30 Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan suatu objek yang akan
diteliti yang digunakan sebagai sumber data, dimana objek tersebut
disesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang dikemukakan dalam
penelitian. Objek yang akan di teliti harus ditetapkan tempat atau lokasi,
oleh sebab itu lokasi sangat dibutuhkan dalam penelitian. Dibawah ini
akan diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan lokasi dan objek yang
akan diteliti.
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di SMK 45 Lembang tentang
pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Adapun lokasi yang dijadikan tempat penelitian ini adalah SMK 45
Lembang.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah atau tempat yang menjadi sumber
penelitian. Hal tersebut di perkuat oleh pendapat sugiono (2013: 117)
menyatakan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”
Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penelitian ini yaitu
seberapa besar pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja
mengajar guru di SMK 45 Lembang. Dari permasalahan diatas, maka
yang dijadikan populasi adalah guru SMK 45 Lembang. Adapun
jumlah guru keseluruhan yang berada di SMK 45 Lembang yang
menjadi populasi dalam penelitian ini dapat di lihat dalam tabel
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
NO NAMA SEKOLAH ALAMAT POPULASI
GURU 1 SMK 45 Lembang Jl. Barulaksana
Lembang
50
Jumlah 50
3. Sampel Penelitian
Agar dapat mempermudah melakukan penelitian, peneliti
memerlukan sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.
Adapun sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
data yang dapat mewakili populasi secara keseluruhan (representatif).
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 118) menyatakan bahwa: “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Penarikan sampel pada populasi harus memperhatikan
teknik-teknik yang benar dalam menentukan sampel tersebut. Hal ini
dimaksudkan supaya sampel yang diambil tersebut merupakan sampel
yang representatif atau keseluruhan, yaitu sampel yang benar-benar
dapat mewakili jumlah populasi. Untuk menentukan banyaknya
sampel penelitian, Arikunto (2006 :112) mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
Berdasarkan dari pendapat diatas, maka sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah total sampling atau keseluruhan populasi
dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Untuk model perencanaan, desain penelitian bertujuan untuk
memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.
Menurut Ali (2013 :79), mengemukakan bahwa: “ Rancangan penelitian
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara masak hal-hal yang akan dilakukan dan akan dijadikan pedoman selama pelaksanaan penelitian.” Sedangkan menurut Nasution (2009: 23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang
cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara
ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.”
Desain penelitian dapat dijadikan sebagai pegangan yang jelas
kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas
penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian, memberi gambaran
yang jelas tentang apa yang harus dilakukan. Dari pemaparan yang di
kemukakan diatas, maka dengan adanya desain penelitian ini akan
memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian (Nazir, 1983: 100)
mengemukakan bahwa:
Desain penelitian dalam arti sempit hanya mengenai pengumpulan dan analisa data, sementara dalam arti luar, desain penelitian mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya;
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan,luas jankau (scope), dan hipotesis untuk diuji;
4. Membangun penyelidikan atau percobaan;
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-varaiabel;
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan; 7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data; 9. Menganalisa data serta pemilihan prosedur statistik untuk
mengadakan generalisasi serta inferensi statistik; dan
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari proses diatas, jelas terlihat bahwa proses tersebut terdiri darai dua bagian, yaitu:
a. Perencanaan penelitian; dan
b. Pelaksanaan penelitian atau proses oprasional penelitian
C. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian membutuhkan cara dan tahap-tahapan
yang tepat yang disebut dengan metode penelitian. Dengan menggunakan
metode yang tepat, diharapkan agar dapat memperoleh hasil yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Syaodih (2010:
52) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian adalah rangkaian cara atau
kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi”. Sementara itu, Surakhmad (1982 :131) mengemukakan metode
penelitian, yaitu sebagai berikut:
Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu.Cara utama dipergunakan setelah penyelidikan memperhitungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Dengan melihat permasalahan yang diangkat dan diteliti pada
peneltian ini, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
1. Metode Deskriptif
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang dapat
memahami masalah ataupun peristiwa yang sedang berlangsung pada
saat ini. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Syaodih
(2010: 54) mengemukakan bahwa:
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mohamad
Nazir (1983: 63) berpendaat bahwa:
Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di selidiki.
