Berdasarkan fakta ini, tidaklah zsalah jika kemudian pada sekitar tahun 1200 Masehi, Galilio Galilie mengatakan “Mathematics is the language with wich God created the universe”. Melalui penelitian dan penelaahan yang mendalam terhadap fenomena alam semesta, ilmuwan pencetus Teori Big Bang, yaitu Stephen Hawking akhirnya mengikuti ungkapan Galilio dengan mengatakan “Tuhanlah yang menciptakan alam dengan bahasa itu (Matematika)”.10

Jika kita melihat ke dalam Al-Qur’an, maka kita tidak akan terkejut atau mungkin akan mengatakan bahwa ungkapan Galilio ataupun Hawking adalah basi.

Sekitar 600 tahun sebelumnya, Al-Qur an sudah menyatakan bahwa segala‟ sesuatu diciptakan secara matematis. Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur an‟ surat Al-Qamar ayat 49 berikut:

     

Terjemahnya

Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Semua yang ada di alam ini ada ukurannya, ada hitungan-hitungannya, ada rumusnya, atau ada persamaannya. Ahli matematika atau fisika tidak membuat suatu rumus sedikitpun. Mereka hanya menemukan rumus atau persamaan. Albert Einstein11 tidak membuat rumus e = mc2, dia hanya menemukan dan menyimbolkannya. Rumus-rumus yang ada sekarang bukan diciptakan manusia, tetapi sudah disediakan. Manusia hanya menemukan dan menyimbolkan dalam bahasa matematika. Lihatlah bagaimana Archimedes menemukan hitungan mengenai volume benda melalui media air. Hukum Archimedes itu sudah ada sebelumnya, dan dialah yang menemukan pertama kali melalui hasil menelaah dan membaca ketetapan Allah swt.

Pada masa-masa mutakhir ini, pemodelan-pemodelan matematika yang dilakukan manusia sebenarnya bukan membuat sesuatu yang baru. Pada hakikatnya, mereka hanya mencari persamaan-persamaan atau rumus-rumus yang berlaku pada suatu fenomena. Bahkan, wabah seperti demam berdarah, malaria, tuberkolosis, bahkan flu burung ternyata mempunyai aturan-aturan yang matematis. Sungguh, segala sesuatu telah diciptakan dengan ukuran, perhitungan, rumus, atau persamaan tertentu yang sangat rapi dan teliti.

10Soemabrata, Iskandar Ag. Pesan-pesan Numerik Al-Qur’an, Jilid 1. (Jakarta: Penerbit Republika, 2006),

(10)

III. Kesimpulan

Matematika dalam perkembangan ilmu alam, lebih ditandai dengan penggunaan lambang-lambang bilangan untuk perhitungan dan pengukuran, di samping hal lain seperti bahasa, metode, dan lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.

Di sisi yang lain statistik dapat disimpulkan menjadi suatu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan. Metode statistik yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.

(11)

Asyik (Grasindo, n.d.); Kamus Istilah Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (Diterbitkan oleh FPMIPA IKIP Bandung, 1996)

Faishol Amir, Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Pertanian Industrial Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19 November 2014

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2003).

Siswan dari. Statistika (Komputer Based), Surakarta: LPP UNS dan UNS Press, 2009.

Rasdiyan Rasyad, Metode Statistik Deskriptif Utk Umum (Grasindo, n.d.); Statistik: Teori & Aplikasi, edisi 6, jilid 1 (Erlangga, n.d.)

Rofiatul Andawiyah, Interrelasi Bahasa, Matematika dan Statistika, Jurnal OKARA, Vol. 2, Tahun IX, Nopember 2014, 70.

Miyasto, Peranan Matematika dan Statistika dalam Pembangunan Daerah, Jurnal Matematika dan Komputer Vol. 5. No. 3, 156 - 160, Desember 2002.

Zaki Bin Ismail, Abu, kajian angka dalam al-quran: dari ‘adad Kepada mukjizat, International conference on aqidah, dakwah and syariah 2016.

