PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
351.077 Ind p
PETUNJUK
Perencanaan dan Pelaksanaan
PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTORAT セienderal@ BINA lIPAYA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Katalog Dalam Terbitan . Kementerian Kesehatan RI
351 .077 Ind p
Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Petunjuk perencanaan dan pelaksanaan penggunaan dana tugas pembantuan program upaya kesehatan dasar tahun anggaran 2013,--Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2013 ISBN 9786022351870
KAlA PENGANlAR
Puji syukur kami panjatkan pad a Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014, ditujukan untuk pening katan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Kementerian Kesehatan sebagai penanggung jawab pembangunan kesehatan telah menetapkan 8 Fokus Prioritas Kesehatan dan 7 Reformasi Kesehatan yang menjadi panduan bagi pelaksanaan pemiJangunan kesehatan di Indonesia.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan merupakan salah satu kewenangan wajib yang telah diserahkan pada kabupaten/kota. Hal ini berarti, Kabupaten/Kota bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayahnya. Untuk mend ukung pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota secara nyata, Pemerinta h mendukung melalui dana Tugas Pembantuan.
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar ini merupakan panduan bagi daerah dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung pusat melalui dana Tugas Pembantuan agar hasilnya berdaya guna dan berhasil guna serta dapat mendukung pencapaian SPM dan sasaran pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota. Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan, Kabupaten/Kota harus mengikuti semua peraturan perundangan yang berlaku sesuai ketentuan. Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
Jakarta, November 2012
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... .. ... ... .
DAFTAR lSi... . ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... .... .... ... . ... . .... ... .... ... ... iii
SK DIREKTUR JENDERAL ... .. ... ... ... .... ... .. ... ... ... v
BAB I PENDAHULUAN ... ... .. ... ... ... .... ... ... ... ... ... . . A. Latar Belakang .. ... .. ... ... ... ... .. ... ... .... ... ... 1
B. Tujuan ... .. ... ... .... ... ... ... ... .... ... ... .. .. ... 2
C. Sasaran ... ... .... .. ... ... ... .... ... ... ... ... .. .. ... 2
D. Ruang Lingkup .. .. ... ... .. .. .. ... ... ... .. ... ... .. .. .. ... 3
BAB II KEGIATAN PERENCANAAN ... ... .. .... .. ... .... ... ... .. ... .. ... .... . 5
A . Perencanaan Pusat .. ... ... ... ... .... ... ... ... ... .... 5
B. Mekanisme Perencanaan Usulan Daerah ... .. ... .. ... .... ... 6
C. Menu Kegiatan ... ... ... .. ... ... .... ... .. ... ... 6
BAB III PELAKSANAAN .. .. .. .... ... .. ... .... .. .. ... ... .... ... .. ... .. ... ... 19
A. Ruang Lingkup Kegiatan ... ... .. ... .... .. .... ... ... .. .... .. 19
B. Tujuan Kegiatan ... .. ... ... .. .... .. ... ... ... ... ... 19
C. Penanggungjawab Kegiatan .... .. ... ... .. ... ... ... 19
D. LangkahIangkah Pelaksanaan ... ... ... .... ... .. 20
BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI & PELAPORAN .. ... .. ... .... ... .. ... .. ... 21
A. Pemantauan & Evaluasi ... ... .. ... ... ... .. . .. .... ... .. ... .. .. .... 21
B. Pelaporan ... .. ... ... .. ... ... .. ... ... ... .. .. ... ... ... .... 21
BAB V PENUTUP ... ... .. .. ... .. ... ... .. .. ... .... ... ... ... .... ... .. .... . . 23
LAMPIRAN I 25 LAMPIRAN II
27
LAMPIRAN III 28 LAMPIRAN IV29
LAMPIRAN V 30 LAMPIRAN VI 31 DAFTAR BUKU RUJUKAN ... .... ... .. ... .... ... .... .... .. 36•
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
NOM OR: HK.02.04111/2520/12
TENTANG
PETUNJUK PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
DIREKTIJR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Menimbang : a. bahwa dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 2014 telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan berupa upaya reformatif dan akseleratif dalam meningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan; b. bahwa dalam pelaksanaan otonomi daerah, kesehatan
merupakan salah satu kewenangan wajib yang telah diserahkan pad a kabupaten/kota;
c. bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah secara nyata, diperl ukan dukungan Pemerintah Pusat melalui tugas pembantuan dalam penyelenggaraan program pembangunan kesehatan;
d. bahwa untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pembantuan dipandang perlu adanya Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013. Mengingat 1 Undangundang No . 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
2 UndangUndang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)
3 UndangUndang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
4 Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
5 Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
6 Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
7 Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 374/Menkes/SKlV/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
8 Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.1144/Menkes/PerN11/2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
Tembusan :
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA
KESEHATAN TENTANG PETUNJUK PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS
PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 sebagaimana terlampir dalam lampiran keputusan ini
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar digunakan sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam penggunaan dana Tugas Pembantuan bidang kesehatan .
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkannya dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya ;
Ditetapkan di JAKARTA
Pada Tanggal 14 November 201 2
DIREKTUR JENDERAL
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan 2 . Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan
PENDAHUlUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan yang diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 ingin mewujudkan sasaran (a) meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH) dari 70,7 tahun menjadi 72,0 tahun; (b) menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup; (c) menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup; (d) menurunnya angka prevalensi gizi kurang pada balita dari 18,4 persen menjadi lebih rendah dari 15 persen.
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan diselenggarakan melalui keterpaduan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat, yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang bersifat menyeluruh , terpadu, dan berkesinambungan. Pelaksanaannya dituangkan ke dalam berbagai program/kegiatan baik yang bersifat prioritas nasional, prioritas bidang (Pembangunan Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama), dan prioritas Kementerian Kesehatan.
Salah satu upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggitingginya yaitu penyediaan Jaminan Kesehatan Nasional yang pelaksanaannya akan dimulai pada tahun 2014, dengan tujuan menjamin agar masyarakat memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Agar Jaminan Kesehatan Nasional dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan persiapan yang memadai baik dalam hal kebijakan, pendanaan, dan sumber daya manusia.
