SEMES
Sebaga
DEP
UNIVER
LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR
ESTER A TAHUN AJARAN 2011 / 2012
bagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Oleh
REBECCA PJDP
070406063
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
Oleh :
REBECCA PJDP 07 0406 063
Medan, Juli 2012
Disetujui Oleh :
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. N. Vinky Rahman, MT.
NIP.19660622 199702 1 001
Wahyuni Zahra, ST, MT Ir. Dwi Lindarto H.,MT
(SHP2A)
Nama : Rebecca PJDP
NIM : 07 0406 063
Judul Proyek Tugas Akhir : Pet Station
Tema : Arsitektur Zoomorfik
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No. Status
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Paraf
Pembimbing
I
Paraf
Pembimbing
II
Koordinator
TKA-490
1. Lulus Langsung
2. Lulus
Melengkapi
3. Perbaikan
Tanpa Sidang
4. Perbaikan
Dengan Sidang
5. Tidak Lulus
Medan, Juli 2012
A B+ B C+ C D E
Ketua Departemen Arsitektur,
Ir.N.Vinky Rahman, MT.
NIP : 19660622 199702 1 001
Koordinator TKA-490,
Ir.N.Vinky Rahman, MT.
Alhamdulillah, puji dan syukur, saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari
berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
• Bapak Wahyuni Zahra ST,MT sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan, dukungan dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi
dari awal hingga akhir.
• Bapak Ir. Dwi Lindarto H, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, serta motivasi yang
sangat berarti.
• Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Arsitektur USU. • Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT Sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU. • Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Koordinator Studio Tugas
Akhir Semester B TA. 2011/2012.
• Seluruh Staf pengajar Bapak Ibu Dosen Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan sarannya selama asistensi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk
kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.
Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU
.
Hormat Penulis
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 5
1.3 Perumusan Masalah 6
1.4 Lingkup Masalah 6
1.5 Metode Pendekatan 7
1.6 Kerangka Berpikir 8
BAB II TINJAUAN PROYEK 9
2.1 Tinjauan Umum 9
2.2 Tinjauan Lokasi 9
2.2.1 Kondisi Lingkungan 9
2.2.2 Peruntukan Lahan 9
2.2.3 Kriteria Pemilihan Lokasi 10
2.3 Tinjauan Kelayakan Proyek 14
2.3.1 Tinjauan Ekonomi 14
2.3.2 Tinjauan Sosial 15
2.3.3 Tinjauan Fungsional 15
BAB III DESKRIPSI PROYEK 16
3.1 Pengertian Station 16
3.2 Jenis – jenis pets dan perawatannya 18
3.3.1 Kucing 27
3.3.2 Anjing 28
3.3.3 Mamalia Kecil 29
3.3.4 Burung 30
3.3.5 Ikan 31
3.3.6 Reptil dan Amphibia 32
3.4 Fasilitas – fasilitas Pet World 34
3.5 Program Kegiatan 34
3.6 Kebutuhan Ruang 36
3.7 Studi Banding Proyek 39
3.7.1 Valencia Pet Gallery 39
3.7.2 Pet Planet 40
BAB IV.ELABORASI TEMA
4.1 Pengertian Zoomorfik 41
4.2 Interpretasi Tema 42
4.3 Studi Banding Tema Sejenis 46
4.3.1 Milwaukee Art Museum 47
4.3.2 Lyon Satalos Airport 51
4.4 Keterkaitan Tema dengan Proyek 52
4.5 Kesimpulan 53
BAB V. ANALISA
5.1 Analisa Lokasi Tapak dalam Skala Kota dan Region 54
5.2 Analisa Ruang 58
BAB VI. KONSEP PERANCANGAN
6.1 Konsep zoning 81
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara 2
Tabel 1.2 Jumlah Kaskus Positif Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara 4
Tabel 2.1 Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan 9
Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi 10
Tabel 2.3 Analisa Pengembangan Daerah Masing-masing Site 12
Tabel 2.4 Analisa Karakter khusus Site 12
Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing 19
