• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata I (S1) Ilmu Komunikasi Konsentrasi: Hubungan Masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata I (S1) Ilmu Komunikasi Konsentrasi: Hubungan Masyarakat"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL MEDIA MASSA

TERHADAP PENGUASA

(Analisis Framing Laporan Utama Majalah Tempo

Tentang “TERSUDUT MILENIAL”

Edisi 30 September–06 Oktober 2019)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata I (S1) Ilmu Komunikasi

Konsentrasi: Hubungan Masyarakat

Diajukan Oleh:

SYAIFUDDIN MUHAMMAD MIRZA 07031381621147

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Satu-satunya kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda

tidak mengetahui apa-apa”

(Socrates)

Atas Rahmat ALLAH SWT,

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua Orang Tua, Ayah (Mirza Fansyuri) dan Ibu (Siti Rofe’ah) tersayang Kakakku (Imam Shirazi Mirza) dan (Ibrahim Mifthafariz Mirza) Teman-teman angkatan 2016 Almamaterku

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan proposal skiripsi dengan judul Konstruksi Realitas Sosial Media Massa Terhadap Penguasa (Analisis Framing Laporan Utama Majalah Tempo Tentang “Tersudut Milenial” Edisi 30 September – 06 Oktober 2019).

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda Mirza Fansyuri & Ibunda Siti Rofe’ah tercinta yang selalu memberikan motivasi dan dukungan baik secara moral, material dan spiritual.

2. Saudara-saudaraku, Kakanda Imam Shirazi Mirza, Kakanda Ibrahim Mifthafariz Mirza yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

3. Bapak Prof. Dr. Kgs. M. Sobri, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya

4. Bapak Dr. Andries Lionardo, S.IP., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi.

5. Prof. Dr. Alfitri, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang setiap saat selalu memberikan semangat, dukungan, serta ilmu dan pengalamannya dalam membimbing dan mengarahkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Miftha Pratiwi, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang setiap

saat selalu memberikan semangat, dukungan, serta ilmunya dalam membimbing dan mengarahkan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Hj. Retna Mahriani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

(7)

vi

8. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kampus Palembang.

9. Bapak Dr. Hendra Alfani, S.Sos., M.I.Kom yang membantu penulis dalam pengumpulan data dan informasi.

10. Teman seperjuanganku “Dwi, Hadiid, Rido, Wahyu, Yudha”.

11. Teman-teman Bom’s Losari yang selalu memberikan semangat dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

12. Teman–teman Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2016 dan seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.

Akhir kata penulis berharap semoga skirpsi ini dapat berguna bagi kita semua. Selain itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini pasti terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun penyajian materi dan pembahasan. Hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan dan ilmu yang penulis miliki.

Palembang, Maret 2020

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv ABSTRACK ... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 14 1.3 Tujuan Penelitian ... 14 1.4 Manfaat Penelitian ... 14 1.4.1 Manfaat Teoritis ... 14 1.4.2 Manfaat Praktis ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jurnalistik Atau Jurnalisme ... 15

2.2 Jurnalistik Atau Jurnalisme Politik ... 16

2.3 Konstruksi Realitas Sosial ... 17

2.3.1 Realitas Media ... 19

2.4 Komunikasi Massa ... 19

2.5 Pemerintah Atau Penguasa ... 22

2.6 Analisis Framing ... 23

(9)

viii

2.8 Berita dan Berita Politik ... 27

2.9.Teori Yang Digunakan ... 29

2.9.1 Konstruksi Realitas Sosial... 29

2.9.2 Analisis Framing Robert N. Entman ... 30

2.10 Kerangka Pikir Penelitian ... 32

2.11 Penelitian Terdahulu ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 38

3.2 Rancangan Penelitian ... 40

3.3 Definisi Konsep ... 41

3.3.1 Jurnalisme Politik ... 41

3.3.2 Konstruksi Realitas Media ... 41

3.3.3 Media Massa ... 42

3.3.4 Penguasa ... 42

3.4 Fokus Penelitian ... 42

3.5 Unit Analisis dan Observasi ... 44

3.6 Data dan Sumber Data ... 44

3.6.1 Data ... 44

3.6.2 Sumber Data ... 44

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 45

3.9 Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 4.1 Sejarah Majalah TempoLatar Belakang ... 47

4.2 Visi dan Misi ... 49

4.3 Struktur Organisasi ... 50

BAB V ANALISIS HASIL 5.1 Hasil Analisis Framing Model Robert N.Entman... 52

5.1.1 Define Problems ... 52

5.1.2 Diagnoses Causes ... 57

(10)

ix

5.1.4 Treatment Recommendation... 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 76

6.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(11)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Framing Model Entman ... 31

Tabel 3.1 Dimensi Besar Framing Menurut Robert N. Entman ... 38

Tabel 3.2 Skema Framing Menurut Robert N. Entman ... 39

Tabel 3.3 Fokus Penelitian ... 43

Tabel 3.4 Berita Laporan Utama ... 44

Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Pada Perangkat Framing Difine Problem ... 53

