• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada AKPER Darmo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada AKPER Darmo"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TERHADAP KUALITAS AKADEMIK PADA AKPER DARMO

DRAFT SKRIPSI

Diajukan Oleh :

ERIKSON SINAGA

030502078 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Erikson Sinaga. Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper Darmo Medan. Dibimbing oleh Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi, Prof. Arnita Zainuddin, SE, Msi, Dra. Komariah Pandia, Msi dan Dra. Ramona RI Hasibuan, MP.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Perempuan terhadap Kualitas Akademik pada Akper Darmo Medan. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analsis statistik seperti: uji Validitas dan Reabilitas, uji Normalitas dan analisis sederhana dengan bantuan SPSS 13.0 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien Determinasi (R square) sebesar 0,165. Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.165 yang berarti 16,5% variasi variabel terikat ( kualitas akademik) mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebas yaitu kepemimpinan perempuan dan 83,5% lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji t hitung sebesar dan 2,983 dan t tabel sebesar 2,000

sehingga t hitung > t tabel (2,983>2,00) pada = 5% sehingga disimpulkan bahwa

kepemimpinan perempuan (X) berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap kualitas akademik (Y) pada Akper Darmo Medan.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR... v

KATA PENGANTAR... vi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH... 1

B. PERUMUSAN MASALAH ... 5

C. KERANGKA KONSEPTUAL ... 5

D. HIPOTESIS... 6

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 6

F. METODE PENELITIAN... 7

1. Batasan Operasional... 7

2. Defenisi Operasional Variabel ... 7

3. Skala Pengukuran Variabel ... 8

4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

5. Populasi dan Sampel ... 9

6. Jenis dan Sumber Data ... 9

7. Teknik Pengumpulan Data... 10

(4)

BAB II URAIA N TEORITIS ... 14

A. PENELITIAN TERDAHULU ... 14

B. KEPEMIMPINAN ... 14

1. Tipe-Tipe Kepemimpinan ... 14

2. Teori Kepemimpinan ... 17

C. KEPEMIMPINAN PEREMPUAN... 20

D. KUALITAS AKADEMIK ... 22

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 23

A. Sejarah Berdirinya Akademi Keperawatan Darmo... 23

B. Visi Misi Akademi Keperawatan Darmo Medan... 26

1. Visi ... 26

2. Misi ... 26

C Tujuan Lembaga Keperawatan Darmo... 26

E. Struktur Organisasi ... 27

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI... 32

A. Analisis Deskriptif ... 32

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat... 32

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

3. Distribusi Jawaban Responden ... 33

B. Pengujian Validitas Instrumen ... 34

C. Pengujian Reabilitas Instrumen... 37

(5)

E. Pengujian Hipotesis... 41

1. Uji t (Uji Parsial)... 41

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran... 45 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 : Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa ... 5

2. Tabel 1.2 : Instrumen Skala Likert... 8

3. Tabel 1.3 : Responden Penelitian... 9

4. Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat... 32

5. Tabel 4.2 : Karakteristik Reponden Berdsarkan Jenis Kelamin... 33

6. Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepemimpinan Perempuan... 33

7. Tabel 4.4 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Akademik ... 34

8. Tabel 4.5 : Item Total Statistics ... 35

9. Tabel 4.6 : Validitas Instrumen ... 36

10. Tabel 4.7 : Reliability Statistic... 37

11. Tabel 4.8 : Deskriptive ... 38

12. Tabel 4.9 : Variable Entered/removed ... 39

13. Tabel 4.10 : Model Analisis Regresi... 40

14. Tabel 4.11 : Coificient... 42

(7)

DAFTAR GAMBAR

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan kasih setiaNya yang senantiasa menyertai, memberkati dan menguatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper Darmo Medan”

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Prof. Dr. Arnita Zainuddin selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis.

(9)

6. Dra. Ramona RI. Hasibuan, MP selaku dosen penguji yang telah banyak mengarahkan dan memberikan saran kepada penulis.

7. Seluruh Dosen serta staff Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, atas jasa-jasanya selama perkuliahan penulis.

8. Ibu Ns. Heddy Sitanggang, Skp selaku pimpinan Akper Darmo Medan atas bantuan dan kerjasamanya pada penulis.

9. Kepada staff dan pegawai Akper Darmo Medan atas bantuan dan kerjasamanya kepada penulis.

10. Khusus buat orang tua, ayahku B. Sinaga dan ibuku L. Aritonang, terimakasih atas segala dukungan baik secara moril dan materi, doa yang selalu mengiringi langkahku dan perjuangannya hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

11. Kepada saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan selama ini, penulis mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

12. Kepada teman-teman KK (Dearbin, Berdian, Lapranto, Daniel) penulis mengucapkan terimakasih buat dukungan doanya.

13. Buat Demz”you’re my inspiration” yang selalu mendoakan, penulis ucapkan terimakasih buat doanya dan dukungannya selama ini, kehadiranmu membuat hidupku lebih berwarna

(10)

15. Kepada teman-teman kuliah stambuk 2003, yang selalu saling membantu pada saat perkuliahan

16. Kepada senior-senior dan junior di kampus ekonomi yang selalu membuat kampus ekonomi lebih berwarna

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manjemen Universitas Sumatera Utara. Terima kasih

Medan, Oktober 2007 Penulis

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pada hakikatnya adalah pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap organisasi harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani bawahannya. Oleh karena itu harus ada seorang pemimpin yang memerintah bawahannya, mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya dalam mencapai tujuan individu, kelompok, dan organisasinya.

Kesempatan menjadi pemimpin itu terbuka kepada siapa pun baik itu laki-laki maupun sebagai perempuan. Salah satu impian yang diperjuangkan oleh gerakan perempuan adalah bertambahnya pemimpin perempuan. Terbukanya kesempatan kepada perempuan sebagai pemimpin, berarti terbuka pula kesempatan perempuan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan. Selama ini, pemimpin hampir selalu dikaitkan dengan sifat laki-laki atau maskulin yang menunjukkan laki-laki hampir selalu mengambil keputusan secara dominan. Perempuan mempunyai peranan dalam pengambilan keputusan ini. Namun perannya hanya sebagai orang kedua, subordinat. Dalam hal ini perempuan belum secara otomatis mendapatkan hak dan kedudukan yang sama dengan laki-laki. Perempuan yang dijadikan sebagai subordinat terhadap laki-laki akan menghasilkan ketidakadilan gender.

