• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN SIMKOMDIG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN SIMKOMDIG"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

i

HALAMAN JUDUL

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO UNTUK

MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA

PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN

SIMKOMDIG

untuk memenuhi salah satu tugas akhir program PPG DALJAB TKI pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

oleh

ROFIN MAULINA NIM 952020825

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN JURUSAN TKI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)

ii

ABSTRAK

Maulina, Rofin. 2020. Pemanfaatan Media Pembelajaran Video Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Simkomdig. PPG DALJAB TKI . Yuliana Tien Bayangkhariwati Tacoh, S.PAK, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran dengan media pembelajaran video pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran simkomdig di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan Otomotif 2 SMK Negeri 1 Batealit.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi keaktifan siswa untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran SIMKOMDIG. Analisis data deskriptif kualitatif dengan mereduksi data, mendeskripsikan data, dan membuat kesimpulan.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa setelah diterapkan metode pembelajaran dengan Media Pembelajaran Video, keaktifan siswa dalam pembelajaran SIMKOMDIG mengalami peningkatan. Keaktifan siswa dari kondisi awal dengan keaktifan siswa pada siklus I mengalami peningkatan, dari rata-rata keaktifan siswa pada kondisi awal 47% menjadi 56%. Sedangkan pada pertemuan 2 di siklus II meningkat menjadi 69% dengan kategori siswa aktif dalam pembelajaran. Meski pada siklus II sudah memenuhi target, peneliti mencoba melanjutkan penelitiannya pada siklus III untuk memastikan keaktifan siswa tetap atau bahkan menurun dan hasilnya pada siklus III keaktifan siswa tetap meningkat sebanyak 6% menjadi 75% dengan kategori siswa aktif dalam pembelajaran.

Kata kunci: penelitian tindakan kelas, Media Pembelajaran Video, keaktifan.

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN

DARING MATA PELAJARAN SIMKOMDIG

oleh

ROFIN MAULINA NIM 952020825

Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan Guru Pamong sebagain persyaratan menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahap 1 pada Program Studi Teknologi Komunikasi dan Informasi pada LPTK UKSW.

1. Yuliana Tien Bayangkhariwati Tacoh, S.PAK, M.Pd

(Dosen Pembimbing)

……….

2. Aris Suryatno, S.T, M.Pd

(Guru Pamong)

(4)
(5)

v

Motto :

1. Berusaha dan Berdo’a adalah jalan terbaik mencapai keberhasilan 2. Berbuat Baiklah Kepada Sesama, Maka dimanapun kau berada jika

mendapat kesusahan pasti akan ada banyak orang yang akan menolong dan membantu

3. Belajar, belajar dan belajar untuk terus meningkatkan kompetensi diri

Persembahan :

Karya sederhana ini saya persembahkan untuk :

1. Orang Tuaku dan Mertuaku 2. Suamiku dan kedua putraku

3. Adik-adikku

4. Teman-Teman PPG Daljab Tahap 1 Angkatan 1 LPTK UKSW yang sudah seperti keluarga bagiku khususnya kelompok Scanner

(6)

vi

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Tahap 1 dengan judul “Pemanfaatan Media Video untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Daring Mata Pelajaran SIMKOMDIG” ini dapat diselesaikan. Penulis menyadari bahwa pelaksanaan penyusunan PTK ini tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa adanya dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas segala dukungan, bantuan, bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada: 1. Hanita Yulia, M. Pd selaku Koordinator PPG Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang telah menugaskan untuk membuat PTK ini.

2. Yuliana Tien Bayangkhariwati Tacoh, S.PAK, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat dalam penulisan PTK ini.

3. Aris Suryatno, S.T, M.Pd. selaku Guru Pamongyang telah memberikan kritik dan saran perbaikan sehingga PTK ini dapat terlaksana sesuai tujuan.

4. Suamiku, Ahmad Eko Wahyudi, SE yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam kegiatan PPG ini.

5. Teman seperjuangan Pendidikan Profesi Guru (PPG)Dalam Jabatan Tahap 1 yang selalu memberikan ide dan masukan terhadap PTK ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan pihak diatas menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapat balasan dari Allah SWT dan PTK ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya.

Jepara, Oktober 2020 Penulis

(7)

vii

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... iix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Permasalahan Penelitian ... 3

1.3. Cara Pemecahan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 5

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II ... 7

KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Teori ... 7

2.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ... 14

2.3 Kerangka Berpikir ... 15

2.4 Hipotesis Tindakan ... 16

BAB III ... 17

METODE PENELITIAN ... 17

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 17

3.1.1 Jenis Penelitian ... 17

(8)

viii

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya ... 25

3.5 Indikator Kinerja ... 26

3.6 Analisis Data ... 27

BAB IV ... 28

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1 Pelaksanaan Tindakan ... 28

4.2 Hasil Analisis Data ... 38

4.3.Pembahasan ... 39 BAB V ... 41 PENUTUP... 41 5.1. Kesimpulan ... 41 5.2. Saran ... 41 DAFTAR PUSTAKA ... 43 LAMPIRAN ... 45

(9)

ix

(10)

x

Gambar 1. Kerucut pengalaman Edgar Dale ……….10 Gambar 2. Perbandingan Prosentase

keaktifan Siklus I dengan kondisi awal ………..29 Gambar 3. Diagram Keaktifan hasil Penelitian ……….30

(11)

1

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah wahana untuk mengembangkan dan membentuk manusia yang seutuhnya. Manusia seutuhnya dapat dilihat dari berkembangnya aspek jasmani dan rohani secara baik. Pendidikan di negara manapun di dunia memiliki tujuan ini. Terkait dengan tujuan pendidikan,

United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO)

merumuskan empat pilar pendidikan, yaitu learn to know, learn to do, learn to live together, dan learn to be. Dengan adanya empat pilar yang mendasari proses pendidikan di seluruh dunia diharapkan manusia seutuhnya tersebut dapat dibentuk dari proses pendidikan yang baik.

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Departemen Pendidikan Nasional, 2014).

Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dari keaktifan yang dicapai oleh peserta didik. Keaktifan tersebut merupakan prestasi belajar peserta didik yang dapat diukur dari nilai siswa setelah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru pada saat evaluasi dilaksanakan. Keberhasilan pembelajaran di sekolah akan terwujud dari keberhasilan belajar siswanya. Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam individu maupun dari luar individu. Faktor dari dalam individu, meliputi faktor fisik dan psikis, di antaranya adalah motivasi.

Menurut Sumadi Suryabrata (2007 : 290) proses belajar dipengaruhi oleh banyak sekali faktor-faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Pendidik harus mengatur faktor-faktor tersebut supaya berpengaruh menguntungkan bagi

(12)

2

belajarnya anak didik. Motivasi boleh dikata merupakan faktor yang menentukan dalam belajar, menentukan berhasil atau tidaknya usaha belajar. Karena itu pendidik harus berusaha mempergunakan faktor ini sebaik-baiknya. Motivasi belajar siswa yang rendah akan menjadi hambatan yang sangat berarti pada proses pembelajaran, karena dapat mengakibatkan keaktifan siswa rendah. Oleh karena itu guru diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor di kehidupan manusia terdampak. Tak terkecuali bidang pendidikan. Keputusan pemerintah yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah, membuat kebingungan banyak pihak.

