ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Oleh
ARNIDA WAHYUNI LUBIS 117017006 / Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
OLEH
ARNIDA WAHYUNI LUBIS 117017006 / Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Nama Mahasiswa : ARNIDA WAHYUNI LUBIS
Nomor Pokok : 117017006
Program Studi : Akuntansi
Menyetujui, Komisi Pembimbing :
( Dr. Rina Bukit, SE, M.Si, Ak ) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak) Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
(Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA, CPA) (Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc)
Telah Diuji pada
Tanggal : 28 AGUSTUS 2013
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Dr. Rina Bukit SE, M.Si, Ak
Anggota : 1. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak
2. Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,CPA
3. Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak
ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Akuntansi Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya
penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menaerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
Medan, 28 AGUSTUS 2013 Penulis,
PENGEMBANGAN, TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN
ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode Purposive Sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah 51 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
THE INFLUENCE OF CAPITAL EXPENDITURE, RESEARCH AND DEVELOPMENT, TRANSACTION OF SPECIAL RELATIONSHIP
PARTY AND PROFITABILITY ON THE COMPANY VALUE OF THE MANUFACTURING COMPANIES REGISTERED
IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE
ABSTRACT
The purpose of this study was to simultaneously and partially test the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability on the company value. The population of this study was 131 manufacturing companies registered in the Indonesian Stock Exchange in 2012 and 51 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The result of this study showed that the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability had a significant influence on the company value.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tesis yang berjudul ―Pengaruh Belanja Modal, Penelitian dan Pengembangan, Dan Transaksi dengan Pihak Ketiga Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia‖ sebagai salah satu persyaratan pemenuhan untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara.
Penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan tesis ini, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTH&H,M.Sc (CTM),Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasasrjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding utama penulis dalam meyusun tesis ini.
4. Ibu Dr. Rina Bukit, SE, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak membantu dalam mengarahkan, membimbing dan memberikan saran kepada penulis dalam menyusun tesis ini.
5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran-saran kepada penulis didalam menyusun tesis ini.
6. Bapak Drs. Idhar Yahya, MBA, Ak , selaku dosen pembanding yang telah memberikan banyak masukan dan saran kepada penulis dalam penyempurnaan tesis ini.
9. Seluruh staf dan pegawai Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah membantu proses penyelesaian administrasi.
10. Secara khusus dan teristimewa kepada kedua orang tua yaitu Ayah (Drs. H. Ahlan Rawy Lubis, MA) dan Bunda (Hj. Tina Aslinda Nasution, S.PdI) yang senantiasa memberikan doa dan dukungan.
11. Kakak dan adik tercinta yaitu Yulida Khairina Lubis S.pd, Rizkiyah Try Putri Lubis S.pd, Ismil Khairi Lubis SKM yang telah banyak membantu, memberi semangat dan dukungan selama pendidikan.
12. Kepada rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yaitu Nur hayati, Putri, Lismawati, Dudi, Abdul Malik Motondang, Enda, Retno, Duma, Lias, Serniati, Putri, Wita, Viktor, Sufyan terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
13. Teman-teman sesama stambuk 2011 - 2012 lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu dan memberikan dukungan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan, sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Namun demikian besar harapan penulis, tesis ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 28 Agustus 2013 Penulis,
Nama : Arnida Wahyuni Lubis
Tempat / Tanggal Lahir : Sibolga / 16 Juni 1984
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke - : 2 (dua) dari 6 (enam) bersaudara
Alamat : Jalan Pertiwi Baru N0. 01 Medan
Telepon : 081370127006
Orang Tua ( Ayah ) : Drs. H. Ahlan Rawy Lubis, MA
( Ibu ) : Hj. Tina Aslinda Nasution, S. PdI
Pendidikan
2011 - 2013 : Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
2002 – 2006 : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
1999 – 2002 : Madrasah Aliyah Negeri 2 Medan
1996 – 1999 : Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Medan
Halaman
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Originalitas Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Landasan Teori ... 7
2.1.1 Nilai Perusahaan ... 7
2.1.2 Teori Agency ... 12
2.1.3 Keputusan Investasi ... 13
2.1.4 Pengeluaran Modal ... 14
2.1.5 Penelitian dan Pengembangan ... 15
2.1.6 Transaksi Pihak Hubungan Istimewa ... 17
2.1.7 Profitabilitas ... 21
2.2 Review Penelitian Terdahulu ... 23
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 27
3.1 Kerangka Konsep ... 27
3.2 Hipotesis ... 31
BAB IV METODE PENELITAN ... 32
4.1.Jenis Penelitian ... 32
4.2.Lokasi Penelitian ... 32
4.6.1. Uji Asumsi Klasik ... 38
4.6.1.1.Uji Normalitas ... 39
4.6.1.2.Uji Multikolinearitas ... 40
4.6.1.3.Uji Autokorelasi ... 40
4.6.1.4.Uji Heteroskedastisitas ... 41
4.6.2 Pengujian Hipotesis ... 42
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 43
5.1. Uji Asumsi Klasik ... 43
5.1.1.Uji Normalitas ... 43
5.1.2.Uji Multikolinearitas ... 46
5.1.3.Uji Autokorelasi ... 49
5.1.4.Uji Heteroskedastisitas ... 50
5.2Pengujian Hipotesis ... 52
5.2.1Uji Simultan (uji F) ... 52
5.2.2Uji Parsial (uji T) ... 53
5.3Pembahasan ... 54
5.3.1 Hasil Analisis Persamaan Regresi ... 54
5.3.2 Hasil Analisis Data Uji Hipotesis ... 57
