• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Mengidentifikasi Daerah Rawan Banjir di Bandung Berbasis mobile

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Mengidentifikasi Daerah Rawan Banjir di Bandung Berbasis mobile"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

FERDIANSYAH

10107695

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iii

karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan judul “APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR DI

BANDUNG BERBASIS MOBILE (Studi Kasus Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia Bandung)”.

Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika pada Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan

dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun masukan-masukan yang

sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta

doa.

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Irfan Maliki, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah

(3)

iv memberikan bimbingannya.

7. Bapak Dedi Mulyadi, S.T., M.T. selaku pembimbing penelitian skripsi

8. Karyawan Sekretariat Jurusan Teknik Informatika fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

9. Seluruh Staf Perpustakaan yang membantu penulis untuk mendapatkan

referensi dalam penyusunan laporan.

10.Kakak dan adikku atas semua semangat dan doanya.

11.Teman-teman kelas IF-15 2007 atas semua dukungan dan bantuan ilmu yang

diberikan kepada penulis selama kuliah bersama di Universitas Komputer

Indonesia.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2011

(4)

i

UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH RAWAN BANJIR

DI BANDUNG BERBASIS

MOBILE

(Studi Kasus Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung)

Oleh

FERDIANSYAH

10107695

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan yang salah satu unit risetnya yaitu Puslit Geoteknologi yang menangani masalah keadaan geografis, salah satunya yaitu masalah banjir. Dimana untuk mengatasi masalah banjir khususnya banjir di Bandung, LIPI masih menggunakan aplikasi SIG banjir yang hanya dapat diakses di lingkungan LIPI itu sendiri. Sehingga penyampaian informasi banjir untuk masyarakat belum dapat tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu SIG banjir yang lebih baik.

Aplikasi sistem informasi geografis (SIG) untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile ini dibangun dengan menggunakan

bahasa pemrograman PHP dengan Database Management System menggunakan

MySql. Adapun proses-proses yang ada yaitu menampilkan daerah rawan banjir

dalam bentuk map, yang digabungkan dengan google maps, menampilkan

informasi daerah banjir dan mencari daerah banjir di Bandung berdasarkan kecamatan dan kelurahan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara, observasi, dan studi literatur. Metode analisis perangkat

lunak yang digunakan adalah object oriented. Dan untuk menggambarkan proses

yang digunakan adalah dengan Unified Modeling Language (UML).

Berdasarkan pengujian alpha dan beta, pembangunan aplikasi sistem informasi geografis banjir Bandung berbasis mobile ini di harapkan dapat menjadi alternatif yang baik sebagai sarana penyampaian informasi daerah banjir di Bandung kepada masyarakat. Selain itu dengan adanya SIG banjir Bandung berbasis mobile ini, di harapkan dapat mempermudah Puslit Geoteknologi LIPI Bandung dalam mengelola data mengenai daerah banjir di Bandung tersebut.

(5)

ii

IN BANDUNG-BASED MOBILE

(Case Studies Indonesia Bandung Institute of Science Bandung)

By

FERDIANSYAH

10107695

Indonesian Institute of Sciences (LIPI) is a Non Government Institutions Ministry of the Republic of Indonesia which is coordinated by the Ministry of Research and Technology. Where LIPI carry out government tasks in the field of science that one unit of the Research Center for Geotechnology his research on the problems of geographical conditions, one of which is flooding problems. Where to overcome the problem of flooding, especially flooding in Bandung, LIPI still using GIS applications flooding that can only be accessed within LIPI itself. So the flood of information delivery to the public can not properly conveyed. It is therefore a need for a better flood GIS.

Application of geographic information system (GIS) to identify flood prone areas in Bandung-based mobile was built using the PHP programming language to use MySQL Database Management System. The existing processes are showing flood prone areas in the form of maps, combined with google maps, information display and search the area flooded areas flood in Bandung based on districts and villages. Data collection method used is by interview, observation, and literature studies. Methods of analysis software used is object oriented. And to describe the process used is the Unified Modeling Language (UML).

Based on alpha and beta testing, application of geographic information system development Bandung flooding is expected to be a good alternative as a means of delivering information to the flooded areas in Bandung society. In addition to the GIS Bandung flooding is expected to facilitate the Research Center for Geotechnology LIPI Bandung in processing the data on the flood zones in Bandung.

(6)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh

Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan, dan salah satu unit risetnya yaitu Puslit

Geoteknologi yang menangani masalah keadaan geografis dan teknologi berbasis

sumberdaya alam.

Dimana fenomena banjir yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia,

salah satunya yaitu kota Bandung, hampir tidak dapat dihindari adanya masalah

banjir. Berbagai alternatif untuk penyelesaian masalah banjir telah dilakukan baik

oleh pemerintah maupun masyarakat luas, akan tetapi mengingat kompleksnya

masalah yang dihadapi dan terbatasnya biaya, maka penyelesaian belum dapat

dirasakan masyarakat. Salah satu kelemahan yang terjadi saat ini ialah tidak atau

belum adanya suatu sistem prakiraan banjir yang terpadu untuk mengidentifikasi

masalah banjir tersebut. Selain itu juga belum adanya informasi yang akurat

dengan memperhatikan historis dari parameter yang mempengaruhi dan juga

terdiskrit secara spasial.