(12)

bermasyarakat dan bernegara. Berdasakan pendekatan kesetaraan gender, harus dicegah kesenjangan hak, kedudukan, dan peranan laki-laki dan perempuan.

Hakekat peningkatan peran perempuan adalah meningkatkan kedudukan, peranan, kemampuan, kemandirian dan ketahanan mental spritual perempuan. Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan hakekat tersebut adalah dengan pendekatan Women In Development (WID) dimana perempuan dilibatkan dalam pembangunan disamping bertujuan meningkatkan kemandirian dan kemampuannya sehingga dapat mengejar ketertinggalannya dari laki-laki. Pendekatan lain yang digunakan adalah Gender and Development (GAD) dimana perempuan dan laki-laki secara bersama sama menjadi subyek dan obyek pembangunan.

(13)

Perempuan sebagai ibu juga sangat berperan besar dalam hal pendidikan anak karena pendidikan yang pertama didapatkan anak adalah dari keluarga sendiri terutama dari ibu. Pada dewasa ini, perempuan sebagai pemimpin institusi pendidikan sudah sering kita temukan baik itu kepala sekolah dasar sampai kepala sekolah menengah atas.

Menurut Mien Ratoe Oedjoe (dalam Usman 2006) bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang mendorong sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, dituntut keefektifan kepemimpinan, baik perempuan maupun laki-laki sebagai kepala sekolahnya. Kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah berlangsung secara efektif.. Beberapa karakteristik keefektifan kepemimpinan kepala sekolah tampak dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah serta mensosialisasikannya kepada warga sekolah guna mendapat dukungan warga sekolah. Perempuan sebagai kepala sekolah mampu bekerja sesuai dengan program sekolah, serta mampu menjalin hubungan kerja yang harmonis baik dengan orang tua siswa maupun dengan masyarakat. Perempuan sebagai kepala sekolah mampu mempergunakan kepemimpinannya didalam menjalin komunikasi dua arah antara sekolah dan orang tua serta masyarakat sehingga terwujud kerja sama yang harmonis.

(14)

2004, ketika jumlah perempuan bertambah menjadi 122 dari total 363 orang pengacara, keuntungan perpartner naik menjadi 815 ribu dolar. Para eksekutif disana percaya pemimpin perempuan memberikan sumbangan yang besar karena perempuan mempunyai kecenderungan lebih besar untuk berkonsultasi dengan orang lain, mampu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dengan nyaman, dan mencari pendekatan yang lebih bersifat kerjasama, (Frankel 2006:5)

Di Indonesia, perempuan sebagai pemimpin telah berlangsung terutama pada profesi tenaga akademis, keperawatan dan usaha-usaha kesejahteraan sosial. Persepsi yang mengatakan bahwa kepemimpinan hanya didominasi laki-laki tidak sepenuhnya benar karena pada saat ini sudah banyak pemimpin-pemimpin perempuan yang menunjukkan kemampuannya. Sebagai contoh, Megawati yang sudah menjadi presiden RI, Miranda Gultom yang menjadi Deputi BI, dan ada banyak lagi para pemimpin perempuan yang sudah dipercaya menempati jabatan strategis dalam perusahaan besar seperti Yuanita Rohali yang menjadi Direktur Keuangan PT. Bakrie & Brothers Tbk.(Kompas 2007)

(15)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Dari data yang diperoleh, IPK mahasiswa selama lima tahun terakhir adalah :

Tabel 1.1

Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa

Tahun IPK Tertinggi IPK Terendah

2006 3,52 2,75 2005 3,48 2,61 2004 3,32 2.60 2003 3,25 2,57 2002 2,26 2,77 Sumber : Akper Darmo Medan

Berdasarkan data diatas terlihat bahwa IPK dari tahun 2004-2006 mengalami kenaikan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper Darmo”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : “ Apakah Kepemimpinan Perempuan Berpengaruh Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper Darmo?”

C. Kerangka Konseptual

(16)

akademik sekolah.(Bush dan Coleman 2006). Kerangka konseptual ini dibentuk berdasarkan buku Frankel (2006:19) yang menyatakan bahwa, hampir semua perempuan ketika ditanya apa yang membentuk filosofi kepemimpinannya, menyebutkan kepemimpinan berdasarkan nilai. Nilai membentuk hakikat mengenai cara perempuan menerapkan perilaku kepemimpinan. Perempuan selalu melihat kembali ke nilai-nilai mereka untuk memutuskan ketepatan arah mereka. Cara pandang perempuan terhadap nilai yang mereka miliki akan membentuk model kepemimpinan perempuan yang ditunjukkan sebagai berikut :

KUALITAS

AKADEMIK

- Mempengaruhi

- Memotivasi

- Penetapan Arah/Tujuan

- Kecerdasan Emosi

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

NILAI :

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Frankel (2006) dan Bush & Coleman (2006) (diolah)

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konseptual, dikemukakan hipotesis sebagai berikut : Kepemimpinan Perempuan Berpengaruh Positif Terhadap Kualitas Akademik Pada Akper Darmo.

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

(17)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan perempuan terhadap kualitas akademik Akper Darmo.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai kepemimpinan perempuan dalam dunia pendidikan

b. Memberikan informasi tambahan bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan kepemimpinan perempuan terutama bagi lembaga pendidikan yang menjadikan perempuan sebagai pemimpinnya.

c. Sebagai gambaran bagi para komunitas-komunitas yang selama ini memperjuangkan kesetaraan gender.

d. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan penelitian mengenai kepemimpinan perempuan.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Dalam penelitian ini penulis membahas pengaruh kepemimpinan perempuan terhadap kualitas akademik di Akper Darmo dengan responden adalah mahasiswa Akper Darmo yang sedang mengikuti perkuliahan pada saat ini.