5.3.3 Pengaruh Pengeluaran Modal Terhadap Nilai Perusahaan... 60
5.3.4 Pengaruh Penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan... 61
5.3.5 Pengaruh Transaksi Pihak Hubungan Istimewa Terhadap Nilai Perusahaan ... 61
5.3.6 Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan ... 62
Nomor Judul Halaman
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 25
4.1 Proses Pengambilan Sampel ... 33
4.2 Definisi Operasional Variabel ... 36
5.1.1 Hasil Uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 45
5.1.2 Nilai Koefisien Determinasi ... 46
5.1.3 Hasil Uji Collinearity Statistics ... 47
5.1.4 Hasil Uji Condition Index ... 48
5.1.5 Hasil Uji Durbin-Watson .. ... 49
5.1.6 Hasil Regresi Uji-F ... 52
5.1.7 Hasil Regresi Uji-T ... 54
5.1.8 Hasil Analisis Regresi Hipotesis Pertama ... 55
5.1.9 Hasil Regresi Uji F ... 57
5.1.10 Hasil Regresi Uji T... 58
Nomor Judul Halaman
3.1 Kerangka Konsep ... 25
5.1 Grafik Normal P-Plot ... 43
5.2 Grafik Histogram ... 44
Nomor Judul Halaman
1. Jadwal Penelitian ... 68
2. Proses Pengambilan Sampel ... 69
3. Data Penelitian ... 73
PENGEMBANGAN, TRANSAKSI PIHAK HUBUNGAN
ISTIMEWA DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial. Populasi dalam penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012 sebanyak 131 perusahaan. Adapun metode yang digunakan adalah metode Purposive Sample dimana perusahaan yang masuk dalam kriteria adalah 51 perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
THE INFLUENCE OF CAPITAL EXPENDITURE, RESEARCH AND DEVELOPMENT, TRANSACTION OF SPECIAL RELATIONSHIP
PARTY AND PROFITABILITY ON THE COMPANY VALUE OF THE MANUFACTURING COMPANIES REGISTERED
IN THE INDONESIAN STOCK EXCHANGE
ABSTRACT
The purpose of this study was to simultaneously and partially test the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability on the company value. The population of this study was 131 manufacturing companies registered in the Indonesian Stock Exchange in 2012 and 51 of them were selected to be the samples for this study through purposive sampling technique. The result of this study showed that the influence of capital expenditure, research and development, transaction of special relationship party and profitability had a significant influence on the company value.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan dalam industri manufaktur tersebut
dikelompokkan menjadi beberapa sub kategori industri. Banyaknya perusahaan dalam industri
dan kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan antar perusahaan.
Persaingan membuat setiap perusahaan berusaha meningkatkan kinerja untuk
mencapai tujuan seperti laba yang tinggi. Investor memerlukan informasi perusahaan seperti
laporan keuangan, dimana investor akan melakukan berbagai analisis terkait dengan keputusan
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan melalui informasi yang salah satunya berasal
dari laporan keuangan perusahaan.
Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan
diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Bringham dan Gapenski,
1996), Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan.
Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari
saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi.
Menurut Hidayat (2010) keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko
yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti
menaikkan kemakmuran pemegang saham. Harga pasar dari saham perusahaan
yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai
pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang profitabilitas perusahaan pada
masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum
apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dalam
pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham.
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga
investor akan merespon positif keadaan tersebut dan nilai perusahaan akan
meningkat (Sujoko dan Soebintoro, 2007).
Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai aset yang dimiliki
perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat
berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak
dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga
saham adalah seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan
keuntungan yang diperoleh para pemegang saham atau price earning ratio (PER).
Usman, (2001) dan Bahagia, (2008).
Nilai perusahaan dapat dilihat dari price earning ratio (PER). Semakin
tinggi price earning ratio (PER) dapat mempengaruhi harga saham. Apabila price
earning ratio (PER) tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai
perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila price earning ratio (PER) kecil maka
harga saham perusahaan juga rendah.
Peneliti memfokuskan hanya pada pengeluaran modal, penelitian dan
untuk mengetahui tingginya nilai perusahaan sehingga dapat memakmurkan
pemegang saham maka tindakan manajemen untuk menentukan penggunaan
sumber dana di dalam perusahaan akan memperoleh keuntungan.
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalam
peralatan dan mesin perusahaan. Menurut Gaver (1993), kesempatan investasi
merupakan nilai perusahaan yang besarnya tergantung pada
pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen pada masa yang akan datang. Dimana
pengeluaran modal merupakan pilihan investasi yang diharapkan akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan akan menambah nilai dari
perusahaan. Sehingga kemakmuran pemegang saham secara maksimum
meningkat (Hasnawati, 2005).
Penelitian dan pengembangan adalah pengeluaran yang menjadi
pendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru,
mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi
perusahaan. David (2009), menyatakan berinvestasi pada penelitian dan
pengembangan diharapkan penjualan produk atau jasa yang superior dan
memberikan keunggulan kompetitif. Anggaran penelitian dan pengembangan
diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru dengan meningkatkan
kualitas produk. Penelitian dan pengembangan merupakan strategi manajemen
dalam pengembangan produk yang akan meningkatkan nilai perusahaan dengan
perusahaan akan meningkat dan harga pasar saham juga akan berpengaruh
(Arieska dan Gunawan, 2011).