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk

mengoptimalkan upaya penyelesaian masalah banjir. Selain untuk memberikan

(7)

dapat memberikan gambaran spasial secara rinci. SIG dapat dikembangkan

sebagai media untuk mengetahui daerah rawan banjir atau daerah rawan banjir

yang terjadi dengan periode ulang tertentu, sehingga dapat memperkirakan

genangan air banjir yang akan terjadi.

Dengan berkembangnya teknologi mobile dan popularitas pengguna

ponsel, maka sangat memungkinkan untuk menggabungkan teknologi mobile

dengan SIG dan internet, yang kemudian membentuk teknologi baru SIG mobile.

Dengan mengintegrasikan SIG, ponsel, dan jaringan komputer, maka akan

didapatkan data dan informasi mengenai banjir. Teknologi ini juga merupakan

cara yang aman dan ekonomis untuk pengguna yang ingin mengakses dan

mempublikasikan informasi, misalnya berdasarkan lokasi daerah banjir.

Dengan intensitas curah hujan di Bandung yang tinggi sangat

mempengaruhi kondisi permukaan air yang dapat menyebabkan banjir yaitu

daerah-daerah yang secara langsung mengontrol sungai utama dan memiliki

tingkat infiltrasi yang rendah sehingga air hujan banyak yang menjadi aliran

permukaan air genangan. Sehingga perlu dibangun suatu sistem untuk

mengidentifikasi dan mengetahui daerah rawan banjir tersebut. Oleh karena itu,

dalam penulisan tugas akhir ini, maka dipilih judul “APLIKASI SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAERAH

RAWAN BANJIR DI BANDUNG BERBASIS MOBILE (Studi Kasus

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah pokok yang akan dibahas adalah

bagaimana membuat sebuah aplikasi sistem informasi geografis untuk

mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan

tugas akhir ini adalah membuat aplikasi sistem informasi geografis untuk

mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam membuat aplikasi sistem informasi

geografis untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile

ini adalah :

1. Sebagai media untuk mengidentifikasi dan mengetahui daerah-daerah yang

rawan terhadap banjir di Bandung

2. Dapat membantu serta mempermudah masyarakat dalam mencari data dan

informasi tentang daerah rawan banjir di Bandung, khususnya bagi pengguna

telepon selular

(9)

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penyusunan tugas akhir dapat dilakukan secara

terarah dan tidak menyimpang serta sesuai dengan apa yang diharapkan, maka

perlu ditetapkan batasan-batasan dari masalah yang dihadapi yaitu :

1. Data penelitian bersumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Bandung

2. Mengetahui daerah-daerah rawan banjir dan daerah banjir di Bandung dengan

menggunakan sistem informasi geografis berbasis mobile

3. Membuat pemetaan daerah rawan banjir di Bandung yang digabungkan

dengan google maps, serta diaplikasikan ke dalam bentuk mobile

4. Menampilkan menu pencarian lokasi daerah banjir berdasarkan kecamatan

dan kelurahan di Bandung

5. Dalam pembuatan aplikasi mobile SIG ini, tidak dapat dilakukan proses

update data secara langsung oleh user. Hal ini dikarenakan adanya data spasial

yang membutuhkan beberapa proses sebelum ditampilkan.

6. Dalam pembuatan aplikasi mobile SIG ini, data sebaran tidak dapat dilakukan

edit data, tetapi hanya dapat dilakukan tambah dan hapus data. Hal ini

dikarenakan adanya data spasial yang membutuhkan beberapa proses sebelum

(10)

1 .5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi ini

adalah metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan informasi dalam

situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat.

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data dengan cara mencari informasi dengan bersumber

pada buku-buku serta bacaan lain yang dapat membantu menyelesaikan

pembangunan aplikasi ini.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan

langsung terhadap permasalahan yang diteliti.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung

(11)

1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Dalam membangun aplikasi ini, digunakan metode Waterfall sebagai

model pembangunan perangkat lunaknya. Tahapan pembangunan sistem tersebut

adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Metode Waterfall

Adapun proses-proses yang ada dalam metode waterfall adalah sebagai

berikut:

1. Requirements Definition

Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan

didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan

dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap agar dapat menghasilkan

desain yang lengkap.

2. System and software Design

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat

(12)

keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan

deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungannya.

3. Implementation and Unit Testing

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai

serangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi

bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. Pengujian dilakukan di

lingkungan tes.

4. Integration and System Testing

Unit program atau program individual diintegrasikan dan diuji sebagai sistem

yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi.

Pengujian dilakukan langsung di lingkungan tempat sistem akan digunakan.

