• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KIMIA PEMBASMI HAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAHAN KIMIA PEMBASMI HAMA"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN KIMIA PEMBASMI HAMA

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bacteria dan virus, kemudian nematode (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung, dan hewan lain yang dianggap merugikan.

Bagi kehidupan rumahtangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang, serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.

Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman. Sesuai konsep pengendalian hama terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititik beratkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.

Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertaniandan kehutanan pada tahun 2008 tercatat 1.702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 jenis.

(2)

pestisida. Namun kenyatan di lapangan petani masih banyak menggunakannya. Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberikan penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti lima tepat ( tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu dan tepat takaran).

Adapun banyak jenis-jenis pestisida, tergantung dari sasaran atau hama yang mengganggu. Berikut adalah beberapa contoh jenis pestisida dan fungsi penggunaannya:

1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan dan membasmi hampir semua jenis serangga.

2. Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membasmi berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.

3. Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang digunakan untuk membunuh dan memberantas tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

4. Fungisida adalah bahan yangmengandung senyawa kimia beracun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi (jamur) atau cendawan.

5. Akarisida atau yang sering disebut mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak, dan laba-laba.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi konteks dalam penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi program Diklatpim IV yang berkaitan dengan landasan dan tujuan dilaksanakannya Diklatpim

77 Pada pancing layur yang menggunakan umpan buatan bercahaya berwarna Hijau didapatkan kisaran hasil tangkapan panjang tubuh ikan layur yaitu di antara ukuran 40 – 70

Pada larutan HCl logam lebih cepat terkorosi dibandingkan larutan yang lainnya. Nilai laju korosi yang tinggi disebabkan oleh larutan yang bersifat asam sehingga menyebabkan

kekecewaan terhadap pemerintah pusat yang tidak memperhatikan pembangunan di daerah dan pelaksanaan pemerintahan yang telah menyimpang dari UUD 1945 dan ada

Bentuknya berupa syarat yang diajukan oleh salah satu dari dua pihak yang melakukan akad jual beli kepada pihak lainnya untuk mendapatkan suatu manfaat pada hal-hal

Keberhasilan mendapatkan antibiotik baru dari sumber alami seperti metabolit sekunder dari mikroba telah menimbulkan asumsi bahwa mikroba merupakan sumber senyawa baru yang

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bungo (juta rupiah), 2010-2012 Percentage Distribution of Gross Domestic Regional Product at Current Market Price by Industrial Origin

berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk melakukan optimasi penggunaan lahan berdasarkan ketersedian sumber daya air, maka dalam pengembangan di wilayah