• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur Dan Makna Teks Iklan Pada Brosur Kursus Bahasa Mandarin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Struktur Dan Makna Teks Iklan Pada Brosur Kursus Bahasa Mandarin"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1: Klarifikasi Istilah

No. Istilah Uraian

1. Analisis Multimodal

: Analisis yang bisa menjelaskan bagaimana teks verbal dan visual membangun makna suatu teks, apakah kedua model teks tersebut saling

mendukung, saling bertentangan, saling tumpang tindih, atau bahkan memberikan makna yang berbeda satu sama lain dalam teks yang sama. 2. Fungsi

Eksperiensial

: Komponen yang terdapat pada fungsi eksperiensial meliputi proses, partisipan, dan sirkumstan.

3. Iklan :

bauran promosi adalah bagian dari bauran

pemasaran. pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media

4. Konteks : Sistem konteks sosial berada yang berada pada tingkat semiotik konotatif bahasa yang terdiri dari konteks sosial, konteks budaya dan ideologi. Bahasa wujud dalam konteks dan tiada bahasa tanpa konteks sosial

5. Kursus : (i) pelajaran tentang suatu pengetahuan atau

keterampilan, yang diberikan dalam waktu singkat, contohnya: bahasa Inggris, mengetik; (ii)

merupakan lembaga di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat. 6. Linguistik

Sistemik Fungsional (LSF)

: Salah satu aliran dalam disiplin linguistik yang memperkenalkan suatu teori yang memandang bahasa sebagai bagian dari fenomena sosial yang tentunya berhubungan dengan konteks sosial pemakaian bahasa. Dengan kata lain teori sistemik bahasa melingkupi fungsi, sistem, makna,

semiotika sosial, dan konteks LSF dipopulerkan oleh M.A.K Halliday.

(2)

No. Istilah Uraian

8. Proses : Inti yang paling esensi untuk sebuah klausa. Proses merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang terjadi pada verba (kata kerja) Proses merupakan penentu dalam satu unit pengalaman karena proses mengikat partisipan (valency). Dengan konsep valency ini proses diidentifikasi sebagai

mempunyai potensi untuk mengikat partisipan. Saragih (2005:25-37). Sistem transitivitas diaktakan sebagai “proses yang sedang terjadi”, proses-proses yang terekam secara tata bahasa fungsi diklasifikasi ke dalam enam jenis proses, yaitu tiga pengalaman utama (primary processes) terdiri dari pengalaman Material, Mental dan Relasional dan tiga pengalaman pelengkap (secondary processes) yang terdiri dari

pengalaman Perilaku (behavioral), Verbal dan Wujud (existential).

9. Sirkumtan : Sirkumtan adalah pengalaman-pengalaman

manusia yang direalisasikan melalui grup adverba, frase preposisi dan adakalanya grup nomina berfungsi seakan-akan adverba

10. Teks : Unit dari penggunaan bahasa. Unit-unit bahasa yang fungsional, yang berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dalam suatu lingkungan sosial. Teks ialah suatu wacana yang memiliki fungsi sosial dan sistem bahasa secara keseluruhan.

11. Teks iklan : Teks yang bukan hanya sebagai kegiatan pemasaran dihasilkan dari kegiatan periklanan, tetapi juga merupakan kegiatan komunikasi massa persuasif yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pemasaran, yaitu mendapatkan keuntungan atau laba sebesar-besarnya melalui berbagai praktek-praktek kebahasaan dalam bentuk teks. 12. Announcement : memberikan tiga penjelasan bahwa pengumuman

satu-satunya pesan iklan, aspek terpenting secara interpersonal diantara pesan-pesan yang lain dalam teks, dan aspek catch-phrase.

13. Enhancer : untuk membangun makna yang berasal dari interaksi antara Lead dan Announcement. Pesan Enhancer dalam iklan biasanya disampaikan lewat paragraf

14. Call-and-Visit Information

: kontak informasi yang dapat dihubungi masyarakat pengguna yang ingin memperoleh produk yang diiklankan, dan biasanya Call-and-Visit

Information dicetak dalam bentuk tulisan kecil dan posisinya berada di bagian bawah, atas atau

(3)

No. Istilah Uraian

15. Lead : menjelaskan ukuran, posisi dan atau warna yang harus mempunyai potensi menyimpan kesan dan makna bagi pengguna. Cheong (2004: 165) mengklasifikasi komponen Lead ke dalam Locus of Attention (LoA) dan Complement to the Locus of Attention (Comp.LoA) sebagai inti pesan iklan dan memfokuskan perhatian khalayak terhadap bagian-bagian khusus.

16. Display : berfungsi untuk menggambarkan produk secara nyata dan eksplisit. Komponen visual display Congruent berfungsi untuk merealisasikan produk tanpa melalui simbolisasi dan display Incongruent merealisasikan produk melalui simbolisasi.

17. Emblem : terbagi atas emblem visual yang direalisasikan melalui logo produk yang diiklankan, dan emblem linguistikk wujud melalui brandname atau

trademark. Fungsi Emblem memberikan identitas atau status bagi produk yang mempunyai posisi letak di sisi mana saja menyesuaikan proporsi teks iklan.

18. Tag : rekomendasi terhadap produk iklan.

19. Conversion : pada teks menjelaskan Partisipan aktif dan pasif dalam teks verbal.

20. Setting : berfungsi sebagai latar yang menjelaskan kelebihan produk yang ditawarkan.

21. Additive : hubungan yang menjelaskan berbagai informasi visual melalui teks verbal yang sifatnya saling melengkapi kelebihan yang dimiliki oleh produk. 22. Demand : interaksi langsung antara Partisipan dengan

khalayak diwujudkan melalui kontak mata (Eye contact) yang menatap kepada penyaksi.

23. Social dan Equality

: cara pengambilan elemen visual pada teks dengan memberikan informasi kepada khalayak bahwa produk tersebut adalah produk yang dapat dimiliki dengan mudah dan realisasinya dapat ditemukan pada Call-and-Visit Information.

24. Salience : menunjukkan keunggulan yang diperoleh dengan menggunakan produk yang diiklankan secara tidak langsung disampaikan efeknya kepada khalayak misalnya tubuh yang indah yang menjadi impian setiap perempuan atau tubuh berotot idaman lelaki. 25. Reactor : orang-orang disekitar yang memandang kepada

(4)

No. Istilah Uraian 26. pendekatan

kualitatif

: data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. 27. Analisis

deskriptif-kualitatif

: suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.

Lampiran 2: Pertanyaan Wawancara

Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang akan ditanyakan peneliti kepada informan : Pertanyaan yang ditujukan kepada Pimpinan Kursus / Pembuat Iklan

1. Sudah berapa lamakah kursus Bahasa Mandarin yang Bapak/Ibu pimpin ini didirikan? 2. Hal apa saja yang Anda lakukan untuk mempromosikan kursus Bahasa Mandarin yang

Bapak/ Ibu pimpin ini?

3. Bagaimanakah respon khalayak terhadap hadirnya kursus Bahasa Mandarin yang Bapak/Ibu pimpin ini?

4. Menurut Bapak/ Ibu, apakah iklan sangat penting terhadap kelancaran kursus Bahasa Mandarin yang Bapak/Ibu pimpin ini?

5. Siapa yang bertugas membuat iklan kursus Bahasa Mandarin yang Bapak/Ibu pimpin ini? (Tanya tentang struktur dan makna)

6. Hal apa yang perlu di tonjolkan atau disampaikan dalam suatu iklan kursus Bahasa Mandarin?

7. Apakah brosur kursus Bahasa Mandarin yang Bapak/Ibu pimpin ini hanya ada dalam Bahasa Indonesia/Inggris? Kenapa tidak buat dalam bahasa Mandarin?

(5)

9. Apakah pembelajaran yang diberikan guru di tempat kursus Anda telah sesuai dengan yang tertera di brosur?

Pertanyaan yang ditujukan kepada Orang Tua Murid/Masyarakat 1. Darimanakah Bapak/Ibu tahu tentang kursus Bahasa Mandarin ini?

2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu brosur yang dibuat kursus Bahasa Mandarin ini? 3. Pesan apa yang ingin Bapak/Ibu sampaikan kepada kursus Bahasa Mandarin ini?

