SKRIPSI
OLEH :
M. FIKRI FATULLAH 020304025 SEP/ AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI
OLEH :
M. FIKRI FATULLAH 020304025 SEP/ AGRIBISNIS
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
N I M : 020304025
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian Program Studi : Agribisnis
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
(H. M. Mozart B. Darus, MSc.) (Ir. Luhut Sihombing, MP.) Ketua Anggota
Mengetahui,
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
RIWAYAT HIDUP... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3. Tujuan Penelitan ... 6
1.4. Kegunaan Penelitian ... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka ... 8
2.1.1. Tanaman Anggrek ... 8
2.1.2. Pemasaran Online ... 8
2.2. Landasan Teori ... 14
2.3. Kerangka Pemikiran ... 15
2.4. Hipotesis Penelitian ... 20
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 21
3.2. Metode Penentuan Sampel ... 21
3.3. Metode Pengumpulan Data ... 22
3.4. Metode Analisis Data ... 23
3.5. Definisi dan Batasan Operasional ... 24
3.5.1. Definisi ... 24
3.5.2. Batasan Operasional ... 26
IV. DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL 4.1. Deskripsi Tempat Penelitian ... 28
4.1.1. Latar Belakang Yahoo! Groups ... 28
4.1.2. Forum Anggrek ... 31
4.2. Karakteristik Sampel ... 37
4.2.1. Umur ... 37
4.2.2. Tingkat Pendidikan ... 38
4.2.3. Pekerjaan ... 39
4.2.4. Pengalaman Menggeluti Hobi ... 40
Anggrek dari Forum Online ... 42 5.1.2. Bentuk Produk Informasi yang Paling Baik
Dipasarkan Secara Online dan Tingkat Kemudahan Untuk Memperolehnya ... 45 5.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Secara Online ... 47 5.1.4. Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan, Pendapatan Yang Diperoleh, dan Efisiensi Pemasaran Produk Informasi Anggrek Secara Online ... 48 5.2. Pembahasan ... 51
5.2.1. Jenis Informasi yang Paling Dibutuhkan Penghobi Anggrek dari Forum Online ... 51 5.2.2. Bentuk Produk Informasi yang Paling Baik
Dipasarkan Secara Online dan Tingkat Kemudahan Untuk Memperolehnya ... 52 5.2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Secara Online ... 54 5.2.4. Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan, Pendapatan Yang Diperoleh, dan Efisiensi Pemasaran Produk Informasi Anggrek Secara Online ... 55 VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ... 57 6.2. Saran ... 58
6.2.1. Bagi yang ingin memulai menjual produk informasi anggrek online ... 58 6.2.2. Bagi peneliti selanjutnya ... 58
Hal.
Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di Forum Anggrek ... 37
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Sampel di Forum Anggrek ... 38
Tabel 3. Pekerjaan Sampel di Forum Anggrek ... 39
Tabel 4. Pengalaman Menggeluti Hobi Anggrek ... 40
Tabel 5. Penggunaan Internet Perhari ... 41
Tabel 6. Frekwensi Topik Informasi Yang Dibahas Tiap Bulan ... 44
Tabel 7. Jumlah Pesan Yang Terkirim ... 44
Hal.
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran ... 19
Gambar 2. Halaman Depan Yahoo! Groups ... 29
Gambar 3. Halaman Untuk Masuk ke Yahoo! Groups ... 30
Gambar 4. Halaman Utama Yahoo! Groups ... 31
Gambar 5. Halaman Depan Forum Anggrek ... 32
Gambar 6. Halaman Untuk Melihat Posting yang Ada di Forum ... 33
Gambar 7. Tampilan Fasilitas Galeri Foto di Forum Anggrek ... 34
Gambar 8. Contoh Pesan Dalam Forum ... 35
Gambar 9. Contoh Jawaban Dari sebuah Pesan ... 35
Hal.
Lampiran 1. Karakteristik Sampel di Forum Anggrek ... 59
Lampiran 2a. Frekwensi Topik Sejenis Pada Bulan Juli 2007 ... 62
Lampiran 2b. Jumlah Pesan Yang Terkirim Pada Bulan Juli 2007 ... 63
Lampiran 3a. Frekwensi Topik Sejenis Pada Bulan Agustus 2007 ... 64
Lampiran 3b. Jumlah Pesan Yang Terkirim Pada Bulan Agustus 2007 ... 65
Lampiran 4b. Frekwensi Topik sejenis Pada Bulan September 2007 ... 66
Lampiran 4b. Jumlah Pesan Yang Terkirim Pada Bulan September 2007 ... 67
Lampiran 5. Daftar situs yang berkaitan dengan anggrek ... 68
1.1. Latar Belakang
Pemasaran (Marketing) adalah proses merencanakan dan melaksanakan
konsep, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide (hasil pemikiran), barang,
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu
maupun organisasi (Kotler, 2002).
Marketing terdiri dari tindakan – tindakan yang menyebabkan
berpindahnya hak milik atas benda – benda dan jasa – jasa yang menimbulkan
distribusi fisik mereka.
Maka karenanya proses marketing meliputi baik aspek mental maupun
aspek fisik. Mental dalam arti bahwa para penjual harus mengetahui apa yang
diinginkan para pembeli dan pembeli harus mengetahui apa yang dijual. Fisik
dalam arti bahwa benda – benda harus dipindahkan ke tempat – tempat dimana
dimana mereka dibutuhkan pada waktu mereka dibutuhkan (Winardi, 1993).
Pemasaran ditujukan untuk meraih pelanggan bagi produk dan jasa. Pada
dasarnya keunggulan teknologi, kemampuan pengiriman, keahlian pelayanan,
teori penetapan harga, dan kesempuraan produk digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Sebagai salah satu faktor penentu dalam pemasaran, teknologi memiliki
peranan yang sangat penting dalam meraih pelanggan, terutama dalam bidang
teknologi informasi. Semakin mudah informasi mengenai suatu produk didapat
Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang sangat pesat
akhir-akhir ini ialah internet. Internet dapat menyediakan informasi yang cepat,
murah, dan dalam ruang lingkup yang sangat luas. Internet merupakan sarana
penyedia informasi yang tidak terbatas dimana informasi terus berubah dan sangat
dinamis. Internet mampu menyediakan informasi bagi semua pihak dengan
berbagai kepentingan.
Kebutuhan akan informasi menyebabkan bermunculannya jasa – jasa
penyedia informasi online, seperti majalah online (e-magazine atau e-zine saja),
newsletter online, fasilitas e-learning, yaitu konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam dalam proses belajar mengajar
(Wahono, 2005: 2), web forum (komunitas di internet), dan ebook (buku
elektronik). Pesatnya perkembangan internet tentu saja juga berdampak dalam
pemasaran, baik metode maupun teknik – teknik pemasaran.
Dalam pemasaran online lewat dunia maya, ada orang yang menyebut
Cyber marketing sebagai internet marketing, yang sering disingkat dengan
e-marketing. Beberapa konsep cyber marketing mencakup perencanaan strategi,
analisis situasi, analisis costumer, pengembangan pasar dan produk, positioning,
dan konsep – konsep lain. Akan tetapi, banyak diantara prinsip, teknik, dan taktik
cyber marketing ini yang memang berakar pada strategi pemasaran tradisional
meskipun implementasinya berbeda. Dimensi baru yang telah menyatu kedalam,
khususnya, lanskap bisnis internet ini ialah pemasaran pesan – pesan iklan melalui
media promosi internet jenis classified, promosi berbasis testimonial di situs web,
pemasaran melalui situs pencari, serta pemasaran dan pembelian berbasis email
“Marketing mix” setiap perusahaan sebenarnya juga meliputi cyber
marketing. Jadi, pada intinya, cyber marketing didefinisikan sebagai kombinasi
dari prinsip pemasaran tradisional dan metode pemasaran interaktif yang
diterapkan untuk memenuhi kebutuhan kastemer.com (sekaligus membangun
Cyber branding) (Onggo, 2005a: 8 ).
Bidang juga pertanian tidak lepas dari pemanfaatan internet, banyak sekali
website di internet yang memberikan informasi baik itu tips, tutorial, berita,
inovasi, ataupun komunitas online yang berkaitan dengan dunia pertanian. Tetapi
untuk pemasaran atau yang benar – benar memanfaatkan internet sebagai media
untuk pemasaran pertanian masih sulit dijumpai. Hal ini kemungkinan di
karenakan penggunaan internet di indonesia yang masih dimanfaatkan oleh
lapisan masyarakat tertentu saja. Menurut sejumlah studi tentang siapa saja
pemakai inernet, dapat ditentukan beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Kisaran umur : puncaknya antara 20 – 24 dan 35 – 45
2. Bidang pekerjaan : komputer, teknis, pendidikan
3. Tingkat pendidikan : Berpendidikan tinggi (67% memiliki ijazah
perguruan tinggi). (Ustadiyanto dan Ariani, 2002: 11).
