• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Nirmala Medan"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

8

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK

NIRMALA MEDAN

SUYANTI SUWARDI

105102089

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah , Juni 2011 Suyanti Suwardi

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Nirmala Medan 2011

x + 44 hal + 4 tabel + 2 skema + 6 lampiran

Abstrak

Kompres hangat merupakan salah satu intervensi yang dilakukan secara non-farmakologi untuk menurunkan atau mengurangi rasa nyeri pada ibu inpartu yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara kantung berisi air hangat dan dilapisi kain lalu diletakan ke kulit ibu khususnya pada daerah pinggang bagian bawah pada posisi miring kanan. Kompres hangat dilakukan selama 20 menit, pengukuran skala nyeri diukur dari kontraksi I sampai kontaksi ke VI. Tujuan penelitian adalah mengindentifikasi pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif Desain penelitian yang digunakan ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group

pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 40 orang dengan metode pengambilan

sampel accidental sampling dan analisa data yang digunakan adalah uji t-dependen dan

uji t-independen. Karakteristik usia responden mayoritas pada kelompok intervesi 31-35

tahun yaitu 8 orang ( 40%) dan pada kelompok kontrol 26-30 tahun yaitu 7 orang ( 35%) Karakteristik paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas multipara yaitu 9 orang ( 45%) dan kelompok kontrol multipara yaitu 8 orang (40%). Karakteristik Pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA yaitu 8 orang (40) dan kelompok kontrol mayoritas SM.A yaitu 9 orang (45%) Karakteristik pekerjaan responden pada kelompok intervensi mayoritas karyawan yaitu 11 oarng ( %) 35dan pada kelompok kontrol IRTyaitu 14 orang (70%) . Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000 . Pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 8,40 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 4.75. Pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 6.20 dan setelah nilai rata-rata adalah 8.30. Hasil Uji statistik t-independent perbandingan skala nyeri sesudah pada kelompok intervensi dengan nilai rata – rata 4.75 dan sesudah pada kelompok kontrol nilai rata –rata 8.30. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai (p<0,000) dari pemberian kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dan kompres hangat dapat dijadikan suatu intervensi untuk pengurangan nyeri persalinan maka bagi bidan praktek swasta dapat dijadikan intervensi dalam memberikan pelayanan bagi ibu khususnya dalam hal persalinan.

Daftar Pustaka : 18 (2003 – 2010)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas dan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengaruh penggunaan kompres hangat dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami kesulitan, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kp. Ns. M.Kep selaku ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU selaku dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan. 3. Ibu Farida Linda Sari Siregar, S.Kp. Ns. M.Kep selaku penguji 1

4. dr. Christoffel L Tobing, SpOG selaku penguji 2.

5. Nirmala Sapni Am.Keb, selaku pimpinan Klinik Nirmala

6. Suami tercinta Irwandika dan anak – anak yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

7. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

(5)

9. Teman – teman D – IV Bidan Pendidik yang telah memberikan dukungan dan semua pihak yang mendukung penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan. Semoga mendapat anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin.

Medan, Juni 2011 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

4. Manajemen penatalaksanaan Nyeri ... 11

B. Persalinan ... 11

1. Pengertian ... 11

2. Proses Terjadinya Persalinan ... 12

(7)

4. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Persalinan ... 13

5. Nyeri Dalam Persalinan ... 13

6. Penyebab Nyeri Persalinan ... 14

7. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan ... 14

8. Fisiologi Nyeri Persalinan Kala I ... 15

C. Kompres Hangat ... 16

1. Pengertian Kompres Hangat ... 16

2. Manfaat Kompres Hangat ... 16

3. Persiapan Pelaksanaan Kompres Hangat ... 17

BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 19

B. Hipotesis ... 20

C. Defenisi Operasiosional ... 20

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 22

G. Validitas dan Realibilitas ... 25

(8)

B. Pembahasan ... 36 1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 36 2. Keterbatasan Penelitian ... 38 3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan danPendidikan Kebidanan... ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 39 B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(9)

DAFTAR SKEMA

Skema 1 : Kerangka Konsep………. 19

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik ibu inpartu setelah pemberian komres hangat pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Klinik Nirmala Medan

... 31 Tabel 2 Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Intervensi Pada Kelompok Intervensi Di

Klinik Nirmala Medan ………... 32 Tabel 3 SkalaNyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat Pada

Kelompok Kontrol DiKilinik Nirmala Medan ... … 33 Tabel 4 Perbandingan Nyeri Setelah Pemberian Kompres Hangat Pada Kelompok

Kontrol dan Kelompok Intervensi diklinik Nirmala Medan

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Kuisioner Data Demografi dan Lembar Observasi Lampiran 3 : Lembar Prosedur Pelaksanaan Kompres Hangat Lampiran 4 : Lembar Protap Penelitian

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi

(12)

PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah , Juni 2011 Suyanti Suwardi

Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Nirmala Medan 2011

x + 44 hal + 4 tabel + 2 skema + 6 lampiran

Abstrak

Kompres hangat merupakan salah satu intervensi yang dilakukan secara non-farmakologi untuk menurunkan atau mengurangi rasa nyeri pada ibu inpartu yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara kantung berisi air hangat dan dilapisi kain lalu diletakan ke kulit ibu khususnya pada daerah pinggang bagian bawah pada posisi miring kanan. Kompres hangat dilakukan selama 20 menit, pengukuran skala nyeri diukur dari kontraksi I sampai kontaksi ke VI. Tujuan penelitian adalah mengindentifikasi pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif Desain penelitian yang digunakan ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group

pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 40 orang dengan metode pengambilan

sampel accidental sampling dan analisa data yang digunakan adalah uji t-dependen dan

uji t-independen. Karakteristik usia responden mayoritas pada kelompok intervesi 31-35

tahun yaitu 8 orang ( 40%) dan pada kelompok kontrol 26-30 tahun yaitu 7 orang ( 35%) Karakteristik paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas multipara yaitu 9 orang ( 45%) dan kelompok kontrol multipara yaitu 8 orang (40%). Karakteristik Pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA yaitu 8 orang (40) dan kelompok kontrol mayoritas SM.A yaitu 9 orang (45%) Karakteristik pekerjaan responden pada kelompok intervensi mayoritas karyawan yaitu 11 oarng ( %) 35dan pada kelompok kontrol IRTyaitu 14 orang (70%) . Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000 . Pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 8,40 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 4.75. Pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 6.20 dan setelah nilai rata-rata adalah 8.30. Hasil Uji statistik t-independent perbandingan skala nyeri sesudah pada kelompok intervensi dengan nilai rata – rata 4.75 dan sesudah pada kelompok kontrol nilai rata –rata 8.30. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dengan nilai (p<0,000) dari pemberian kompres hangat terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif dan kompres hangat dapat dijadikan suatu intervensi untuk pengurangan nyeri persalinan maka bagi bidan praktek swasta dapat dijadikan intervensi dalam memberikan pelayanan bagi ibu khususnya dalam hal persalinan.

Daftar Pustaka : 18 (2003 – 2010)

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya Bagian tubuh yang sering diderita keluhan nyeri adalah leher, tangan, kaki, dan daerah pinggang. Selain obat dan terapi, untuk pertolongan pertama bisa dilakukan dengan kompres hangat untuk membantu pengurangan nyeri persalinan (Bandiyah, S. 2009. hal.102 )

Persalinan adalah usaha yang dilakukan oleh rahim ketika bayi akan dilahirkan. Selama persalinan, rahim berkontraksi dan mendorong bayi ke bawah sampai ke leher rahim. Dorongan mi membuka leher rahim. Setelah leher rahim mencapai pembukaan lengkap, kontraksi dan dorongan ibu akan menggerakkan si bayi ke bawah dan keluar beberapa hari (Simkin.2007. hal 91)

Pada kala I persalinan nyeri murni dirasakan sebagi radiasi yang melintasi uterus dari daerah fundus ke punggung (Varney. 2001). Walaupun kadarnya berbeda, setiap orang pernah mengalami rasa sakit tersebut, tetapi reaksinya berbeda-beda. Ada yang dapat menahannya dan ada juga yang terus merintih. Seorang ibu yang sedang menghadapi persalinan cenderung merasa takut, terutama pada ibu primigravida.

(14)

Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan reflek fisik . Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai tusukan , nyeri terbakar, rasa sakit , denyutan , sensasi rasa tajam , rasa mual dan kram (Potter. 2005). Ketika seorang ibu merasa sangat takut maka secara otomatis otak mengatur dan mempersiapkan tubuh untuk merasa sakit, sehingga rasa sakit saat persalinan akan lebih terasa. Seorang ibu haruslah menempatkan rasa sakit dalam sudut pandang yang benar,rasa sakit tidak akan terjadi selamanya. Pada ibu primigravida rasa sakit dapat berlangsung 12 sampai 14 jam, dari jumlah tersebut hanya beberapa jam saja yang benar-benar tidak nyaman Nyeri persalinan merupakan rasa sakit

yang terjadi akibat adanya aktivitas besar didalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Di mana rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar

ke bagian bawah perut (Danuatmaja. 2004).

Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu melahirkan ,tetapi intensitasnya rasa nyeri ini berbeda pada setiap ibu bersalin. Hal ini sering dipengaruhi oleh psikologis ibu saat bersalin (rasa takut dan berusaha melawan persalinan) serta ada tidaknya dukungan dari orang sekitar selama proses persalinan (Yanti. 2010. hal.64).

Pada ibu – ibu yang sangat muda atau tua dalam menghadapi persalinan mengalami nyeri yang sangat hebat. Paritas juga berpengaruh terhadap persepsi nyeri. Pada primipara, nyeri akan lebih terasa pada awal persalinan sedangkan pada multipara nyeri akan meningkat saat persalinan telah lanjut yaitu saat penurunan janin yang berlangsung cepat pada kala II (Yanti, 2010. hal. 65).

(15)

rasa nyeri pada persalinan tak dapat dihindari, juga tak ada yang membantah bahwa persalinan sebaiknya dilakukan tanpa anastesi (Gant, 2001).

Pentingnya mengatasi nyeri persalinan karena pada dasarnya persalinan bukan siksaan ataupun hukuman. Persalinan adalah tugas reproduksi untuk melanjutkan kehidupan dimuka bumi. Untuk meringankan tugas, ini ,ibu berhak atas upaya –upaya mengurangi penderitaan. Apalagi rasa sakit yang dialami sepanjang persalinan dapat beresiko bagi keselamatan ibu dan janin .Nyeri persalinan menurut (Danuatmaja & Meiliasari, 2004), merupakan rasa sakit yang terjadi akibat adanya aktivitas basar didalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Di mana rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut.

Saat ini banyak sekali cara yang digunakan dalam menghilangkan nyeri persalinan. Cara tersebut yaitu dengan tindakan medis dan tindakan non medis. Tindakan medis yang digunakan antara lain penggunaan analgesik, suntikan epidural, Intracthecal Labor

Analgesik (ILA), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation.

Tindakan-tindakan medis ini hampir semua mempunyai efek samping pada ibu dan juga pada janin. Misalnya saja pada penggunaan analgesik, analgesik dapat menembus plasenta sehingga menimbulkan efek terhadap pernapasan bayi, dan pada saat bayi dewasa ia akan cenderung merasa ketagihan pada obat-obat tertentu.

