PROSES PEMURNIAN MINYAK KELAPA SAWIT MENJADI CPO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT OIL PURIFIER TYPE PAPX 307 SGD
-11G PADA STASIUN KLARIFIKASI DI PTPN II ( PERSERO) PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PAGAR MERBAU
O
L
E
H
Nim. 065203007
RENDY MINTARI
PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PROSES PEMURNIAN MINYAK KELAPA SAWIT MENJADI CPO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT OIL PURIFIER TYPE PAPX 307 SGD
-11G PADA STASIUN KLARIFIKASI DI PTPN II ( PERSERO) PKS PAGAR MERBAU
Ir. A. RACHMAN HASIBUAN
Diketahui Oleh :
KETUA PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INTRUMENTASI PABRIK
Fakultas Teknik USU
Nip. 19540531 198601 1 002
Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si
PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Didalam proses pemurnian minyak kelapa sawit dengan menggunakan oil
purifier, harus diperhatikan kadar lumpur dan air yang masih ada, dikarenakan di
proses ini kadar lumpur harus di minimalkan agar proses kerja dari oil purifier tidak
terlalu berat. Setelah melalui proses pemurnian yang cukup panjang, yang akhirnya
proses penentuan tersebut jatuh pada oil purifier, yang bekerja agar meminimalkan
dari kadar air 0,6 % - 0,1 % dan lumpur 0,1 % - 0,3 % sampai dengan 0,20 % - 0,50
%, dan juga kadar kotoran maksimum 0,015 % - 0,1 %. Alat Oil Purifier ini bekerja
dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu memutar suatu cairan-cairan yang tidak saling
bersenyawa (tidak saling melarutkan), sehingga dengan massa jenis yang berbeda
dari setiap cairan, maka massa jenis yang paling ringan akan terlempar lebih jauh
keluar dan disalurkan melalui nozle-nozle agar penempatan cairan-cairan tersebut
dapat terpisah. Pada PKS Pagar Merbau digunakan Oil Purifier type PAPX 307
SGD-11G yang spesifikasi kerjanya sampai 6 ton / jam, sehingga dapat
memaksimalkan proses pemurnian.
Disini Oil Purifier sangat dibutuhkan agar kualitas CPO semakin baik, karna
pengurangan kadar air dan lumpur sangat diminimalisir, masalah-masalah yang
terjadi di Oil Purifier yaitu berupa sumbatan-sumbatan aliran yang dapat
mengakibatkan proses terhenti, oleh karena itu Oil Purifier harus dilakukan
pembilasan setiap 1 jam sekali agar menghindari masalah penyumbatan kotoran.
Pembilasan yaitu proses pembersihan pada Oil Purifiier dengan menggunakan air
panas yang di injeksikan kedalamnya dengan suhu 90-95˚ untuk mengalirkan sisa
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT,atas berkah dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir ini.
Tidak lupa pula penulis ucapkan ribuan terima kasih kepada ayahanda dan
ibunda tercinta yang tak pernah letih mengasuh, membesarkan, memberi dukungan
moral maupun materil dan selalu menyertai ananda dengan do’a sampai dengan
menyelesaikan Karya Akhir ini.
Dalam proses penyusunan karya akhir,penulis telah mendapat bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, maka untuk bantuan yang diberikan baik materil,
spiritual, informasi maupun administrasi. Oleh karna itu sepantasnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, MS selaku Ketua Program Studi Teknologi
Instrumentasi Pabrik.
3. Bapak Rahmat Fauzi ST, MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknologi
Instrumentasi Pabrik.
4. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT selaku Kordinator Program Studi Teknologi
Instrumentasi Pabrik.
5. Bapak Ir. A. Rachman Hasibuan selaku Dosen Pembimbing penulis yang
telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan Karya Akhir
ini.
7. Orang tua dan kakanda tercinta yang telah memberikan dukugan moril dan
materil serta do’a-do’anya.
8. Orang-orang yang sudah memberikan perhatian dan dukungannya dalam
pengerjaan tugas akhir ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknologi Instrumentasi Pabrik yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu khususnya angkatan 2006 yang telah
banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih ada terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan wawasan dalam ruang lingkup pembelajaran.Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai penyempurnaan dari karya akhir ini.
Semoga karya akhir ini ada manfaatnya bagi kita semua terutama bagi peenulis
sendiri.
Medan, 1 Oktober 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
Daftar Gambar ... viii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Rumus ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang ...1
I.2. Tujuan dan manfaat Penulisan ...2
I.3. Batasan Masalah ...3
I.4. Rumusan Masalah...3
I.5. Metode Penulisan ...3
I.6. Sistematika Penulisan ...4
I.7. Kesimpulan dan Saran ...5
BAB II Landasan Teori II.1. Pemurnian minyak sawit ...6
II.2. Tujuan Pemurnian ...7
II.3.1. Oil Gutter ...9
II.3.2. Sand Trap Tank ... 10
II.3.3. Saringan Bergetar (Vibrating Screen)... 11
II.3.4. Crude Oil Tank ... 12
II.3.5. Vertical Clarifier tank (VCT) ... 13
II.3.6. Oil Tank ... 14
II.3.7. Oil Purifier ... 16
II.3.8. Vacum drier ... 17
II.4. Metode Pemurnian Minyak Sawit... 17
II.4.1. Metode Penyaringan (filtrasi) ... 18
II.4.2. Metode Pegendapan (settling) ... 18
II.4.3. Metode Pemutaran (centrifugal) ... 19
II.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pemurnian Minyak Sawit ... 20
II.5.1. Temperatur Minyak ... 20
II.5.2. Berat jenis Fluida ... 20
II.5.3. Kapasitas Olah ... 20
II.5.4. Gravity Disc ... 21
II.5.5. Perbedaan Di Dalam Spesifik Grativitasi ... 22
II.5.6. Ukuran dan Bentuk Partikel ... 22
II.5.7. Viskositas ... 22
BAB III OIL PURIFIER PAPX 307 SGD-11G
III.1. Prinsip Kerja dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G ... 24
III.1.1. Prinsip Pemurnian Oil Purifier Dengan
Gaya Sentrifugal ... 24
III.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Putaran Oil Purifier ... 28
III.1.3. Motor Induksi Sebagai Penggerak Oil Purifier ... 29
III.1.4. Sistem kerja pemurnian Oil Purifier
PAPX 307 SGD-11G ... 31
III.I.5. Sistem Discharge (Pencucian) Pada
Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G ... 33
III.2. Konstruksi Dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G ... 35
III.3. Keuntungan Dan Kerugian Dari Oil Purifier
PAPX 307 SGD-11G ... 42
III.4. Hal yang Mengganggu Kerja Oil Purifier
Dan Penanggulangannya ... 43
III.5. Pemeliharaan oil purifier ... 46
BAB IV MEKANISME KERJA DARI OIL PURIFIER PAPX 307 SGD 11-G DALAM PEMURNIAN CPO PADA PABRIK KELAPA SAWIT
IV.1. CPO ... 47
IV.2. Proses Pemurnian CPO ... 47
IV.3. Prosedur Pengoperasian Mesin Oil Purifier Type
IV.4. Mekanisme Kerja Dari Oil Purifier pada Stasiun klarifikasi... 49
IV.5. Instument Pendukung Pada Proses Pemurnian Oil Purifier ... 52
IV.5.1. Globe Valve ... 53
IV.5.2. Ball Valve ... 53
IV.5.3. Valve Block ... 54
IV.6. Data Pengamatan ... 55
IV.7. Pembahasan ... 56
IV.7.1. Effisiensi (η ) peralatan Oil Purifier untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada minyak ... 56
IV.7.2. Effisiensi ( η ) peralatan Oil Purifier untuk mengurangi kadar kotoran yang terdapat pada minyak sawit ... 57
BAB V Kesimpulan dan Saran V.1. Kesimpulan ... 58
V.2. Saran ... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Sand Trap Tank ... 10
Gambar 2.2. Vibrating Screen ... 12
Gambar 2.3. Bagan Kerja Pada VCT ... 14
Gambar 2.4. Oil Tank ... 15
Gambar 2.5. Pemisahan Cairan Berdasarkan BJ Tank ... 16
Gambar 2.6. Vacum Drier ... 17
Gambar 3.1. Peristiwa sentrifugal ... 25
Gambar 3.2. Pemisahan campuran dengan cara pengendapan ... 26
Gambar 3.3. Pemisahan campuran dengan menggunakan bejana berputar ... 26
Gambar 3.4. Tangki pengendapan ... 27
Gambar 3.5. Tangki yang berputar ... 27
Gambar 3.6. Diagram Proses Pengurangan Air Dalam Minyak Sawit ... 29
Gambar 3.7. Proses Discharge pada oil purifier ... 32
Gambar 3.8. Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G ... 34
Gambar 3.9. Konstruksi Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G ... 34
Gambar 3.10. Keterpasangan Bowl Pada Oil Purifier ... 36
Gambar 3.11. Motor Penggerak Oil Purifier ... 37
Gambar 4.1. Perbedaan cairan yang terdapat didalam bowl (bejana) ... 49
Gambar 4.2. Proses pemisahan minyak dari air dan kotoran pada oil purifier .... 50
Gambar 4.3. Global Valve ... 53
Gambar 4.4. Ball Valve ... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Pengamatan Air dan Kotoran Yang Masuk dan Keluar Pada
DAFTAR RUMUS
Rumus III.1. keseimbangan-keseimbangan hydrostatis di dalam bowl ... 28
Rumus IV.1. Effisiensi ( η ) peralatan Oil Purifier untuk mengurangi
kadar air yang terdapat pada minyak ... 56
Rumus IV.2. Effisiensi ( η ) peralatan Oil Purifier untuk mengurangi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Piping & Instrument Diagram dari Proses Pemurnian Oil Purifier Pada
ABSTRAK
Didalam proses pemurnian minyak kelapa sawit dengan menggunakan oil
purifier, harus diperhatikan kadar lumpur dan air yang masih ada, dikarenakan di
proses ini kadar lumpur harus di minimalkan agar proses kerja dari oil purifier tidak
terlalu berat. Setelah melalui proses pemurnian yang cukup panjang, yang akhirnya
proses penentuan tersebut jatuh pada oil purifier, yang bekerja agar meminimalkan
dari kadar air 0,6 % - 0,1 % dan lumpur 0,1 % - 0,3 % sampai dengan 0,20 % - 0,50
%, dan juga kadar kotoran maksimum 0,015 % - 0,1 %. Alat Oil Purifier ini bekerja
dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu memutar suatu cairan-cairan yang tidak saling
bersenyawa (tidak saling melarutkan), sehingga dengan massa jenis yang berbeda
dari setiap cairan, maka massa jenis yang paling ringan akan terlempar lebih jauh
keluar dan disalurkan melalui nozle-nozle agar penempatan cairan-cairan tersebut
dapat terpisah. Pada PKS Pagar Merbau digunakan Oil Purifier type PAPX 307
SGD-11G yang spesifikasi kerjanya sampai 6 ton / jam, sehingga dapat
memaksimalkan proses pemurnian.