Sehingga Internet dapat dikatakan belum menyentuh semua lapisan masyarakat,
terutama dibidang pertanian.
Menurut Indonesian Internet Statistics, diperkirakan hanya ada 5.03 juta
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2005, hal ini termasuk sedikit jika
dibandingkan dengan Negara – Negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia (6.15
pengguna) (Rahardjo, 2001: 5), mengingat jumlah penduduk negara – negara
tersebut lebih sedikit dari Indonesia.
Salah satu bentuk penggunaan internet sebagai media informasi dalam
bidang pertanian adalah digunakan untuk masyarakat penghobi tanaman hias,
salah satunya adalah anggrek.
Dari segi ekonomi sebenarnya anggrek cukup menjanjikan. Apalagi jika
kegiatan ekonomi dikombinasikan dengan hobi. Harga bunga anggrek rata-rata
relatif lebih mahal dibanding harga bunga jenis lain. Karena itu, tidak
mengherankan jika anggrek masih lebih banyak dikenal oleh masyarakat
lingkungan menengah-atas
(Harian Kompas, 2001).
Anggrek memang mahal, maka itu banyak kaum penghobi yang tadinya
hanya sekadar gemar memandangi bunganya lalu ”banting setir” menjadi penjual.
Hanya dengan jualan anggrek saja, orang bisa survive. (Anonimous, 2006c).
Sebagai negara yang memiliki spesies anggrek paling banyak di dunia
(Anonimous, 2006b) maka kebutuhan akan informasi di antara sesama penghobi
dan pengusaha anggrek menjadi sangat penting. Hal ini terlihat dari munculnya
situs – situs penyedia informasi anggrek, antara lain anggrek.org
(http://www.anggrek.org) & nenganggrek.com (http://www.nenganggrek.com/id)
sebagai contohnya. Selain situs – situs penyedia informasi anggrek, bermunculan
juga komunitas dan forum online (disebut juga newsgroup) penghobi anggrek,
seperti yang terdapat di forum anggrek indonesia di yahoo
(http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/) dan newsgroup lain. dari kondisi
mengenai perkembangan dunia anggrek, sehingga seperti kebutuhan lain,
penghobi anggrek akan mengorbankan waktu dan biaya untuk memperoleh
informasi yang sangat dibutuhkannya. Dengan keadaan di atas maka dapat dilihat
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa saja informasi yang dibutuhkan penghobi anggrek dari internet atau
newsgroup/ forum online?
2. Apa bentuk produk informasi anggrek yang paling baik dipasarkan secara
online dan bagaimana tingkat kemudahan untuk memperolehnya?
3. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi penghobi anggrek membeli
produk informasi online?
4. Berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan, pendapatan yang diperoleh, dan
bagaimana efisiensi pemasaran produk informasi anggrek secara online?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa informasi yang paling dibutuhkan penghobi
anggrek dari internet atau newsgroup/ forum online.
2. Untuk mengetahui apa bentuk produk informasi anggrek yang paling baik
dipasarkan secara online dan tingkat kemudahan untuk memperolehnya.
3. Untuk mengetahui faktor – faktor apa yang mempengaruhi penghobi
anggrek membeli produk informasi online.
4. Untuk mengetahui perkiraan biaya yang dibutuhkan, pendapatan yang
diperoleh, dan bagaimana efisiensi pemasaran produk informasi anggrek
1.4. Kegunaan Penelitian
1. Sebagai informasi bagi penghobi anggrek yang ingin memasarkan produk
informasi anggrek secara online
2. Sebagai bahan masukan bagi khayalak ramai yang ingin mengetahui
mengenai pemasaran produk informasi tanaman anggrek
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak – pihak lain yang berhubungan
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Tanaman Anggrek
Anggrek atau Orchidaceae termasuk dalam keluarga tanaman
bunga-bungaan. Anggrek terdapat pada hutan yang gelap, di lereng yang terbuka, pada
batu karang yang terjal, pada batu-batuan didaerah pantai dengan garis pasang
surut tinggi. Bahkan di tepi gurun pasir pun anggrek dapat ditemukan. Tumbuh
dari kutub utara sampai daerah katulistiwa dan selatan pada semua benua kecuali
Antartika. Anggrek yang banyak digemari adalah anggrek epifit dari daerah tropis
(Anonimous, 2006a).
Anggrek mempunyai lebih banyak jenis (species) nya daripada keluarga
tanaman bunga-bungaan lainnya. Para ahli tumbuh-tumbuhan berkeyakinan
anggrek mempunyai lebih dari 25.000 species yang tersebar di seluruh dunia.
Tetapi karena kerusakan hutan kita kehilangan species yang belum dikenali dan
tidak tahu dengan pasti berapa jumlahnya (Anonimous, 2006a).
Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang
mempunyai lebih dari 4000 species anggrek yang tersebar di hampir semua pulau.
Kalimantan, Papua, Sumatera, Jawa termasuk pulau-pulau yang terkenal didunia
karena kekayaan anggreknya. Genus yang banyak tumbuh meliputi : Vanda,
Phalaenopsis, Paphiopedilum, Dendrobium, Coelogyne, Cymbidium,
Anggrek yang terkenal dari Indonesia adalah "anggrek bulan"
(Phalaenopsis amabilis) yang diangkat sebagai "Bunga Nasional" dan dijuluki
"puspa pesona", dan "anggrek kantung" (Paphiopedilum javanicum).
(Anonimous, 2006a).
kekayaan dan keragaman spesies anggrek itu merupakan potensi ekspor
bagi Indonesia. Bahkan, untuk spesies tertentu, yaitu jenis Dendrobium, alam
Indonesia menyimpan setengah dari 1.800 jenis tersebut. Bahkan, sekitar 90
persen induk jenis Dendrobium yang dikembangbiakkan di dunia berasal dari
Indonesia. (http://www.kompas.com)
Berikut akan di gambarkan dampak positif dari segudang manfaat yang
bisa dipetik dari hobi memelihara anggrek. Manfaat positif terutama pada
pembentukan karakter si hobiis melalui kegiatan ber-anggrek ria mulai dari
memperoleh anggrek hingga suka duka dalam menumbuhkan tanaman anggrek
tersebut. Meskipun kecepatan pertumbuhan masing-masing jenis anggrek sangat
berlainan, akan tetapi secara umum pertumbuhan anggrek termasuk relatif lambat,
sehingga hobi ini memiliki nilai tersendiri yaitu “melatih kesabaran” sang
pemiliknya. Tak hanya itu, anggrek juga kerap disatroni oleh musuh-musuhnya
baik hama maupun penyakit yang umumnya mengendap-endap di malam hari,
makanya tak heran bila prinsip “kehati-hatian dan ketelitian” akan dimiliki oleh
setiap penghobi anggrek. Hal positif lainnya yaitu, rata-rata penggemar anggrek
akan lebih senang “menghabiskan waktu luangnya di rumah” untuk mengurus
anggrek, tentunya akan membuat keluarga lebih senang ketimbang keluyuran tak
Ekonomi tentu akan terkena imbasnya, meskipun awalnya bocor sana
bocor sini, justru lambat laun si penggemar akan secara langsung “belajar prinsip
ekonomi” yaitu bagaimana untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya
dengan modal yang sekecil-kecilnya, tapi awas jangan sampai kebablasan pelit.
Disamping itu adanya forum-forum diskusi tentang anggrek akan menjadi ajang
“silaturahmi” antar penghobi bahkan menjadi media transfer pengetahuan antar
generasi. (Anonimous, 2006b).
2.1.2. Pemasaran Online
Keberadaan fasilitas forum diskusi gratis Internet menjadi motor utama
terbentuknya komunitas maya Indonesia di Internet. Salah satu tempat mangkal
gratis paling menarik adalah egroups.com (tahun 1998-an) yang kemudian
berubah nama menjadi yahoogroups.com (tahun 2000). Kemudahan fasilitas
pembuatan forum diskusi e-mail oleh pengguna biasa, disertai fasilitas manajemen
maupun pengarsipan yang baik menjadikan yahoogroups.com basis utama
komunitas dunia maya.
