• Tidak ada hasil yang ditemukan

T ADP 1302864 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T ADP 1302864 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Muflih Ma’mun, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL DAN SUPERVISI PEMBELAJARAN TERHADAP EFIKASI MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI KOMDA MAJENAN DAN SIDAREJAKABUPATEN CILACAP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Kepemimpinan Instruksional dan Supervisi Pembelajaran terhadap

Efikasi Mengajar Guru SMA Negeri di Komda Majenang

dan Sidareja Kabupaten Cilacap

Muflih Ma’mun

1302864

Keberhasilan mengajar guru dipengaruhi oleh kepala sekolah dan pengawas.

Kepala sekolah merupakan pemimpin yang memiliki peran untuk mendukung dan

memfasilitasi kebutuhan guru dalam kegiatan pengajaran. Adapun pengawas

memiliki peran dan fungsi membina, membimbing, serta meningkatkan kemampuan

profesional guru dalam mengajar. Ketika peran dan fungsi kepala sekolah dan

pengawas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan berdampak pada

efikasi mengajar. Untuk membuktikan hal tersebut, maka penelitian yang mengkaji

tentang pengaruh kepemimpinan instruksional dan supervisi pembelajaran terhadap

efikasi mengajar perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan terhadap 147 guru SMA

Negeri di Komda Majenang dan Sidareja. Dari hasil penelitian yang dilakukan,

kepemimpinan instruksional berpengaruh signifikan terhadap efikasi mengajar

meskipun rendah pengaruhnya. Hal ini teridentifikasi dari rendahnya hubungan tiga

indikator kepemimpinan instruksional terhadap efikasi mengajar yang diukur:

defining school’s mission, managing curriculum and in

structional programs, dan

promote positive learning climate

. supervisi pembelajaran juga berpengaruh

signifikan terhadap efikasi mengajar. Bahkah, pengaruh yang ditunjukkan termasuk

dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dari tingginya hubungan antara

indikator supervisi pembelajaran dengan efikasi mengajar, yakni:

teaching-learning

process, content and pedagogy, serta learning environment

. Kepala sekolah sebagai

pemimpin instruksional dalam meningkatkan efikasi mengajar hendaknya tidak

hanya berbekal pada pedagogical-knowledge, tetapi harus juga diimbangi dengan

kemampuan knowledge- management khususnya dalam

coordinating curriculum,

maintain maintain high visibility, promote positive learning climate, communicate

the school goals

, dan

protect instructional times

. Bagi supervisor, dalam

meningkatkan efikasi mengajar hendaknya memfokuskan pada

planning, assessing

and reporting, social regard for learning, school and community linkages, learning

environment

, serta

personal growth

.

Kata kunci: Kepemimpinan instruksional, supervisi pembelajaran, dan efikasi mengajar

(2)

Muflih Ma’mun, 2015

PENGARUH KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL DAN SUPERVISI PEMBELAJARAN TERHADAP EFIKASI MENGAJAR GURU SMA NEGERI DI KOMDA MAJENAN DAN SIDAREJAKABUPATEN CILACAP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The successful of teaching is influenced by principals and supervisors. The principal

is a leader who has the role to support and facilitate the teacher needs in teaching

learning activities. Supervisor has the role and function of nurture, guide, and to

improve the professional teacher's capability. While it's can properly implemented, it

will have an impact on teaching-efficacy. To prove this, a study that examines the

influence of instructional leadership and instructional-supervision of the

teaching-efficacy needs to be done. This study was conducted on 147 teachers higher public

schools in Komda Majenang and Sidareja. The results of research, instructional

leadership significantly influence the teaching-efficacy despite the low impact. It's

can be identified from the instructional-leadership's indicators that low relations of

the teaching-efficacy (defining school's mission, managing curriculum and

instructional programs, and promote positive learning climate).

Instructional-supervision also significantly influence the teaching-efficacy. Indeed, the effect

shown in the high category. This can be explained from the high correla tion between

three Instructional supervision's indicators with teaching-efficacy (teaching-learning

process, content and pedagogy, and learning environment). Principals as

instructional leaders in improving the teaching-efficacy should not only armed

on-pedagogical knowledge, but must also be balanced with the knowledge- management

ability, especially in coordinating curriculum, maintain maintain high visibility,

promote positive learning climate, communicate the school goals, and protect

instructional times. For supervisors, in improving the teaching-efficacy should be

focused on planning, assessing and reporting, social regard for learning, school and

community linkages, learning environment, and personal growth.

Referensi

Dokumen terkait

kinerja pada praktikum cahaya berbasis inkuiri laboratorium dalam keterampilan. proses sains dan meningkatkan penguasaan konsep dibandingkan dengan

[9] Mastuti Endang, ” Pembuatan Asam Oksalat Dari Sekam Padi ”, Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2005.. Universitas

a) Melakukan studi lapangan dan literatur untuk mencari masalah dan kemungkinan solusi. b) Melakukan studi literatur lebih mendalam tentang model pembelajaran

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa atas rahmatNya yang melindungi, memberkati, memberikan kekuatan, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis

Kendala dalam pembelajaran sejarah di SMA yang dihadapi guru, yaitu (1) Materi pembelajaran sejarah yang sangat padat dan banyak sehingga tidak semua materi yang

Tebal minimum yang ditentukan dalam tabel berlaku untuk konstruksi satu arah yang tidak menumpu atau tidak disatukan dengan partisi atau konstruksi lain yang mungkin akan rusak

Penggunaaan model pembelajaran kontekstual berbasis berita diharapkan agar mahasiswa bisa langsung berhubungan dengan kehidupan nyata, karena banyak mahasiswa yang

Ini didasari bahwa dalam Undang- Undang Pemilihan umum yang baru ini yaitu Undang-Undang Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2012 yang dijelaskan dalam Pasal 208 bahwa partai politik