2. Defenisi Operasional Variabel.

(18)

variabel. Dalam penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

a. Kualitas Akademik (Y)

Kualitas akademik merupakan tingkat prestasi mahasiswa yang diperoleh berdasarkan indeks prestasi mahasiswa.

b. Kepemimpinan Perempuan Berdasarkan Nilai (X)

Kepemimpinan Perempuan berdasarkan Nilai adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain berdasarkan keyakinan akan hal yang baik dan disukai serta berfungsi untuk mengatur tindakan individu dan sosial (Rokeach, dalam Brotoharsojo 2005)

3. Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah Skala Likert sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel yang akan diuji pada setiap jawaban akan diberikan skor (Sugiono 2205:86)

(19)

Table 1.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju

(STS)

1

Sumber : Sugiyono, 2005

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Akper Darmo Medan yang berlokasi di Jalan Tali Air No.23 Medan. Penelitian dimulai dari bulan Agustus 2007 sampai dengan September 2007.

5. Populasi dan Sampel

(20)

Jumlah sampel yang diambil adalah 20% dari populasi yaitu mahasiswa. Menurut Gay(Umar,2000:50) sampel dapat diambil sebesar 20% apabila populasi terlalu kecil. Jumlah ini sudah dianggap representatif dan dapat mewakili populasi.

Tabel 1.3

Responden Penelitian

Tingkat Jumlah Populasi Jumlah Sampel

I 94 20

II 74 15 III 61 12 Jumlah

Responden

229 47

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data dalam memecahkan masalah penelitian yaitu :

a. Data primer adalah data yang diperoleh dari mahasiswa melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.

(21)

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Wawancara

Wawancara dengan para responden untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepemimpinan.

b. Angket/ Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan cara memeberikan daftar pertanyaan kepeda responden untuk dijawab, kemudian jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu memperoleh data dengan cara megumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal majalah yang berkaitan dengan penelitian.

8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini merupakan analisis yang digunakan dengan cara merumuskan dan merumuskan dan menafsirkan data sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan analisis data sehingga dapat diketahui gambaran umum obyek yang diteliti.

(22)

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur data yang diperoleh merupakan data yang valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner)

c. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsitensi didalam mengukur gejala yang sama

d. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitaif adalah analisis yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan menggunakan metode analisis statistik regresi linear sederhana (Sugiyono,2006). Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + bX

Dimana :Y = Kualitas Akademik X = Nilai

a = Konstanta b = Koifisien regresi

(23)

a. Uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y)

H1 : b1 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y) Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika t hitung< t tabel pada α = 5%

H1 diterima jika t hitung> t tabel pada α = 5%

b. Identifikasi Determinan (R²)

(24)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Sunarto (2007) meneliti “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Asuransi Sinar Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpian perempuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

B. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi pikiran, perasaan, tingkah laku, dan mengarahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan secara bersama-sama pula (Hadari Nawawi,2004). Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipipimpinnya untuk melakukan suatu usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu (Kartono,2002)

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin, pemimpin punya tipe dan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Menurut Nawawi (2004:94), tipe dan gaya kepemimpinan itu saling mengisi dan saling menunjang untuk menghasilkan kepemimpinan yang efektif.

1. Tipe-tipe kepemimpinan

1. Tipe Kepemimpinan Otoriter

(25)

paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Pimpinan memandang dirinya lebih dalam segala hal, dibandingkan dengan bawahannya. Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah, sehingga dianggap tidak mampu berbuat sesuatu tanpa diperintah. Perintah pemimpin sebagaia tasan tidak boleh dibantah, karena dipandang sebagai satu-satunya yang paling benar. Bawahan tidak diberi kesempatan berinisiatif, mengeluarkan pendapat dan mengeluarkan kreativitasnya. Inisiatif, pendapat dan kreativitas dianggap sebagai pembangkangan dan penyimpangan. Kepemimpinan otoriter bilamana melimpahkan wewenang dan tanggung jawab, tidak lebih daripada wewenang dang tanggung jawab melaksanakan instruksi dan perintah. Pemimpin otoriter lupa dan tidak menghiraukan bahwa bawahannya adalah manusia yang memiliki potensi, ketrampilan, pengetahuan, pengalaman, minat, perhatian, kemauan, kehendak, perasaan, kemampuan berpikir, kebutuhan dan lain-lain sebagaimana dirinya.

2. Tipe Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)

(26)

bertanya atau tidak (kompromi) tentang suatu rencana kepitusan atau kegiatan, tergantung sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpinnya. Sehubungan dengan itu, apabila tidakaseorang pun orang-orang yang dipimpin atau bawahannya yang mengambil inisiatif untuk menetapkan suatu keputusan dan tidak pula melakukan suatu kegiatan, maka kepemimpinan dan keseluruhan organisasi menjadi tidak berfungsi. Kebebasan dalam menetapkan suatu keputusan atau melakukan suatu kegiatan dalam tipe kepemimpinan ini diserahkan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpin. Dalam keadaan ini sering muncul seorang-orang anggota organisasi, baik atasa dasar kehendak sendiri maupun dengan dukungan sebagian besar anggota kelompok, yang mengambil alih dan berusaha menjalankan fungsi kepemimpinan. Sedangkan pimpinan yang sesungguhnya hanya dijadikan symbol atau lambing, karena berdasarkan tradisi atau sebab-sebab lain tidak dapat dan tidak boleh diganti.