Semua informasi tentang nama, keterangan dan gambaran umum forum
diskusi, jumlah anggota, dan kondisi lalu lintas diskusi semuanya tercatat dengan
baik di yahoogroups.com. Informasi tersebut dapat dengan mudah di akses dengan
fasilitas pencarian yang ada di yahoogroups.com. Pada saat penelitian dilakukan
di akhir tahun 2001, teridentifikasi sekitar 49.000 komunitas maya Indonesia yang
berpangkalan di yahoogroups.com. Sebuah kekuatan komunitas yang sangat besar
Dengan menekan tombol “Start a New Group” dan mengisikan beberapa
informasi sebuah komunitas maya akan terbentuk. Memang untuk membuat
forum diskusi di yahoogroups.com sangat mudah, konsekuensinya tidak semua
komunitas berhasil berkembang menjadi komunitas yang besar. Hanya sedikit dari
puluhan ribu komunitas tersebut yang akhirnya berkembang dengan anggota lebih
dari seratus orang. Dari sekian banyak komunitas yang di evaluasi, hanya 1170
(4.5%) komunitas berhasil mempunyai massa lebih dari seratus orang. Beberapa
di antaranya mempunyai masa lebih dari 8000 orang, yang tampak dari beberapa
mailing list, bahwa kelompok hobby merupakan kelompok yang anggotanya
sangat aktif berdiskusi. (Purbo, 2002: 10, 19).
Niche market seringkali disebut sebagai “pasar tersembunyi”, “pasar yang
belum disadari orang” karena tidak banyak orang yang tahu mengenai keberadaan
pasar tersebut ataupun sadar akan potensi profit dari sebuah Niche market, lalu
apa arti semua ini? Artinya kemungkinan untuk bisa sukses di sana akan semakin
besar dan bila kita berbicara mengenai komunitas Internet maka untuk sebuah
“pasar tersembunyi” kita bisa menemukan jutaan orang yang diam di sana karena
dunia Internet tidak mengenal batas wilayah lagi, melalui Internet kita tidak lagi
membicarakan sebuah komunitas di satu kota atau daerah saja tapi komunitas
dunia (Indrajaya, 2005: 6 - 7).
“Niche” pada pokoknya adalah sebuah kelompok orang/ pasar dengan
“area of interest” yang sempit/ khusus ditengah pasar yang lebih besar. Untuk
lebih mudahnya, “niche marketing” merupakan lawan dari “mass marketing”.
ambisinya untuk menyediakan segala sesuatu bagi semua orang. Sementara itu
niche marketing memfokuskan usahanya pada produk yang khusus dan terfokus
untuk target pasar yang sangat spesifik. (Onggo, 2005a: 105).
Pertimbangkan konsep pemasaran tradisional yaitu, Market Segmentation.
Segmentasi Pasar "...suatu metode untuk mengenali sekelompok konsumen, di
dalam suatu pasar yang lebih luas, yang memiliki karakteristik dan kebutuhan
yang mirip". Sekarang dengan meledaknya pertumbuhan internet, Dunia adalah
dan bisa menjadi pasar kita yaitu, "sekelompok konsumen" yang dapat dijumpai
secara online. Untuk dapat mengidentifikasi segmen pasar yang baru ini
mengharuskan Anda mengenali dan mengimplementasi berbagai macam strategi
dan teknik barusebagai tambahan dari strategi pemasaran konvensional
(Onggo, 2005b).
Weblog atau blog adalah alat publisitas instant yang dapat digunakan oleh
setiap orang untuk menambahkan kandungan yang segar ke dalam halaman web.
Tanpa dibutuhkan pengetahuan teknis. Blog adalah cara baru berkomunikasi cepat
dengan biaya efektif kepada audiens atau pembaca, seperti : kolega, saingan,
media, prospek, maupun pelanggan. (Weil, 2006).
Produk online yang paling tepat dijual melalui Internet adalah produk
digital informasi yang dapat langsung didownload melalui Internet. Produk
informasi adalah produk digital yang paling mudah untuk dibuat. Salah satu
alasan mengapa harus menjual produk informasi ialah modal yang rendah sekali
bahkan tidak perlu modal sama sekali, kita tidak memerlukan sebuah pabrik
tidak perlu membayar untuk membuat produk dari apa yang kita tahu dan kuasai
(Indrajaya, 2005: 15 – 16).
Banyak wirausahawan yang menjadi jutawan tanpa memiliki produk
mereka sendiri. Mereka melakukannya dengan mengikuti program afiliasi
(affiliate programs). Program afiliasi berarti kita terdaftar sebagai affiliate
marketer atau reseller produk orang lain. Adalah tugas kita untuk memasarkan
produk, mengirimkan pelanggan ke perusahaan, dan mendapatkan upah setiap kali
penjualan terjadi dari usaha kita. Komisi program afiliasi memiliki kisaran 2%
sampai 75% untuk ebook dan produk informasi (Knox, 2005: 20).
Apa yang dimaksud dengan Pemasaran melalui Afiliasi?
Penjualan afiliasi telah berubah menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk
situs-situs "content-driven" untuk menghasilkan keuntungan tanpa harus langsung
menawarkannya kepada para tamunya. Hanya melalui spanduk, teks dan artikel
yang sah dimana isi situsnya menjelaskan produk-produk yang ia sukai dan
gunakan. Penjualan jenis ini memiliki sebuah keuntungan untuk ketiga segi yang
terlibat. Akan ada banyak keuntungan bagi para pedagang untuk mengembangkan
penjualan melalui web, karena situs-situs afiliasi menghasilkan banyak
keuntungan dan bagi para konsumen dapat menemukan informasi tentang
produk-produk yang mereka inginkan tanpa harus "terlihat wajah mereka".
2.2. Landasan Teori
Produk informasi dapat berisi berita, referensi, tutorial (pengajaran), dan
lainnya. Dari semua jenis tersebut, yang memiliki nilai jual ialah produk yang
dapat menjawab pertanyaan penghobi anggrek yang bersifat ”bagaimana
caranya?” (Indrajaya, 2005), dengan kata lain produk yang bersifat tutorial. Hal
ini dibutuhkan terutama bagi orang – orang yang baru dalam hobi anggrek.
Produk informasi yang dikemas dalam bentuk electronic book (ebook)
memiliki berbagai kelebihan seperti : fleksibel, fungsional, mudah, harga yang
murah, ruang yang sedikit, mudah mempublikasikannya, dan kelebihan –
kelebihan lainnya dibandingkan dengan buku atau produk informasi yang tercetak
(Onggo, 2006). Ebook tersebut dapat dibuat atau dikemas dalam berbagai format,
salah satunya ialah format PDF (portable document format). Format ini menjadi
populer (lebih dari 200 juta dokumen pdf telah beredar di internet) karena
berbagai keunggulan yang dimilikinya antara lain :
1. Sesuai dengan berbagai tipe komputer.
2. Program untuk membaca format tersebut dapat di-download secara gratis.
3. Semua format tulisan, gambar akan seperti aslinya (tidak rusak).
4. Membuat informasi didalamnya tetap aman dengan perlindungan kata
sandi.
5. Dapat menemukan bab, kalimat, ataupun kata tertentu dengan cepat
melalui bantuan mesin pencari. (Anonimous, 2007).
Untuk memperoleh produk informasi tidak membutuhkan prosedur yang
rumit, bahkan antara penjual dan pembeli tidak perlu bertatap muka atau saling
dilakukan dengan sistem transfer antar bank atau kartu kredit. Kendala yang
dihadapi dalam pemasaran jenis ini ialah masih terbatasnya pengguna internet di
Indonesia yang disebabkan masih mahal dan terbatasnya koneksi internet di
Indonesia. Kendala lain ialah penghobi anggrek yang belum menyadari potensi
internet sebagai sumber informasi bagi anggrek, walaupun tidak ada data yang
pasti mengenai berapa jumlah penghobi anggrek yang menggunakan internet di
Indonesia, dari data di yahoo groups hanya ada 671 orang penghobi anggrek yang
menggunakan fasilitas tersebut dan tidak semuanya aktif berperan memberikan
informasi (Ustadiyanto dan Ariani, 2002).
2. 3. Kerangka Pemikiran
Perkembangan internet di Indonesia baik dari segi pengguna (user)
maupun dari segi pengelolaan dan teknis sangat pesat. Jika dahulu pengguna
internet banyak memakai fasilitas ini untuk sekedar chatting, mengirim email,
ataupun hanya untuk melihat hal – hal berbau pornografi, sekarang penggunaan
internet telah berkembang ke arah yang lebih baik. Para pengguna telah lebih
“dewasa” dalam menggunakan internet, tidak hanya untuk berkomunikasi tanpa
arah (chatting) atau untuk melihat gambar – gambar vulgar, internet telah
digunakan sebagai tempat berkumpulnya suatu komunias (online forum) dengan
minat atau kepetingan yang sama, digunakan untuk mempromosikan suatu
produk, menampilkan profil perusahaan, sebagai sarana berhubungan langsung
dengan konsumen, sebagai tempat menerbitkan majalah (ezine), dan bahkan
Masyarakat telah menyadari potensi yang dapat mereka raih dari
berkembangnya penggunaan internet. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
bermunculan e-marketer baru di Indonesia dan semakin banyak situs – situs
consultant e-marketing dan perusahaan – perusahaan berbasis web yang
bermunculan di Indonesia.