Transaksi pihak hubungan istimewa adalah transaksi antara pihak-pihak
yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai
kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh
siknifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional.
Transaksi pihak hubungan istimewa diukur dengan jumlah aktiva piutang atau
pemberian pinjaman dengan pihak berelasi.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono,
2001). Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil
bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Dengan demikian bagi investor
jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas . Rasio
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
yang diukur dengan rasio return on asset (ROA) menunjukkan penjualan bersih
perusahaan atas total aktiva. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin
tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.
Berdasarkan penelitian Kusumajaya (2011), ada beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan,
kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran
perusahaan. Namun peneliti ini memfokuskan pada faktor pengeluaran modal
dengan alasan untuk mengetahui pengeluaran yang digunakan dalam peralatan
dan mesin dalam periode satu tahun dengan harga perolehan. Hayati (2011)
meningkatkan profitabilitas dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan
mengukur pembelian atau penjualan properti. Penelitian ini berbeda dengan
penelitian sebelumnya yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengeluaran
modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur pada tahun
2012.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini: Apakah pengaruh pengeluaran modal,
penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan dan parsial ?
1.3Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan: Untuk menguji
pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak
hubungan istimewa dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan secara simultan
dan parsial
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan
peneliti khususnya mengenai pengaruh pengeluaran modal, penelitian dan
pengembangan, transaksi pihak hubungan istimewa dan profitabilitas
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
para manajer dalam upaya memaksimalkan nilai perusahaan sebagai tujuan
utama perusahaan
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
sumber referensi
1.5 Originalitas Penelitian
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Kusumajaya (2011).
Adapun perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah :
1. Variabel Independen penelitian terdahulu adalah pengeluaran modal dan
pertumbuhan perusahaan sedangkan pada penelitian ini variabel independen
meliputi pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak
hubungan istimewa, dan profitabilitas
2. Variabel Dependen penelitian terdahulu adalah kinerja perusahaan sedangkan
pada penelitian ini adalah nilai perusahaan
3. Penelitian terdahulu menggunakan Variabel Moderating
4. Penelitian terdahulu menggunakan rasio nilai perusahaan price book value
(PBV) dan rasio profitabilitas menggunakan return on investment (ROI)
sedangkan penelitian ini rasio nilai perusahaan diukur dengan price Earning
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Nilai Perusahaan
Animah dan Ramadhani (2010) mengemukakan bahwa nilai perusahaan
penting karena nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya
kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik
perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan tingkat kemakmuran
pemegang saham (Horne, 1998). Kekayaan pemegang saham dan perusahaan
dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari
keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset. Menurut Hidayat
(2010) keuntungan yang tinggi disertai dengan resiko yang bisa dikelola,
diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan
kemakmuran pemegang saham. Harga pasar dari saham perusahaan yang
terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar
perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset
perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang
investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan pada
masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba sekarang atau jangka
jangka pendek untuk meningkatkan laba masa depan atau jangka panjang. Karena
baik keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang sangat penting, teori
perusahaan (theory of the firm) sekarang mempostulatkan bahwa maksud atau
tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai
perusahaan (value of the firm). Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas semua
keuntungan perusahaan yang diharapkan di masa depan. Nilai dari perusahaan
bergantung tidak hanya pada kemampuan menghasilkan arus kas, tetapi juga
bergantung pada karakteristik operasional dan keuangan dari perusahaan yang
diambil alih. Beberapa variabel kuantitatif yang sering digunakan untuk
memperkirakan nilai perusahaan sebagai berikut (Jansen, 1976) :
1) Nilai Buku
Nilai buku per lembar saham (BVS) digunakan untuk mengukur nilai
shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan
cara membagi total shareholders equity dengan jumlah saham yang beredar.
Adapun komponen dari shareholders equity yaitu agio saham (paidup capital in
excess of par value) dan laba ditahan (retainedearning).
2) Nilai Appraisal
Nilai appraisal suatu perusahaan dapat diperoleh dari perusahaan
appraisal independent. Teknik yang digunakan oleh perusahaan appraisal sangat
beragam, bagaimanapun nilai ini sering dihubungkan dengan biaya penempatan.
Metode analisis ini sering tidak mencukupi dengan sendirinya karena nilai aktiva
individual mempunyai hubungan yang kecil dengan kemampuan perusahaan
secara keseluruhan dalam kegunaan dalam menghasilkan earnings dan kemudian
suatu perusahaan akan bermanfaat sewaktu digunakan dalam penghubungan
dengan metode penilaian yang lain. Nilai appraisal juga akan berguna dalam
situasi tertentu seperti dalam perusahaan keuangan, perusahaan sumber daya alam
atau bagi suatu organisasi yang beroperasi dalam keadaan rugi. Kegunaan dari
nilai appraisal akan menghasilkan beberapa keuntungan. Nilai perusahaan yang
berdasarkan appraiser independent juga akan menghasilkan pengurangan
good-will dengan meningkatkan harga aktiva perusahaan yang telah dikenal. Good-will
dihasilkan sewaktu nilai pembelian suatu perusahaan melebihi nilai buku dari
aktivanya.