5. Operation and Maintenance

Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai error yang tidak ditemukan

pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan

pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratan-persyaratan baru

ditambahkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bab dengan

pokok pembahasan secara umum sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang menjelaskan latar belakang, rumusan

masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan

(13)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tinjauan umum perusahaan dan

landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat

perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori berisi

teori-teori pendukung dalam membangun aplikasi sistem informasi geografis

untuk mengidentifikasi daerah rawan banjir di Bandung berbasis mobile.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis masalah dan kebutuhan untuk sistem yang akan

dibangun sesuai dengan model penelitian yang digunakan. Bab ini akan

memperlihatkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan dianalisis. Selain itu,

bab ini juga berisi perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil

analisis. Perancangan mencakup pemodelan sistem yang dibuat yakni dengan

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Unified Modeling

Language (UML). Selain itu, terdapat juga perancangan antarmuka untuk

perangkat lunak yang dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi berdasarkan hasil analisis dan

perancangan sistem yang dilakukan seperti kebutuhan perangkat keras, kebutuhan

perangkat lunak, implementasi basis data dan implementasi antarmuka. Bab ini

juga akan menampilkan hasil pengujian sistem di lingkungan kerja LIPI Bandung

menggunakan metode black-box untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun

(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran

(15)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh

Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Dimana LIPI berwenang untuk

memberikan rekomendasi kepada pemerintah Republik Indonesia, tentang

penetapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.1.1 Sejarah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Kegiatan ilmiah di Indonesia dimulai pada abad ke-16 oleh Jacob Bontius,

yang mempelajari flora Indonesia dan Rompius dengan karyanya yang terkenal

berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch

Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt

mendirikan Kebun Raya Indonesia (S'land Plantentuin) di Bogor.

Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk

Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948

diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi

untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA).

Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.

Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia

membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :

(16)

2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu

pengetahuan.

Kemudian pada tahun 1962 pemerintah membentuk Departemen Urusan

Riset Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI didalamnya dengan tugas

tambahan : membangun dan mengasuh beberapa Lembaga Riset Nasional. Dan

tahun 1966 pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset

Nasional (LEMRENAS).

Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan

MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan

Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan

MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di

Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada

khususnya dan umat manusia pada umumnya.

2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian

serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan

dengan Pancasila dan UUD 1945.

3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak

1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan

Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).

Sejalan dengan perkembangan kemampuan nasional dalam bidang ilmu

(17)

pula mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu dipandang perlu

untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta

susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23

Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka

penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1

tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan

Keppres no. 103 tahun 2001.

2.1.2 Visi dan Misi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memiliki visi dan misi yang

terangkum sebagai berikut :

2.1.2.1 Visi

Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong

terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif, dan dinamis

yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.

2.1.2.2 Misi

1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan

invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing

perekonomian nasional;

2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan

good governance dalam rangka memantapkan NKRI;

3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan

(18)

4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam

pergaulan internasional;

5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).

2.1.3 Tugas dan Fungsi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Selain visi dan misi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia juga memiliki

tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

2.1.3.1 Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.3.2 Fungsi

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian IPTEK

2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat mendasar.

3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.

4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.

6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang

ilmu pengetahuan.

7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian,

(19)

2.1.4 Struktur Organisasi Bagian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Berikut adalah pejabat struktural di lingkungan Pusat Penelitian

Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) :

1. Ka. Puslit Geoteknologi Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain

2. Ka. Bagian Tata Usaha Drs. Torus Parundian Harahap

3. Ka. Bidang Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. I. Hadi S..

4. Ka. Bidang Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Ir. Kamtono M.T.

5. Ka. Bidang Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral Ir. Eko Tri Sumarnadi

A.

6. Ka. Bidang Geologi Teknik dan Konservasi Kebumian Ir. Yugo Kumoro

7. Ka. Bidang Sarana Penelitian Y. Sunarya Wibawa, ST.-

8. Ka. Sub Bid. Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. Tito S. L.

Soempono

9. Ka. Sub Bid. Sarana Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Drs. Karit Lumban

Gaol

10.Ka. Sub Bid. Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral 2s Nurlela, B.Sc.

11.Ka. Sub Bid. Sarana Geologi Teknik & Konservasi Kebumian Hendra Bakti,

ST..

12.Ka. Sub Bag. Kepegawaian Mimin Kartika, A.Md.

13.Ka. Sub Bag. Keuangan Asep Setiadi, S.E.

14.Ka. Sub Bag. Umum Dede Suherman

(20)
(21)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem

Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja

sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan

output dalam proses transformasi yang teratur. Sedangkan menurut wikipedia,

sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah

suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama

untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

2.2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian sistem, yang mempunyai sifat-sifat dari sistem

untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat

(22)

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan susbsistem lainnya sehingga memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir antara subsistem yang satu dengan yang lain.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat

merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan jadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi

(23)

dengan maksud tertentu. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian

rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Sebagai contoh bila kita

memasukan nama-nama mahasiswa dengan nilai rata-rata ,nama-nama konsumen

dengan saldo bank,jumlah gaji dengan jumlah jam kerja,kita akan mendapatkan

informasi yang berguna. Berikut adalah pembahasan definisi informasi

berdasarkan berbagai sumber.

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia,

teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Informasi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan

atau organisasi untuk bisa tetap eksis dan bertahan, karena kurangnya informasi

yang dimiliki akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan

berakhir. Beberapa definisi dari informasi adalah sebagai berikut : informasi

adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berarti bagi

penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan masa yang

akan datang. Sumber informasi adalah data yang merupakan bentuk tunggal dari

data-data.

Kualitas dari informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :

1) Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan

2) Tepat waktu, informasi yang datang tidak terlambat dan tidak usang bagi

penerimanya.