Peralihan cara pembelajaran ini memaksa banyak pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran daring.

Di masa pandemi Covid-19 SMK Negeri 1 Batealit Telah menerapkan aturan pemerintah yaitu melaksanakan pembelajaran dari rumah (PJJ). Kondisi belajar di sekolah dan di rumah tentunya berbeda, perbedaan itu yang membuat anak tidak semangat dalam belajar, Maka dari itu perlu adanya alat bantu atau media pembelajaran yang menarik yang dapat ditautkan di e-learning agar anak tidak bosan ketika belajar di rumah.

Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital merupakan salah satu mata pelajaran yang diterima oleh siswa kelas X SMKN 1 Batealit. Sebagai mata pelajaran yang memiliki konsep pemanfaatan teknologi untuk kemudahan belajar siswa, proses pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital dirancang agar berlangsung secara interaktif, menyenangkan, dan memberi ruang bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan kreatif dengan menggunakan E-learning SMK N 1 Batealit yang dikembangkan dari moodle. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan, dalam pelaksanaan proses pembelajaran Simulasi dan Komuniaksi Digital masih menemui banyak permasalahan yang datang dari siswa.

(13)

3

Berdasarkan observasi saat pembelajaran , yang dilakukan penulis selaku guru yang mengampu mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital, diketahui bahwa media pembelajaran yang digunakan adalah berbentuk materi tekstual e-book, hal ini menjadikan siswa cenderung pasif saat melakukan diskusi karena mereka kurang tertarik dalam mempelajari materi secara mandiri karena materi disajikan terlalu monoton dalam bentuk tulisan/tekstual sehingga dalam mempelajarinya membuat bosan bahkan ngantuk dan akhirnya keaktifan belajar siswa pun rendah.

Berdasarakan kajian terhadap hasil observasi, diperoleh permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya keaktifan belajar siswa kelas X TKRO 2 SMK Negeri 1 Batealit. Beberapa siswa melaporkan melalui group Chat WA dimana untuk link materi (E-book) yang dibagikan terlalu banyak teksnya sehingga siswa menjadi kurang tertarik dalam belajar dan merasa membosankan saat mempelajari materi tersebut sehingga siswa menjadi malas dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan dapat meningkatkan keaktifan siswa maka perlu diterapkan penggunaan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa di dalam proses pembelajaran.

1.2.Permasalahan Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru dari kegiatan pembelajaran daring di e-learning dan beberapa keluhan dari siswa melalui WA, dapat diidentifikasi masalah yang sering muncul dalam kegiatan pembelajaran daring pada mata pelajaran SIMKOMDIG rata-rata prosentase keaktifan siswa X TKRO 2 hanya 47 % ini memperlihatkan siswa Kurang aktif dan memiliki antusias yang cukup rendah terhadap proses pembelajaran, ini terlihat dari kegiatan di forum diskusi di e-learning yang disebabkan karena menurut beberapa siswa media kurang menarik dan terlalu monoton dalam bentuk tekstual sehingga anak menjadi kurang tertarik dan cepat bosan dalam dalam kegiatan pembelajaran daring. Berdasarkan dari identifikasi

(14)

4

masalah diatas maka, hasil dari analisis masalah bisa dituangkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis

Masalah

Faktor-Faktor

Penyebab Munculnya Masalah Kurangnya Aktivitas dan

keberhasilan Siswa Kelas X TKRO terhadap penguasaan materi yang berpengaruh terhadap hasil belajar.

Media Yang digunakan dalam pembelajaran daring kurang menarik. Sehinga berakibat Kurangnya Keaktifan siswa dalam pembelajaran

Dari serangkaian masalah yang teridentifikasi dan juga hasil analisis masalah di atas, dalam pembelajaran daring mata pelajaran SIMKOMDIG banyak siswa mengalami beberapa masalah seperti bosan mempelajari link e-book yang dibagikan oleh guru sehingga mempengaruhi kurang optimalnya kegiatan pembelajaran daring yang dilaksanakan seperti kurang aktif di forum diskusi di e-learning dan rendahnya nilai evaluasi siswa. Dari masalah yang dikemukakan diatas akar masalahnya adalah terletak pada guru dimana guru belum inovatif dalam mempersiapkan dan menggunakan media pembelajaran. Untuk itu saya selaku guru mapel simkomdig perlu melakukan penelitian tindakan kelas terkait dengan media pembelajaran agar dapat menarik minat siswa dalam mempelajari materi dan merangsang keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

1.3.Cara Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah sebagaimana tersebut didepan, diantaranya permasalahan yang ada adalah :

(15)

5

Dari 35 siswa dikelas X TKRO 2, prosentse keaktifan siswa hanya 47% ini menunjukkan siswa Kurang aktif dan memiliki antusias yang cukup rendah terhadap proses pembelajaran. Ini disebabkan karena guru kurang tepat dalam menerapkan media pembelajaran.

Akar penyebab masalah yang dapat kita lihat dari identifikasi masalah diatas, yang paling mendominasi adalah dari guru. Dimana guru kurang berinovasi dan kreatif menggunakan media pembelajaran yang dapat menigkatkan motivasi dan keaktifan siswa untuk belajar secara mandiri dari rumah. Maka, solusi pembelajaran yang menurut saya sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan Media pembelajaran video yang dapat menarik minat dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa masalah dan solusi pemecahannya maka kami merencanakan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah Melalui Media Video pada pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa ?”

1.5.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dilaksanakannya perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas adalah :

Perbaikan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital.

Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas sangat besar manfaatnya, baik untuk guru, siswa maupun sekolah. Manfaat tersebut sebagai berikut :

1. Manfaat bagi guru

(16)

6

tindakan kelas guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Perbaikan ini menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

b. Melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat berkembang secara profesional, karena mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

c. Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dapat membuat guru lebih percaya diri. Ia dapat menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pembelajaran.

2. Manfaat bagi siswa

Penelitian tindakan kelas sangat besar manfaatnya bagi siswa. Karena tujuan akhir dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Dengan demikian perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tidak akan berlanjut. 3. Manfaat bagi sekolah

Sekolah yang berhasil mendorong inovasi para guru maka telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan . Sekolah yang para gurunya sudah mampu melaksanakan perubahan atau perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan dapat diwujudkan, seperti penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru. Dengan terbiasanya para guru melakukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas, berbagai strategi atau teknik pembelajaran dapat dihasilkan dari sekolah.