Winarno Surakmad (1982: 140) mengemukakan mengenai ciri-ciri
metode deskriptif, yaitu sebagai berikut:
a) Memusatkan diri pada pemeecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual. b) Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelskan dan
kemudian dianalisa. Metode ini sering disebut metode analitik.
Berdasarkan dari pemaran diatas bahwa dalam penggunaan metode
deskriptif ini pemecahan masalah dipusatkan pada masalah-masalah
yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini, maka metode penelitian deskriptif
diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan indormasi secara
faktual mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja mengajar guru di SMK 45 Lembang.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan dengan
menggunakan metode bilangan agar dapat mendeskripsikan suatu
objek atau variabel. Sementara itu, yang dimaksud dengan pendekatan
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan kuantitaif merupakan metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis.
Dengan melihat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
yaitu berkaitan dengan dua variabel, maka metode yang digunakan
adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
D. Definisi Operasional
Definisi Operasional dilakukan untuk menghindari salah pengertian
dan penafsiran pembaca terhadap penelitian ini, oleh karena itu perlu
dijelaskan ada beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman dalam
landasan berfikir antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul
penelitian yaitu “Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Mengajar Guru Di SMK 45 Lembang”.
Menurut Nazir (1983: 152) menjelaskan bahwa definisi operasional
sebagai berikut :
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.
Disini peneliti membatasi penjelasan yang akan dikemukakan pada
definisi operasional karena didalam varibael X motivasi dan kepuasan
kerja, sedangkan untuk variabel Y yaitu kinerja mengajar guru. Adapun
definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang/benda) yang berbentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001:849).
Berdasarkan dari pengertian diatas, pengaruh yang dimaksud
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengaruh antar variabel X yaitu motivasi dan kepuasan kerja terhadap
variabel Y kinerja mengajar guru.
2. Motivasi
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi seringkali diartikan pula
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Menurut Robbin dalam
Sutrisno (2009 :111) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai suatu
kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan
organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan
beberapa kebutuhan individu”.
Faktor-faktor yang langsung berhubungan dengan isi pekerjaan (Job Content) faktor instrinsik yaitu faktor motivator yang memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yang didalamnya termasuk achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, tanggung jawab, dsb.
Frederick Herzberg dalam Stephen P.Robbin dan Timothy A.Judge
(2008: 227-228) berpendapat bahwa:
Faktor yang berada disekitar pelaksanaan pekerjaan, sehubungan dengan (Job Context) atau aspek ekstrinsik pekerja. Faktor-faktor yang termasuk kedalam Job Context adalah :
a. Kondisi Kerja (Working Condition)
b.Hubungan antar pribadi (Interpersonal Relation )
c. Kebijaksanaan perusahaan dan pelaksanaanya (Company policy administration)
d.Teknik pengawasan (Supervision technical) e. Perasaan aman dalam bekerja (Job security)
Jadi motivasi merupakan semangat yang diberikan lingkungan
yang meliputi faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik dalam
menjalankan setiap aktifitas dengan penuh rasa tanggungjawab
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepuasan Kerja
Menurut Handoko dalam Sutrisno (2009 :75) mengemukakan bahwa: “Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya”. Kepuasan kerja seorang guru berasal dari pemuasan kebutuhan yang
lebih tinggi, hubungan sosial, harga diri, dan aktualisasi bukan
kebutuhan yang rendah.
Menurut Levi (2002) dalam situs wikipedia.org (20 Mei 2014).
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terdiri dari
lima aspek yang terdapat dalam kepuasan kerja, antara lain :
a. Pekerjaan itu sendiri (Work It self), setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
b. Atasan (Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.
c. Teman sekerja (Workers), merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaannya.
d. Promosi (Promotion), merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
e. Gaji/Upah (Pay), Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak atau tidak.