(16)

Tindakan non medis antara lain relaksasi, teknik pemusatan pikiran dan imajinasi, teknik pernafasan, hidroterapi, masase atau sentuhan terapeutik, hipnosis, akupuntur dan acupressur. Tindakan-tindakan tersebut adalah untuk mengalihkan perhatian yang dapat menghambat otak untuk mengeluarkan sensasi nyeri serta tidak menyebabkan efek samping pada ibu dan juga bayi (Danuatmaja . 2004. hal. 61).

Penelitian yang dilakukan Istichoma (2007), yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri pada pasien kontusio yang mengenai pada anggota tubuh , dengan menggunakan desain quasi eksperimen, pre-post test tanpa kelompok kontrol. Dari hasil penelitian diperoleh perbedaan signifikan antara pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap perubahan skala nyeri. Pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kompres baik hangat ataupun dingin sama-sama efektif untuk mengurangi nyeri pada klien yang mengalami kontusio pada daerah tubuh .

Secara deskriptif, pemberian dengan kompres dingin memberikan lebih banyak perubahan skala nyeri dari pada kompres hangat.

Pada penelitian Sari.E (2010), bertujuan untuk mngukur ada atau tidaknya penurunan nyeri dengan metode kompres hangat pada ibu bersalin kala I fase aktif. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen yang bersifat one group pretes dan

postes. Dengan besar sample dua-dua orang, analisa data yang digunakan adalah uji t –

(17)

Survey pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 17 September 2010 dengan mewawancari sepuluh bidan yang prakteknya berada diwilayah Kota Madya Medan Delapan bidan menyatakan bahwa persalinan itu merupakan suatu yang fisiologis.

Nyeri lazim terjadi pada saat akan melahirkan dan nyeri itu akan hilang saat bayi sudah keluar. Untuk mengurangi rasa nyeri, bidan menganjurkan untuk mengatur pernafasan, mengalihkan perhatian dengan berdoa dan pada saat berbaring merubah posisi miring ke kanan dan ke kiri.

Dua orang bidan mengatakan untuk mengurangi nyeri persalinan keluarga dianjurkan untuk mengelus – elus perut ibu perlahan – lahan apabila rasa nyeri datang. Selanjutnya peneliti mewawancara ibu primipara sebanyak lima belas orang ibu. Tujuh orang berpendapat ada rasa kecemasan pada saat proses persalinan berlangsung karena ini merupakan hal yang pertama. Untuk mengatasi rasa nyeri tersebut, ibu melakukan pengaturan pernafasan dan menguatkan hatinya dengan harapan rasa sakit itu akan hilang pada saat ia melihat bayinya nanti. Delapan orang ibu primipara lainnya mengatakan perasaan takut akan nyeri memang ada, tetapi apabila nyeri tersebut datang mereka mengalihkan perhatian terhadap nyeri dengan berjalan – jalan.

Berdasarkan konsep diatas dan hasil survey pendahuluan yang peneliti lakukan peneliti tertarik untuk mengidentifikasi apakah kompres hangat berpengaruh terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara.

(18)

Berdasarkan hasil penelitian dan survey pendahuluan yang peneliti lakukan , maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah adakah pengaruh pemberian kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Nirmala Medan 2011.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi adakah pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan pada kala I fase aktif.

2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik demografi responden

2. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi

3. Mengidentifikasi skala nyeri sesudah dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi

4. Mengidentifikasi skala nyeri sebelum dilakukan kompres hangat pada kelompok kontrol

5. Mengidentifikasi skala nyeri sesudah dilakukan kompres hangat pada kelompok kontrol

6. Menguji skala nyeri sebelum dan sesudah tindakan kompres hangat yang dilakukan pada kelompok intervensi

(19)

8. Membandingkan perbedaan skala nyeri setelah dilakukan kompres hangat pada kelompok intervensi dan setelahdilakukan kompres hangat pada kelompok control

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai intervensi dalam melaksanakan asuhan kebidanan terutama bagi ibu bersalin dalam upaya mengurangi nyeri pada saat persalinan.

2. Untuk Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu dan pengetahuan bagi mahasiswa kebidanan terutama dalam mata kuliah asuhan kebidanan II ( persalinan ).

3. Untuk penelitian kebidanan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri

1. Defenisi

Nyeri merupakan kondisi perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Smeltzer. 2002, hal. 212 ).

Terdapat beberapa teori tentang terjadinya ransangan nyeri, di antaranya :

a. Transmisi nyeri, impuls nyeri berjalan sepanjang saraf sensorik ke ganglion akar dorsal dari saraf spinal terkait dan masuk ke dalam kornu posterior medula spinalis. Hal ini disebut neuron pertama. Neuron kedua muncul di kornu posterior, melintang di dalam medula spinalis (persimpangan sensorik) dan mengantarkan impuls melalui medula oblongata, pons varolli dan otak tengah ke talamus. Dari sini impuls berjalan sepanjang neuron ketiga menuju korteks sensorik.

(21)

19

c. jaringan tubuh dipengaruhi oleh mekanisme tersebut. Posisi hambatan menentukan apakah impuls saraf berjalan bebas atau tidak ke medula dan talamus sehingga dapat mentransmisikan impuls atau pesan sensori ke korteks sensorik. Jika hambatan tersebut tertutup, hanya terdapat sedikit konduksi atau bahkan tidak sama sekali. Jika hambatan terbuka, impuls dan pesan dapat melewatinya dan ditransmisikan secara bebas (Fraser. 2009, hal. 464).