(17)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.1 Kajian Teori 1. Keaktifan Belajar

Lee J. Crobach, (1977:92) dalam Endang Sri Wahyuningsih, S. Ag (2020:48), menjelaskan belajar adalah Learning usually reserved for a relatively permanent change in behavior, interpretation, or emotional respone as a result of experience. Artinya : belajar biasanya di artikan sebagai perubahan yang relative permanen pada tingkah laku, interpretasi atau emosi yang muncul sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan tingkah laku atau emosi yang mengarah kepada upaya belajar disebut sebagai keaktifan belajar.

Nana Sudjana (2005:72) dalam Uut Praharsiwi (2016) menyatakan Keaktifan siswa dapat dilihat dari keikutsertaan dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam memcahkan masalah, bertanya kepada siswa lain ataupu guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memcahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal, serta menilai kemampuan diri sendiri dan hasil-hasil yang diperoleh. Keaktifan siswa pada saat belajar, akan tampak pada kegiatan berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran. Keaktifan belajar siswa tidak lepas dari paradigm pembelajaran yang diciptakan guru.

Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh ana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, Nana Sudjana (2005:61) dalam Endang Sri Wahyuningsih, S. Ag (2020:48) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal : (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya : (2) terlibat dalam pemecahan masalah ;(3) bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan; (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah ; (5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru ; (6) menilai

(18)

8

kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya ; (7) melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; (8) kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan keaktifan siswa dapat dilihat dari berbagai hal seperti memperhatikan (visual activities) , mendengarkan, berdiskusi, kesiapan siswa, bertanya, keberanian siswa, mendengarkan, memecahkan soal (mental activities).

2. Media Pembelajaran

Media (bentuk jamak dari medium), merupakan kata yang berasal dari Bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau

“pengantar” (Arsyad, 2020; sadiman, dkk.,1990) dalam Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED (2016:2). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). Gagne (1985) dalam Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED (2016:3) menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk pembelajaran.

Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED (2016:3) Banyak batasan tentang media, Assosiation of education and communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi. dalam hal ini terkandung pengertian sebagai medium. Gagne et al., 1988 (dalam Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED. 2016:3) atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses pembelajaran-siswa dan isi pelajaran.

Heinich et al. (1993) dalam Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED (2016:3) memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan dengan batasan di atas yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

(19)

9

mengemukakan bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan oleh reiser dan gagne (criticos 1996; gagne et al., 1988) dalam Prof. Dr. Nizwardi Jalinus, M. ED (2016:3), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televise, radio, film slide, foto, gambar, dan computer merupakan media pembelajaran. Zakky (2020) menuliskan Menurut National Education Association (NEA) media pembelajaran adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber pembelajaran ke peserta didik (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pembelajar sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

3. Peran dan Kedudukan Media dalam Pembelajaran

Jonassen, Campbell dan Davidson (1994) dalam Mustofa abi hamid, dkk (2020:5) berpendapat bahwa media adalah bagiann dari konteks (lingkungan dimana siswa belajar) yang berfungsi dalam konteks social yang lebih besar (media dalam konteks dan media sebagai konteks). Selain media sebagai konteks Jonassen (1984) dalam Mustofa abi hamid, dkk (2020:5) juga berpendapat bahwa media dan pengalaman belajar sebagai fenomena. Fenomologi berpendapat bahwa kita hanya dapat mengetahui dunia sewaktu kita secara sadar mengalaminya. Pengalaman atau fenomena ini adalah konstruksi pribadi yang menyaring aspek dari dunia nyata. Media adalah saluran fenomenologis yang berusaha untuk menangkap esensi dari suatu peristiwa.

(20)

10

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran dan informasi. Media pembelajaran yang di rancang dengan baik akan sangat membantu pelajar mencapai tujuan pembelajaran. Masing-masing jrnis media pembelajaran memiliki karakteristik, keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu, perlu untuk membuat perencanaan sistematis utuk penggunaan media instruksional. Unsur media pembelajaran terdiri dari alat perangkat kerasnya serta isi pesan (konten) yang akan disampaikan/disalurkan oleh media tersebut. Dalam memilih jenis media pembelajaran yang akan dibuat, pendidik dapat berpedoman pada kerucut pengalaman (cone of experience) yang dikemukakan oleh Edgar Dale seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Kerucut pengalaman Edgar Dale

4. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media dalam pembelajaran, diantaranya :

1. Membantu proses pembelajaran yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Tidak semua materi pembelajaran dapat disampaikan secara verbal saja, tetapi perlu alat bantu lai yang dapat mebantu mengirimkan pesan atau konsep materi kepada peserta didik. Pendidik terbantu dalam menyampaikan materi pembelajaran, sedangkan peserta terbantu dan lebih

(21)

11

mudah dalam memahami konsep materi yang disampaikan oleh pendidik. Sehingga, trasnsfer of knowledge dan transfer of value dapat dilakukan secara maksimal.

2. Meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran, rasa ingin tahu dan antusiasme peserta didik meningkat, serta interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar dapat terjadi secara interaktif. Dapat membantu penyampaian materi yan bersifat abstrak menjadi lebih konkret. 3. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra. Beberapa

materi pembelajaran yang kompleks membutuhkan ruang dan waktu yang panjang utuk penyampaiannya. Oleh karena itu, media pembelajaran online dapat disesuaikan dengan karakteristik materinya, sehingga keterbatasan tersebut dapat teratasi.

Media pembelajaran dapat dibuat dan disesuaikan dengan gaya belajar siswa, sehingga dapat memberikan kesempatan dan pilihan peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya, baik yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual, auditori, kinestetik.

Dengan adanya media, pembelajaran menjadi lebih variatif dan tidak monoton. Pembelajaran yang monoton cenderung membuat peserta didik menjadi cepat bosan, sehingga diperlukan media pembelajaran yang inovatif menyesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. Pembelajaran menjdi lebih jelas, menarik, dan bervarisai, serta menjadi lebih interaktif.

5. Klasifikasi Media Pembelajaran

Mehra, (1992) ; Chandra, shah & Joshi, 1998; Kemp&Daylon (1998); Brown, Richard & Harcleroad (1998) dalam Mustofa abi hamid, dkk.(2020:17-18) Mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi beberapa jenis atau golongan, diantaranya :

1. Media cetak, seperti surat kabar, majalah, majalah imiah (jurnal), modul, bulletin, poster, handout, dan lain sebagainya.