Di bidang pertanian, internet banyak digunakan sebagai sarana berbagi
informasi seperti yang dilakukan majalah trubus (http://www.trubus-online.com),
digunakan untuk mempromosikan prduk – produk baru dalam dunia pertanian,
dan sebagai sarana berkumpulnya komunitas penghobi dan pengusaha tanaman
hias untuk berbagi informasi, salah satunya tanaman anggrek.
Dipilihnya anggrek sebagai komoditi untuk penelitian ini adalah karena
anggrek merupakan tanaman hias (tanaman hobby) dimana para peminatnya akan
terus membutuhkan informasi mengenai tanaman tersebut. Berbeda dengan
komoditi yang non-hobby dimana kebutuhan untuk memperoleh keuntungan
bersih akan lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan informasi mengenai
komoditi itu sendiri. Sebagian besar penghobi anggrek adalah masyarakat dengan
tingkat ekonomi menengah keatas sehingga diharapkan tidak asing lagi
menggunakan internet sebagai media untuk mencari informasi.
Kebutuhan akan informasi ini memberikan peluang pasar yang besar bagi
para penghobi anggrek untuk mengambil keuntungan dari informasi atau
pengetahuan yang mereka miliki kepada sesama penghobi anggrek yang
membutuhkan atau mungkin sekedar ingin mengetahui informasi tersebut. Hal ini
anggreknya, maka para penghobi akan terus mencari informasi mengenai anggrek,
baik dari segi keindahan, perawatan, kesehatan, pembibitan, dan lain-lain.
Seperti hobi – hobi yang lain, para penghobi tanaman anggrek akan
mencari atau membentuk suatu komunitas atau kelompok dimana mereka dapat
berbagi dan bersosialisasi antar sesama penghobi. Komunitas – komunitas ini
dapat dengan mudah dijumpai terutama saat adanya event – event botani ataupun
festival anggrek. Di dunia maya, komunitas – komunitas seperti ini tergabung
dalam situs – situs komunitas ataupun online forum. Bedanya, dalam newsgroup
atau forum online anggota yang tergabung tentu saja tidak terbatas dalam suatu
daerah atau wilayah saja, tetapi dapat berasal dari seluruh bagian Indonesia
bahkan dunia. Hal ini yang membuat komunitas online menjadi sangat menarik,
sebab anggota yang tergabung didalamnya menjadi sangat heterogen.
Pertambahan anggota di forum online juga berkembang dengan pesat, rata – rata
15 sampai 20 anggota baru akan terdaftar setiap bulannya. Dengan melihat
keadaan ini, maka suatu komunitas online menjadi niche market yang potensial
untuk menjual suatu produk informasi yang mereka butuhkan. Walaupun
demikian pencari informasi anggrek tentunya tidak hanya yang tergabung dalam
forum, user biasa tentu ada yang membutuhkannya, karena itulah sistem promosi
online seperti menggunakan metode search engine, iklan baris, bahkan pemasaran
offline terus digunakan.
Untuk memasarkan sebuah produk informasi secara online dapat
dilakukan tanpa biaya, namun agar didapat hasl yang optimal beberapa jenis
pendapatan yang diperoleh akan menentukan tingkat efisiensi pemasaran secara
online.
Setelah menemukan situs web dan produk yang dibutuhkan, penghobi
anggrek harus melakukan suatu prosedur tertentu untuk memperoleh produk
informasi tersebut. Nantinya, produk informasi tersebut dapat dijual ulang kepada
penghobi anggrek yang lain dengan mengikuti affiliate programs atau program
afiliasi yang disediakan oleh pengelola situs web.
Berpeluang atau tidaknya memasarkan produk informasi secara online
dapat dinilai dari tingkat kebutuhan informasi penghobi anggrek, faktor yang
mempengaruhi penghobi anggrek dalam membeli produk informasi, pendapatan,
2. 4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran
maka ditentukan hipotesis sebagai berikut:
1) Penghobi anggrek sangat membutuhkan informasi yang bersifat tutorial dari
internet atau newsgroup/ forum online.
2) a. Produk informasi yang paling baik dipasarkan secara online ialah ebook
(electronic book) dengan format PDF (portable document format).
b. Sangat mudah memperoleh produk informasi anggrek secara online.
3) Faktor yang mempengaruhi penghobi anggrek membeli produk informasi
secara online ialah: kandungan atau isi produk, kemudahan dalam
memperolehnya, dan dapat dijual ulang.
4) a. Dari segi biaya dan pendapatan, ini usaha ini layak dijalankan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Indonesia (diasumikan demikian karena
menggunakan bahasa Indonesia) yang dipusatkan di newsgroup atau forum
anggrek di yahoo group (http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/).
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja atas
dasar pertimbangan bahwa forum tersebut memiliki anggota forum yang paling
banyak untuk topik anggrek serta forum tersebut sangat aktif, ini dinilai dari
jumlah pesan yang masuk setup hari serta pertambahan jumlah anggota milis yang
pesat.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah semua kalangan penghobi anggrek di
Indonesia yang aktif mengikuti forum anggrek di yahoo groups, menurut data
kenggotaan forum tersebut sampai tanggal 27 Januari 2007 anggotanya berjumlah
671 orang.
Penggunaan sampel dikarenakan cukup banyaknya responden dan
terbatasnya waktu penelitian, sehingga panggunaan sampel diharapkan mampu
mewakili total keseluruhan populasi. Menurut Umar (2000: 78), perhitungan
jumlah sampel dari populasi yang berdistribusi normal dapat dilakukan dengan
n =
) 1
( N e2
N
⋅ +
dimana:
n = ukuran sampel (Orang)
N = ukuran populasi
e = persen kesalahan yang diinginkan atau ditolelir (digunakan sebesar 10%)
Jumlah sampel yang akan digunakan mengikuti aturan rumus Slovin yaitu
dari total populasi ( N = 671) akan menghasilkan sampel responden sebesar 87
orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan dua cara, yaitu:
1. Penelitian kepustakaan (Library research), yaitu mengadakan penelitian
untuk memperoleh data dari internet, buku – buku, artikel/ tulisan yang
yang relevan dengan pokok permasalahan.
2. Penelitian lapangan (Field research), yaitu mengadakan pengumpulan data
secara langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan dilakukan
dengan cara :
a. Observasi non partisipan
Yakni memperhatikan dan mendata pertanyaan yang sering
ditanyakan oleh anggota di dalam newsgroup atau forum anggrek
dalam jangka waktu tertentu, tanpa berpartisipasi di dalam forum
b. Angket/ kuesioner
Dilakukan dengan mengirim email kepada responden yang telah
ditentukan sebagai sampel untuk mengundang mereka ke situs
interaktif yang berisi kuesioner, atau dengan langsung membalas
email penulis untuk memberikan jawabannya.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk hipotesis 1 digunakan analisis deskriptif dengan mengobservasi
kegiatan di dalam forum anggrek.
Untuk hipotesis 2.a. digunakan analisis deskriptif dengan memperhatikan
keunggulan dan kelemahan berbagai format atau bentuk produk informasi.
Untuk hipotesis 2.b. digunakan analisis deskriptif dengan memperhatikan
tingkat kemudahan untuk memperoleh produk informasi melalui sistem
pemasaran online. Kriteria yang digunakan adalah:
Produk informasi dikatakan mudah diperoleh bila penghobi anggrek tidak mengalami kesulitan dalam pembelian, cara memperoleh dan waktu untuk memperolehnya.
Produk informasi dikatakan tidak mudah diperoleh bila penghobi anggrek mengalami kesulitan dalam pembelian, cara memperoleh dan waktu untuk memperolehnya
Untuk hipotesis 3 digunakan analisis deskriptif dengan memperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi penghobi anggrek dalam membeli produk
informasi online.
Untuk hipotesis 4.a. digunakan analisis deskriptif dengan memperkirakan
biaya – biaya yang akan terjadi dalam pemasaran online dan pendapatan yang
B/C Ratio =
TotalBiaya imaan TotalPener
Dimana usaha tersebut dikatakan layak jika B/C Ratio bernilai positif dan lebih
besar dari 1.
Untuk hipotesis 4.b. dihitung efisiensi pemasaran online dengan rumus:
Ep = x100%
He Bp
Dimana:
Ep = Efisiensi pemasaran
Bp = Biaya Pemasaran
He = Harga Penjualan
Dimana semakin kecil persentase efisiensi pemasaran yang didapat akan semakin
efisien sistem pemasaran tersebut.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional
untuk menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian tentang istilah
yang terdapat dalam peneltitian ini, maka akan ditentukan definisi dan batasan
operasional.