Masih ban yak hambatan dan kendala dalam mewujudkan keberhasilan program tersebut, diantaranya sulitnya akses karena faktor geografis wilayah, tidak memadainya sarana prasarana yang ada, dan rendahnya tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Data Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 menunjukkan bahwa sebagian besar fasilitas kesehatan pelayanan dasar tidak memiliki sarana penunjang dan alat kesehatan yang memadai. Kesenjangan ini menuntut diperlukannya penanganan khusus dan terintegrasi secara multi sektoral. Kebijakan sektor kesehatan dalam mengatasi permasalahan tersebut tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 20102014 No. HK.03.01 1160/201 0 tanggal 28 Januari 2010, dimana kebijakan pem bangunan nasional menetapkan salah satu strategi sasaran program yang berpihak pada peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat, yaitu: "Puskesmas dan jaringannya dapat
menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wi/ayah kerjanya".
Dengan adanya otonomi daerah, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan telah bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana bidang kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada daerah. Pengaturan lebih lanjut berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan . Melalui Dana Tugas Pembantuan (TP), Pemerintah Pusat memberikan anggaran pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan.
TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 ditujukan sebagai upaya peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan persiapan dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Ruang lingkup TP Program Upaya Kesehatan Dasar tahun 2013 difokuskan pada peningkatan dan rehabilitasi Puskesmas serta pemenuhan alat kesehatan dan sarana penunjangnya di Puskesmas.
Agar pelaksanaan kegiatan yang didukung dana Tugas Pembantuan dapat terlaksana dengan baik serta dapat mendukung pencapaian sasaran pembangunan nasional maka dalam pelaksanaan perlu disusun Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013.
B. TUJUAN
Tersedianya pedoman bagi perencanaan dan pelaksanaan program upaya kesehatan dasar yang bersumber dari dana Tugas Pembantuan Tahun 2013 dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan kesehatan.
c.
SASARAN1 . Bappeda Kabupaten/Kota 2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Unitunit terkait yang mengelola program upaya kesehatan dasar.
D. RUANG LlNGKUP
1. Pembangunan Puskesmas baru
2. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, terutama di wilayah DTPK. 3. Rehabilitasi Puskesmas yang mengalami kerusakan berat dan sedang.
4. Pengadaan prasarana penunjang Puskesmas: a. Pusling Roda 4 Standar
b. Pusling Roda 4 Double Gardan
petuセuk@ PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
c. Pusling Perairan
d. Ambulans Gawat Darurat
5. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas: a. Paket lengkap
b. Paket gawat darurat
6. Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) 7. Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
KEGIATAN PERENCANAAN
Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 merupakan program upaya kesehatan dasar bersumber dana APB I'J tahun anggaran 2013 yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota perlu memahami program/kegiatan yang diusulkan, mengingat hal tersebut terkait Indikator Kinerja Kementerian Kesehatan yang harus dicapai , sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 20102014. Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2013 diperuntukkan untuk mencapai sasaran dan target indikator kinerja dari program/kegiatan dimaksud.
A. PERENCANAAN PUSAT
Perencanaan program dan kegiatan Tugas Pembantuan merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan program dan kegiatan Tugas Pembantuan harus memperhatikan aspek kewenangan, efisiensi, efektifitas, kemampuan keuangan negara, dan sinkronisasi antara rencana kegiatan tugas pembantuan dengan rencana kegiatan pembangunan daerah. Penyusunan perencanaan program dan kegiatan Tugas Pembantuan dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan .
Adapun langkahIangkah yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan dalam merencanakan kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 adalah :
1 . Perencanaan menu, dengan berpedoman pada:
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 Hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) tahun 2011 Data Pusat Data & Informasi (Pusdatin) Kem kes
Memperhatikan program dan kegiatan yang merupakan prioritas nasional, prioritas Kementerian Kesehatan, prioritas Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar (kegiatan Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar, Revitalisasi Puskesmas,dll), dan prioritas Kementerian/Lembaga lain.
Memprioritaskan kegiatan yang termasuk dalam penyiapan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
Memperhatikan usulan dari daerah , terutama yang telah melalui e-p/anning.
2. Menetapkan menu kegiatan Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan DasarTahun Anggaran 2013 dan perkiraan lokasi yang memerlukan dukungan.
3. Menganalisa usulan daerah yang masuk, berdasarkan menu kegiatan dan dana yang tersedia.
B. MEKANISME PERENCANAAN USULAN DAERAH
1. Setiap Satuan Kerja (Satker) yang akan mengajukan usulan, harus mengajukan usulan lewat aplikasi e-planning secara offline ke Dinas Kesehatan Provinsi disertai:
a. Surat usulan yang sudah ditandatangani oleh Kepala Satker dan diketahui oleh Kepala Daerah setempat.
b. Kerangka acuan kegiatanl TOR
c. Rencana Anggaran Biaya (print out dan file back up) d. Data dukung (spesifikasi alat, master plan gedung, dll).
2. Berdasarkan telaah teknis dan kelayakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, rekapitulasi usulan tersebut diajukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi secara online ke Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan melalui aplikasi e-planning paling lambat sebelum tanggal 28 Februari tahun anggaran sebelumnya (N1) disertai surat rekomendasi dari Dinkes Provinsi yang telah diketahui oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
3. Kabupaten/Kota menyampaikan RAB dan TOR sebagai bahan kelengkapan pembahasan pad a Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Ditjen BUK) c.q Bagian Program &
Informasi Ditjen BUK dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar.
C. MENU KEGIATAN
1. Pembangunan Puskesmas Baru
Pembangunan Puskesmas ditujukan untuk peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. Pembangunan baru Puskesmas tersebut termasuk pembangunan pagar, pengadaan mebeulair serta pembangunan rumah dinas petugas kesehatan (dokter,dokter gigi,paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling, Ambulance, dll).
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan & analisa kebutuhan akan adanya Puskesmas, antara lain pada:
a. Kecamatan pemekaran yang tidak mempunyai Puskesmas.
b. Kepadatan penduduk tinggi, jumlah penduduk lebih dari 30.000 penduduk per kecamatan.
c. Wilayah kerja sangat luas
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
a. b. c.
Ketersediaan tenaga kesehatan
Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik Biaya operasional Puskesmas.