(24)

Sedangkan nilai dari informasi (Value Of Informations) ditentukan dari

dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan

bernilai bila manfaatnya lebih efektif bila dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa informasi yang

digunakan dalam suatu informasi umumnya memiliki beberapa fungsi, sehingga

tidak memungkinkan dan sulit memperolehnya, karena sebagian informasi

dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam organisasi. Lebih lanjut sebagian

besar informasi tadak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai

uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi

biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost of efectivetess atau cost benefit.

a) Karakter Sistem Informasi

Adapun karakter dari sistem informasi adalah sebagai berikut :

1) Meningkatkan kinerja dan keuntungan

2) Meningkatkan daya saing

3) Meningkatkan kualitas dan kecepatan pengambilan keputusan

b) Komponen Sistem Informasi

1) Manusia: yang bekerja bersama dgn komputer (komputer profesional dan

para pemakai komputer)

2) Perangkat keras (hardware): termasuk pula jaringan komunikasi data

3) Perangkat lunak (software): utk mendukung pengumpulan, penyimpanan,

pengambilan kembali data, pengolahan data menjadi informasi,

(25)

4) Data: merupakan input bagi sistem informasi (output tergantung

ketersediaan dan kualitas data)

5) Prosedur: adalah peraturan kerja terkait pengolahan data dengan komputer

dan pemakaian komputer dalam sistem informasi (misal: nilai mhs, setelah

diterima bagian pengajaran, harus segera dimasukkan ke sistem informasi

akademik; dalam akses ke sistem informasi akademik, pembimbing

akademik hanya boleh melihat nilai, tdk boleh merubahnya).

2.2.4 Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu

Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Dengan demikian jika

diartikan, maka geografi berarti lukisan bumi. Sedangkan secara luas, geografi

yaitu suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam

hubungannya dengan keruangan.

2.2.5 Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebuah sistem atau teknologi

berbasis komputer yang dibangun dengan tujuan untuk memasukkan, menyimpan,

mengolah, dan menganalisa, serta menyajikan data dan informasi dari suatu objek

atau fenomena yang berkaitan dengan letak dan keberadaannya di permukaan

bumi. Pada dasarnya SIG dapat dirinci menjadi beberapa sub-sistem yang saling

berkaitan yang mencakup input data, manajemen data, pemrosesan dan analisis

(26)

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem

manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Dari dua

hal tersebut, perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial

dan data atribut dalam bentuk digital. Dengan demikian analisis yang dapat

digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data

yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta.

Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan

keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik,

bentuk garis (line) dan bentuk area (polygon).

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data

vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat

(grid), sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang

direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan, dan

menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon).

Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta

atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :

1. Masukan data merupakan proses pemasukan data pada komputer dari peta

(peta topografi dan peta tematik), data statistik, data hasil analisis

penginderaan jauh, data hasil pengolahan citra digital penginderaan jauh, dan

(27)

2. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan dengan

berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat

buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik, dan sebagainya.

3. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data

dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.

2.2.5.1 Fungsi Sistem Informasi Geografis (SIG)

Berdasarkan desain awalnya fungsi utAma SIG adalah untuk melakukan

analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah

penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai

macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah

digunakannya data dijital.

Adapun fungsi -fungsi dasar dalam SIG adalah sebagai berikut :

1) Akuisisi data dan proses awal meliputi: digitasi, editing, pembangunan

topologi, konversi format data, pemberian atribut dll.

2) Pengelolaan database meliputi : pengarsipan data, permodelan bertingkat,

pemodelan jaringan pencarian atribut dll.

3) Pengukuran keruangan dan analisis meliputi : operasi pengukuran, analisis

daerah penyanggga, overlay, dll.

4) Penayangan grafis dan visualisasai meliputi : transformasi skala, generalisasi,

peta topografi, peta statistic, tampilan perspektif.

2.2.5.2 Kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Bagaimana mengenali kemampuan SIG adalah dengan melihat

(28)

1) Mencari keterangan (atribut atribut) atau deskripsi mengenai suatu unsur peta

yang terdapat pada posisiposisi yang ditentukan.

2) Mengidentifikasi unsur peta yang didiskripsinya (salah satu atau lebih

atributnya) ditentukan. Sebagai contoh SIG dapat menentukan lokasi yang

sesuai untuk mengembangan lahan pertanian tanaman lada yang memiliki

beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

3) Mengidentifikasi kecenderungan perubahan trend spasial dari berbagai

unsur-unsur peta.

4) Menekankan pada keberadaan pola-pola yang terdapat di dalam data-data

spasial (juga atribut) suatu SIG. Jika ada penyimpangan data aktual terhadap

pola pola yang sudah biasa dikenali SIG mampu merepresentasikan.

5) Permodelan di dalam SIG adalah penggunaan fungsi dasar manipulasi dan

analisis untuk menyelesaikan persoalan yang kompleks.

2.2.5.3 Aplikasi dan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah

dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut

suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri

dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data

spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya

dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG

merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG

data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam

(29)

akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan (Barus dan

Wiradisastra, 2000 dalam As Syakur 2007).

Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG,

menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah :

1) SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi

2) SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

3) SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada dipermukaan

bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial

4) SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menvisualisasikan data

spasial

5) berikut atributnya

6) Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif

7) SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik

8) SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial.