Disini Oil Purifier sangat dibutuhkan agar kualitas CPO semakin baik, karna
pengurangan kadar air dan lumpur sangat diminimalisir, masalah-masalah yang
terjadi di Oil Purifier yaitu berupa sumbatan-sumbatan aliran yang dapat
mengakibatkan proses terhenti, oleh karena itu Oil Purifier harus dilakukan
pembilasan setiap 1 jam sekali agar menghindari masalah penyumbatan kotoran.
Pembilasan yaitu proses pembersihan pada Oil Purifiier dengan menggunakan air
panas yang di injeksikan kedalamnya dengan suhu 90-95˚ untuk mengalirkan sisa
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan
di Indonesia yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dari kurun waktu
tahun 2000 sampai 2009 perkembangan luas areal perkebunan hampir dua kali lipat
yang pada mulanya 4.158.077 ha menjadi 7.125.331 ha dan diiringi juga dengan
peningkatan jumlah produksi.
Perkembangan tanaman kelapa sawit telah dikembangkan di beberapa daerah
di Indonesia dan menjadi unggulan tanaman perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa
sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi dan
merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Selain itu perkembangan
perkebunan kelapa sawit juga didukung oleh produk-produk turunan kelapa sawit
yang beraneka ragam dan mempunyai banyak kegunaan. Saat ini Indonesia
merupakan negara nomor satu penghasil CPO terbesar di dunia diatas Malaysia dan
menjadi negara eksportir CPO terbesar di dunia.
Perkembangan industri kelapa sawit sangatlah pesat. Sejalan dengan
kemajuan teknologi di Indonesia dan semakin meningkatnya kebutuhan akan minyak
nabati, maka dibutuhkan peningkatan mutu dari produk minyak nabati tersebut
sehingga bahan setengah jadi. Indonesia yang didukung oleh sumber daya alam yang
baik, dengan keadaan alamnya yang tropis dan tenaga kerja yang mencukupi serta
pemasaran yang sudah jelas memiliki potensial menjadi penghasil CPO yang
Untuk pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (crude oil palm) diperlukan
beberapa tahapan proses diantaranya stasiun klarifikasi sebagai stasiun pemurnian
CPO, stasiun klarifikasi merupakan tahap akhir dalam pengolahan kelapa sawit
menjadi CPO, Salah satu peralatan yang terdapat pada stasiun klrifikasi adalah mesin
Oil Purifier, yang mana berfungsi untuk memurnikan/ memisahkan minyak dari
kandungan air dan kotoran yang masih terikut bersama minyak dengan berdasarkan
berat jenisnya. Pemisahan terjadi dengan menggunakan gaya sentrifugal yang
ditimbulkan pada peralatan.
Atas dasar pentingnya pengamatan alat yang digunakan, maka penulis
mengambil judul
“PROSES PEMURNIAN MINYAK KELAPA SAWIT MENJADI CPO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT OIL PURIFIER TYPE PAPX SGD 307-11G PADA STASIUN KLARIFIKASI DI PTPN II ( PERSERO) PKS PAGAR MERBAU”
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui effisiensi
kerja dari mesin oil purifier dalam mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang
terdapat dalam minyak sawit dari data pengamatan setelah membandingkan dengan
norma kadar kotoran dan kadar air, sehingga dapat menghasilkan mutu produksi
yang berkualitas baik.
1.3 Rumusan Masalah
Untuk menyelesaikan tugas akhir ini, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
1. Mengumpulkan buku-buku dan refrensi yang berkaitan dengan proses kerja
dari oil purifier, sistem klarifikasi atau pemurnian minyak sawit.
2. Pengumpulan data-data yang terkait dengan masalah tersebut.
3. Perhitungan dari data-data tersebut diatas.
4. Diagram alir dari suatu proses pemurnian minyak sawit menjadi CPO
1.4 Batasan Masalah
Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai karya akhir ini mempunyai
ruang lingkup yang relatif luas, maka penulis membatasi masalah ini hanya pada :
1. Proses pemurnian yang dibahas hanya fokus pada oil purifier
2. Perhitungan mengenai efisiensi dari input dan output oil purifier
1.5. Metode Penulisan
Penulisan Karya Akhir ini dilakukan dengan cara :
1. Studi literatur : mengambil bahan – bahan dari buku – buku referensi, jurnal,
artikel dan sebagainya.
2. Studi lapangan : mengambil data dan informasi dari PTPN II Perkebunan
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penulisan, batasan masalah, metoda penulisan dan
sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas penjelasan secara umum dari suatu proses pemurnian minyak yang terjadi.
Menjelaskan tentang gambaran umum/ dasar teori dari oil purifier
BAB III : OIL PURIFIER SEBAGAI ALAT PEMURNIAN MINYAK SAWIT
Bab ini membahas penjelasan dari Oil Purifier, gambar konstruksi,
serta prinsip kerjanya.
Kegunaanya terhadap pemurnian minyak sawit
BAB IV : KERJA OIL PURIFIER PAPX 307 SGD-11G DALAM
PROSES PEMURNIAN MINYAK SAWIT
Bab ini Menjelaskan kerja Oil Purifier dalam memurnikan minyak
kelapa sawit dengan prinsip gaya sentrifugal, yaitu memisahkan
jenis-jenis cairan yang tidak saling bersenyawa (tidak saling melarutkan).
Membahas tentang masalah-masalah yang terjadi pada Oil Purifier,
yaitu terjadi sumbatan-sumbatan yang diakibatkan kotoran-kotoran,
sehingga harus dilakukan pencucian atau discharge setiap 1 jam
sekali.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang dapat diambil penulis dan
saran untuk kesempurnaan dari sistem produksi pada pabrik minyak
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Pemurnian Minyak Sawit
Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih
berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa
partikel-pertikel dari tempurung dan serabut (NOS= Non Oil Solid).
Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, minyak sawit kasar tersebut
mengalami pengolahan lebih lanjut. Minyak sawit yang masih kasar kemudian
dialirkan kedalam tangki minyak kasar (crude oil tank) dan setelah melalui beberapa
tahap pemurnian atau klarifikasi, Minyak tersebut perlu segera dimurnikan dengan
maksud agar tidak terjadi penurunan mutu akibat adanya reaksi hidrolisis dan
oksidasi. Hidrolisis dapat terjadi karena cairan bersuhu panas dan terdapat cukup
banyak air, demikian juga oksidasi akan terjadi dengan adanya NOS yang berupa
bahan organik dan anorganik seperti Fe (besi) dan Cu (tembaga) berperan sebagai
katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi cepat. Maka dengan proses ini akan
dihasilkan minyak sawit mentah (crude palm oil). Proses penjernihan dilakukan
untuk menurunkan kandungan air dan NOS di dalam minyak. Minyak sawit ini dapat
di tampung dalam tangki-tangki penampungan dan siap dipasarkan atau mengalami
pengolahan lebih lanjut sampai dihasilkan minyak sawit murni, dan hasil olahan
lainnya. Sedangkan sisa olahannya yang berupa lumpur masih dapat dimanfaatkan
Secara umum dalam cairan terdapat beberapa fase yang sulit dipisahkan
dengan satu cara, maka dilakukan pemisahan fase minyak, fase NOS dan fase air
dengan beberapa tahapan. Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya dilakukan
dengan berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan, penguapan, sentrifugasi dan
sebagainya.
Dalam buah yang direbus terdapat komposisi minyak 54%, air 28% dan NOS
18% dan jika diperas dengan screw press maka komposisi ini akan berubah menjadi
cairan dengan kandungan minyak 66%, air 24 % dan NOS 10%, berdasarkan ini
dapat dihitung bahwa cairan yang keluar adalah 320 liter/ton TBS,dan didalamnya
terdapat minyak sebanyak 210 liter, dengan demikian perlu ditambahkan air untuk
mempermudah proses pemurnian.
II.2. Tujuan Pemurnian
Minyak kasar yang diperoleh dari pengempaan perlu dibersihkan dari
kotoran, baik yang berupa padatan (solid), maupun air. Tujuan dari pembersihan atau
pemurnian minyak kasar adalah agar mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air
0,2 % dan kotoran 0,04 % , sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang layak.
Minyak kasar yang diperoleh dari hasil pengempaan akan disalurkan menuju
saringan getar (vibrating screen) untuk disaring, agar kotoran berupa serabut kasar
tersebut disalurkan ketangki penampungan minyak kasar (crude oil tank).
Minyak kasar yang terkumpul di crude oil tank (COT) dipanaskan hingga 90°
- 95° C. Menaikkan temperatur minyak sangat penting, artinya yaitu untuk
sangat membantu saat proses pengendapan. Selanjutnya minyak dari crude oil tank
dikirim ke tangki pengendap (vertical clarifier tank)
II.3. Proses Pemurnian
Pada pabrik pengolahan kelapa sawit, proses pemurnian/ pemisahan yang
sangat penting dan mutlak dilakukan, karena pada proses pemurnian ini akan
diperoleh hasil pemisahan cairan yang sesuai dengan kadar dan mutu minyak yang
diinginkan. Pada pabrik kelapa sawit, proses pemurnian dilakukan di stasiun
klarifikasi (pemurnian minyak). Suatu proses pemurnian minyak menjadi CPO ialah
bertujuan untuk menghilangkan kadar air didalamnya sampai dengan 0,2 %, agar
kualitas dari CPO itu baik. Suatu oil purifier adalah alat yang sangat penting
fungsinya sebagai pemurnian minyak, walaupun proses sebelum ke oil purifier
masih sangat banyak langkah-langkah pemurnian yang harus dilakukuan seperti
pemisahan minyak kasar dari kadar lumpur dan air.
Proses pemisahan minyak dari air dan kotoran merupakan pekerjaan yang
menentukan kualitas dari hasil pengolahan dan pemisahan minyak dilakukan secara
berulang-ulang karena setiap mesin atau peralatan mempunyai kemampuan yang
terbatas. Proses ini bertujuan untuk memperoleh minyak sebanyak-banyaknya dan
menghasilkan CPO dengan kadar asam lemak bebas, kadar air dan kotoran yang
sesuai dengan standart.
Dalam proses pemunian ini diperlukan juga proses pengenceran yang
bertujuan sangat penting artinya dalam effisiensi pemisahan minyak dan kualitas
minyak sawit. Jumlah air yang dianjurkan adalah sebanding dengan jumlah minyak
pengencer yang digunakan adalah 320 liter/ton TBS setara dengan 9600 liter/jam
untuk PKS 30 ton TBS/jam, dengan perincian 50% untuk screw press dan 50%
untuk vibrating screen dan stasiun klarifikasi.
Pemakaian air yang terlalu banyak akan menyebabkan penurunan kulitas unit
pengolahan PKS terutama pada alat klarifikasi. Hal ini diatasi dengan
memperpendek retention time pada setiap alat pengolahan yang dapat
mengakibatkan penurunan effisiensi ekstraksi, Dan sering menimbulkan
penambahan instalasi yang seharusnya tidak perlu. Pemberian air pengencer
tergantung pada desain unit pengolahan dan kandungan NOS, yang dapat
dipengaruhi oleh kebersihan pemanen.
Didalam proses pemurnian ini terdapat beberapa tahapan yang harus
dilakukan sebelum masuk ke proses oil purifier, yaitu tahap pengendapan sampai
dengan penyaringan, adapun langkah-langkah proses pemurnian dilakukan dimulai
dari :
II.3.1. Oil Gutter
Talang minyak mentah (Oil Gutter) adalah alat penampung minyak hasil dari
screw press untuk selanjutnya dialirkan ke tangki penangkap pasir (Sand Trap Tank).
Sebagian besar air suplesi (pengencer) sebanyak ± 20%. Pemberian air suplesi
dimaksudkan untuk memperlancar penyaringan kotoran di Vibrating Screen dan
II.3.2. Sand Trap Tank
Sand trap tank adalah alat yang berbentuk silinder yang bekerja berdasarkan
perbedaan berat jenis antara air dan minyak dimana berat jenis air lebih tinggi dari
minyak, sehingga dengan mudah minyak yang berada diatas air akan mengalir ke
vibrating screen. Alat ini digunakan untuk memisahkan pasir dari cairan minyak
kasar yang berasal dari stasiun pengempaan yaitu screw press, melalui oil gutter
minyak dari screw press masuk kemari, lalu dipanaskan sampai dengan suhu 95°,
dan proses pemanasan itu sendiri dengan menggunakan uap (steam) yang di
injeksikan kedalamnya. Dalam proses pabrik PKS peralatan yang pertama kali
mengeluarkan sludge adalah sand trap tank, dan pada sand trap tank terdapat buffle,
yaitu suatu alat penangkap pasir atau kotoran-kotoran.
Dalam hal ini Temperatur pada sand trap tank harus mencapai 95° C, agar
pada saat dilakukan pembuangan (blow down), lumpur (sludge) yang keluar tidak
terlalu banyak mengandung minyak, sehingga dapat menyebabkan lossis atau
kehilangan minyak yang banyak.
Selain itu terdapat Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas sand
trap tank adalah:
a. temperatur
b. Kondisi baffle
c. Kondisi Umpan
Sementara Proses kerja dari Sand Trap Tank dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Sand Trap Tank
II.3.3. Saringan Bergetar ( Vibrating Screen )
Saringan bergetar digunakan untuk memisahkan minyak kasar (dirt crude oil)
dari pasir serta benda-benda lain yang terikut dengan dibantu oleh panas dari steam
yang diinjeksikan ke dalam tangki yang bertemperatur 900 – 950C. Saringan bergetar
terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan masing-masing 2 m2. Tingkat
atas memakai saringan dengan ukuran 30 mesh, sedangkan pada tingkat bawah
dipergunakan saringan 40 mesh. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke
vibrating screen dengan tujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti
pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat
dikembalikan ke digester. Dalam proses penambahan air pengencer untuk
mengetahui ketepatan penambahan air pengencer maka setiap 2 jam sekali diambil
Pada alat ini harus ditambahkan air panas dengan tujuan agar partikel-partikel
pasir dapat dipisahkan dengan baik, suhu air panas diusahakan agar tetap panas
(90-95° C). Getaran pada vibrating screen dikontrol melalui penyetalan bandul yang
diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak
efektif. Kontrol kebersihan vibrating screen harus dilakukan secara rutin, agar
padatan (solid) buangan dari hasil penyaringan vibrating screen tidak menumpuk.
Proses penyaringan ini dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2. Vibrating Screen II.3.4. Crude Oil Tank
Crude oil tank adalah tangki penampug minyak kasar yang dilengkapi pipa
pemanas steam coil (temperatur ≥95C ),yang telah disaring u ntuk dipo mpakan ke
tangki pisah (Vertical clarifier Tank).
Fungsi dan tujuan dari alat ini adalah untuk mengendapkan pasir/ NOS halus
yang masih terikut dari vibrating screen dan sebagai tempat penampungan sementara
crude oil dari vibrating screen sebelum dipompakan ke vertical clarifier tank. Selain
Bagian dalam crude oil tank dilengkapi dengan buffle dan sistem pemanasan
yang digunakan sebaiknya menggunakan steam coil. Untuk pemanasan dengan cepat
Injeksi uap langsung digunakan pada saat awal proses, agar suhu crude oil harus
dijaga pada temperatur 95° C. Sementara untuk menjaga kebersihan dalam tangki
crude oil tank harus dilakukan pembuangan (blow down) minimal 4 kali per hari.
