• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1100104 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1100104 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Karena tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jawaban tentang

peningkatan penguasaan konsep siswa SMP setelah diterapkannya pendekatan

saintifik dengan berbantuan prototype media berbasis cmap tools dan penelitian

ini bersifat terbatas karena hanya hendak mengungkap peningkatan bukan untuk

membandingkan suatu variabel sehingga penelitian ini hanya menggunakan satu

kelas eksperimen, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode pre-experimental design. Sandjaja dan Heriyanto (2006, hlm.123)

menyatakan bahwa dengan rancangan penelitian ini (metode pre-experimental

design) peneliti hendak mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan hanya

melibatkan satu kelompok subjek saja atau tidak ada kelompok kontrolnya. Selain

itu, Sugiyono (2014, hlm. 109) berpendapat bahwa dikatakan metode

pre-experimental design, karena metode ini belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh, masih ada variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya

hasil yang ingin dicapai. Sehingga hasil ekseperimen ini bukan semata-mata

dipengaruhi oleh variabelnya, hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variabel

kontrol dan sampel yang tidak dipilih secara random.

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini, maka peneliti harus mengetahui

terlebih dahulu penguasaan konsep siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment)

dan sesudah diberikan perlakuan (treatment) sehingga pada penelitian ini

dilakukan tes sebelum siswa diberikan suatu treatment (pretest) dan tes sesudah

diberika treatment (posttest). Maka desain penelitian yang dipilih dari metode

pre-eksperimental design adalah one group pretest-posttest design. Dengan

diadakannya pre-test dan post-test akan memberikan nilai keakuratan yang lebih

untuk melihat adanya perubahan penguasaan konsep siswa karena dapat

membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Adapun

(2)

Tabel 3.1 Desain penelitian one group pretest-posttest design.

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Keterangan :

Treatment yang digunakan merupakan pendekatan saintifik dengan

berbantuan prototype media berbasis Cmap Tools.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII di salah satu SMP di Kota

Bandung. Sedangkan sampel penelitian ini adalah satu kelas eksperimen

berjumlah 35 siswa yang diambil dengan teknik Probability Sampling secara

simple random sampling. Menurut Sugiyono (2014, hlm.120), Probablility

Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Simple

Random Sampling merupakan salah satu jenis Probablility Sampling yang

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

C. Variabel Penelitian

Penelitian mengenai penerpaan pendekatan saintifik dengan berbantuan

prototype media berbasis cmap tools bertujuan untuk meningkatkan penguasaan

konsep siswa SMP. Merujuk pada Sugiyono (2014, hlm. 61) maka variabel dalam

penelitian ini sebagai berikut ini:

1. Variabel independen dari penelitian ini adalah pendekatan saintifik dengan

berbantuan prototype media berbasis cmap tools.

2. Variabel dependen dari penelitian ini adalah penguasaan konsep siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian yaitu sebagai berikut

a. Tes Penguasaan Konsep

Tes penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda. Tes ini untuk mengukur

kemampuan ranah kognitif siswa dengan tingkatan C1, C2, C3, dan C4 terkait

(3)

saat awal pembelajaran (pretest) dan akhir pembelajaran (posttest). Dari hasil tes

ini, akan dihitung gain yang ternormalisasi untuk melihat perubahan penguasaan

konsep ranah kognitif dari sebelum dan setelah penerapan treatment. Tes

penguasaan konsep ini terdiri dari dua puluh soal yang distribusinya dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Distribusi Soal Pada Setiap Aspek Ranah Kognitif

Sub Mate ri Pokok

Soal Untuk Tiap Aspek Ranah Kognitif Mengingat

b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan

pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan berbantuan

prototype media berbasis cmap tools. Lembar observasi ini dilakukan pada dua

objek yaitu guru dan siswa. Lembar observasi ini diisi oleh observer pada saat

pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi tahapan-tahapan pendekatan

saintifik yang digunakan dalam penelitian.

c. Angket Respon Siswa tentang pembelajaran menggunakan pendekatan

saintifik dengan berbantuan prototype media berbasis cmap tools.