Posisi GIS dengan segala kelebihannya, semakin lama semakin

berkembang bertambah dan bervarian. Pemanfaatan GIS semakin meluas meliputi

pelbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan,

ilmu pertanian, militer dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi SIG :

1) Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan

untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa

dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan

(30)

2) Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Untuk tujuan ini pada

umumnya digunakan citra satelit, citra Landsat yang digabungankan dengan

foto udara, dengan teknik overlay. Contoh aplikasinya adalah studi kelayakan

untuk tanaman peranian, pengelolaan hutan dan analisis dampak lingkungan

3) Bidang Transportasi: Untuk fungsi ini digunakan peta skala besar dan

menengah dan analisis keruangan, terutama untuk manajemen transit

perencanaan rute, pengirimsn teknisi, analisa pelayanan, penanganan

pemasaran dan sebagainya.

4) Jaringan telekomunikasi : GIS digunakan untuk memtakan Sentral. MDF

(Main Distribution Poin), kabel primer, Rumah Kabel, kabel Sekunder,

Daerah Catu Langsung dan seterusnya sampai ke pelanggan. Dengan GIS

kerusakan yang terjadi dapat segera diketahui.

5) Sistem Informasi Lahan : Untuk keperluan ini yang digunakan adalah peta

kadastral skala besar atau peta persil tanah dan analisi keruangan untuk

informasi kadatral pajak.

2.2.6 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)

Komponen-komponen yang membangun SIG adalah perangkat lunak,

perangkat keras, data dan informasi georafis, pengguna, dan aplikasi. Di bawah

(31)

Perangkat Keras

Gambar 2.2 Komponen SIG

Keterangan :

1. Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah CPU,

RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.

2. Komponen perangkat lunak merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan

informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo, dan lain-lain.

3. Data dan informasi geografis, merupakan data atribut dari tabel-tabel dan

laporan.

4. Aplikasi merupakan suatu sarana yang akan mengolah data dan informasi

dalam SIG tersebut agar dapat disampaikan dan bermanfaat bagi pengguna.

5. Pengguna merupakan seseorang yang menentukan jenis analisa yang

dilakukan, menjalankan analisa tersebut, menginterpretasikan hasil analisa,

dan menyajikan hasil analisa dalam bentuk yang komunikatif.

2.2.7 Data

Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut

Jogianto [4], data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

SIG

Pengguna

Data dan

Informasi Geografis Perangkat

(32)

dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol karakter

huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat digunakan,

data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini nantinya dapat

menjadi informasi.

Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen

data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling

berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan

record.

2.2.7.1Jenis-Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek penelitian

oleh peneliti perorangan maupun organisasi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek

penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh

pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun

non komersial.

2.2.7.2 Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

1. Data Internal

Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu

organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produk,

(33)

2. Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang

ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu

produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, dan lain sebagainya.

2.2.8 MapInfo 9.0

MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan

oleh MapInfo corp sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh

empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New

York. Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini

MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di

pasaran, yang memiliki parameter sebagai berikut :

1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda

2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia

3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan

pemerintah Australia

4. MapInfo secara defacto menjadi perangkat lunak standard untuk

aplikasi-aplikasi telekomunikasi. Sehubungan dengan hal di atas, MapInfo merupakan

salah satu perangkat lunak pemetaan (SIG) desktop yang dikembangkan dan

kemudian dipasarkan untuk memenuhi (sebagian besar) kebutuhan-kebutuhan

di lingkungan bisnis. Perangkat lunak SIG ini memungkinkan para

penggunanya utnuk memvisualisasikan dan menganalisa data-data yang

menjadi masukannya secara geografis lebih cepat dan menyediakan informasi

(34)

2.2.9 Xampp

Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke

dalam satu buah paket. Dengan menginstall xampp maka tidak perlu lagi

melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara

manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis

untuk anda atau auto konfigurasinya.

2.2.10 Apache

Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada

request-response HTTP dan logging informasi secara detail (kegunaan basic).

Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak,

modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.

Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para

pesaingnya.

2.2.11 PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk

membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk

membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada

berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS.

PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web

yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP

adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung sistem manajemen Database

(35)

PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh

Object Oriented Programing(OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi

terbaru MySQL, pengembangan web services dengan SOAP dan REST, serta

ratusan peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama

dengan web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang

dapat menggunakannya dengan gratis.

2.2.12 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).

Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh

dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL

sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak

lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan

data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara

otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara

kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat

oleh user maupun program-program aplikasinya sebagai database server.

MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server

lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single

user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan

(36)

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik

banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:

1. Fleksibilitas

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HP-UX,

Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan

lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara

gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang

digunakan.

2. Performansi

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini

masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan

fiturnya.

3. Lisensi

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi

open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan

Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception.

2.2.13 Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang

(37)

Basis data dapat didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling

berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa

pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2.2.13.1 Kegunaan Basis Data (Database)

1. Isolasi data untuk standarisasi Jika data tersebar dalam beberapa file dalam

bentuk format yang tidak sama, maka ini menyulitkan dalam menulis program

aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu

database dibuat suatu format sehingga mudah dibuat program aplikasinya.

2. Kesulitan pengaksesan data Kesulitan yang akan terjadi jika belum tersedianya

program yang dibutuhkan untuk mengeluarkan suatu data dan penyelesainnya

adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan

bahasa yang familiar dan mudah digunakan ( user friendly ).