II.3.5. Vertical Clarifier tank (VCT)
Fungsi dari VCT adalah untuk memisahkan minyak, air dan sludge secara
grativitasi, dimana minyak dengan berat jenis yang lebih kecil yaitu 0,8 gram/cm3
akan berada pada lapisan yang paling atas, sedangkan air yang berat jenisnya 1
gram/cm3 akan berada pada lapisan tengah, dan lumpur dengan massa jenis 1,3
gram/cm3 dari VCT. Minyak hasil dari pemisahan gravitasi pada VCT dialirkan
kedalam oil tank, sedangkan sludge dialirkan kedalam sludge tank. Untuk
mengetahui bahwa performa kerja VCT tersebut masih bagus maka indicator yang
dapat digunakan adalah kandungan minyak pada VCT dapat mempengaruhi
kandungan minyak pada sludge di under flow. Sebaiknya ketebalan lapisan minyak
dalam VCT adalah 30-50 cm baru dilakukan pengutipan minyak melalui skimmer.
Fungsi strirer dalam VCT adalah untuk membantu mempercepat pemisahan
minyak dengan cara mengaduk dan memecahkan padatan serta mendorong lapisan
minyak dengan sludge. Temperatur yang cukup (95° C) akan memudahkan proses
pemisahan ini.
Prinsip kerja didalam VCT dengan menggunakan prinsip keseimbangan
antara larutan yang berbeda jenis. Prinsip bejana berhubungan diterapkan dalam
Gambar 2.3. Bagan Kerja Pada VCT
II.3.6. Oil Tank
Fungsi oil tank adalah untuk tempat sementara minyak sebelum diolah oleh
oil purifier. Kebersihan tangki perlu dijaga karena akan mempengaruhi mutu kadar
kotoran dalam minyak, maka yang harus dilakukan adalah blow down secara rutin.
Pemanasan dilakukan dengan menggunakan steam coil untuk mendapatkan
temperatur yang diinginkan yakni 95° C. Steam coil yang bocor dapat
mengakibatkan tingginya kadar air dalam minyak.
Tujuan pemanasan minyak adalah untuk mempermudah pemisahan minyak
dengan air dan kotoran ringan, dengan cara pengendapan yaitu zat yang memiliki
berat jenis yang lebih berat dari minyak akan mengendap didasar tangki. Suhu
minyak dalam oil tank sangat berpengaruh agar menjaga minyak tetap tepisah dari
lapisan yaitu, lapisan minyak, lapisan air dan lapisan kotoran. Kapasitas dari Oil
Tank tersebut dapat menampung hingga 10 Ton/ jam.
Peranan oil tank ini cukup signifikan pada proses selanjutnya dalam
memanaskan minyak, karena tidak terjadi lagi pemanasan, dianggap suhu pada oil
tank adalah sumber panas untuk pengolahan lanjutan seperti oil purifier dan vacum
drier.
Proses kerja oil tank ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Oil Tank
II.3.7. Oil Purifier
Alat oil purifier ini sering disebut oil centrifuge yang berfungsi memurnikan
minyak dari kadar air sampai dengan 0,2%. Alat ini dengan prinsip gaya sentrifugal,
yaitu memisahkan cairan antara air, minyak dan kotoran dengan cara membedakan
berat jenisnya. Minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil yaitu 0,8 gram/m3
akan lebih ringan dibanding air yang berat jenisnya adalah 1 gram/m3, dan kotoran
dengan berat jenis 1,3 gram/m3 maka dengan teori ini minyak akan berada dilapisan
(perputaran) maka minyak yang massanya lebih ringan akan berada ditengah dan
akan terlempar ke sudu-sudu disc yang sangat tipis dan disalurkan ke nozzle, lalu
dialirkan ke vacum dryer untuk proses pemvakuman kandungan air. Proses
pemisahan berdasarkan BJ (berat jenis) dengan prinsip sentrifugal ini dapat dilihat
pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. pemisahan cairan berdasarkan BJ
Keterangan Gambar 2.5. Bj<1 = Minyak
Bj=1 = Air Bj>1 = NOS
II.3.8. Vacum Dryer
Minyak yang sebelum disalurkan ke tangki penimbunan/ penyimpanan
terlebih dahulu harus dikeringkan dalam vacum dryer. Tujuan pengeringan minyak
pada vacum dryer untuk memperkecil kadar air yang terkandung didalam minyak
sawit sampai dengan 0,1%. Proses pemvakuman air ini dapat dilihat pada Gambar
2.6. Dari tahap-tahap proses pemurnian akan diperoleh hasil produksi yang baik dan
sesuai dengan yang diharapkan, agar mutu dari minyak akan mencapai standart
Gambar 2.6. Vacum Dryer
II.4. Metode Pemurnian Minyak Sawit
Ada tiga metode yang dilakukan dalam pemurnian minyak sawit (minyak
kasar) di PKS, yaitu metode penyaringan, metode pengendapan, dan metode
pemisahan pemutaran.
II.4.1.Metode Pemisahan Penyaringan (Filtrasi)
Metode penyaringan Ialah, suatu metode yang bertujuan untuk pemisahan crude oil
dari fibre2, cangkang2 halus dan partikel2 lainnya dengan menggunakan penyaring.
Fungsi dan tujuannya dari penyaringan ini untuk menurunkan viskositas (kekentalan)
dari minyak agar proses pemurnian selanjutnya dapat efisien..
Dalam hal ini minyak yang masih mengandung banyak NOS (non oil solid) harus
dapat dipisahkan, agar dalam proses pemurnian selanjutnya dapat efisien dalam
ataupun ayakan getar. Aplikasi metode penyaringan ini diterapkan pada alat sand
trap tank dan vibrating screen yang berfungsi sebagai penangkap dan penyarinng
NOS.
II.4.2. Metode Pegendapan (settling)
Metode pengendapan adalah, yaitu pemisahan antara minyak air dan sludge
berdasarkan berat jenis karena terjadi pengendapan bagian yang lebih berat.
Jika minyak kasar yang ditampung di dalam tangki dibiarkan, maka isi tangki
akan mengendap dan terbentuk beberapa lapisan sesuai dengan berat jenis dari fase
yang terkandung dalam minyak kasar tersebut. Lapisan pertama merupakan lapisan
minyak yang masih mengandung butiran-butiran air dan zat pengotor lainnya.
Minyak dengan kandungan tersebut belum memenuhi standart kualitas jual
sehingga harus diproses lebih lanjut untuk menurunkan kadar air dan zat padatnya
(proses penjernihan). Lapisan kedua merupakan lapisan air yang mengandung
minyak dalam bentuk terhomogenisir. Sementara lapisan ketiga merupakan fase
yang mengandung zat organik padat serta emulsi minyak air yang tidak terpecahkan
dan menjadi stabilisator dari emulsi yang tidak cukup.
II.4.3. Metode Pemutaran (centrifugal)
Metode pemutaran (centrifuge) yaitu pemisahan dengan cara memusingkan
minyak kasar sehingga bagian yang lebih yang lebih berat akan terlempar lebih jauh
akibat adanya gaya sentrifugal.
Seperti yang telah kita ketahui, pemisahan minyak dapat dilakukan dengan
cara pengendapan. Proses lanjutan (penjernihan) sebenarnya masih dapat dilakukan
yang lebih lama dan berisiko meningkatkan bilangan peroksida dalam minyak akibat
pemanasan yang berlebih dalam tangki (meningkatkan oksidasi). Hal tersebut sangat
tidak diinginkan karena akan menurunkan harga jual minyak sawit. Oleh karena
alasan tersebut, proses penjernihan lebih disukai dengan metode pemutaran karena
waktu pemisahannya lebih cepat dan tingkat oksidasi yang terjadi lebih kecil.
Metode pemisahan dengan pemutaran menggunakan mesin putaran tinggi
digunakan untuk memisahkan cairan-cairan yang tidak saling bersenyawa (tidak
saling melarutkan), mempunyai berat jenis berbeda dan benda padat yang
terkandung didalamnya. Fase yang lebih berat akan mendapat gaya sentrifugal yang
lebih besar sehingga akan terlempar lebih jauh kebagian luar dari sumbu putar.