Lampiran 3: Teks Iklan Brosur pada Kursus Bahasa Mandarin a. Kursus Bahasa Mandarin di Medan

(6)

Data 2

(7)

Data 4

(8)
(9)
(10)
(11)

Data 9

(12)

Data 2

(13)
(14)
(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA I. Buku/Skripsi/Tesis/Jurnal

Andrean . 2009 . Belajar Bahasa Mandarin Banyak Manfaatnya. Jakarta .

Chén bng huá “陈秉华”. Xué shēng fǔ dǎo yǒu shàn xiào yuán “学生辅导友善校园”. 2005.

Jiào yù bù chū bǎn “教育部出版”.

Fán zhì yù “樊志育”. Shí yòng guǎng gào xué “实用广告学”. 2005. Shàng hǎi rén mín chū

bǎn shè “上海人民出版社”.

Goddard, Angela. 1998. The Language of Advertising. London and New York : Routledge. Hadi, Sutrisno. 1979. Metode Research. Yogyakarta : Faktor Ekonomi UGM.

Handayana, Sidriana, SE. 2011. Analisis Kesalahan Pelafalan Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara. Medan : USU.

Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan teknik penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Yogyakarta : elMatera Publishing.

Hé jiā xùn “何佳讯”. Xiān dài guǎng gào àn lì yī l lùn yǔ píng xī “现代广告案例一理论与

评析”. Fù dàn dà xué chū bǎn shè “复旦大学出版社”. 1998.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007 dan 2012.

Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Kurniawan, Ade Nasution. 2010. Konstruksi Tekstual Gender Dalam Teks Iklan Cetak : Suatu Analisis Multimodal Terhadap Teks Iklan Cetak. Medan : USU.

(17)

Sinar, Tengku Silvana. 2008. Teori dan Analisis Wacana Pendekatan Sistemik-Fungsional Cetakan kedua. Medan : Pustaka Bangsa Press.

Sinar, Tengku Silvana. 2012. Teori dan Analisis Wacana Pendekatan Linguistik Sistemik-Fungsional Cetakan keempat. Medan : Penerbit MITRA.

Sòng zhì míng “宋志明”. Jiào yù xué “教育学”. Zhōng guó rén mín dà xué shū bào zī liào

zhōng xīn “中国人民大学书报资料中心”. 2007.

Sòng zhì míng “宋志明”. Zhōng xiǎo xué jiào yù “中小学教育”. Zhōng guó rén mín dà xué

shū bào zī liào zhōng xīn “中国人民大学书报资料中心”. 2006.

Suparto. 2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta : Puspa Swara.

Suryani, Grace, BA. 2008. Tuhan Mengapa Aku Harus Ke China? Jakarta : Gramedia Pustaka Utama .

Media Komputindo .

Young, Lynne and Brigid Fitzgerald. 2006. The Power of Language: How Discourse Influences Society. London and Oakville : Equinox.

Yuen, Choeng Yin. 2004. Open Linguistics Series: The Construal of Ideational Meaning in Print Advertisements. London and New York : Continuum.

II. Publikasi Elektronik

http://tizarrahmawan.wordpress.com/2009/12/09/contoh-proposal-penelitian-kualitatif/ www.google.co.id (image) diunduh pada tanggal 1 Juni

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Nazir (2003), metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh dalam suatu penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.

Menurut Hadi (1979: 4), penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Dengan upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

3.1 Pendekatan

Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2004: 131) pendekatan kualitatif artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas (Moleong, 2004: 131).

Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong (1991) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.

(19)

pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Moleong, 2004: 138).

Pertimbangan penulis menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Lexy Moleong (1991) :

1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apa bila berhadapan dengan kenyataan ganda

2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden 3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen pengaruh bersama

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Moh. Nazir (2003) bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Nazir, 2003: 16).

3.2 Lokasi Penelitian

(20)

3.3 Data dan Sumber Data 3.3.1 Data Primer

Menurut S. Nasution (1964: 34) data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland (1984: 47) bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai.

Data primer penelitian ini adalah teks iklan brosur yang diperoleh dari tempat kursus bahasa Mandarin di Medan, kursus Bahasa Mandarin IEC,Inc, dan teks iklan dari internet. Data primer yang lain juga diperoleh langsung dari pemilik tempat kursus bahasa Mandarin, IEC,Inc dan pembuat iklan dari brosur kursus Bahasa Mandarin yang dikumpulkan peneliti. Topik yang ditanyakan berkaitan dengan struktur dan makna teks iklan serta pengaruh struktur dan makna tersebut terhadap perkembangan kursus Bahasa Mandarin di Medan.

Peneliti membuat pertanyaan yang berkenaan dengan struktur dan makna teks iklan Bahasa Mandarin dan hal apa saja yang perlu di tonjolkan dalam suatu iklan Bahasa Mandarin. Daftar pertanyaan dapat dilihat pada lampiran proposal ini.

3.3.2 Data Sekunder

(21)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pemilik tempat kursus Bahasa Mandarin IEC, Inc dan tempat kursus-kursus yang lain. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Rahmawan (2009) pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Rahmawan : 2009). Untuk mengetahui informasi dan data yang di butuhkan, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui:

3.4.1 Observasi

Menurut Teguh (2005: 139), observasi yaitu teknik operasional pengumpulan data melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis terhadap objek yang di teliti secara langsung. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan tentang struktur dan makna teks iklan Bahasa Mandarin pada beberapa tempat belajar Bahasa Mandarin terutama di Medan.

(22)

Tujuan menggunakan metode ini adalah untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, dan sebagainya tentang struktur dan makna pada brosur kursus Bahasa Mandarin di Medan.

3.4.2 Wawancara

Wawancara menurut Teguh (2005: 136) adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung. Penulis selaku penanya dan responden selaku pihak yang di harapkan dapat memberikan jawaban yang penulis lakukan dengan pemilik dan guru-guru di tempat belajar Bahasa Mandarin di kota Medan.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya (peneliti) dengan si penjawab (informan) dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Hariwijaya 2007: 73-74).

Tujuan penulis menggunakan metode ini, untuk memperoleh data secara jelas dan kongkret tentang struktur dan makna pada brosur kursus Bahasa Mandarin, sehingga dalam penelitian ini peneliti telah mengadakan wawancara dengan pemilik tempat kursus Bahasa Mandarin dan pembuat iklan kursus Bahasa Mandarin tersebut.

3.4.3 Dokumentasi

(23)

memperoleh data secara jelas dan konkret tentang struktur dan makna pada brosus kursus Bahasa Mandarin di Sumatera Utara, khususnya di Medan.

3.5 Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2008: 280).

Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif.

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya (Nazir : 2003). Menurut M. Nazir (1988: 63) bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

(24)

Data 1

1. Analisis Verbal

我฀IEC中文部 提供了 最先฀的方法 来培养

Wǒ men IEC zhōng wén bù tí gōng le zuì xīan jìn de fāng fǎ lái péi yǎng

Kami IEC Mandarin menyediakan cara terbaru untuk mengajarkan

Aktor Proses:

Material

Sirkumstan : Cara Proses: verbal

学生฀ ฀中文的口฀,听力,฀฀和写作才能.

xué shēng men duì zhōng wén de kǒu yú, tīng lì, yuè dú hé xiě zuò cái néng

murid-murid keahlian dalam berbahasa Mandarin, dalam bentuk berbicara, mendengar, membaca dan membuat karangan.

Gol Sasaran

Teks dalam Tag di atas berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak mengenai isi dan identitas pengiklan. IEC Mandarin sebagai Aktor menjanjikan kepada masyarakat sebuah cara untuk mengajarkan empat keahlian berbahasa Mandarin. Kata ‘menyediakan’ di dalam teks di atas merupakan Proses Material yang berfungsi melakukan pekerjaan dengan menyediakan cara atau metode mengajar empat keahlian berbahasa Mandarin. Komponen Gol yang terdapat di dalam teks ini adalah ‘murid-murid’ Sirkumstan Cara yang terdapat di dalam teks di atas adalah ‘cara terbaru’ yaitu cara atau metode mengajar terbaru yg akan ditawarkan oleh pemilik kursus kepada masyarakat atau pengguna kursus. Sasaran yang terdapat di dalam teks ini adalah ‘keahlian dalam berbahasa Mandarin, dalam bentuk berbicara, mendengar, membaca dan membuat karangan’ yang merupakan capaian pemilik kursus dan instrukturnya untuk memberikan keempat kompetensi tersebut dan dapat mempraktekkan keempat kompetensi bagi dirinya dan masyarakat.