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Mudah dijangkau masyarakat sekitar.
b. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata c. Bangunan tidak berada di lokasi berbahaya
d. Pertimbangan lainnya yang ditetapkan oleh daerah
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan , jumlah dan luas ruangan tergantung jenis pelayanan kesehatanl kegiatan yang dilaksanakan guna memberikan pelayanan yang optimal dan memperhatikan halhal yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan gender.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Peningkatan Puskesmas Menjadi Puskesmas Perawatan
Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan jangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada pelayanan rawat inap. Pembangunan Puskesmas Perawatan tersebut termasuk pengadaan mebeulair, pembangunan rumah dinas petugas kesehatan Puskesmas, dan pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan Puskesmas (peralatan kesehatan, peralatan laboratorium, kendaraan Pusling, Ambulance, d\l).
Persyaratan yang harus dipenuhi:
a. Persyaratan Umum:
1) Adanya telaahan yang memuat penjelasan dan analisa kebutuhan akan adanya Puskesmas Perawatan, antara lain:
a. Puskesmas di wilayah terpencil, sangat terpencil, tertinggal, kepulauan khususnya di pulaupulau kecil terluar, perbatasan dengan negara lain, dengan target pembangunan sesuai sasaran prioritas Puskesmas di DTPK, yang tercantum dalam Kepmenkes No. 758 tahun 2011 (terlampir).
b. Kabupaten pemekaran yang belum tersedia Rumah Sa kit.
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
a. Ketersediaan tenaga kesehatan
b. Ketersediaan air bersih mengalir dan sumber listrik c. Biaya operasional Puskesmas
3) Tersedia lahan tidak bermasalah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah, yang dibuktikan dengan surat pernyataan Kepala Daerah setempat atau surat lain yang dapat membuktikan keabsahan dari kepemilikan lahan.
4) Lokasi Puskesmas:
a. Dilokasi strategis yang mudah terjangkau
b. Waktu tempuh lebih dari 2 jam dari sarana rujukan terdekat c. Kontur tapak bangunan Puskesmas harus rata
d . Bangunan tidak berada dilokasi berbahaya
5) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya
6) SK yang ditandatangani oleh BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan ditingkatkan statusnya.
b. Persyaratan Teknis
1) Luas lahan dan bangunan
Luas lahan dan bangunan tergantung jenis pelayanan/kegiatan yan 9 dilaksanakan, dan mengacu kepada Pedoman Tata Ruang Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007, dan dilengkapi dengan ruang laktasi/pojok asi.
2) Denah tataruang
Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
PfTUNJUK PER EN CANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
3) Peralatan kesehatan Puskesmas Perawatan mengacu pad a buku Pedoman Peralatan Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun
2008.
c . Penanggungjawab
Dinas Kesehatan ProvinsilKabupaten/Kota
3. Rehabilitasi Puskesmas
Guna menunjang serta meningkatkan mutu pelayanan secara optimal, perlu adanya reha-bilitasi fisik pada bangunan Puskesmas yang mengalami kerusakan. Rehabilitasi Puskesmas tersebut termasuk rehabilitasi rumah dinas petugas kesehatan (dokter,dokter gigi, paramedis), dan pengadaan sarana prasarana penunjang kegiatan Puskesmas bila dibutuh-kan (peralatan kesehatan , peralatan laboratorium, kendaraan Pusling, Ambulance , dll).
Pelaksanaan rehabilitasi fisik Puskesmas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum
1) Puskesmas atau Puskesmas Perawatan dengan kondisi rusak berat atau sedang.
2) Belum pernah diusulkan dari sumber dana lainnya.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan direhabilitasi.
b. Persyaratan Teknis
1) Denah tataruang
a . Setiap perbaikan/rehabilitasi Puskesmas perlu memperhatikan ruang penyimpanan obat, ruang laboratorium dan tersedianya ruang laktasi/pojok ASI (standar ruang laktasi terlampir).
b. Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada:
Buku Pedoman Tata Ruang Puskesmas , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat tahun ZセPPW@ serta lampiran pedoman yang disempurnakan dan pedoman program .
Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
2) Puskesmas dalam kondisi rusak berat/sedang dengan bukti pernyataan Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat tentang kondisi bangunan rusak berat/sedang sehingga perlu di perbaikilrehabilitasi.
3) Rehabilitasi dapat menggunakan bahan bangunan yang dihasilkan oleh wilayah setempat , mengacu pada persyaratan bangunan yang terdapat di Kepmenkes No. 1428 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
4. Pengadaan Puskesmas Keliling
Dalam rangka peningkatan pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas serta menunjang pelaksanaan rujukan medis dan kesehatan, perlu dilaksanakan upaya penyediaan prasarana penunjang pelayanan kesehatan salah satunya yaitu Puskesmas Keliling (Pusling) baik roda 4 (empat) maupun perairan. Pengadaan Puskesmas Keliling ini dapat merupakan bagian dari pembangunan baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, dan rehabilitasi Puskesmas.
a. Puskesmas Keliling Roda Empat (Pusling R4) terdiri dari:
1. Pusling Roda4 Stan dar:
a. Persyaratan Umum
1) Kebutuhan akan adanya Pusling R4 Standar diharapkan memperti m-bangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan kondisi medan jalan yang tidak sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien.
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan .
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
a. Biaya operasional Pusling R4 (biaya bah an bakar, biaya pemeliharaan) dll.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Standar.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang dapat menjangkau masyarakat di lokasi tertentu yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan , peralatan komunikasi serta media penyuluhan.
PETUNJUK PERENCANMN &. PELAKSANMN PENGGUNMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas, rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
2. Pusling Roda-4 Double Gardan COG)
a . Persyaratan Umum
1) Kebutuhan akan adanya Pus ling R4 Double Gardan diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya luas dengan kondisi medan jalan yang sulit.
b. Pusling berfungsi sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar serta melakukan penyelidikan KLB.
c. Sarana transportasi rujukan pasien
d. Mendukung pelaksanaan penyuluhan kesehatan
2) Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota membuat surat pernyataan kesanggupan untuk memenuhi antara lain:
a. Kesanggupan untuk biaya operasional Pusling R4 (biaya bahan bakar, biaya pemelirahaan) dan lainlain.
b. Tidak mengalihfungsikan Pusling R4 menjadi kendaraan penumpang/pribadi.
c. Tersedia tenaga yang mampu menyelenggarakan kegiatan Pusling R4.
3) Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Pusling Roda4 Double Gardan.
b. Persyaratan Teknis
1) Jenis kendaraan yang sesuai kebutuhan Kabupaten dan dapat menjangkau masyarakat di lokasi tertentu khususnya di daerah terpencil dan sang at terpencil yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta media penyuluhan.
2) Kendaraan Pusling R4 harus memenuhi fungsi transportasi petugas, rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas , penyuluhan kesehatan dan aksesibilitas/kemudahan pasien.
3) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang terdiri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi .
4) Peralatan kesehatan penunjang mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007 .
c. p・ョ。ョァァオョセ。キ。「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
b. Pengadaan Puskesmas Keliling Perairan
1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Pusling Perairan diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang wilayah kerjanya sebagian besar hanya bisa dijangkau dengan transportasi air.
2. Difungsikan sebagai sarana transportasi petugas dan pasien berikut peralatan kesehatan penunjangnya untuk melaksanakan program Puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan dasar.
3. Sarana transportasi rujukan pasien
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional Pusling Perairan (biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Pusling Perairan menjadi kendaraan penumpang/pribadi.
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Pusling Perairan .
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Pusling Perairan .
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan dilengkapi dengan peralatan kesehatan , perlengkapan keselamatan dan peralatan komunikasi.
b. Kendaraan Pusling Perairan harus memenuhi fungsi transportasi petugas , rujukan pasien, pelayanan kesehatan dasar, program Puskesmas, dan aksesibilitas/kemudahan pasien .
c. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
d. Peralatan kesehatan penunjang mengacu pad a buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
3. p・ョ。ョァァオョセ。キ。「@
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c.
Pengadaan Ambulance Gawat Darurat1. Persyaratan Umum
a. Kebutuhan akan adanya Ambulance Gawat Darurat diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Diperuntukkan bagi Puskesmas yang membutuhkan prasarana penunjang Ambulance Gawat Darurat.
2. Difungsikan sebagai transportasi rujukan pasien dari lokasi kejadian ke sarana pelayanan kesehatan dengan pengawasan medik khusus. 3. Ambulance dilengkapi dengan peralatan kesehatan penunjangnya . 4. Berpedoman pada persyaratan umum Ambulance yang terdapat di
Kepmenkes No. 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1. Kesanggupan untuk biaya operasional Ambulance (biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan) dan lainlain.
2. Tidak mengalihfungsikan Ambulance menjadi kendaraan penumpang . 3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan Ambulance.
c. Tersedia SK yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Ambulance Gawat Darurat.
2. Persyaratan Teknis
a. Jenis kendaraan yang berfungsi sebagai sarana transportasi rujukan bagi masyarakat yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan dan peralatan komunikasi.
b. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan,dan Organisasi Profesi .
c. Berpedoman pada persyaratan teknis yang terdapat di Kepmenkes No. 882 tahun 2009 tentang Pedoman Penanganan Evakuasi Medik.
3. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
5. Pengadaan Paket Lengkap Alat Kesehatan Puskesmas
Pengadaan paket lengkap alat kesehatan Puskesmas ini dapat merupakan bagian dari pembangunan baru Puskesmas, peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan , dan rehabilitasi Puskesmas. Paket lengkap alat kesehatan Puskesmas terdiri dari (1) dental kit; (2) alat laboratorium; (3) alat Poned; dan (4) poliklinik set . Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah:
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya paket lengkap alat kesehatan Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang alat kesehatan tidak lengkap, Puskesmas yang akan berfungsi sebagai gatekeeper dalam mempersiapkan BPJS, dan Puskesmas lain yang dianggap perlu.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll).
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang).
4) Tersedia SK BupatiiWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima alat kesehatan .
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan .
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pad a buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun, 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan lengkap dapat mengacu daftar peralatan yang tercantum di lampiran.
c. Penanggungj awab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
6. Pengadaan Alat Kesehatan Gawat Darurat Puskesmas
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya alat kesehatan Gawat Darurat Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas yang berada di daerah jalur mudik, rawan bencana dan kecelakaan, dan Puskesmas yang berada di lokasi pelaksanaan
major event yang tidak mempunyai alat セ Z ・ウ・ィ。エ。ョ@ gawat darurat.
2) Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik, air, genset, bangunan penunjang, dll) .
3) Pengadaan alat kesehatan harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme Hibah BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang) .
4) Tersedia SK BupatiIWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima alat kesehatan.
5) Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan, minimal 1 orang dokter umum dan 1 orang perawat, diutamakan yang sudah mendapatkan pelatihan PPGD.
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Penunjang Medik & Sarana Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
2) Peralatan kesehatan mengacu pada buku Pedoman Peralatan Puskesmas, Ditjen Bina Kesmas Tahun 2007.
3) Rincian paket alat kesehatan gawat darlJ rat dapat mengacu daftar peralatan seperti tercantum di lampiran.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
7. Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Bertujuan sebagai penyediaan prasarana sumber daya utama energi listrik di Puskesmas yang tidak terjangkau distribusi listrik dari PLN .
2) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1. Biaya operasional
2. Tidak mengalihfungsikan PLTS
3. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan PLTS
b. Persyaratan Teknis
Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
c. Penanggungjawab
Dinas Kesehatan Provinsi
8. Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
A. Pengadaan Rontgen
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya rontgen untuk Puskesmas diharapkan memper-timbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan yang membutuhkan alat ront-gen sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan , kondisi dan letak geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar alat rontgen dapat berfungsi optimal telah tersedia (listrik yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan penunjang, dll) .
4) Karena keterbatasan dokter spesialis radiologi, pengadaan rontgen ini dihubungkan dengan telemedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima alat rontgen.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional rontgen
2. Tidak mengalihfungsikan alat rontgen
3. Tersedia tenaga radiographer yang mampu mengoperasikan alat rontgen
PETUNJUK PERENCANMN & PELAKSANMN PENGGlINMN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Spesifikasi peralatan mengacu pacla Kepmenkes No . 1014 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan.
3) Tersedia jaringan koneksi internet kualitas baik untuk mendukung
te/emedicine bidang teleradiologi.
4) Tersedia perangkat pendukung teleradiologi (Personal Computer/PC set, Un-interrupted Power Supply/UPS).
c. Penanggung jawab Dinas Kesehatan Provinsi
B. Pengadaan Ultrasonografi (USG)
a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya USG untuk Pusk'3smas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Diperuntukkan bagi Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Poned yang membutuhkan USG sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar USG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik yang stabil, air, genset, sistem pembumian / grounding, bangunan penunjang ,
dll).