3) Nilai Pasar Saham
Nilai pasar saham sebagaimana dinyatakan dalam kuotasi pasar modal
adalah pendekatan lain untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis.
Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas utama dan secara luas
diperdagangkan, sebuah nilai pendekatan dapat dibangun berdasarkan nilai pasar.
Pendekatan nilai pasar adalah salah satu yang paling sering dipergunakan dalam
menilai perusahaan besar. Bagaimanapun nilai ini dapat berubah secara cepat.
Faktor analisis berkompetisi dengan pengaruh spekulatif murni dan berhubungan
dengan sentimen masyarakat dan keputusan pribadi. 4) Nilai ―Chop-Shop‖
Pendekatan ―Chop-Shop‖ untuk valuasi pertama kali diperkenalkan oleh
Dean Lebaron dan Lawrence Speidell of Batterymarch Financial Management.
Secara khusus, ia menekankan untuk mengidentifikasi perusahaan multi industry
Pendekatan ini mengkonseptualisasikan praktik penekanan untuk membeli aktiva
di bawah harga penempatan mereka.
5) Nilai Arus Kas
Pendekatan arus kas untuk penilaian dimaksudkan agar dapat
mengestimasi arus kas bersih yang tersedia untuk perusahaan yang menawarkan
sebagai hasil merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas ini kemudian akan
ditentukan dan akan menjadi jumlah maksimum yang harus dibayar oleh
perusahaan yang ditargetkan. Pembayaran awal kemudian dapat dikurangi untuk
menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Terdapat tiga jenis penilaian yang
berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market
value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham
menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan pembukuan nilai saham di
pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk
memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore,
2005). Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama
perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Husnan (2000) nilai perusahaan merupakan
harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut
dijual. Sedangkan menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar
atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang
perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya
tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan
di masa depan.
Menurut Brigham & Houston (2001) terdapat beberapa pendekatan
analisis rasio dalam pengukuran nilai perusahaan terdiri dari pendekatan price
earning ratio (PER), price book value ratio (PBVR), market book ratio (MBR),
deviden yield ratio, dan deviden payout ratio (DPR). Dalam penelitian ini nilai
perusahaan diukur dengan price earning ratio (PER).
Penelitian ini mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan (Price
Earning Ratio) PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan
antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.
Usman, (2001) dan Bahagia, (2008)
Rumus yang digunakan adalah :
Saham
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah :
a. Tingkat pertumbuhan laba
b. Capital Expenditure
c. Research and Diplopment
Menurut Yusuf, (2005) dan Bahagia, (2008), PER dapat dijelaskan sebagai
berikut semakin tinggi pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata
lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini
dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari
pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan
yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang
tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga
kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
2.1.2 Teori Keagenan
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori keagenan
mendeskripsi pemegang saham sebagai principal dan manajemen sebagai agen.
Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekrja
demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu manajemen diberikan sebagai
kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham.
Oleh karena itu, manajemen wajib mempertanggungjawabkan semua upayanya
kepada pemegang saham.
Karena unit analisis dalam teori keagenan adalah kontrak yang melandasi
hubungan antara prinsipal dan agen, maka fokus dari teori ini adalah pada
penentuan kontrak yang paling efisien yang mendasari hubungan antara prinsipal
dan agen. Untuk memotifasi egen maka prinsipal merancang suatu kontrak agar
dapat mengakomodasi kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak
keagenan. Kontrak yang efesien adalah kontrak yang memenuhi dua faktor, yaitu
(1) agen dan prinsipal memiliki informasi yang simetris artinya baik agen maupun
prinsipal memilki kualitas dan jumlah informasi yang sama sehingga tidak
sendiri, (2) resiko yang dipikul agen berkaitan dengan imbal jasanya adalah kecil
yang berarti agen mempunyai kepastian yang tinggi mengenai imbalan yang
diterimanya.
Pada kenyataannya informasi simetris itu tidak pernah terjadi, yang
berarti kontrak efisien tidak pernah terlaksana sehingga hubungan agen dan
prinsipal selalu dilandasi oleh asimetri informasi. Agen sebagai pengendali
perusahaan pasti memiliki informasi yang lebih baik dibandingkan dengan
prinsipal.
Disamping itu, karena verifikasi sangat sulit dilakukan, maka tindakan
agen pun sangat sulit untuk diamati. Dengan demikian, membuka peluang agen
untuk memaksimalkan kepentingannya sendiri dengan melakukan tindakan yang
bersifat oportunistis yang merugikan prinsipal, baik memanfaatkan aset
perusahaan untuk kepentingan pribadi, perekayasaan kinerja perusahaan, maupun
mangkir kerja.
2.1.3 Keputusan Investasi
Keputusan investasi yang dibuat oleh manajemen adalah suatu tindakan
manajemen untuk menentukan penggunaan sumber dana di dalam perusahaan
untuk jangka waktu yang dikehendaki dengan harapan akan memperoleh
keuntungan selama jangka waktu tersebut.