Jadi Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang terjadi
didalam diri seseorang yang tercermin dalam menjalankan
pekerjaan dengan penuh rasa senang, lebih mencintai pekerjaan
yang dikerjakannya sikap ini akan terlihat dengan kedisplinan
ataupun prestasi yang dicapainya, berhubungan baik dengan teman
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi
yaitu faktor psikologis.
4. Kinerja Guru
Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual performance ( prestasi kerja nyata) yang di capai seseorang. Secara
terminologi, pengertian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan
kepadanya” (Nawawi,1985: 27).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1997: 503) mengartikan
kinerja yaitu :
a. Sesuatu yang dicapai; b. Prestasi yang diperhatikan;
c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat
kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) yang harus
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas
keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru
berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari
kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin
Syaefudin (2009 :50-51) dalam Zakiah (2009) yaitu: merencanakan
proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar,
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan
merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru
yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh
rasa tanggungjawab.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2003: 119) mengemukakan bahwa : “Instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel
penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada
karakteristik variabel yang diteliti.
Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden)” Syaodih (2010: 219). Kemudian Suharsimi Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Riduwan (2009: 71-72) dalam bukunya belajar mudah penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup (angket berstuktur) adalah “Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda
checklist (√)”.
Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi
kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45
Lembang.
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian
Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial” (Sugiono, 2003: 107). Dengan menggunakan Skala
Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel
yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang
digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang
masing-masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis
jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai
berikut :
Tabel 3.2 Tabel Skala Likert
Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4 Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3 Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2 Tidak pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena
akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan
terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing
variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan
pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat
dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis sedangkan variabel Y
yaitu kinerja mengajar guru, yang terdapat didalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Penelitian Variabel X
Variabel Dimensi Indikator Sub Indikator No
Item
a. Prestasi (achievement) 1,2 b. Pengakuan 3,4
a. Pekerjaan itu sendiri 19,20, 21,22 b. Supervision 23,24 c. Promosi 25,26 d. Gaji/Upah 27,28,
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Kisi-kisi Penelitian Variabel Y
Variabel Dimensi Indikator Sub
Indikator
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Proses Pengembangan Instrumen
Untuk dapat memperoleh data penelitian yang baik maka harus
didukung dengan cara memperolehnya dengan baik pula salah satunya
dengan menggunakan instrumen sebagai alat pengukuran. Instrumen yang
berupa angket yang telah disusun dan diuji cobakan terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki
karakteristik sama dengan objek penelitian yang digunakan.
Sebelum penyebaran angket dilakukan, penelitu melakukan uji coba
angket terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan
atau kelemahan yang mungkin ada dalam angket yang terdiri dari
pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawaban.
Untuk uji coba angket peneliti melakukan uji coba angket terhadap 20
orang responden yang diambil diluar sampel, yaitu guru SMK Bina Wisata
Lembang pada tanggal 23-27 september 2014.
1. Pengujian Validitas
Suharsimi Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa: “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen”. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat. Tinggi rendahnya intrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang di maksud Suharsimi Arikunto (2006 :168).