Tabel 5.2 Hasil Pengamatan Pada Perangkat Framing Diagnoses Causes . 57 Tabel 5.3 Hasil Pengamatan Pada Perangkat Framing Make Moral Judgement ... 63

Tabel 5.4 Hasil Pengamatan Pada Perangkat Framing Treatment Recommendation ... 68

(12)

xi

DAFTAR BAGAN

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Surat Kabar di Era Orde baru ... 4

Gambar 1.2 Berita DetikNews Tanggal 20/09/2019 ... 5

Gambar 1.3 Berita Kompas Tanggal 24/09/2019 ... 5

Gambar 1.4 Majalah Gatra edisi 48 – September 2019 ... 6

Gambar 1.5 Majalah Tempo Yang Viral di Twitter ... 7

Gambar 1.6 Majalah Tempo Edisi 16-22 September 2019 ... 8

Gambar 1.7 Majalah Tempo Edisi 23-29 September 2019 ... 10

Gambar 1.8 Berita CNN Indonesia Tanggal 24/09/2019 ... 11

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Cover Majalah Tempo Edisi “Tersudut Milenial” ... 83

Lampiran 2 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 30-31 ... 83

Lampiran 3 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 32 ... 84

Lampiran 4 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 33 ... 84

Lampiran 5 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 34 ... 85

Lampiran 6 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 35 ... 85

Lampiran 7 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 36 ... 86

Lampiran 8 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 37 ... 86

Lampiran 9 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 39 ... 87

Lampiran 10 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 40 ... 87

Lampiran 11 Laporan Utama Majalah Tempo Halaman 41 ... 88

Lampiran 12 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi ... 89

Lampiran 13 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing I Skripsi ... 90

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing II Skripsi ... 92

(15)

xiv

(16)

xv

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang menerapkan sistem pemerintahan demokrasi. Dalam demokrasi, rakyat memiliki kebebasan dalam berpendapat sebagaimana demokrasi dimaknai sebagai kebebasan akan hak untuk pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan manusia. Mahfud MD menyatakan bahwasanya negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan sesuai dengan kehendak rakyat atau kalau dalam persepktif organisasi maka pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat atas persetujuan rakyat karena kedaulatan berada di tangan rakyat (Syafiie, 2002:2). Dengan demikian, demokrasi menunjukkan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, karena setiap orang memiliki hak yang setara dalam pengambilan keputusan. Atas dasar ini jurnalistik menjadi salah satu media dalam menyampaikan opini masyarakat.

Jurnalistik merupakan produk demokrasi yang memainkan peranan penting. Jurnalistik yang pada awalnya digunakan sebagai alat untuk menyebarkan informasi dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah dan sekarang jurnalistik sudah jauh berkembang bukan hanya untuk menyampaikan informasi saja melainkan jurnalistik sekarang ini digunakan sebagai pengatur sekaligus pembentuk sebuah opini dan wacana yang harus di tampilkan dalam masyarakat (Hutagalung, 2013: 55). Kebebasan dalam jurnalistik sempat dibatasi pada era Soeharto sehingga berita–berita yang terbit pada zaman tersebut sangat diperhatikan dan tidak boleh adanya unsur–unsur yang mengkritik pemerintah (Hutagalung, 2013:56). Jurnalisme politik ini membatasi kebebasan pers serta pers harus mendukung program pemerintah

Adanya ancaman yang diberikan untuk menekan kebebasan jurnalistik mengakibatkan fungsi–fungsi jurnalistik menjadi tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya dan akibatnya demokrasi yang ada di Indonesia dipertanyakan kehadirannya sebagai pilar ke empat demokrasi (Hutagalung, 2013:56). Peristiwa ini menjadi problema di masyarakat dan ada beberapa media yang dicabut izin terbitnya sehingga berujung pada pergerakan 1998 untuk

(18)

2

menggantikan orde baru (Hutagalung, 2013:57). Titik ini menjadi awal jurnalistik melalui media massa berani untuk memberitakan sebuah peristiwa secara bebas.

Setelah masa orde baru digantikan dengan masa reformasi, hak demokrasi yang dimiliki oleh jurnalistik mulai diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pemberitaan–pemberitaan terkait perpolitikan, sosial, budaya dan yang lainnya (Arnus, 2015:109). Namun kebebesan ini tidak berarti sepenuhnya dapat dirasakan dalam dunia jurnalistik. Jurnalistik seharusnya memberikan informasi yang dapat transparan hingga dapat mewujudkan kepercayaan masyarakat. Fenomen yang terjadi saat ini adalah jurnalistik berada dibawah kepemilikan beberapa pemilik media yang merupakan aktor penting dalam partai politik. Hal ini membuktikan bahwa jurnalis kini tidak bersifat independen dari kepentingan politik.

Jurnalistik sering kali dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang berorientasi pada keuntungan semata (Hutagalung, 2013:58). Dengan memaksimalkan penggunaan permainan kata–kata dan simbol–simbol, jurnalis dapat membuat, mempertahankan, mengembangkan dan bahkan mengganti suatu realita yang ada dan tanpa sadar pembaca akan tergiring opini nya dan dapat mengubah pandangan terhadap sesuatu melalui cara tersebut. Jurnalistik sekarang ini sangat mempengaruhi konstruksi realitas dalam masyarakat sosial. Setiap kata, frase, kalimat atau wacana bersifat ambigu, ganda dan terkadang paradoks sehingga membuat informasi dimaknai secara berbeda-beda dan membuahkan sebuah produk yang dinikmati oleh masyarakat.