Dengan demikian, pemutaran dapat digunakan dalam berbagai proses untuk
pemisahan cairan-cairan atau antara cairan dengan bahan padat yang terkandung
didalamnya. Aplikasi dari prinsip pemisahan dengan metode pemutaran digunakan di
PKS untuk melakukan tugas-tugas sebagai berikut :
a) Menjernihkan minyak yang dihasilkan oleh proses pengendapan di vertical
clarifier tank sebelum proses dikeringkannya minyak tersebut pada alat
vacum dryer.
b) Mengutip kembali minyak yang masih terikut dengan lumpur (sludge) yang
berasal dari vertical clarifier tank, jenis pemutaran yang digunakan untuk
II.5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pemurnian Minyak Sawit Pada proses pengolahan dan pemurnian minyak kelapa sawit pada sebuah
pabrik, terdapat faktor-faktor pendukung yang berperan penting pada proses
pemurnian minyak kelapa sawit, Faktor-faktor pendukung tersebut adalah :
II.5.1. Temperatur Minyak
Temperatur minyak untuk proses pemurnian harus dapat disesuaikan, karena
hal tersebut berhubungan erat dengan berat jenis dan viskositas minyak yang akan
diperoses. Oleh karena itu, temperatur minyak sawit untuk proses pemurnian harus
dipanaskan terlebih dahulu di oil tank dengan suhu 90°-95° C.
II.5.2. Berat jenis Fluida
Pada proses pemurnian, berat jenis fluida yang masuk sangat erat
hubunganya dengan temperatur minyak yang masuk. hal ini disebabkan karena,
semakin tinggi temperatur suatu zat, maka akan semakin cepat pula berat jenis zat
tersebut dapat terpisah. Dalam hal ini terdapat perbedaan berat jenis antara fluida,
sehingga menyebabkan perbedaan gravitasi antara fluida yang cukup berpengaruh
terhadap pemisahannya. Jadi, pada saat proses pemurnian berlangsung, pada suhu
yang telah ditentukan, maka akan sangat mendukung proses pemurnian tersebut.
II.5.3. Kapasitas Olah
Yang dimaksud dengan kapasitas olah pada proses pemurnian minyak sawit
ini adalah pengaturan minyak yang masuk atau debit untuk proses pemurnian
minyak sawit , agar dapat diperoleh hasil proses pemurnian dengan baik. Pengaturan
kapasitas minyak masuk harus selalu dilakukan pada saat peralatan mulai beroprasi,
Dengan penyesuaian kapasitas minyak masuk akan dapat diperoleh hasil pemurnian
yang baik dan sesuai dengan jumlah dan mutu yang diinginkan.
II.5.4. Gravity Disc
Diameter gravity disc hendaknya disesuaikan dengan berat jenis dan
viskositas minyak yang akan diproses di oil purifier. Efektifitas pemisahan didalam
oil purifier dikendalikan oleh seal water dan gravity disc. Pembukaan seal water
dilakukan pada awal proses dan pada normal operasi kran seal water harus ditutup,
karena bila kran terbuka mengakibatkan minyak sawit CPO yang dihasilkan tidak
terlalu bersih. gravity disc juga harus disesuaikan dengan mutu minyak yang akan
dihasilkan. Memilih gravity disc yang terlalu kecil dapat mengakibatkan minyak
sawit yang dihasilkan tidak terlalu bersih, sedangkan bila diameter gravity disc
terlalu besar maka mengakibatkan minyak banyak terikut ke drain.
II.5.5. Perbedaan Di Dalam Spesifik Grativitasi
Pengaruh gaya sentrifugal terhadap seluruh pertikel, sebanding dengan
besarnya spesifik grtivasinya. ini dipergunakan terhadap partikel padat dan juga
kepada pertikel cair. Semakin besar perbedaanya, semakin mudah memisahkannya.
II.5.6. Ukuran dan Bentuk Partikel
Terdapat beberapa jenis partikel dalam campuran cairan pada pemurnian ini,
yaitu partikel padat dan partikel cair. Perbedaan jenis partikel ini yang menyebabkan
kemudahan dalam pemurnian minyak, dalam proses pemurnian dengan cara
pengendapan ataupun sentrifugal
II.5.7. Viskositas
Viskositas ialah kekentalan suatu cairan, dengan kata lain apabila cairan
tersebut dapat berkurang. Sehingga akann membantu pada saat proses sentrifugal
pada Oil Purifier.
II.5.8. Waktu Sentrifugal
Waktu sentrifugal adalah lamanya waktu proses sentrifugasi, dalam hal ini
terfokus pada proses dari pemurnian alat Oil Purifier,dimana di dalam prosesnya
tersebut menggunakan prinsip kerja dari gaya sentrifugal. Lamanya waktu
sentrifugal dapat mempengaruhi kondisi minyak, apabila terlalu lama akan
menyebabkan suhu pada minyak akan turun, dan semakin susah dipisahkan. Dan
apabila waktu sentrifugal terlalu cepat maka pemisahan tidak akan efektif, yaitu
BAB III
OIL PURIFIER PAPX 307 SGD-11G
Oil Purifier merupakan suatu mesin pengolah minyak kelapa sawit yang
bertujuan untuk pemurnian minyak dari sebagian besar air dan kotoran halus yang
masih terkandung dalam minyak kelapa sawit. Proses alat ini berlangsung
berdasarkan prinsip gaya sentrifugal, yaitu perputaran yang sangat tinggi
kecepatannya sehingga berat jenis yang lebih besar akan terlempar lebih jauh,
sehingga air dan lumpur tersebut akan terlempar pada dinding bowl disc dan akan
keluar melalui jalur pembuangan, sementara minyak yang mempunyai berat jenis
lebih ringan akan masuk ke dalam celah-celah tipis pada bowl disc.
Untuk proses pemurnian minyak dari air dan kotoran yang masih tersisa,
komponen bowl disc dilengkapi dengan gravity disc yang diameter dalamnya
disesuaikan dengan berat jenis minyak atau fluida yang dialirkan, hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh hasil pemurnian.
Pemurnian ini dilakukan agar kadar air dan lumpur yang ada dalam minyak
dapat berkurang, sebelum mengalami pemurnian kadar air dalam minyak berkisar
0,6 – 1,0 % dan kadar kotoran yang ada dalam minyak berkisar 0,06 %, setelah
melalui proses pemurnian kadar air dalam minyak berkurang menjadi 0,2 – 0,5 %
III.1. Prinsip Kerja dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
Oil Purifier adalah alat yang berfungsi untuk memurnikan atau memisahkan
air dan kotoran yang masih ada dalam minyak. Minyak dari Oil Tank yang dialirkan
ke Oil Purifier masih mengandung air dan kotoran, tetapi sudah lebih kecil dari
minyak yang masuk ke Oil Tank akibat proses pemanasan dan pengendapan.
Minyak diproses dengan sistem sentrifugal dengan kecepatan ±6000 rpm.
Akibat gaya sentrifugal yang terjadi, maka minyak yang mempunyai berat lebih
ringan bergerak kearah poros, dan terdorong keluar dari sudu-sudu disc. Sedang
kotoran dan air yang berat jenisnya lebih besar terdorong kearah dinding bowl yang
akan dibilas dengan pencucian. Pembilasan dilakukan setiap 1 jam sekali.
Jumlah Oil Purifier yang harus disediakan di PKS tergantung pada besarnya
kapasitas olah. Untuk PKS berkapasitas 30 ton TBS/jam, diperlukan 3 unit Oil
Purifier berkapasitas @6.000 liter /jam dengan rincian 2 unit dioperasikan dan 1 unit
cadangan siap operasi.
III.1.1. Prinsip Pemurnian Oil Purifier Dengan Gaya Sentrifugal
Oil Purifier merupakan mesin pengolah kelapa sawit yang cara kerjanya
dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Sementara sentrifugal sendiri adalah
gaya percepatan yang muncul secara sederhana dari percepatan rotasi kerangka
acuan, yang berarti benda akan bergerak menjauhi pusat lingkaran. Peristiwa
Gambar 3.1. Peristiwa sentrifugal
Berdasarkan prinsip kerja sentrifugal yang digunakan, alat oil purifier ini
bertujuan untuk pemurnian / pemisahan minyak kelapa sawit dari sebagian besar air
serta lumpur halus yang masih terkandung dalam minyak kelapa sawit, proses
pemurnian ini dapat didefenisikan sebagai berikut:
1. Clarification
Clarification berarti pemisahan zat bagian yang padat dari suatu cairan,
pemisahan ini dilakukan dengan cara pengendapan cairan atau dapat juga
dengan memasukan cairan tersebut kedalam suatu bejana berputar, dimana
pemisahan akan berlangsung lebih cepat karna adanya suatu gaya sentrifugal
yang diakibatkan oleh putaran kerja peralatan. Pada sebuah bejana pengendapan,
bila suatu minyak dituangkan ke dalam suatu bejana kosong, maka benda-benda
padat yang terdapat didalam minyak tersebut akan mengendap kedasar bejana
padat itu mempunyai berat jenis lebih besar dibandingkan berat jenis minyak.
Sedangkan pada bejana berputar, bila campuran minyak dimasukkan ke dalam
suatu bejana berputar pada porosnya, maka partikel-partikel tersebut akan
terpisah dari cairan. Hal ini dapat kita lihat pada gambar 3.2. dan 3.3.
