SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
FERDIANSYAH
10107695
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan judul “APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR DI
BANDUNG BERBASIS MOBILE (Studi Kasus Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Bandung)”.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun masukan-masukan yang
sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta
doa.
3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah
iv memberikan bimbingannya.
7. Bapak Dedi Mulyadi, S.T., M.T. selaku pembimbing penelitian skripsi
8. Karyawan Sekretariat Jurusan Teknik Informatika fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
9. Seluruh Staf Perpustakaan yang membantu penulis untuk mendapatkan
referensi dalam penyusunan laporan.
10.Kakak dan adikku atas semua semangat dan doanya.
11.Teman-teman kelas IF-15 2007 atas semua dukungan dan bantuan ilmu yang
diberikan kepada penulis selama kuliah bersama di Universitas Komputer
Indonesia.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bandung, Agustus 2011
i
UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR
DI BANDUNG BERBASIS
MOBILE
(Studi Kasus Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung)
Oleh
FERDIANSYAH
10107695
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan yang salah satu unit risetnya yaitu Puslit Geoteknologi yang menangani masalah keadaan geografis, salah satunya yaitu masalah banjir. Dimana untuk mengatasi masalah banjir khususnya banjir di Bandung, LIPI masih menggunakan aplikasi SIG banjir yang hanya dapat diakses di lingkungan LIPI itu sendiri. Sehingga penyampaian informasi banjir untuk masyarakat belum dapat tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu SIG banjir yang lebih baik.
Aplikasi sistem informasi geografis (SIG) untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile ini dibangun dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dengan Database Management System menggunakan
MySql. Adapun proses-proses yang ada yaitu menampilkan daerah rawan banjir
dalam bentuk map, yang digabungkan dengan google maps, menampilkan
informasi daerah banjir dan mencari daerah banjir di Bandung berdasarkan kecamatan dan kelurahan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara, observasi, dan studi literatur. Metode analisis perangkat
lunak yang digunakan adalah object oriented. Dan untuk menggambarkan proses
yang digunakan adalah dengan Unified Modeling Language (UML).
Berdasarkan pengujian alpha dan beta, pembangunan aplikasi sistem informasi geografis banjir Bandung berbasis mobile ini di harapkan dapat menjadi alternatif yang baik sebagai sarana penyampaian informasi daerah banjir di Bandung kepada masyarakat. Selain itu dengan adanya SIG banjir Bandung berbasis mobile ini, di harapkan dapat mempermudah Puslit Geoteknologi LIPI Bandung dalam mengelola data mengenai daerah banjir di Bandung tersebut.
ii
IN BANDUNG-BASED MOBILE
(Case Studies Indonesia Bandung Institute of Science Bandung)
By
FERDIANSYAH
10107695
Indonesian Institute of Sciences (LIPI) is a Non Government Institutions Ministry of the Republic of Indonesia which is coordinated by the Ministry of Research and Technology. Where LIPI carry out government tasks in the field of science that one unit of the Research Center for Geotechnology his research on the problems of geographical conditions, one of which is flooding problems. Where to overcome the problem of flooding, especially flooding in Bandung, LIPI still using GIS applications flooding that can only be accessed within LIPI itself. So the flood of information delivery to the public can not properly conveyed. It is therefore a need for a better flood GIS.
Application of geographic information system (GIS) to identify flood prone areas in Bandung-based mobile was built using the PHP programming language to use MySQL Database Management System. The existing processes are showing flood prone areas in the form of maps, combined with google maps, information display and search the area flooded areas flood in Bandung based on districts and villages. Data collection method used is by interview, observation, and literature studies. Methods of analysis software used is object oriented. And to describe the process used is the Unified Modeling Language (UML).
Based on alpha and beta testing, application of geographic information system development Bandung flooding is expected to be a good alternative as a means of delivering information to the flooded areas in Bandung society. In addition to the GIS Bandung flooding is expected to facilitate the Research Center for Geotechnology LIPI Bandung in processing the data on the flood zones in Bandung.
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan, dan salah satu unit risetnya yaitu Puslit
Geoteknologi yang menangani masalah keadaan geografis dan teknologi berbasis
sumberdaya alam.