4) Tersedia SK BupatilWalikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima USG.
5) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional USG
2. Tidak mengalihfungsikan USG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan USG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis ya ng disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan , dan Organisasi Profesi.
2) Spesifikasi peralatan mengacu pada Kepmenkes 1\10. 1014 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan.
c. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
c.
Pengadaan Elektrokardiografi (EKG)a. Persyaratan Umum
Kebutuhan akan adanya EKG untuk Puskesmas diharapkan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1) Puskesmas Perawatan yang membutuhkan EKG sebagai sarana pendukung diagnostik.
2) Pengadaan dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan, kondisi dan letak geografis serta topografi daerah.
3) Sarana penunjang agar EKG dapat berfungsi optimal telah tersedia (Iistrik yang stabil, air, genset, sistem pembumian I grounding, bangunan penunjang, dll).
4) Karena keterbatasan dokter spesialis jantung & pembuluh darah, maka pengadaan EKG ini dihubungkan dengan te/emedicine.
5) Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima EKG.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan kesanggupan memenuhi antara lain:
1 . Biaya operasional EKG
2 . Tidak mengalihfungsikan EKG
3. Tersedia tenaga dokter umum terlatih yang mampu mengoperasikan EKG
b. Persyaratan Teknis
1) Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang tediri dari pemegang program di Direktorat Bina Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, dan Organisasi Profesi.
2) Spesifikasi peralatan: EKG 12 lead.
3) Tersedia jaringan koneksi internet kualitas baik untuk mendukung
te/emedicine bidang telekardiologi
4) Perangkat pendukung telekardiologi: laptop, Uninterrupted Power Supply (UPS) .
d. Penanggung jawab
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
PETUNJUK PERENCANAAN & PElAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dana Tugas Pembantuan program upaya kesehatan dasar 2013 harus mengacu pada Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun Anggaran 2013 yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Penggunaan dana TP 2013 yang tidak sesuai dengan Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan ini menjadi tanggungjawab Kepala Daerah dan SKPD yang bersangkutan.
A. RUANG LlNGKUP KEGIATAN
1 . Pembangunan Puskesmas baru
2. Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, terutama di wilayah DTPK. 3. Rehabilitasi Puskesmas yang mengalami kerusakan berat dan sedang.
4. Pengadaan prasarana penunjang Puskesmas: a. Pusling Roda 4 Standar
b. Pusling Roda 4 Double Gardan c. Pusling Perairan
d. Ambulans Gawat Darurat
5. Pengadaan alat kesehatan Puskesmas: a. Paket lengkap
b. Alat Gawat Darurat
6. Pengadaan Prasarana Mekanikal Elektrikal (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) 7. Pengadaan Alat Canggih untuk Puskesmas, terutama di wilayah DTPK
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
C. PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, sesuai aturan yang berlaku.
D. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
1. Persia pan
Dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan yang didanai melalui Tugas Pembantuan perlu dipersiapkan yaitu:
1) Mengecek kembali apakah ada pendanaan yang duplikasi. 2) Mempersiapkan dokumen pengadaan
3) Mengecek lapangan
2. Pelaksanaan
Pengadaan barang/jasa dan bangunan dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden No. 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Pelaporan
Mekanisme dan tata cara pelaporan mengacu pad a Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan , Peraturan Pemerintah NO.7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, dan Kepmenkes No. 565/Menkes/SKIVI/2007 tentang Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan .
PETUNJUK PERENCANAAN & PELAKSANAAN PENGGUNAAN DANA TUGAS PEMBANTUAN PROGRAM UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan TP Program Upaya Kesehatan Dasar TA 2013 merupakan suatu kegiatan untuk memastikan pelaksanaan TP Program Upaya Kesehatan Dasar di Kabupaten/Kota tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan penetapan alokasi TP Program Upaya Kesehatan Dasar TA 2013. Selain itu pemantauan juga untuk mengidentifikas i permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan, yang nantinya digunakan u1tuk pe rbaikan perencanaan dan pelaksanaan TP Bidang Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2014.
Ruang lingkup pemantauan pada aspek teknis, meliputi : realisasi waktu pelaksanaan, lokasi , dan sasaran pelaksanaan dengan perencanaan . Pemantauan dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (1). Review atas laporan semester yang disampaikan oleh Gubernur/Bupatil Walikota dan Dinas Kesehatan Provinsi setiap akhir semester sesuai dengan format laporan; (2). Kunjungan lapangan ; (3). Forum koordinasi untu k menindaklanjuti hasil review laporan dan atau kunjungan lapangan.
Evaluasi TP Program Upaya Kesehatan Dasar merupakan evaluasi terhadap pemanfaatan TP untuk memastikan pelaksanaan TP bermanfaat bagi masyarakat di ProvinsilKabupatenl Kota serta sebagai masukan untuk penyempurnaan kebijakan dan pengelolaan TP Program Upaya Kesehatan Dasar ke depan. Evaluasi dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu: (1.) Re-view atas laporan akhir yang disampaikan oleh Gubernur/Bupati/Walikota setiap akhir tahun; (2). Kunjungan lapangan; (3). Forum koordinasi untuk menindaklanjuti hasil pemantauan dan atau evaluasi pemanfaatan TP.
B. PELAPORAN
Setiap Satuan Kerja Kuasa Pengguna Anggaran wajib membuat dan menyampaikan laporan sebagai berikut:
1. Laporan setiap kegiatan
2. Laporan pelaksanaan rencana pembangunan kesehatan 3. Laporan realisasi anggaran
Mekanisme dan tata cara pelaporan mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, dan Kepmenkes No. 565/Menkes/SKNI/2007 tentang Pedoman Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan .
PENUTUP
Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Program Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2013 dibuat untuk dapat dijadi kan pedoman dalam pelaksanaannya oleh para Penanggungjawab Program Upaya Kesehatan Dasar dan Pengelola Keuangan di Provinsi/Kabupatenl Kota untuk Tahun Anggaran 2013. Mudah-mudahan Petunjuk Perencanaan dan Pelaksanaan ini dapat membantu dalam mengatasi keragu-raguan serta kesimpangsiuran dalam pelaksanaan dilapangan .