Angket ini digunakan untuk menanyakan pada siswa mengenai beberapa

hal terkait pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan berbantuan

prototype media berbasis cmap tools. Angket respon siswa tentang pembelajaran

menggunakan pendekatan saintifik dengan berbantuan prototype media berbasis

cmap tools terdiri dari 13 pertanyaan dan jawaban tanggapan siswa tentang

(4)

untuk “sangat tidak setuju” hingga empat untuk “sangat setuju. Angket ini

diberikan pada akhir pembelajaran bersamaan dengan posttest.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu

tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.

a. Tahap persiapan

1) Melakukan studi pendahuluan yang meliputi penyebaran angket

mengenai proses pembelajaran di kelas dan observasi proses

pembelajaran.

2) Studi literatur terhadap jurnal, buku, artikel dan laporan mengenai

pendekatan saintifik, prototype media berbasis cmap tools, penguasaan

konsep dan tes.

3) Perumusan masalah penelitian.

4) Melakukan telaah kurikulum IPA fisika SMP mengenai pokok bahasan

yang akan dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

5) Menyusun instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

6) Men-judgement instrumen.

7) Merevisi/memperbaiki instrumen.

8) Melakukan uji coba pada sampel.

9) Menganalisis hasil uji coba instrumen.

b. Tahap pelaksanaan

1) Menentukan subjek penelitian yaitu satu kelas eksperimen.

2) Melaksanakan pretest.

3) Melakukan treatment pada subjek penelitian.

4) Melakukan observasi terkait keterlaksanaan pembelajaran.

5) Melaksanakan posttest dan mengisi angket pendapat siswa mengenai

prototype media berbasis cmap tools.

c. Tahap akhir

1) Mengolah data hasil penelitian.

2) Menganalisis penguasaan konsep siswa dari hasil tes dan keterlaksanaan

(5)

tools dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran serta tanggapan

siswa tentang pembelajaran menggunakan prototype media berbasis

cmap tools dari angket pendapat siswa.

3) Menarik kesimpulan.

4) Menyusun laporan hasil penelitian.

Skema penelitian dari penelitian ini adalah seperti pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Studi Lapangan

Observasi Keterlaksanaan P embelajaran P endekatan Saintifik dengan Berbantuan Prototype Media BerbasisCmap Tools

T es akhir (posttest) dan mengisi angket

Analisis Data

Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik dengan Berbantuan Prototype Media Berbasis Cm ap Tools

(6)

F. Analisis data

1. Analisis instrumen penelitian

a. Analisis Validitas Tes

Sebelum digunakan dalam penelitian, maka instrumen harus telah melalui

uji validitas untuk mengetahui apakah instrumen yang akakn digunakan dalam tes

sudah bisa mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas tes yang

digunakan adalah uji validitas konstruksi, yaitu validitas yang berkaitan dengan

kesesuaian soal dengan indikator yang dilakukan oleh profesional. Sedangkan,

untuk mengetahui validitas empiris digunakan uji validitas dengan teknik korelasi

product moment menggunakan persamaan 3.1, yaitu :

√{ } ....(3.1)

Menurut Arikunto (2012, hlm.89) menyatakan kriteria yang digunakan

untuk menginterpretasi besarnya koefisien korelasi yaitu disajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai rxy Kriteria

0,80 - 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,80 Tinggi

0,40 – 0,60 Cukup

0,20 – 0,20 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

b. Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas tes merupakan ukuran yang menyatakan konsistensi alat ukur

yang digunakan. Menurut Arikunto (2012, hlm.100) menyatakan bahwa suatu tes

dapat memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

(7)

Dalam penelitian ini, rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas

soal adalah KR-20 dengan rumus seperti pada persamaan 3.2 (Arikunto, 2012,

hlm.115).