3.5.1. Definisi
1. Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep,
penetapan harga, promosi, dan distribusi ide (hasil pemikiran), barang, dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang dapat memuaskan tujuan individu
2. Pemasaran online adalah kegiatan memasarkan suatu produk dengan
kondisi dimana suatu sesi hubungan komunikasi (internet) sedang
berlangsung.
3. Produk informasi digital adalah suatu produk dari hasil pemikiran,
pengamatan, atau pengalaman seseorang dalam suatu bidang yang
memiliki nilai jual serta dikemas dan didistribusikan dalam bentuk data.
4. Penghobi anggrek adalah seseorang yang memiliki minat yang besar
terhadap tanaman anggrek serta bersedia menghabiskan waktu, tenaga, dan
biaya untuk menjalankan minat tersebut.
5. Forum online atau newsgroup adalah suatu sarana konfrensi elektronik
untuk berdiskusi dan berbagi informasi antar suatu komunitas yang
memiliki kepentingan atau minat yang sama dengan menggunakan media
internet.
6. eBook adalah buku elektronik yang dapat dibaca dengan program atau
aplikasi pembaca khusus pada komputer.
7. eMail adalah layanan surat elektronik yang dapat digunakan untuk
mengirim atau menerima surat.
8. eMagazine adalah majalah digital yang disajikan didalam lingkungan
internet.
9. eMail marketing adalah usaha pemasaran yang menggunakan e-mail
sebagai media dan strateginya.
10.Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri
11.Viral marketing adalah strategi memberikan suatu pesan atau metode
pemasaran dari satu individu ke individu yang lain dengan menyediakan
sejumlah keuntungan. Strategi ini merupakan bentuk komunikasi mulut ke
mulut dengan media internet
12.Program afiliasi adalah program yang digunakan untuk membuat
konsumen menjadi relasi dalam kegiatan pemasaran.
13.Niche market adalah sebuah kelompok orang/ pasar dengan minat dan
kebutuhan yang khusus ditengah pasar yang lebih besar.
14.Situs web adalah nama untuk koleksi yang ada di halaman web pada satu
topik yang diakses.
15.Situs pencari (search engine) adalah situs utama yang berfungsi sebagai
mesin pencari dan pelacak informasi berdasarkan suatu syarat tertentu.
16.Download adalah pemindahan data atau file dari komputer atau server lain
ke komputer yang digunakan pada jarak yang jauh
17.Pemasaran offline adalah semua kegiatan pemasaran yang dilakukan diluar
koneksi internet.
18.Blog adalah sejenis situs web yang dijalankan dengan dukungan perangkat
lunak untuk mempermudah melakukan penambahan isi situs web tanpa
pemrograman web.
19.PDF (Portable Document Format) Adalah sebuah format yang di temukan
dan diproduksi oleh perusahaan Adobe® untuk mengemas dan membaca
document yang dibuat dari semua aplikasi dan semua jenis komputer. PDF
20.Milis adalah kelompok diskusi di internet dimana terdapat daftar alamat
email orang – orang yang memiliki kepentingan yang sama.
21.Domain adalah alamat yang ditentukan untuk sebuah situs (contoh:
alamatsitus.com)
22.Hosting adalah tempat untuk menyimpan sebuah situs atau data yang bisa
diakses melalui internet.
3.5.2. Batasan Operasional
1. Daerah penelitian adalah newsgroup anggrek yang tergabung dalam
Yahoo! Groups (http://groups.yahoo.com) dengan alamat URL :
http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/
2. Sampel adalah penghobi anggrek yang terdaftar sampai tanggal 27 Jaruari
2007 dalam forum anggrek di yahoo groups
(http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/), aktif dalam forum anggrek
dan dapat mengakses internet (minimal email).
IV. DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1. Deskripsi Tempat Penelitian 4.1.1. Latar Belakang Yahoo! Groups
Yahoo! (Yet Another Hierarchical Officious Oracle) didirikan pada Bulan
April 1994 oleh Jerry Yang dan David Filo. Yahoo! memiliki beberapa jenis
produk dan layanan seperti: mesin pencari, komunikasi (email & Yahoo!
Messenger), konten (keuangan, berita, hiburan,dll), iklan, bisnis, sarana belanja,
dan forum online (Yahoo! Groups).
Yahoo! Groups diluncurkan pertama kali pada tahun 1998 sebagai
pengembangan dari layanan yang telah dikembangkan oleh Yahoo! Seperti:
message boards, dan e-mail. Yahoo! Groups pertama kali diluncurkan dengan
nama Yahoo! Clubs, dirancang agar pengguna dapat lebih dalam untuk berkreasi
dan membentuk komunitas tersendiri.
Yahoo! Groups dengan cepat tumbuh menjadi salah satu produk yang
paling banyak dikunjungi dalam jaringan layanan Yahoo!. Pada tahun 1999 untuk
meningkatkan kualitas layanan, Yahoo! Mengakuisisi egroups.com yang
Gambar 2. Halaman Depan Yahoo! Groups
Yahoo! Groups memiliki banyak fasilitas yang dapat memudahkan
penggunanya untuk bergabung dalam sebuah komunitas maupun membentuk
komunitas baru. Salah satunya adalah pengguna cukup menggunakan identitas
yang sama untuk setiap fasilitas yang disediakan Yahoo!, sehingga hanya
Gambar 3. Halaman Untuk Masuk ke Yahoo! Groups
Setelah pengguna masuk (sign in) ke Yahoo! Groups, pengguna dapat
langsung memilih untuk bergabung dalam komunitas pilihannya atau membuat
komunitas baru sesuai dengan minat atau kebutuhannya.
Setiap komunitas memiliki satu atau lebih moderator yang bertugas
mengatur jalannya forum diskusi dalam komunitas tersebut. Moderator juga
berhak menentukan peraturan di dalam forum dan membatasi perilaku anggota
komunitas.
Jika seorang pengguna mendaftar di dalam sebuah komunitas maka
pengguna tersebut diharuskan mengikuti ketentuan – ketentuan yang telah
ditetapkan oleh moderator. Di sisi lain jika pengguna tersebut memulai sebuah
komunitas maka secara langsung pengguna tersebut menjadi moderator sebuah
forum dan berhak menentukan peraturan – peraturan yang berlaku di dalam
Semua pengaturan tersebut dapat dilakukan langsung dari halaman
pengguna Yahoo! Groups, dimana halaman tersebut juga dapat berfungsi sebagai
mesin pencari untuk memudahkan pengguna menemukan komunitas yang sesuai.
Di halaman utama juga dapat dipilih komunitas berdasarkan topik dan daftar
[image:39.595.118.513.218.542.2]komunitas dimana pengguna telah terdaftar.
Gambar 4. Halaman Utama Yahoo! Groups
4.1.2. Forum Anggrek
Forum Anggrek di Yahoo! Groups didirikan pada tanggal 5 Maret 2004
oleh Sunaryo Hadi seorang web developer Indonesia, forum ini beralamat di
http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/. Forum ini dikelola oleh 2 orang
moderator dan memiliki visi dan misi yang sederhana yaitu sebagai media tukar –
menukar informasi segala hal tentang anggrek untuk semua kalangan baik
Gambar 5. Halaman Depan Forum Anggrek
Awal berdirinya forum ini kurang mendapat respon dari masyarakat,
selama kurang lebih 3 bulan (Maret – Juni 2004) forum hanya berisi pesan dari
pemilik forum, dan hanya beranggotakan tidak lebih dari 20 member. Namun
sejak bulan Mei 2006 hingga saat ini tercatat rata – rata 50 pesan baru setiap hari
dan setiap minggunya terdaftar 12 – 15 anggota baru dalam forum ini.
Di dalam forum ini para anggota membahas hampir semua hal mengenai
anggrek, seperti: budidaya, kultur jaringan, media anggrek, hama penyakit,
pestisida anggrek, pemupukan, habitat anggrek, fisiologis anggrek, identifikasi
anggrek, taksonomi anggrek, morfologi anggrek, pemuliaan anggrek, anatomi
anggrek, penilaian bunga anggrek, bisnis anggrek hibrid maupun species, teknik
adaptasi anggrek, deskripsi anggrek, peraturan atau kebijakan hukum tentang
anggrek, pengalaman yang berkaitan dengan anggrek, jual-beli anggrek, nurseri
Peraturan yang berlaku di dalam forum ini sangat sederhana yakni setiap
anggota diharuskan mengirim pesan (posting) yang bertemakan anggrek ke dalam
forum, dan tidak boleh melakukan kegiatan – kegiatan seperti jual beli tanpa izin
[image:41.595.118.509.217.552.2]dari moderator forum.