Jurnalistik tentu bersinggungan dengan media sebagai sarana ataupun wadah untuk memudahkan dalam penyebaran informasi agar informasi yang disebarkan dapat merata dan tepat pada sasaran. Meskipun begitu, tidak semua infomasi dapat disebarkan melalui media massa karena infomasi yang disebarkan haruslah dipilih terlebih dahulu dan media massa memiliki hak untuk menonjolkan dan menghilangkan informasi tersebut (Abrar, 2015:20). Jadi pada intinya media massa memiliki kewenangan dalam pengelolaan informasi yang harus di konsumsi publik.

Abrar (2015:20) mengemukakan kalau tidak cukup hanya memenuhi semua proses untuk menyiarkan berita, tetapi juga meyakinkan reporter, redaktur,

(19)

3

dan gatekeeper untuk menyiarkan fakta. Gatekeeper menjadi filter terakhir dalam menentukan laik tidaknya sebuah berita politik disiarkan, keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Bisa disimpulkan kalau penyebaran informasi melalui media massa tidaklah sembarangan dikarenakan masih ada penanggung jawab dalam penyebarannya. Maka dari itu hanya informasi-informasi yang baik lah yang disebarkan dan apabila informasi tersebut tidak baik maka tidak mendapatkan persetujuan dari proses yang ada sehingga media massa tidak sembarangan menyebarkan informasi karena semua yang diterbitkan di media massa memiliki tanggung jawab akan masing-masing informasi yang dipublikasikan.

Penyebaran informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan merupakan bentuk malpraktek dalam dunia komunikasi. Malpraktek dimaknai dengan tidak bertanggung jawabnya seseorang dalam menyebarkan informasi dan menyalahgunakan untuk mencapai tujuan yang berorientasi pada keuntungan pribadi. Jurnalis dapat memainkan sebuah ideologi yang memperlihatkan siapa mengendalikan siapa, pihak mana yang diuntungkan dan dirugikan, siapa penindas dan siapa yang tertindas. Melalui pemahaman akan analisis framing pembaca dapat melihat kebenaran yang ingin disampaikan melalui pemberitaan tersebut terkhusus media yang ada di Indonesia sangatlah kaya akan wacana yang apabila digali lebih dalam akan menggambarkan kondisi bangsa ini (Eriyanto, 2002:232).

Realitas tersebut pernah terjadi ketika masa orde baru berkuasa, media massa mem-framing pemerintah sesuai dengan kehendak sang penguasa dengan menerbitkan berita-berita yang memihak kepada pemerintah dan menindak tegas apabila media massa apabila mengeluarkan berita yang mengkritik pemerintah. Framing yang di berikan oleh media massa menunjukkan betapa hebatnya Soeharto sebagai pahlawan yang hadir pada saat itu dan media massa juga sangat berhati–hati dalam penulisan berita di televisi maupun surat kabar. Tetapi setelah rezim orde baru berakhir dan digantikan dengan era reformasi, pers yang ada di Indonesia mulai bebas sehingga framing dan konten yang di tampilkan sangatlah gencar dan menyeramkan serta tak banyak pula yang menyesatkan khalayak (Arnus, 2015:110).

(20)

4

Gambar 1.1

Surat kabar di era orde baru Sumber: http://irwanteknik.blogspot.com/

Kebebasan memunculkan keberagaman yang membuat sebuah berita haruslah dikemas dengan semenarik mungkin dan seberagam mungkin agar dapat menarik minat pembaca (Hutagalung, 2013:57). Mulai dari pemberitaan mengenai olahraga, pemerintahan, politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya dikemas dengan gayanya masing-masing. Wacana yang akhir–akhir ini sedang hangat di Indonesia mengenai perpolitikan negara, yang membuat banyak orang mencoba untuk menjadi jurnalis dengan menulis berita–berita yang bertujuan untuk mempengaruhi. Tetapi walaupun begitu memang setiap orang dapat untuk menulis sebuah berita tetapi tidak semua orang dapat menjadi jurnalis, dikarenakan perlu tanggung jawab yang besar sebelum menerbitkan sebuah tulisan yang akan dibaca oleh khalayak.

Momentum tersebut dimanfaatkan oleh jurnalis untuk berlomba–lomba menyampaikan informasi mengenai kejadian sebenarnya yang dibutuhkan oleh khalayak. Media massa mengemas pemberitaan tersebut agar dapat mempengaruhi opini khalayak dan membentuk suatu konstruksi realitas yang akan dimainkan pada momentum tersebut. Fenomena yang hangat diperbincangkan mengenai kebakaran hutan, akhir jabatan presiden, pelantikan presiden dan penerbitan Perppu KPK menjadi berita yang sangat dicari oleh khalayak. DetikNews menerbitkan berita mengenai Aksi unjuk rasa mahasiswa kebakaran hutan yang berjudul “Seputar Demo Mahasiswa yang Tolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK”. Dalam berita tersebut menyebutkan kronologi aksi demonstrasi di sejumlah wilayah yang menolak RUU KUHP dan Revisi KPK.

