• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 2020 Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 2020 Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Received : March 2017 Accepted: March 2017 Published : April 2017

Studi Aliran Beban Interkoneksi Sistem Sulbangsel hingga Tahun 2020

Berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026

Muhira Dzar Faraby1*, Ontoseno Penangsang2

Doctoral Student Electrical Engineering, ITS, Surabaya1 Electrical Engineering, ITS, Surabaya2

*e-mail:[email protected]

Abstract

This research aims to predict the condition of the electrical system Sulbangsel Systems Interconnection based RUPTL PT. PLN (Persero) from 2017 to 2026. Methods used power flow by using the Newton-Raphson M.File on Matlab Simulink based IEEE 33 Bus. Extra Power, Line Transmission and Load based RUPTL and improvement of existing load conditions using linear regression of the latest data by 11.7% annually. Results obtained an increase in bus point that initially 45 buses to 60 buses. Predicted by the addition of generation, transmission and load point by RUPTL there are 4 spot bus has a voltage level below 0.9 pu and total losses obtained up to 63 + j288.81 MVA. Keywords :Robot, Arduino, Floor Cleaners, Line Follower

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksikan kondisi sistem kelistrikan Interkoneksi Sistem Sulbangsel berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026. Metode aliran daya yang digunakan Newton-Raphson dengan menggunkan M.File pada Simulink Matlab berdasarkan Standar IEEE 33 Bus. Penambahan Pembangkit, Saluran Transmisi dan Pembebanan berdasarkan RUPTL dan peningkatan kondisi beban yang telah ada menggunakan regresi linear dari data terakhir sebesar 11.7 % tiap tahunnya. Hasil yang didapatkan adanya peningkatan titik bus yang awalnya 45 bus menjadi 60 bus. Diprediksikan dengan adanya penambahan pembangkit, saluran transmisi dan titik beban berdasarkan RUPTL masih terdapat 4 titik bus memiliki level tegangan dibawah 0.9 pu dan total lossis yang didapatkan hingga 63 + j288.81 MVA.

Kata kunci :RUPTL, Newton-Raphson, Losses

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun diikuti dengan perkembangan akan kebutuhan energi listrik suatu daerah. Kebutuhan akan energi listrik yang berupa daya aktif maupun daya reaktif juga bervariatif dari waktu ke waktu dan keberadaan beban yang ada dalam suatu sistem kelistrikan.

Keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik yang dihubungkan satu sama lain yang mempunyai inter relasi secara keseluruhan membentuk suatu sisten tenaga listrik. Yang dimaksud dengan sistem tenaga listrik disini adalah sekumpulan pusat listrik dan gardu induk (Pusat Beban) yang satu sama lain yang dihubungkan dengan jaringan transmisi

sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi.

Perencanaan pengadaan dan instalasi suatu peralatan tenaga listrik yang akan dihubungkan dalam suatu sistem kelistrikan harus mempertimbangkan tiga aspek yaitu mutu atau kualitas, ekonomis dan keandalannya. Mutu dan kualitas peralatan yang akan dipasang harus mampu mempertahankan standar frekuensi dalm hal pengontrolan daya reaktif dan tegangan dalam hal pengotrolan daya reaktif suatu sistem sesuai batas yang diizinkan. Handal dalam artian peralatan tersebut mampu bekerja sesuai dengan fungsinya meskipun adanya perubahan beban ataupun adanya gangguan sesaat yang terjadi. Peralatan yang mempunyai kualitas

(2)

yang sangat mahal dengan kata lain sulit untuk mempertemukan ketiga aspek diatas sehingga didapatkan hasil yang optimal.

Untuk memproyeksi sistem kelistrikan hingga beberapa tahun kedepanya didasari dengan data sistem kelistrikan beberapa tahun terakhir akan tetapi perkembangan beban industry itu terkadang melenceng dari proyeksi yang ada. Hal ini di buktikan dengan adanya pengadaan smelter di dua titik berdasarkan aturan pemerintaha tentang pengolahan hasil bumi dan pengadaan unit pembangkit khususnya berbasis energi terbarukan itu didasari dengan ketersediaan energi primer yang ada yang disusunlah dalam suatu RUPTL yang melihat potensi potensi yang ada.