Adapun pengujian validitas tiap butir item dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan 2009
:98)
= ∑ − ∑ . (∑ )
.∑ 2−(∑ )2 . { .∑ 2−(∑ )2}
Dimana :
= Koefisien korelasi
∑Xi = Jumlah skor item
∑Yi = Jumlah skor total (seluruh item)
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam menentukan valid atau tidaknya butir item, dapat dilihat
dari uji coba hipotesa dengan kriteria adalah jika >
maka dinyatakan valid. Adapun berdasarkan hasil perhitungan uji
validitas dari kedua variabel penelitian sebagai berikut :
a. Validitas variabel X ( Motivasi dan Kepuasan Kerja)
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X
No item
� �� Keputusan Tindak Lanjut
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28 4,742 1,734 Valid Digunakan 29 4,742 1,734 Valid Digunakan
b. Validitas variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Y
No Item
� �� Keputusan Tindak Lanjut
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30 2,028 1.734 Valid Digunakan 31 2,053 1.734 Valid Digunakan 32 -0,491 1.734 Tidak valid Dibuang 33 -0,590 1.734 Tidak valid Dibuang 34 2,318 1.734 Valid Digunakan 35 -0,250 1.734 Tidak valid Dibuang 36 -1,127 1.734 Tidak valid Dibuang 37 -1,298 1.734 Tidak valid Dibuang 38 1,822 1.734 Valid Digunakan 39 -0,597 1.734 Tidak valid Dibuang 40 2,294 1.734 Valid Digunakan 41 -0,747 1.734 Tidak valid Dibuang 42 2,511 1.734 Valid Digunakan 43 1,754 1.734 Valid Digunakan 44 -0,699 1.734 Valid Digunakan 45 1,759 1.734 Valid Digunakan 46 2,553 1.734 Valid Digunakan 47 1,768 1.734 Valid Digunakan 48 1,882 1.734 Valid Digunakan 49 -0,886 1.734 Tidak valid Dibuang 50 -0,980 1.734 Tidak valid Direvisi
Berdasarkan hasil uji validitas angket variabel X dapat disimpulkan
bahwa 26 item pernyataan dinyatakan valid dan 3 item penyataan
dinyatakan tidak valid dan keterangan dibuang. Sedangkan untuk
variabel Y dapat disimpulkan bahwa 27 item pernyataan valid dan 23
item pernyataan tidak valid dan keterangan 6 item pernyataan direvisi
dan 17 item pernyataan dibuang. Dengan saran dari pembimbing maka
item yang tidak valid direvisi dan dibuang.
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabel artinya dapat dipercaya, dapat diandalkan sehingga
beberapa kali diulang hasilnya akan tetap sama dan tidak berubah
(konstan). Metode mencari reliabilitas internal yaitu dengan
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang digunakan adalah metode Alpha. Untuk mencari nilai realibilitas
instrumen digunakan rumus Riduwan (2009 :115) sebagai berikut :
11= −1 . 1−∑
Dimana : 11= Nilai Realibilitas
∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
= Jumlah item
Sedangkan rumus untuk menghitung varian skor tiap item,
menggunakan rumus sebagai berikut:
= ∑X 2−(∑ )2
�
Dimana:
= Varians skor tiap-tiap item
∑ 2 = Jumlah Kuadrat item
(∑)2 = Jumlah item dikuadratkan
� = Jumlah Responden
Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan
SPSS (Statistical Package for Sosial Science) versi 16.00 terdapat
kriteria besarnya koefisien, maka diperoleh kesimpulan kedua variabel
tersebut reliabel seperti yanag tertera dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.7
Hasil Uji Realibilitas Instrumen
Koefisien Realibilitas ��� � �� Keterangan
Variabel X (Faktor Psokologis
Motivasi dan Kinerja Guru)
0,913 0,456 Reliabel
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data ini
terdiri dari bebeapa langkah yang harus dilakukan dalam proses
pelaksanaan pengumpulan data. Berikut ada 3 tahapan yang harus
ditempuh antara lain :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pada tahap pertama, peneliti melakukan persiapan yang menyangkut
langkah-langkah pembuatan surat perizinan penelitian.
b. Membuat instrumen terkait dengan kedua variabel
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dimulai setelah diketahui uji coba
angket yaitu dengan melaksanakan uji validitas dan realibilitas angket
dan mendapatkan hasil bahwa instrumen tersebut telah valid dan
reliabel. Langkah selanjutnya yaitu menyebarkan instrumen yang sudah
dinyatakan valid dan reliabel tersebut kepada seluruh sampel penelitian.
Penyebaran instrumen dilakukan agar dapat memperoleh data
yang sebenarnya yang dapat digunakan dalam penelitian, kemudian
dapat diolah dan dianalisis sesuai prosedur dan teknik pengolahan data
yang digunakan dalam penelitian ini sehingga diperoleh hasil dan
kesimpulan. Pelaksanaan penyebaran angket dilakukan di SMK 45
Lembang pada hari rabu tanggal 2 dan terkumpul hari selasa, 7 oktober
2014.