3. Tipe Kepemimpinan Demokratis

(27)

memnfaatkan setiap orang yang dipmipin. Proses kepemimpinan diwujudkan dengan cara memberikan kesempatan yang luas bagi anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Partisipasi ini disesuaikan dengan jabatan masing-masing, disamping memperhatikan pula tingkat dan jenis kemampuan setiap anggota organisasi. Setiap anggota tidak saja diberikan kesempatan untuk aktif, tetapi juga dibantu dalam mengembangkan sikap dan kemampuannya memimpin. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Pembagian tugas-tugas yang disertai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, memungkinkan setiap anggota berpartisipasi secara aktif. Setiap anggota mengetahui secara pasti sumbangan yang dapat diberikannya untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan tipe ini dalam mengambil keputusan-keputusan sangat mementingkan musyawarah, yang diwujudkan dalam setiap jenjang dan di dalam unit masing-masing. Pemimpin dengan tipe demokratios ddihormati dan disegani, karena mampu mengembangkan, memelihara, dan menjaga kewibawaan, atas dasar hubungan manusiawi yang efektif

2. Teori Kepemimpinan

Menurut G.R Terry (dalam Kartono,2005:71) ada beberapa teori kepemimpinan yaitu :

1. Teori Otokratis dan Pemimpin Otokratis

(28)

berlangsung secara efisien. Kepemimpinan ini memberikan perintah-perintah yang dipaksakan dan harus dipatuhi, menentukan kebijakan untuk semua pihak tanpa berkonsultasi dengan semua anggota, tidak pernah memberikan informasi yang mendetail tentang rencana-rencana yang akan datang.

2. Teori Psikologis

Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik untuk merangsang kesediaan kerja dari para pengikut dan anak buah. Pemimpin merangsang bawahan agar mereka mau bekerja guna mencapai sasaran organisasi maupun untuk memenuhi tujuan pribadi. 3. Teori Sosiologis

Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menelesaikan setiap konflik organisasi antara para pengikutnya agar tercapai kerjasama yang baik. Pemimpin menetapkan tujuan dengan menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.

4. Teori Suportif

(29)

pihak lain, mau mengembangkan bakat dan ketrampilannya , dan menyadari benar keinginan sendiri untuk maju.

5. Teori Laissez Faire

Dalam hal ini pemimpin tidak serius dalam memimpin, dia menyerahkan semua tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahan. Pemimpin disini hanya sebagai symbol dan biasanya tidak memiliki ketrampilan khusus. Dia tidak mampu mengkoordinasikan semua jenis pekerjaan, tidak berdaya menciptakan suasana yang kooperatif sehingga lembaga atau perusahaan yang dipimpinnya menjadi kacau balau dan tidak memiliki arah dan tujuan.

6. Teori Kelakuan Pribadi

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu selalu berkelakuan kurang lebih sama , yaitu tidak melakukan tindakan-tindakan yang identik sama dalam setiap situasi yang dihadapi. Dengan kata lain, dia harus fleksibel, luwes, dan bijaksana. Pola tingkah laku pemimpin tersebut erat berkaitan dengan : bakat dan kemampuannya, kondisi dan situasi yang dihadapi, keinginan untuk memutuskan dan memecahkan permasalahan yang timbul.

7. Teori Sifat Orang-Orang Besar

(30)

inisiatif, energik, punya kedewasaan emosional, memiliki daya persuasive, memiliki kepercayaan diri.

8. Teori Situasi

Kepemimpinan ini harus berifat multi-dimensional, serba bisa dan serba trampil agar ia mampu melibatkan diri terhadap masyarakat dan dunia bisnis yang cepat berubah. Teori ini beranggapan bahwa kepemimpinan ini terdiri atas tiga elemen dasar yaitu pemimpin, pengikut, dan situasi. Maka situasi dianggap sebagai elemen paling penting karena memiliki paling banyak variabel dan kemungkinan yang bisa terjadi.

9. Teori Humanistik

Fungsi kepemimpinan menurut teori ini adalah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat. Fokus dari teori ini adalah rakyat dengan segenap harapan dan kebutuhan harus diperhatikan dan pemerintah mau mendengar suara hati nurani rakyat agar tercapai negara yang makmur, adil dan sejahtera bagi setiap warga negara dan individu.

C. Kepemimpinan Perempuan

Pemimpin perempuan mengindikasikan bahwa mereka cenderung berperilaku model manajemen transformatif dan partisipatif. Pemimpin perempuan tampil bekerja secara koperatif dan memberdayakan koleganya serta memfungsikan team work secara efektif.

(31)

kepala sekolah laki-laki dan perempuan dalam mempersepsi diri mereka sendiri. Para kepala sekolah perempuan mengklaim dirinya bersikap dengan model kepemimpinan yang berdasarkan pada keputusan konsensus; melibatkan seluruh kolega yang relevan dalam setiap dalam semua kegiatan, sehingga dengan demikian bisa menjaga komitmen dan motivasi. Dan berperilaku dengan model kepemimpinan yang hangat dan bersahabat (Lyons dalam Bush dan Coleman 2006)

Menurut Shakeshaft(dalam Bush & Coleman 2006) ada beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam manajemen yaitu :

• Perempuan cenderung memiliki lebih banyak melakukan kontak dengan atasan dan bawahan, guru dan murid

• Perempuan menghabiskan banyak waktu dengan para anggota komunitas dan dengan koleganya.

• Perempuan lebih informal.

• Perempuan lebih concern terhadap perbedaan-perbedaan individual murid

• Mereka lebih memandang posisinya sebagai seorang pemimpin pendidikan daripada seorang manajer, dan melihat kerja sebagai suatu pelayanan terhadap komunitas.

• Terdapat suatu sikap kurang menerima terhadap para pemimpin perempuan daripada laki-laki; oleh karenanya para pemimpin perempuan hidup dalam suatu dunia yang terpendam dan gelisah. • Mereka bisa mendapatkan kepuasan yang banyak dari instruksi,

(32)

• Dalam komunikasi mereka lebih sopan daripada laki-laki,

• Perempuan lebih menggunakan model manajemen partisipatoris, dan menggunakan strategi-strategi kolaboratif dalam menyelesaikan masalah.