Menurut Helfert, keputusan investasi merupakan kekuatan
penggerak u t a m a dari setiap sistem usaha. Ini mendukung strategi persaingan
y a n g dikembangkan manajemen berdasarkan perencanaan untuk menjalankan
Modal Kerja (saldo kas, piutang yang jatuh tempo d a r i pelanggan dan
persediaan dikurangi kredit dagang dari pemasok dan kewajiban
lancar normal lainnya)
Bangunan, mesin, peralatan (Capital Expenditure)
Program pembelanjaan utama (penelitian dan pengembangan /
R&D, pengembangan produk atau jasa, program promosi)
Investasi selalu berhadapan dengan resiko ketidakpastian karena pengeluran
dilakukan pada saat sekarang tetapi manfaatnya akan diterima dalam waktu
mendatang. Masa yang akan datang berhadapan dengan berbagai perubahan
seperti perubahan nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, tingkat bunga, kondisi
politik ekonomi sosial dan keamanan. Semakin besar ketidaktahuan
akan laju perubahan mengenai faktor itu dimasa yang akan datang menyebabkan
semakin besarnya resiko yang dihadapi.
2.1.4 Pengeluaran Modal
Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap yang memberikan
manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah
pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau
menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset (Nakman,
Pengeluaran Modal dapat diaktegorikan :
1. Pengeluaran modal tanah
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk pembelian/pengeluaran
sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan sampai tanah dimaksud
dalam kondisi siap pakai.
2. Pengeluaran modal peralatan dan mesin
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian,
dan peningkatan kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor
yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai
peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
3. Pengeluaran modal gedung dan bangunan
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian,
gedung dan bangunan yang menambah dalam kondisi siap pakai.
Penulis meneliti dengan adanya pengeluaran modal peralatan dan mesin ini
meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan dengan harga
perolehan dimana kas atau setara kas dibayarkan untuk memperoleh suatu aset
tetap.
2.1.5 Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan adalah pengeluaran yang menjadi
pendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru,
mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi
perusahaan. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk perlu
berinvestasi pada penelitian dan pengembangan karena mereka percaya bahwa
investasi semacam ini akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan
yang memberi mereka keunggulan kompetitif (David, 2009). Anggaran penelitian
dan pengembangan diarahkan untuk mengembangkan produk-produk baru
sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan kualitas produk, atau untuk
memperbaiki proses produksi sehingga dapat menekan biayanya.
Manajemen fungsi penelitian dan pengembangan yang efektif
membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi penelitian
dan pengembangan dan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya. Semangat kemitraan
dan sikap saling percaya antara manajer umum dengan manajer penelitian dan
pengembangan tampak nyata di perusahaan- perusahaan terbaik saat ini. Para
manajer di berbagai perusahaan tersebut secara bersama-sama mengeksplorasi,
menilai, dan memutuskan apa, kapan, di mana, mengapa, dan berapa biaya untuk
penelitian dan pengembangan. Prioritas, biaya, manfaat, risiko, dan hasil yang
terkait dengan aktivitas penelitian dan pengembangan didiskusikan dan dibagi
secara terbuka. Oleh karenanya, misi penelitian dan pengembangan secara
keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, membantu
peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas
produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas
kapabilitas teknologi perusahaan (David, 2009)
Pendekatan untuk menentukan alokasi anggaran penelitian dan
pengembangan yang lazim digunakan adalah penggunaan pengeluaran biaya iklan
yang memberikan peluang dalam keputusan investasi untuk penelitian dan
pengembangan produknya.
2.1.6 Transaksi Pihak Hubungan Istimewa
Pengertian Transaksi Pihak Hubungan Istimewa Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 7
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 7
(IAI) tentang pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
diberikan definisi sebagai berikut :
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pihak-pihak yang
dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai kemampuan
untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak
lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Transaksi antara
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber
daya atau kewajiban antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
tanpa menghiraukan apakah suatu harga diperhitungkan.
Dalam penjelasan definisi tersebut diuraikan lebih lanjut bahwa termasuk
sebagai pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah (PSAK N0 7,
IAI) :
a.) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah
pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding
companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)
b.) Perusahaan asosiasi (associated company). Perorangan yang memiliki,
baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan
dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan
mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya
dengan perusahaan pelapor)
c.) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris,
direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat
orang-orang tersebut
d.) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara
dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang
yang diuraikan dalam (c) atau (d), atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup
perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau
pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan
perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan pelapor.
Pihak-pihak berikut tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa:
a.) penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum (public
utilities), departemen dan instansi pemerintah
Dalam pelaksanaan urusan normal dengan perusahaan pelapor (meskipun
pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan suatu perusahaan atau
b.) Satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak franchise, distributor
atau perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan mengadakan
transaksi usaha dengan volume yang signifikan, semata-mata karena
ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
Persoalan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan seringkali melaksanakan kegiatannya secara terpisah- pisah
melalui anak perusahaan dan atau perusahaan afiliasi, memperoleh kepentingan
dalam perusahaan lain - untuk tujuan investasi atau untuk alasan perniagaan -
dalam proporsi yang cukup untuk mengendalikan atau melaksanakan pengaruh
yang signifikan dalam pengambilan keputusan keuangan dan operasi perusahaan
penerima investasi.