2. Media grafik, seperti diagram transparansi, peta, bola dunia, dan lain sebagainya.

(22)

12

3. Media audio, seperti rekaman audio, kaset audio, rekaman, radio, telekomunikasi, dan lain sebagainya.

4. Media fotografi, seperti foto, slide, film strips, gambar bergerak, multi gambar, dan lain sebagainya.

5. Televisi atau Video, seperti televise siaran, televise kabel

6. Komputer, seperti mini computer, mikro computer, dan lain sebagainya.

a. Media Pembelajaran Video

Ronal Anderson (1994:99) dalam Rinajayani (2013:27), media video merupakan rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara serta unsur gambar yang diputar dengan suatu alat. Media video merupakan bagian dari media audiovisual. Dalam media video terdapat dua unsur yaitu unsur audio dan gambar. Media video digunakan dapat membantu siswa dalam menerima maksud pesan yang ingin disampaikan. Video yang digunakan dalam penelitian ini merupakan video yang diambil dari program youtube. Video ditampilkan melalui komputer yang dihubungkan dengan LCD.

1. Karakteristik media video

Media video memiliki kelebihan dan kelemahan. Ronald Anderson, (994:103-105) dalam dalam Rinajayani (2013:27) menyatakan kelebihan dan kekurangan media video antara lain sebagai berikut.

Kelebihan media video:

 Dapat digunakan untuk klasikal atau individual

 Media video dapat digunakan dalam pembelajaran klasikal. Siswa secara bersama dapat menyaksikan tayangan video yang diputarkan oleh guru. Selain secara klasikal, dapat digunakan secara individu. Siswa dapat melihat tampilan video secara individu di komputer masing-masing.

 Digunakan secara berulang.

(23)

13

pembelajaran.

 Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya.

 Materi-materi pembelajaran yang bersifat dapat membahayakan siswa ditampilkan melalui media video.

 Dapat menyajikan obyek secara detail.

 Tidak memerlukan ruang gelap.

 Pemutaran media video dapat dilakukan di dalam kelas dalam kondisi terang.

 Dapat di perlambat dan di percepat.

 Menyajikan gambar dan suara.

Kelemahan media video :

 Sukar untuk dapat direvisi

 Membutuhkan biaya yang banyak

2. Tujuan media video dalam pembelajaraan

Ronald Anderson (1994:102) dalam Rinajayani (2013:28-29) mengemukakan tentang tujuan dari pembelajaran mengunakan media video. Tujuan penggunaan media video antara lain sebagai berikut.

Tujuan kognitif media video:

 Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan gerak dan serasi.

 Dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagai media foto dan film bingkai meskipun kurang ekominis.

 Dapat diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum dan prinsip-prinsipntertentu.

 Dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara bersikap atau berbuatdalam suatu penampilan.

(24)

14

Tujuan afektif :

Video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi.

Tujuan psikomotorik :

Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak.

Siswa dapat langsung mendapat umpan balik terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba ketrampilan yang menyangkut gerakan tadi.

1.2 Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa Penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain :

1. Hasil Penelitian untuk Skripsi Rinajayani (2013), yang berjudul Penggunaan media video untuk meningkatkan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Sosial pada Siswa Kelas IV A SD Bantul Timur Bantul Tahun Pelajaran 2012/2013. Persamaan Skripsi diatas dengan Penelitian yang ditulis oleh penulis adalah kaitannya dalam penerapan media pembelajaran dalam bentuk video. Perbedaan antara hasil skripsi diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah hasil skripsi tidak mengukur keaktifan siswa sedangkan penulis pada penelitian ini mengukur keaktifan siswa.

2. Hasil Penelitian untuk Skripsi Michael Ricy Sambora (2016), yang berjudul Penggunaan Media Audio Visual Bentuk Video untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sosiologi X IPS 2 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

Persamaan Skripsi diatas dengan Penelitian yang ditulis oleh penulis adalah kaitannya dalam penerapan media pembelajaran dalam bentuk video. Perbedaan antara hasil skripsi diatas dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah hasil skripsi tidak mengukur keaktifan siswa sedangkan penulis pada penelitian ini mengukur keaktifan siswa

(25)

15

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan landasan teori dapat dikemukakan kerangka berfikir sebagai berikut :

Pencapaian tujun pembelajaran merupakan harapan bagi semua guru, dan sebagai tolok ukurnya adalah keaktifan siaswa dalam pembelajaran. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan dan hasil belajar siswa baik itu faktor dari dalam diri siswa (intern) ataupu faktor dari luar siswa (ekstern), dan salah satu yang mempengaruhi hal tersebut yaitu guru penggunaan media pembelajaran yang dianggap kurang sesuai sehingga mengakibatkan kebosanan siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk itu seorang guru harus mampu memilih metode dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dan tepat. Metode dan penggunaan media yang tepat adalah yang mampu menumbuhkan semangat belajar dan menumbuhkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Penerapan media yang digunakan dalam pembelaajran SIMKOMDIG saat ini kurang dapat menumbuhkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti akan menerapkan metode pembelaajaran dengan memanfaatkan Video yang bertujuan untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelaajaran SIMKOMDIG. Karena apabila kektifan siswa dapat meningkat maka hasil belajarnya juga akan lebih optimal.

(26)

16 Penerapan Media Pembelajaran Video Keaktifan siswa rendah Keaktifan Siswa meningkat. 2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis ini merupakan jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis, jadi hipotesis ini merupakan jawaban yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

Berdasarkan kajian teori dan penelitian yang relevan, serta kerangka berfikir yang telah dikemukakan maka peneliti mengemukakan hipotesis seperti berikut:

“ Keaktifan siswa dalam pembelajaran SIMKOMDIG dapat ditingkatkan melalui media Video kelas X TKRO 2 SMK Negeri 1 Batealit”

KONDISI AWAL 1. Pemilihan Media Pembelajaran yang kuran tepat 2. Intensitas bertanya siswa rendah 3. Siswa kurang berpartisipasi dalam diskusi pelajaran 4. Intensitas siswa dalam mengkomunikasikan yang berkaitan dengan pelajaran rendah

(27)

17

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya dalam pengelolaan pembelajaran. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakuan yang berupa siklus. Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan 3 siklus sesuai dengan ketentuan tugas PPG yang diberikan, untuk pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada kegiatan PPL 1 dan PPL 2.

3.1.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis secara daring yang dimana kegiatan pembelajarannya juga dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing siswa maupun guru. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran SIMKOMDIG di kelas X TKRO 2. Dimana Jumlah siswa Kelas X TKRO 2 sebanyak 35 orang laki-laki

3.2 Variabel yang akan Diteliti

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :

1. Variabel Input : Siswa Kelas X TKRO 2

(28)

18

3. Variabel Output : Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring Mata Pelajaran SIMKOMDIG

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian tindakan ini menggunakan model John Ellitot, sehingga terdapat empat komponen (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi) pada masing-masing siklus.

a. Siklus I

Pada Siklus I, Peneliti akan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan Media Pembelajaran menggunakan link Materi Microsoft Sway yang didalamnya juga terdapat video. dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Perencanaan :

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.

 Menentukan waktu penelitian. Waktu penelitian ditentukan oleh peneliti. Waktu yang direncanakan untuk tindakan Siklus I adalah tanggal 16 Oktober 2020.