Tabel 3.2 Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing 20
Tabel 3.3 Takaran Pakan Anjing Menurut Berat Badan 21
Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing 22
Tabel 3.5 Penghuni Petworld dan Kegiatannya 35
Tabel 3.6 Kebutuhan Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Petworld 36
Tabel 5.1 Besaran ruang 73
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran 8
Gambar 3.1 Gary’s Pet World di Canda 17
Gambar 3.2 All Paws Pet Centre 17
Gambar 3.3 Denny’s Pet World di Washington 17
Gambar 3.4 Kucing dewasa jenis Mainecoon 18
Gambar 3.5 Kucing Mainicoon berumur 6 minggu 19
Gambar 3.6 Anak anjing jenis Golden Retriver 20
Gambar 3.7 Anjing dewasa jenis Golden Retriver 21
Gambar 3.8 Daerah tertular rabies tahun 2003 22
Gambar 3.9 Syrian Hamster 22
Gambar 3.10 Kelinci Dutch 23
Gambar 3.11 Tikus domestik 23
Gambar 3.12 Gerbil merupakan hewan kecil yang gesit 23
Gambar 3.13 Kerikil domestic bersih 24
Gambar 3.14 Burung Kakak 25
Gambar 3.15 Iguana, ular dan kura-kura 25
Gambar 3.16 Ikan Louhan, Ikan Koi, Ikan Arwana 26
Gambar 3.17 Sketsa konsep desain rancangan ruang kandang kucing 28
Gambar 3.18 Sketsa standar ukuran tinggi pagar dan bahan-bahan pagar pembatas 29
Gambar 3.19 Kandang sebaiknya di luar di tempatkan vegetasi alami 30
Gambar 3.20 Valencia Pet Gallery 39
Gambar 3.21 Pet Plamet 40
Gambar 4.1 Lyon-Satolas Airport Railway Station 41
Gambar 4.2 Bangunan 30St Mary Axe Tower London karya Norman Foster 43
Gambar 4.3 Bangunan Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava 43
Gambar 4.4 Bangunan karya Eugene Tsui berbentuk seperti mata 44
Gambar 4.5 Potongan St.Mary Axe Tower 45
Gambar 4.7 Milwaukee Art Museum karya Santiago Calatrava 46
Gambar 4.8 30 St Mary Axe karya Foster and Partner 46
Gambar 4.9 Milwaukee Art Museum 47
Gambar 4.10 Interior Quadracci Pavilio
47
Gambar 4.11 Jembatan dan bentuk bangunan 48
Gambar 4.12 Pengulangan detail selasar yang berulang-ulang membentuk 49
ciri-ciri tulang rusuk hewan
Gambar 4.13 Denah Milwaukee Art Museum 49
Gambar 4.14 Suasana Quadracci Pavilion 50
Gambar 4.15 Sketsa ide perancangan jembatan dan ide perancangan 50
fungsi sayap burung
Gambar 4.16 Lyon-Satolas Airport Railway Station 51
Gambar 4.17 Sketsa ide perancangan bentuk gedung 51
Lyon-Satolas Airport Railway Station
Gambar 4.18 Potongan Lyon-Satolas Airport Railway Station dengan 52
detail-detail gambar struktur utamanya
Gambar 4.19 Bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk sayap burung 53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan
makhluk Allah lainnya. Hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan
Allah lainnya adalah akal pikiran manusia. Dengan akal, manusia dapat membedakan baik
dan buruk, sehingga dapat menentukan langkah yang sesuai dengan peraturan dan
norma-norma yang ada.
Setiap makhluk hidup, demikian pula dengan manusia, mempunyai kebutuhan hidup
demi kelangsungan hidupnya. Demi kelangsungan hidupnya manusia akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Menurut Abraham Maslow dalam teorinya Hierarchy of
Human Needs ada beberapa tingkat kebutuhan manusia.
Berdasarkan teori Abraham Maslow di atas ada lima tingkatan kebutuhan manusia.
Kebutuhan yang pertama yaitu Physiological needs atau kebutuhan dasar, seperti makanan,
minuman, pakaian, tempat tinggal, kesehatan dan lain sebagainya, untuk kelangsungan
hidupnya manusia harus memenuhiu kebutuhan dasar ini. Apabila kebutuhan dasar telah
terpenuhi maka manusia akan berusaha untuk memenuhi tingkat kebutuhan yang lainnya
yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bersosialisasi, kebutuhan harga diri, dan
kebutuhan aktualisasi diri.