Soemabrata, Iskandar, Pesan-pesan Numerik Al-Qur’an, Jilid 1, Jakarta: Penerbit Republika, 2006.

Mohamed, Muhaini, Matematikawan Muslin Terkemuka. Diterjemahkan oleh Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Jakarta: Salemba Teknika, 2001. Nasoetion, Andi H. Landasan Matematika. Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1980. Abdurrazaq Naufal, Al-I’jaz ‘Adady li Qur’an Karim. Kairo: Dar Ibnu

al-Haitsam , 2005.

86% Unique

(12)

Essay Writing Service - Paper writing service you can trust. Your assignment is our priority! Papers ready in 3 hours! Proficient writing: top academic writers at your service 24/7! Receive a premium level paper!

(13)
(14)
(15)

Top plagiarizing domains: vdocuments.site (2

matches); ejournal.stainpamekasan.ac.id (2 matches); catatan-chaya.blogspot.com (2 matches);

ABSTRAKTulisan ini berupaya mengungkap keterkaitan antara Islam (al-Qur’an), matematika, serta statistika dimana dalam konsep berpikir ilmiah dalam praktik keduanya baik matematika maupun statistika. Terlebih al-Qur’an menjadi sesuatu

yang amat penting untuk membahasakan matematika serta statistika itu sendiri selanjutnya Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna

dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Matematika dapat memberikan kemudahan kepada kita dengan memberi simbol dan makna sesuatu. Sehingga yang sulit dipahami menjadi mudah dipahami. Sementara statistika adalah pengembangan lebih lanjut dari matematika. Penggunaan statistika dalam kehidupan dewasa ini sangat membantu untuk melakukan penarikan kesimpulan dari permasalahan yang

dihadapi atau untuk merencanakan masa depan yang baik. Peradaban yang dibangun manusia, disebabkan dia mampu melakukan penalaran.

Penalaran/pemikiran yang menggunakan kecakapan penggunaan matematika dan statistika sebagai pembantu mengambil kesimpulan. I. PENDAHULUAN Pada

abad ini, matematika menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian aktifitas manusia, baik mulai dari matematika yang sederhanan, yakni proses perhitungan sederhana, satu, dua, tiga, maupun yang sampai sangat rumit, misalnya

perhitungan antariksa. Demikian pula ilmu-ilmu pengetahuan, hampir semuanya telah menggunakan matematika sebagai pengembangan aljabar maupun statistika.

Statistika merupakan suatu ilmu yang memuat Statistika Deskriptif dan Statistika Infensial. Didalam Statistika Inferensial kesimpulan yang diperoleh memuat unsur ketidakpastian dan variasi. Kata Statistika mempunyai makna yang sangat berbeda dengan kata Statistik yang merupakan kumpulan nilai atau kuantitas. Ilmu Statistika

dirancang dan diciptakan oleh manusia, sehingga kebenarannya adalah relatif dan diukur berdasarkan kebenaran manusia, sebatas kemampuan optimal yang dimiliki

Referensi

Dokumen terkait

(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pad a ayat (1 ), harus diisi dengan jelas, lengkap dan benar serta ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya dan disampaikan

Psychological approach is used to explain about human motivation especially the motivation of the main character, Paulo, to seek his guardian angel.. It is because study of

Sunnah tidak lagi digunakan secara terbatas hanya untuk perilaku nabi maupun tindakan sahabat yang telah menjadi tradisi mapan dalam masyarakat, tetapi juga mulai mencakup

Model pembelajaran Bamboo Dancing ini bertujuan agar peserta didik saling berbagi informasi ( sharing ) informasi pada saat bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam

[r]

Berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional tersebut maka PAI peran penting dalam usaha pencapaian tujuan tersebut tidak hanya penekanan pada aspek keimanan dan ketakwaan, tetapi PAI

Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan dengan Recommended Weight Limit (RWL) merupakan rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan

Tahapan penelitian meliputi deteksi CyMV pada plbs anggrek Dendrobium, perbanyakan plbs yang terinfeksi pada media Vacin and Went cair, eliminasi CyMV dengan perlakuan antivirus