 Menyiapkan materi pembelajaran. Materi yang digunakan pada siklus ini adalah materi Jenis dan ciri-ciri Paragraf Pada Kompetensi Dasar 3.3 Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif dan Pesuasif dan Kd 4.3 Menyusun Kembali format dokumen pengolah kata berbentuk Link materi Sway yang didalamnya terdapat materi dan video yang dibagikan melalui e-learning

 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 Menyiapkan LKPD siswa

 Menyusun instrumen soal evaluasi.

 Menyusun Instrumen Observasi yang digunakan untuk menilai keaktifan

(29)

19

2. Tindakan :

Kegiatan Pendahuluan :

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai melalui group chat WA, kemudian mengarahkan peserta didik untuk bergabung ke zoom meeting.

 Guru Membuka Pelajaran dengan Mengucap salam

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai. Do’a dipimpin oleh siswa yang join lebih awal pada zoom meeting.

 Guru mengingatkan peserta didik pentingnya mematuhi protocol covid 19

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan dan dibagikan melalui chat WA https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Mengecek kehadiran peserta didikGuru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran pada hari ini.

 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran

Kegiatan inti :

 Guru membagikan link sway berisi materi yang didalamnya juga ada video pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Guru Membagikan LKPD pada kolom tugas, LKPD dapat diunduh kemudian diisi oleh peserta didik dan dikirimkan kembali pada kolom tugas di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Peserta didik Mengakses/Membuka dan mempelajari secara mandiri link sway materi yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

(30)

20

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas dalam bentuk yang dibagikan di e-learning yang ada dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada.

 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik terkait dengan materi yang dipelajari.

 Peserta didik mengerjakan evaluasi latihan soal.

Penutup :

 Peserta didik Mengerjakan Latihan Soal/evaluasi yang diberikan oleh guru

 Guru mengecek hasil evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik

 Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam Melalui Group Chat WA mapel.

3. Pengamatan :

Tindakan pada tahap pengamatan atau Observing adalah mengamati proses pembelajaran daring dari awal sampai akhir pertemuan. Menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati antara lain peran aktif siswa dalam forum diskusi dan juga komentar di kolom komentar youtube utuk media pembelajaran ataupun chat di WA group.

4. Refleksi :

Pada Tahap ini penulis mengkaji temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran siklus I. Dua hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah proses belajar dan hasil pembelajaran. Hasil belajar siswa direfleksi peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi proses pembelajaran direfleksi

(31)

21

tentang belum aktif nya siswa secara menyeluruh pada saat pembelajaran berlangsung, Jika pada siklus 1 belum berhasilnya proses pembelajaran maka akan dilakukan perbaikan pada siklus ke II.

b. Siklus II

Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus ke II ini adalah video yang diunggah di youtube dan linknya dibagikan di e-learning SMKN 1 Batealit.

1. Perencanaan :

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.

 Menentukan waktu penelitian. Waktu penelitian ditentukan oleh peneliti. Waktu yang direncanakan untuk tindakan Siklus II adalah tanggal 23 Oktober 2020.

 Menyiapkan materi pembelajaran. Materi yang digunakan pada siklus ini adalah materi Pemformatan Dokumen Pengolah Kata Pada Kompetensi Dasar 3.3 Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif dan Pesuasif dan Kd 4.3 Menyusun Kembali format dokumen pengolah kata dalam bentuk videoi yang diunggah ke youtube.

 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 Menyiapkan LKPD siswa

 Menyusun Instrumen Observasi yang digunakan untuk menilai keaktifan

2. Tindakan :

Kegiatan Pendahuluan :

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai kemudian memulai kelas dengan mengucapkan salam melalui Group Chat WA Mapel

(32)

22

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai.

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran.

 Guru menyampaikan kompetensi dasar, indikator dan tujuan dari pembelajaran.

Kegiatan inti :

 Guru membagikan link video youtube terkait dengan materi pembelajaran pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Peserta didik Mengakses/Membuka video youtube yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Guru memberikan tugas kelompok terkait dengan tugas proyek pembuatan e-book

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas kelompok yang diberikan.

 Peserta didik mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru di kolom tugas

Penutup :

 Peserta didik Mengerjakan Latihan Soal/evaluasi yang diberikan oleh guru

 Peserta didik melaksanakan presentasi dari hasil mengerjakan tugaskelompoknya

 Guru memberikan refleksi kegiatan pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran dengan salam melalui zoom meeting

(33)

23

3. Pengamatan :

Tindakan pada tahap pengamatan atau Observing adalah mengamati proses pembelajaran daring dari awal sampai akhir pertemuan. Menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati antara lain peran aktif siswa dalam forum diskusi dan juga komentar di kolom komentar youtube ataupun chat di WA group.

5. Refleksi :

Pada Tahap ini penulis mengkaji temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran siklus II. Hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa pada proses pembelajaran. Jika pada siklus II sudah berhasil atau belum berhasilnya proses pembelajaran maka akan tetap dilaksanakan penelitian pada siklus ke III untuk mengamati bagaimana tingkat keaktifan siswa apakah mengalami peningkatan ataukah tetap atau bahkan juga menurun yang diakibatkan kejenuhan dari para peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring.

c. Siklus III

Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus ke III masih sama tekniknya dengan media yang digunakan pada siklus II yaitu video yang diunggah di youtube dan linknya dibagikan di e-learning SMKN 1 Batealit.

1. Perencanaan :

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.

 Merencanakan waktu penelitian. Pelaksanaan penelitian di rencanakan pada hari jum’at, tanggal 6 November 2020

 Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. Media yang digunakan untuk menyampaikan Materi pada siklus 3 ini

(34)

24

adalah Materi Pemformatan E-Book untuk Kompetensi dasar 3.7 Menganalisa cara pembuatan book dan Kd 4.7 Membuat E-book dengan perangkat lunak E-E-book Editor dalam bentuk video yang diunggah ke laman youtube.

 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 Menyiapkan LKPD siswa

2. Tindakan :

Kegiatan Pendahuluan :

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai kemudian memulai kelas dengan mengucapkan salam melalui Group Chat WA Mapel

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai.

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran.

 Guru menyampaikan Kompetensi dasar, Indikator dan tujuan dari pembelajaran.

Kegiatan inti :

 Guru membagikan link video youtube terkait dengan materi pembelajaran pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Peserta didik Mengakses/Membuka video youtube yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Guru memberikan tugas kelompok terkait dengan pemformatan dokumen

(35)

25

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas kelompok yang diberikan

 Peserta didik melakukan presentasi terkait dengan tugas kelompoknya.