Seperti halnya kota-kota besar lainnya di dunia, Medan sebagai salah satu kota
terbesar di Indonesia. Mengalami pembangunan ekonomi dan industrialisasi yang sangat
pesat dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Perkembangan ekonomi yang lebih, maka
manusia dapat dengan mudah memenuhi kebutuhannya.
Tingkatan terakhir dari teori Abraham Maslow yaitu tingkat kebutuhan aktualisasi
diri. Kebutuhan aktualisasi diri ini berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan manusia untuk
diakui orang lain tentang kemampuan diri dalam mengerjakan sesuatu atau untuk mencapai
sukses dalam hal tertentu. Salah satu contoh dari aktualisasi diri yaitu memiliki hewan
peliharaan mereka berusaha membuktikan kepada orang lain bahwa mereka mampu merawat
hewan peliharaan mereka. Untuk memberikan perawatan bagi hewan peliharaan mereka
Dr Roy Page, Executive Director of the South Africa Companion Animal Council (SACAC) mengemukakan beberapa manfaat memelihara hewan peliharaan : 1
• Mempunyai banyak kesempatan untuk terhubung dengan orang lain
Hewan peliharaan adalah teman yang sangat baik, tetapi mereka juga dapat membujuk si empunya untuk malas bersosialisasi atau ke luar rumah. Jadi, dengan mengajak hewan peliharaan berjalan-jalan ke luar dapat membukai lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain.
• Mendeteksi penyakit
Sebagian binatang peliharaan dapat mengingatkan pemiliknya terhadap penyakit. Anjing dengan penciuman dan kesadaran yang tajam dapat mendeteksi kanker dan memprediksi serangan epilepsi. Anjing, misalnya, mampu menangkap perubahan bau atau perilaku pemiliknya dengan baik.
• Mengurangi alergi pada anak
Kebijaksanaan konvensional menegaskan bahwa hewan peliharaan meningkatkan risiko berkembangnya alergi pada anak-anak. Namun menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan memiliki penurunan risiko terkena alergi pada hewan, seperti halnya alergi pada serbuk sari bunga dan jamur. Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak yang dekat dengan hewan peliharaan memiliki risiko lebih rendah terserang asma.
Selain itu dengan memelihara hewan peliharaan, anak-anak juga dapat belajar berempati, bertanggung jawab, menambah kemampuan kognitif anak, dan dapat mengurangi tingkat stress pada anak.2
• Mengurangi tekanan darah
Sebuah studi di AS menemukan bahwa pialang saham yang memiliki hewan peliharaan memiliki tekanan darah lebih rendah ketika stres dibandingkan yang mereka yang tidak. Selain itu, hewan pendamping dapat membantu mengurangi stres dan hipertensi pada siapapun. Pada gilirannya, ini membantu mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit jantung.
1
Health 24 tabloid
Di Medan, peminat hewan peliharaan semakin banyak. Beberapa ajang perlombaan hewan peliharaan diadakan di Medan. Seperti Medan Cat Club (MCC) yang berdiri tahun 2006, mengadakan kontes sekaligus wadah bertukar pikiran antara sesama pecinta kucing.3 Selain itu, tempat penitipan hewan peliharaan juga laris manis. Dimana si pemilik yang ingin berpergian dalam waktu yang tidak terlalu lama, dapat menitipkan hewan peliharaannya4. Dari beberapa contoh fenomena diatas, dapat disimpulkan bahwa di kota Medan memiliki peminat yang banyak akan memelihara hewan peliharaan.