2. Klasifikasi Nyeri

Nyeri secara umum terdiri dari nyeri akut dan nyeri kronis. (a) Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi enam bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot dan cemas, (b) Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan – lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan meliputi nyeri terminal, sindrom nyeri kronis dan psikosomatik.

(22)

3. Pengukuran Intensitas Nyeri

Bidan dan pasien mempunyai perbedaan dalam mendeskripsikan rasa nyeri. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diranking dari tidak terasa nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan.

Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dengan menggunakan skala 1-10. Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS) merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri. Skala nyeri yang digunakan yaitu :

a. Numerik ( 0-10 )

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri Nyeri sedang Nyeri hebat

b. Deskriptif

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri

Nyeri ringan sedang hebat sangat hebat tak tertahankan

(23)

Tidak Nyeri Nyeri Tak tertahankan (Bare dan Smeltzer, 2002, hal. 218).

4. Manajemen penatalaksanan nyeri

Menghilangkan rasa nyeri ialah hal yang penting , bukan jumlah nyeri yang dirasakan tetapi yang perlu dipertimbangkan adalah apakah ada harapan bagi dirinya sendiri dalam mengatasi rasa nyeri (Bobak. 2004. hal. 255).

Manajemen secara nonfarmakologis sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat. Banyak teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri selama kala I meliputi, relaksasi, akupresur, kompres dingin atau hangat, terapi musik, hidroterapi dan masase (Bobak. 2004. hal 256).

B. Persalinan

1. Pengertian

(24)

2. Proses Terjadinya Persalinan

Persalinan terjadi karena adanya: a. Penurunan kadar estrogen dan progesteron, dimana progesteron merupakan penenang otot-otot rahim dan estrogen meningkatkan kontraksi otot. Selama kehamilan kadar progesteron dan estrogen seimbang di dalam darah tetapi di akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his, menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum persalinan dimulai, (b) oksitosin meningkat sehingga timbul kontraksi rahim, (c) dengan majunya kehamilan maka otot-otot rahim semakin menegang dan timbul kontraksi untuk mengeluarkan janin, (d) hipofise dan kadar suprarenal janin memegang peranan penting sehingga pada ancephalus kelahiran sering lebih lama, (e) kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm terutama saat persalinan menyebabkan kontraksi miometrium (Prawirohardjo. 2005. hal. 181).

3. Tahap – tahap dalam persalinan

Dalam persalinan terbagi dalam empat tahap yaitu, a. Tahap pertama persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada tahap pertama ini terbagi dalam tiga bagian : fase

laten, selama fase laten banyak mengalami kemajuan dari pada penurunan janin. Fase

aktif dan fase transisi,dilatasi serviks dan penurunan bagian presentasi berlangsung lebih

(25)

kira-kira dua jam setelah plasenta lahir. Periode ini merupakan masa pemulihan yang tejadi segera jika homeostasis dengan baik. Masa ini merupakan periode yang penting untuk memantau adanya komplikasi , misalnya perdarahan abnormal ( Bobak. 2004. hal. 246).

4. Faktor yang menyebabkan terjadinya persalinan

a. Faktor power adalah kekuatan dinamik yang menggerakan passenger melewati passage. kontraksi ini yang menetapkan persalinan sering kali dipantau ,secara biokimia dimanipulasi dan membuat ketiadaan nyeri melalui analgesia dan anestesi, b. Faktor passange Faktor passanger adalah factor janin yang meliputi sikap janin,letak janin, persentasi janin , bagian terbawah janin dan posisi janin, c. Faktor passage (jalan lahir). Passage atau factor jalan lahir dibagi atas bagian keras yaitu tulang – tulang panggul dan bagian keras yaitu otot –otot ,jarinagn – jarinagn dan ligament- ligament. d. Psikis ibu, ternyata dalam fase persalinan juga terjadi peningkatan kecemasan, dengan semangkin meningkatnya kecemasan akan semangkin meningkatkan intensitas nyeri ( Walsh. 2007. hal 300).

5. Nyeri Dalam Persalinan

Nyeri persalinan ditransmisikan oleh neuron sensori eferen atau viseral , nyeri viseral disebabkan oleh oleh regangan atau iritasi viserav. Neuron eferen menyampaikannya kesaraf simpatik dan parasimpatik otonom . serat nyeri dari kulit dan visera berjalan saling berdekatan didalam traktus spinotalamik . Oleh karena itu,nyeri dari organ internal ,seperti uterus ,dapat dirasakan seperti seakan – akan berasal dari area kulit yang disuplai oleh bagian medulla spinalis yang sama . Nyeri dari uterus dirasakan dipunggung atau didaerah labia (Fraser. 2009. Hal 464).

(26)

Selama persalinan kala-satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan kala-satu adalah akibat dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan adalah : a) berkurangnya pasokan oksigen ke otot rahim (nyeri persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi singkat, sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih), b) meregangnya leher rahim (effacement dan pelebaran), c) tekanan bayi pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina, d) ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama kontraksi dan turunnya bayi, e) Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus, f) Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan vagina, g) ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar (epinefrin, norepinefrin, dan lain-lain) yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat ( Simkin.2007. hal. 150).

7. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Persalinan

Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a) usia wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b) primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c) wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d) wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami

peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e) kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan

(27)

yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan ransang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang

nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya dimana beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan

membiarkannya) sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan (Walsh, 2007. hal. 261).

8. Fisiologi Nyeri Persalinan kala I

(28)

Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat diidentifikasi seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi peningkatan kecemasan, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat di seluruh tubuh (Bobak.2004. hal. 253).

C. Kompres Hangat

1. Pengertian

Adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman , mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu (Hidayat.2008. Hal 225).