D. Kualitas Akademik

Kualitas pendidikan dapat dibedakan menjadi kualitas akademik dan kualitas non akademik. Beberapa tolok ukur yang digunakan untuk melihat kualitas akademik maupun non akademik adalah sebagai berikut:

1. Bidang akademik

Tolok ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas akademik adalah hasil ujian yang telah dicapai yang dapat berupa nilai maupun indeks prestasi.

2. Bidang Non Akademik

Bidang non akademik juga masih menjadi perhatian serius untuk ditingkatkan. Diantara permasalahan non akademik yang harus menjadi perhatian bersama untuk ditingkatkan adalah:

- Moral dan disiplin;

(33)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Akademi Keperawatan Darmo

Akademi Keperawatan Darmo Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pendidikan yang berada di Jalan Tali Air No. 23 Padang Bulan Medan. Lembaga Akademi Keperawatan Darmo yang selama ini mempunyai tugas untuk mendidik mahaiswanya untuk lebih terampil dalam ilmu kesehatan dengan mengadakan Praktek belajar lapangan di Rumah Sakit dan Puskesmas, kesemuanya dari Lembaga Pendidikan Akademi Keperawatan Darmo.

Sejarah ini ditulis untuk menyatakan kemuliaan dan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa sebab oleh karenaNya Akademi Keperawatan Darmo Medan atau AKPER DARMO dapat berdiri. Nama Darmo diambil dari perkataan Darma yang berart pengajaran yang benar.

Pada tahun 1984 Dr. Aminuddin Lubis, melalui doa dan puasa, memperoleh keyakinan yang penuh, bahwa Tuhan akan memberikan AKPER DARMO MEDAN ini, sehinnga pada tahun 1984 berdirilah Yayasan Darmo Medan dan memulai perjuangan untuk mendirikan AKPER DARMO, dengan tekad bulat untuk menunjukkan pengajaran Akademi Keperawatan yang benar di Propinsi Sumatera Utara.

(34)

dan semangat dari Bapak.Dr. Hamsar Siregar, yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Tata Usaha wilayah. Pada saat perjuangan ini banyak ditemui halangan dan hambatan dan perjuangan diteruskan kembali dengan memulai permohonan baru, puji Tuhan!, Tuhan membuka jalan. Dalam hal ini Yayasan Darmo berterima kasih kepada Bapak Dr. Hadisantoso, Kepala Wilayah Dep.Kes RI Propinsi Sumatera Utara yang pada masa itu, yang telah banyak memberi bimbingan dan semangat kepada Yayasan Darmo dan sekaligus memberi rekomendasi mendirikan AKPER DARMO MEDAN.

Dalam memenuhi persyaratan mendirikan Akademi Keperawatan Darmo Medan, Tuhan telah menggerakkan hati dari bapak-bapak dan ibu-ibu sebagai berikut :

1. Persyaratan kampus disediakan oleh Bapak Brig.Jend. Leha Raja Munthe (Purnawirawan ABRI) beliau menyediakan gedung diatas tanah seluas : 5.000 M2.

2. Persyaratan Rumah Sakit ( Tempat Praktek) disediakan oleh :

a. Bapak Direktur PTP XI memberi rumah Sakit PTP XI Bangkatan b. Bapak Direktur RSU Materna memberi RSU Materna Medan

c. Bapak Kapolda Propinsi Sumatera Utara dan direktur RSU Polda telah memberi RSU Poldasu Medan.

3. Persyaratan Puskesmas oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kota Madya Medan

(35)

c. Ibu C.H. Ready Sitorus, SKM

Dimana ketiga ibu ini telah memberikan surat pernyataan diatas kertas segel kepada PUSDIKNAKES yang berisi tekad bulat mereka dalam membina dan mendidik mahasiswa AKPER DARMO MEDAN. Dengan dasar pernyataan ini, Bapak Ka. PUSDIKNAKES meninjau kelengkapan persyaratan tersebut diatas.

Namun pada peninjauan oleh Bapak KAPUS DISNAKES, rencana kampus tersebut kurang memenuhi syarat. Tuhan menolong dengan mujizatNya. Dimana dalam waktu beberapa jam, tuhan telah menggerakkan hati bapak Pdt. Sinulingga (Sekretaris Moderamen GBKP) untuk mengizinkan asrama pemuda GBKP Maranatha untuk rencana menjadi kampus AKPER DARMO MEDAN.

Setelah ditinjau oleh bapak Dr. H.Y.E. Syahlan,SKM, ternyata tempat kampus ini telah memenuhi syarat, sehingga pada tanggal 20 Mei 1990 terbitlah Surat Keputusan Departemen Kesehatan RI unutk mendirikan AKPER DARMO MEDAN. Perjuangan mendirikan Akper Darmo Medan dengan mengandalkan pertolongan Tuhan, tidak mengandalkan uang atau organisasi.

Demikianlah sejarah perjuangan mendirikan Akper Darmo Medan, sejarah ini harus dibacakan setiap upacara Capping Day Akademi Keperawatan Darmo Medan.

B. Visi Misi Akademi Keperawatan Darmo Medan

1. Visi

(36)

semangat kemandirian dalam mendukung Pembangunan Nasional dan memajukan masyarakat serta budaya bangsa.

2. Misi

a. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal melalui pendidikan dan pengajaran bermutu secara profesional dan sistematik

b. Mengembangkan dan memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

c. Mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berkecerdasan tinggi yang berpedoman pada tujuan pendidikan nasional, kaidah, moral, minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

d. Menghasilkan pemikiran yang memperkokoh pengembanagn watak, moral dan etika bangsa Indonesia.

C. Tujuan Lembaga Akademi Keperawatan Darmo

(37)

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena tanpa struktur organisasi, perusahaan tidak dapat bekerja sebagaimana lazimnya. Jadi peranan struktur organisasi adalah sebagai tititk tolak untuk melaksanakan sesuatu dalam mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi memperlihatkan tugas, pelaksanaan tugas, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang mencerminkan tata hubungan atasan dan bawahan yang lebih rasional. Tujuan pengadaan struktur organisasi baik bersifat fisik dan non fisik diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk itu diperlukan suatu kegiatan terarah, sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar dan teratur sesuai dengan pedoman struktur yang ada. Oleh karena itu pada prinsipnya, jenis struktur organisasi yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan tipe perusahaan itu sendiri.