Dimana fenomena banjir yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia,
salah satunya yaitu kota Bandung, hampir tidak dapat dihindari adanya masalah
banjir. Berbagai alternatif untuk penyelesaian masalah banjir telah dilakukan baik
oleh pemerintah maupun masyarakat luas, akan tetapi mengingat kompleksnya
masalah yang dihadapi dan terbatasnya biaya, maka penyelesaian belum dapat
dirasakan masyarakat. Salah satu kelemahan yang terjadi saat ini ialah tidak atau
belum adanya suatu sistem prakiraan banjir yang terpadu untuk mengidentifikasi
masalah banjir tersebut. Selain itu juga belum adanya informasi yang akurat
dengan memperhatikan historis dari parameter yang mempengaruhi dan juga
terdiskrit secara spasial.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk
mengoptimalkan upaya penyelesaian masalah banjir. Selain untuk memberikan
dapat memberikan gambaran spasial secara rinci. SIG dapat dikembangkan
sebagai media untuk mengetahui daerah rawan banjir atau daerah rawan banjir
yang terjadi dengan periode ulang tertentu, sehingga dapat memperkirakan
genangan air banjir yang akan terjadi.
Dengan berkembangnya teknologi mobile dan popularitas pengguna
ponsel, maka sangat memungkinkan untuk menggabungkan teknologi mobile
dengan SIG dan internet, yang kemudian membentuk teknologi baru SIG mobile.
Dengan mengintegrasikan SIG, ponsel, dan jaringan komputer, maka akan
didapatkan data dan informasi mengenai banjir. Teknologi ini juga merupakan
cara yang aman dan ekonomis untuk pengguna yang ingin mengakses dan
mempublikasikan informasi, misalnya berdasarkan lokasi daerah banjir.
Dengan intensitas curah hujan di Bandung yang tinggi sangat
mempengaruhi kondisi permukaan air yang dapat menyebabkan banjir yaitu
daerah-daerah yang secara langsung mengontrol sungai utama dan memiliki
tingkat infiltrasi yang rendah sehingga air hujan banyak yang menjadi aliran
permukaan air genangan. Sehingga perlu dibangun suatu sistem untuk
mengidentifikasi dan mengetahui daerah rawan banjir tersebut. Oleh karena itu,
dalam penulisan tugas akhir ini, maka dipilih judul “APLIKASI SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH
RAWAN BANJIR DI BANDUNG BERBASIS MOBILE (Studi Kasus
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah pokok yang akan dibahas adalah
bagaimana membuat sebuah aplikasi sistem informasi geografis untuk
mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan
tugas akhir ini adalah membuat aplikasi sistem informasi geografis untuk
mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.
1.3.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam membuat aplikasi sistem informasi
geografis untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile
ini adalah :
1. Sebagai media untuk mengidentifikasi dan mengetahui daerah-daerah yang
rawan terhadap banjir di Bandung
2. Dapat membantu serta mempermudah masyarakat dalam mencari data dan
informasi tentang daerah rawan banjir di Bandung, khususnya bagi pengguna
telepon selular
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara
terarah dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi yaitu :
1. Data penelitian bersumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Bandung
2. Mengetahui daerah-daerah rawan banjir dan daerah banjir di Bandung dengan
menggunakan sistem informasi geografis berbasis mobile
3. Membuat pemetaan daerah rawan banjir di Bandung yang digabungkan
dengan google maps, serta diaplikasikan ke dalam bentuk mobile
4. Menampilkan menu pencarian lokasi daerah banjir berdasarkan kecamatan
dan kelurahan di Bandung
5. Dalam pembuatan aplikasi mobile SIG ini, tidak dapat dilakukan proses
update data secara langsung oleh user. Hal ini dikarenakan adanya data spasial
yang membutuhkan beberapa proses sebelum ditampilkan.
6. Dalam pembuatan aplikasi mobile SIG ini, data sebaran tidak dapat dilakukan
edit data, tetapi hanya dapat dilakukan tambah dan hapus data. Hal ini
dikarenakan adanya data spasial yang membutuhkan beberapa proses sebelum
1 .5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi ini
adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan informasi dalam
situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data dengan cara mencari informasi dengan bersumber
pada buku-buku serta bacaan lain yang dapat membantu menyelesaikan
pembangunan aplikasi ini.