3. Tahap Pengumpulan Data
Angket yang disebar ditujukan kepada guru-guru SMK 45
Lembang. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penyebaran data
angket kepada bidang wakasek kurikulum. Cara yang digunakan dalam
mengumpulkan angket ini yaitu dengan cara mendatangi setiap
responden yang dituju atau yang bersangkutan dan ada yang dititipkan
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data merupakan bagian yang penting dalam
melakukan penelitian karena dengan pengolahan data peneliti dapat
merumuskan hipotesis yang ada dalam penelitian. Akdon (2005 :180) mengemukakan bahwa: “Pengolahan data merupakan sautu hal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang
akan di uji harus berkaitan dengan permasalahan yang diajukan”. Maka
dari itu dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengolahan datanya
sebagai berikut:
1. Seleksi Angket
Pada tahap ini setelah angket-angket diisi oleh para responden,
maka akan dikumpulkan untuk selanjutnya dihitung dan diperiksa
kembali apabila ada pengisian yang kurang lengkap, maupun untuk
kelengkapan dari isi lembaran angket tersebut apabila ada yang
tercecer. Selanjutnya peneliti memeriksa seluruh data yang terkumpul
dari responden agar dapat diolah lebih lanjut. Adapun tahapannya
adalah sebagai berikut:
a. Memeriksa apakah semua data telah terkumpul.
b. Memeriksa semua jawaban pertanyaan dalam angket untuk
memastikan jawaban sesuai dengan petunjuk ynag diberikan.
c. Memeriksa keutuhan jumlah lembaran angket, memastikan tidak
terdapat kekurangan jumlah lembar dalam tiap angket
d. Memeriksa data yang terkumpul untuk dilakukan pengolahan lebih
lanjut
e. Menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada
setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seleksi angket dilakukan untuk dapat mengetahui apakah data
yang telah terkumpul siap untuk diolah. Adapun hasil dari
penyeleksian angket, yaitu:
1) Jumlah angket yang terkumpul sama dengan jumlah angket
yang disebarkan;
2) Angket yang terkumpul merupakan angket yang telah terisi
dengan lengkap;
3) Angket diisi oleh responden sesuai dengan kriteria jawaban
yang telah disediakan, untuk itu data yang telah terkumpul
layak untuk diolah.
Tabel 3.8
Hasil Seleksi Angket
Jumlah Sampel
Jumlah Angket
Tersebar Terkumpul Dapat
Diolah
50 50 50 50
2. Pengklasifikasian Data
Pengklasifikasian data dimaksudkan untuk mengumpulkan hasil
angket secara keseluruhan dari setiap responden yang berdasarkan
kepada variabel penelitian, yaitu variabel X (Motivasi dan Kepuasan
Kerja) variabel Y (Kinerja Mengajar Guru). Selanjutnya dilakukan
pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan. Dibawah ini merupakan tabel pemberian
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Kriteria Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Bobot Alternatif Jawaban Bobot Selalu (SL) 4 Sangat Mampu (SM) 4
Sering (SR) 3 Mampu (MP) 3
Kadang-kadang (KD) 2 Kurang Mampu (KM) 2
Tidak Pernah (TP) 1 Tidak Mampu (TM) 1
Untuk selanjutnya menghitung kecenderungan umum variabel X
dan variabel Y. perhitungan digunakan untuk mencari gambaran
kecenderungan umum pada variabel X dan variabel Y. untuk
menghitung kedua variabel tersebut digunakan uji statistik yang sesuai
dengan penelitian dengan menggunakan rumus Weighted Means Score
(WMS)
3. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan aspek yang sangat penting dalam
proses penelitian. Setelah uji coba angket yaitu uji validitas dan
reabilitas untuk dapat dilihat keabsahan dari instrumen (angket), baru
dilaksanakan pengolahan data. Adapun tatacara dalam melaksanakan
pengolahan data antara lain sebagai berikut:
a. Mencari kecenderungan Variabel X dan Variabel Y
Dengan menggunakan Weight Means score (WMS), dimana
rumusnya (Sudjana, 2005 :67) yaitu:
=
∑�Dimana :
� = Rata-rata skor responden