Gambar 6. Halaman Untuk Melihat Posting yang ada di Forum
Di dalam forum ini juga terdapat berbagai fasilitas seperti: galeri foto,
poling, dan data – data seputar anggrek yang dapat di download oleh anggota.
Failitas lain adalah kalender untuk menandakan jadwal acara yang diadakan oleh
para anggota, serta terintegrasinya layanan Yahoo! Groups dengan email atau
Yahoo! Messenger, sehingga memudahkan sesama anggota untuk saling
Gambar 7. Tampilan Fasilitas Galeri Foto di Forum Anggrek
Kegiatan di dalam forum berlangsung dengan saling mengirmkan pesan
didalam satu topik yang telah ditentukan, para anggota dapat menjawab suatu
topik yang ada atau memulai sebuah topik bahasan baru. Seluruh anggota yang
telah terdaftar dapat membaca semua pesan yang telah dikirim karena forum
tersebut sifatnya terbuka. Bagi anggota yang ingin menanyakan hal yang bersifat
pribadi atau sebuah topik yang tidak ingin dilihat oleh orang banyak, dapat
memanfaatkan fasilitas email atau Yahoo! Messenger yang bersifat lebih personal.
Anggota forum anggrek juga mengadakan kegiatan lain diluar forum
online, hal ini dapat dilihat dari seringnya beredar pengumuman untuk
berkumpulnya para anggota dalam sebuah acara (biasa disebut gathering) di
sebuah tempat yang telah ditentukan. Biasanya hasil pertemuan itu akan
Gambar 8. Contoh Pesan Dalam Forum
Sebagai sarana pendukung informasi dan penghubung antara anggoa
Forum Anggrek dengan penghobi anggrek yang bukan anggota, maka diluncurkan
situs pendukung yang beralamat di http://www.anggrek.org/. Dimana situs
tersebut berisi informasi yang sangat mendetail mengenai anggrek yang tidak
[image:44.595.115.512.219.570.2]dapat dijabarkan sepenuhnya di dalam forum.
4.2. Karakteristik Sampel
Karakteristik sampel dalam penelitian ini terdiri dari umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan, pengalaman menggeluti hobi, dan penggunaan internet
perhari.
4.2.1. Umur
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
berinternet sampel. Semakin tua umur sampel maka penggunaan internet
cendrung menurun walaupun tersedia fasilitas, hal ini disebabkan karena semakin
berkurangnya kesehatan pengelihatan sampel. Keadaan umur sampel rata – rata
adalah 32,34 tahun dengan interval antara 20 – 60 tahun.
[image:45.595.109.515.318.717.2]Adapun keadaan umur sampel dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur di Forum Anggrek
No. Kelompok Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) %
1 20 – 24 7 11
2 25 – 29 19 29.7
3 30 – 34 15 23.5
4 35 – 39 12 18.8
5 40 – 44 6 9.4
6 45 – 49 4 6.3
7 ≥ 50 1 1.6
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang terbesar berada
pada kisaran umur 25 – 29 tahun dengan jumlah 19 orang atau 29.7% dan yang
terkecil berada pada kisaran umur ≥ 50 tahun dengan jumlah 1 orang atau 1.6%.
4.2.2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan erat kaitannya dengan kebutuhan informasi dan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan sampel kebutuhan akan informasi cendrung
meningkat dan lebih spesifik sehingga sampel sering kali menggunakan internet
untuk memenuhi kebutuhan informasinya tersebut. Tingkat pendidikan sampel
dalam forum anggrek sangat berfariasi dari mulai tingkat SMA/ STM, D1, D3, S1
[image:46.595.108.516.356.642.2]hingga tingkat S2. Berikut tabel tingkat penddikan di Forum Anggrek.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Sampel di Forum Anggrek
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) %
1 SMA/ STM 4 6.3
2 D1 1 1.6
3 D3 6 9.4
4 S1 43 67.2
5 S2 10 15.7
Jumlah 64 100
Sumber: diolah dari lampiran 1.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan sampel rata – rata
berada pada tingkat S1 dengan jumlah 43 orang atau 67.2%, sedangkan yang
4.2.3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku berinternet serta
mempengaruhi kemampuan sampel dalam mengelola hobi anggreknya dari segi
waktu dan ekonomi. Beberapa jenis pekerjaan terutama di bidang swasta
menawarkan akses internet gratis selama jam kerja bagi karyawannya, hal ini
tentunya memudahkan sampel dalam mengakses informasi yang dibutuhkan
mengenai anggrek. Beberapa jenis pekerjaan juga memberikan jam kerja yang
ketat dan gaji yang sedikit sehingga membatasi waktu untuk perawatan dan
pembelian kebutuhan hobi anggrek. Berikut adalah tabel pekerjaan sampel di
[image:47.595.110.516.295.727.2]Forum Anggrek.
Tabel 3. Pekerjaan Sampel di Forum Anggrek
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) %
1 Karyawan Swasta 26 40.6
2 Pegawai Negri Sipil 3 4.7
3 Dosen 4 6.3
4 Mahasiswa 3 4.7
5 Karyawan BUMN 7 11
6 Ibu Rumah Tangga 4 6.3
7 Paruh Waktu 3 4.7
8 Tenaga Ahli 13 20.3
9 Pensiunan 1 1.6
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 40.6% sampel atau 26 orang adalah
karyawan swasta, sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah pensiunan yang
berjmlah 1 orang atau 1.6%.
4.2.4. Pengalaman Menggeluti Hobi
Pengalaman menggeluti hobi anggrek merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penguasaan sampel dalam mengelola hobi anggrek. Semakin lama
sampel menggeluti hobinya maka pengalaman dan pengetahuannya mengenai
anggrek akan semakin meningkat. Rata – rata sampel telah menggeluti hobi
anggrek selama 3 tahun, dengan interval 1 – 20 tahun. Berikut adalah tabel
[image:48.595.108.516.289.614.2]pengalaman sampel terhadap hobi anggrek dalam Forum.
Tabel 4. Pengalaman Menggeluti Hobi Anggrek
No. Pengalaman (Tahun) Jumlah (Jiwa) %
1 1 – 4 54 84.4
2 5 – 9 6 9.4
3 10 – 14 3 4.7
4 ≥ 15 1 1.6
Jumlah 64 100
Sumber: diolah dari lampiran 1.
Dari tabel diatas dapat dilihat sebagian besar sampel (84.4%) telah
menggeluti hobi anggrek selama 1 – 4 tahun, hanya 1 orang sampel (1.6%) yang
4.2.5. Penggunaan Internet Perhari
Penggunaan internet perhari merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku sampel dalam memperoleh informasi, semakin lama
sampel menggunakan internet setiap harinya menandakan tingkat kebutuhannya
akan informasi dari internet. Rata – rata sampel menggunakan 5,1 jam perhari
untuk mengakses internet dalam interval 1 – 16 jam. Berikut adalah tabel
[image:49.595.112.518.282.500.2]pengunaan internet perhari sampel di Forum Anggrek.
Tabel 5. Penggunaan Internet Perhari
No. Penggunaan Internet Perhari (Jam) Jumlah (Jiwa) %
1 1 – 4 31 48.4
2 4 – 9 30 46.9
3 ≥ 10 3 4.7
Jumlah 64 100
Sumber: diolah dari lampiran 1.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penggunaan internet perhari
paling banyak berada di kelompok 1 – 4 jam yakni sebanyak 31 orang (48.4%),
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap anggota yang terdaftar di dalam forum
anggrek di Yahoo! Groups (http://tech.groups.yahoo.com/group/anggrek/). Pada
penelitian ini ditetapkan sebanyak 87 anggota sebagai sampel dari 671 pada 27
Januari 2007 (jumlah anggota sekarang telah mencapai lebih dari 950 orang). Saat
berjalannya penelitian jumlah sampel yang menjawab kuisioner yang dikirmkan
melalui email sebanyak 64 sampel, penelitian tetap dilanjutkan sebab jumlah
sampel yang merespon telah lebih dari 70%. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui peluang pemasaran secara online produk informasi anggrek.
5.1.1. Jenis Informasi yang Paling Dibutuhkan Penghobi Anggrek Dari Forum Online
Untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh anggota forum
anggrek diadakan observasi di dalam kegiatan forum. Observasi dilakukan selama
3 bulan yakni bulan Juli sampai September 2007. Untuk mendukung hasil
observasi dilakukan juga pendekatan langsung ke sampel dengan menggunakan
kuisioner. Topik yang dibahas dalam forum dapat dibagi menjadi 7 bagian besar:
1. Koleksi anggrek
Dimana para anggota membagi koleksi anggreknya dalam bentuk foto.