Akhirnya dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi dari setiap penanggungjawab Program dan Petugas Kesehatan untuk menyebarluaskan informasi Program Upaya Kesehatan Dasar diperlukan untuk mendukung tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Semoga berhasil.
Jakarta, November 2012
,
<
LAMPIRANI
PAKETLENGKAPALATPUSKESMAS ALAT LABORATORIUM
1. RINCIANALAT
No Jenis
1 Mikroskop Binokuler+ Kit 2 Rotator
3 Refrigerator (suhu 2-8°C)
4 Haemoglobinometer + Reagen
5 Urine Analizer + Strip (3 parameter: Glukosa, Protein , PH)
6 Blood Lancet Set
7 Hemocytometer Set + Reagen 8 Westergreen Set
9 Sentrifuge Mikrohematokrit
2. PERSYARATAN
1) Sumber Oaya Manusia
Mempunyai petugas yang memiliki kualifikasi pendidikan dan pengalaman yang memadai serta mernperolehl memiliki kewenangan untuk melaksanakan kegiatan di bidang yang menjadi tugas atau tanggung jawabnya. Jenis, kualifikasi dan jumlah tenaga laboratorium adalah sebagai berikut:
No Jenis Tenaga Kualifikasi Jumlah
1 Penanggung jawab Ookter 1
2 Tenaga Teknis Analis Kesehatan (0111) 1
3 Tenaga non Teknis Minimal SMUI sederajat 1
2) Sarana dan Prasarana
Mempunyai sarana dan prasarana laboratorium yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan fisik bangunan/ruangan laboratorium dan jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Persyaratan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:
Ukuran ruang laboratorium minimal 3 x 4 m2, kebutuhan luas ruang disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diselenggarakan oleh Puskesmas.
Listrik harus mempunyai aliran tersendiri dengan tegangan stabil, kapasitas harus cukup .
Ruangan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik (ventilasi silang/cross ventila-
tion) , sehingga pertukaran udara dari dalam ruangan dapat mengalir ke luar ruangan. Suhu ruangan tidak boleh panas, dengan sirkulasi udara yang baik maka disarankan
suhu dipertahankan antara 22°C sid 26°C .
Tersedia fasilitas air bersih yang mengalir dan debit air yang cukup pad a bak cuci. Air tersebut harus memenuhi syarat kesehatan.
Mempunyai wadah (tempat sampah) khusus/terpisah yang dilengkapi dengan penutupnya untuk pembuangan limbah pad at medis infeksius dan non infeksius pada laboratorium. Pengelolaan (pewadahan , pengangkutan dan pemusnahan) limbah pad at dilakukan sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
Mempunyai sistem/instalasi pengolahan air limbah Puskesmas .
3) Beban kerja:
Pasien laboratorium minimal 5 orang perhari.
LAMPIRAN II
PAKETLENGKAPALATPUSKESMAS DENTAL KIT
No. Nama Instrumen No. Nama Instrumen
1. Dental Unit 21. Kaca Mulut
2. Contra angle handpiece 22 . Pegangan Kaca Mulut
3. Kompressor 1 pk 23. Sonde Half Moon
4. Stabilizer 24. ART Instrument Tray
Alat Pencabutan dan Bedah Minor 25. Glass lonomer
5. Tang pencabutan 26. Cocoa Butter
6. Bein Alat Sterilisasi
7. Cryer 27. Autoclave
8. Gagang pisau bedah 28. Cairan desinfektan
9. Pisau bedah 29. Spray desinfektan permukaan
10. Gunting bedah Alat Penambalan
11. Arteri klem 30 . Light curing
12. Rasparatorium 31. Bahan tambal komposit
13. Needle holder 32. Plastis filling
Alat Diagnostik 33. Stopper semen
14. Kaca mulut 34. Spatula semen
15. Pegangan kaca mulut ART Set
16. Pinset dental 35. Excavator
17. Sonde 36. Enamel
18. Excavator 37. Kaca Mulut
Periodontal Set
19. Scaler ultrasonik
20. Periodontal probes
LAMPIRAN III
PAKETLENGKAPALATPUSKESMAS
POLlKLINIK SET
No. Nama Alat No. Nama Alat
1 Bingkai Kaca Mata 33 Skalpel, tangkai pisau operasi
2 Diagnostik set, lengkap 34 Sonde pengukur dalam luka
3 EKG (Daerah Perkotaan) 35 Sterilisator (pemanas alkohol)
4 Kaca Kepala 36 Celemek Plastik
5 Kaca Pembesar 37 Duk bolong
6 Kartu Tes Penglihatan Dekat 38 Sarung tangan
7 Lensa Pemeriksaan Visus 39 Baki logam , tempat alat steril
8 Manset anak 40 Lampu senter
9 Meteran 41 Mangkok untuk larutan
10 Palu pengukur refleks 42 Meja instrumen/alat
11 Stopwatch 43 Silinder korentang steril
12 Snellen Chart 44 Standar waskom, tunggal
13 Spekulum mata 45 Toples kapas/kasa steril
14 Stethoskop 46 Torniket karet
15 Sudip lidah 47 Tromol kasaJkain steril
16 Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 48 Waskom bengkok
17 Tensimeter, air raksa 49 Waskom Cekung
18 Thermometer klinis 50 Waskom cuci
19 Tes Buta Warna (Ishihara) 51 Tas alat
20 Timbangan Dewasa 52 Klem/pemegang jarum jahit
21 Tonometer 53 Korentang, penjepit
22 Gelas pengukur 54 Kuret untuk membersihkan hordeolum
23 Alat melebarkan punctum lakrimalis 55 Pinset
24 Alat untuk mengeluarkan benda asing 56 Retraktor
25 Benang cat gut 57 Selang karet untuk anus
26 Benang sutera 58 Semprit, gliserin