2. Manfaat kompres hangat

Kompres hangat bermanfaat untuk meningkatkan suhu kulit lokal, melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri ,menghilangkan sensasi rasa nyeri ,merangsang peristaltic usus ,pengeluaran getah radangserta memberikan ketenangan dan kenyamanan pada ibu inpartu (Simkin . 2005. hal 178).

(29)

selama diperlukan dan pastikan sumber tersebut tidak terlalu panas (Simkin . 2005. hal 178).

Penggunaan kompres hangat untuk area yang tegang dan nyeri dianggap meredakan nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia , yang merangsang nyeri dan menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area tersebut Kompres hangat terutama membantu ketika wanita bersalin sedang mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh posisi posterior oksiput janin atau tegangan umum pada otot punggung (Walsh, 2007. hal 261).

Bagian tubuh yang sering didera keluhan nyeri saat bersalin adalah perut, pinggang Selain obat dan terapi, untuk pertolongan pertama bisa dilakukan kompres. Dari jenisnya, kompres dibagi menjadi dua, yakni hangat.Kompres hangat dapat dilakukan dengan menempelkan kantung karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah (Aisyah, 2006).

3. Persiapan melaksanakan kompres hangat. Persiapan Alat dan Bahan :

a. Kantung karet berisi air hangat dengan suhu 45-50,5 oC b. Handuk goodmorning

(30)

(a) Cuci tangan

(b) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan (c) Ukur suhu air dengan menggunakan thermometer air

(d) Isi kantung karet dengan air hangat dengan suhu 45-50,5 oC

(e) Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan (f) Bungkus / lapis kantung karet dengan kain.

(g) Tempatkan kantung karet pada daerah punggung bagian bawah dengan posisi ibu miring kiri.

(h) Angkat kantung karet tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi kantung karet dengan air hangat lakukan kompres ulang jika ibu menginginkan

(i) Mengkaji perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan pada menit ke 20

(31)

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti (Nursalam, 2008. hal. 55).Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompres hangat dan variabel dependen adalah skala nyeri persalinan. Pada kedua kelompok diukur intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat. Hasil yang diharapkan pada kelompok intervensi adanya pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif .

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 1. Skema kerangka konsep

(32)

B. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu ada pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan pada kala I fase aktif .

C. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. Independen Kompres hangat

Kompres hangat diletakan

dipunggung bagian bawah ibu inpartu kala I fase aktif

Sakit atau rasa nyeri yang dirasakan ibu inpartu kala I fase aktif

4. Paritas Jumlah persalinan yang pernah

5. Pendidikan Jenjang dari tingkat yang rendah ke tingkat yang tinggi untuk

menyelesaikan pendidikan

(33)

3 = Pendidkan Tinggi

4 = Tidak Sekolah 6. Pekerjaan Kegiatan yang

dilakukan setiap harinya untuk kehidupan

Kuesioner Wawancara 1 = IRT 2 = PNS 3 = Karyawan

(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitan

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen jenis two-group pre-post test design yaitu kelompok kontrol dan intervensi untuk mengidentifikasi pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif pada ibu inpartu sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat .

Bentuk rancangan dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Pretest Perlakuan Postest

Kelompok Intervensi 01 X 02

Kelompok kontrol 01 0 02

Keterangan :

01 : skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sebelum diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

02 : skala nyeri ibu inpartu kala I sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok control

(35)

29 B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu inpartu yang berada di Klinik Nirmala Medan, dimana pasien partus di klinik tersebut terhitung dari Januari – Maret 2011 sebanyak 40 orang.

2. Sampel

Menentukan sampel dengan menggunakan ketetapan absolute dan menggunakan rumus :

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Ketetapan relatif yang ditetapkan oleh peneliti (0,05) Jadi sampel dalam penelitian ini adalah :

Diketahui : N = 60

d = 0,05

(36)

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang yang terbagi dalam dua kelompok yaitu 20 responden untuk kelompok intervensi dan 20 responden untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan secara

accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan

kriteria : ibu inpartu yang memasuki kala I fase aktif dengan pembukaan 4-9 cm, ibu bersalin dengan presentasi kepala, ibu bersalin normal tanpa mendapatkan obat-obatan untuk mempercepat proses persalinan, ibu bersalin tanpa kompliksi persalinan.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Nirmala dengan alamat Jl. Tuasan Gg. Gelatik No 40 Medan . Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah peneliti sebelumnya telah melakukan survey awal dan ditemukan adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan Juni tahun 2011.

E. Etika Penelitian

(37)

kepada responden penelitian tentang tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan penelitian .Dalam penelitian ini tidak ada responden yang mengundurkan diri, responden semua bersedia untuk dijadikan sampel penelitian. Responden dipersilakan untuk menandatangani informed consent. Responden berhak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan dan kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen, tetapi menggunakan inisial dan rahasia. Data – data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian .

F. Alat pengumpulan data

Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang dibuat oleh peneliti berdasarkan literature yang ada dan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua bagian, yaitu: bagian pertama adalah data demografi yaitu usia, paritas, dan pendidikan sedangkan bagian kedua adalah lembar observasi untuk mengobservasi skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat dan tidak diberikan kompres hangat.

G. Validitas dan Realibilitas

(38)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari Pimpinan Klinik Nirmala Medan.

Setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu inpartu kala I fase aktif sesuai kriteria penelitian. Pada saat pengumpulan data peneliti dan pimpinan klinik bekerja sama dengan cara penyampaian informasi yang diberikan setiap ada ibu yang bersalin yang menjadi responden di Klinik Nirmala Medan. Dalam penelitian, sebelumnya peneliti menjelaskan tujuan, manfaat penelitian, prosedur penelitian dan apa yang dirasakan pada waktu kompres hangat dilakukan . Kemudian peneliti meminta kesedian responden untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan responden memenuhi kriteria penelitian diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan (Informed Consent).