(21)

5

DetikNews juga merangkum fakta-fakta seputar aksi demonstrasi mahasiswa yang terjadi pada tanggal 19 September 2019 yang memfokuskan pada tuntutan mahasiswa yang harus dipenuhi oleh DPR.

Gambar 1.2

Headline detikNews 20/09/2019 dengan judul“Seputar Demo Mahasiswa

yang Tolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK” Sumber: news.detik.com

Pada tangga 23 September 2019, tagar "Saatnya People Power" menjadi trending topic dunia di twitter dan digunakan sebanyak 47.500 twit. Tagar "Gejayan Memanggil" digunakan sebanyak 7.583 twit dan "Mosi Tidak Percaya" digunakan sebanyak 15.100 twit dan tagar tersebut sempat menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Tagar tersebut muncul karena menyikapi demo ribuan mahasiswa di Gejayan, Jogja dan banyak kota lain menyoroti kinerja DPR dalam perumusan undang-undang (Addi M Idhom tirto.id, 2019). Selain itu, kompas.com juga menerbitkan berita berjudul “Ramai-ramai turun ke Jalan, Apa yang Dituntut Mahasiswa?” pada tanggal 24 September 2019. Berita tersebut menjelaskan tuntutan yang di sampaikan mahasiswa dalam aksi unjuk rasa

Gambar 1.3

Headline Kompas 24/09/2019 judul“Ramai-ramai Turun ke Jalan, Apa yang Dituntut Mahasiswa?”

(22)

6

Kemudian, Media Gatra pada tanggal 26 September 2019 menerbitkan majalahnya edisi 48 - September 2019 yang berjudul “Tekanan Menjelang Pelantikan”. Dengan laporan utama yang menyoroti aksi demo mahasiswa dengan judul “Goyangan Menjelang Pelantikan Presiden”.

Gambar 1.4

Headline Gatra edisi 48 – September 2019 “TEKANAN MENJELANG PELANTIKAN”

Sumber: ebooks.gramedia.com

Dalam majalah tersebut, laporan utamanya menceritakan kejadian saat unjuk rasa mahasiswa berlangsung dan kendala-kendala yang terjadi saat aksi tersebut berlangsung. Kemudian dalam majalah tersebut juga ada artikel tentang pembakaran hutan dengan judul “Bakar Hutan Dapat Lahan”. Pada artikel yang membahas tentang pembakaran hutan, Gatra menyinggung mengenai fenomena pembakaran hutan yang masih berlanjut dan belum tuntas.

Tempo juga menerbitkan majalahnya edisi 16 - 22 September 2019 yang kemudian menjadi viral dikarenakan Tempo dituding menghina Presiden Indonesia pada saat itu. Dalam majalah tersebut, laporan utamanya membahas mengenai KPK, Pelantikan ketua KPK, dan Revisi Undang-Undang KPK yang dibahas dengan melihat dari setiap sudut pandang. Kemudian Tempo juga menerbitkan majalah edisi 23-29 September 2019 yang laporan utamanya mengenai kebakaran hutan dan berita yang disampaikan juga dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda. Selanjutnya Tempo juga menerbitkan majalah edisi 30 September – 06 Oktober 2019 yang laporan utamanya mengenai permasalahan

(23)

7

RUU KPK, RKUHP, dan Aksi Demonstrasi mahasiswa yang di lihat dari sudut pandang yang berbeda-beda juga.

Gambar 1.5

Majalah Tempo Yang Viral di Twitter edisi “JANJI TINGGAL JANJI” Sumber: portal-islam.id

Pada akhir masa jabatan dan untuk susunan kabinet yang baru, media massa sangat gencar-gencarnya melakukan pemberitaan mengenai evaluasi pemerintah agar masyarakat mengetahui kinerja yang telah dilakukan selama 5 tahun masa jabatan. Kemudian media massa digunakan sebagai sarana untuk memberi tahu kabinet selanjutnya kalau masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan dan membutuhkan evaluasi dan eksekusi yang lebih pasti dan tidak bertele-tele dalam pengambilan keputusan.

Yang menjadi alasan peneliti memilih Media Tempo dikarenakan Tempo menjadi salah satu media massa yang sangat keras mengkritik pemerintah terbukti dengan penerbitan majalah edisi mingguannya yang menjadi perbincangan di setiap edisinya. Tempo dengan elegan nya mengkritik pemerintah melalui gambar, permainan kata-kata dan penyusunan kalimat yang membuat pembaca berfikir berulang-ulang kali untuk mendapatkan maksud dan tujuan berita tersebut di sampaikan. Tempo juga tak main-main dalam menerbitkan majalahnya, dilihat dari dalamnya analisa pada setiap berita dan juga melihat dari berbagai sisi. Tempo lebih berani dalam menerbitkan beritanya dikarenakan informasi yang didapatkan diulas lebih mendalam dan mendetail dibandingkan dengan media lain.