27 Gunting bedah standar 59 Disposable spuit
28 Gunting untuk mata 60 Semprit karet untuk mengeringkan
telinga
29 Gunting Pembalut 61 Semprit untuk telinga dan luka
30 Jarum Jahit 62 Sikat tangan
31 Kateter 63 Skalpel, mata pisau bedah
32 Klem arteri, lurus
LAMPIRANIV
PAKET LENGKAP ALAT PUSKESMAS ALATPONED
No. Nama Alat No . Nama Alat
1 . Setengah Kocker 35. Naldhholder
2. Alas Kaki Untuk Perlindungan Infeksi 36. Naso Gastric Tube
3. Apron Untuk Perlindungan Infeksi 37. Nelaton Catheter
4. Bak Instrumen Tertutup 38 . Partus Bed
5. Benang Chromic 39 . Penghisap Lendir
6 . Spuit Disposible 40. Pengikat Tali Pusat
7. Fetal Stetoscope 41 . Pinset Chirugis
8. Gunting Episiotomy 42. Pita PengukurLengan
9. Gunting Kuku 43. Plastik Untuk Alas Tidur
10. Gunting Tali Pusat 44. Plester Non Woven
11. Halogen Examination Lamp 45. Pocket Dopier
12. Handuk Kecil 46. Resusitator Dewasa
13. Hb Sahli 47. Resusitator Neonatus
14. Infus Set Dewasa 48 . Sarung Tangan Steril
15. Infus Set Pediatric 49 . Sarung Tangan Panjang Untuk Manuil Plasenta
16. Inkubator Dengan Termostat Sederhana 50. Set Ekstraksi Vakum
17. Iv Catheter Untuk Dewasa 51 . Sikat Kuku
18. Iv Catheter Untuk Bayi 52. Spekulum Simms Set
19. Jam / Timer 53. Standar Infus
20. Kacamata / Goggle Untuk Perlindungan Infeksi 54 . Tong / Ember Dengan Kran
21. Kain Bersih Dan Kering 55 . Stetoskop Bayi
22. Kateter Penghisap Lendir 56. Stetoskop Dewasa
23. Kateter Umbilical 57. Stilet Untuk Pemasangan Et1
24. Klem Kasa Dan Tempat Korentang 58. Sungkup Resusisator Neonatus
25. Klem Kocker Lurus 59. Tab . Oksigen + Regulator, Trolly, Nasal
26. Klem Ovum 60. Thermometer Klinik Hg
27. Laryngoscope Infant 61. Tempat Tidur Periksa
28. Manekin 62 . Three Way Stop Cook
29. Masker 63. Timbangan Bayi + Baki
30. Meja Instrument 64. Timbangan Injak Dewasa
31. Meja Tindakan Resusitasi Bayi 65. Vakum Aspirasi Manual Untuk Paska Keguguran
32 . Meteran 66. Set umbilical untuk neonatal
33. Waskom Stainless 67. Set Vena Sectie
34. Iud Kit 68. Air Timer
LAMPIRAN V ALAT GAWAT DARURAT
No. Nama Alat
1. Airway Management Set 2. Diagnostic Set
3. Infusion Set
4 . Instrument Set 5. Alat untuk luka bakar
6 . Set pemberian oksigen 7. Bahan Habis Pakai 8. Lain-lain
9. Tas emergency
LAMPIRAN VI 101 PUSKESMAS
セ@
2:c:: DAFTAR 101 PUSKESMAS PERBATASAN DAN PULAU-PULAU TERLUAR
. "
""
,..,
SASARAN PRIORITAS DALAM PENGEMBANGAN YANKES DTPK::c
,..,
:z n > :zs:
November 2012:z R<> . "
セ@
セ@ :z . ",..,
:z C> C> c:: :z セ@ g :z > セ@ セ@ . "'"
,..,
3: >'"
:z c:! > :z . " ::c o C> SO; 3: c:: セ@ セ@ m""
セ@ セ@ > :z g セ@ ::c ;;! :J: c:: :zNO PROPINSI
1 SUMA TERA UT ARA
2 KEPULAUAN RIAU
3 BENGKULU
4 NTI
2012
KABUPATENIKOTA KECAMATAN NAMA PUSKESMAS Non
n
n
Nias Selatan Pulau-Pulau Batu Pulau Tello 1Natuna Pulau Laut Pulau Laut 1
Subi Pulau Subi(') 1
Serasan Serasan 1
Karimun Tebing Tebing 1
Batam Belakang Padang Belakang Padang 1
Bengkulu Utara Enggano Enggano 1
Kupang Amfoang Utara Naikliu 1
Amfoang Timur Oepoli 1
TIU Miomafo Barat Eban 1
Musi Tasinifu 1
Miomafo Timur NunQene 1
Miomafo Timur Bitefa 1
Miomafo Timur Oeolo 1
Insana Utara Wini 1
i
KETERANGAN
I
Pulau terluar
Perbatasan
Perbatasan & P.Terluar Perbatasan
Pulau terluar
Pulau terluar
Pulau terluar
Perbatasan Perbatasan Perbatasan Perbatasan Perbatasan Perbatasan Perbatasan Perbatasan > :z C> C> >
-
セ@:z ...., ow
\AI
W N
セ@
:z C :>< -0 ...., ::c ...., :z C"'> > ;z ;:;: ;z s;,o -0 ...., !i: :>< V> > :z ;:;: :z -0 ...., :z'"
c:::'"
:z ;:;: :z <::> > :z > --I c::: >'"
V> -0 ...., セ@ OJ > :z セ@ :z -0 ::c a ::c'"
>セ@ c::: -0 セ@ > :>< ...., V> ...., ::J: > :;; ;z セ@ セ@ ::c :;; ::J: c::: :z > :z
'"
>'"
::c > :z '"::=
wBelu Tasifeto Timur Wedomu 1 Perbatasan
Lamaknen Weluli Nualain
1 Perbatasan Perbatasan Perbatasan
Lamaknen Selatan 1
Lamaknen Selatan Laktutus 1
Kobalima Nanvalus 1 Perbatasan
Raihat Haekesak 1 Perbatasan
Perbatasan Perbatasan
Tasifeto Timur Silawan 1
Kakuluk Mesak Haliwen 1
Raimanuk Webora 1 Perbatasan
Alor Alor Selatan Padang Alang 1 Pulau terluar
Alor Timur Maritaing 1 Pulau terluar Alor Barat Daya Buraga 1 Pulau terluar
Mataru Kalunan 1 Pulau terluar
Perbatasan
5 KALIMANTAN BARAT Sambas Paloh Paloh 1
Saiinqan Besar SaJingan Besar 1 Perbatasan
Sanqqau Entikonq Entikong 1 Perbatasan
Sekayam Balai Karangan 1 Perbatasan
Sintanq Ketunqau Hulu Senaning 1 Perbatasan
Ketunqau Tenqah Merakai 1 Perbatasan
Kapuas Hulu Empanang Nanga Kantuk 1 Perbatasan Puring Kencana Puring Kencana 1 Perbatasan
Badau Badau 1 Perbatasan
Batanq Lupar Lanjak 1 Perbatasan
Embaloh Hulu Benua Martinus 1 Perbatasan
Benqkayanq Sidinq Siding 1 Perbatasan
Jaqoi Babanq JagoiBabang
-
-1 Perbatasan
'---セ@ " c:: セ@ c::
""
I'TI " I'TI "" :z n,.,.