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mencocokan skor rata-rata dengan tabel konsultasi. Hasil
perhitungan WMS sebagai berikut :
Tabel 3.10
Tabel Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Nilai Rentang
Kriteria Penafsiran
Variabel X Variabel Y
3,01 – 4,00 Selalu Sangat Mampu Sangat Baik 2,01 – 3,00 Sering Mampu Baik 1,01 – 2,00 Kadang-kadang Kurang Mampu Kurang Baik 0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Kurang
Baik
Sangat Kurang Baik
b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Untuk setiap variabel, dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Riduwan, 2009 : 131):
= 50 + 10 ( −� )
Dimana :
= Skor baku
= Skor Mentah
= Standar Deviasi
� = Rata-rata (mean)
Untuk menggunakan rumus tersebut, maka akan ditempuh melalui
langkah-langkah dalam Riduwan (2009 :121-122) berikut ini :
1) Mencari skor terbesar dan terkecil
2) Menentukan rentang R, dengan rumus:
R = skor terbesar – skor terkecil
3) Mencari banyak kelas (BK) interval:
BK = 1 + (3,3) Log n
4) Mencari nilai kelas interval (i)
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
6) Mencari nilai rata-rata (mean)
=
∑7) Mencari simpangan baku (standar deviasi):
= ∑ 2−(∑ )2
( −1)
c. Uji Normalitas Distribusi Data dengan menggunakan rumus chi kuadrat.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan
teknik statistik apa yang akan diguakan dalam pengolahan data
selanjutnya. Apabila penyebaran datanya normal maka akan
digunakan statistik parametik, namun apabila penyebaran datanya
tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametik,
rumus yang digunakan dalam pengujian distribusi ini yaitu rumus chi
kuadrat Riduwan (2009 :124) yaitu:
2 = ( − )
2
=1 Dimana :
2= Nilai Chi kuadrat
= Frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
= Frekuansi yang diharapkan
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunkan rumus
diatas adalah sebagai berikut :
1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang
digunakan seperti
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus :
R = Skor tertinggi – skor terendah
c) Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai
berikut:
BK = 1 + (3,3) log n
d) Mencari panjang kelas (interval) dengan rumus sebagai berikut :
1= �
��
e) Mencari rata-rata (mean) dengan rumus:
=∑ .�
f) Mencari simpangan baku (standard deviasi) dengan rumus:
= ∑
2−(∑ )2
( −1)
2) Mencari kelas, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama
dikurangi 0,5) dan batas skor kanan interval (interval kanan ditambah
0,5).
a) Mencari Z-score untuk batas kelas dengan rumus Riduwan (2009 :
122) yaitu:
= � − �
Dimana :
� = Rata-rata distribusi
�= Batas kelas distribusi
s = Simpangan baku
b) Mencari luas O-Z dan tabel kurva normal dari O-Z dengan
menggunakan angka-angka pada batas kelas. Sehingga diperoleh
luas O-Z
c) Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O-Z
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus menerus,
kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif)
ditambah dengan angka baris berikutnya.
d) Mencari (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalihkan
tiap kelas interval dengan (jumlah responden).
e) Mencari (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara
mengalihkan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.
f) Membandingkan nilai 2 hitung dengan 2 tabel. Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika 2 > 2 , artinya
distribusi data tidak normal Jika 2 < 2 , artinya
distribusi data normal.
I. Menguji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor psikologis (motivasi
dan kepuasan kerja) terhadap kinerja guru. Berikut ini adalah rumusan
hipotesis dalam penelitian ini :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi
dan kepuasan kerja terhadap kinerja mengajar guru.