Oleh karena itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan alasan alasan dipilihnya judul ini adalah sebagai berikut:

(24)

8

1.1.1 Tempo dengan framingnya membantu masyarakat untuk mengetahui isu yang sedang hangat di perbincangkan.

Tempo merupakan media massa yang kredibilitasnya sudah diakui di Indonesia, sehingga setiap pemberitaan yang diterbitkan oleh Tempo seringkali menjadi perbincangan oleh publik dikarenakan framing yang ditampilkan sangatlah menarik. Tempo mempengaruhi opini pembacanya melalui first impression terhadap produk yang di terbitkan dengan menggunakan framing sebagai sarana untuk menyampaikan infromasi secara visual sehingga pengaruh yang diberikan dipandang sebagai peristiwa yang harus diperhatikan dan sangatlah penting untuk diselesaikan dilihat melalui kacamata jurnalistik.

Tidak semua masyarakat dapat mengetahui pesan tersembunyi yang di sampaikan melalui media massa maka dari itu dibutuhkannya sebuah dukungan selain dari diksi kata yang digunakan oleh media massa. Framing menjadi bagian penting untuk membantu masyarakat yang kurang kritis untuk dapat tetap mengikuti alur perkembangan yang sedang terjadi (Eriyanto, 2002:10). Media seringkali memberikan kode–kode bermakna ganda dan membuat masyarakat mengikuti opini yang diinginkan oleh media tersebut. Wacana apa yang sedang diangkat dan ditonjolkan berdasarkan ideologi dari jurnalis dan medianya. masyarakat harus jeli dan teliti dalam mengambil keputusan akan sebuah informasi sehingga tidak terbawa arus yang diinginkan oleh media.

Gambar 1.6

Majalah Tempo Edisi 16-22 September 2019 Sumber: majalah.Tempo.co

(25)

9

Tempo memanfaatkan framing untuk mempengaruhi opini masyarakat agar mengikuti ideologi media yang di bawa oleh Tempo. “Janji Tinggal Janji” merupakan salah satu edisi yang viral dikarenakan Tempo dituding menghina Presiden Indonesia pada saat itu. Dalam majalah tersebut, laporan utamanya membahas mengenai KPK, Pelantikan ketua KPK, dan Revisi Undang-Undang KPK yang dibahas dengan melihat dari setiap sudut pandang. Tempo memframing Presiden Indonesia dengan bayangan pinokio sehingga menyebabkan banyak sekali persepsi yang muncul akibat momentum yang digunakan sangat bertepatan dengan sedang menariknya berita mengenai politik di Indonesia dan membuat khalayak penasaran dengan maksud dan tujuan dari Tempo menerbitkan majalah dengan menampilkan hal seperti itu. Framing yang ditonjolkan membuat masyarakat berfikir apabila Presiden Jokowi merupakan seorang pembohong yang dianalogikan sebagai pinokio dan hal itu akan menjadi first impression yang ditampilkan apabila masyarakat tidak membaca isi dari berita tersebut.

Banyak yang berpendapat kalau Tempo menghina Presiden, tetapi hal itu dibantah oleh Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra, yang mengatakan “Tempo tidak berniat menggambarkan Presiden sebagai Pinokio. Yang tergambar adalah bayangan Pinokio” (Zanita Putri Detik News, 2019). Framing yang di berikan membuat pembaca bertanya-tanya mengenai alasan Tempo memuat edisi tersebut sehingga mengharuskan pembacanya untuk membaca beritanya secara lengkap agar menyadari maksud dan tujuan dari diterbitkannya edisi tersebut dan tidak salah dalam mengartikan informasi yang disampaikan. Maka dari itu, hal yang paling penting ialah masyarakat dapat lebih jeli dan teliti dalam pemahaman mengenai literasi media massa.

1.1.2 Tempo sebagai media massa penyeimbang informasi yang sesuai dengan fungsi pers sebagai pilar keempat dalam demokrasi.

Tempo banyak sekali menerbitkan pemberitaan yang mengkritik kinerja pemerintah dan seringkali kritikan yang disampaikan oleh tempo menjadi perbincangan publik. Pers sebagai pilar ke-empat dalam demokrasi (Hutagalung 2013:56) haruslah menjadi penyeimbang agar informasi yang disampaikan tidak berat sebelah. Tempo mencoba untuk membantu Pemerintah melalui jurnalisme

(26)

10

dengan memberikan kritikan yang bersifat membangun agar demokrasi yang ada di Indonesia berjalan dengan sebagai mana mestinya dan setiap elemen yang ada dapat membantu untuk mencarikan solusi dari permasalahan yang sedang di hadapi oleh Pemerintah. Karena dengan kritikan melalui jurnalistik, masyarakat dapat terwakilkan suaranya untuk mengingatkan penguasa akan pentingnya tanggung jawab yang diemban dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Gambar 1.7

Majalah Tempo Edisi 23-29 September 2019 Sumber: majalah.Tempo.co

Pada edisi “Berjibaku Menantang Asap”, Tempo mem-framing Presiden Jokowi yang bersalaman dengan orang hutan. Permasalahan kabut asap menjadi problema setiap tahun, pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi keadaan yang dinilai membutuhkan banyak perhatian sehingga oknum–oknum yang tidak bertanggung jawab dalam pembakaran lahan dapat di antisipasi agar tidak terjadinya kebakaran hutan seperti di tahun 2015 yang lalu. Framing ini menggambarkan kalau orang hutan memberikan selamat kepada Presiden Jokowi dikarenakan kejadian dahulu terjadi kembali seakan–akan tidak kapok terhadap kejadian yang sudah terjadi sebelumnya.