Pada penelitian ini kita akan mencoba menganalisis studi aliran daya interkoneksi Sistem Sulbengsel yang diproyeksikan berdasarkan RUPTL hingga tahun 2020. 2. Metoda Penelitian

2.1 Studi Aliran Daya

Pada penelitian ini untuk menghitung aliran beban digunakan metode Newton-Raphson. Perhitungan aliran daya menggunakan software MATLAB 2010 yang mengacu pada pengembangan perhitungan aliran daya Hadi-Saddat 33 bus. Data sekunder yang kita gunakan merupakan data beban harian UPT Penyaluran Sistem Sulbangsel PT. PLN (Persero) interkoneksi 45 bus pada tanggal 4 Februari 2017 pada kondisi beban puncak malam hari.

2.2 Proyeksi Sistem Kelistrikan

Proyeksi hingga tahun 2020 dengan penambahan titik bus, titik dan kapasitas pembangkit, saluran transmisi, dan perkembangan beban 11.7% berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero) 2017-2026 sehingga didapatkan 60 jumlah bus. Adapun penambahan unit pembangkit berupa PLTGU

bus berupa 1 bus pembangkit, 1 bus trafo IBT, 13 bus beban.

Penambahan 13 line transmisi baik 150 kV dan 275 kV yang mengubah konfigurasi jaringan dimana perhitungan nilai impedansi untuk trafo iBT dapat dihitung dengan kapasitas trafo yang terpasang dan impedansi saluran transmisi dapat diberikan dengan melakukan pendekatan nilai berdasarkan panjang saluran transmisi yang akan di pasang berdasarkan saluran transmisi yang ada sebelumnya.

2.3 Diagram Alir Penelitian

Adapun diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil aliran daya didapatkan pada kondisi 2017 dan kondisi proyeksi pada tahun 2020 berdasarkan RUPTL PT. PLN (Persero).

(3)

Gambar 2. Perbandingan Level Tegangan pada Tiap tiap Bus pada Tahun 2017 dengan 2020. Pada gambar 2 diatas terlihat kondisi

sistem kelistrikan Sulbangsel masih terdapat 4 titik bus yang berada pada 0.9 pu. Bus tersebut berupa Smelter Bantaeng, Pangkep 70 kV dan Tonasa 70 kV yang merupakan daerah kawasan industri pertambangan dan semen dan bus Panakukang yang merupakan bus penampung beban di pusat kota selain itu beberapa titik bus mengalami perbaikan nilai level tegangan mendekati 1 pu.

Adapun total losses yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Perbandingan Lossis Saluran Transmisi.

Adanya peningkatan nilai losses saluran transmisi dari 46.121 MW menjadi 64.261 MW dikarenakan adanya pengembangan kebutuhan beban yang menyebabkan arus yang mengalir besar dan lossis juga meningkat.

Pemilihan swing / slack bus pada sistem ini yaitu bus Sengkang dikarenakan pada bus ini beban yang di suplai dengan kapasitas besar dan respon frekuensi terhadap perubahan beban juga baik dikarenaan pada bus ini terdapat unit pembangkit PLTGU dengan kapasitas 315 MW. Adapun respon pembangkit pada bus ini dapat dilihat pada gambar 4.

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 Ba ka ru Po lm as M aj en e M am uj u Pi nr an g Pa re P ar e Su pp a Si dr ap Ba lu su Ba rr u Pa ng ke p 15 0 Pa ng ke p 70 To na sa 7 0 Bo so wa 1 50 Ki m a Te llo 1 50 Pa na ku ka ng Te llo 7 0 Bo ro ng lo e M an da i Da ya Te llo 3 0 Ba ra wa ja Te llo La m a 15 0 Te llo La m a 70 Bo nt oa la 7 0 Su ng gu m in as a Ta nj un g Bu ng a Ta lla sa M ar os Pg aya Je ne po nt o Bu lu ku m ba Si nj ai Bo ne So pp en g Se ng ka ng M ak al e Pa lo po La tu pa 2 75 Po m an a 27 5 Po m an a 15 0 Po so Bo nt oa la 1 50 Ba nt ae ng 1 50 M al ili 1 50 Si wa Ke er a Bo la ng i M as am ba Pa ta la ss an g W ot u La nn a Sm el te r B an ta en g W ot u 27 5 M ks P ea ke r Ra nt ep ao Bira Ki m a M ar os Pu na ga ya Pr of il Te gan gan p u Bus

Perbandingan Level Tegangan Pada Bus

2017 2020 46.121 64.261 0 20 40 60 80 Losses MW Total Losses 2017 2020

(4)

Gambar 4. Perbandingan Pasokan daya aktif dan reaktif PLTGU Sengkang.