(39)

kembali kepada responden untuk menunjuk skala nyeri. Kontraksi ke VI peneliti kembali melakukan intervensi selama 2 menit dan ini merupakan hasil untuk postes pada kelompok intervensi. Setelah peneliti memperoleh jumlah responden untuk kelompok kontrol peneliti mengkaji skala nyeri dengan tidak memperlakukan intervensi apapun pada responden. Peneliti mengkaji skala nyeri sama seperti perlakuan pada kelompok intervensi. Pada pelaksanaan pemberian kompres hangat peneliti dibantu oleh asisten, seorang bidan yang sudah berpengalaman dan telah mendapat pelatihan dalam melakukan kompres hangat.

H. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap dan benar (editing). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel. Entry data dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan. Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS dengan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Univariat

(40)

frekuensi dan proporsinya sedangkan yang bersifat numerik dicari mean, dan standar deviasinya.

2. Bivariat

(41)

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan sebagai hasil penelitian dari penggunaan kompres hangat terhadap pengurangan rasa nyeri persalinan kala I fase aktif yang dilakukan di Klinik Nirmala Medan mulai bulan Januari-Maret 2011. Jumlah responden adalah 40 orang , ibu inpartu yang menjadi subjek responden dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi 20 responden dan 20 responden kelompok kontrol.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini bertujuan mendeskripsikan karakter masing – masing variabel yang diteliti yakni data demografi ibu inpartu yang meliputi, umur , paritas , pendidikan dan pekerjaan .

2. Analisis Bivariat

(42)

pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi dan kontrol. Taraf signifikan

(α = 0.05), pedoman dalam menerima hipotesis : jika data probabilitas (p) < 0.05 maka H0 ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh, apabila nilai (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh.

1. Analisis Univariat

1.1 Karakteristik Responden

(43)

Tabel 5.1

Karakteristik Responden pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol di Klinik Nirmala Medan 2011

Karakteristik Ibu Inpartu Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

F % F %

1.2 Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Di Lakukan Intervensi pada

Kelompok Intervensi

(44)

Tabel 5.2

Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan intervensi pada Kelompok Intervensi Di Klinik Nirmala Medan

NO Variabel Mean SD

Nilai Min-Max

95%CI n

Lower Upper

1 Intensitas nyeri sebelum tindakan

8.40 0.598 7-9 8.12 8.68

20 2 Intensitas nyeri

setelah tindakan

4.75 0.967 3-6 4.30 5.20

1.3 Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Di Lakukan Intervensi pada

Kelompok Kontrol

(45)

Tabel 5.3

Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan intervensi pada Kelompok Kontrol Di Klinik Nirmala Medan

No Variabel Mean SD

Nilai Min-Max

95%CI n

Lower Upper 1 Intensitas nyeri

sebelum tindakan

Grafik 1. Distribusi Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol Dan Kelompok Intervensi Pada Setiap Kontraksi

0

kontraksi 1 kontraksi 2 kontraksi 3 kontraksi 4

kelompok Kontrol kelompok intervensi

(46)

2. Analisis Bivariat

2.1 Perbandingan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Intervensi pada

Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata intensitas nyeri sebelum pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi adalah = 8.40 dan SD = 0.589 , dan sesudah pemberian kompres hangat adalah = 4.75 dan SD = 0.967 dan diperoleh beda mean = 3.650. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan pemberian kompres hangat terhadap pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Untuk keterangan dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4

Perbandingan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Intervensi pada Kelompok Intervensi Di Klinik Nirmala Medan

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas nyeri

sebelum tindakan

8.40 0.598

3.650 0,000 20

2 Intenssitas nyeri

sesudah tindakan

(47)

2.2 Perbandingan Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Intervensi pada

Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata – rata intensitas nyeri sebelum pemberian kompres hangat pada kelompok kontrol adalah = 6.20 dan SD = 0.894, dan sesudah pemberian kompres hangat adalah = 8.30 dan SD = 0.865 dan diperoleh beda mean = 2.100. Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan pemberian kompres hangat terhadap pengurangan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Untuk keterangan dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5

Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Pemberian Kompres Hangat pada Kelompok Kontrol Di Kilinik Nirmala

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas nyeri

sebelum tindakan

6.20 0.894

2.100 0,000 20

2 Intensitas nyeri sesudah tindakan

(48)

2.3 Perbandingan Skala Nyeri Sesudah Intervensi pada Kelompok Kontrol

dan Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelistian diperoleh rata-rata intensitas nyeri sesudah pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi rata – rata =4.75, SD 0.967 dan sesudah pemberian kompres hangat pada kelompok kontrol rata – rata = 8.30, SD = 0.865 dan hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000, maka dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan perbedaan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Keterangan dapat dilihat pada tabel 5.6 dibawah ini.

Tabel 5.6

Perbandingan Intensitas Nyeri Setelah Pemberian Kompres Hangat pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi di Klinik Nirmala Medan

No

Variabel Mean SD SE Nilai P n

1 Sesudah tindakan pada

kelompok intervensi 4.75 0.967 0.182

0,000 20

2 Sesudah tindakan pada kelompok kontrol

(49)

B. PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian berikut ini, diuraikan pembahasan tentang hasil penelitian yaitu pengaruh kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif .

1. Interpretasi dan diskusi hasil

Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia responden pada kelompok intervensi adalah 31 35 tahun yaitu 8 orang (40%) dan pada kelompok kontrol mayoritas usia 26 -30 tahun 7 orang (35 %) . Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas multigravida 9 orang (45%) dan pada kelompok kontrol adalah mayoritas multigravida 8 orang (40 %). Tingkat pendidikan pada kelompok intervensi mayoritas SMA 8 orang (40%) dan pada kelompok kontrol mayoritas 9 orang (45 %). Pekerjaan pada kelompok intervensi mayoritas karyawan 11 orang (35%) dan pada kelompok kontrol mayoritas IRT 14 orang (70 %).

Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi dapat disimpulkan ada pengaruh pada kelompok intervensi dan pengaruh signifikan pada kelompok kontrol dengan menggunakan kompres hangat dan ada perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P = 0,000

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Sari. E (2010) yang bertujuan mengidentifikasi pengaruh penggunaan kompres hangat dalam pengurangan nyeri persalinan fase aktif kala I sehingga dapat dijadikan suatu intervensi bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan untuk penurunan skala nyeri pada persalinan.

(50)

nyeri dengan mengurangi spasme otot yang disebabkan oleh iskemia , yang merangsang nyeri dan menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah kearea tersebut. Kompres hangat terutama membantu ketika wanita bersalin sedang mengalami nyeri punggung yang disebabkan oleh posisi posterior oksiput janin atau tegangan umum pada otot punggung. Melalui teori ini dapat dibuktikan bahwa kompres hangat dapat mengurangi nyeri persalinan.

Menurut Simkin,(2007) nyeri persalinan kala-satu adalah akibat dilatasi seviks dan segmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan adalah tekanan kepala bayi dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama kontraksi dengan turunnya kepala bayi. Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus, Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan vagina, ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar (epinefrin, norepinefrin, dan lain-lain) yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat.

2. Keterbatasan Penelitian

(51)

3. Implikasi untuk asuhan kebidanan/pendidikan kebidanan

(52)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh pemberian kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Nirmala Medan tahun 2011 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi responden di Klinik Nirmala Medan bulan Januari-Maret 2011 dapat dijelaskan bahwa ibu inpartu di Klinik Nirmala Medan pada kelompok intervensi mayoritas usia 31-25 sebanyak 8 orang (40%) pada kelompok kontrol usia mayoritas 26-30 sebanyak 7 orang (35%). Paritas pada kelompok intervensi mayoritas multipara sebanyak 9 orang (45%) dan pada kelompok kontrol mayoritas responden multipara sebnyak 8 orang (40%). Status pendidikan responden pada kelompok kontrol mayoritas SMU 8 orang (40%), status pekerjaan responden pada kelompok intervensi mayoritas karyawan sebanyak 11 orang (35%) dan pada kelompok kontrol mayoritas IRT sebanyak 4 orang (70%).

(53)

3. Karakteristik intensitas nyeri responden perbandingan, rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan intervensi pada kelompok intervensi adalah 4.75 dengan standar deviasi 0.598 dan rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol adalah 8.30 dengan standar deviasi 8.65.

4. Hasil uji statistik t-dependen kelompok intervensi nilai p=0,000 dan kelompok kontrol nilai p=0,000, sedangkan t-independen didapatkan nilai p adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian kompres hangat terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif.

B. SARAN

1. Bagi Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompres hangat merupakan salah satu teknik non-farmakologi yang dapat memberikan manfaat untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Oleh sebab itu penting untuk diinformasikan dan diterapkan sebagai salah satu intervensi disetiap praktek pelayanan kebidanan, rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya guna membantu ibu mengurangi rasa sakit pada saat persalinan

2. Bagi Pendidikan Kebidanan

(54)

menghadapi persalinan serta dapat menambah motivasi dan pengetahuan bagi mahasiswa kebidanan untuk dapat diterapkan dalam pelayanan kebidanan . 3. Bagi Peneliti Kebidanan

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, L.J. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta : EGC

Danuatmaja, B., Meiliasari. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Cet. 1. Jakarta : Puspa Swara.

Fraser, M.,Cooper, A. (2009). Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). (Eko,K.P dkk). Jakarta : EGC ( buku asli diterbitkan thn 2003 )

Gant, P.M (1991). Obstetri Williams. Edisi 17, Jakarta : EGC

Hidayat,A., Hidayat,M. (2008). Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Untuk Kebidanan . Jakarta : Salemba Medika.

Isthichomah. (2007). Pengaruh Teknik Pemberian Kompres Terhadap Perubahan Skala

Nyeri Pada Klien Kontusio Di RSUD Sleman. Dipublikasikan

Manik, M., Asnah, N., Asia, N. (2010). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Medan : tidak dipublikasikan

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Potters,P.A., Perrys,A.G (2005). Fundamental of Nursing (5 thn ed) . St.Louis : Mosby Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo

Sari, E. (2010). Pengaruh Kompres Hangat Dalam Pengurangan Nyeri Persalinan Kala

I Fase Aktif Di Klinik Hj. Hamidah Nasution Medan. KTI Fakultas Keperawatan

USU : Tidak Di Publikasikan

Simkin., P., Whalley, J., Keppler, A (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan

dan Bayi. Jakarta : Arcanrik

Simkin, P., Ancheta, R (2005). Buku Saku Persalinan . Jakarta : EGC

Bandiyah, S. (2009). Kehamilan, Persalinan dan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Smeltzer,S.C.,Bare ,B.G (2002).Textbook of Medical Surgical, Brunner & Suddarth (8 thn ed).( H.Y Kuncoro,dkk,Trj). Jakarta: EGC ( buku asli diterbitkan thn 1996) Varney,H., Kriebs,J.M., Gegor ,C.L. ( 2001). Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Edisi

4.Jakarta : EGC

Walsh, V. L. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

(56)

Lampiran 1

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Judul : Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Nama peneliti : Suyanti Suwardi Nim : 105102089

Saya adalah mahasiswa program D IV Bidan Pendidik Fakultas KeperawatanUniversitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh kompres hangat terhadap pengurangan nyeri pada persalinan kala I. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan partisipasi ibu dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan fakta ibu tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban ibu, informasi yang ibu berikan hanya akan digunakan untuk proses penelitian.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apapun. Jika ibu bersedia menjadi responden, silahkan menanda tangani surat persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti ibu bersedia menjadi responden pada penelitian ini. Terimakasih atas perhatian ibu untuk penelitian ini.