∑ .... (3.2)

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat ukur

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Soal

Nilai r11 Kriteria

0,00≤r≤ 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ r≤ 0,40 Rendah

0,40 ≤ r≤0,60 Sedang

0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2012 hlm. 89)

c. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui apakah

distribusi antara soal yang sukar, sedang, dan mudah sudah proporsional atau

belum. Arikunto (2012, hlm. 223) menyatakan bahwa rumus untuk mencari

indeks kesukaran ditunjukkan oleh persamaan 3.3 sebagai berikut

....(3.3)

dengan, P = Indeks Kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Dalam Arikunto (2012, hlm.225). Indeks kesukaran sering diklasifikasikan

(8)

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,25 Sukar

0,26 – 0,75 Sedang

0,75 – 1,00 Mudah

d. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda soal dilakukan untuk mengetahui apakah soal

yang telah dibuat dapat membedakan kemampuan siswa yang pandai dan siswa

yang kurang pandai. Menurut Arikunto (2012, hlm. 228) menyatakan bahwa

rumus untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut seperti pada

persamaan 3.4.

....(3.4)

Dengan, D : Daya Pembeda

: Jumlah Peserta kelompok atas yang menjawab soal tersebut

dengan benar.

: Banyaknya peserta tes dari kelompok atas.

: Jumlah Peserta kelompok bawah yang menjawab soal tersebut

dengan benar.

: Banyaknya peserta tes dari kelompok bawah.

: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan

benar.

: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan

benar

Dalam Arikunto (2012, hlm.232), daya pembeda soal sering

(9)

Tabel 3.6 Kriteria Indeks Daya Pembeda

e. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di slaah satu kelas di

sekolah tempat penelitian, yang mana kelas tersebut telah mempelajari mengenai

materi yang dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini. Instrumen yang diuji

coba terserbut berupa tes pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 20 butir

soal.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat kesukaran dari 20 soal

yang diujicobakan berkategori mudah sebesar 55%, berkategori sedang sebesar

35%, dan berkategori sukar 10%. Daya pembeda dari 20 soal yang diujicobakan

berkategori jelek sebesar 20%, berkategori cukup sebesar 55%, berkategori baik

sebesar 20%, dan berkategori sebesar baik sekali 5%. Sedangkan validitas dari 20

soal yang diujicobakan berkategori rendah sebesar 30% dan berkategori cukup

sebesar 70%.

Selain tingkat kesukaran, daya pembeda, dan validitas terdapat juga hasil

perhitungan reliabilitas tes, instrumen yang berjumlah 20 soal tersebut dinyatakan

reliabel dengan kriteria tinggi yaitu 0,7. Untuk rekapitulasi hasil uji coba

instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini:

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No. Soal

Reliabilitas Validitas Tingkat

(10)

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen (Lanjutan)

No. Soal

Reliabilitas Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Ket Nilai Krite ria Nilai Krite ria Nilai Krite ria Nilai Krite ria

tersebut sebelum digunakan dalam penelitian terlebih dahulu akan dilakukan

perbaikan terhadap soal-soal yang dianggap harus diperbaiki, yaitu soal-soal yang

memiliki validitas rendah, daya pembeda jelek atau tingkat kesukaran yang

mudah dan sukar. Perbaikan yang dilakukan akan ditinjau dari segi isi, bahasa,

maupun kesesuaian antara soal dan indikator.

2. Analisis Data Penelitian

Pemberian skor dihitung dengan menggunakan ketentuan :

S = ∑ .... (3.5)

Dengan, Skor = jumlah jawaban yang benar

Proses penskoran ini dilakukan baik pada pretest atau posttest, kemudian

(11)

Untuk menghitung nilai rata-rata (mean) dari skor tes baik pretest atau posttest,

digunakan rumus:

̅ ∑ ....(3.6)

Keterangan :

̅ = rata-rata skor atau nilai x ; = skor atau nilai siswa ke i; n = jumlah siswa

2) Menghitung nilai gain ternormalisasi

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep pada ranah kognitif,

digunakan data hasil pretest dan posttest siswa kemudian dilakukan analisis

terhadap gain ternormalisasi (N-gain). Hake (1999) mengungkpakan bahwa

rata-rata gain ternormalisasi (N-gain) merupakan rasio aktual rata-rata-rata-rata gain terhadap

rata-rata maksimum. Rumus gain ternormalisasi yang digunakan ditunjukkan oleh

persaman 3.7 dengan interpretasinya ditunjukkan oleh Tabel 3.8.