Tabel 1.1 Data Populasi Anjing Tahun 2005 di Sumatera Utara
Sumber : Bagian Program Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara
3
http://www.hariansumutpos.com
4 http://eksposnews.com
NO. KABUPATEN JUMLAH
1 Medan 11.247
2 Deli Serdang 16.576
3 Langkat 14.215
4 Binjai 1.258
5 Karo 11.521
6 Dairi 12.831
7 Simalungun 9.778
8 P. Siantar 5.871
9 Asahan 6.728
10 Labuhan Batu 9.776
11 Tapanuli Utara 10.097
12 Tapanuli Tengah 1.488
13 Tapanuli Selatan 1.041
14 Nias 0
15 Tebing Tinggi 1.566
16 Tanjung Balai 1.822
17 Toba Samosir 17.786
18 Mandailing Natal 3.261
19 Padang Sidempuan 569
20 Serdang Bedagai 0
21 Humbang Hasundutan 15.669
22 Samosir 5.206
23 Pakpak Bharat 7.119
24 Nias Selatan 0
Semakin tinggi para peminat pemelihara hewan maka semakin tinggi pula kebutuhan
akan fasilitas pendukung serta kegiatan-kegiatan pemeliharaan hewan. Namun pada
kenyatannya di Medan, kondisi objektif fasilitas-fasilitas yang mewadahi kegiatan-kegiatan
pemeliharaan hewan di Medan belum mendukung / mewadahi secara efektif. Yaitu:
1. Fasilitas yang satu dengan yang lain terpisah-pisah
2. Kurang terdukungnya tempat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan hewan-hewan
peliharaan,
3. Ketiadaan tempat penitipan hewan, Sumatera Utara sebagai jalur perdagangan yang
strategis, mendatangkan para tenaga kerja asing ( baik dari dalam negeri maupun yang
dari luar negeri ) yang tinggal di Medan. Dan saat hari libur perayaan atau hari-hari
besar keagamaan tiba, mereka kebanyakan pulang ke kampung halaman mereka yang
berada diluar Medan menyebabkan perlunya tempat penitipan hewan-hewan
kesayangan mereka untuk dirawat, disayang dan dijaga.
4. Keberadaan dokter hewan yang tidak begitu diketahui keberadaannya cukup
menyulitkan para pemilik hewan. Belum lagi beberapa penyakit hewan yang dapat
ditularkan kepada manusia. Seperti rabies.
Tabel 1.2 Jumlah Kasus Positif Rabies Tahun 2005 di Propinsi Sumatera Utara
NO. KAB/KOTA HEWAN
ORANG
YG POSITIF KET
MENGGIGIT DIGIGIT RABIES
1 Medan 36 55 36
2 Deli Serdang 31 43 31
3 Langkat 9 13 9
4 Binjai 2 2 2
5 Karo 9 19 9
6 Dairi 3 7 3
7 Simalungun 7 8 7
8 P. Siantar 3 7 3
9 Asahan 10 21 10
10 Labuhan Batu 4 6 3
11 Tapanuli Utara 0 0 0
12 Tapanuli Tengah 16 30 16
13 Tapanuli Selatan 0 0 0
14 Nias 7 0 0
15 Tebing Tinggi 3 3 3
16 Tanjung Balai 0 0 0
17 Toba Samosir 0 0 0
18 Mandailing Natal 0 0 0
19 Padang Sidempuan 0 0 0
Oleh karena itu dibutuhkan wadah yang dapat mendukung dan melengkapi segala
kebutuhan medis ( yang paling utama ), penitipan hewan, kecantikan, dan perlengkapan pada
satu tempat untuk mempermudah setiap pemilik hewan yang datang, supaya hewan-hewan
peliharaan ini terjaga dan terpelihara dengan baik.
1.2.
Maksud dan Tujuan
Maksud :
• Merancang sebuah fasilitas yang berkaitan dengan memelihara hewan peliharaan secara terpadu. Mulai dari kegiatan jual beli sampai rekreasi dikemas dalam format
yang bersifat hewani & rekreatif dalam arti memperhatikan kebutuhan-kebutuhan
yang mendasar sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing hewan.
• Membuka lapangan kerja baru serta menciptakan tenaga-tenaga kerja ahli yang professional dalam masalah perawatan dan pemeliharan hewan.
• Sebagai salah satu wujud partisipasi dalam melawan penyakit rabies dan penyakit menular hewan lainnya, serta menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Tujuan :
• Sebagai salah satu tempat penjualan hewan-hewan peliharaan terlengkap di Medan.
• Menjadikan Pet Station sebagai wadah lapangan kerja, terutama kerja praktek bagi calon-calon dokter hewan yang ada di seluruh Nusantara.