`
Gambar 3.2. Pemisahan campuran dengan cara pengendapan
Gambar 3.3. Pemisahan campuran dengan menggunakan bejana berputar
2. Purification
Purification berati pemisahan campuran cairan yang terdiri dari dua jenis cairan,
serentak dengan pembuangan benda-benda padat tekandung dalam cairan
Gambar 3.4. Tangki pengendapan Gambar 3.5. Tangki yang berputar
Alat ini merupakan suatu tangki pengendapan, dengan dua buah lubang
pengisian dan dua buah lubang pengeluaran, yang dapat dipakai memisahkan
campuran cairan, serentak dengan pembuangan benda-benda padat yang
terdapat di dalamnya. Cairan dan benda-benda padat yang mempunyai berat
jenis lebih besar berada disebelah bawah, sedangkan cairan yang mempunyai
berat jenis yang lebih rendah, berada disebelah atas dan keluar melalui lubang
pengeluaran sebelah atas. Sementara pada bejana pemisahan yang berputar pada
porosnya akan terjadi gaya sentrifugal yang timbul. Campuran yang masuk akan
mengalami proses perputaran sejalan dengan gaya sentrifugal yang timbul,
sehingga kotoran akan terpisah dari cairan. Karena adanya umpan yang
dimasukkan secara terus menerus, maka terjadilah over flow pada tangki
tersebut. Dengan demikaian, cairan dan benda dapat keluar secara terpisah. Over
flow yang terjadi pada kedua lubang pengeluaran harus disesuaikan dengan
yang sama. Suatu bejana pengendapan yang berputar bersama dengan porosnya
dinamakan bowl separator. Karena bejana tersebut berputar dengan porosnya,
maka terjadilah gaya sentrifugal. Cara yang seperti ini jauh lebih efektif dari
pada melalui gaya berat dalam suatu bejana pengendapan, karena tekanan cairan
bertambah dengan kwadrat jarak dari poros rotasi.
Sementara untuk keseimbangan-keseimbangan hydrostatis di dalam bowl dipakai
rumus ini :
S1 ( R2 – r12) = S2 ( R2 – r22 )...(3.1)
Dimana : S1 = Tekanan cairan yang berat jenisnya lebih rendah
S2 = Tekanan cairan yang berat jenisnya lebih tinggi
R = Banyaknya jumlah cairan campuran
r1 = Banyaknya jumlah cairan yang berat jenisnya lebih rendah
r2 = Banyaknya jumlah cairan yang berat jenisnya lebih berat
Dalam proses pemurnian minyak, mungkin saja terjadi pengendapan akibat
adanya sifat istimewa atau akibat endapan ditahan terlalu lama di dalam bowl, Untuk
menghindari gangguan ini, maka waktu pemisahan harus dipersingkat dan ini harus
diikuti dengan mempercepat pengaliran endapan ( flush de sludging ). Mempercepat
pengaliran endapan (flush de sludging) dapat dicapai dengan mengisi bowl clarifier
dengan minyak kemudian bowl dikosongkan.
III.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Putaran Oil Purifier
Prinsip kerja Oil Purifier yang berdasarkan gaya sentrifugal, membuat proses
pemurnian minyak kelapa sawit ini dapat secara optimal dalam memisahkan minyak
dari air dan lumpur. Perputaran tinggi oil purifier yang digerakan oleh kerja motor
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekwensi jaringan
3. Mengubah tegangan jaringan
4. Mengubah resistansi tahanan rotor
5. Mengubah besarnya slip
Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pada putaran motor sehingga
perputaran Oil Purifier dapat semakin cepat ataupun semakin lambat, semakin cepat
atau lambatnya putaran Oil Purifier juga dapat mempengaruhi hasil dari pemurnian
itu sendiri, hasil dari pemurnian menjadi tidak optimal, oleh sebab itu putaran alat
Oil Purifier ini harus disesuaikan pada putaran ± 6000 rpm, agar hasil pemurnian
dapat secara optimal, serta mutu dari cpo menjadi baik.
III.1.3. Motor Induksi Sebagai Penggerak Oil Purifier
Pada sistem kerja oil purifier bejana diputar sehingga menghasilkan gaya
sentrifugal, dalam hal ini oil purifier dapat berputar akibat digerakkan oleh sebuah
motor yang pada porosnya dikaitkan sebuah belt atau sabuk yang saling keterkaitan
pada poros oil purifier.
Motor ini bekerja dengan putaran 3000 rpm, sehingga untuk mendapatkan
putaran 6000 rpm pada oil purifier maka poros pada motor yang dikaitkan sabuk
harus berdiameter dua kali lebih besar dari pada diameter poros oil purifier yang
diputar, sehingga dapat disimpulkan bahwa satu kali putaran poros motor
menghasilkan dua kali lebih besar putaran poros oil purifier.
1. Bentuknya sederhana, konstruksinya cukup kuat
2. Effisiensinya tinggi, dan tidak memerlukan sikat pada keadaan normal,
sehingga rugi-rugi gesekan dapat dikurangi.
Adapun prinsip kerja dari motor induksi adalah apabila catu daya arus
bolak-balik tiga fasa dihubungkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar
stator yang akan memotong batang konduktor pada rotor, sehingga pada kumparan
rotor akan timbul tegangan induksi GGL. Karena kumparan rotor merupakan
rangkaian tertutup maka GGL akan menghasilkan arus, dengan adanya arus didalam
medan magnet menimbulkan gaya pada rotor, bila kopel mula yang dihasilkan oleh
gaya tersebut pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator
Bentuk dan data teknis dari motor tersebut dapat kita lihat pada gambar 3.6.
a. Motor Penggerak
Motor : motor induksi 3 phasa
Daya : 5,5 KW
Tegangan : 380 Volt
Frekuensi : 50 Hz
Putaran : 3000 rpm
Arus : 13,2 Amper
Gambar 3.6. Motor Penggerak Oil Purifier
III.1.4. Sistem Kerja Pemurnian Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
Pada hal ini proses pemurnian menggunakan Oil Purifier bertujuan untuk
mengurangi kadar air dalam minyak sampai dengan 0,2%, adapun diagram proses
pengurangan kadar air dalam minyak dapat dilihat pada gambar 3.7. sebagai berikut:
Oil Tank air 0,6-1 % max
Sludge 0,06 % max
Oil Purifier
CPO air 0,2-0,5 % max
Sludge 0,04 % max
Gambar 3.7. Diagram Proses Pengurangan Air Dalam Minyak Sawit
Suatu proses pemurnian minyak kelapa sawit dianggap berhasil apabila
mencapai target tujuan pemurnian dan norma yang sudah ditetapkan, dalam hal ini
terdapat beberapa ukuran keberhasilan suatu proses pemurnian minyak kelapa sawit
yang dianggap layak :
2. dirt in oil ex purifier 0,04% maximum.
3. moisture oil ex drier 0,2% maximum.
4. oil loss in effluent < 0,76% .
Oil purifier merupakan suatu mesin pengolah minyak kelapa sawit yang
bertujuan untuk pemurnian minyak dari sebagian besar air dan kotoran lumpur halus
yang masih terkandung di dalam minyak kelapa sawit. Dan dapat dijelaskan pula
proses mekanisme kerja dari oil purifier yang dapat dilihat pada gambar 3.10, yaitu
minyak sawit untuk proses pemurnian masuk ke oil purifier melalui inlet pipe (pipa
masuk), terus menuju centrifugation chamber melalui distributor, disini minyak
selanjutnya akan mengalami proses pemurnian dengan gaya sentrifugal. Didalam oil
purifier , bowl (bejana) digunakan sebagai tempat memisahkan campuran minyak,
air dan kotoran dengan cara pembuangan bahan secara terus menerus, Bowl ini
mempunyai dua saluran pengeluaran sebagai pembuangan antara kedua jenis cairan
tersebut. Minyak yang akan diolah dialirkan melalui distributor, di celah-celah antara
bowl disc, dimana miyak tersebut menyebar menjauhi center bowl terus melalui
lubang tumpukan bowl disc, disini minyak dipisahkan dengan putaran gaya
sentrifugal bowl disc sehingga minyak yang lebih bersih akan masuk melalui
celah-celah tipis bowl disc dan akan meninggalkan tumpukan bowl disc melalui top disc,
lalu minyak tersebut akan masuk ke pharing chamber, minyak kemudian dipompa
keluar menuju Transfer tank oleh pharing disc, dan meninggalkan bowl melalui pipa
keluar (oil outlet), sementara sludge (lumpur) akan menumpuk di dinding bowl
bottom karna berat jenisnya yang lebih berat dari minyak, sedangkan air yang
lubang kecil (nozzle) pada gravity disc, dan air tersebut akan keluar / terbuang
melalui saluran pembuangan sludge, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,
maka sludge akan keluar melalui saluran pembuangan sludge (sludge outlet), ketika
dilakukan dischrge (pencucian).