(38)

STRUKTUR ORGANISASI AKADEMI KEPERAWATAN DARMO

Sumber : Akper Darmo Medan

Direktur Ns. Heddy S, SKp

Ka.Sub.Bag.Adm umum

Ka.Sub.Kurikulum

Ka.Sub.Bag.Adm Akademik

Ka.Ur Personalia

Ka.Ur Keuangan

Ka.Ur TU/RT

Ka.Ur.Adm

UNIT PENUNJANG LABORATORIUM Unit Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat

(39)

Adapun unsur pimpinan lembaga Akdemi Keperawatan Darmo Medan adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan terdiri atas : a. Direktur

b. Pembantu Direktur :

1. Pembantu direktur I, membidangi akademik

2. Pembantu Direktur II, membidangi akademik II dan keuangan umum

3. Pembantu direktur III, membidangi kemahasiswaan, pengembangan kerjasama dan hubungan ,masyarakat.

2. Direktur dan Pembantu direktur diangkat dan diberhentikan oleh badan pengurus Yayasan.

3. Direktur disamping sebagai penanggung jawab utama juga melaksanakan arahan serta kebijakan dan menetapkan peraturan-peraturan lembaga.

4. Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam bidang akademik dan administrasi keuangan, kemahasiswaan, pengembangn kerja sama, direktur bekerjasama kepada badan pengurus Yayasan.

Penyelenggaraan Pelaksanaan Dan Unsur Penunjang Program Studi :

1. Pelaksanaan program studi dilaksanakan oleh jurusan yang mempunyai tugas melaksnakan pendidikan, penelitian terapan, penagbdian kepada masyarakat.

(40)

3. Unsur pelaksanaan administrasi dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan bertanggung jawab kepada direktur. Unsur penunjang berbentuk unit pelaksanaan teknik (UPT) terdiri dari : perpustakaan pemeliharaan dan perbaikan jasa, pusat komputer dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan.

4. Unsur penunjang diangkat dan bertanggung jawab kepada direktur

I. Bagian Administasi Umum dan Kepegawaian

a. Kepala bagian : kepala bagian administrasi umum keuangan (BAUK) mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan, teknis dan administrasi dibidang keuangan kepegawaian, dan perlengkapan

b. Urusan keuangan : urusan keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan operasional bidang keuangan yang meliputi anggaran, bendahara dan akuntansi

c. Urusan umum dan kepegawaian : urusan umum dan kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan dan hubungan masyarakat

II. Bagian administrasi akademik kemahasiswaan perencanaan dan sistem informasi mempunyai tugas memberi layanan administrasi akademik kemahasiswaan dan kepala bagian bertanggung jawab kepada Direktur yang terdiri atas :

(41)

b. Urusan administrai kemahasiswaan mempunyai tugas memberi layanan administrasi dibidang kemahasiswaan. c. Urusan perencanaan dan informasi mempunyai tugas

melakukan urusan perencanan dan sistem informasi. III. Unit Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Unit penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bertugas mengkoordinasikan kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh unit-unit pelaksanaan akademik lingkungan lembaga Akademik Keperawatan Darmo Medan serta ikut mengusahakan dan mengendalikan sumber daya yang diperlukan.

(42)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesiner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala Dari kuesioner tersebut diproleh gambaran umum mengenai karakteristik responden. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 47 orang responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan tingkatan pendidikan dan jenis kelamin

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Karakteristik responden berdasarkan tingkat dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini, yaitu :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat

Tingkat Jumlah Responden

(orang)

Presentase (%)

I 5 11

II 15 32

III 27 57

Jumlah 47 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

(43)

Selebihnya merupakan merupakan responden tingkat II sebanyak 15 orang (32%) dan tingkat I sebanyak 5 orang (11%)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini, yaitu :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 5 orang 11 %

Perempuan 42 orang 89 %

Jumlah 47 orang 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden yang paling banyak diteliti adalah perempuan, yaitu sebanyak 42 orang ( 89%) dari jumlah populasi. Selebihnya merupakan merupakan responden laki-laki sebanyak 5 orang (11%).

3. Distribusi Jawaban Responden

1. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepemimpinan Perempuan

Distribusi jawaban responden tentang kepemimpinan perempuan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini yaitu :

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepemimpinan Perempuan

(44)

6 26 55 20 43 1 2 - - - -

7 15 32 30 64 1 2 - - - -

8 23 49 24 51 - - -

9 17 36 26 56 3 6 - - 1 2

10 27 57 20 43 - - -

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

2. Distribusi Jawaban Reponden Tentang Kualitas Akademik

Distribusi jawaban responden tentang kualitas akademik dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini, yaitu :

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Tentang Kualitas Akademik

SS S KS TS STS

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

Pengujian Validitas Instrumen

Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi maka, setiap variabel yang digunakan adalah harus diuji kecermatannya. Metoda yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung

dari nilai variabel penelitian dengan rtabel didasarkan pada derajat keyakinan

tertentu dengan n = jumlah responden. Apabila nilai rhitung > rtabel berarti data

empirik dari variabel penelitian valid atau sahih.

(45)

2. melakukan uji coba pengukuran pada sejumlah responden 3. mempersiapkan tabulasi jawaban

4. nilai korelasi antara data pada masing-masing persyaratan dengan skor total dihitung dengan menggunakan SPSS (Statistical Production And Service Solution) versi 13.0

Tabel 4.5

Interpretasi item total statistic, yaitu :

(46)

bernilai 50,7000, jika pernyataan 2 dihapus maka rata-rta totalnya bernilai 50,8000 dan seterusnya

2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya varian total jika variabel (butir) tersebut dihapuskan. Misalnya variabel (butir) 1 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 61,379, sedangkan jika variabel (buitr) 2 dihapus adalah 60,905 dan seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation menerangkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom correction item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui

validitas pada setiap butir pertanyaan Untuk mengetahui rtabel pada = 5 %

dengan df = jumlah kasus – 2.