Pemberitaan CNN Indonesia pada tangga 24 September 2019 menerbitkan berita mengenai kebakaran hutan yang berjudul “KLHK: 14 Perusahaan Asing Disegel Diduga Penyebab Karhutla”. Dalam berita tersebut menyebutkan kalau ada beberapa perusahaan yang sudah ditindak tegas karena terindikasi melanggar peraturan perundang-undangan. Kemudian padat tanggal 02 Oktober 2019, CNN

(27)

11

Indonesia juga menerbitkan berita mengenai “Titik Api Karhutla 2019 Naik 80 Persen dari 2018”, di berita tersebut CNN Indonesia menginformasikan bahwa terjadi peningkatan titik api dan hal KLHK sudah menyiapkan penanggulangan semaksimal mungkin untuk memadamkan api.

Gambar 1.8

Headline CNN Indonesia 24/09/2019 dengan judul“KLHK: 14 Perusahaan Asing

Disegel Diduga Penyebab Karhutla” Sumber: cnnindonesia.com

Terlihat perbedaan antara pemberitaan Tempo dan CNN Indonesia. Tempo yang tidak berafiliasi dengan pemerintah, berita yang terbitkan lebih berani mengkritik dan bahasannya dibahas secara mendalam. Sedangkan CNN Indonesia pemberitaannya lebih memperlihatkan kinerja yang telah dilakukan oleh pemerintah. Tidak dapat dipungkiri kalau jurnalistik tidak dapat dipisahkan dari hal perpolitikan negara dikarenakan banyak sekali gagasan–gagasan yang dapat membantu pemerintahan datangnya melalui media massa. Walaupun sempat hangatnya isu kalau demokrasi sedang dibatasi tetapi malah sebaliknya dengan karya yang diterbitkan oleh Tempo melalui majalahnya membuat orang bertanya-tanya kembali apakah benar demokrasi di negara ini sedang dibatasi.

1.1.3 Saat fenomena sedang sensitif menyinggung Pemerintah, Tempo

dengan berani memberikan kritikan yang bersifat kontroversial.

Ditengah fenomena yang sedang hangat diperbincangkan, Pemerintah memperketat penyebaran informasi, mengawasi dan membatasi setiap pemberitaan yang muncul di setiap media massa. Sehingga banyaknya pemberitaan yang diterbitkan malah menjadi masalah dan dianggap radikal dan

(28)

12

tidak memberikan manfaat. Terciptanya persepsi buruk mengenai Pemerintah akibat dari pembatasan yang di lakukan oleh Pemerintah, meskipun begitu, Tempo dengan berani memberikan pemberitaan yang kontroversial untuk memberi tahu kepada Pemerintah kalau jurnalistik yang ada di Indonesia itu bebas dan tidak dapat di batas–batasi dikarenakan negara ini negara demokrasi yang mana setiap warganya memiliki hak untuk menyuarakan aspirasinya. Tempo secara konsisten memframing Presiden dalam tiga edisi sekaligus.

Mulai dari edisi Janji Tinggal Janji, kemudian Berjibaku Menantang Asap yang menonjolkan Presiden sebagai aktor utamanya. Presiden sebagai kepala pemerintahan di framing oleh Tempo sebagai orang yang harus bertanggung jawab terhadap permasalah yang terjadi karena masih banyak sekali pekerjaan yang masih belum tuntas di selesaikan. Pada edisi ketiga, Tempo memberikan framing atas aksi unjuk rasa mahasiswa dengan menggambarkan penekanan terhadap penguasa yang dilakukan dari berbagai sisi dengan judul “Tersudut Milenial”

Gambar 1.10

Majalah Tempo Edisi 30 September – 06 Oktober 2019 Sumber: majalah.Tempo.co

Edisi ini sangatlah menarik alasannya karena framing yang diberikan oleh Tempo itu siapa yang menjadi fokus utama dalam berita tersebut karena pihak-pihak yang dikaitkan memang sudah menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Melalui edisi Tersudut Milenial, Tempo memberitahukan kalau terjadi

(29)

13

permasalahan di dalam penguasaan yang tidak tahu siapa yang harus disalahkan, masyarakat yang resah dengan kejadian korupsi, pemerintahan yang sudah berada di akhir perjalanan dan masih banyak pekerjaan–pekerjaan yang belum tuntas dilakukan dan terakhir dihadapkan dengan demonstrasi mahasiswa menolak RUU KUHP sekaligus pelemahan komisi pemberantasan korupsi.