Penutup :

 Peserta didik Mengerjakan Latihan Soal/evaluasi yang diberikan oleh guru

 Guru mengecek hasil evaluasi pengetahuan dan ketrampilan

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan refleksi menggunakan voice note di group WA mapel

3. Pengamatan :

Tindakan pada tahap pengamatan atau Observing adalah mengamati proses pembelajaran daring dari awal sampai akhir pertemuan, Menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Hal-hal yang diamati antara lain peran aktif siswa dalam forum diskusi, Kolom komentar pada media pembelajaran di youtube maupun chat di WA group

6. Refleksi :

Pada Tahap ini penulis mengkaji temuan baik yang negatif maupun positif dari proses pembelajaran siklus III. Hal yang direfleksi dalam penelitian ini adalah Keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa direfleksi apakah ada peningkatan atau tidak.

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya

(36)

26

keaktifan siswa dalam pembelajaran. Secara rinci data yang akan dikumpulkan yaitu keaktifan siswa menggunakan instrumen observasi .

Instrumen observasi yang akan digunakan disajikan dalam tabel 2.

Tabel 2. Instrumen observasi

Penafsiran variabel keaktifan siswa dalam penelitian ini ditentukan dengan cara menghitung jumlah siswa dengan rata-rata prosentase keaktifan dengan kriteria:

a. 76 - 100% = peserta didik sangat aktif b. 66 - 75 % = peserta didik aktif

c. 56 - 65 % = peserta didik cukup aktif d. 45 - 55 % = peserta didik kurang aktif

3.5 Indikator Kinerja

Berdasarkan hasil identifikasi masalah prosentase keaktifan siswa dalam pembelajaran daring SIMKOMDIG hanya sekitar 47 % ini menunjukkan keaktifan siswa kurang, jadi pada penelitian ini untuk Indikator keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata keaktifan siswa neningkat hingga > 66 % dalam pembelajaran SIMKOMDIG dengan Menggunakan Media Pembelajaran Video

Siswa aktif mengikuti proses pembelajaran Daring dengan memberi komentar pada WA maupun media pembelajaran Siswa Memiliki Rasa ingin tahu terhadap materi dengan bertanya terkait materi kepada guru melalui komentar/forum diskusi/chat Siswa Aktif memberikan pendapat/meres pon teman dalam forum diskusi kelompok di e-learning /komentar/chat Siswa berusaha mengkomunika sikan pendapatnya terkait materi pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Keterangan Nilai setiap aspek : 1 = kurang

2 = cukup 3 = baik 4 = baik sekali

Skor maksimal 20 x 5 = 100

Prosentase Keaktifan % = Skor Maksimal / skor total X 100 %

%

RATA-RATA PROSENTASE KEAKTIFAN SISWA LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA NO NAMA INDIKATOR PENILAIAN SKOR TOTAL

(37)

27

3.6 Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data observasi. Pada analisis data observasi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif sederhana, yaitu menggambarkan dengan menggunakan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di kelas. Analisis data hasil observasi kegiatan siswa dalam penelitian ini adalah merefleksikan hasil pengamatan berupa keaktifan siswa yang di analisis dengan langkah-langkah berikut :

1. Berdasarkan data hasil observasi, nilai keaktifan masing-masing siswa pada tiap-tiap indikator diolah dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dan di prosentasikan untuk mengetahui nilai total dan prosentase perolehan keaktifan dari setiap siswa.

2. Setelah diperoleh prosestase nilai keaktifan dari tiap siswa, selanjutnya membandingkan dengan jumlah prosentase yang diharapkan.

3. Menghitung persentase keaktifan siswa dengan rumus : Prosentase Keaktifan % = Jumlah Skor / Skor Maksimal X 100

(38)

28

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Siklus 1

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Sebelum Melaksanakan tindakan, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan berbagai hal yang mendukung dalam penggunaan media video yang nantinya dapat meningkatkan keaktifan siswa. Adapun persiapan yang dilakukan adalah :

 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran. Materi yang digunakan pada siklus ini adalah materi Pemformatan Dokumen Pengolah Kata Pada Kompetensi Dasar 3.3 Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif dan Pesuasif dan Kd 4.3 Menyusun Kembali format dokumen pengolah kata dalam bentuk videoi yang diunggah ke youtube.

 Menyiapkan LKPD siswa.

 Menyusun Instrumen Observasi yang digunakan untuk menilai keaktifan

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan pada satu kali pertemuan pada hari Jum’at, Tanggal 17 Oktobr 2020. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanaka sebagai berikut :

(39)

29

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai melalui group chat WA, kemudian mengarahkan peserta didik untuk bergabung ke zoom meeting.

 Guru Membuka Pelajaran dengan Mengucap salam

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai. Do’a dipimpin oleh siswa yang join lebih awal pada zoom meeting.

 Guru mengingatkan peserta didik pentingnya mematuhi protocol covid 19

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan dan

dibagikan melalui chat

WA https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Mengecek kehadiran peserta didik

 Guru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran pada hari ini.

 Guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran Kegiatan inti :

 Guru membagikan link sway berisi materi yang didalamnya juga ada video pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Guru Membagikan LKPD pada kolom tugas, LKPD dapat diunduh kemudian diisi oleh peserta didik dan dikirimkan kembali pada kolom tugas di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Peserta didik Mengakses/Membuka dan mempelajari secara mandiri link sway materi yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

(40)

30

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas dalam bentuk yang dibagikan di e-learning yang ada dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada.

 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik terkait dengan materi yang dipelajari.

 Peserta didik mengerjakan evaluasi latihan soal. Penutup :

 Peserta didik Mengerjakan Latihan Soal/evaluasi yang diberikan oleh guru

 Guru mengecek hasil evaluasi yang dilakukan oleh peserta didik

 Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam Melalui Group Chat WA mapel.

c. Pengamatan Siklus I

Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengamatan terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus I, menunjukkan bahwa siswa sudah menunjukkan respon positif walaupun masih banyak juga siswa yang belu, terlibat aktif dalam forum diskusi. Tidak semua siswa melakukan aktivitas belajar sesuai dengan indikator yang dicapai. Hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan sebagian besar indikator belum mencapai indikator keberhasilan.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus 1 menunjukkan bahwa keaktifan siswa sebesar 56 % ini

(41)

31

menunjukkan peningkatan keaktifan sebesar 9 % dari kondisi awal yang hanya 47 %

Gambar 2. Perbandingan Prosentase keaktifan Siklus I dengan kondisi awal

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakukan pada siklus I pada dasarnya penggunaan media Video sudah cukup efektif karena sebagian menunjukkan antusias mereka. Untuk Refleksi pembelajaran siklus I dapat dituangkan sebagai berikut :

1. Sebagian besar siswa menjadi lebih aktif dari kondisi awal 2. Media video yang didisisipkan di materi yang disajikan

pada link sway cukup menarik perhatian, meskipun ada beberapa siswa yang mengeluh melalui chat, video yang disertakan agak banyak dan durasinya ada yang lama ditambah dengan materi secara tekstual juga di link sway. Untuk itu guru mapel harus memperbaiki media video yang akan digunakan untuk siklus berikutnya agar keaktifan siswa dapat lebih meningkat lagi

4.1.2 Deskrip siklus 2

Kondisi Awal Siklus I

Prosentase Keaktifan Siswa 47% 56%

42% 44% 46% 48% 50% 52% 54% 56% 58%

(42)

32

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1I

Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus ke II ini adalah video yang diunggah di youtube dan linknya dibagikan di e-learning SMKN 1 Batealit.