• Menyediakan wadah yang dapat membantu menagani masalah kesehatan hewan, terutama pencegahan pemberantasan penyakit hewan peliharaan serta pengobatannya.
• Menjadikan Pet Station sebagai lapangan usaha komersial yang dapat menaikkan pendapatan daerah kota Medan.
• Menambah objek sarana rekreasi di kota Medan yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat
21 Humbang Hasundutan 0 0 0
22 Samosir 0 0 0
23 Pakpak Bharat 1 2 1
24 Nias Selatan 0 0 0
1.3.
Perumusan Masalah
Batasan fungsi Bangunan pada kasus Proyek Pet Station yang akan dibuat yaitu:
• Persyaratan perencanaan bangunan disesuaikan dengan peraturan daerah yang berlaku pada tapak tersebut dan disesuaikan dengan masterpalan dari dinas tata kota daerah
setempat.
• Sebagai tempat perawatan kesehatan hewan, penitipan hewan, penjualan hewan serta perlengkapannya, eksibisi / event acara dan salon.
• Karena jumlah hewan peliharaan di dunia sangat banyak ragam jenisnya maka disesuaikan dengan memanfaatkan pemahaman dari studi literatur akan kategori
hewan peliharaan yang ada di Medan.
• Penataaan ruang dan bentukan bangunan disesuaikan dengan tema yang akan dibuat sehingga bangunannya mampu mengkonsumsikan bentuk yang ada dengan fungsi
bangunan yang akan dibuat.
• Lokasi proyek yang berada pada kawasan kota yang memiliki nilai lahan yang sangat tinggi perlu dikaitkan nantinya ke masalah-masalah komersial.
1.4.
Lingkup Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam merancang bangunan Petworld:
• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan
kebutuhan pada lokasi proyek.
• Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika
dalam teori arsitektur.
• Pemilihan lokasi proyek disesuaikan dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.
• Bagaimana menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan lingkungan sekitar, serta menarik minat pengunjung dalam skala perkotaan.
• Bagaimana merancang lingkungan yang bersih dan higienis bagi mereka yang berada di dalam dan diluar bangunan serta mampu menyediakan fasilitas-fasilitas yang
bermutu dan mampu mendukung perkembangan dunia medis satwa.
• Bagaimana menciptakan kualitas potensi lingkungan pada lokasi proyek sebagai kontribusi pengembangan dan fungsi kawasan sesuai dengan tata ruang kota.
1.5.
Metode Pendekatan
Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya:
• Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan mendukung dalam proses
perancangan seperti buku panduan, standar bangunan maupun standar keselamatan
pada bangunan sesuai dengan fungsi proyek dan kelayakannya.
• Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan fungsi bangunan yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini
yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan
1.6.
Kerangka Berpikir
PET STATION Latar Belakang
Kasus Proyek Maksud dan Tujuan
Identifikasi Masalah
Perancangan
Batasan Masalah Pendekatan
Masalah
Analisis Perancangan :
Analisis Site
Analisis Kegiatan
Analisis Ruang
Analisis Bentuk dan Langgam Bangunan
Konsep
Perancangan Alternatif Konsep
Desain Akhir Pet Station
Gambar 1.1. Skema Kerangka Pemikiran
BAB II
TINJAUAN PROYEK
2.1.
Tinjauan Umum
Bangunan Pet Station Medan merupakan bangunan yang mempunyai fungsi sebagai
penjualan hewan-hewan peliharaan, pusat pelayanan kesehatan dan perawatan hewan-hewan
peliharaan dan menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan oleh hewan-hewan peliharaan
yang kesemua itu disesuaikan dengan kebutuhan hewan-hewan yang ada pada kawasan
tersebut. Ditambahkan juga fungsi tempat penyelenggaraan perlombaan hewan-hewan
peliharaan, yang dapat menarik wisatawan-wisatawan asing untuk datang dan melihat acara
tersebut pada bangunan ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa petworld ini adalah usaha bergerak di
bidang jasa, perdagangan, dan juga rekreasi. Sehingga untuk pemilihan lokasinya disesuaikan
dengan sasaran dari WPP Kota Medan
2.2.