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan
langsung terhadap permasalahan yang diteliti.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak
Dalam membangun aplikasi ini, digunakan metode Waterfall sebagai
model pembangunan perangkat lunaknya. Tahapan pembangunan sistem tersebut
adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Metode Waterfall
Adapun proses-proses yang ada dalam metode waterfall adalah sebagai
berikut:
1. Requirements Definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan
dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap agar dapat menghasilkan
desain yang lengkap.
2. System and software Design
Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat
keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan
deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungannya.
3. Implementation and Unit Testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. Pengujian dilakukan di
lingkungan tes.
4. Integration and System Testing
Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem
yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.
Pengujian dilakukan langsung di lingkungan tempat sistem akan digunakan.
5. Operation and Maintenance
Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan
pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan
pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru
ditambahkan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan
pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian yang menjelaskan latar belakang, rumusan
masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tinjauan umum perusahaan dan
landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat
perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori berisi
teori-teori pendukung dalam membangun aplikasi sistem informasi geografis
untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis masalah dan kebutuhan untuk sistem yang akan
dibangun sesuai dengan model penelitian yang digunakan. Bab ini akan
memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan dianalisis. Selain itu,
bab ini juga berisi perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil
analisis. Perancangan mencakup pemodelan sistem yang dibuat yakni dengan
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Unified Modeling
Language (UML). Selain itu, terdapat juga perancangan antarmuka untuk
perangkat lunak yang dibangun.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi berdasarkan hasil analisis dan
perancangan sistem yang dilakukan seperti kebutuhan perangkat keras, kebutuhan
perangkat lunak, implementasi basis data dan implementasi antarmuka. Bab ini
juga akan menampilkan hasil pengujian sistem di lingkungan kerja LIPI Bandung
menggunakan metode black-box untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI berwenang untuk
memberikan rekomendasi kepada pemerintah Republik Indonesia, tentang
penetapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.1.1 Sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius,
yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal
berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch
Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt
mendirikan Kebun Raya Indonesia (S'land Plantentuin) di Bogor.
Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk
Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948
diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi
untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA).
Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia
membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu
pengetahuan.
Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan
Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas
tambahan : membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan
tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset
Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan
MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan
Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan
MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di
Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada
khususnya dan umat manusia pada umumnya.
2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian
serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 1945.
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak
1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan
Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).
Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu
pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu
untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta
susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23
Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka
penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1
tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan
Keppres no. 103 tahun 2001.
2.1.2 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memiliki visi dan misi yang
terangkum sebagai berikut :
2.1.2.1 Visi
Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong
terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis
yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.
2.1.2.2 Misi
1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan
invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing
perekonomian nasional;
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan
good governance dalam rangka memantapkan NKRI;
3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan
4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam
pergaulan internasional;
5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
2.1.3 Tugas dan Fungsi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Selain visi dan misi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga memiliki
tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
2.1.3.1 Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.3.2 Fungsi
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian IPTEK
2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat mendasar.
3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
ilmu pengetahuan.
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
2.1.4 Struktur Organisasi Bagian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berikut adalah pejabat struktural di lingkungan Pusat Penelitian
Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) :
1. Ka. Puslit Geoteknologi Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain
2. Ka. Bagian Tata Usaha Drs. Torus Parundian Harahap
3. Ka. Bidang Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. I. Hadi S..
4. Ka. Bidang Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Ir. Kamtono M.T.
5. Ka. Bidang Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral Ir. Eko Tri Sumarnadi
A.
6. Ka. Bidang Geologi Teknik dan Konservasi Kebumian Ir. Yugo Kumoro
7. Ka. Bidang Sarana Penelitian Y. Sunarya Wibawa, ST.-
8. Ka. Sub Bid. Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. Tito S. L.
Soempono
9. Ka. Sub Bid. Sarana Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Drs. Karit Lumban
Gaol
10.Ka. Sub Bid. Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral 2s Nurlela, B.Sc.
11.Ka. Sub Bid. Sarana Geologi Teknik & Konservasi Kebumian Hendra Bakti,
ST..
12.Ka. Sub Bag. Kepegawaian Mimin Kartika, A.Md.
13.Ka. Sub Bag. Keuangan Asep Setiadi, S.E.