Perencanaan :

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

 Menyiapkan materi pembelajaran. Materi yang digunakan pada siklus ini adalah materi Pemformatan Dokumen Pengolah Kata Pada Kompetensi Dasar 3.3 Mengevaluasi Paragraf Deskriptif, Argumentatif dan Pesuasif dan Kd 4.3 Menyusun Kembali format dokumen pengolah kata dalam bentuk videoi yang diunggah ke youtube.

 Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

 Menyiapkan LKPD siswa

 Menyusun instrumen soal evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan pada satu kali pertemuan pada siklus II pada hari Jum’at, Tanggal 23 Oktober 2020. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanaka sebagai berikut :

Kegiatan Pendahuluan :

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai kemudian memulai kelas dengan mengucapkan salam melalui Group Chat WA Mapel

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai melalui group chat WA.

(43)

33

 Guru mengingatkan peserta didik pentingnya mematuhi protocol covid 19

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Mengecek kehadiran peserta didik

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran.

 Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, Indikator dan tujuan dari pembelajaran.

Kegiatan inti :

 Guru membagikan link video youtube terkait dengan materi pembelajaran pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Peserta didik Mengakses/Membuka video youtube yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Guru memberikan tugas kelompok terkait dengan pemformatan dokumen

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas kelompok yang diberikan

 Peserta didik melakukan presentasi terkait dengan tugas kelompoknya

Penutup :

 Peserta didik ditunjuk untuk menyampaikan Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan melalui Zoom meeting.

 Guru menanggapi Refleksi yang disampaikan oleh peserta didik

(44)

34

 Guru menginformasikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam Melalui zoom meetingGuru

c. Pengamatan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus II, menunjukkan respon yang sangat positif yang paling terlihat signifikan adalah antusias mereka pada komentar yang mereka berikan di video pembelajaran di youtube.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II prosentase keaktifan siswa mencapai 69% ini menunjukkan peningkatan keaktifan sebesar 13 % dari siklus I yang prosentasenya 56 % dan peningkatan sebesar 22 % dari keaktifan siswa pada kondisi awal yang hanya 47 %

d. Refleksi Siklus II

Berdasarkan Hasil Observasi pada siklus II menunjukkan media video yang digunakan oleh guru dengan cara diunggah di youtube berhasil memotivasi dan meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga terlihat antusias untuk berkomentar di kolom komentar youtube. Ini menunjukkan dalam siklus II tindakan penulis selaku guru mata pelajaran sudah tepat dalam menggunakan media pembelajaran video, yang mana video tersebut di unggah ke youtube. Dari hasil observasi pada siklus II juga menunjukan prosentase keaktifan siswa meningkat sebesar 22 % dari kondisi awal keaktifan siswa.

4.1.3 Deskrip siklus 3

(45)

35

Media pembelajaran yang digunakan dalam siklus ke III ini sama tekniknya dengan media pembelajaran yang digunakan pada siklus 2 media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi berbentuk video yang diunggah di youtube dan linknya dibagikan di e-learning SMKN 1 Batealit.

Perencanaan :

Rencana tindakan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penelitian yang rencanakan pada hari jum’at, tanggal 6 November 2020

b. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. Media yang digunakan untuk menyampaikan Materi pada siklus 3 ini adalah Materi Pemformatan E-Book untuk Kompetensi dasar 3.7 Menganalisa cara pembuatan E-book dan Kd 4.7 Membuat E-book dengan perangkat lunak E-book Editor dalam bentuk video yang diunggah ke laman youtube.

c. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

d. Menyiapkan LKPD siswa

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan pada satu kali pertemuan di hari Jum’at, Tanggal 6 November 2020. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanaka sebagai berikut :

Kegiatan Pendahuluan :

 Guru Mengkondisikan Kesiapan Pembelajaran Daring 5 menit sebelum pembelajaran dimulai kemudian memulai kelas dengan mengucapkan salam melalui Group Chat WA Mapel

(46)

36

 Guru Membimbing untuk membaca do’a sebelum pelajaran dimulai melalui group chat WA.

 Guru mengingatkan peserta didik pentingnya mematuhi protocol covid 19

 Guru Mempersilahkan peserta didik untuk mengisi absen melalui link google form yang telah dipersiapkan https://bit.ly/Absen_siswa_smkn1batealit

 Guru Mengecek kehadiran peserta didik

 Guru Memberi motivasi agar peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran daring.

 Guru Menjelaskan langkah kegiatan pembelajaran.

 Guru menyampaikan Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan dari pembelajaran.

Kegiatan inti :

 Guru membagikan link video youtube terkait dengan materi pembelajaran pada e-learning SMKN 1 Batealit

 Peserta didik Mengakses/Membuka video youtube yang disediakan oleh guru di e-learning SMKN 1 Batealit.

 Guru memberikan tugas kelompok terkait dengan pemformatan dokumen

 Peserta didik melakukan diskusi terkait dengan tugas kelompok yang diberikan

 Peserta didik melakukan presentasi terkait dengan tugas kelompoknya.

Penutup :

 Peserta didik Mengerjakan Latihan Soal/evaluasi yang diberikan oleh guru

(47)

37

 Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan refleksi menggunakan voice note di group WA mapel

c. Pengamatan Siklus III

Berdasarkan hasil observasi terhadap keaktifan siswa pada siklus III, respon yang sangat positif tetap diperlihatkan oleh siswa. Antusias siswa untuk melihat dan berkomentar di media pembelajaran yang diunggah di youtube oleh penulis sebagai guru mapel masih terlihat.

Hasil observasi keaktifan siswa pada siklus III menunjukkan peningkatan prosentase keaktifan siswa dari siklus II sebelumnya yaitu mencapai 75% ini menunjukkan peningkatan keaktifan sebesar 6 % dari siklus II yang prosentasenya 69 % dan peningkatan sebesar 28 % dari keaktifan siswa pada kondisi awal.

d. Refleksi Siklus III

Berdasarkan Hasil Observasi pada siklus III menunjukkan media video yang digunakan oleh guru dengan cara diunggah di youtube tetap dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara daring dimasa pandemic covid 19, keaktifan siswa yang tetap terdapat peningkatan pada kegiatan pembelajaran di siklus III dan siswa masih terlihat antusias seperti pada siklus II untuk berkomentar pada kolom komentar di youtube terkait materi ataupun mengapresiasi media yang digunakan. Ini menunjukkan dalam siklus II tindakan penulis selaku guru mata pelajaran sudah tepat dalam menggunakan media pembelajaran video yang di unggah ke youtube. Dari hasil observasi pada siklus II I juga menunjukan prosentase keaktifan siswa meningkat sebesar 28 % dari kondisi awal keaktifan siswa.