Tempo membingkai aksi unjuk rasa mahasiswa secara eksklusif dalam satu edisi dengan melihat dari sudut pandang yang berbeda-beda dan menyebutkan setiap elemen terlibat dalam kejadian tersebut. Aksi unjuk rasa mahasiswa ini merupakan bentuk kepedulian terhadap perpolitikan yang ada di Indonesia. Apalagi dizaman sekarang yang bentuk kepedulian mahasiswa perlahan mulai pudar. Aksi unjuk rasa mahasiswa ini mengikutsertakan banyak sekali massa tidak hanya dari mahasiswa, masyarakat sampai akademisi ikut menyuarakan penolakan terhadap RUU, RKUHP dan UU KPK yang bermasalah. Sehingga pemerintah mengantisipasi pergerakan mahasiswa ini agar tidak terulang kembali kejadian di tahun 1998 yang lalu.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Konstruksi Realitas Sosial Media Massa Terhadap Penguasa (Analisis Framing Laporan Utama Majalah Tempo Tentang “Tersudut Milenial” Edisi 30 September – 6 Oktober 2019)”.

(30)

14

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana konstruksi realitas media massa terhadap penguasa dalam laporan utama Majalah Tempo “Tersudut Milenial” Edisi 30 September – 06 Oktober 2019?”

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Tempo dalam membingkai (framing) konstruksi realitas media massa terhadap penguasa dalam Majalah Tempo “Tersudut Milenial” edisi 30 September – 06 Oktober 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya pada kajian teks media (framing), mengenai pengkonstruksian realitas sosial oleh media massa.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai bagaimana mengkonstruksi sebuah pesan sehingga dapat menghasilkan dampak yang diinginkan.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada khalayak tentang proses framing yang dilakukan oleh media massa.

(31)

15

DAFTAR PUSTAKA

Abrar. Ana Nadhya. 2015. Tatakelola Jurnalisme Politik. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press.

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. 2014. Komunikasi Massa (Suatu Pengantar)Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Bungin. B. 2015. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bungin, Burhan. 2007. “Konstruksi Sosial Media Massa”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Creswell John.W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Eriyanto. 2002. Anlisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS.

Eriyanto. 2012. Anlisis Framing: Komunikasi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS.

Hikmat, H. Mahi M. 2018. Jurnalisitk : Literary Journalism. Jakarta : Prenadamedia Group.

Ishak, Saidulkarnain. 2014. Jurnalisme Modern: Panduan Praktis. Jakarta: Kompas.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Balai Pustaka

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama. 2016. JURNALISTIK Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Margianto, J. H., & Syaefullah, A. 2012. Media Online: Antara Pembaca, Laba dan Etika. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia.

McQuail, Dennis. 2011. TEORI KOMUNIKASI MASSA MCQUAIL : McQuail Mass Communication Theory, 6th ed. Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.

Mondry. 2016. Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik Edisi Kedua. Penerbit: Ghalia Indonesia.

Muhtadi, Asep Saeful. 2016. Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

(32)

16

Kurnia, Septiawan Santana. 2017. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sumadiria, As Haris. 2010. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumadiria, As Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Syafiie, Inu Kencana. 2002. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta : PT. Rineka

Cipta. Majalah

Majalah Gatra Edisi 48 – September 2019

Majalah Tempo Edisi 30 September – 06 Oktober 2019 Jurnal

Arnus, Sri Hadijah. 2015. Jejak Perkembangan Sistem Pers Indonesia. Jurnal Al-Muznir, 8 (1): 103-113.

http://ejournal.iainkendari.ac.id/al-munzir/article/download/770/702. (Diakses 12 November 2019 Pukul 19.00 wib.

Anggoro, Ayub Dwi. 2014. MEDIA, POLITIK dan KEKUASAAN (Analisis Framing Model Robert N. Entman tentang pemberitaan hasil pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 di TV One dan Metro TV ). Jurnal Aristo, 2 (2): 25-52.http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/viewFile/16/275. (Diakses 23 Oktober 2019 pukul 21.00 wib.)

Golung, Anthonius M. 2015. Studi Tentang Pemanfaatan Majalah Ilmiah di UPT Perpustakaan UNSRAT Oleh Mahasiswa UNSRAT MANADO. Jurnal “Acta Diurna”, 4 (1): 1-7.

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/7 096/6609. (Diakses 12 November 2019 pukul 19.00 wib.)

Hutagalung, Inge. 2013. Dinamika Sistem Pers di Indonesia. Jurnal Interaksi, 2 (2):

53-60. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/download/6588/ 5421. (Diakses 12 November 2019 pukul 19.00 wib.)

Irawan, Benny B. 2017. Perkembangan Demokrasi Di Negara Indonesia. Jurnal Hukum dan Dinamika Masyarakat, 5 (1):

54-64. http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.php/hdm/article/download/312/354-64. (Diakses 12 November 2019 pukul 19.00 wib.)

(33)

17

Kurniawan, Dhani. 2016. Demokrasi Indonesia dalam Lintas Sejarah Yang Nyata dan Yang Seharusnya. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 8 (1): 94-111. https://journal.uny.ac.id/index.php/mozaik/article/download/10770/8109. (Diakses 12 November 2019 pukul 19.00 wib.)