14.Ka. Sub Bag. Umum Dede Suherman
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Sistem
Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja
sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan
output dalam proses transformasi yang teratur. Sedangkan menurut wikipedia,
sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama
untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
2.2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
1. Komponen Sistem (Components)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian sistem, yang mempunyai sifat-sifat dari sistem
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan susbsistem lainnya sehingga memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir antara subsistem yang satu dengan yang lain.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan jadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.2 Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi
dengan maksud tertentu. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian
rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Sebagai contoh bila kita
memasukan nama-nama mahasiswa dengan nilai rata-rata ,nama-nama konsumen
dengan saldo bank,jumlah gaji dengan jumlah jam kerja,kita akan mendapatkan
informasi yang berguna. Berikut adalah pembahasan definisi informasi
berdasarkan berbagai sumber.
2.2.3 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,
teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Informasi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan
atau organisasi untuk bisa tetap eksis dan bertahan, karena kurangnya informasi
yang dimiliki akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan
berakhir. Beberapa definisi dari informasi adalah sebagai berikut : informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan masa yang
akan datang. Sumber informasi adalah data yang merupakan bentuk tunggal dari
data-data.
Kualitas dari informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :
1) Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan
2) Tepat waktu, informasi yang datang tidak terlambat dan tidak usang bagi
penerimanya.
Sedangkan nilai dari informasi (Value Of Informations) ditentukan dari
dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih efektif bila dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa informasi yang
digunakan dalam suatu informasi umumnya memiliki beberapa fungsi, sehingga
tidak memungkinkan dan sulit memperolehnya, karena sebagian informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam organisasi. Lebih lanjut sebagian
besar informasi tadak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai
uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi
biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost of efectivetess atau cost benefit.
a) Karakter Sistem Informasi
Adapun karakter dari sistem informasi adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kinerja dan keuntungan
2) Meningkatkan daya saing
3) Meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan
b) Komponen Sistem Informasi
1) Manusia: yang bekerja bersama dgn komputer (komputer profesional dan
para pemakai komputer)
2) Perangkat keras (hardware): termasuk pula jaringan komunikasi data
3) Perangkat lunak (software): utk mendukung pengumpulan, penyimpanan,
pengambilan kembali data, pengolahan data menjadi informasi,
4) Data: merupakan input bagi sistem informasi (output tergantung
ketersediaan dan kualitas data)
5) Prosedur: adalah peraturan kerja terkait pengolahan data dengan komputer
dan pemakaian komputer dalam sistem informasi (misal: nilai mhs, setelah
diterima bagian pengajaran, harus segera dimasukkan ke sistem informasi
akademik; dalam akses ke sistem informasi akademik, pembimbing
akademik hanya boleh melihat nilai, tdk boleh merubahnya).
2.2.4 Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu
Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Dengan demikian jika
diartikan, maka geografi berarti lukisan bumi. Sedangkan secara luas, geografi
yaitu suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam
hubungannya dengan keruangan.
2.2.5 Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi
berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk memasukkan, menyimpan,
mengolah, dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu objek
atau fenomena yang berkaitan dengan letak dan keberadaannya di permukaan
bumi. Pada dasarnya SIG dapat dirinci menjadi beberapa sub-sistem yang saling
berkaitan yang mencakup input data, manajemen data, pemrosesan dan analisis
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem
manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Dari dua
hal tersebut, perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial
dan data atribut dalam bentuk digital. Dengan demikian analisis yang dapat
digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data
yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta.
Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan
keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik,
bentuk garis (line) dan bentuk area (polygon).
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data
vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid), sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang
direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).
Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta
atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :
1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta
(peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis
penginderaan jauh, data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan
2. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan dengan
berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat
buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik, dan sebagainya.
3. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data
dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.
2.2.5.1 Fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG)
Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk melakukan
analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah
penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai
macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data dijital.
Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :
1) Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan
topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.
2) Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat,
pemodelan jaringan pencarian atribut dll.
3) Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis
daerah penyanggga, overlay, dll.
4) Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi,
peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.
2.2.5.2 Kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat
1) Mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta
yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.
2) Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih
atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang
sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki
beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
3) Mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai
unsur-unsur peta.
4) Menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data
spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap
pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.
5) Permodelan di dalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan
analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.
2.2.5.3 Aplikasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut
suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri
dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data
spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG
data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam
akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan
Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).
Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG,
menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah :
1) SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi
2) SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data
3) SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan
bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial
4) SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data
spasial
5) berikut atributnya
6) Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif
7) SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik
8) SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial.
Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin
berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi
pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan,
ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG :
1) Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan
untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa
dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan
2) Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada
umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan
foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan
untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan
3) Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan
menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit
perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan
pemasaran dan sebagainya.
4) Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral. MDF
(Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder,
Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS
kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.
5) Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta
kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk
informasi kadatral pajak.
2.2.6 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)
Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak,
perangkat keras, data dan informasi georafis, pengguna, dan aplikasi. Di bawah
Perangkat Keras
Gambar 2.2 Komponen SIG
Keterangan :
1. Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah CPU,
RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.
2. Komponen perangkat lunak merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan
informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo, dan lain-lain.
3. Data dan informasi geografis, merupakan data atribut dari tabel-tabel dan
laporan.
4. Aplikasi merupakan suatu sarana yang akan mengolah data dan informasi
dalam SIG tersebut agar dapat disampaikan dan bermanfaat bagi pengguna.
5. Pengguna merupakan seseorang yang menentukan jenis analisa yang
dilakukan, menjalankan analisa tersebut, menginterpretasikan hasil analisa,
dan menyajikan hasil analisa dalam bentuk yang komunikatif.
2.2.7 Data
Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut
Jogianto [4], data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
SIG
Pengguna
Data dan
Informasi Geografis Perangkat
dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol karakter
huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat digunakan,
data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini nantinya dapat
menjadi informasi.
Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen
data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling
berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan
record.
2.2.7.1Jenis-Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian
oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial.
2.2.7.2 Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1. Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu
organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produk,
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang
ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu
produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, dan lain sebagainya.
2.2.8 MapInfo 9.0
MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan
oleh MapInfo corp sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh
empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New
York. Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini
MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di
pasaran, yang memiliki parameter sebagai berikut :
1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda
2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia
3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan
pemerintah Australia
4. MapInfo secara defacto menjadi perangkat lunak standard untuk
aplikasi-aplikasi telekomunikasi. Sehubungan dengan hal di atas, MapInfo merupakan
salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG) desktop yang dikembangkan dan
kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-kebutuhan
di lingkungan bisnis. Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para
penggunanya utnuk memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang
menjadi masukannya secara geografis lebih cepat dan menyediakan informasi
2.2.9 Xampp
Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke
dalam satu buah paket. Dengan menginstall xampp maka tidak perlu lagi
melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara
manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis
untuk anda atau auto konfigurasinya.
2.2.10 Apache
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada
request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan basic).
Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak,
modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.
Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para
pesaingnya.
2.2.11 PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk
membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk
membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada
berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS.
PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web
yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP
adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung sistem manajemen Database
PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh
Object Oriented Programing(OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi
terbaru MySQL, pengembangan web services dengan SOAP dan REST, serta
ratusan peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama
dengan web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang
dapat menggunakannya dengan gratis.
2.2.12 MySQL
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).
Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh
dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL
sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak
lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan
data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara
otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara
kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat
oleh user maupun program-program aplikasinya sebagai database server.
MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server
lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single
user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik
banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:
1. Fleksibilitas
Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HP-UX,
Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan
lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara
gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang
digunakan.
2. Performansi
Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini
masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan
fiturnya.
3. Lisensi
MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi
open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan
Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception.
2.2.13 Basis Data (Database)
Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek
seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang
Basis data dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
2.2.13.1 Kegunaan Basis Data (Database)
1. Isolasi data untuk standarisasi Jika data tersebar dalam beberapa file dalam
bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program
aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu
database dibuat suatu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya.
2. Kesulitan pengaksesan data Kesulitan yang akan terjadi jika belum tersedianya
program yang dibutuhkan untuk mengeluarkan suatu data dan penyelesainnya
adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan
bahasa yang familiar dan mudah digunakan ( user friendly ).
3. Redudansi dan Inkosistensi Data Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa
tempat untuk data yang sama dan mengkibatkan pemborosan ruang
penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses jadi lebih tinggi.
4. Multiple user ( Banyak pemakai ) Alasan database digunakan karena nantinya
data tersebut akan dibangun dan digunakan oleh orang banyak dalam waktu
yang sama, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu.
5. Masalah keamanan data Tidak semua pemakai sistem database diperbolehkan
untuk mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang
dibuat oleh fasilitas oleh keamanan dari operating system.