Jumlah kasus ada 14 butir, jadi df adalah (14 – 2 = 12). Sehingga rtabel(0,05;12) = 0,3646

Ketentuan untuk pengambilan keputusan :

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir pernyataan tersebut valid

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka butir pernyataan tersebut tidak

valid

c. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation

Tabel 4.6

Validitas Instrumen

Corrected

Item-Total Correlation R tabel Validitas

(47)

P2 .447 0,3464 Valid

Sumber : Hasil penelitian, 2007 (data diolah)

C. Pengujian Reabilitas Instrumen

Reabilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama.

Tabel 4.7

(48)

Interpretasi dari tabel 4.7 adalah sebagai berikut :

a. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reabilitas instrumen dengan ketentuan sebagai berikut :

Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka realibel

Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka tidak realibel

b. ralpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu bernilai 0,854 sedangkan rtabel

bernilai 0,3646

c. ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut reliabel

sehingga dapat diteliti

D. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis linear sederhana dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (kepemimpinan perempuan) terhadap variabel terikat (kualitas akademik) pada Akper Darmo Medan. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 13.0 dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel

independent mempunyai pengaruh yang posistif dan signifikan terhadap variabel

dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent.

(49)

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

Mean Std. Deviation N

Tabel 4.8 Descriptive Statistics

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif sebagai berikut :

1. Rata-rata jawaban responden pada instrumen kualitas akademik = 16,638 dengan standar deviasi = 1,5938

2. Rata-rata jawaban responden pada intrumen kepemimpinan perempuan = 43,787 dengan estándar deviasi = 3,3358

3. Jumlah sampel penelitian sebanyak 47 orang.

Kepemimp

All requested variables entered. a.

Dep

b. endent Variable: Kualitas_Akademik

Tabel 4.9

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah) Variables Entered/Removed

Berdasarkan Tabel 4.9 Variables Entered menunjukkan bahwa :

(50)

2. Variables removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independen (gaya kepemimpinan perempuan) yang dikeluarkan.

3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data adalah metode enter.

8,137 2,858 2,847 ,007

,194 ,065 ,406 2,983 ,005 (Constant)

a. endent Variable: Kualitas_Akademik

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah) Tabel 4.10 Model Analisis Regresi

Berdasarkan tabel 4.10 dapat ditunjukkan data hasil regresi sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 8,137+ 0,194X

Dimana :

Y = Kualitas Akademik

X = Kepemimpinan Perempuan

(51)

kepemimpinan perempuan semakin baik, maka kualitas akademik juga akan semakin baik, begitu juga sebaliknya.

E. Pengujian Hipotesis

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji – t (uji parsial) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X (kepemimpinan perempuan) berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel Y (kualitas akademik)

Kriteria Pengambilan Keputusan

1. H0 : b1 = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan dari gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja).

2. H1 : b1 ≠ 0 (Ada pengaruh yang signifikan dari gaya kepemimpinan

terhadap kepuasan kerja). Pengambilan Keputusan

1. H0 diterima jika thitung < ttabel pada = 5 %

2. H1 diterima jika thitung > ttabel pada = 5 %

Tingkat kesalahan ( ) = 5% dan derajat kebebasan (df) = n-k n = jumlah sampel, n = 47

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 maka : derajat kebebasan = n-k = 47-2 = 45

Uji thitung yang dilakukan adalah uji dua arah, maka ttabel yang digunakan

adalah t(0,25;45) = 2,000

Nilai thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi

(52)

8,137 2,858 2,847 ,007

,194 ,065 ,406 2,983 ,005 (Constant)

a. ependent Variable: Kualitas_Akademik

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah) Tabel 4.11 Coefficients

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa :

a. Nilai ttabel merupakan sebuah nilai statistik dengan df = n – 2 dan

taraf signifikan = 5 %. Nilai t tabel atau t (0,025 ; 45) = 2,000 dan

jika t hitung = 2,983. hasil uji t menunjukkan t hitung > t tabel atau

signifikan adalah 0,005 < = 0,05.

b. Artinya : kepemimpinan perempuan berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap kualitas akademik pada Akper Darmo Medan

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

,406a ,165 ,147 1,47238 Model

Sumber : Hasil Penelitian, 2007 (data diolah)

Berdasarkan tabel 4.12 Model Summary menunjukkan bahwa :

(53)

2. Angka R square disebut juga koefisien determinasi. Dari tabel dapat dibaca bahwa R square (R2) adalah 16,5 %. Artinya 16,5 % kualitas akademik Aper Darmo Medan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan perempuan. Sedangkan sisanya sebesar 83,5 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

3. Adjusted R Square merupakan nilai (R2) yang disesuaikan sehingga gambarnya lebih mendekati mutu penjajakan model dalam populasi.

(54)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan model regresi yang diperoleh, maka dapat disimpulkan persamaan sebagai berikut :

Y = 8,137 + 0,194 X

Artinya bahwa apabila terjadi peningkatan kepemimpinan perempuan sebanyak 1 satuan, akan meningkatkan kualitas akademik pada Akper Darmo Medan. Tanda + (positif) pada variabel kepemimpinan perempuan menunjukkan hubungan yang searah. Apabila kepemimpinan perempuan pada Aper Darmo Medan mengalami peningkatan, maka kualitas akademik Akper Darmo Medan juga akan mengalami peningkatan, demikian juga sebaliknya. Sehingga hipotesis diterima

2. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji t, diperoleh nilai thitung > ttabel

nilai dengan nilai thitung = 2,983 dan nilai atau ttabel atau t(0,025 ; 45) = 2,000

sehingga dapat dikatakan bahwa kepemimpinan perempuan berpengaruh nyata terhadap kualitas akademik pada terf signifikansi 5% sehingga hipotesis diterima.

