Wastono. F14102061. Kajian Sistem Produksi Distilat Asap Tempurung Kelapa dan Aplilcasinya Sebagai Disinfektan Untulc Memperpanjang Masa Simpan Buah Pisang Ambon (Musaparadisiaca L). Di bawah bimbingan Dr. Ir. Rokhani Hasbullah, Msi. 2006
RINGKASAN
Distilat asap merupalcan cairan hasil kondensasi asap dari proses pembakaran pada pembuatan arang. Banyalc sekali manfaat yang diperoleh dari penggunaan distilat asap karena mengandung senyawa-senyawa seperti formaldehid atau formalin, aseton dan fen01 yang berperan sebagai anti bakteri dan anti oksidan. Salah satu penggunaan distilat asap adalah sebagai disinfektan untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan. Pisang merupalcan salah satu buah-buahan yang mudah rusak. Penanganan pascapanen yang kurang hati-hati dapat menyebabkan lcerusakan fisik dan penurunan mutu buah sehingga mengakibatkan kerugian. Selain itu serangan penyalcit pada pascapanen pisang dapat menyebabkan masa simpan buah pisang menjadi lebih pendek.
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan distilat asap tempurung kelapa untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan. Sedangkan tujuan secara khusus adalah merancang sistem produksi distilat asap dan menguji kinerjanya serta mengkaji pengaruh pengunaan distilat asap sebagai disinfektan untuk memperpanjang masa simpan buah pisang ambon.
Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2006 sampai dengan Agustus 2006 di Industri kecil arang tempurung kelapa di Desa Cihideungudik Kecamatan Ciampea Bogor, Laboratorium AP4, dan Laboratorium Teknilc Pengolahan Pangolahan Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP), Departemen Telcnik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB. Bahan baku penelitian ini adalah buah pisang Ambon, tempurung kelapa, air sebagai pendingin pada kondensor dan bahan kimia seperti NaC1, media agar (PCA) dan alkohol untuk uji total mikroba. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanur arang, kondensor, penampung distilat asap, pompa air, stop watch, penyaring distilat asap, rheometer, refractometer, water bath, timbangan digital, serta beberapa peralatan tamnbahan.
Sistem produksi distilat asap yang dirancang sendiri dari mulai pemilihan bahan dan ukuran yang digunakan. Pertimbangan pembuatan alat berdasarkan pada ketersediaan bahan dan fungsinya sebagai penangkap asap hasil pembakaran serta tidal< mengganggu proses pembuatan arang. Laju distilat asap berlcisar antara 2.04 literljam sampai dengan 2.90 literljam. Laju air pendingin berkisar antara 79.39 literljam sampai dengan 98.40 literljam. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa efisiensi penyulingan untuk 2, 3, dan 4 tanur berturut-turut 13.20%, 11.89%, dan 10.75%. Rendemen arang tempurung kelapa adalah 25% dari tempurung kelapa, sedangkan rendemen distilat asap rata-rata 2.08%.