6. Masalah integritas data ( kesatuan data ) Data yang tercerai-berai dalam
adalah field yang unik yang bisa mewakili keseluruhan record.
Misalnya field kunci untuk mahasiswa adalah NIM.
7. Masalah Data Independence ( kebebasan data ) Data selesai dimasukkan dan
program aplikasi selesai dibuat, jika suatu ketika ada perubahan terhadap
struktur datanya, maka program aplikasi harus diubah pula ( jika program
ditulis dengan Basic atau Pascal ), tetapi bila program ditulis dengan DBMS
perubahan terhadap program aplikasi cukup menggunakan append, untuk
menampilkan data dengan list.
2.2.14 Client-Server
Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Dan masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server.
Server itu sendiri adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan
sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network
operating system. Sedangkan client itu sendiri yaitu komputer yang
memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh komputer
lainnya, yang disebut dengan server. Client juga merupakan sebuah aplikasi atau
proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya
client ini, memudahkan koneksi ke komputer server, dan mengatur serta menjaga
2.2.15 Web Server
Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web
browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web
yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
Fungsi utama dari sebuah web server adalah memberikan halaman web
untuk klien. Klien dalam hal ini web browser memulai komunikasi dengan
membuat permintaan untuk suatu sumber daya tertentu menggunakan HTTP dan
server merespon dengan isi dari sumber daya tersebut atau pesan kesalahan jika
permintaan tidak dapat direspons oleh server. Suatu saat, web server dapat
mengalami kelebihan beban yang disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Terlalu banyak lalu lintas web yang sah. Ribuan bahkan jutaan klien
tersambung ke situs web dalam interval yang pendek.
2. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS). DDoS menyebabkan
permintaan terhadap suatu website menjadi tidak bisa dilayani.
3. Worms pada komputer kadang-kadang menyebabkan lalu lintas abnormal
karena jutaan komputer terinfeksi.
4. XSS viruses can cause high traffic because of millions of infected browsers
and/or Web servers. Virus XSS dapat menyebabkan lalu lintas menjadi tinggi
5. Kecepatan internet atau jaringan melambat, sehingga permintaan klien
dilayani lebih lambat dan jumlah koneksi meningkat begitu banyak
melampaui batas kemampuan server.
6. Web server sementara tidak bisa melayani permintaan klien. Hal ini dapat
terjadi karena sedang dilakukan proses maintenance atau upgrade, kegagalan
perangkat keras atau perangkat lunak.
2.2.16 Web Browser
Web Browser adalah program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML
dan merepresentasikan halaman website. Selain itu, web browser dapat diartikan
sebagai aplikasi yang berfungsi untuk mengambil, menyajikan, dan melintasi
sumber informasi di World Wide Web. Sebuah sumber informasi diidentifikasi
dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang mengacu pada halaman web.
Dengan adanya hyperlink memungkinkan pengguna untuk menavigasi browser
mereka ke sumber daya yang terkait dengan mudah.
Terdapat beberapa macam web browser yang dapat kita pakai untuk
menampilkan halaman-halaman website. Ada 3 jenis web browser yang sering
dipakai terutama di Indonesia, diantaranya adalah Internet Explorer, Mozilla
Firefox dan Opera.
Cara kerja browser di komputer hingga bisa menampilkan informasi dari
sebuah web di internet adalah sebagai berikut:
a) Mengetikan sesuatu alamat / URL (Uniform Resources Locator) ke kolom
b) Berikutnya software Browser yang dijalankan diatas sebuah system operasi
berinteraksi dengan modem atau perangkat keras lainnya yang
menghubungkan computer kita ke Internet melalui sebuah ISP.
c) Permintaan kita pada browser tadi sebelum diteruskan ke server tujuan, harus
diterjamahkan dahulu ke alamat IP (internet protocol) address, karena yang
kita ketikan di browser tadi adalah penamaan domain padahal server yang
terkoneksi ke Internet menggunakan alamat IP address yang unik dan juga
router bekerja terkoneksi ke router lainnya juga membaca IP address. Maka
alamat yang kita ketikan tadi ditanyakan terlebih dahulu ke mesin DNS
(Domain Named Service), tugas utama mesin DNS ini adalah melakukan
translasi nama domain ke alamat IP atau sebaliknya yang disimpan pada
sebuah database.