Terlihat pada gambar 4 adanya penurunan suplai daya aktif pada PLTGU Sengkang dari 231.454 MW menjadi 186.22 dikarekan adanya suplai dari beberapa penambahan unit pembangkit yang telah tersebar di beberapa titik terkhusus di pusat beban (perkotaan dan industr). Adanya penempatan PLTU Makassar Peaker pada daerah pusat beban dapat memberikan solusi dalam permasalah sistem kelistrikan Sulbangsel yang dikenal dengan bottle neck yang membuat lossis saluran transmisi meningkat. Tetapi suplai daya reaktif meningkat dari 57.138 MVar menjadi 73.692 MVar. Hal ini dikarenakan dalam RUPTL tidak adanya perencenaan penambahan peralatan kompensasi daya reaktif baik dalam bentuk kapasitor ataupun FACTS Devices lainnya sehingga membuat semua unit unit pembangkit harus menyuplai lebih daya reaktif yang ada berdasarkan

4. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini yaitu :adanya beberapa bus yang masih dibawah 0.9 pu disebabkan pengembangan beban industri dengan penambahan pembangkit yang tidak disertai dengan penambahan peralatan kompensasi daya reaktif. Dan peningkatan lossis jaringan transmisi dikarenakan kebutuhan energi listrik juga meningkat. Dan penempatan unit pembangkit berupa PLTU Makassar Peaker dan PLTB Jeneponto dapat menjawab permasalahan sistem kelistrikan Sulbangsel berupa bottle neck.

5. Saran

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan disarankan untuk penggunaan sebuah metode matematis atau kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan kinerja pembangkit agar didapatkan kondisi sistem kelistrikan yang lebih optimal sesuai dengan standar yang diizinkan, serta peninjauan kembali terhadap pemilihan slack bus untuk unit pembangkit yang telah ada dan perencanan penembahan peralatan kompensasi daya reaktif pada titik-titik tertentu.

6. DaftarPustaka

[1] Tim Opsis,“Laporan HarianReal Time

Sistem Kelistrikan Sulselrabar”, UPT

Sistem Sulsel PT. PLN (Persero), Makassar, 2017.

[2] Kementrian ESDM, “RUPTL PT. PLN

Tahun 2017-2026 “, Jakarta, 2017.

[3] William D. & Stevenson Jr., “Analisis Sistem Tenaga Listrik”, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983.

[4] Muhira Dzar Faraby, “Optimasi

Penempatan SVC Pada Sistem

Kelistrikan Sulselbar Dengan

Menggunakan Algoritma Genetika

231.454 57.138 186.229 73.962 0 50 100 150 200 250 Daya Aktif (MW) Daya Reaktif (MVar) Kinerja Pembangkit

Kondisi Slack Bus (Bus Sengkang)

(5)

Sistem Kelistrikan Sulselbar

Berdasarkan RUPTL PT. PLN

Persero”, SNTEK, Gowa, 2016.

[6] Marsudi Djiteng, “Operasi Sistem

Tenaga Listrik”, Graha Ilmu, Jakarta,

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Gambar 2. Perbandingan Level Tegangan pada Tiap tiap Bus pada Tahun 2017 dengan 2020. Pada  gambar  2  diatas  terlihat  kondisi
Gambar  4.  Perbandingan  Pasokan  daya  aktif  dan reaktif PLTGU Sengkang.

Referensi

Dokumen terkait

Uji aktivitas antimalaria dilakukan dengan pemeriksaan parasitemia dan jumlah leukosit dalam darah mencit yang telah diinduksi parasit, setelah pemberian oral

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui bahwa untuk studi kasus RUPTL, kapasitas pembangkit terpasang dan pembangkit commited pada tahun 2018 telah berada dibawah

Perdarahan uterus abnormal merupakan perdarahan yang ditandai dengan adanya perubahan pada siklus menstruasi normal baik dari interval atau panjang siklus, durasi

dan ikan lele secara luring yakni tatap muka langsung dengan masyarakat namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah yakni tetap memakai masker

perkawinan adat selesai, mayoritas masyarakat Samin yang sadar akan pentingnya arti pencatatan perkawinan akan melakukan pencatatan di Kantor Urusan Agama, dan

[r]

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis Ciri Nanopartikel Kitosan dan Pengaruhnya Pada Ukuran Partikel dan Efisiensi Penyalutan Ketoprofen adalah karya Saya dengan

Hubungan belitan yang disusun sedemikian rupa sehingga salah satu ujung dari setiap belitan transformator fase tiga, atau salah satu ujung setiap belitan transformator fase