Dan pada oil purifier, terdapat suatu sistem pengeluaran kotoran yang disebut
discharge yang diatur oleh control valve block. Endapan Kotoran dari hasil proses
pemurnian akan dikeluarkan dan diatur oleh control valve block tersebut. Pada unit
control valve lock ini, terdapat kran air yang mempunyai tiga posisi pengaturan
keluar masuk air. Antara minyak dan sludge dipisahkan oleh air yang telah
dimasukkan terlebih dahulu, sebelum minyak yang masih mengandung kotoran
dipompa kedalam bowl, dan air pemisah ini disebut dengan sealing water. Air
pemisah masuk melalui pipa SV 206 pada selenoid valve block, air ini berfungsi
untuk mencegah agar minyak bersih tidak terikut keluar ke parit dan menjadi oil
losses.
Minyak hasil proses pemurnian yang telah dipompakan ke transfer tank
dilanjutkan ke vacum drier untuk mendapat proses pengeringan minyak dan
penguapan kadar air yang masih tersisa dari hasil pemurnian. Dari vacum drier
minyak akan dialirkan ke tangki penimbunan minyak, dan selanjutnya disiapkan
untuk dijual.
III.1.5. Sistem Discharge ( Pencucian ) Pada Oil Purifier PAPX SGD-11G Discharge ini adalah suatu proses pembersihan sisa kotoran di dinding bowl
dengan cara menginjeksikan air dari hot water tank menuju oil purifier, air ini
bersuhu 90-95° agar pembilasan kotoran dapat terikut dan terbuang semua, lama
proses ini kerja dari oil purifier berhenti sejenak, karena katup inlet minyak ditutup,
lalu katup air panas dari hot water tank dibuka dan tombol ‘ON’ dari panel ditekan
agar pompa hidup untuk mengalirkan air panas tersebut, dengan begitu air panas tadi
akan masuk ke valve block yang akan mengatur bukaan air yang masuk ke oil
purifier dan membilas kotoran yang ada pada dinding bowl serta membuangnya ke
saluran buang. Proses Discharge dapat dilihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.8. Proses Discharge pada oil purifier
Keterangan Gambar 3.8 :
1. Valve Block
2. Oil Purifier
3. Oil Clean Outlet
4. Oil Inlet
5. Sludge Outlet (saluran buang) 1
2 3
4
5
6
6. pipa SV 206
7. Motor Penggerak
III.2. Konstruksi Dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
Dan secara fisik keseluruhan ataupun konstruksi oil purifier dapat
divisualisasikan pada gambar 3.9. dan 3.10, dari konstruksi dan bentuk fisiknya
dapat dilihat bahwa Oil Purifier merupakan sebuah bejana putar yang pada
prosesnya mengalami tekanan yang cukup tinggi yang memungkinkan kebocoran
ataupun korosi pada dinding-dindingnya, oleh karna hal itu bahan oil purifier dibuat
dari baja dan dikonstruksikan menurut spesifikasi tekanan bejana. Kubah atau kepala
dan dinding-dindingnya dibuat dari baja dan semua sambungan logam dilas mati,
jika kemungkinan terjadi korosi yang berat, Oil purifier harus dilapisi dengan
bahan-bahan tahan korosi, seperti campuran dari nikel, tembaga, besi, mangan, silikon,
karbon atau baja anti karat (stenless steel).
Dan dapat dilihat bentuk fisik dari oil purifier 307 PAPX SGD-11G yang
pada bagian atasnya terbuat dari baja, dan perputarannya digerakkan oleh sebuah
motor yang tersambung oleh sebuah belt, sehingga dapat berputar dan dapat
terciptanya prosess sentrifugal.
Berikut adalah data teknis dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G : a. Oil Purifier
Merek / Type : ALVA LAVAL PAPX 307 SGD-11G
Putaran : 6000 rpm
Kapasitas : 6000 liter/ hour
Gambar 3.9. Oil Purifier PAPX SGD-11G
Gambar 3.10. Konstruksi Oil Purifier
Keterangan Gambar 3.10 :
1. Pipa masuk (inlet masuk)
2. Distributor
3. Bowl disc
4. Top disc
5. Paring disc
7. Bowl bottom
8. Lubang kecil (nozzle)
9. Gravity disc
10.Sludge outlet (saluran pembuangan sludge)
Pada oil purifier terdapat sebuah bowl (bejana) yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya proses pemisahan cairan minyak, air dan juga kotoran, disini
terjadi proses sentrifugal (perputaran) yang cukup tinggi sehingga dapat memisahkan
jenis cairan yang mempunyai berat jenis berbeda tersebut. keterpasangan bowl pada
oil purifier dapat dilihat pada gambar 3.11
Gambar 3.11. keterpasangan bowl pada oil purifier
Keterangan Gambar 3.11.
1. Bowl Body 10. Lock Ring
4. Lining 13. Gravity Disc
Dalam kerjanya oil purifier mempunyai bagian-bagian utama yang perannya
sangat penting dalam proses terjadinya pemurnian pada alat ini, oleh karena itu alat
ini harus diperhatikan kerja dan perawatannya agar terciptanya proses pemurnian
yang baik pada oil purifier, berikut adalah bagian-bagian utama dari Komponen oil
purifier yang sangat mempunyai peran penting dalam proses pemurnian alat ini,
yaitu :
1. Bowl Disc Purifier
Bowl disc purifier adalah alat yang berupa piringan tipis untuk
pemisahan air dan minyak yang terjadi dalam sebuah bejana, perangkat
piringan ini terdiri dari sejumlah piringan yang berbentuk kerucut dan
disusun di atas yang lain. Diantara piringan-piringan tersebut, terdapat celah
yang sangat tipis. Piringan-piringan itu membagi cairan isi bowl menjadi
lapisan cairan yang sangat tipis yang berarti jalan kotoran komponen sangat
kecil. Benda-benda padat dikumpulkan pada bagian atas dinding celah,
kemudian mengalir kedalam penyimpan endapan. Komponen-komponen
minyak dan air dipisahkan di ruang pemisahan dari bowl.
Akibat putaran kerja yang tinggi dari bowl, maka cairan atau fluida
yang masuk akan menimbulkan tekanan dan gaya sentrifugal yang tinggi
pula. Tekanan yang timbul tersebut digunakan untuk menggerakkan sliding
bowl bottom. Karena adanya tekanan, maka sliding bowl bottom akan
bergerak untuk membuka dan menyegel bowl. Letak posisi sliding bowl
bottom ditempatkan pada dasar bowl dan dapat juga berputar bersama dengan
bowl tetapi dapat juga digerakkan secara axial (sekitar poros), sehingga
gerakan slidiing bowl bottom didasarkan pada putaran bowl yang timbul.
Gerakan sliding bowl bottom akan menimbulkan fluida yang masuk bergerak,
sesuai dengan putaran bowl disc, bowl berputar bersama dengan cairan di
dalamnya, sehingga terjadi tekanan sentrifugal yang tinggi. Sliding bowl
bottom berfungsi untuk membuka dan menyegel bowl.
3. Pompa Sentripetal (Paring Disc)
Pompa sentripetal lebih sering disebut paring disc. Pompa sentripetal
berputar berdasarkan putaran kerja bowl. Minyak yang telah mengalami
proses pemurnian pada bowl disc, selanjutnya akan dihisap dan dipompakan
oleh pompa sentripetal ke transfer tank. Paring disc terpasang pada bagian
atas bowl disc yang berputar yang dilengkapi dengan pipa yang dibenamkan
di dalam minyak yang telah dibersihkan, mengalir kedalam pompa sentripetal
melalui saluran-salurannya yang berbentuk pegas dari luar. Minyak akan
ditarik keatas untuk kemudian akan dikirimkan ke transfer tank melalui
outlet pipe (pipa keluar).
Bantalan (bearing) merupakan salah satu elemen mekanis yang
penting dalam suatu mesin. Bantalan berfungsi untuk menumpu beban yang
terdapat pada poros, agar gerakan poros dapat berlangsung dengan baik dan
aman. Bantalan yang digunakan pada peralatan oil purifier adalah dari jenis
angular contact ball bearing. Kerusakan pada bantalan dapat mengakibatkan
kedudukan poros tidak lagi simetris, sehingga akan mengganggu terhadap
jalannya operasi peralatan.
5. Roda Gigi
Roda gigi adalah bagian dari alat mekanik yang digunakan untuk
mentransmisikan daya dan putaran yang besar. Kerja perputaran dari
keranjang atau bowl ini merupakan aksi kerja dari pada dua buah roda gigi
yang berhubungan, yaitu kontak langsung antara roda gigi spindle (poros)
dengan roda gigi motor. Dengan diberikannnya power pada motor, maka
spindle akan berputar seiring dengan bowl. Agar spindle tidak mengalami
goncangan pada waktu berputar, maka poros harus terikat dengan ketat.