Hubungan istimewa dengan suatu pihak dapat mempunyai dampak atas
posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pelapor. Pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan transaksi yang tidak akan
dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi
antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa juga dapat dilakukan
dengan harga yang berbeda dengan transaksi serupa yang dilakukan antara
pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Posisi keuangan dan hasil usaha
dari suatu perusahaan dapat terpengaruh oleh hubungan istimewa dengan suatu
pihak walaupun tidak terjadi sesuatu transaksi dengan pihak tersebut. Suatu
hubungan istimewa dapat mempengaruhi transaksi perusahaan pelapor dengan
pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan dapat mengakhiri hubungan
dengan suatu mitra dagangnya karena induk perusahaan telah mengakuisisi suatu
mitra dagang terdahulu. Di samping itu, suatu tindakan dapat tertunda karena
pengaruh yang signifikan dari pihak lain. Sebagai contoh, suatu anak perusahaan
dapat diinstruksikan oleh induknya untuk tidak ikut serta dalam riset dan
pengembangan (PSAK N0 7, IAI)
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa mungkin mempunyai suatu
tingkat keluwesan dalam proses penentuan harga, yang tidak terdapat dalam
transaksi antara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Suatu cara
untuk menentukan harga dalam suatu transaksi antara pihak yang mempunyai
hubungan istimewa adalah dengan metode harga pasar bebas yang dapat
diperbandingkan. Bila barang atau jasa dipasok dalam suatu transaksi antara pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, dan keadaan yang bersangkutan itu adalah
serupa dengan keadaan dalam transaksi perdagangan normal, metode ini sering
digunakan. Metode ini juga sering digunakan untuk menentukan biaya
pembelanjaan bila barang dialihkan antara pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sebelum dijual kepada pihak yang independen, metode harga penjualan
kembali (resale price) sering digunakan (IAI)
Berikut ini adalah contoh situasi transaksi antara pihak yang mempunyai
hubungan istimewa mungkin memerlukan pengungkapan oleh suatu perusahaan
pelapor:
1. pembelian atau penjualan barang
2. pembelian atau penjualan properti dan aktiva lain
3. pemberian atau penerimaan jasa
5. pendanaan (termasuk pemberian pinjaman dan penyetoran modal baik
secara tunai maupun dalam bentuk natura)
6. garansi dan penjaminan (collateral)
7. kontrak manajemen
Agar pembaca laporan keuangan dapat mendapatkan gambaran tentang
pengaruh hubungan istimewa, perusahaan pelapor wajib mengungkapkan adanya
hubungan istimewa bila terdapat pengendalian (control), sehubungan dengan
transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PSAK N0 7, IAI)
Jika terdapat transaksi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
perlu diungkapkan hakekat transaksi dan unsur-unsur transaksi yang diperlukan
agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Unsur-unsur ini biasanya
mencakup:
1. suatu petunjuk mengenai volume transaksi, baik jumlahnya maupun
proporsinya
2. jumlah atau proporsi pos-pos terbuka (outstanding items)
3. kebijakan harga.
Penelitian ini mengukur transaksi pihak hubungan istimewa dengan aktiva piutang
atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi apakah meningkatkan nilai
perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan.
2.1.7 Profitabilitas
Laporan keuangan merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan
apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya pemilik, dan dari laporan
keuangan tersebut parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen
akan datang, oleh karena itu pengguna laporan keuangan dapat membuat prediksi
atas laba perusahaan untuk masa yang akan datang berdasarkan signal yang
disediakan oleh manajemen melalui laba yang dilaporkan. Hughes (1986) dan
Hartono (2000), menunjukkan bahwa nilai laporan keuangan seperti laba bersih
perusahaan yang dianggap sebagai signal yang menunjukkan nilai dari
perusahaan. Hartono (2000) menunjukkan bahwa laba dan arus kas periode lalu
mempunyai manfaat untuk memprediksi laba dan arus kas satu tahun ke depan.
Menurut ruang lingkupnya, ada tiga konsep laba yang dikemukakan Financial
Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of Financial Accounting
Concept (SFAC) no.5, yaitu earnings, net income, dan comprehensive income.
Sebagaimana dikutip Hudayati (1999), pengertian earnings adalah kenaikan
ekuitas atau aktiva neto suatu perusahaan yang disebabkan karena aktivitas pokok
maupun aktivitas di luar usaha selama periode tertentu. Earnings mempunyai
empat komponen, yaitu revenues, expenses, gains, dan loses. Adapun net income
adalah earnings ditambah atau dikurangi pengaruh perubahan akuntansi tahun
lalu, sedangkan comprehensive income adalah net income ditambah atau
dikurangi berbagai kenaikan aktiva yang tidak disebabkan oleh setoran modal
pemilik, yang biasa disebut sebagai No Owner Change in Equity atau dapat juga
disebut laba bersih setelah pajak (Earning After Tax).
Rasio Profitabilitas
Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifias
Manfaat Rasio Profitabilitas
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode.
2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang.
3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri
5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal pinjaman maupun modal sendiri
Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan menggunakan Return on
Asset (ROA) menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas total aktiva (Syafri,
1998).
2.2 Review Penelitian Terdahulu
Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai
kaitan antara beberapa indikator pengukuran nilai perusahaan dapat dilihat dari
penelitian Andriyani (2007) yang bertujuan untuk menguji pengaruh
pertumbuhan perusahaan dan perubahan harga saham terhadap kebijaksanaan
pengeluaran modal. Dan hasil penelitian yang diperoleh menyaatakan bahwa
Pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap harga perubahan
saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang adanya pertumbuhan perusahaan
akan direspon secara positif oleh investor, sehingga meningkatkan harga saham
dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap
melakukan pertumbuhan maka manajer menetapkan pengeluaran modal yang
lebih banyak menggunakan aktiva tetap.