(55)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Direktris Akper Darmo Medan sebaiknya meningkatkan gaya kepemimpinan yang telah diterapkan selama ini. Sehingga kualitas akademik Akper Darmo Medan lebih baik lagi. Sebab dengan peningkatan kualitas akademik, Akper Darmo Medan bisa menjadi lembaga pendidikan kesehatan yang unggul di kota Medan.

2. Kualitas akademik tidak hanya di pengaruhi oleh kepemimpinan saja. Masih banyak faktor yang perlu diperhatikan yang dapat meningkatkan kualitas akademik. Faktor lain yang mempengaruhi kualitas akademik dapat berupa sarana dan prasarana perkuliahan yang memadai sehingga mahasiswa yang menjadi tolak ukur kualitas akademik dapat meningkatkan prestasinya.

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Bush, Tony dan Marianne Coleman. 2006. Leadership and Strategic

Manajemen In Education. Manajemen Strategis Kepemimpinan

Pendidikan. IRCiSoD, Jogjakarta

Brotohasojo, Hartanto. 2005. Psiklogi Ekonomi & Konsumen. Bagian Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Bogor Danim, Sudarwan. 2003. Menjadi Komunitas Pembelajar : Kepemimpinan

Transformational Dalam Komunitas Organisasi Pembelajaran. Bumi Akasara, Jakarta.

Fakih, Mansour. 2004. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Frankel, Lois P. 2007. See Jane Lead 99 Kiat Sukses : Memimpin Bagi Perempuan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial Untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kartono, Kartini 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kompas Minggu Edisi 17 Juni 2007. Hal.20

(57)

Pedoman teknis Penyusunan Perencanaan Pembangunan Berperspektif

Jender. Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, Jakarta Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

(58)

Lampiran 1

No. Responden :……

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN PEREMPUAN TERHADAP KUALITAS AKADEMIK PADA AKPER DARMO

I. Identitas Responden

Nama :

Tingkat :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

II. Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan tanda (√ ) Penilaian dapat dilakukan dengan skala sebagai berikut

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Ragu-Ragu (RG) = 3 Tidak Setuju = 2 Sangat Tidak Setuju = 1

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN BERDASARKAN NILAI

No PERTANYAAN SS S RG TS STS

1 Tujuan yang ingin dicapai pemimpin/direktris dapat dipahami dan dan dilaksanakan mahasiswa 2 Pimpinan/direktris menunjukkan sikap dan

tindakan yang peduli terhadap mahasiswa

3 Pimpinan/direktris mampu mempengaruhi mahasiswa agar mencapai prestasi yang terbaik 4 Pengaruh pimpinan/direktris berpengaruh besar

dalam pencapaian tujuan mahasiswa

(59)

6 Pimpinan/direktris mendorong mahasiswa meningkatkan prestasi mahasiswanya

7 Pemimpin/direktris memperlihatkan sikap yang bersemangat dan positif pada masa-masa sulit

8 Pemimpin/direktris mampu menyelesaikan masalah yang terjadi pada mahasiswa secara tuntas

9 Pemimpin/direktris memimpin berdasarkan perasaan

10 Pemimpin/direktris mengambil setiap keputusan dengan tepat dan sesuai sasaran

KUALITAS AKADEMIK

No PERTANYAAN SS S RG TS STS

1 Anda mampu mencapai prestasi sesuai dengan standard yang ditetapkan

2 Anda merasa mampu bersaing dengan mahasiswa lain selain Akper Darmo

3 Pemimpin anda puas dengan prestasi yang anda capai

4 Kualitas yang ditawarkan Akper Darmo sesuai dengan apa yang anda harapkan

T E R I M A K A S I H

(60)

Lampiran 2

Items N of Items

Item Statistics

(61)

Item-Total Statistics

50.7000 61.379 .448 .922 .847

50.8000 60.905 .447 .882 .847

51.6000 52.568 .871 .980 .817

50.5500 62.892 .449 .885 .847

50.7000 62.853 .376 .854 .851

51.0000 60.737 .441 .958 .848

50.7500 61.776 .434 .977 .848

50.8000 60.379 .428 .900 .849

50.7000 61.063 .470 .947 .846

50.7500 62.724 .368 .910 .851

51.1000 61.568 .429 .890 .848

50.8000 58.589 .603 .882 .838

50.9000 59.147 .535 .970 .842

51.2500 57.145 .648 .952 .834

(62)

Lampiran 3

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Kualitas_Akademik b.

Model Summaryb

,406a ,165 ,147 1,47238

Model

8,137 2,858 2,847 ,007

,194 ,065 ,406 2,983 ,005

(63)

Lampiran 4

HASIL KUESIONER PENELITIAN

(64)

41 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4

42 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5

43 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4

44 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 5

45 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Gambar

Tabel 1.1 Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Instrumen Skala LikerTable 1.2 t
Tabel 1.3 Responden Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis ARC, ARD, perhitungan kebutuhan luas area yang dibutuhkan untuk masing-masing stasiun kerja, dan hasil simulasi yang telah dilakukan pada

Artinya, browser mengirimkan permintaan (request) ke server, kemudian bahasa pemrograman di sisi server akan memproses request tersebut dengan cara mengambil data

pada kesimpulan ini adalah berdasarkan renungan pribadi dan analisis konseptualnya menggunakan paradigma konteks tradisi keagamaan dan intelektual Islam tentang

[r]

Realita dilapangan yang terlihat bahwa siswa tidak berminat terhadap pelajaran yang diberikan guru disekolah sehingga hal ini membuat motivasi siswa tersebut

Pembelajaran berbasis multikultur dan budaya di tingkat sekolah dasar (SD/MI) disesuaikan dengan tingkat perkembangan berfikir anak SD yang masih dalam taraf

Atas segala rahmatNya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh persepsi peserta didik kelas XI di MA Fathul Huda mengenai guru Kimia Dalam Mengelola

Maka atas dasar itulah penelitian yang dilakukan kali ini mengangkat education service quality sebagai komponen atau indikator yang menggambarkan aspek kualitas