3. Redudansi dan Inkosistensi Data Redudansi adalah penyimpanan dibeberapa

tempat untuk data yang sama dan mengkibatkan pemborosan ruang

penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses jadi lebih tinggi.

4. Multiple user ( Banyak pemakai ) Alasan database digunakan karena nantinya

data tersebut akan dibangun dan digunakan oleh orang banyak dalam waktu

yang sama, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu.

5. Masalah keamanan data Tidak semua pemakai sistem database diperbolehkan

untuk mengakses semua data. Keamanan ini dapat diatur lewat program yang

dibuat oleh fasilitas oleh keamanan dari operating system.

6. Masalah integritas data ( kesatuan data ) Data yang tercerai-berai dalam

(38)

adalah field yang unik yang bisa mewakili keseluruhan record.

Misalnya field kunci untuk mahasiswa adalah NIM.

7. Masalah Data Independence ( kebebasan data ) Data selesai dimasukkan dan

program aplikasi selesai dibuat, jika suatu ketika ada perubahan terhadap

struktur datanya, maka program aplikasi harus diubah pula ( jika program

ditulis dengan Basic atau Pascal ), tetapi bila program ditulis dengan DBMS

perubahan terhadap program aplikasi cukup menggunakan append, untuk

menampilkan data dengan list.

2.2.14 Client-Server

Client-server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya

aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Dan masing-masing client dapat

meminta data atau informasi dari server.

Server itu sendiri adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis

layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan

prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan

sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network

operating system. Sedangkan client itu sendiri yaitu komputer yang

memanfaatkan sumber daya dalam jaringan yang disediakan oleh komputer

lainnya, yang disebut dengan server. Client juga merupakan sebuah aplikasi atau

proses yang meminta pelayanan dari komponen atau proses lainnya. Adanya

client ini, memudahkan koneksi ke komputer server, dan mengatur serta menjaga

(39)

2.2.15 Web Server

Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi

menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web

browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web

yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Fungsi utama dari sebuah web server adalah memberikan halaman web

untuk klien. Klien dalam hal ini web browser memulai komunikasi dengan

membuat permintaan untuk suatu sumber daya tertentu menggunakan HTTP dan

server merespon dengan isi dari sumber daya tersebut atau pesan kesalahan jika

permintaan tidak dapat direspons oleh server. Suatu saat, web server dapat

mengalami kelebihan beban yang disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Terlalu banyak lalu lintas web yang sah. Ribuan bahkan jutaan klien

tersambung ke situs web dalam interval yang pendek.

2. Serangan Distributed Denial of Service (DDoS). DDoS menyebabkan

permintaan terhadap suatu website menjadi tidak bisa dilayani.

3. Worms pada komputer kadang-kadang menyebabkan lalu lintas abnormal

karena jutaan komputer terinfeksi.

4. XSS viruses can cause high traffic because of millions of infected browsers

and/or Web servers. Virus XSS dapat menyebabkan lalu lintas menjadi tinggi

(40)

5. Kecepatan internet atau jaringan melambat, sehingga permintaan klien

dilayani lebih lambat dan jumlah koneksi meningkat begitu banyak

melampaui batas kemampuan server.

6. Web server sementara tidak bisa melayani permintaan klien. Hal ini dapat

terjadi karena sedang dilakukan proses maintenance atau upgrade, kegagalan

perangkat keras atau perangkat lunak.

2.2.16 Web Browser

Web Browser adalah program aplikasi yang menterjemahkan kode HTML

dan merepresentasikan halaman website. Selain itu, web browser dapat diartikan

sebagai aplikasi yang berfungsi untuk mengambil, menyajikan, dan melintasi

sumber informasi di World Wide Web. Sebuah sumber informasi diidentifikasi

dengan Uniform Resource Identifier (URI) yang mengacu pada halaman web.

Dengan adanya hyperlink memungkinkan pengguna untuk menavigasi browser

mereka ke sumber daya yang terkait dengan mudah.

Terdapat beberapa macam web browser yang dapat kita pakai untuk

menampilkan halaman-halaman website. Ada 3 jenis web browser yang sering

dipakai terutama di Indonesia, diantaranya adalah Internet Explorer, Mozilla

Firefox dan Opera.

Cara kerja browser di komputer hingga bisa menampilkan informasi dari

sebuah web di internet adalah sebagai berikut:

a) Mengetikan sesuatu alamat / URL (Uniform Resources Locator) ke kolom

(41)

b) Berikutnya software Browser yang dijalankan diatas sebuah system operasi

berinteraksi dengan modem atau perangkat keras lainnya yang

menghubungkan computer kita ke Internet melalui sebuah ISP.

c) Permintaan kita pada browser tadi sebelum diteruskan ke server tujuan, harus

diterjamahkan dahulu ke alamat IP (internet protocol) address, karena yang

kita ketikan di browser tadi adalah penamaan domain padahal server yang

terkoneksi ke Internet menggunakan alamat IP address yang unik dan juga

router bekerja terkoneksi ke router lainnya juga membaca IP address. Maka

alamat yang kita ketikan tadi ditanyakan terlebih dahulu ke mesin DNS

(Domain Named Service), tugas utama mesin DNS ini adalah melakukan

translasi nama domain ke alamat IP atau sebaliknya yang disimpan pada

sebuah database.