Tujuan penelitian Kusumajaya (2011) adalah untuk mengetahui
pengaruh pengeluaran modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas
dan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang didapat adalah pengeluaran modal
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, pengeluaran
modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan dan
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hayati (2011) bertujuan untuk
mengetahui apakah transaksi pihak hubungan istimewa merupakan insentif untuk
meningkatkan profitabilitas. Perusahaan yang melakukan transaksi pihak
hubungan istimewa apriori merugikan mempunyai akrual diskresioner yang lebih
tinggi dibanding perusahaan yang tidak melakukan transaksi pihak hubungan
istimewa.
Syaiful (2005) meneliti apakah pengertian dan perlakuan akuntansi
belanja barang dan belanja modal. Standart akuntansi berpengaruh positif
terhadap belanja barang dan modal.
Sedangkan Wandi (2007) adalah Pengungkapan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang
didapat adalah transaksi related party transaction berpengaruh terhadap nilai
Berikut ini beberapa penelitian terdahulu yang menjadi pembanding peneliti
dalam melakukan penelitian
Tabel 2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
NO Nama
direspon secara positif oleh investor, sehingga meningkatkan harga saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kebijaksanaan pengeluaran modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan melakukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas,
pertumbuhan
perusahaan, pertumbuhan
perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan dan
profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
melakukan RPT apriori merugikan mempunyai akrual diskresioner yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang tidak melakukan RPT. terhadap belanja barang
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan
merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan
tersebut dijual. Fakta menunjukkan bahwa nilai kekayaan yang ditunjukkan pada
neraca tidak memiliki hubungan dengan nilai pasar dari perusahaan. Hal ini
disebabkan karena perusahaan memiliki kekayaan yang tidak bisa dilaporkan
dalam neraca seperti manajemen yang baik, reputasi yang baik dan prospek yang
cerah (Suryandari, 2009).
Pengeluaran Modal (X1)
Transaksi Pihak Hubungan Istimewa(X3)
Profitabilitas
(X4)
Nilai
Perusahaan (Y) Penelitian dan
Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum
apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dari
pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham.
Pengaruh pengeluaran modal terhadap nilai perusahaan
Menurut Gaver (1993), kesempatan investasi merupakan nilai perusahaan
yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen dimasa yang akan datang. Dimana pengeluaran modal merupakan
pilihan investasi yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih
besar dan akan menambah nilai dari perusahaan. Sehingga kemakmuran
pemegang saham secara maksimum meningkat (Hasnawati, 2005) yang diukur
dengan menggunakan harga saham.
Nilai perusahaan juga didefenisikan sebagai nilai pasar karena nilai
perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum
apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005). Sehingga dalam
pengertian tersebut nilai perusahaan diukur dengan menggunakan harga saham.
Penelitian Syaiful (2011), yang menemukan bahwa pengeluaran modal
yang dihasilkan dari perlakuan akuntansi, pengeluaran barang dan pengeluaran
modal memiliki informasi atau berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh penelitian dan pengembangan terhadap nilai perusahaan
Menurut David (2009), menyatakan berinvestasi pada penelitian dan
pengembangan akan menghasilkan produk atau jasa yang superior dan
memberikan dan memberi keunggulan kompetitif.
Anggaran penelitian dan pengembangan diarahkan untuk
mengembangkan produk-produk baru dengan meningkatkan kualitas produk.
Penelitian dan pengembangan merupakan strategi manajemen dalam
pengembangan produk yang akan meningkatkan nilai perusahaan dengan
persentase penjualan sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan
meningkat dan harga pasar saham juga akan berpengaruh (Arieska dan Gunawan,
2011).
Pengaruh transaksi pihak hubungan istimewa terhadap nilai perusahaan
Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya melalui anak perusahaan
atau pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan tujuan investasi.
Hubungan istimewa dengan suatu pihak mempunyai dampak positif keuangan dan
hasil usaha perusahaan sehingga dengan aktiva piutang atau pemberian pinjaman
dengan pihak berelasi akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Penelitian Hayati (2011), yang menemukan bahwa transaksi pihak
hubungan istimewa merupakan insentif untuk meningkatkan profitabilitas yang
memiliki informasi atau berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Dari sudut pandang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat
dari analisis laporan keuangan sedangkan sudut pandang manajemen, analisis
laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi
kondisi-kondisi di masa depan maupun, yang lebih penting lagi, sebagai titik awal untuk
melakukan perencanaan langkah-langkah akan meningkatkan kinerja perusahaan
Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka
harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan
memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan
melibatkan membandingkan kinerja perusahaan dengan kinerja
perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi tren posisi keuangan
dari waktu ke waktu. Studi-studi ini akan membantu manajemen
mengidentifikasikan berbagai kekurangan yang mereka miliki dan kemudian
mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerjanya (Brigham dan Houston,
2004).
Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan. Robert (1997) mengungkapkan bahwa rasio profitabilitas
menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini
ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga
meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen
perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikan
permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan menaikkan
harga saham tersebut di pasar modal.
