• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JRM 1101922 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JRM 1101922 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sisilia Ayu Sulistyani, 2015

PENGGUNAAN PERMAINAN WORTER-HUPFEN SEBAGAI LATIHAN MENGEJA (BUCHSTABIEREN-UBUNG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai penggunaan permainan Wӧrter

-Hüpfen sebagai latihan mengeja (Buchstabieren-Übung) di SMA, maka dapat

disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut:

1. Pada tes awal, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 71

(dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 45 dengan rata-rata 57,28,

sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 73 dan nilai

terendah 52 dengan rata-rata 63,39. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan mengeja hampir sama dengan

siswa kelas kontrol.

2. Pada tes akhir, siswa kelas eksperimen memperoleh nilai tertinggi sebesar 85

(dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 54 dengan rata-rata 74,07,

sedangkan siswa kelas kontrol memperoleh nilai tertinggi sebesar 75 dan nilai

terendah 52 dengan rata-rata 58,5. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

siswa kelas eksperimen memiliki kemampuan mengeja yang lebih baik daripada

siswa kelas kontrol.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperolehnilai uji t independen sebesar 10,8. Dari hasil perhitungan menunjukkan

bahwa thitung > ttabel (10,8 > 2,0049). Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan mengeja siswa kelas eksperimen dan siswa kelas

kontrol setelah menerima perlakuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan permainan Wӧrter-Hüpfen efektif untuk diterapkan sebagai latihan

(2)

45

Sisilia Ayu Sulistyani, 2015

PENGGUNAAN PERMAINAN WORTER-HUPFEN SEBAGAI LATIHAN MENGEJA (BUCHSTABIEREN-UBUNG)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengeja, diperlukan media

yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

dapat disampaikan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa penggunaan permainan

Wӧrter-Hüpfen dapat meningkatkan kemampuan mengeja. Oleh karena itu, media

ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk mengajarkan

nomina, khususnya dalam bahasa Jerman,

2. Berdasarkan kendala yang ditemukan di lapangan, bisa disarankan bahwa

sebaiknya sebelum melakukan permainan siswa diberikan penjelasan mengenai

aturan permainan harus disampaikan dengan cermat sebelum diterapkannya

metode ini,

3. Kontrol saat berlangsungnya permainan juga sebaiknya dilakukan oleh guru, agar

tidak terjadi kecurangan dan dapat mengetahui perkembangan siswa, serta

mengoreksi kesalahan mengeja siswa,

4. Selain di sekolah, siswa hendaknya juga melatih mengeja dengan lebih sering

menghafal kosakata dalam bahasa Jerman, khususnya cara penulisannya dengan

cara dieja,

5. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti dalam bidang yang sama, disarankan untuk

menerapkan permainan Wӧrter-Hüpfen sebagai latihan mengeja

Referensi

Dokumen terkait

Responden diminta untuk memberikan tanda centang (  ) pada kolom pernyataan yang tersedia. Angket ini dilakukan sesudah penerapan model pembelajaran dengan model Group

Dr.. Ag dan II Dr. Ali Sibram Malisi, M.Ag., pada Pascasarjana IAIN Palangka Raya, 2019. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah kemampuan profesional, salah

KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012.. LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (

dengan kehilangan fungsi, sebagai contoh adalah wanita yang akan

Walapun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang akan diteliti1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan kunci, informan

Demikian juga dengan hasil penelitian dari Miler dan kawan-kawan (2007 dalam Farikoh dan Suseno, 2015) tentang karaketristik pelaku kecurangan akademik, dan menghasilkan

client dalam menggunakan fasilitas internet dan internet tidak mengalami down time , karena dari teknik load balancing ini dapat mendistribusikan beban trafik

kepala metatarsal distal, merupakan bagian yang bersambungan dengan phalang.. proksimal jari