(25)

2. Analisis visual

Accompaniment Accompaniment

Setting

Reacter

Equality/Offer

Setting Setting

Phenomenon

Salience

Setting

Utterance

Dalam teks visual di atas, huruf IEC berwarna biru merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di

(26)

sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak. Proses teks iklan di atas melibatkan Reacter dan Phenomenon serta dapat dinyatakan sebagai LoA (Locus of Attention) dan Accopaniment-nya sebagai Comp. LoA (Complement to the Locus of Attention). Sebagai LoA, proses dalam teks di atas merupakan inti pesan yang

disampaikan oleh teks. Melalui LoA, pengiklan ingin menjelaskan kepada khalayak keunggulan kursus Bahasa Mandarin yang ditawarkan, yang direpresentasikan oleh Comp. LoA.

(27)

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan dilakukan adalah menggunakan semua sumber data yang telah di dapat peneliti untuk dilakukan analisis lebih lanjut yang akan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu : analisis verbal yang merupakan analisis yang meneliti secara kebahasaan semua teks iklan yang terdapat dalam brosur kursus Bahasa Mandarin dan analisis visual yang merupakan analisis yang meneliti lebih jelas tentang aspek-aspek yang terdapat dalam brosur kursus Bahasa Mandarin yang dapat dilihat kasat mata.

Berikut adalah data-data yang peneliti dapatkan dan kemudian dilakukan analisis teks iklan baik secara verbal yaitu dengan menggunakan teori LSF. Teks dianalisis berdasarkan fungsi Eksperiensial yang memfokuskan pada Partisipan, Proses, dan Sirkumstan. Pada analisis teks secara visual adalah digunakan analisis multimodal Cheong.

4.1 Analisis Struktur

a. Data dari Kursus Bahasa Mandarin di Medan

4.1.1.1 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin IEC

1. Analisis Verbal

我฀IEC中文部 提供了 最先฀的方法 来培养

Wǒmen IEC zhōng wén bù tí gōng le zuì xīan jìn de fāng fǎ lái péi yǎng

Kami IEC Mandarin menyediakan cara terbaru untuk mengajarkan

Aktor Proses:

Material

Sirkumstan : Cara Proses: verbal

学生฀ ฀中文的口฀,听力,฀฀和写作才能.

xué shēng men duì zhōng wén de kǒu yú, tīng lì, yuè dú hé xiě zuò cái néng

murid-murid keahlian dalam berbahasa Mandarin, dalam bentuk berbicara, mendengar, membaca dan membuat karangan.

(28)

Teks dalam Tag di atas berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak mengenai isi dan identitas pengiklan. IEC Mandarin sebagai Aktor menjanjikan kepada masyarakat sebuah cara untuk mengajarkan empat keahlian berbahasa Mandarin. Kata ‘menyediakan’ di dalam teks di atas merupakan Proses Material yang berfungsi melakukan pekerjaan dengan menyediakan cara atau metode mengajar empat keahlian berbahasa Mandarin. Komponen Gol yang terdapat di dalam teks ini adalah ‘murid-murid’ Sirkumstan Cara yang terdapat di dalam teks di atas adalah ‘cara terbaru’ yaitu cara atau metode mengajar terbaru yg akan ditawarkan oleh pemilik kursus kepada masyarakat atau pengguna kursus. Sasaran yang terdapat di dalam teks ini adalah ‘keahlian dalam berbahasa Mandarin, dalam bentuk berbicara, mendengar, membaca dan membuat karangan’ yang merupakan capaian pemilik kursus dan instrukturnya untuk memberikan keempat kompetensi tersebut dan dapat mempraktekkan keempat kompetensi bagi dirinya dan masyarakat.

(29)

2. Analisis visual

Accompaniment Accompaniment

Setting

Reacter

Equality/Offer

Setting Setting

Phenomenon

Salience

Setting

Utterance

Dalam teks visual di atas, huruf IEC berwarna biru merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di

(30)

sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak. Proses teks iklan di atas melibatkan Reacter dan Phenomenon serta dapat dinyatakan sebagai LoA (Locus of Attention) dan Accopaniment-nya sebagai Comp. LoA (Complement to the Locus of Attention). Sebagai LoA, proses dalam teks di atas merupakan inti pesan yang

disampaikan oleh teks. Melalui LoA, pengiklan ingin menjelaskan kepada khalayak keunggulan kursus Bahasa Mandarin yang ditawarkan, yang direpresentasikan oleh Comp. LoA.

Demikian teknik analisis data pada teks iklan brosur kursus Bahasa Mandarin yang menggunakan bahasa Mandarin secara verbal dan tekstual yang menggunakan teeori LSF Halliday dan analisis multimodal Cheong.

4.1.1.2 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Edu Smart

1. Analisis Verbal

Edu Smart Simple motivative attractive rellable talented

make learning Happy Chinese

fun&easy Edu Smart Memotivasi dengan simple

untuk mengasah minat dan

(31)

ini sudah memperjelas keseluruhan dari apa tujuan mereka membuat kursus ini. Adapun Aktor tidak menekankan pembelajaran pelajaran apa, karena di tempat kursus ini tidak hanya mengajarkan Bahasa Mandarin, tetapi ada juga mengajarkan Bahasa Inggris.

2. Analisis Visual

Accompaniment Setting Utterance

Offer/Equality Salience

Phenomenon/Reacter Setting

Dalam teks visual di atas, Edu Smart serta alamatnya dibuat dengan font unik dan warna berbeda yang merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa Partisipan yang berfungsi sebagai Offer, yang menawarkan sesuatu kepada khalayak. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dengan warna yang sangat indah untuk tujuan menarik minat pembaca. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak.

(32)

4.1.1.3 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Creative Education Centre

1. Analisis Verbal Creative Education Centre

Menyelanggarakan kursus Bahasa Mandarin

Quality is Our Goal Creative Education

Centre

Menyelanggarakan kursus Bahasa Mandarin

Kualitas adalah prioritas kami

Aktor Proses : Material Gol

(33)

2. Analisis Visual

Accompaniment/Utterance

Phenomenon/Reacter

Setting

Offer/Equality Salience

Dalam teks visual di atas, huruf Creative Education Centre dibuat tebal dan berwarna biru yang merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa Partisipan (Reacter dan Phenomenon) yang berfungsi sebagai Offer, yang mendukung untuk menawarkan sesuatu

(34)

4.1.1.4 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Rochester Education Centre

1. Analisis Verbal

Rochester Education Center

Making learning Mandarin

easy & fun Rochester Education

Center

Membuat pembelajaran Bahasa Mandarin

mudah & asyik

Aktor Proses : material Gol

‘Rochester Education Centre’ sebagai Aktor menjanjikan kepada masyarakat untuk ‘membuat pembelajaran Bahasa Mandarin’ yang merupakan Proses: material menjadi ‘mudah&asyik’ yang merupakan Gol dari teks iklan di atas. Sangat sederhana sekali dan ini sudah cukup untuk memperjelas apa yang merupakan tujuan yang mereka ingin capai.

2. Analisis Visual

Accompaniment

Setting Utterance

(35)

Dalam teks visual di atas, huruf Rochester Education Center dan alamat kursus di buat dengan warna yang berbeda karena merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa

Partisipan (Reacter dan Phenomenon) yang berfungsi sebagai Offer, peranannya sangat mendukung sekali untuk menawarkan sesuatu kepada khalayak, dimana Reacter dan Phenomenon disini memberikan kesan dan pesan mereka selama belajar di Rochester

Education Center. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam warna yang berbeda-beda untuk tujuan menarik minat pembaca. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak yaitu program pembelajaran apa saja yang mereka sediakan untuk masyarakat.