Tinjauan Lokasi
2.2.1. Kondisi Lingkungan
Letak Geografis kota Medan yang dijadikan sebagai lokasi proyek ini merupakan
pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara yang terletak pada 2°27’ – 2°47’
Lintang Utara dan 98° 35’ – 98° 44’ Bujur Timur memilki luas daerah sekitar 265,10 km2 dan
berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut.
Kota Medan memiliki iklim Tropis dengan suhu minimum 22,7°C – 24,1°C dan suhu
maksimum 30,5°C – 33,2°C ( menurut stasiun Polonia Medan ) serta kelembaban udara
rata-rata 83%-84% menjadikan kota ini lokasi yang sesuai untuk perkembangbiakan dan
pemeliharaan hewan ( terutama binatang peliharaan ).
2.2.2. Peruntukan Lahan
Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta
Tabel 2.1. Potensi Pengembangan Wilayah Kota Medan
WPP Cakupan Kecamatan Pusat
Pengembangan Sasaran Peruntukkan
A
1. Kec. Medan Belawan
2. Kec. Medan Marelan
3. Kec. Medan Labuhan
Belawan
Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi,
maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan
baru, jaringan air minum, septic tank, sarana
pendidikan
B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia
Kawasan perkantoran, perdagangan,
rekreasi indoor, pemukiman, pembangunan
jalan baru, jaringan air minum, pembuangan
sampah, dan sarana pendidikan
C
1. Kec. Medan Timur
2. Kec. Medan perjuangan
3. Kec. Medan Tembung
4. Kec. Medan Area
5. Kec. Medan Denai
6. Kec. Medan Amplas
Aksara
Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi,
pembangunan sambungan air minum, septic
tank, jalan baru, rumah permanen, sarana
pendidikan dan kesehatan
D
1. Kec. Medan Johor
2. Kec. Medan Kota
3. Kec. Medan Baru
4. Kec. Medan Maimoon
5. Kec. Medan Polonia
Inti Kota
Kawasan perdagangan, perkantoran,
rekreasi indoor dan pemukiman, dengan
program kegiatan pembangunan perumahan
permanen, penanganan sampah dan sarana
pendidikan
E
1. Kec. Medan Barat
2. Kec. Medan Petisah
3. Kec. Medan Sunggal
4. Kec. Medan Selayang
5. Kec. Medan Tuntungan
Sei Sikambing
Kawasan pemukiman, perdagangan, dan
rekreasi dengan program kegiatan
sambungan air minum, septic tank, jalan
baru, rumah permanen, sarana pendidikan
dan kesehatan
Sumber : RUTRK Medan
2.2.3. Kriteria Pemilihan Lokasi
Tabel 2.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
No Kriteria Lokasi
1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota Berada dikawasan dekat pusat kota, dimana terdapat bangunan
yang dirancang dengan fungsi komersil dengan skala kota
(Sumber: RUTRK Kota Medan Tahun 2005)
2 Pencapaian Dapat diakses dari segala penjuru kota, baik angkutan umum
maupun pribadi (oleh karena itu harus berada dijalan besar
(Sumber: NAD dan TSS)
3 Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling
mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi
perbelanjaan dan bangunan publik lainnya atau disekitar
pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya
4 Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.
Untuk pengembangan kawasan pemukiman, perdagangan, dan
rekreasi, alternatifnya yaitu, WPP C, WPP D atau WPP E
KDB Bangunan 60%
KLB 3-5 lantai
Sumber : RUTRK Medan
Berdasarkan kebutuhan dan daya dukung site untuk proyek Pet Station ini maka
dipilihlah 3 lokasi site, yaitu :
1. Alternatif I.
Lokasi berada di jalan Kapten Patimura
dengan luas lahan ± 1,2 Ha terletak di
kawasan Kecamatan Medan Baru
2. Alternatif II.
Lokasi berada di Jalan Ring Road dengan luas lahan ±
1,6 Ha terletak di Kecamatan Medan Timur.