6. Poros
Poros berfungsi untuk memindahkan energi mekanik salah satu
elemen mesin ke elemen mesin lainnya. Dalam hal ini, elemen-elemen mesin
menjadi terpuntir dan dibengkokkan.
Poros dapat dibedakan atas :
a. Poros dukung : poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen
mesin yang berputar. Elemen mesin yang berputar, seperti sabuk mesin,
roda jalan dan roda gigi dipasang pada poros dukung yang tetap agar
b. Poros transmisi atau poros perpindahan : poros yang terutama
dipergunakan untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen
mesin ke elemen mesin lain. Poros macam ini mendapat beban puntir
murni dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,
roda gigi, puli sabuk atau spoket rantai. Dalam hal ini, elemen mesin
menjadi terpuntir (berputar) dan dibengkokkan. Pada umumnya poros ini
penampangnya berbentuk lingkaran. Poros dengan penampang licin,
poros berlubang juga diterapkan. Hal ini dilaksanakan pada konstruksi
ringan, misalnya, pada poros engkol motor mobil.
7. Cincin Cakram
Cincin cakram berfungsi untuk membuang cairan dengan tekanan.
Rotasi cairan disebabkan oleh perputaran chamber paring, dengan berbentuk
perputaran disekitar pusat cincin cakram.
Lubang bentuk radial akan semakin besar atau semakin dalam, rotasi cairan
dengan pertambahan tekanan dengan bertambahnya diameternya. Tekanan
yang dihasilkan oleh cincin cakram adalah disebabkan oleh tekanan
sentrifugal secara tersendiri pada periphery, yang dari sebagian energi kinetik
dari perputaran ring cairan diubah menjadi bentuk energi tekanan yang lebih
sempurna. Jika cairan harus menanggulangi tekanan balik, seperti
perlengkapan absorbsi tekanan, diameter dari ring cairan pada paring
chamber dikurangi hingga tekanan balik menjadi netral. Jadi, cincin cakram
akan memompa ke luar semua proses cairan ke paring chamber tanpa
tekanan balik, yang menyebabkan tekanan menjadi paling tinggi pada cincin
8. Nozzle
Ukuran nozzle mempengaruhi pemisahan fraksi ringan dan berat.
Semakin kecil ukuran nozzle, maka daya pisah semakin baik yaitu kadar
minyak dalam air buangan relatif kecil. Akan tetapi nozzle akan cepat
mengalami kerusakan yang diakibatkan gesekan pasir halus.
Nozzle yang berukuran besar dapat menyebabkan kehilangan minyak yang
relatif tinggi pada air buangan. Umumnya umur Nozzle yang berlubang kecil
lebih pendek dari pada nozzle yang berukuran lubang lebih besar.
9. Gravity Disc
Diameter dari gravity disc hendaknya disesuaikan dengan berat jenis
dan viscositas minyak yang akan diproses di oil purifier.
III.3. Decanter Sebagai Pengganti Oil Purifier
Pada tahap akhir pemurnian minyak sawit untuk memisahkan antara minyak,
air dan kotoran yang sering digunakan dalam proses industri kelapa sawit ada 2 jenis,
yang pertama adalah Oil Purifier dan yang kedua adalah decanter.
Kedua alat ini memiliki fungsinya masing-masing, decanter dapat
ditempatkan sebagai pengganti oil purifier yakni minyak yang berasal dari buffer
tank diolah menjadi dua fraksi, yaitu fraksi minyak dan fraksi cairan yang masih
mengandung sludge. Karena prinsip kerja alat ini menggantikan oil purifier maka
mekanisme pemisahan berpegang kepada kemurnian minyak, akibatnya sludge yang
keluar masih mengandung minyak, sehingga perlu diolah lagi dengan menggunakan
Penempatan alat ini sebagai pengganti oil purifier pada bagian hilir dari
stasiun klarifikasi. Pemurnian minyak dilakukan dengan alat oil purifier yang
memisahkan minyak dan non minyak, karena sifat-sifat ini dimiliki oleh jenis
decanter maka ada sebagian parik yang menggunakan decanter untuk memisahkan
minyak dan lumpur. Metode proses yang diterapkan adalah cairan minyak yang
keluar dari crude oil tank dipompakan ke clarivier vertical tank dan dialirkan
kedalam decanter dan akan menghasilkan minyak, lumpur dan cairan. Dalam proses
ini yang menjadi tujuan adalah memisahkan minyak yang bersih tanpa
mempertimbangkan kehilangan minyak pada phase padat. Penenempatan decanter
sebagai pengganti oil purifier dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12. Penempatan Decanter Sebagai Pengganti Oil Purifier
Keterangan Gambar 3.12. (1). Crude Oil Tank
(2). Clarivier Vertical Tank (3). Decanter
(6). Sludge tank (7). Sludge separator (8). Storage Tank
III.4. Keuntungan Dan Kerugian Dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
Dalam proses kerjanya oil purifier juga memiliki kelebihan dan kekurangan
dibandingkan dengan alat decanter yang mempunyai fungsi yang sama sebagai alat
pemurnian minyak, tetapi pada dasarnya kemampuan oil purifier lebih unggul
dibandingkan dengan decanter, karna mampu memisahkan jenis cairan menjadi tiga
fraksi.
1. Kelebihan dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
a. Lumpur-lumpur dapat dipisahkan dengan mudah dan dibuang dengan cara
diblow up.
b. Gerakan pembuangan lumpur dilakukan dalam suatu waktu yang singkat
dengan pembersih yang tinggi.
c. Proses pembersih jauh lebih efisien dan ekonomis dibanding dengan
metode gravitasi.
d. Dapat memisahkan campuran cairan minyak menjadi tiga fraksi.
2. Kekurangan dari Oil Purifier PAPX 307 SGD-11G
a. Pada aplikasinya alat ini harus banyak didukung oleh alat pemurnian lain
agar kerja dari alat ini dapat optimal, sedangkan decanter tidak.
Dalam sistem kerja mesin oil purifier, terdapat hambatan-hambatan yang
sering terjadi pada kerja mesin tersebut, yang sekaligus menjadi pokok permasalahan
hambatan-hambatan tersebut adalah :
1. Adanya kotoran yang menempel pada elemen-elemen bowl disc purifier.
Penyebab adanya kotoran yang menempel pada elemen-elemen bowl disc
purifier ialah:
a. Kandungan kotoran yang terikut dalam minyak kasar (curde oil ) terlalu
banyak.
b. Tidak berfungsinya sistem penembakan air kotoran (water desludge)
sehingga kotoran menumpuk di bowl disc.
c. Kelalaian operator tidak melakukan penyepian (pembersihan) pada oil
tank.
Apabila hal ini tetap berlangsung, maka dapat mengakibatkan penurunan
efisiensi kerja peralatan, bahkan lebih fatal lagi dapat mengakibatkan
terhentinya operasi oil purifier.
Penurunan efisiensi kerja yang terjadi dapat berupa :
1. Menurunnya jumlah produksi minyak sawit hasil proses pemurnian.
2. Kadar air dan kotoran yang terkandung didalam minyak akan semakin
meningkat.
3. Rusaknya oil puriifier.
4. Tersumbatnya celah-celah antara bowl disc purifier.
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
pembersihan dan pencucian elemen-elemen bowl disc purifier satu-persatu
hingga benar-benar bersih dan bowl disc harus dibuka satu-persatu.
2. Bearing yang mengalami kerusakan
Terjadinya kerusakan pada bantalan (bearing) tersebut dapat disebabkan
beberapa hal, yaitu :
a. Terdapat bowl yang tidak seimbang (balance).
b. Terjadi keausan antara roda gigi motor dan roda gigi poros.
c. Terlalu beratnya beban yang ditumpu oleh poros.
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya
hambatan-hambatan dan kerusakan pada bearing adalah :
a. Keadaan dari bowl disc harus diseimbangkan (balancing), dan pada
waktu pencucian bowl disc harus benar-benar bersih.
b. Dibutuhkan perawatan terhadap roda gigi secara teratur dan pemberian
oli pelumas secar berkala.
c. Kesabaran dar operator mesin sewaktu mengadakan pencucian dan
pengangkatan serta pemasangan kembali bowl disc pada kedudukannya.
3. Gasket yang mengalami kebocoran.
Pada saat proses pemurnian minyak sedang berlangsung, dimana pada
saluran buangan air hasil proses pemisahan terikut minyak.
Setelah dilakukan penyelidikan, maka yang terjadi penyebab terikutnya
minyak bersama air hasil proses pemisahan adalah karena gasket antara bowl
top dan sliding bowl bottom telah mengalami kebocoran. Sehingga ruang
didalam oil purifier tidak lagi vakum dan minyak keluar dari gasket yang