4.1.1.5 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Tinkerbell Learning Centre

1. Analisis Verbal

Dapatkan penawaran khusus untuk Siswa berprestasi Proses : material Gol / Sasaran

(36)

2. Analisis Visual

Phenomenon/Reacter

Utterance Setting

Offer/Equality Salience

Accompaniment

Dalam teks visual di atas, huruf Tinkerbell Learning Centre dibuat dengan warna kuning dan font yang berbeda karena merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan nomor telepon kursus ini merupakan Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam

warna yang cerah agar dapat menarik minat pembaca. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality).

(37)

semakin berminat untuk kursus di tempat ini. Karena karakter kartun ini lumayan terkenal di mata anak-anak.

4.1.1.6 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin中฀฀฀文化道德教育 (zhōng huá chuán tǒng wén huá dào dé jiào yù)

1. Analisis Verbal

中฀฀฀文化道德教育 弟子฀ + ฀฀

Gratis Pendaftaran Uang Sekolah Uang buku zhōng huá chuán tǒng wén

huá dào dé jiào yù

dì zǐ guī + hàn yú

tradisi kebudayaan Tionghua tata krama + bahasa mandarin

Aktor Gol Proses: verbal

中 ฀ ฀ ฀ 文 化 道 德 教 育(zhōng huá chuán tǒng wén huá dào dé jiào yù) sebagai

(38)

2. Analisis Visual

Accompaniment

Setting

Setting

Offer/Equality

Salience

(39)

Phenomenon

Dalam teks visual di atas, huruf 弟子฀ + ฀฀ (dì zǐ guī + hàn yú) dibuat dengan warna merah dan tebal serta alamat lengkap dan nomor telepon juga dibuat dengan warna berbeda karena mereka merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa Partisipan yang berfungsi sebagai Offer, yang menawarkan sesuatu kepada khalayak. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam warna yang sedikit gelap untuk tujuan menarik minat pembaca.

(40)

lebih menegaskan kalau yang mereka ajarkan semua pelajaran tentang berbakti dan tata krama.

4.1.1.7 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Sunrise Education Centre 1. Analisis Verbal

Sunrise Education Centre Telah dibuka kelas untuk Mandarin

Aktor Proses: verbal Sasaran

Sunrise Education Centre sebagai Aktor memberitahukan kepada masyarakat bahwa mereka ‘telah dibuka kelas untuk’ yang merupakan Proses: verbal yang berfungsi untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa mereka telah membuka kelas untuk belajar pelajaran ‘Mandarin’ yang merupakan Sasaran yang mereka tuju. Kalimat yang mereka gunakan sangat sederhana, tapi dengan begitu sudah memperjelas sekali apa yang mereka maksudkan.

2. Analisis Visual

Utterance/Accompaniment Setting

Salience

Offer/Equality

Phenomenon

(41)

terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa Partisipan yang berfungsi sebagai Offer, yang menawarkan sesuatu kepada khalayak. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam warna yang sangat cerah untuk tujuan menarik minat pembaca dan dibuat sesuai dengan nama kursus.

Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak, sangat sederhana sekali dan lebih menonjolkan ke program baru mereka. Phenomenon yang terdapat menggunakan karakter kartun dan sangat mendukung sekali akan tujuan yang diinginkan dari kursus ini, yaitu anak-anak yang belajar bisa bahagia seperti sinar matahari yang menyinari bumi.

4.1.1.8 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Kursus Mandarin Jia You

1. Analisis Verbal

与 你 同行, ฀你加油!

yú n tong hang, wèi n jiā yóu

bersama kamu memiliki mimpi yang sama,

(Kami) mendukung kamu Proses: verbal Gol Sirkumstan: keterangan Proses: material

(42)

arti tempat kursus ini memiliki mimpi yang sama dengan kamu dalam mencapai pembelajaran Bahasa Mandarin yang bagus dan tempat kursus ini benar-benar sangat mendukung mimpi kamu.

2. Analisis Visual

Setting

Accompaniment

Offer/Equality

Phenomenon Utterance Salience

(43)

Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak, lebih untuk memotivasi bagi yang mau belajar Bahasa Mandarin yang pastinya di tempat kursus ini. Phenomenon disini sangat berbeda dengan brosur biasanya, yaitu menggunakan foto 3 ekor ikan dimana menurut budaya suku Tionghua bisa membawa keberuntungan jadi digunakanlah foto ini di brosur kursus Bahasa Mandarin Jia You.

4.1.1.9 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin EMC Learning Centre 1. Analisis Verbal

EMC Learning Centre

voucher Rp. 50.000 For school fee (berikan) potongan

harga

Untuk uang sekolah Aktor Proses: material Sirkumstan: nilai Sasaran

(44)

2. Analisis Visual

Accompaniment

Setting

Salience Offer/Equality

Phenomenon

Utterance

Dalam teks visual di atas, huruf EMC Learning Centre berwarna biru dan dibuat dengan font yang berbeda karena merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam

(45)

di brosur juga dimasukkan foto gedung tempat kursus yang di maksudkan agar masyarakat dapat dengan tepat menemukan gedung tempat kursus ini.

b. Data dari Internet

4.1.1.10 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Private Mandarin Laoshi Kevin

1. Analisis Verbal

大家 一起来 学฀฀ 吧

dà jiā yī qǐ lái xué hàn yú ba

Semua orang bersama-sama belajar Bahasa Mandarin kata seruan/ ayo

Aktor Sirkumstan : cara Gol Sirkumstan

: cara

(46)

2. Analisis Visual

Setting

Accompaniment Phenomenon Offer/Equality Utterance

Salience Salience

Dalam teks visual di atas, ฀฀฀฀家教(huá yú bǔ xǐ jiā jiào)Private Mandarin yang menggunakan huruf tebal merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa

(47)

4.1.1.11 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Mandarin Private Tutor

1. Analisis Verbal

跟我 学฀฀

gēn wǒ xué hàn yú

Bersama saya belajar Bahasa Mandarin Proses : verbal Gol

Dalam teks di atas dapat kita lihat kalau brosur iklan kursus Bahasa Mandarin ini sangat sederhana tetapi tetap memiliki fungsi untuk mengajak/ Offer kepada semua pembaca brosur yang ditekankan dengan kata “bersama saya” yang merupakan Proses: verbal untuk dapat mencapai apa yang diinginkan pembuat iklan, yaitu agar dapat “belajar Bahasa Mandarin” yang merupakan Gol yang ingin dicapai pembuat iklan kepada semua pembaca brosur iklan kursus Bahasa Mandarin ini.

2. Analisis Visual

(48)

warna yang sangat lembut agar menambah nilai plus dalam brosus kursus Bahasa Mandarin ini. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Banyaknya foto anak-anak yang terdapat dalam brosur merupakan Phenomenon yang bertujuan untuk mendukung brosur iklan tersebut agar kelihatan lebih jelas tujuannya. Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak.

4.1.1.12 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin中文฀฀(zhōng wén bǔ

xí)

1. Analisis Verbal

中文฀฀ 拼音,笔法,口฀

zhōng wén bǔ pīn yīnbǐ fǎ,kǒu

Belajar lebih baik cepat & tepat Kursus Bahasa

Mandarin

cara baca, goresan, nada bicara

Aktor Gol Sirkumstan : cara

(49)

2. Analisis Visual

Accompaniment Setting

Salience Offer/Equality

Utterance

Dalam teks visual di atas, 中文฀ ฀(zhōng wén bǔxǐ )merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di

(50)

4.1.1.13 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Jakarta Training Centre

1. Analisis Verbal

JTC Programs Kami melayani Konsultasi skripsi Bahasa Mandarin, pembelajaran Bahasa Mandarin Aktor Proses : material Sasaran

Teks dalam Tag di atas berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak mengenai isi dan identitas pengiklan. JTC Programs sebagai Aktor menawarkan kepada masyarakat dengan menggunakan kata ‘kami melayani’ yang merupakan Proses: material yang kemudian diikuti oleh program yang mereka berikan dan tawarkan kepada masyarakat, yaitu ‘Konsultasi skripsi Bahasa Mandarin, pembelajaran Bahasa Mandarin’ yang merupakan Sasaran yang mereka ingin tawarkan kepada masyarakat.