(48)

38

4.2 Hasil Analisis Data

Melihat hasil tindakan pada siklus I , Siklus II dan siklus III sebagaimana dijelaskan diatas dapat peneliti gambarkan hasil persiklus. Keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat pada tiap siklusnya dimana pada kondisi awal pembelajaran mengunakan media pembelajaran dalam bentuk E-book rata-rata keaktifan siswa hanya 47 % dan setelah menerapkan media pembelajaran video pada siklus I keaktifan siswa meningkat dengan rata-rata prosentase keaktifan siswa menjadi 56% dan ketika diperbaiki lagi pada siklus II dengan menerapkan media pembelajaran video yang diunggah ke youtube prosentase keaktifan siswa meningkat menjadi 69 %, kemudian tetap dilakukan pengamatan pada siklus ke III untuk memastikan keaktifan dan minat siswa terhadap media yang digunakan dalam bentuk video yang diunggah ke youtube, dan hasilnya keaktifan siswa masih tetap terlihat aktif bahkan terjadi peningkatan ke prosentase 75 %. Ini membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran video yang diunggah ke youtube terbukti efektif untuk menarik minat dan keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran daring di masa pandemi covid 19 seperti sekarang ini. Hasil dari penelitian ini dapat digambarkan pada grafik dibawah ini.

Gambar 3. Diagram Keaktifan hasil Penelitian Kondisi

Awal Siklus I Siklus II Siklus III Prosentase Keaktifan siswa 47% 56% 69% 75% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

(49)

39

Dari grafik diatas ini menunjukkan dalam siklus II tindakan Pemanfaatan media pembelajaran video dapat meningkatkan keaktifan siswa. Pada siklus II prosentase keaktifan siswa mencapai 69 % ini sudah mencapai lebih dari target penelitian yaitu 66%, ini membuktikan bahwa pada siklus II target penelitian telah terpenuhi akan tetapi peneliti mencoba untuk melanjutkan penelitian pada siklus III yang digunakan untuk memastikan keefektifan video pembelajaran yang digunakan pada pertemuan selanjutnya, dan hasilnya Video pembelajaran yang digunakan bahkan masih bisa meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran meskipun hanya naik 6 % dari siklus II menjadi 75% dengan kriteria siswa aktif, hal ini masih membuktikan target penelitian keaktifan yaitu 66% tetap terpenuhi dan membuktikan pemanfaatan media pembelajaran video adalah langkah tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran daring. maka dengan hasil tersebut untuk Penelitian Tindakan Kelas ini dihentikan.

4.3.Pembahasan

Dari Hasil Analisis data di atas membuktikan dengan beberapa tindakan oleh guru dalam memperbaiki media pembelajaran yang digunakan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran ini sesuai dengan target yang direncanakan.

Hasil ini juga sesuai dengan pendapat Nana Sudjana, Keaktifan siswa dapat dilihat dari keikutsertaan dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam memcahkan masalah, bertanya kepada siswa lain ataupun guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memcahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal, serta menilai kemampuan diri sendiri dan hasil-hasil yang diperoleh. Keaktifan siswa pada saat belajar, akan tampak pada kegiatan berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran. Keaktifan belajar siswa tidak lepas dari paradigma pembelajaran yang diciptakan guru. Nana

(50)

40

Sudjana (2005:72) dalam Uut Praharsiwi (2016).

Berdasarkan teori dan hasil lapangan yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan dengan semangat yang tinggi dan dengan media yang menarik akan mampu menciptakan keaktifan siswa sesuai yang dikehendaki. Dan hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan pemanfaatan media pembelajaran video dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pembelajaran daring mata pelajaran SIMKOMDIG dapat diterima dan terbukti.

(51)

41

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

Bardasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

Keaktifan siswa X tkro 2 SMK Negeri 1 Batealit pada pembelajarn daring mata pelajaran SIMKOMDIG mengalami peningkatan dengan menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran dalam bentuk video. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keaktifan siswa pada siklus I, rata-rata keaktifan siswa sebesar 56% dengan kategori cukup aktif dan meningkat lagi pada pertemuan 2 di siklus II Menjadi 69% dengan kategori siswa aktif. Kemudian penulis juga masih melanjutkan penelitiannya ke siklus III untuk memastikan media pembelajaran video yang digunakan masih tetap efektif untuk pertemuan selanjutnya dengan materi yang berbeda. Dan hasilnya pada siklus III masih tetap terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi 75%. Hasil ini telah melampaui dengan target penelitian yaitu 66% dan juga terdapat peningkatan sebesar 28% dari keaktifan siswa pada kondisi awal yang rata-rata prosentasenya hanya 47%.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan media video, yaitu :

1. Bagi guru

Guru hendaknya selalu berinovasi untuk membuat dan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran apalagi pembelajaran yang dilaksanakan secara daring di masa pandemic covid 19

(52)

42

Dalam memanfaatkan media pembelajaran video guru juga harus memperhitungkan isi konten dan durasi waktu video sehingga tidak membuat siswa merasa bosan untuk menontonnya

2. Bagi Peneliti Lainnya

Peneliti lainnya bisa meneliti tentang penggunakan atau pemanfaatan media pembelajaraan yang lebih inovatif lagi sehingga lebih meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran daring.

Gambar

Tabel 1. Hasil Analisis
Gambar 1. Kerucut pengalaman Edgar Dale
Gambar 2. Perbandingan Prosentase keaktifan Siklus I dengan kondisi  awal
Gambar 3. Diagram Keaktifan hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada penggunaan media audio visual yaitu berupa video yang digunakan sebagai media dalam proses belajar siswa agar dapat

Hasil penelitian dari keterlaksanaan pembelajaran daring menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Video di SDN Simomulyo Surabaya, menunjukkan bahwa sebenarnya guru

Hasil Belajar, Aktivitas Guru dan Siswa, dan Keterampilan Guru pada Siklus I Ketuntasan individual setelah penerapan penerapan model kooperatif tipe Co- op Co-op dengan media

Observasi dilakukan oleh peneliti dan didampingi oleh guru PAI dan Budi pekerti yang ada disekolah. Hasil Observasi yang didapatkan bahwa media interaktif berbasis video

Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan memberikan pembelajaran ekonomi materi tentang uang dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video scribe sedangkan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang akan dilakukan dengan media pembelajaran berbasis video dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDS Salsabila Jalan Young Panah Hijau

Oleh sebab itu, penulis ingin mengembangkan sebuah media video tutorial pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru maupun siswa sebagai sumber belajar, terutama yang berkaitan dengan

Data Hasil Pelaksanaan Siklus I Variabel yang diteliti Persentase Indikator keberhasilan Observasi penerapan model pembelajara n oleh guru Terlaksana 67% 80%