2. Identifikasi
Dimana para anggota saling membantu mengidentifikasi suatu jenis
3. Gathering & Event
Membahas acara/ event yang akan datang atau membuat janji antar sesama
anggota untuk mengadakan pertemuan di suatu tempat.
4. Promosi & Informasi Produk
Kegiatan mempromosikan suatu produk tertentu atau membahas sebuah
produk dan manfaatnya.
5. Hubungan Internal Forum
Kegiatan berkenalan, menanyakan kabar, berbelasungkawa, dll. Yang
bersifat sosial
6. Tutorial
Dimana sesama anggota anggrek berbagi pengalaman dan pengetahuan
yang mereka miliki untuk menyelesaikan sebuah masalah, seperti cara
bertanam, pupuk yang digunakan, memberantas hama, dll.
7. Lain – lain
Membahas hal – hal lain selain topik yang telah ada.
Untuk mengetahui kegiatan didalam forum anggrek selama periode Juli –
Tabel 6. Frekwensi Topik Informasi Yang Dibahas Tiap Bulan
Juli Agustus September Jumlah
Koleksi Anggrek 24 65 82 171
Identifikasi 21 21 27 69
Promosi & Informasi Produk 9 0 2 11
Gathering & Event 15 18 11 44
Hubungan Internal Forum 4 29 19 52
Tutorial 16 29 28 73
Lain - lain 6 4 6 16
[image:52.595.109.516.105.619.2]Sumber: diolah dari lampiran 2a, 3a, 4a.
Tabel 7. Jumlah Pesan Yang Terkirim
Juli Agustus September Jumlah
Koleksi Anggrek 212 712 573 1497
Identifikasi 300 161 205 666
Promosi & Informasi Produk 85 0 14 99
Gathering & Event 138 111 40 289
Hubungan Internal Forum 80 249 243 572
Tutorial 134 192 208 534
Lain - lain 9 17 16 42
Sumber: diolah dari lampiran 2b, 3b, 4b.
Frekwensi topik menyatakan banyaknya jumlah topik sejenis yang dibahas
dalam sebulan, sedangkan jumlah pesan yang terkirim menyatakan respon
anggota terhadap sebuah topik yang dibahas. Dari tabel dapat dilihat bahwa topik
yang paling sering dibahas ialah mengenai koleksi anggrek yang dimiliki para
anggota forum anggrek yakni sebanyak 171 topik dengan respon sebanyak 1497
pesan. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa jenis informasi yang
paling dibutuhkan penghobi anggrek dari forum online adalah mengenai koleksi
yang dimiliki anggota forum.
5.1.2. Bentuk Produk Informasi yang Paling Baik Dipasarkan Secara Online dan Tingkat Kemudahan untuk Memperolehnya
a. Bentuk produk informasi
Untuk mengetahui apakah ini format yang cocok untuk dijual, maka telah
diadakan pengumpulan data kepustakaan dan kuisioner kepada anggota forum
anggrek. Dari data kuisioner didapat bahwa 40 responden (62,5%) setuju bahwa
ebook dengan format PDF adalah yang termudah untuk dibaca, 23 responden
(36%) memilih format Microsoft Word. Maka dari data kuisioner dan data
kepustakaan dapat disimpulkan bahwa ebook dengan format PDF adalah yang
paling baik dipasarkan secara online.
b. Tingkat kemudahan memperoleh produk informasi
1. Pendaftaran/ pemesanan
Memesan atau mendaftar ke situs perusahaan penjual untuk mendapatkan
produk tertentu.
2. Pembayaran
Mentransfer secara tunai atau menggunakan kartu kredit untuk membayar
produk yang dipesan.
3. Verifikasi
Tahapan dimana penjual untuk memproses pesanan dan pembayaran.
4. Pengiriman/ download
Tahapan dimana produk diterima oleh konsumen.
Tingkat kemudahan ini diukur berdasarkan kuisioner yang dijawab oleh
sampel dan hasil observasi terhadap prosedur transaksi online. Dari data
kuisioner, didapat bahwa 54 responden (84,4%) aktif mencari informasi yang
dibutuhkan di internet. Saat sampel menemukan suatu produk yang dibutuhkan
dan harus mengikuti prosedur tertentu untuk memperoleh produk tersebut, 32
responden (50%) menjawab harus mempelajari lebih lanjut, sedangkan 26
responden (40,6%) memilih untuk membatalkan pembelian, hanya 6 responden
(9,4%) yang langsung mengikuti prosedur yang berlaku.
Untuk tahap pembayaran, 50 responden (78,1%) menjawab lebih mudah
membayar dengan cara transfer tunai, dan 42 responden (65,6%) diantaranya
pernah bertransaksi online dengan cara transfer tunai.
Untuk tahap memperoleh produk, 28 responden (43,8%) menjawab lebih
mudah memperoleh produk dengan cara dikirim ke alamat pembeli dalam bentuk
(40,6%) menjawab lebih mudah memperoleh produk dengan men-download
sendiri produknya. 10 responden (15,6%) sisanya menjawab bahwa cara – cara
yang tersedia masih terlalu rumit dan menginginkan cara lain. Dari data diatas
dapat disimpulkan bahwa memperoleh produk informasi secara online belum
dianggap mudah bagi penghobi anggrek.
5.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Secara Online
Saat sampel ditawarkan informasi yang dibutuhkan tetapi harus membeli
dari internet, 40 responden (62,5%) menjawab tidak akan membeli produk
tersebut dan akan mencari yang gratis di internet, 20 responden (31,25%) akan
membeli setelah mencari di internet untuk yang gratis dan tidak menemukannya,
dan 4 responden (6,25%) langsung membeli. Saat sampel mengetahui bahwa
produk yang dijual sangat detail dan sesuai dengan yang mereka butuhkan, 34
responden (53,1%) menjawab akan membeli setelah tidak menemukan informasi
yang sama di toko buku atau perpustakaan, dan 18 responden (28,1%) menjawab
tetap tidak akan membeli, hanya 12 responden (18,8%) yang akan langsung
membeli.
Saat sampel diberikan penawaran untuk memperoleh pendapatan sebesar
30 – 50% dari harga jual produk dengan menjual ulang produk yang telah mereka
beli, 30 responden (46,9%) menjawab akan membeli produk tetapi tidak berminat
menjual kembali produk tersebut, 20 responden (31,25%) akan menjual ulang
produk tersebut, dan 14 responden (21,9%) tidak berminat untuk membeli produk
menjawab akan membeli tetapi tidak berminat untuk menjual produk tersebut, 20
responden (31,25%) akan menjual ulang produk tersebut, dan 10 responden
(15,6%) tidak berminat untuk membeli produk tersebut. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa kandungan atau isi produk, kemudahan dalam memperoleh,
dan dapat dijual ulang, bukan merupakan faktor yang mempengaruhi penghobi
anggrek dalam membeli produk informasi secara online. Dari literatur didapat
bahwa faktor – faktor yang juga mempengaruhi seseorang untuk membeli produk
dari internet ialah tingkat kepercayaan pembeli, kemudahan situs untuk ditemukan
menggunakan search engine, tampilan situs, dan kredibilitas situs penjual.
5.1.4. Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan, Pendapatan yang Diperoleh, dan Efisiensi Pemasaran Produk Informasi Anggek Secara Online
a. Perkiraan biaya dan pendapatan
Pada dasarnya untuk membuat produk informasi digital hanya
dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman dalam bidang tertentu, lalu semua hal
tersebut dikemas menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual. Produk informasi
digital dapat berbentuk video, audio, software, ebook, dan sebagainya. Dalam hal
ini produk yang akan dibahas ialah electronic book (ebook). Ebook menjadi
produk informasi digital yang populer saat ini dikarenakan kemudahan dalam
memproduksinya. Ebook tidak dicetak dalam bentuk hardcopy seperti buku atau
sejenisnya, proses produksinya cepat, tidak dibutuhkan tenaga kerja, tidak
dibutuhkan kemampuan khusus seperti penguasaan bahasa pemrograman atau
digital jenis ini hampir tidak dibutuhkan biaya apa – apa. Terlebih lagi pada saat
ini banyak tersedia software gratis untuk mendukung penulisan dan pengemasan
ebook, sehingga siapa saja yang bisa mengetik dapat memproduksi ebook.
Agar didapat perhitungan yang jelas maka dibuat perkiraan biaya yang
[image:57.595.106.517.248.557.2]akan terjadi pada Tabel 8.