:z $: :z Ro I'TI"
>
""
セ@ :z $: :z I'TI " :z'"
c::'"
:z $: :z o ,.,. :z,.,. -< c::'"
,.,.
V> I'TI " ;:,.,.
'"
:z -< i'; :z "o ""
'"
"."" ;: c:: セ@ :;::: f:::i V> I'TI :;r: セ
,.,.
:z セ@ セ@""
>
:;r: c:: :z,.,.
:z,.,.
'"
'"
,.,.
""
:ze
,.."w
6 KALIMANTAN TIMUR
7 SULAWESI UT ARA
Kutai Barat lッセaー。イゥ@
Long Pahangai
Malinau Kayan Hulu Kayan hilir Pujungan Kayan Selatan Bahau Hulu
Nunukan Krayan
Krayan Selatan Lumbis Nunukan Sebatik Sebatik Barat Sebatik Sebuku
BerclU (*) Maratua
Minahasa Utara Wori
Sangihe Kendahe
Marore
Sitaro Siau Barat
Kep. Talaud Nanusa Nanusa
Gemeh
tゥッョセoィ。ョセ@ 1 Perbatasan Long Pahangai 1 Perbatasan
lァNn。キ。セ@ 1 Perbatasan
Data Dian 1 Perbatasan
Lg .Pujungan 1 Perbatasan Long Ampung 1 Perbatasan Long. Alango 1 Perbatasan
Long Bawan 1 Perbatasan
Long Ayu 1 Perbatasan
Mansalong 1 Perbatasan
Nunukan 1 Perbatasan
Setabu (0) 1 Perbatasan & P.Terluar Aji Kuning(*) 1 Perbatasan & P.Terluar Sungai Nyamuk(*) 1 Perbatasan & P.Terluar Pembeliangan 1 Perbatasan
Maratua Ayung 1 Pulau terluar
Wori 1 Pulau terluar
Kendahe 1 Pulau terluar
Marore 1 Pulau terluar
Pulau terluar
Ondong 1 Pulau terluar
Miangas 1 Perbatasan & P.Terluar Karatung (*) 1 Perbatasan &P.Terluar Dapalan_(*) 1 Perbatasan & P.Terluar
Gemeh 1 Perbatasan
Kakorutan 1 P.Terluar
w
2
.,.
""
..,
2!: c:..,
""
I'T'I ::0 I'T'I :z セ@ :z $: :z J20 セ@ r;;: セ@ :z $: :z..,
!:;;! C'> C'> c: :z $: :z セ@ s; セ@ セ@..,
I'T'I セ@ >""
:z セ@ z..,
::0 o C'> セ@ セ@ c: セ@ :;::: I'T'I""
en セ@ > セ@ :z セ@ セ@ ::0 セ@ ::t: c: :z > :z C'> セ@ セ@ :z""'
e
w8 SULAWESI TENGAH Toli-Toli
9 MALUKU MTB
MBD
Kepulauan Aru
10 MALUKU UT ARA Morotai
11 PAPUA Jayapura(Kola)
Sarmi
Merauke
Supiori (*)
- - -
-Dampal Utara Ogulua 1 Pulau terluar
Tanimbar Selatan Saumlaki 1 Pulau terluar
Selaru Adaut 1 Pulau terluar
Selaru Namlabunq 1 Pulau terluar
Tanimbar Utara Larat 1 Pulau terluar
Babar Timur Marsela 1 Pulau terluar
Mdona Hyera Lelang 1 Pulau terluar
Letti Serwaru 1 Pulau terluar
Pp. Terselatan Wonreli 1 Pulau terluar
Wetar IIwaki 1 Pulau terluar
Wetar Ustutun 1 Pulau terluar
Aru Tengah Koijabi 1 Pulau terluar
Aru Tengah . Longgar Apara 1 Pulau terluar
Morotai Jaya SoQi 1 Perbatasan
Morotai Sel. Barat wセ。「オャ。@ 1 Perbatasan Morotai Utara Bere-bere 1 Perbatasan
Muara Tami Koya Barat 1 Perbatasan
Sarmi Sarmi 1 Pulau terluar
Ulilin Ulilin 1 Perbatasan
Eligobel Bugul 1 Perbatasan
Sota Sota 1 Perbatasan
Naukenjerai NaukenJerai 1 Perbalasan
Kimaam Kimaam 1 Pulau terluar
-0 セ@ c::: セ@ c:::
""
-0 m m""
:z セ@ :z $: :z R<> . "s;
""
セ@:z $: :z -0 m :z C> C> c::: :z $: :z セ@ :z :J> c:! セ@ V> -0 m s:: :J>
'"
セ@ c::: :J> :z -0 o""
C> :J>""
s:: c::: セ@ セ@ m""
V> m""
セ@ :z セ@ V> :J>""
i;! c:::""
:z :J> :z C> C> :J> ::0 :J> :z IVe
w 12Peg. Bintang Kiwirok Iwur Batom Boven Digoel Mindiptanah
Waropko
Keerom Towe
Waris SenQQi Web
PAPUA BARAT Raja Ampat kセオャ。オ。ョ@ A}iau JUMLAH
Kiwirok 1 Perbatasan
Iwur 1 Perbatasan
Batom 1 Perbatasan
Mindiptanah 1 Perbatasan
Waropko 1 Perbatasan
Towe Hitam 1 Perbatasan
Waris 1 Perbatasan
Sengi 1 Perbatasan
Ubrub 1 Perbatasan
Dorekar 1 Pulau Terluar
86 15
DAFTAR BUKU RUJUKAN
1. Kebijakan Dasar Puskesmas, Departemen Kesehatan RI , Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta 2006
2. Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta 2006
3. Buku Kesehatan Ibu dan Anak,