Pratiwi, Ardhina. 2018. Konstruksi Realitas dan Media Massa (Analisis Framing Pemberitaan LGBT di REPUBLIKA dan BBC NEWS Model ROBERT N. ENTMAN). Jurnal Thaqafiyyat, 19 (1): 50-71.

http://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/thaqafiyyat/article/view/1319. (Diakses 23 Oktober 2019 pukul 21.00 wib.)

Santoso, Puji. 2016. Konstruksi Sosial Media Massa. Jurnal Al-Balagh, 1 (1): 30-48. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/balagh/article/download/505/405. (Diakses 23 Oktober 2019 pukul 21.00 wib.)

Sinaga, Kumala C.S. 2016. Analisis Framing Pemberitaan BOM SARINAH di KOMPAS.COM dan MERDEKA.COM. Jurnal JOM FISIP, 3 (2): 1-12. https://media.neliti.com/media/publications/116185-ID-analisis-framing-pemberitaan-bom-sarinah.pdf. (Diakses 23 Oktober 2019 pukul 21.00 wib.)

Karman. 2015. Konstruksi Realitas Sosial Sebagai Gerakan Pemikiran (Sebuah Telaah Teoretis Terhadap Konstruksi Realitas Peter L. Berger). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika, 5 (3): 11-23. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jppki/article/download/600/381. (Diakses 22 November 2019 pukul 09.25 wib)

Skripsi

Dewi, Putri Buana Tungga. 2013. Keberpihakan Media Online Terhadap Content-Content Bermuatan Islam (Analisis Framing Konstruksi Realitas Pemberitaan Polwan Berjilbab di Republika Online. Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Putra, Bram Wasni. 2015. Keberpihakan Media Massa Dalam Penyajian Berita (Analisis Isi Berita Perseteruan Gubernur Vs DPRD DKI Jakarta di Surat Kabar Harian Kompas Periode 1-31 Maret 2015). Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Pertiwi, Suci Rahmadiah. 2016. Analisis Semiotika KPK Adalah kita pada Cover Majalah Tempo. Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Pasundan.

Sarohmawati, Siti. 2017. Sikap Media Terhadap isu POLITIK dan AGAMA ISLAM (Analisis Framing ROBERT N. ENTMAN Berita AHOK dan Q.S AL-MAIDAH Ayat 51 Pada Situs Berita Online REPUBLIKA.CO.ID dan

(34)

18

METROTVNEWS.COM Tanggal 7 Oktober – 4 Desember 2016). Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Mawardi, Gema. 2012. Pembingkaian Berita Media Online (Analisis Framing

Berita Mundurnya SURYA PALOH dari PARTAI GOLKAR di MEDIAINDONESIA.COM dam VIVANEWS.COM Tanggal 7 September 2011). Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia.

Website

https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/gatra/ed-48-sep-2019 (Diakses pada tanggal 16 Juni 2020, Pukul 20.25 WIB)

http://korporat.tempo.co/tentang/ (Diakses pada tanggal 10 Juni 2020, Pukul 16.43 WIB)

https://nasional.kompas.com/read/2019/09/24/15440851/ramai-ramai-turun-ke-jalan-apa-yang-dituntut-mahasiswa?page=all (Diakses pada tanggal 04 Agustus 2020, Pukul 22.28 WIB)

https://news.detik.com/berita/d-4714460/seputar-demo-mahasiswa-yang-tolak-ruu-kuhp-dan-revisi-uu-kpk (Diakses pada tanggal 04 Agustus 2020, Pukul 22.20 WIB)

https://news.detik.com/berita/d-4708350/majalah-tempo-bantah-hina-jokowi-lewat-cover-siluet-pinokio/2 (Diakses pada tanggal 20 Oktober 2019, Pukul 20.34 WIB)

https://www.tempo.co/about (Diakses pada tanggal 10 Juni 2020, Pukul 16.50 WIB)

https://tirto.id/penyebab-demo-mahasiswa-hari-ini-dan-respons-jokowi-soal-ruu-kuhp-eiAV (Diakses pada tanggal 04 Agustus 2020, Pukul 22.32 WIB)

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190923200217-20-433158/klhk-14-perusahaan-asing-disegel-diduga-penyebab-karhutla (Diakses pada tanggal 5 Febuari 2020, Pukul 20.34 WIB)

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20191002194524-199-436203/titik-api-karhutla-2019-naik-80-persen-dari-2018 (Diakses pada tanggal 5 Febuari 2020, Pukul 20.36 WIB)

https://www.portal-islam.id/2019/09/cover-majalah-tempo-bikin-pendukung.html (Diakses pada tanggal 16 Juni 2020, Pukul 20.15 WIB)

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulilahirabilalamiin segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan anugerahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul Pengaruh Pemberian

Tahap awal (Antecedent), pada tahap awal (antecedent) khalayak dalam menerima suatu ide atau gagasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepribadian penerima

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “GELIAT POLITIK DI DAERAH:

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia- Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Landasan Program Perencanaan dan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang

6 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa dari 114 responden terdapat 63,2% mahasiswa aktif FISIP angkatan 2016, 2017 dan 2018 merupakan seorang perokok,

Alhamdulillahi rabbilalamin, penulis panjatkan kepada Dzat Yang Maha Penyayang, Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan tugas akhir