2. Analisis Visual

Setting

Accompaniment

Setting

Offer/Equality Salience

Phenomenon/Reacter Phenomenon

(51)

Dalam teks visual di atas, huruf JTC Programs berwarna hitam tebal yang merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Serta dalam brosur ini juga tertera lengkap data JTC Programs, seperti alamat, nomor telepon dan juga website. Setting dalam iklan di atas juga dibuat dalam warna cerah, yaitu merah untuk tujuan menarik minat pembaca. Adapun menurut banyak orang, Bahasa Mandarin identik dengan warna merah, oleh karena itu dalam brosur ini menggunakan warna merah secara keseluruhan. Pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai sarana agar masyarakat tau apa saja yang di tawarkan dari tempat kursus ini. Di dalam brosur juga dapat kita lihat adanya Phenomenon, mereka menggunakan gambar khas Cina, yaitu merubah wajah. Jadi sekalian memperkenalkan salah satu budaya masyarakat Tionghua Medan.

4.1.1.14 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Great Wall Mandarin 1. Analisis Verbal

(52)

tempat mereka, diperjelas lagi dengan Sirkumstan: waktu, yaitu ‘sampai Bulan Januari’ dan Sasaran mereka, yaitu (Kelas Malam). Dengan adanya penambahan Sirkumstan: waktu dan Sasaran di brosur ini membuat khalayak yang membacanya menjadi jelas apa yang mereka maksud. Pada kalimat terakhir, Aktor menambahkan kata ‘daftar sekarang juga’ yang merupakan Proses: verbal berfungsi untuk mengajak dan membuat khalayak tertarik agar bisa cepat-cepat mendaftarkan diri.

2. Analisis Visual

Accompaniment

Salience

Offer/Equality Setting

Utterance

Salience

(53)

warna yang lembut bertujuan untuk menarik minat pembaca. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality). Kata-kata yang terdapat dalam teks di atas merupakan Salience ataupun sebagai pesan utama yang ingin disampaikan kepada khalayak, adapun pesan yang terkandung tidak hanya tentang program yang mereka tawarkan, tetapi juga berbagai promosi yang terdapat di tempat kursus tersebut juga ditulis dengan jelas dalam brosur kursus di atas.

4.1.1.15 Analisis brosur pada tempat kursus Bahasa Mandarin Happy Education Garden

Melayani untuk Semua usia

Kursus (kuài lè xué xí lè yuán)

Happy Education Garden

Aktor Sirkumstan: peran Proses: material Sasaran

(54)

2. Analisis Visual

Utterance/Accompaniment Setting

Setting

Offer/Equality Salience

Setting

Phenomenon

Dalam teks visual di atas, bagian pertama dan bagian akhir yang berisi nomor telepon dari brosur merupakan elemen yang ditonjolkan. Fungsinya pada proses yang terkandung di dalam teks di atas adalah sebagai Utterance dan juga sebagai Accompaniment, yaitu produk yang diiklankan. Dalam teks di atas dapat dilihat bahwa Partisipan yang berfungsi sebagai Offer, yang menawarkan sesuatu kepada khalayak. Setting dalam iklan di atas juga dibuat

dalam warna yang berbeda-beda dan bentuk yang berbeda-beda untuk tujuan menarik minat pembaca. Adapun pengambilan gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata (Equality).

(55)

dijelaskan tentang program mereka, dalam brosur juga dijelaskan biaya kursus serta fasilitas kursus, ini bagus sekali untuk memperjelas kepada masyarakat. Serta di bagian akhir brosur sebelah kiri disertakan juga peta kursus yang berfungsi sebagai Phenomenon untuk memperjelas letak kursus kepada masyarakat.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Berdasarkan hasil wawancara di lapangan

Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan peneliti ke lapangan, penilti menemukan banyak hal baru, seperti :

a. ada kursus Bahasa Mandarin yang tidak memiliki brosur:

1. Oriental jl. Aceh (dengan alasan menggunakan iklan dari mulut ke mulut)

2. 中文世界 jl. Tapanuli simpang jl. Sumatera (dengan alasan sudah lumayan terkenal)

3. Victor komplek Multatuli (dengan alasan kebetulan stok borsur habis)

b. ada kursus yang tidak bersedia diwawancarai:

1. First Class kompleks Asia Mega Mas (dengan alasan data pribadi tidak disebar ke publik)

2. Speed Mandarin kompleks Multatuli (dengan alasan harus minta izin dahulu dan gunakan proposal)

3. Edu Smart kompleks Asia Mega Mas (dengan alasan sibuk)

4. Rochester Education Centre (dengan alasan atasan tidak ada di tempat)

(56)

Tapi ada beberapa tempat kursus Bahasa Mandarin yang sangat terbuka sekali dan tidak segan ketika diwawancarai, serta ada banyak orang tua murid juga yang memberikan opini mereka akan tempat kursus Bahasa Mandarin yang mereka pilih untuk memberikan pengajaran Bahasa Mandarin kepada anak-anak mereka.

Contohnya, tempat kursus IEC yang sudah memiliki 3 cabang di Medan, yaitu di jl. Malaka, jl. Hayam Wuruk dan jl. Jemadi dan sudah didirikan selama lebih kurang 10 tahun di Medan. Menurut mereka, iklan sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran kursus mereka, sehingga untuk membuat iklan dalam brosur mereka ada 1 bagian tersendiri di IEC, yaitu Marketing Department. Dimana kita bisa lihat brosur mereka memang dirancang khusus

sangat kreatif dan di buat agar bisa dimengerti banyak orang karena di dalam brosur menggunakan 2 Bahasa langsung, Inggris dan Mandarin.

Selain brosur, mereka juga menggunakan cara lain untuk mempromosikan tempat kursus IEC, yaitu dengan menaruh iklan di media cetak dan membuat banyak acara perlombaan. Menurut mereka, yang seharusnya ditonjolkan dalam suatu iklan adalah cara pengajaran dan program yang ditawarkan, kedua hal ini pun dalam praktek pengajarannya di IEC sudah sesuai.

(57)

banyak kesulitan yang dihadapi saat pembuatannya dan semua pengajaran yang tertulis di brosur CEC sudah sesuai dengan apa yang tertera di brosur.

Beda dengan Sunrise Education Centre yang baru berdiri sekitar 2 tahun, walaupun pengalaman belum begitu banyak tapi tidak membuat mereka menyerah untuk melakukan yang terbaik dan bersaing dengan tempat kursus Bahasa Mandarin lain, karena bisa dilihat dari brosur yang di buat sangatlah kreatif dan sesuai dengan tema ‘sunrise’ , karena mereka merasa iklan dalam bentuk brosur itu sangatlah penting dalam kelancaran kursus tersebut, tapi karena ‘sunrise’ hanya fokus kepada semua warga komplek membuat mereka melakukan penyebaran brosur door to door.

Pemilik mengatakan dalam pembuat brosur itu dibantu oleh kantor percetakan, jadi kata-kata dari pemilik kursus sedangkan design warna dan lainnya diatur oleh pihak percetakan. Dalam brosur biasanya, mereka selalu menonjolkan hal-hal umum dan program pembelajaran baru saja, hal yang lebih detail tidak dijelaskan di brosur langsung. Tetapi mereka tidak membuat brosur dalam Bahasa Mandarin karena mereka rasa banyak orang Medan yang tidak mengerti.

Kursus Mandarin Jia You juga sama dengan Sunrise yaitu tidak membuat brosur dalam Bahasa Mandarin karena takut tidak dimengerti oleh masyarakat, karena dari hasil wawancara dengan orang tua murid lalu juga menyebutkan kalau mereka tidak mengerti Bahasa Mandarin makanya mau anak-anak mereka jangan sama dengan orang tuanya. Jia You sendiri telah berdiri selama 5 tahun dan mereka juga sependapat bahwa iklan sangatlah penting, tapi dalam pembuatan iklan prosedurnya juga hampir sama dengan Sunrise.

(58)

berbahasa Indonesia, tapi tidak membuat dia sepi murid dan cara dia mempromosikan kursus ini tidak hanya menggunakan brosur tapi juga menggunakan iklan mulut ke mulut. Menurut pemilik, memang iklan penting, tapi yang lebih penting lagi sebenarnya adalah kualitas pengajaran dari guru.