3. Alternatif III.
Lokasi berada di Jalan Gatot Subroto (samping
Carefour) dengan luas 1,7 Ha terletak di
Kecamatan Medan Petisah
Karena proyek berkaitan dengan perdagangan dan jasa maka perlu diperhatikan
konteks komersial pada site yang sasaran utamanya perumahan-perumahan yang diasumsikan
memiliki peliharaan. Oleh karena itu, dibawah akan dianalisa lokasi yang dianggap terbaik
Tabel 2.3. Analisa Pengembangan Daerah Masing-Masing Site
No Analisa
Alternatif Lokasi
Jl.Kapten Patimura Jl. Ring Road
Industri Jl. Gatot Subroto
1 Peruntukan Tanah Komersial Komersial Komersial
2 Wilayah
Administrasi Kecamatan Medan Baru Kecamatan Medan Sunggal Kecamatan Medan Petisah
3 KDB 60% 60 % 60 %
4 Daerah
Pengembangan
WPP D Pusat bisnis ( CBD ), pusat
pemerintahan, perumahan, hutan kota, pusat pendidikan WPP E Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan dan kesehatan WPP E Perumahan, perdagangan, rekreasi, pendidikan dan kesehatan
5 Kepemilikan Swasta Swasta Swasta
6 Luas Wilayah ± 1,2 ha ± 1,6 ha 1,7 ha
Tabel 2.4. Analisa Karakteristik khusus site
No Potensi Jl. Kapten
Patimura
Jl. RingRoad Jl. Gatot Subroto
1 Luas Lahan 1
Untuk luasan site yang paling
kecil yaitu 1,2 ha
3 Untuk luasan site seluas 1,6
ha
5 Untuk luasan site seluas 1,7
ha
2 Lebar Jalan 1
Untuk jalan arteri dengan
lebar ± 11 m
5 Untuk jalan arteri dengan lebar ± 23,5 m
3 Untuk jalan arteri dengan
lebar ± 22m
3 Kemacetan Lalu Lintas -3
Untuk kemacetan dan kepadatan lalu lintas dalam skala sedang -1 Untuk kemacetan lalu lintas dalam skala kecil -5 Untuk kemacetan lalu lintas dalam skala besar (rawan macet)
4 Memiliki Jalan Arteri 5
Untuk site yang memiliki Jalan
arteri di Kota Medan
5
Untuk site yang memiliki Jalan
arteri di Kota Medan
5
Untuk site yang memiliki Jalan
arteri di Kota Medan
Untuk harga lahan yang tidak terlalu mahal (sedang) Untuk harga lahan yang tidak mahal Untuk harga lahan yang mahal
6 Daerah Pemukiman
menengah ke atas
1 Untuk daerah pemukiman menengah ke bawah(sedikit daerah pemukiman menengah keatas) 5 Untuk daerah yang memiliki banyak pemukiman dalam skala menengah keatas 3 Untuk daerah pemukiman menengah keatas namun tidak terlalu banyak
7 Asumsi Pemilik Hewan Peliharaan
3 5 1
8 Kepadatan Penduduk 5
Memiliki kepadatan penduduk yang besar 3 Memiliki kepadatan penduduk yang sedang 1 Memiliki kepadatan penduduk yang kecil
9 Banyak Angkutan Umum (Angkot) 3 Beberapa angkot melewati Jl.Pattimmura 1 Tidak ada angkot yang melintas 5 Angkot yang melintas sangat banyak
10 Banyak angkutan umum lainnya (becak dan taxi)
3 Jl Patimura dapat diakses dengan mudah oleh becak dan
taxi
3 Jl RingRoad dapat diakses dengan mudah oleh becak dan
taxi
3
Jl Gatot Subroto dapat diakses dengan mudah oleh becak dan
taxi 11 Berada di Tepi Jalan Besar,
dan Terlihat Dari Jalan Besar
5 Site berada di tepi jalan utama
5 Site berada di tepi jalan utama
5 Site berada di tepi jalan utama 12 Fasilitas Komersial
( menurut jenisnya )
3 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran sedang 3 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran sedang 5 Untuk memiliki fasilitas komersial dalam ukuran besar (kawasan komersial)
Jumlah Total 22 38 26
Total penilaian alternatif I : 24
Keterangan :
Total penilaian alternatif II : 36
Total penilaian alternatif III : 26
Dari kriteria-kriteria di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lahan yang paling
berpotensi tinggi untuk membangun sebuat Pet Station adalah Jalan Ring Road, Medan.
2.3.