d) DNS akan mengembalikan permintaan kita tadi ke komputer kita dan browser

akan mengirim permintaan tadi ke router dengan IP address, dan router karena

hanya bisa membaca IP address akan meneruskan permintaan tadi sesuai

dengan jalan yang telah dibuat router sebelumnya, karena router ini ‘HIDUP’,

router saling memberikan informasi dirinya kepada router yang ada

disebelahnya.

e) pada saat website yang kita tuju ditemukan maka disisi kiri bawah browser

akan muncul tulisan ‘ WEB SITE FOUND, WAITING FOR REPLY’, dengan

menggunakan skema protocol tertentu maka permintaan kita tadi telah sampai

(42)

f) Server tujuan akan meneruskan permintaan kita ke server if.unikom.ac.id dan

mencari layanan yang kita inginkan, disini misalnya web server yang

menjalankan suatu layanan tertentu. Misalnya memunculkan

ilkom.unsri.ac.id/index.html. sesuai yang dikonfigurasi di server tujuan.

2.2.17 Hypertext Markup Language (HTML)

Hypertext Markup Language (HTML)adalah sebuah bahasa markup yang

digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah browser Internet. Secara umum, HTML memiliki

empat jenis elemen yaitu:

1. Structural, yaitu tanda yang menentukan level atau tingkatan sebuah teks

(misalnya sebagai heading, paragraf, kutipan, dan sebagainya).

2. Presentational, yaitu tanda yang menentukan tampilan sebuah teks (misalnya

cetak tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain).

3. Hypertext, yaitu tanda yang menunjukkan link ke bagian lain pada teks

tersebut atau ke dokumen lain.

4. Widget, yaitu tanda yang menghasilkan obyek-obyek tertentu seperti tombol,

garis horisontal, dan lain-lain.

2.2.18 JavaScript

JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4

Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang

dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan

September 1995. Bahasa ini awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi

(43)

Beberapa karakteristik JavaScript antara lain:

1. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.

2. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak

diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek tersebut.

3. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode HTML.

4. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan

5. Pengikatan secara dinamis.

6. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan.

7. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.

2.2.19 Cascading Style Sheets (CSS)

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang

digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa

markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat

halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara

yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak,

suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga

alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat

ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna

dengan menggunakan CSS.

Manfaat CSS dalam membuat website antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan CSS memungkinkan mendapatkan file yang kecil.

(44)

3. Lebih mudah untuk mengontrol style dari seluruh halaman website.

4. CSS memungkinkan meyembunyikan content dari web browser tapi masih di

index oleh google.

2.2.20 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan aplikasi professional untuk

mengedit HTML secara visual dan mengelola Web site serta pages.

Progaram aplikasi Macromedia Dreamweaver MX menyertakan banyak

perangkat yang berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS,

JavaScript Reference dan JavaScript Debugger. Selain itu aplikasi Macromedia

Dreamweaver juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML dan dokumen

teks lainnya secara langsung.

Fitur-fitur pengeditan yang ditampilkan secara visual oleh Macromedia

Dreamweaver dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman

Web tanpa harus menuliskan baris kode. Semua elemen dalam site dapat

ditampilkan dan di-drag dari panel-panel (yang terdapat didalam Macromedia

Dreamweaver) kedalam dokumen secara langsung dan cepat.

2.2.21 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar

untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat

lunak.

UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses

(45)

digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua

bidang yang membutuhkan pemodelan.

UML menyediakan jenis-jenis diagram untuk memodelkan pemrograman

berorientasi objek atau Object Oriented Programing (OOP). Dimana terdapat

beberapa diagram untuk menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk

mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sebuah sistem. Berikut ini adalah

jenis-jenis diagram yang digunakan :

1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan

fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use case diagram digunakan

untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use

case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Use case merupakan

konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akan terlihat di mata user.

Sedangkan Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang

yang berinteraksi dengan sebuah sistem aplikasi.

2. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan

interaksi antar objek di dalam sebuah sistem. Interaksi tersebut berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi

horizontal (objek-objek) dan dimensi vertical (waktu). Diagram ini juga

menggambarkan urutan even yang terjadi. Dan lebih detail dalam

(46)

kurang mampu menjelaskan detail dari sebuah algoritma, seperti loop dan

branching.

3. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah diagram yang menunjukkan hubungan antar

class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling

berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. Class itu sendiri yaitu dekripsi dari

kelompok object- object dengan property, perilaku (operasi), dan relasi yang

sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan

global atas sebuah sistem.

4. Activity Diagram

Activity Diagram adalah sebuah diagram yangmenggambarkan rangkaian

aliran dari aktifitas yang digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang

dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas

lainnya seperti use case atau interaksi.

5. Deployment Diagram

Deployment Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan tata

letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang

berjalan pada bagian-bagian hardware, menunjukkan hubungan komputer dengan

perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya.

6. Collaboration Diagram

Collaboration Diagram adalah sebuah diagram untuk memodelkan

interaksi antar object di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang

(47)

diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan

oleh object.

2.2.22 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam ERD). ERD digunakan

untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan

struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga macam simbol yang

digunakan yaitu :

1. Entity : suatu objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai,

sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

Entity digambarkan dengan simbol yang disebut rectangle.