Prosedur pembuatan brosur kursus ini sama dengan Sunrise dan Jia You, tapi dia lebih menonjolkan kepada profile kursus, fasilitas dan program yang ditawarkan di kursus ini. Dalam kursus tidak terdapat Bahasa Mandarin karena memang pasar di Medan masih banyak yang belum begitu mengerti Bahasa Mandarin, dalam bentuk ucapan maupu tulisan.

Para orang tua murid juga angkat bicara akan tempat kursus Bahasa Mandarin yang mendidik anaknya, seperti Ibu Asia dimana anaknya belajar Bahasa Mandarin di Kursus Mandarin Jia You dan mengatakan guru-guru di sana sangat ramah dan membuat anaknya betah belajar di sana dan dia mengetahui Kursus Mandarin Jia You bukan dari brosur tetapi dikarenakan rumahnya dekat dengan kursus tersebut. Beda dengan Ibu Hartini yang mengantar anaknya les ke IEC, dikatakan disana memang pengajaran bagus tapi ada sistem ‘tinggal kelas’, jadi akan kasihan sekali bagi murid yang kurang bisa dalam pelajaran.

(59)

4.2.2 Berdasarkan analisis struktur dan makna

Dari semua sumber data yang didapat, beragam sekali struktur yang digunakan masing-masing tempat kursus Bahasa Mandarin. Dari keseluruhan struktur dapat kita lihat bahwa semua tempat kursus pasti menulis lengkap alamat dan nomor telepon yang tidak lain adalah Accompaniment dan Utterance lalu menuliskan hal yang ditonjolkan dalam tempat kursus itu yang disebut Salience lalu semua brosur merupakan Offer dan sudut pandang yang digunakan adalah Equality. Ada 1 hal yang pasti tidak dilupakan yaitu Setting, beragam sekali pastinya dan ada yang menggunakan lebih dari 1 warna dengan tujuan dapat menarik minat pembaca. Reacter dan Phenomenon hanyalah faktor pendukung yang bagi sebagian tempat kursus tidak begitu dibutuhkan.

Jika dianalisis sesuai makna teks yang terdapat dalam brosur sumber data yang dimiliki, setiap brosur kursus pasti memiliki Aktor, Proses, dan Sirkumstan cuma kadang tidak berurutan, karena dalam Bahasa Mandarin ada kata yang jika di terjemahkan ke Bahasa Indonesia peletakannya terbalik. Tapi yang pastinya semua sumber data yang didapat pasti ada 3 aspek di atas. Dengan adanya ketiga aspek tersebut membuat pembaca brosur tidak akan pusing untuk mengerti maksud brosur tersebut. Dan kadang ada yang Aktor nya gak tertulis jelas, padahal ini merupakan hal yang penting dalam suatu brosur iklan tempat kursus Bahasa Mandarin tersebut.

(60)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh penulis, tentang struktur dan makna teks iklan pada brosur kursus Bahasa Mandarin, maka penulis menyimpulkan bahwa brosur kursus Bahasa Mandarin di kota Medan menggunakan struktur yang berbeda-beda untuk dapat menarik minat masyarakat tetapi tetap memiliki makna yang sama yaitu untuk menawarkan sesuatu kepada masyarakat dan memberitahukan kepada masyarakat tentang program apa saja yang terdapat dalam kursus Bahasa Mandarin terkait dan kadang ada yang menggunakan brosur untuk sekaligus memberikan potongan harga atau diskon kepada masyarakat yang memiliki brosur kursus Bahasa Mandarin terkait dan yang berminat untuk belajar Bahasa Mandarin di tempat kursus Bahasa Mandarin tersebut.

Tetapi dari semua sumber data yang diperoleh dari Medan maupun dari internet, sangat minim brosur kursus Bahasa Mandarin yang berbahasa Mandarin, alasan kursus tersebut juga beragam, ada yang karena masyarakat Medan kurang mengerti Bahasa Mandarin, kurangnya pengetahuan untuk membuat iklan berbahasa Mandarin dan ada yang merasa keberadaan brosur berbahasa Mandarin ini tidak perlu.

(61)

5.2 Saran

(62)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep 2.1.1 Struktur

Struktur dalam istilah umum linguistik berhubungan dengan proses internal penyusunan atau pembentukan suatu unit-unit bahasa (Crystal, 1997: 86). Konstruksi tekstual berhubungan dengan susunan atau struktur unit-unit bahasa sehingga mampu menciptakan makna tertentu dalam suatu interaksi sosial. Melalui suatu analisis terhadap konstruksi tekstual, dapat diketahui nilai atau pokok suatu teks secara keseluruhan dengan mempertimbangkan kohesi dan koherensi yang dimiliki satu bagian teks dengan bagian teks lainnya, terutama dalam menjalankan fungsinya sebagai alat interaksi sosial (Ade, 2010: 1).

Dalam disiplin linguistik, konstruksi tekstual yang melingkupi penciptaan dan hubungan makna (Halliday dan Hasan, 1992: 101) dapat didekati dengan beberapa pendekatan, diantaranya adalah pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional (System Functional Linguistics), Analisis Wacana Kristis (Critical Discourse Analysis) dan

Pendekatan Sistemik Fungsional pada Analisis Multimodal (Systemic Functional approach to Multimodal Discourse Analysis).

(63)

2.1.2 Makna

Fungsi makna adalah hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya. Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki.

Dalam KBBI (2012), makna adalah arti; maksud pembicara atau penulis; pengertian yg diberikan kpd suatu bentuk kebahasaan. Menurut Mansoer Pateda (2001:79) istilah makna merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Ullman (dalam Mansoer Pateda 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna dengan pengertian. Pakar bahasa Ferdinand De Saussure (dalam buku Abdul Chaer,1994:286) mengungkapkan bahwa pengertian makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda linguistik.

Sementara itu LSF mempercayai bahwa semua organisasi paragdimatik tata bahasa adalah fungsional, dilihat dari cara sistem yang saling berhubungan. Di sini, sistem-sistem terbagi atas kategori metafungsi yang luas, yaitu sistem (i) ideasional, (ii) interpersonal, dan (iii) tekstual. Inilah yang menghubungkan bahasa dengan dunia luarnya yaitu sistem-sistem semiotik lain, bahwa (1) komponen-komponen makna fundamental dalam bahasa adalah komponen-komponen fungsional, (2) semua bahasa berdasarkan dua komponen makna: makna ideasional atau refleksif dan interpersonal atau aktif dan (3) kedua komponen makna tersebut berhubungan dengan makna ketiga yaitu komponen makna tekstual (Halliday 1985b: xiii).

(64)

2.1.3 Iklan

Menurut Kasali (1992), adalah bagian dari bauran pemasaran. Jadi secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

Sedangkan menurut Jefkins (1997) iklan adalah pesan yang diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli. Definisi standar dari periklanan biasanya mengandung enam elemen : 1. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk

periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis.

2. Selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan.

3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.

4. Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan kepada audiens sasaran.

5. Periklanan mempunyai sifat bukan pribadi

(65)

2.1.4 Teks

Teks dalam penelitian ini di pahami sebagai unit-unit bahasa yang fungsional, yang berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dalam suatu lingkungan sosial (Sinar, 2008 : 19).

Halliday dan Hasan (1976: 1) mengatakan bahwa teks adalah unit dari penggunaan bahasa. Bukan unit gramatika seperti klausa dan kalimat; dan bukan di definisikan mengikuti ukurannya.

Teks dalam Linguistik Fungsional Sistematik dipahami bukan semata-mata hanya berbentuk kata atau kalimat, tetapi lebih kepada suatu wacana yang memiliki fungsi sosial dan sistem bahasa secara keseluruhan. Sistem semantik menyediakan pilihan-pilihan semantik yang dapat di gunakan oleh pemakai bahasa dalam berinteraksi dengan pihak lain, di mana sistem semantik ini berhubungan langsung dengan sistem-sistem lainnya yang berada di sekitar ide interaksi tersebut (Sinar,2008 : 19).

2.1.4.1 Teks Iklan

Teks iklan yang dihasilkan dari kegiatan periklanan dapat dipahami bukan hanya sebagai kegiatan pemasaran belaka, tetapi juga merupakan kegiatan komunikasi massa persuasif yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pemasaran, yaitu mendapatkan keuntungan atau laba sebesar-besarnya melalui berbagai praktek-praktek kebahasaan dalam bentuk teks (Goddard, 1998 : 5-7).