(57)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

A. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil dari wawancara dengan ibu dan dituliskan pada nomor yang disediakan.

Tanggal Penelitian :

1. Nama Ibu dengan ( inisial ) :

2. Umur Ibu :

฀ 20-25 ฀ 26-30 ฀ 31-35 ฀ 36-40

3. Status Pekerjaan :

฀ IRT ฀ PNS ฀ Karyawan

4. Status Pendidikan :

฀ SD ฀ SMP ฀ SMA ฀ Perguruan Tinggi

฀ Tidak Sekolah

5. Jumlah anak :

(58)

B. INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF

SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri

nyeri paling hebat

a. 0 : Tidak nyeri b. 1-3 : Nyeri ringan c. 4-6 : Nyeri sedang d. 7-8 : Nyeri berat

(59)

Lampiran 3

PROSEDUR PEMBERIAN KOMPRES HANGAT

D. Pengertian :

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman , mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu .

E. Manfaat

Kompres hangat bermanfaat :

1. Melancarkan sirkulasi darah dan menstimulasi pembuluh darah

2. Mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang

nyeri

3. Menghilangkan sensasi rasa nyeri ,merangsang peristaltic usus ,pengeluaran getah radang

4. Memberikan ketenangan dan kenyamanan pada ibu inpartu.

F. Persiapan melaksanakan kompres hangat.

1. Persiapan Alat dan Bahan :

e. Kantung karet berisi air hangat dengan suhu 45-50,5 oC (b). Handuk goodmorning

(60)

2. Pasien : - Membuka sedikit pakaian yang menutupi daerah pinggang - Ibu berada pada posisi miring kekiri

- Tidak sedang mendapat terapi obat-obatan seperti induksi

Bidan : - Mencuci tangan dan posisi bidan di sebelah kanan ibu

3. Cara Kerja : (k) Cuci tangan

(l) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan (m)Ukur suhu air dengan menggunakan thermometer air

(n) Isi kantung karet dengan air hangat 500 cc dengan suhu 45-50,5 oC (o) Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian dikeringkan (p) Bungkus kantung karet dengan handuk good morning.

(q) Tempatkan kantung karet pada daerah punggung bagian bawah dengan posisi ibu miring kiri.

(r) Angkat kantung karet tersebut setelah 20 menit, kemudian isi lagi kantung karet dengan air hangat lakukan kompres ulang jika ibu menginginkan (s) Mengkaji perubahan yang terjadi selama kompres dilakukan pada menit ke

20

(61)

Lampiran 4

PROTAP KOMPRES HANGAT

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan ,manfaat serta prosedur kerja kompres hangat

2. Melakukan informed concent dan bersedia menjadi responden.

3. Peneliti mengkaji skala nyeri yang dialami responden sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala pengukuran nyeri yang sudah ada di kuesioner dan diisi langsung oleh peneliti setelah responden menunjukkan angka beberapa nyeri yang dirasakan.

4. Pelaksanaan kompres hangat dilakukan selama 20 menit

5. Peneliti mengkaji skala nyeri yang dialami responden sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan skala pengukuran nyeri yang sudah ada dikuisioner dan diisi langsung oleh peneliti setelah responden menunjukkkan angka beberapa nyeri yang dirasakan.

(62)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suyanti Suwardi Tempat/tgl lahir : Medan 4 mei 1977 Nama Ayah : Suwardi

Nama Ibu : Rosmini

Nama Suami : Irwandika

Nama Anak : 1. M. Raihan Dzaky 2. M. Azhar Rohid 3. Ranjani Rameyza Alya

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Negri 2 Sampali Tamat 1990

Gambar

Tabel 5.1
Tabel 5.2
Grafik 1.  Distribusi Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol Dan Kelompok Intervensi
Tabel 5.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengolahan data menggunakan Standart Nordic Questionere dapat diketahui tingkat keluhan bagian mana saja yang sering dialami yaitu keluhan sering dirasakan oleh

SN sebagai pekerja dewasa yang dianggap sebagai ketua asongan oleh pekerja anak mengatakan bahwa ia tidak suka dengan anak-anak yang menggunakan zat adiktif jenis zat inhalan

Pada tahap Uji coba lapangan dianalisis sebagai bahan revisi III dilakukan untuk memperoleh hasil pengerjaan modul pada soal berpikir kritis 1, soal berpikir kritis 2,

Hal ini menunjukkan bahwa 3 dari 6 informan yang mengaku mengalami kehamilan yang tidak diinginkan menyatakan bahwa pasangannya mau bertanggung jawab, sedangkan pada 2 informan

Kertas kerja ini bertujuan memerihalkan beberapa perkara menarik berkaitan pertembungan bahasa pertama (Bahasa Iban) dan bahasa kedua (Bahasa Melayu) yang wujud ketika

Penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran orang lain yang pasif selama subjek mengalami nyeri memiliki pengaruh yang rendah terhadap pengalaman nyeri yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya serta kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas

Hal ini sesuai dengan pernyataan Chen dan Long (1991) yang melaporkan bahwa dalam pem- benihan larva ikan, pakan alami lebih disukai untuk digunakan karena pakan