Peranan pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak
hubungan istimewa, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
Manajemen sebuah perusahaan dapat mempergunakan pengeluaran
modal untuk penambahan peralatan dan mesin. Tetapi ancaman kebangkrutan
untuk menjadi lebih berhati-hati dan tidak menghambur-hamburkan uang para
pemegang saham. Pembelanjaan yang dilakukan oleh manajemen keuangan akan
perbandingan sumber dana perusahaan dalam membiayayi operasional perusahan.
Pengeluaran untuk memperoleh aset tetap (peralatan dan mesin) menggunakan
kas atau setara kas, pengeluaran biaya iklan dan biaya pomosi dan pemberian
pinjaman dengan pihak berelasi serta kemampuan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan produktivitas dan efisiensi perusahaan yang akhirnya tujuan
utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melelui peningkatan
kemakmuran pemilik atau pemegang saham.
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual bagi perusahaan yang menerbitkan
saham di pasar modal. Harga saham yang diperjualbelikan di bursa merupakan
indikator nilai perusahaan (Husnan, 1998)
3.1.1 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian emperis yang telah
dilakukan sebelumnya, maka hipotesis untuk penelitian ini sebagai berikut :
Pengeluaran modal, penelitian dan pengembangan, transaksi pihak hubungan
istimewa dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dimana terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan dalam penelitian ini
merupakan hubungan kausal yaitu sebab akibat, dimana ada variabel eksogen
(bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogen (terikat) yaitu
variabel yang di pengaruhi.
4.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan
pengambilan data tahun 2012 dengan situs internet : (www.idx.co.id)
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan semua anggota dari obyek yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai situs www.idx.co.id. Pemilihan sampel
perusahaan manufaktur dengan jumlah populasi sebanyak 131 perusahaan.
Sedangkan sampel adalah sekumpulan sebagian anggota dari objek yang
diteliti. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling jenis judgement sampling yaitu sampel dipilih dengan menggunakan
pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah
penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 2006). Kriteria-kriteria yang
digunakan dalam pemilihan sampel yaitu :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan secara
lengkap pada tahun 2012.
Alasan mengambil data laporan posisi keuangan pada tahun 2012 adalah
sesuai dengan pernyataan dalam IFRS dimana dalam laporan posisi keuangan
tahun 2012 yang disebut dengan posisi keuangan IFRS pembuka atau posisi
keuangan yang terbaru (opening IFRS statement of financial position) dan 51
perusahaan yang memiliki data variabel yang diteliti sebagai pendukung data.
Tabel 4.1 Proses Pengambilan Sampel
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 131
Indonesia dengan situs www.idx.co.id tahun 2012
2 Jumlah populasi yang tidak memiliki data lengkap (80)
Jumlah sampel terpilih 51
4.4Metode Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data digunakan adalah dengan cara mengumpulkan,
mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur yang dipublikasikan oleh BEI melalui laporan keuangan yang
diunduh dari www.idx.com
4.5Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel
dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Pemberian
definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan keraguan atau
bias yang mungkin terjadi. Berikut ini variabel–variabel yang terkait dalam
1. Nilai Perusahaan (Variabel dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi
oleh variabel independen (Husein, 2003).
Variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini nilai perusahaan yang
diukur dengan price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang mengukur seberapa
besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang
diperoleh para pemegang saham.
Satuan pengukuran PER adalah dalam persentase.
%
dikarenakan bahwa prospek perusahaan dimasa yang akan datang dilihat dari
pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih
yang tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang
tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari perusahaan yang memiliki
tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang
tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga
kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
2. Pengeluaran modal (X1)
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk penambahan/penggantian , dan
memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan
mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai. Pengeluaran modal peralatan dan
mesin ini meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai perusahaan
dengan harga perolehan dimana kas atau setara kas dibayarkan untuk memperoleh
suatu asset tetap.
3. Penelitian dan pengembangan (X2)
Penelitian dan pengembangan secara keseluruhan menjadi luas, termasuk
mendukung bisnis yang sudah ada, membantu peluncuran bisnis baru,
mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologi
perusahaan. Pengukurannya adalah pengeluaran biaya iklan dan biaya promosi
artinya peneliti menggunakan laporan laba/rugi perusahaan yang memberikan
peluang dalam keputusan investasi untuk penelitian dan pengembangan
produknya apakah meningkatkan nilai perusahaan atau menurunnya nilai
perusahaan
4. Transaksi pihak hubungan istimewa (X3)
Pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan istimewa bila satu
pihak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pihak lain atau mempunyai
pengaruh signifikan atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan
operasional. Peneliti menggunakan catatan laporan keuangan perusahaan.
Penelitian ini mengukur transaksi pihak hubungan istimewa dengan aktiva piutang
atau pemberian pinjaman dengan pihak berelasi apakah meningkatkan nilai
5. Profitabilitas (X4)
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
yang diukur dengan rasio return on asset (ROA). Rasio ini merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektifias manajemen suatu perusahaan.
Profitabilitas diukur dengan :
menunjukkan penjualan bersih perusahaan atas total aktiva
Definisi dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.2 kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan sampai peralatan dan mesin dimaksud dalam kondisi siap pakai.
meningkatkan efisiensi hubungan istimewa bila satu pihak mempunyai
kemampuan untuk
mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain dalam
Untuk return on asset (ROA) menunjukkan saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham
yang merupakan