Sebelum membuat teks iklan tersebut ada baiknya, kita mengetahui terlebih dahulu apa saja karakteristik pembaca iklan, contoh-contohnya adalah sebagai berikut:

1. Menyukai hal – hal yang berbau uang

2. Merupakan solusi dari permasalahan yang dihadapi. 3. Sesuatu yang bersifat baru “Up to date”.

(66)

5. Memiliki nilai Religius.

6. Mengandung kecenderungan seksualitas. 7. Gemar pada yang murah atau Gratis.

8. Kecenderungan akan hal yang mudah dan menguntungkan. 9. Tidak menyukai hal yang berbau Resiko / Kondisi Merugi. 10. Logis / Masuk akal.

2.1.5 Konteks

Bahasa adalah satu sistem semiotik sosial dan hidup dalam konteks. Sebagai sistem semiotik, bahasa bersosialisasi dengan sistem-sistem semiotik lain sekaligus juga meminjam sistem-sistem semiotik tersebut antara lain sistem semiotik konteks. Hubungan bahasa dengan konteks adalah realisasi bahasa sebagai sebuah sistem semiotik sosial. Dengan kata lain, bahasa wujud dalam konteks dan tiada bahasa tanpa konteks sosial (Sinar, 2012: 51).

Sistem konteks sosial berada pada tingkat semiotik konotatif bahasa yang terdiri dari konteks sosial, konteks budaya dan ideologi. Dengan demikian, pengkaji bahasa harus memperhatikan lingkungan sosialnya yaitu konteks situasi ‘context of situation’ (register), konteks budaya (genre) dan konteks ideologi. Kesemua konteks-konteks ini berhubungan dengan ciri linguistik teks (bahasa).

(67)

kategori konseptual seperti dialek sosial, dialek geografis, varitas sub-kultural (bahasa baku dan bukan baku), variabel bahasa (kasta, kelas sosial, umur, jenis kelamin, dan lain-lain) yang termasuk dalam pembahasaan sosiolinguistik.

Sedangkan dimensi diaptik sebaliknya, terdiri dari ‘bahasa-dalam-konteks menurut penggunaan’, atau sebagai cara penyampaian. Menurut Halliday (1978) varitas bahasa dilihat dari pandangan semantik dan direalisasikan melalui leksikogramatika, di dalamnya terdapat kategori konseptual ‘medan (field)’, ‘pelibat (tenor)’, dan ‘sarana (mode)’, sedangkan Gregory (1967) memandang register berbeda dengan Halliday yaitu terdiri dari empat komponen yaitu medan wacana (field of discourse), pelibat personal (personal tenor of discourse), pelibat fungsional (functional tenor of discourse) dan sarana wacana (mode of

discourse).

2.1.6 Kursus Bahasa Mandarin

Menurut KBBI3, kursus adalah (i) pelajaran tentang suatu pengetahuan atau keterampilan, yang diberikan dalam waktu singkat, contohnya: bahasa Inggris, mengetik; (ii) merupakan lembaga di luar sekolah yang memberikan pelajaran serta pengetahuan atau keterampilan yang diberikan dalam waktu singkat.

Terdapat banyak kursus bahasa Mandarin di Medan, berikut peneliti paparkan beberapa data kursus Bahasa Mandarin yang berada di Medan :

1. IEC, Inc , jalan Malaka no. 29/59 Medan

2. Edu smart, komplek asia mega mas blok DD no.42-E Medan 3. CEC, jl. Madong Lubis no. 75 C-D Medan

(68)

6. 中华传统文化道德教育 (zhōng huá chuán tǒng wén huá dào dé jiào yù ) jl. Bilal (Komplek Bilal Lestari) Blok B-3 Medan

7. Sunrise Education Centre, Komplek Cemara Asri jl. Boulevard B1 no.64 Medan 8. Kursus Mandarin JiaYou, jl. Thamrin Baru no. 25 Medan

9. EMC Learning Centre, jl. Mahoni no.6

Keberadaan kursus Bahasa Mandarin ini sangat membantu sekali dalam membantu peserta didik meningkatkan pengetahuan dalam belajar Bahasa Mandarin, seperti menurut salah satu murid sekolah swasta di Medan, guru mereka tidak menjelaskan banyak cara dalam menguasai Bahasa Mandarin, hanya membuat catatan, latihan dan ujian. Cara ini belum sepenuhnya bisa membuat murid mengerti akan suatu huruf ataupun bacaan dalam Bahasa Mandarin.

Cara belajar Bahasa Mandarin berbeda yang harus dilakukan oleh anak-anak China, mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis huruf yang sama terus-menerus sampai melekat. Tujuan dari menghapal tidak lain agar peserta didik dapat mengenal huruf Bahasa Mandarin tersebut.

Bagi seorang penutur bahasa Inggris yang belajar bahasa Prancis, ada beberapa bantuan. Police menjadi police, garden menjadi jardin. Namun, orang asing tidak punya panduan seperti itu dalam bahasa Mandarin. Polisi adalah jingcha, kebun menjadi huayuan. Tidak hanya jingcha dan huayuan, untuk setiap kata, Anda harus belajar tiga komponen: bunyi, huruf, dan nada.

(69)

“Halo, aku Madam Wang. Wang yang digunakan dalam “laut tanpa batas” bukan yang berarti “raja” (Tanaga, 2008).

Tanpa penjelasan lebih lanjut, sebuah huruf yang konteksnya kurang jelas seringkali tidak mungkin dikenali dengan pasti jika seseorang hanya mengandalkan pada bunyinya. Sebagai hasilnya, orang China sering harus memberi penjelasan panjang untuk menyampaikan secara akurat arti yang mungkin cukup jelas dalam bahasa Inggris. Tidak heran apabila banyak sekali orang asing dari Barat yang kemudian “menyerah” mempelajari bahasa Mandarin, pulang ke rumah, dan melupakan apa yang telah mereka pelajari.

Itulah sebabnya anak yang sejak kecil belajar bahasa Mandarin IQ-nya naik antara 15 sampai 20 %. Itu ketekunan dan kesabaran yang tinggi sangat dibutuhkan.Untuk mendorong perkembangan pengajaran Bahasa Mandarin, dan penyebaran kebudayaan bahasa Mandarin di seluruh dunia, Tim Pimpinan China untuk Pengajaran Bahasa Mandarin menyelenggarakan Kongres Bahasa Mandarin Sedunia yang dihadiri oleh pemimpin China, menteri pendidikan berbagai negara, pengambil kebijakan pengajaran Bahasa Mandarin, Rektor universitas terkenal di seluruh dunia, sinologis terkenal, dan pengajar Bahasa Mandarin pada tanggal 20 sampai 22 Juli 2005 di Beijing (Tanaga, 2008).

Salah satu pembahasan dalam kongres tersebut adalah “mencari metode pengajaran bahasa Mandarin yang tepat”. Selama ini, sebagaimana terungkap dalam kongres itu, orang asing yang ingin belajar bahasa Mandarin mengalami kesulitan yang luar biasa. “Lihatlah metode modern belajar bahasa Mandarin ini. Isinya terlalu tradisional,” ujar Zhu Yongshen, dekan di Fudan University. Tapi, Zhu sendiri belum tahu metode modern bagaimana yang benar-benar modern. (Tanaga, 2008).

(70)

Tes kemampuan berbahasa Mandarin ini ditujukan bagi pelajar/siswa dari luar China yang ingin mendaftarkan diri untuk belajar di universitas di China.

Meskipun tergolong sulit, namun bahasa Mandarin tidak pernah sepi peminat. Peminat Bahasa Mandarin meningkat dari tahun ke tahun dan hal ini dapat dilihat dari peningkatan murid pada setiap kursus bahasa Mandarin di Medan. Disamping itu pimpinan kursus juga harus menawarkan berbagai kegiatan perlombaan-perlombaan yang berkenaan dengan skill atau kemampuan bahasa Mandarin. Koran bahasa Mandarin di Medan juga memberikan penghargaan bagi penulis cerpen yang menulis cerita dalam bahasa Mandarin.