d) DNS akan mengembalikan permintaan kita tadi ke komputer kita dan browser
akan mengirim permintaan tadi ke router dengan IP address, dan router karena
hanya bisa membaca IP address akan meneruskan permintaan tadi sesuai
dengan jalan yang telah dibuat router sebelumnya, karena router ini ‘HIDUP’,
router saling memberikan informasi dirinya kepada router yang ada
disebelahnya.
e) pada saat website yang kita tuju ditemukan maka disisi kiri bawah browser
akan muncul tulisan ‘ WEB SITE FOUND, WAITING FOR REPLY’, dengan
menggunakan skema protocol tertentu maka permintaan kita tadi telah sampai
f) Server tujuan akan meneruskan permintaan kita ke server if.unikom.ac.id dan
mencari layanan yang kita inginkan, disini misalnya web server yang
menjalankan suatu layanan tertentu. Misalnya memunculkan
ilkom.unsri.ac.id/index.html. sesuai yang dikonfigurasi di server tujuan.
2.2.17 Hypertext Markup Language (HTML)
Hypertext Markup Language (HTML)adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser Internet. Secara umum, HTML memiliki
empat jenis elemen yaitu:
1. Structural, yaitu tanda yang menentukan level atau tingkatan sebuah teks
(misalnya sebagai heading, paragraf, kutipan, dan sebagainya).
2. Presentational, yaitu tanda yang menentukan tampilan sebuah teks (misalnya
cetak tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain).
3. Hypertext, yaitu tanda yang menunjukkan link ke bagian lain pada teks
tersebut atau ke dokumen lain.
4. Widget, yaitu tanda yang menghasilkan obyek-obyek tertentu seperti tombol,
garis horisontal, dan lain-lain.
2.2.18 JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4
Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang
dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan
September 1995. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi
Beberapa karakteristik JavaScript antara lain:
1. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.
2. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak
diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.
3. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode HTML.
4. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan
5. Pengikatan secara dinamis.
6. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan.
7. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.
2.2.19 Cascading Style Sheets (CSS)
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang
digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa
markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat
halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML.
CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara
yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak,
suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga
alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat
ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna
dengan menggunakan CSS.
Manfaat CSS dalam membuat website antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan CSS memungkinkan mendapatkan file yang kecil.
3. Lebih mudah untuk mengontrol style dari seluruh halaman website.
4. CSS memungkinkan meyembunyikan content dari web browser tapi masih di
index oleh google.
2.2.20 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver merupakan aplikasi professional untuk
mengedit HTML secara visual dan mengelola Web site serta pages.
Progaram aplikasi Macromedia Dreamweaver MX menyertakan banyak
perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS,
JavaScript Reference dan JavaScript Debugger. Selain itu aplikasi Macromedia
Dreamweaver juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML dan dokumen
teks lainnya secara langsung.
Fitur-fitur pengeditan yang ditampilkan secara visual oleh Macromedia
Dreamweaver dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman
Web tanpa harus menuliskan baris kode. Semua elemen dalam site dapat
ditampilkan dan di-drag dari panel-panel (yang terdapat didalam Macromedia
Dreamweaver) kedalam dokumen secara langsung dan cepat.
2.2.21 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar
untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat
lunak.
UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses
digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua
bidang yang membutuhkan pemodelan.
UML menyediakan jenis-jenis diagram untuk memodelkan pemrograman
berorientasi objek atau Object Oriented Programing (OOP). Dimana terdapat
beberapa diagram untuk menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk
mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sebuah sistem. Berikut ini adalah
jenis-jenis diagram yang digunakan :
1. Use Case Diagram
Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram digunakan
untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use
case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Use case merupakan
konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata user.
Sedangkan Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang
yang berinteraksi dengan sebuah sistem aplikasi.
2. Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan
interaksi antar objek di dalam sebuah sistem. Interaksi tersebut berupa message
yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi
horizontal (objek-objek) dan dimensi vertical (waktu). Diagram ini juga
menggambarkan urutan even yang terjadi. Dan lebih detail dalam
kurang mampu menjelaskan detail dari sebuah algoritma, seperti loop dan
branching.
