• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perempuan Dan Pendidikan Jarak Jauh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perempuan Dan Pendidikan Jarak Jauh"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(2)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(3)

Universitas

Terbuka

RINGKASAN

PEREMPUAN DAN PENDIDIKAN JARAK JAUH STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS TERBUKA

Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (CEDAW) khususnya pasal 10 mengenai kewajiban melaksanakan langkah-tindak yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan, khususnya ayat (c) menghapus konsep yang stereotip mengenai peranan pria dan perempuan di segala tingkat dan dalam segala bentuk pendidikan dan ayat (e) kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam program pendidikan yang berkelanjutan, seharusnya kesenjangan yang terjadi antara perempuan dan laki-laki dalam mengikuti pendidikan tinggi sudah semakin sempit. Namun kenyataannya kesenjangan angka partisipasi perempuan dan laki-laki dalam mengikuti pendidikan tinggi di PT JJ masih sangat Iebar, yaitu sebesar 33.11% perempuan dan 66.89% laki-laki (Biro Adm. Akademik Perencanaan & Monitoring UT 2005). Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan angka partisipasi perempuan pada sistem PT JJ. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini yakNi ingin mengetahui mengapa kesenjangan partisipasi perempuan dan laki-laki dalam mengikuti pendidikan di UT cukup besar, padahal dalam UU Nomor 7 tahun 1984 dinyatakan bahwa negara menjamin persamaan hak antara laki-laki di bidang pendidikan.

Hasil penelitian ini adalah rencana tindak dalam upaya meningkatkan angka partisipasi perempuan dalam mengikuti pendidikan tinggi. Rencana tindak yang disusun juga akan menggali upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan peran aktif mahasiswa perempuan dalam mengikuti proses belajar mengajar melalui sistem pembelajaran jarak jauh.Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi perempuan pad a sistem PT JJ yakni 1) faktor internal (dari diri mahasiswa), bagaimana meningkatkan motivasi perempuan untuk mengikuti pendidikan di UT; 2) faktor eksternal (dari institusi) bagaimana mengurangi hambatan perempuan dalam mengikuti pendidikan di UT. Sehingga perumusan masalah dalam penelitian ini : 1) mengetahui apa motivasi perempuan dalam mengikuti PT JJ. 2) mengindentifikasi faktor-faktor apa yang menjadi kendala bagi perempuan dalam mengikuti ptjj? 3) sejauh mana institusi dalam hal ini UT berperan mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengikuti ptjj? Metode pengumpulan data primer menggunakan data hasil kuesioner yang disusun berdasarkan FGD terkait dengan data tentang 1) subyek penelitian 2) aspek-aspek motivasi perempuan dalam mengikuti PT JJ dilihat dari 7 (tujuh) dimensi motivasi belajar (Huitt, W ; 2001) yakni dimensi eksternal, biologis, sosial, afektif, kognitif, konatif dan spiritual serta 3} faktor-faktor penghambat selanjutnya dianalisa melalui analisa frekuensi dari 2 aspek keragaman yaitu jenis kelamin dan status pekerjaan.

Perbedaan motivasi belajar utama terjadi antara mahasiswa wanita yang belum bekerja dan mereka yang sudah bekerja, dimana mahasiswa yang belum bekerja motivasi tertinggi yaknipada aspek pengetahuan, perilaku dan biologis sedangkan mahasiswa yang sudah bekerja pada aspek perilaku, pengetahuan dan biologis. Perbedaan ini disebabkan karena mahasiswa yang belum bekerja berkeinginan untuk memperoleh pekerjaan yang utama serta masih memandang bahwa sumber utama pengetahuan adalah institusi pendidikan. Adapun pada mahasiswa wanita yang memiliki beban ganda dalam hal bekerja dan berkeluarga, motivasi terendah yakni pada adalah aspek konatif, afektif dan spiritual. Sedangkan difihat dari kendala belajar baik mahasiswa perempuan dan

iv

81507.pdf

(4)

Universitas

Terbuka

laki-laki baik yang telah berkeluarga maupun belum menghadapi tiga kendala belajar yang sama, yakni media non cetak, registrasi dan ujian.

Dari hasil uji product corelation Pearson, dapat diketahui bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar mahasiswa (IPK), sedangkan korelasi antara hasil belajar dan kendala tidak signifikan. Dilihat dari rata-rata nilai hasil belajar mahasiswa laki-laki dapat perempuan, nilai IPK mahasiswa perempuan ternyata lebih baik. Hal ini disebabkan karena motivasi belajar mahasiswa perempuan lebih besar daripada mahasiswa laki-laki . Dari uji korelasi pearson antar dimensi dapat diketahui dimensi motivasi belajar yang terkorelasi secara signifikan dengan dimensi lainnya adalah motivasi belajar perilaku, pengetahuan, afektif serta konatif Sedangkan dimensi kendala yang terkorelasi secara signifikan dengan kendala lainnya adalah dimensi kendala belajar registrasi, Tutorial Tatap Muka, Bahan Ajar Cetak dan Ujian.

Kata kunci: partisipasi, motivasi sistem PJJ

v

81507.pdf

(5)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(6)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(7)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(8)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(9)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(10)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(11)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(12)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(13)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(14)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(15)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(16)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(17)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(18)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(19)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(20)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(21)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(22)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(23)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(24)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(25)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(26)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(27)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(28)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(29)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(30)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(31)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(32)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(33)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(34)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(35)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(36)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(37)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(38)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(39)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(40)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(41)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(42)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(43)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(44)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(45)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(46)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(47)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(48)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(49)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(50)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(51)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(52)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(53)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(54)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(55)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(56)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(57)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(58)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(59)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(60)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(61)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(62)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(63)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(64)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(65)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(66)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(67)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(68)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(69)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(70)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(71)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(72)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(73)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(74)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

(75)

Universitas

Terbuka

81507.pdf

Referensi

Dokumen terkait

PERBANDINGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MENGIKUTI PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMK PGRI 2 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Quraisy Shihab di atas dapat diringkas bahwa tidak boleh ada pemetaan antara guru laki-laki dan perempuan dalam dunia pendidikan, guru (baik laki-laki dan perempuan) harus

Oleh karena itu, dapat diambil tesis awal bahwa partisipasi yang diberikan oleh laki-laki dan perempuan Baduy dalam tradisi Sunda Wiwitan memiliki tempatnya

Rasio jenis kelamin Angka Partisipasi Murni (RAPM) anak perempuan terhadap anak laki-laki di jenjang pendidikan Sekolah

Konstitusi NRI telah memberikan ruang yang sama dan setara bagi laki-laki dan perempuan untuk memasuki dunia pendidikan pada seluruh jenjangnya.Jumlah nominal kaum perempuan

Perempuan mulai menunjukkan partisipasi aktifnya menjadi garda depan dalam aksi-aksi radikal, mereka memiliki kemungkinan yang sama besar dengan laki-laki dalam hal

dan perempuan di wilayah DKI Jakarta.Budaya patriarki, yaitu laki-laki mempunyai kedudukan lebih tinggi dari wanita masih dilakukan oleh penduduk di provinsi DKI Jakarta.

Di Finlandia, proporsi perempuan yang bekerja hampir sama dengan laki- laki, pada tahun 2003, sekitar 72% perempuan usia kerja yaitu usia antara 15 dan 64 tahun termasuk dalam