<g> =

.... (3.7)

Dengan , <g> : gain ternormalisasi

%<G> : persentase gain (selisih rata-rata posttest dan pretest)

% : persentase gain maksimum yang mungkin terjadi

: persentase rata-rata skor posttest

: persentase rata-rata skor pretest

Menurut Hake (1999), interpretasi rata-rata gain ternormalisasi terhadap

peningkatan penguasaan konsep pada aspek kognitif pada suatu pembelajaran

dibagi ke dalam tiga kriteria seperti tercantum pada tabel 3.8

Tabel 3.8 Kriteria Rata-Rata Gain Ternormalisasi

Rata-rata gain ternormalisasi Kriteria

0,00 < (<g>) ≤ 0,30 Rendah

0,30 < (<g>) ≤ 0,70 Sedang

(12)

b. Keterlaksanaan Pembelajaran

Data yang diperoleh adalah data yang diambil melalui lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran ini berbentuk checklist dan memuat kolom “ya” dan “tidak”.

Pengolahan data dilakukan dengan menghitung persentase keterlaksanaan

setiap tahapan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dengan

berbantuan prototype media berbasis Cmap Tools. Adapun langkah-langkah

yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:

 Menghitung jumlah jawaban “ya” dan “tidak” yang pengamat isi pada

format observasi keterlaksanaan pembelajaran.

 Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

rumus :

 Setelah data dari lembar observasi keterlaksaan pembelajaran tersebut

diolah, kemudian diinterpretasikan dengan mengadopsi kategori dari

persentase keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh berdasarkan pada

tabel 3.9 mengenai kategori persentase keterlaksanaan pembelajaran menurut

Mundilarto (2012, hlm. 68).

Tabel 3.9 Kategori Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran

Keterlaksanaan

Pembelajaran (%) Kategori

0-33 Kurang

34-67 Cukup

68-100 Baik

c. Analisis Angket Respon Siswa tentang pembelajaran menggunakan

prototype media berbasis Cmap Tools.

Data angket dalam penelitian ini diperoleh untuk menghimpun tanggapan

siswa terhadap pembelajaran menggunkan prototype media berbasis Cmap Tools.

Di dalam angket ini berisi pernyataan dengan empat tingkat tanggapan yaitu 1

(13)

direkapitulasi untuk setiap kategori untuk setiap aspek. Jumlah siswa pada setiap

kategori dan setiap aspek kemudian dihitung nilai presentasenya. Untuk

mengetahui sebaran pendapat siswa digunakan hubungan antara presentase

dengan harga tafsiran berikut :

Tabel 3.10 Hubungan Presentase dengan Tafsiran Sebaran

Presentase (%) Tafsiran

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir setengahnya

50 Setengahnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya

100 Seluruhnya

Gambar

Tabel 3.2 Distribusi Soal Pada Setiap Aspek Ranah Kognitif
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Daya Pembeda
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kartosoewirjo founded Darul Islam and Indonesian Islamic Army in Malangbong, West Java on 7 August 1949,in that time Indonesian government was moving to Jogjakarta and West Java was

savākšanu un pārvadāšanu, tomēr veiktās darb bas ir uzskatāmas par nepietiekamām, jo, lai ar individuālo māju mājsaimniec bu patsvars (38%) pašvald bas

Untuk menciptakan suatu strategi bersaing diperlukan analisis SWOT, dimana dalam menganalisis menggunakan SWOT, akan dilakukan tahap pengelompokan faktor internal dan eksternal

[r]

Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan kepada Bapak Taufik Ginting dan istri sebagai pemilik Toko Kaban untuk mengetahui strategi yang tepat untuk

Frasa mashdar sebagai objek dari verba transitif yang terdapat dalam surah Alkahfi terdiri atas huruf nashab ‘an’ dengan verba.. Ketiga, frasa

[r]

Analisis Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Jumlah Nasabah Asuransi Kumpulan Pada AJB Bumiputera 1912 Kantor Cabang Asuransi Kumpulan Medan... Analisis SWOT Pada Warung Bang Man