2.2 Landasan Teori

Pendekatan yang digunakan pada analisis penelitian ini adalah pendekatan LSF, sebagaimana yang diperkenalkan oleh M.A.K. Halliday, pakar linguistik bertaraf dunia, (1973, 1978, 1985a, 1985b), dan dikembangkan oleh para pakar LSF antara lain J.R. Martin (1985a, 1985b, 1986, 1991, 1992), M.A.K Halliday & J.R. Martin (1993a), C.M.I.M. Matthiessen (1992/1995), J.R. Martin, C.M.I.M. Matthiessen & C.Painter (1997), J.R. Martin & R.Veel, Eds. (1998), M.A.K Halliday & C.M.I.M. Matthiessen (1999), dan J.R. Martin & D. Rose (2003).

2.2.1 Linguistik Sistemik Fungsional (LSF)

(71)

linguistik antropologi, Halliday terinspirasi dengan pandangan tentang bahasa sebagai fenomena sosial.

Objek atau sasaran kajian linguistik adalah bahasa, yaitu bahasa manusia yang alamiah (natural). Jadi bukan bahasa binatang, dan juga bukan bahasa buatan (artificial). Bahasa manusia merupakan bahasa yang di pakai oleh suatu masyarakat bahasa (linguistic society) sebagai alat komunikasi verbal secara umum dan wajar. Cabang ilmu linguistik yang

paling sesuai digunakan untuk teori analisis makna adalah teori mengenai Linguistik Sistemik Fungsional.

LSF adalah salah satu aliran dalam disiplin linguistik yang memperkenalkan suatu teori yang memandang bahasa sebagai bagian dari fenomena sosial yang tentunya berhubungan dengan konteks sosial pemakaian bahasa. Dengan kata lain teori sistemik bahasa melingkupi fungsi, sistem, makna, semiotika sosial, dan konteks (Sinar, 2008: 19-24).

Sistem semantik diwujudkan melalui kata-kata dan tata bahasa dalam suatu proses penyusunan ide dalam pikiran manusia. Kata-kata dan tata bahasa berhubungan secara alamiah dengan makna yang dirujuknya yang kemudian menghasilkan ujaran dan tulisan, sehingga proses interaksi dapat berjalan (Sinar, 2008 : 19).

Selanjutnya LSF mempercayai bahwa semua organisasi paragdimatik tata bahasa adalah fungsional, dilihat dari cara sistem yang saling berhubungan. Sistem-sistem terbagi atas kategori metafungsi yang luas, yaitu sistem:

(i) Ideasional,

(ii) Interpersonal, dan (iii) Tekstual.

(72)

makna: makna ideasional atau refleksif dan interpersonal atau aktif dan (3) kedua komponen makna tersebut berhubungan dengan makna ketiga yaitu komponen makna tekstual (Halliday 1985b: xiii).

Penegasan LSF yang lain adalah bahwa fungsi bahasa membuat makna. Manusia mengekspresikan keperluan-keperluan mereka melalui bahasa, dengan demikian mereka membuat makna dalam sebuah teks, yaitu bahasa fungsional.

Berikut tabel metafungsi-metafungsi, susunan-susunan tafsiran realitas dan realisasi-realisasi gramatikal.

Tabel 1: fungsi-metafungsi, susunan-susunan tafsiran realitas dan realisasi-realisasi gramatikal (adaptasi dari Martin 1993: 145)

Fungsi eksperiensial digunakan untuk mengetahui pemarkah verba (proses) pada data. Fungsi eksperiensial terjadi pada tingkat klausa sebagai representasi pengalaman-pengalaman manusia dari dua realitas, baik realitas luaran maupun realitas dalaman diri manusia itu sendiri (Sinar, 2008:31).

(73)

dari dalaman seseorang. Eksperiensial atau representasi fungsi bahasa khususnya fungsi klausa direalisasikan oleh sistem transitivitas bahasa (klausa).

Klausa transitivitas sebagai unit tata bahasa mempunyai tiga komponen yaitu (1) proses, (2) partisipan, dan (3) sirkumstan. ‘Proses yang sedang terjadi’ terbagi dalam proses-proses yang bervariasi. Halliday (1985, 1994) mengidentifikasi proses-proses-proses-proses realitas yang terekam, dan secara linguistik dan tata bahasa mengklasifikasikan proses-proses yang bervariasi ini ke dalam jenis-jenis proses, khasnya jenis proses dalam sistem transitivitas bahasa Inggris. Di dalam bahasa ini proses dikategorikan ke dalam tiga proses utama: (1) proses material, (2) proses mental, dan (3) proses relasional; dan mengklasifikasikan lagi ke dalam tiga proses tambahan, yakni (1) proses tingkah laku, (2) proses verbal, dan (3) proses wujud (existential).

Dalam tatabahasa proses yang sedang terjadi mempunyai tiga komponen yang terdiri dari (1) proses itu sendiri, menurut cirinya direalisasikan oleh satu kata kerja atau frasa kata kerja (2) partisipan-partisipan di dalam proses, menurut cirinya direalisasikan oleh kata benda atau frasa kata benda, dan (3) sirkumstan-sirkumstan yang berkaitan dengan proses, khususnya direalisasikan oleh frase ajektif atau frase preposisi.

(74)

2.2.2 Analisis Multimodal Model Cheong

Analisis multimodal yang diaplikasikan dalam penelitian ini menggunakan teori LSF dengan memfokuskan pada model Cheong (2004). Dengan menggunakan analisis multimodal, akan tampak bagaimana teks verbal dan visual membangun makna suatu teks, apakah kedua model teks tersebut saling mendukung, saling bertentangan, saling tumpang tindih, atau bahkan memberikan makna yang berbeda satu sama lain dalam teks yang sama. Keseluruhan informasi dalam teks akhirnya akan menentukan makna seperti apa yang ingin ditampilkan oleh teks tersebut kepada khalayak ramai (Young dan Fitzgerald, 2006 : 170).

Pentingnya analisis multimodal ini juga karena semakin banyaknya teks multimodal yang bermunculan, apakah itu dalam bentuk foto berita surat kabar, iklan, keperluan-keperluan untuk ilustrasi dalam ilmu-ilmu alam dan matematika. Kress dan van Leeuwen (1996) dalam Young dan Fitzgerald (2006: 170) menyatakan pentingnya analisis multimodal adalah sebagai akibat semakin meningkatnya kemunculan teks-teks modern yang tidak hanya mengandung teks verbal tetapi juga teks visual yang di akibatkan oleh kemajuan teknologi dalam industry percetakan (Teo, 2004: 193 dalam Young dan Fitzgerald, 2006 : 170).

Gambar

gambar di dalam iklan adalah sejajar dengan pandangan mata pembaca (Equality).
Tabel 1: fungsi-metafungsi, susunan-susunan tafsiran realitas dan realisasi-realisasi gramatikal (adaptasi dari Martin 1993: 145) Fungsi eksperiensial digunakan untuk mengetahui pemarkah verba (proses) pada data

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat data diatas, maksud penambahan dextrid kedalam Lumpur dasar dalah untuk merubah sifat rheologi fluida pemboran terutama dari Lumpur pemboran yaitu Lumpur dasar

Perhitungan hitungan profil muka air bertujuan untuk mempelajari perhitungan profil muka air dengan mengaplikasikannya dengan proyek nyata dan mengontrol tinggi tanggul

227.260.000,- dengan Metode Pemilihan Seleksi Umum, Metode Kualifikasi, Prakualifikasi, dokumen Dua Fail, Sistem Evaluasi Kualitas Teknis dan Biaya dengan Bobot penilaian teknis 60

Buku III tentang Perikatan (van Verbintennissen) memuat hukum harta kekayaan yang mengenai hak dan kewajiban yang berlaku terhadap orang-orang.. Buku IV tentang

[r]

asosiasi berdasarkan kepemilikan dari unit tersebut (MUKISI, PERDHAKI, PELKESI). Sebagian besar BP dan klinik merupakan milik perorangan,dan tidak ber- himpun dalam

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa dengan menggunakan algoritma genetika dalam pengoptimalkan penyusunan menu makanan bagi penderita penyakit diabetes mellitus dan

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah di Semarang dengan perihal Lamaran sebagai Calon Peserta Program Pengembangan Kepedulian dan