Tabel 8. Perkiraan Biaya Pemasaran Online
Keterangan Perkiraan
Investasi Awal
Komputer ( hardware + Software ) 2.000.000,-
Desain Situs Internet 500.000,-
Total 2.500.000,-
Pengeluaran Rutin Bulanan
Internet ( ±4 jam x 4000/ jam ) 16.000,-
Hosting ( 300.000/ tahun ) 25.000,-
Domain ( 80.000/ tahun ) 6670,-
Promosi di internet 25.000,-
Total 72.670
Sumber: diolah dari berbagai sumber
Untuk mulai memasarkan ebook secara online dibutuhkan situs web
tersendiri. Untuk mendesain situs web tersebut dapat menggunakan jasa designer
web, mendesain sendiri web, atau menggunakan halaman web siap pakai
berkisar antara Rp.100.000,- sampai Rp.2.000.000,- bahkan lebih jika ingin
memakai elemen – elemen seperti animasi, gambar, dll. Setelah situs web selesai
dibangun maka dibutuhkan hosting untuk tempat menyimpan situs web agar bisa
diakses di internet, lalu dilanjutkan dengan membeli domain sebagai alamat situs
web ( contoh : www.alamatsitus.com ). Terdapat banyak layanan hosting dan
domain yang gratis, tetapi tidak populer karena penyedia layanan akan
meletakkan iklan perusahaan dan iklan pihak ke tiga didalam situs web. Harga
domain berkisar antara Rp.55.000,- sampai Rp.440.000,- pertahun. Sedangkan
harga hosting berkisar antara Rp.35.000,- sampai Rp.1.800.000,- pertahun.
Agar situs web dapat dengan mudah ditemukan maka dilakukan promosi.
Promosi situs web dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
mendaftarkan situs web ke situs pencari, atau memasang iklan di situs iklan.
Hampir semua kegiatan promosi di internet dapat dilakukan secara gratis. Salah
satu promosi berbayar yang cukup populer ialah sistem Pay-per-Click (PPC).
Dimana iklan tersebut hanya akan dibayar jika ada yang meng-click iklan yang di
edarkan. Sistem PPC ini cukup fleksibel dimana anggaran perharinya dapat
ditentukan mulai dari Rp.600,- sampai Rp.450.000,-.
Sampai saat ini masih belum ada metode yang tepat bagaimana
menentukan harga untuk sebuah produk informasi digital terutama ebook. Dari
hasil pengamatan, harga sebuah ebook berkisar antara Rp.70.000,- hingga
Rp.200.000,-. Untuk penerimaan merupakan hasil kali antara jumlah ebook yang
terjual dengan harga. Untuk pendapatan bersih jika ebook terjual melalui situs
web sendiri maka pendapatan bersih sama dengan penerimaan dikurang biaya
terlebih dahulu sesuai ketentuan dengan rekanan. Untuk program afiliasi biasanya
ditawarkan 20 – 50%. Sampai saat ini tidak ada data yang jelas mengenai berapa
banyak ebook dapat terjual perhari atau perbulan. Dari hasil pengamatan situs –
situs yang menjual ebook, beberapa situs mengaku dapat terjadi 5 transaksi
perminggu, sehingga jika harga ebook Rp.140.000,- maka penerimaan perbulan
dapat mencapai rata – rata Rp.2.800.000,- jumlah tersebut masih harus dikurangi
biaya PPC atau afiliasi jika ada. Dari data diatas, dapat ditentukan besar B/C Ratio
yakni sebesar 38,53.
b. Efisiensi pemasaran online
Efisiensi dalam pemasaran online pada dasarnya ialah bagaimana
membuat sebuah situs dapat dengan mudah ditemukan oleh pengguna internet
dengan biaya seminim mungkin. Untuk efisiensi pemasaran online produk
informasi anggrek jika total biaya Rp.72.670,- dan harga produk Rp. 140.000,-
maka efisiensi pemasaran didapat sebesar 52%.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Jenis Informasi yang Paling Dibutuhkan Penghobi Anggrek Dari Forum Online
Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa penghobi memanfaatkan
forum online sebagai wadah untuk saling berbagi koleksi anggrek kepada sesama
anggota forum. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa
forum anggrek sebahagian besar bukan merupakan petani atau pengusaha
anggrek, melainkan hanya merupakan hobi untuk mengisi waktu luang mereka,
hal ini membuat forum anggrek lebih ditujukan untuk membahas hobi anggrek
yang dimiliki oleh anggotanya, sehingga ketika salah satu anggota memamerkan
koleksinya akan mendapatkan respon yang baik dari anggota lain. Produk
informasi yang memiliki nilai jual yang baik adalah produk yang dapat memberi
solusi akan sebuah masalah (Indrajaya, 2005), di sisi lain lain untuk mendapatkan
informasi tersebut ternyata cukup mudah karena telah banyak tersedia di internet
salah satunya di situs www.anggrek.org. Walaupun terkadang informasi yang
tersedia tidak mendetail.
5.2.2. Bentuk Produk Informasi yang Paling Baik Dipasarkan Secara Online dan Tingkat Kemudahan untuk Memperolehnya
a. Bentuk produk informasi
Untuk bentuk produk informasi 62,5% sampel memilih ebook dengan
format PDF. Seperti yang telah dibahas sebelumnya untuk membuat sebuah
electronic book tidak dibutuhkan keahlian khusus, sehingga produk jenis ini
sangat mudah dibuat dan hampir tidak dibutuhkan biaya untuk membuatnya.
Untuk format yang digunakan, internet saat ini telah memiliki format standart
dalam pertukaran dokumen yakni Portable Document Format (PDF)
(http://www.adobe.com). Dari sisi penulis format ini menawarkan kemudahan dan
oleh pembaca. Dokumen ini juga memiliki sistem keamanan lain seperti
penggunaan password berlapis untuk membuka dan mencetak sebuah dokumen,
sehingga akan sulit digunakan tanpa izin dari penulis (Anonimous, 2007). Dari
sisi pembaca format ini juga menawarkan kemudahan untuk membacanya seperti
navigasi yang mudah dan bentuk yang tidak akan berubah jika di cetak. Aplikasi
yang digunakan untuk membaca dan mencetak format ini juga dapat di download
secara gratis. Kelebihan format ini hanya akan terlihat jika dibaca dari komputer
atau laptop bukan dalam bentuk tercetak, 38 responden (59,4%) telah menyadari
kelebihan ini dengan membaca langsung dari komputer atau laptop. Hal ini sesuai
dengan hipotesis yang menyatakan bahwa produk informasi yang paling baik
dipasarkan secara online adalah ebook dengan format PDF.
b. Tingkat kemudahan memperoleh produk informasi
Prosedur untuk memperoleh produk informasi secara online belum
dianggap mudah bagi sebagian besar responden hal ini dapat dilihat dari masih
tingginya jumlah responden yang membatalkan pembelian (40,6%) setelah
mengetahui adanya tahapan prosedur tertentu dalam memperoleh produk, hanya
6% sampel yang akan langsung membeli. Demikian juga dalam tahapan
memperoleh produk, dimana sebagian besar (43,8) lebih memilih produk tersebut
lebih mudah dikirimkan ke alamat pembeli (dalam bentuk cd atau tercetak) atau
cara lain (15,6%), sedangkan sebagian produk informasi yang dijual dipasaran
tersedia dalam bentuk data untuk di download sendiri oleh pembeli. Dengan
dan waktu pengiriman. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan
bahwa sangat mudah memperoleh produk informasi secara online.
5.2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Secara Online
Kandungan atau isi sebuah produk bukan merupakan faktor yang
mempengaruhi penghobi anggrek untuk membeli produk informasi online, 62,5%
sampel tidak akan membeli dengan anggapan informasi yang sama tersedia secara
gratis di internet. Saat diketahui ternyata kandungan produk tersebut sangat detail
dan sesuai dengan yang dibutuhkan, 53,1% sampel masih akan mencari terlebih
dahulu di toko buku/ perpustakaan dan 28,1% masih tetap tidak akan membeli.
Penawaran keuntungan dan fasilitas yang disediakan untuk menjual ulang produk
bukan merupakan faktor yang mempengaruhi sampel untuk membeli produk
informasi secara online, hal ini dapat dilihat dari banyaknya sampel yang hanya
ingin membeli tanpa mengharapkan keuntungan dengan menjual kembali
produknya dan bahkan 15,6% sampel tetap tidak berminat membeli produk
tersebut. Faktor yang juga mempengaruhi pembelian secara online adalah tingkat
kepercayaan pembeli, kemudahan situs untuk ditemukan menggunakan search
engine, tampilan situs, dan kredibilitas situs penjual (Onggo,2005a). Hal ini tidak
sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kandungan atau isi produk,
kemudahan dalam memperoleh, dan dapat dijual ulang merupakan faktor – faktor
yang mempengaruhi penghobi anggrek dalam membeli produk informasi secara
5.2.4. Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan, Pendapatan yang Diperoleh, dan Efisiensi Pemasaran Produk Informasi Anggek Secara Online.
a. Perkiraan biaya dan pendapatan
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa