• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Hijauan Pakan pada Peternakan Kambing Rakyat di Desa Cigobang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jenis Hijauan Pakan pada Peternakan Kambing Rakyat di Desa Cigobang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PETERNAKAN BERKELANJUTAN III

RO{ld

to Greel1

F

arnling

2

lV()l)elllbe I

A

20 II

PENYUSUN :

nlversl

yla

u_a

I

Universitas Diponego _,"" .. ,,, ..

セL@

Wldlastutl .

c+ ,,""-c. L .

Universitas Padjac!j arc;n

'I'-:s.,." セ@ セNLLA@ v", }C':'''"'' セ@.... |セェLセGZセゥQZセwLNNイZセ@ .. "''''' セ@ "

セ | h ・Nイ@ イゥHエ セ セ@ iセ Zセ[Zセ[L@

|セセGセG@

:.

Un i ver.sita s Pa d I a d I a ra n

セL n@

u't-

I i

ii

O${0t:.':;; .::',.

Un i ve';'s"it

セ@

s' Pa;d

j'b

d j a'r an... '

I

Harlia

Universitas

p。、ェ。、ェ。イセLセ

BBMB@

i, M u

s_h

a

w w

i

イ \ヲ セLL[セエL[ZエエセZセセjNサ|

u@

n i

カ N セ ゥ イZ ウ G ゥエ。@

s 'Pad j a dj a ra n ' ' .. ,':

[サ G GGGM MセBLセ[NウNN ZLM.. [NエNNGZBNセM .. v., ... ,.;:; ... Of; セセG[Mセセセ[セ[A[セᆬセ[ᆬャNゥQ[ZKLNMセZ[NLセ@ .. ," NセセセNセL@ LNLLセN@ :"'It . ... ;;, , , ... .;.,-;;::' "-, セセNセN[・ッBG[[@

dry , Se t i yo d i ,P,u

エイ。ィエo BZセ[ u@ 11

i vers ita s· Pu d j a d I a ra n

ZZセL@ ⦅セ@

..

イGNセ@ " • . セ@ : ... 0':" '-. ZZMセN@ . : ..• ",'- i . 'it, ._. GNセ⦅@ "',}."

セーjゥイヲャャ@

a n s yah

., U niversita s Padjadjaran

]ng Sujana

Universitas Padjadjaran

i Zumhir Islami "

Universitas Padjadjaran

"

.

_ .""',",',' BセNG@ ,

Fakultas ,Peternakan

U

n

ゥカ・ Bイウゥエ

Gcゥ c ウ セ p」ゥ、ゥ。、@

ia ra n

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PETERNAKAN BERKELANJUT AN

III

Jatinangor,2 November 2011

"ROAD TO GREEN FARMING"

Unang Yunasaf

Jasmal A. Syamsu

Osfar Sofyan

Agus Setiana

Arnan Yarnarn

Agung Purnornoadi

Tuti Widjastuti

Elvia Hernawan

Lilis Nurlina

Ellin Harlia

Andi Mushawwir

Wendry Setiyadi Putranto

Cecep Firmansyah

Endang Sujana

Rorni Zamhir Islami

Editor:

Universitas Padjadjaran

Universitas Hassanudin

Universitas Brawijaya

Institut Pertanian Bogor

Universitas Syiah Kuala

Universitas Diponegoro

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran

(3)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL PETERNAKAN BERKELANJUT AN III

Unang, dkk.

Cetakan Pertama 2012

Diterbitkan oIeh :

FakuItas Peternakan

Universitas Padjadjaran

ISBN : 978 - 602 - 95808 - 2-2

(4)

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran

.. Road To Green Farming"

Jenis Hijauan Pakan pada Peternakan Kambing Rakyat di Desa

Cigobang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon,

Propinsi Jawa Barat

Dewi Ratna S. dan M. Agus Setiana

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor Jln. Agalis. KamplIs I PB Darmaga, Bogor 16680, Indonesia

Email: massetiana@yahoo.com

Abstrak

Cigobang adalah desa di wilayah Cirebon Timur pad a ketinggian 20 dpl dengan iklim relatif kering. Berada di daerah aliran sungai Cisanggarung, yaitu sungai yang membatasi Jawa Barat dan jawa Tengah. Sebagian besar penduduk mempunyai usaha sampingan betemak kambing. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hijauan pakan kambing dan pemanfaatannya. Penelitian dilaksanakan bulan Februari - April 2011 di desa Cigobang, Kecamatan Pasaleman, kabupaten Cirebon. Ada 56 petemak dengan 315 ekor temak kambing. Metode yang digunakan adalah pengamatan dan pencatatan langsung di kandang untuk menentukan komposisi hijauan pakan, penimbangan temak, jenis hijauan pakan dan dokumentasi. Jenis hijauan yang ada dibuat herbarium dan selanjutnya digunakan untuk identifikasi. Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Ada 3 jenis kambing yang ada di desa Cigobang

yaitu Peranakan Ettawah (PE), lawn Randu dan Benggala. Berdasarkan

hasil pengamatan dan pencatatan, macam hijauan pakan rumputan 1

spesies, kacangan 14 spesies dan ram ban 11 spesies. Rumputan yang

diberikan adalah Imperata cylindrica Div. sebanyak 0,16%, kacangan

terutama Leucaena leucocephala LAMK. (21,98%), Gliricidia sepium lacq.

Kunth ex Walp. (16,45%), Sesbania grandiflora L. PERS. (9,82%) dan

Pterocarpus indicus WILLD. (8,92%). Ramban (selain famili Gramineae

dan Leguminosae) yang ban yak diberikan adalah Artocarpus heterophyllus

(3,49%). Ada 12 spesies rumputan yang potensial dimanfaatkan sebagai sumber hijauan pakan. Hampir seluruh hijauan pakan yang diberikan pada

temak berupa tumbuhan berdaun lebar, terutama famili leguminosae.

Kata kunci : rumputan, kacangan, ramban, komposisi hijauan pakan, kambing

Pendahuluan

(5)

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran .. Road To Green Farming"

Kabupaten Cirebon adalah suatu wilayah yang terletak di lawn Barat yaitu berada di sekitar pesisir Laut lawa. Bagian utara merupakan dataran rendah dan bagian barat daya berupa pegunungan yaitu lereng Gunung Ciremai. Sebagai daerah pertemuan budaya lawn dan Sunda sejak beberapa abad silam, masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Sunda dan lawa. Wilayah ini beriklim tropis dengan cenderung tidak fluktuatif dan dipengaruhi oleh angin kumbang yang bertiup relatif kencang, terkadang berputar dan bersifat kering. Tipologi kehidupan masyarakat Cirebon dilihat dari sosial ekonominya yaitu bertani dan betemak. Kambing merupakan temak ruminansia terbanyak kedua setelah domba di Kabupaten Cirebon. Populasi temak kambing di Kabupaten Cirebon sebanyak 4.355 ekor (Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Cirebon, 1009).

Dalam manajemen temak, pakan merupakan kebutuhan yang paling tinggi yaitu 60-70 % dari seluruh biaya produksi. Mengingat tingginya biaya tersebut maka perlu adanya perhatian dalam penyediaan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Tidak terkecuali bagi temak ruminansia, dimana pakan yang diperlukan berupa hijauan makanan temak. Kebutuhan pokok konsumsi hijauan makanan temak setiap harinya kurang lebih 10% dari bobot badan temak. Hijauan makanan temak merupakan salah satu bahan makanan temak yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi kehidupan dan kelangsungan populasi temak kambing. Oleh sebab itu, hijauan makanan temak sebagai salah satu bahan makanan merupakan dasar utama untuk mendukung petemakan kambing di daerah Cirebon yang setiap harinya membutuhkan cukup banyak hijauan pakan temak. Kebutuhan akan hijauan pakan akan semakin banyak sesual dengan bertambahnya jumlah populasi temak kambing yang dimiliki.

Cigobang merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Cirebon Timur dengan luas wilayah 488,795 Ha dengan jumlah penduduk 4644 jiwa. Walaupun iklim di wilayah ini panas dan tanahnya kering, akan tetapi tidak mempengaruhi ketersediaan hijauan pakan temak. Desa ini terletak di Kecamatan Pasaleman dan diantara Desa di Kecamatan Pasaleman, Cigobang merupakan desa yang paling banyak populasi temak kambingnya.

Sebanyak 5% dari total kepala keluarga di Desa Cigobang mempunyai usaha sampingan sebagai petemak kambing. Seluruh petemak memberikan pakan pada temaknya hanya hijauan pakan saja tanpa ada penambahan konsentrat sebagai pakan penguat. Jenis hijauan yang paling banyak dimakan berasal dari famili Leguminosa, Gramineae atau disebut rumputan, dan ramban atau hijauan dari pohon-pohonan. Hal tersebut yang mendorong penelitian ini sebagai suatu usaha penambahan ilmu pengetahuan dalam pengembangan petemakan yang berbasis pada sumberdaya hijauan pakanlokal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis hijauan pakan kambing lokal dan pemanfaatannya.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung difokuskan pada pengamatan kandang kambing, memprediksi komposisi botani di kandang temak, menimbang hijauan pakan yang diberikan pada temak, menimbang temak dengan sampel setiap kandang. Wawancara dengan setiap petemak terkait kondisi temak, pakan, lingkungan, serta permasalahannya. Pemotretan untuk dokumentasi situasi lapang dan sebagai pembanding dalam identifikasi hijauan pakan.

(6)

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2

Analisis Data

Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran

.. Road To Green Farming"

Data primer dan sekunder yang diperoleh kemudian ditabulasi serta dianalisis secara deskriptif. Hijauan pakan diidentifikasi berdasarkan herbarium dan pemotretan di lapang. Selanjutnya ditelusuri melalui pustaka dan spesimen yang ada di puslitbio-LlPI.Komposisi botani ditentukan dengan menggunakan metode "Dry Weighl Rank"

(Mannetje dan Haydock. 1963). Dengan faktor pengali masing-masing untuk peringkat pertama (8 ,04), kedua (2.4 I) dan ketiga (I) .

Hasil dan Pembahasan

Kondisi Umum Wilayah Penelitian

Desa Cigobang terletak di Kecamatan Pasaleman Kabupaten Cirebon. Cigobang merupakan wilayah dengan topografi datar yang mempunyai ketinggian 20 m dpl. Curah hujan di Desa ini adalah 6 mm/bulan dengan jumlah bulan hujan 6 bulan dari bulan Oktober-Maret. Suhu rata-rata Desa Cigobang adalah 28-30°C. Luas wilayah Cigobang yaitu 488,795 Ha dengan jumlah penduduk 4644 jiwa (Data Profil Desa Cigobang, 20 I 0).

Peternakan rakyat di Desa Cigobang terse bar merata. Hal ini dikarenakan lahan sekitar rumah digunakan pemiliknya untuk bersama-sama memelihara temak kambing secara tradisional dan intensif. Tumbuhan yang berada di perkebunan, hutan, pemakaman umum, dan pinggir jalan desa dan sawah diambil daunnya untuk dijadikan pakan kambing. Jenis penggunaan lahan di Desa Cigobang disajikan pada Tabel2.

Tabel 2. Jenis Penggunaan Lahan Tahun 2010 Di Desa Cigobang No Jenis Penggunaan

1 Sawah Tadah Hujan 2 Tegalan

3 Perkebunan Rakyat 4 Perkebunan Swasta 5 Perkebunan Perorangan 6 Hutan Rakyat

7 Pemukiman 8 Pemakaman

Sumber: Data Profit Desa Cigobang (2010) Kondisi Umum Petemakan di Desa Cigobang

Luas (Ha) 149,922 87,177 10,354 26,250 20,158 180,654 32,276 4,250

(7)

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran .. Road To Green Farming"

Tabel 3. Populasi Kambing di Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon Desa

Cigobang Cigobangwangi Cilengkrang

Cilengkrang Girang Pasaleman

Populasi (ekor) 295

50

48

75

90 Tanjung Anom 55 Tonjong 10

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Kehutanan Cirebon (2009)

Karakteristik Peternak

Hasil penditian menunjukkan bahwa sebagian besar peternak di Desa Cigobang berumur antara 43-58 tahun. Peternak usia produktif tersebut memilih beternak sebagai usaha sampingan dan meneruskan usaha ternak orang tua mereka.

Pendidikan fonnal peternak cukup beragam mulai SO, SMP, serta SMA, ada pula petemak yang tidak bersekolah. Kondisi terse but seakan membenarkan anggapan masyarakat bahwa petemak berpendidikan rendah.

Pekerjaan utama peternak di desa Cigobang beragam yaitu: petani, ojek, pedagang, tukang kayu, tukang batu, dan sebagainya. Data ini dapat diartikan bahwa kehidupan ekonomi sebagian besar peternak masih rendah sehingga untuk menambah pendapatan keluarga serta pemeliharaannya dapat dilakukan diwaktu senggang setelah melakukan pekerjaan utama. Petemak di desa Cigobang memiliki bekal pengetahuan mengenai cara betemak dari keluarga secara turun-temurun dan telah berpengalaman memelihara ternak sejak kecil. Rata-rata peternak di desa Cigobang memiliki 5 ekor kambing dengan kepemilikan berjumlah 2-17 ekor. Sumber kepemilikan temak kambing tersebut berasal dari warisan dan membeli sendiri. Dilihat dari kepemilikan terse but dapat dikatakan bahwa peternakan rakyat tiap petemak merupakan petemakan skala kecil, sedang, dan besar seperti yang di jelaskan oleh Devendra (2001) membagi skala kepemilikan kambing sebanyak 1-5 ekor termasuk skala kecil, 6-10 ekor tennasuk skala sedang, dan lebih dari 10 ekor termasuk dalam skala besar.

Pemeliharaan Kambing

Jenis kambing yang dipelihara pada peternakan rakyat di Desa Cigobang adalah kambing Peranakan Etawa (PE), Jawa Randu, dan Benggala. Sistem pemeliharaan kambing di Desa Cigobang adalah pemeliharaan tradisional dan intensif. Pemeliharaan intensif merupakan pemeliharaan dimana ternak dikandangkan sepanjang hari. Ternak dipelihara dalam satu kandang dan dicampurkan. Bentuk kandang seluruhnya adalah kandang panggung persegi panjang yang terbuat dari kayu, bambu, dan beton yang berkolong dengan jarak 1-1,5 meter agar memudahkan dalam pengumpulan kotoran dan pembersihan kandang.

Atap terbuat dari genteng dan lantai kandang dibuat dari bilah-bilah bamhu. Lokasi kandang terletak di helakang atau samping rumah petemak. Pemberian pakan oleh petemak dua sampai tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari. Setiap seminggu sekali biasanya petemak memhersihkan kotoran di kolong kandang dan dipindahkan ke luar kandang, ditumpuk dan dimasukkan ke karung untuk dijual. Sisa

(8)

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran .. Road To Green Farming"

hijauan yang berupa ranting dan batang yang tidak dimakan temak dikumpulkan dekat kandang dan dibakar. Akan tetapi jika terdapat ranting dan batang yang ukurannya sedang sampai besar, maka petemak memanfaatkannya sebagai kayu bakar untuk memasak.

Pcrforma Kambing

Kambing yang terdapat di petemakan rakyat Desa Cigobang ada tiga jenis yaitu kambing Peranakan Etawa (PE), lawn Randu, dan Benggala. Tampilan kambing PE relatif baik dengan bobot badan rata-rata kambing betina dewasa yaitu 44,8 kg. Rata-rata bobot badan kambing lawn Randu betina dewasa adalah 38,8 kg, sedangkan untuk bmbing [3cngg:tla adalah 39,6 kg. Hal ini sesuai dengan Batubara, dkk (1007) bahwa induk kambing Benggala rata-rata bobot badannya adalah 37,9 kg (35-41 kg).

Pola Penyediaan Hijauan Pakan

Sebagian besar petemak di Desa Cigobang betemak secara tradisional dan intensif, serta menyediakan pakan hijauan dengan cara cuI & cany. Jenis hijauan tersebut umumnya adalah rumput lapang, leguminosa, dan ramban. Hijauan yang didapatkan berasal dari lingkungan sekitar seperti perkebuan rakyat, pinggiran jalan, pinggiran hutan, sawah, dan sebagian dari pemakaman dan tidak ada areal khusus untuk penanaman pakan kambing.

Kualitas dan Kuantitas Pakan

lenis hijauan yang diberikan pad a temak didominasi oleh legum dan ram ban,

sedangkan jenis rumput sedikit sekali diberikan sebab temak lebih menyukai legum dan ramban. Dengan demikian temak tidak akan kekurangan protein karen a sifat utama legum adalah dapat memperoleh sebagian besar kebutuhan Nitrogen (N) dari gas

N2

yang sebagian besar terdapat di udara melalui simbiosis dengan bakteri rhizobium yang hidup pada bintil akamya (Reksohadiprojo, 2000).

Jenis dan Komposisi Botani Hijauan Pakan

(9)
[image:9.594.71.533.100.694.2]

ISBN: 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadj:mm .. Road To Green Farming"

Tabel 4. Jenis dan Komposisi Botani Hijauan Pakan Di Desa Cigobang

No Nama Lokal Nama Latin* Jenis Komposisi Hijauan Botani (%)

Alang-alang Imperata Lylindrica Div. Rumput 0,16

2 Albasia Alhizziafalcata BACKER. Legum 3,91 3 Gamal Gliricidia sepium Jacq. Kunth ex Legum 16,45

Walp.

4 Angsana Pterocarpus indiclls WILLD. Legum 8,92 5 Kacang tanah Arachis hypo?,aea LINN. Legum 0,39 6 Johar Cassia sio/JIca LAMK. Legum 4,62 7 Lamtoro Leucaena leucocephala LAMK. Legum 21,98 8 Turi Sesbania grandiflora L. PERS. Legum 9,82 9 sセョエイッ@ Centrosema pubescens Benth. Legum 1,55

to

Kaliandra Calliandra calothyrsus Meissn. Legum 3,94 11 Semanggi landa Tr[folium repens

LINN.

Legum 0,55 12 Dadap Erythrina lithosperma MIQ. Legum 6,20 13 Daun orok orok ,)horea pinanga Scheff. Legum 6,98

jantan

14 Daun kecipir Psophocarpus tetragonoloblls DC. Legum 0,80

IS

Kihiang Albizzia procera Benth. Legum 1,90 16 Daun kedondong Spondias lutea LINN. Ramba 0,94

kecil n

17 Daun kelor Moringa oleifera LAMK. Ramba 1,10 n

18 Daun singkong Manihot utilissima POHL. Ramba 0,87 n

19 Daun jambu air Eugenia aquena BURM.f. Ramba 0,55 n

20 Daun Randu Ceiba petandra GAERTN. Ramba 0,96 n

21 Daun nangka Artocarpus heterophyllus LAMK. Ramba 3,49 n

22 Daun mangga Mangifera indica L. Ramba 0,55 n

23 Daun kembang Hibiscus rosa-sinensis LINN. Ramba 0,87 sepatu n

24 Daun kersem Mutingia calabura L. Ramba 0,16 n

25 Daun kawijaran Lannea grandis ENGL. Ramba 1,58 n

26 Daun benalu mangga Dendrophthoe pentandra (L.) Miq. Ramba 0,78 n

Sumber:

*

SoeIjani dkk. (1987), Heyne (1987), Quattrocchi (2006)

Untuk mendapatkan frekuensi kemunculan tiap spesies hijauan kambing di kandang dengan perhitungan komposisi botani dilakukan satu kali pengambilan sampel hijauan pakan. Jenis hijauan yang diberikan pada kambing terbagi menjadi tiga yaitu

(10)

ISBN : 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran

.. Road To Green Farming"

rumput 1 spesies, legum 14 spesies, dan ramban 11 spesies. Tabel 4. menunjukkan bahwa peringkat pertama hijauan yang diberikan pada kambing di Oesa Cigobang adalah legum dengan j umlah frekuensi pemberian sebesar 88,0 I %, disusul oleh ramban dengan frekuensi sebesar 11,85 % dan rum put sebesar 0,16 %. Hal ini dapat dikatakan bahwa kambing di des a Cigobang lebih menyukai jenis hijauan leguminosa.

Jenis Hijauan Pakan Potensial di Desa Cigobang

Hijauan pakan yang potensial dan belum diberikan pada peternakan kambing di Oesa Cigobang disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Jen is Hijauan Pakan Potensial Oi Oesa Cigobang No.

1

2

3

4

Nama Lokal Rumput kori Rumput belulang Rumput benggala Jukut karukun

Nama Latin

Brachiaria slIhqlladripara (Trin) A. Mitchc.

Elellsine indica (L) Gaerta.

Panicum maximum JACQ.

Eragroslis amabilis (L) Wight R. Amott ex Nees.

5 Rumput emprit Eragroslis brownii (kaath) Nees. 6 Rumput eksotik Eulalia Irispicala (schalt) Hanrard. 7 Tebu Saccharum officinarum LINN. 8 Jagung Zea mays LINN.

9 Bobontengan Leplochloa chinensis (L.) Ness. 10 Rumput pahit Axonopus compress us (S. W.) Beauv. II Bayapan Brachiaria replan (L.) Gardn & Hubb. 12 Rumput kumpai Hymenachne aculigluma (Steud) Gilliland. Sumber:

*

Soerjani dkk. (1987), Heyne (1987), Quattrocchi (2006)

Konsumsi Hijauan Pakan

Jenis Hijauan Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Rumput Data penelitian konsumsi menggunakan 47 ekor kambing di 5 petemak dengan rata-rata konsumsi segar per ekor per hari disajikan pada Tabel 6.

Tabel6. Rata-Rata Konsumsi Hijauan Segar Temak Kambing Oi Desa Cigobang (kg! ekorl hari)

Jenis Rata-Rata Bobot Rata-Rata %

Petemak Konsumsi Konsumsi/Bobot Kambing Badan (kg)

(kg/ekor/hari) Badan

PE

28,61 2,90 ± 0,29 10,13 2 Jawa Randu 29,88 2,69 ± 0,28 9,00 3

PE

29,31 2,76 ± 0,34 9,41 4 Benggala 29,95 3,00 ± 0,09 10,01 [image:10.596.58.511.145.808.2]
(11)

ISAN : 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Berkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran

" Road To Green Farming"

Hasil perhitungan persentase konsumsi terhadap bobot badan dengan total rata-rata sebesar 9,76 % termasuk ideal sebab menurut Soedarjat (2000) pemberian pakan hijauan untllk kambing sekitar 10% dari bobot badan. Jllmlah konsllmsi jenis hijallan per hari per ekor disajikan pada Tabel 7. Jumlah konsllmsi hijauan paling banyak yaitu hijallan jenis legum.

Tabel 7. Jllmlah Rataan Konsllmsi Jenis Hijallan (Kg/Ekor/Hari) Jenis Hijallan

Rumpllt Legum Ramban

Rata-Rata Konsumsi (Kg/ekor/hari) 0,24 ± 0,04

2,68 ± 0,28 0,45 ± 0,14

% Rata-Rata Konsumsi Hijallan 7,12

79,53 13,35

Hasil perhitungan persentase rata-rata konsumsi hijauan kambing di Desa Cigobang-menunjukkan bahwa persentase tertinggi dari pakan yang dikonsumsi adalah jenis iegum dengan jumlah 79,53 %, kemudian disusul oleh ramban sebesar 13,35 %, dan yang terakhir rumput sebesar 7,12 %. Data terse but membuktikan bahwa pemberian hijauan pakan paling tinggi di petemakan rakyat kambing Desa Cigobang adalah jenis legum yang sesuai dengan hasil dari perhitllngan komposisi botani hijauan pakan. Kambing diberi pakan secara intensif 2 sampai 3 kali sehari yaitu pada pagi, siang, dan sore hari.

Kesimpulan

Jenis hijauan pakan pada petemakan kambing rakyat di Desa Cigobang hamper seluruhnya hijauan berdaun lebar, terutama famili Leguminosae.

Daftar Pustaka

Balai Taman Nasional Baluran. 2004. Pengendali Ekosistem Hutan dan Pembuatan Herbarium, Baluran.

Batubara, A., B. Tiesnamurti, F. A. Pamungkas, M. Doloksaribu & E. Sihite. 2007. Koleksi Ex-situ dan Karakterisasi Plasma Nutfah Kambing. Laporan akhir RPTP. Lokasi Penelitian Kambing Potong Sei Putih.

Devendra, C. 2001 . Small ruminant: Impreratives for productivity enhacement improved livelihoods and rural growth. Asian-Aust. 1. Anim. Sci. 14 (l0): 1483-1496.

Dinas Pertanian, Perkebunan, Petemakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon. 2009. Rencana Strategis Pertanian, Perkebunan, Petemakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Tahun 2010-2014. Dinas Pertanian, Perkebunan, Petemakan, dan Kehutanan Kabupaten Cirebon, Cirebon.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Edisi ke-2. Terjemahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Jakarta. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

(12)

ISRN : 978 - 602 - 95808 - 2-2 Seminar Nasional Petemakan Rerkelanjutan Ke-3 Fakultas Petemakan Universitas Padjadjaran " Road To Green Farming"

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Edisi ke-4. Terjemahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Jakarta. Yay as an Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Kantor Desa Cigobang. 20 I O. Data Profil Desa Cigobang Tahun 20 10. Desa Cigobang Kecamatan PasaIeman Kabupaten Cirebon, Cirebon.

Mannetje,

L.

and K. P. Haydock. 1963. The Dry Weight Rank Method for the Botanical Analysis of Pasture. J. British Grassland Society, Vo!' 18 No.4.

Nell. A. 1. and D. H.

L.

Rollinson. 1974. The Requirement and Availability of Livestock Feed in Indonesia, Jakarta.

Quattrocchi, U. 2006. CRC World Dictionary of Grasses. Taylor & Francis Group. New York, USA. VoL III.

Reksohadiprojo. 2000. Pengantar Hijauan Makanan Ternak_ Gadjah mada University Press, Y ogyakarta.

Soedarjat, S. 2000. Potensi dan prospek bahan pakan lokal dalam mengembangkan industri peternakan di Indonesia. Buletin Peternakan. Edisi Tambahan: I 1-15. Soerjani, M., A. 1. G. H. Kostermans and G. Tjitrosoepomo. 1987. Weed of Rice in

indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.

Stone, Be. 1983. A guide to collecting Pandanaceae ( Pandanus, Freycinetia, Sararanga). Ann. Missouri Bot. Gard. 70 : 137-14.

Gambar

Tabel 4. Jenis dan Komposisi Botani Hijauan Pakan Di Desa Cigobang
Tabel 5. Jenis Hijauan Pakan Potensial Oi Oesa Cigobang

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah parameter kesabaran yang disusun menurut ciri-ciri orang sabar yang diambil dari turunan kata sabar yang

Dengan menggunakan monitoring berbasis notifikasi E-mail administrator tidak perlu selalu mengecek secara berkala untuk mengetahui terjadi perubahan aktifitas

UPT Pusat Kesehatan Masyarakat Desa Kalak adalah salah satu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang berlokasi didesa kalak kecamatan donorojo kabupaten pacitan dengan

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan eksperimental terhadap efek antimitosis dari ekstrak n-Heksan, dan Etanol 70% daun Botto’-botto’ ( Cromolaena odorata

Pengaplikasian Beauveria bassiana dilakukan dengan menggunakan sprayer dengan cara disemprotkan pada tanaman padi saat 7 hari setelah tanaman diinfestasi hama wereng batang

anisopliae yang diaplikasikan secara disemprot menunjukkan efektifitas yang rendah terhadap nimfa wereng coklat, sedangkan yang diaplikasikan di sekitar perakaran

11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk

Skripsi yang berjudul Biografi Rokib sebagai Kepala Desa Karangtengah Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Tahun 2006-2013 dibuat sebagai salah satu persyaratan