2. Atribut : entity memilki elemen yang disebut atribut dan berfungsi

mendeskripsikan karakter dari entity. Atribut digambarkan dengan simbol

yang disebut ellips.

3. Hubungan : entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan

relationship (relasi). Hubungan digambarkan dengan simbol yang disebut

belah ketupat.

Terdapat beberapa hubungan dalam entity tersebut antara lain :

1. Hubungan satu ke satu (One To One)

Hubungan satu entity ke satu entity adalah jenis hubungan yang hanya dapat

(48)

2. Hubungan satu ke banyak (One To Many)

Hubungan satu entity ke banyak entity adalah jenis hubungan yang dapat

dilakukan satu entity dengan beberapa entity yang lain.

3. Hubungan banyak ke banyak (Many To Many)

Hubungan banyak entity ke banyak entity adalah jenis hubungan yang dapat

dilakukan oleh banyak entity dengan beberapa entity yang lain.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam

tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.

Menurut pendapat lain, normalisasi adalah proses pengelompokan atribut

atau field dari suatu relasi sehingga membentuk suatu relasi yang strukturnya

baik. Normalisasi merupakan suatu teknik dalam logical desain sebuah database.

Tujuan Normalisasi yaitu :

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data (redundansi)

2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

2.2.23 Google Maps

Google maps adalah sebuah layanan mapping online yang disediakan oleh

google. Layanan ini dapat diakses melalui situs http://maps.google.com. Pada

situs tersebut kita dapat melihat informasi geografis pada hampir semua wilayah

di bumi. Layanan ini interaktif, karena di dalamnya peta dapat digeser sesuai

(49)

Fasilitas yang terdapat pada google maps antara lain adalah menjelajah

peta, yaitu mencari lokasi tertentu, seperti hotel, tempat hiburan, lokasi bisnis, dan

menghitung rute dalam berkendaraan. Google maps dibuat dengan menggunakan

kombinasi dari gambar peta, database, serta objek-objek yang interaktif yang

dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, Javascript dan AJAX, dan beberapa

(50)

45

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap untuk mempelajari interaksi sistem yang

terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, data serta informasi yang

terkai0t yang ada di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI.

Tujuan dari analisis sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Menelusuri bagaimana sistem yang berjalan dengan memperhatikan proses

aliran data atau informasi dan pelaku sistem.

2. Mengevaluasi sistem sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kinerja

sistem informasi yang akan dikembangkan.

3. Mendapatkan kemungkinan pengembangan sistem yaitu pengembangan

terhadap proses dan subproses yang dapat dimodifikasi kearah yang lebih baik

atau akan lebih mudah digunakan dengan sistem yang terotomatisasi.

3.1.1 Analisis Masalah

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat adanya sistem

informasi geografis banjir di Bandung berbasis desktop. Dimana sistem informasi

geografis banjir berbasis desktop ini merupakan sistem informasi geografis lama

yang perlu pembaharuan dan pengembangan. Berdasarkan hal tersebut, maka

dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik, guna penyampaian informasi mengenai

daerah banjir tersebut dapat lebih bermanfaat bagi user. Sehingga penulis

(51)

dalam mengakses sistem informasi geografis tersebut dapat dilakukan kapan saja

dan dimana saja dengan menggunakan telepon seluler.

3.1.2 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan memberikan gambaran tentang

sistem yang saat ini sedang berjalan di LIPI Bandung. Analisis sistem yang

sedang berjalan ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja

sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.

Kemudian di dalamnya juga dapat diketahui tahapan-tahapan yang menerangkan

mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut,

bagaimana proses tersebut dapat dikerjakan, dan apa saja yang terlibat di dalam

proses tersebut. Berikut akan terlihat lebih jelas dalam Acivity diagram dibawah

Gambar

Gambar 3.1 Activity Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem Informasi Geografis Banjir Bandung
Tabel 3.4. Skenario Use Case Melihat Peta Daerah Banjir
Tabel 3.6. Skenario Use Case Mencari Lokasi Daerah Banjir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, sobean atau bisa disebutkan dalam artian ciri khas dari Kabupaten Buleleng merupakan upaya dalam pengembangan produk unggulan daerah yang merupakan

Untuk mempermudah dalam menentukan bilangan prima yang akan digunakan sebagai kunci publik dan private serta meningkatkan keamanan Kriptografi RSA (Rivest Shamir

Dan dari pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Kecamatan Medan Tembung adalah pada variabel desain (X3) hal ini

untuk melaksanakan kegiatan rembug warga maka upaya selanjutnya yaitu perencanaan program, merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan baik itu dalam bidang

Kesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang ditunjukkan untuk mengenal, mengevaluasi dalam mengendalikan semua faktor-faktor dan stres lingkungan di tempat kerja yang

(seperti kegiatan fumigasi) 1 tahun 2 tahun Musnah 3 Persetujuan Jadwal Retensi Arsip (JRA) Sampai Ditetapkan 3 tahun Permanen 4

Adapun manfaat dan sistem pengukuran kinerja yang baik menurut Lynch dan Cross (Yuwono dkk, 2002) antara lain: (1) Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan

Data pada Tabel 1 sampai Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian Gandasil D berpengaruh signifikan terhadap tinggi tajuk, banyaknya anakan, jumlah daun dan bobot tajuk,