3. Class Diagram
Class diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan antar
class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling
berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. Class itu sendiri yaitu dekripsi dari
kelompok object- object dengan property, perilaku (operasi), dan relasi yang
sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan
global atas sebuah sistem.
4. Activity Diagram
Activity Diagram adalah sebuah diagram yangmenggambarkan rangkaian
aliran dari aktifitas yang digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang
dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas
lainnya seperti use case atau interaksi.
5. Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan tata
letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang
berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan
perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya.
6. Collaboration Diagram
Collaboration Diagram adalah sebuah diagram untuk memodelkan
interaksi antar object di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang
diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan
oleh object.
2.2.22 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam ERD). ERD digunakan
untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga macam simbol yang
digunakan yaitu :
1. Entity : suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai,
sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.
Entity digambarkan dengan simbol yang disebut rectangle.
2. Atribut : entity memilki elemen yang disebut atribut dan berfungsi
mendeskripsikan karakter dari entity. Atribut digambarkan dengan simbol
yang disebut ellips.
3. Hubungan : entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan
relationship (relasi). Hubungan digambarkan dengan simbol yang disebut
belah ketupat.
Terdapat beberapa hubungan dalam entity tersebut antara lain :
1. Hubungan satu ke satu (One To One)
Hubungan satu entity ke satu entity adalah jenis hubungan yang hanya dapat
2. Hubungan satu ke banyak (One To Many)
Hubungan satu entity ke banyak entity adalah jenis hubungan yang dapat
dilakukan satu entity dengan beberapa entity yang lain.
3. Hubungan banyak ke banyak (Many To Many)
Hubungan banyak entity ke banyak entity adalah jenis hubungan yang dapat
dilakukan oleh banyak entity dengan beberapa entity yang lain.
a. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam
tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.
Menurut pendapat lain, normalisasi adalah proses pengelompokan atribut
atau field dari suatu relasi sehingga membentuk suatu relasi yang strukturnya
baik. Normalisasi merupakan suatu teknik dalam logical desain sebuah database.
Tujuan Normalisasi yaitu :
1. Untuk menghilangkan kerangkapan data (redundansi)
2. Untuk mengurangi kompleksitas
3. Untuk mempermudah pemodifikasian data
2.2.23 Google Maps
Google maps adalah sebuah layanan mapping online yang disediakan oleh
google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada
situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah
di bumi. Layanan ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai
Fasilitas yang terdapat pada google maps antara lain adalah menjelajah
peta, yaitu mencari lokasi tertentu, seperti hotel, tempat hiburan, lokasi bisnis, dan
menghitung rute dalam berkendaraan. Google maps dibuat dengan menggunakan
kombinasi dari gambar peta, database, serta objek-objek yang interaktif yang
dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan beberapa
45
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap untuk mempelajari interaksi sistem yang
terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, data serta informasi yang
terkai0t yang ada di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.
Tujuan dari analisis sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Menelusuri bagaimana sistem yang berjalan dengan memperhatikan proses
aliran data atau informasi dan pelaku sistem.
2. Mengevaluasi sistem sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kinerja
sistem informasi yang akan dikembangkan.
3. Mendapatkan kemungkinan pengembangan sistem yaitu pengembangan
terhadap proses dan subproses yang dapat dimodifikasi kearah yang lebih baik
atau akan lebih mudah digunakan dengan sistem yang terotomatisasi.
3.1.1 Analisis Masalah
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat adanya sistem
informasi geografis banjir di Bandung berbasis desktop. Dimana sistem informasi
geografis banjir berbasis desktop ini merupakan sistem informasi geografis lama
yang perlu pembaharuan dan pengembangan. Berdasarkan hal tersebut, maka
dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik, guna penyampaian informasi mengenai
daerah banjir tersebut dapat lebih bermanfaat bagi user. Sehingga penulis
dalam mengakses sistem informasi geografis tersebut dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja dengan menggunakan telepon seluler.
3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan memberikan gambaran tentang
sistem yang saat ini sedang berjalan di LIPI Bandung. Analisis sistem yang
sedang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja
sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.
Kemudian di dalamnya juga dapat diketahui tahapan-tahapan yang menerangkan
mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut,
bagaimana proses tersebut dapat dikerjakan, dan apa saja yang terlibat di dalam
proses tersebut. Berikut akan terlihat lebih jelas dalam Acivity diagram dibawah