Langkah-langkah untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah:
1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui derajat hubungan
antara variabel X dan variabel Y, dimana dari masing-masing variabel
berdistribusi normal, maka digunakan teknik analisis parametik.
Langkah-langkah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut:
Menafsirkan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan
menggunakan tolak ukur berdasarkan rumus Pea rson Product Moment
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= ∑ −(∑ ) . (∑ )
{ .∑ 2 −(∑ )2}. { .∑ 2−(∑ )2}
Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi Nilai r
sebagai berikut:
Tabel 3.11
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000 Sangat Kuat 0,60 - 0,799 Kuat 0,40 - 0,599 Cukup Kuat 0,20 - 0,399 Rendah 0,00 - 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan (2009 :138)
2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Uji Signifikansi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan
variabel X dan variabel Y, maka hasil korelasi tersebut diuji dengan
menggunakan rumus (Riduwan, 2009 :139).
= −2
1− 2
Dimana :
= Nilai t
= Nilai Koefisien Korelasi
= Jumlah Sampel
Hasil konsultasi harga > , maka Ho ditolak dan Ha
diterima, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y adaah signifikan. Tetapi jika < , maka Ho diterima
dan Ha ditolak, maka koefisien korelasi anatara variabel X dan variabel Y
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dipergunakan untuk mencari besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:
�� = 2 x 100%
Dimana :
KP = Nilai Koefisien Determinasi
r = Nilai Koefisien Korelasi
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk meramalkan atau memprediksi
variabel terikat (Y) apabila bebas variabel (X) diketahui. Analisis regresi
dengan menggunakan rumus (Riduwan, 2009 : 148) yaitu:
= +
Dimana :
= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
= Nilai konstanta harga Y jika X = 0
= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
= Nilai variabel untuk di prediksikan
Berdasarkan rumus di atas, maka untuk mencari harga a dan b adalah
sebagai berikut:
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= .∑ − ∑ .∑ .∑ 2−(∑ )2
Harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila angka
korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi dan sebaliknya jika angka
koefisien rendah maka harga b rendah.
J. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
1. Data Baku Variabel X (Motivasi dan Kepuasan Kerja)
Setelah dihasilkan skor mentah dari variabel X dan variabel Y,
selanjutnya skor mentah tersebut diolah menjadi skor baku dengan
tujuan untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak. Rumus
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12
Skor Baku Variabel X
(Motivasi dan Kepuasan Kerja)
2
2. Data Baku Variabel Y (Kinerja Mengajar Guru)
Dalam pengolahan skor mentah menjadi baku menggunakan rumus:
= 50 + 10 ( − � )
Dari pengolahan skor mentah menjadi skor baku menggunakan
rumus diatas (perhitungan terlampir). Dari rumus tersebut
menghasilkan skor baku untuk variabel X antara lain:
No X No X No X
1 57 11 71 21 57
2 60 12 66 22 49
3 65 13 55 23 43
4 67 14 44 24 37
5 63 15 54 25 40
6 60 16 57 26 40
7 58 17 51 27 40
8 67 18 43 28 56
9 60 19 51 29 49
10 51 20 45 30 65
No X No X
31 67 41 43
32 48 42 44
33 33 43 41
34 34 44 45
35 44 45 44
36 38 46 45
37 40 47 52
38 38 48 51
39 39 49 51
Nursyifa Faujiah, 2014
Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.13
Skor Baku Variabel Y
(Kinerja Mengajar Guru)
No Y No Y No Y
1 47 11 49 21 45
2 71 12 49 22 40
3 71 13 45 23 48
4 71 14 36 24 55
5 47 15 49 25 55
6 74 16 61 26 54
7 47 17 47 27 54
8 71 18 44 28 57
9 56 19 47 29 42
10 50 20 46 30 47
No Y No Y
31 78 41 47
32 47 42 48
33 35 43 42
34 42 44 51
35 45 45 50
36 46 46 48
37 41 47 46
38 35 48 45
39 39 49 47