Tinjauan Kelayakan Proyek
Medan sebagai kota nomor tiga terbesar di Indonesia mempunyai potensi besar dalam
memajukan dan mengembangkan perekonomian kotanya. Dan seiring dengan itu maka gaya
hidup masyarakat pun juga ikut berkembang. Mereka yang biasanya hanya beranggotakan
keluarga inti saja, menjadi bertambah dengan adanya hewan peliharaan mereka. Sebagai
merupakan bagian dalam lingkaran keluarga maka kebutuhan hewan ini akan lebih
diperhatikan dan lebih disayangi selayaknya manusia. Selain dianggap sebagai bagian dari
anggota keluarga, ada juga beberapa kalangan yang menjadikannya sebagai lambang
prestige. Maka, diperlukan suatu wadah khusus yang dapat membantu masyarakat yang
berminat untuk memiliki peliharaan dan mencari segala kebutuhan hewan peliharaannya pada
suatu tempat yang mampu menyediakan variasi peliharaan dan kebutuhan-kebutuhannya
yang ingin dimiliki oleh masyarakat, sekaligus tempat perawatan dan pemeliharaannya.
2.3.1. Tinjauan Ekonomi
Telah dibukanya AFTA ASEAN Free Trade Area, membuka peluang yang
menguntungkan proyek ini sebab dengan masuknya orang-orang asing yang menyukai hewan
peliharaan serta membutuhkan tempat perawatan yang baik untuk peliharaannya. Dan ini
mampu menghasilkan keuntungan yang besar (selain itu para anggota konsulat asing di
Medan merupakan sasaran yang baik ).
Selain itu, untuk proyek Pet Station ini dapat memberi peluang yang menguntungkan
bagi para investor untuk menanamkan sahamnya dan akan bekerjasama dengan pemilik Pet
World yang ada saat ini. Diasumsikan Pet Station akan berekspansi untuk melengkapi
kebutuhan yang lebih memadai.
Ditinjau dari jenis usahanya Pet Station termasuk kedalam jenis usaha perdagangan
dan jasa, karena didalamnya terdapat usaha penjualan hewan (pet shop), jasa pelayanan
kesehatan dan perawatan kesehatan hewan dan penitipan hewan-hewan peliharaan. Dan
sebagai usaha komersil maka proyek ini dapat membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan
Banyaknya hewan-hewan peliharaan yang berkelas yang mempunyai nilai jual yang
cukup tinggi didalam pasar. Seperti kucing Anggora adalah kucing favorit dalam masyarakat
ekonomi menengah keatas umumnya.
2.3.2. Tinjauan Sosial
Adanya dorongan yang membuat seseorang untuk membeli hewan peliharaan
dikarenakan temannya mempunyai hewan peliharaan yang cantik mendorong seseorang
untuk membeli agar bisa berbagi cerita atau pengalaman. Ada juga yang menjadi faktor
gengsi-gengsian terutama bagi masyarakat ekonomi keatas dan ada juga dikarenakan hobi
dan kegemaran memelihara hewan.
Untuk para hobiis/pecinta hewan mereka perlu tempat untuk menyalurkan keinginan
mereka memamerkan hewan peliharaan mereka. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengadakan suatu acara perlombaan hewan-hewan peliharaan. Dan dengan diadakannya
perlombaan tersebut dapat membantu menarik wisatawan untuk datang dan melihat acara
tersebut, sehingga menjadikannya sebagai salah satu objek rekreasi di Medan.
Banyaknya kepercayaan-kepercayaan maupun mitos yang ada didalam masyarakat,
pada hewan khusunya, mendorong mereka untuk membeli dan mempunyai hewan peliharaan
sebagai jimat keberuntungan. Contohnya ikan Laohan dipercaya oleh masyarakat Cina
umumnya memberikan keberuntungan dan masa depan yang baik.
2.3.3. Tinjauan Fungsional
Proyek ini berada pada Kawasan Kecamatan Medan Baru yang berarti bahwa lokasi
ini memiliki peruntukan WPP E, yaitu peruntukan bagi kawasan perdagangan, rekreasi dan
permukiman. Namun untuk lebih khusus lagi yaitu berada di jalan Ring Road Industri Medan
peruntukan lahannya merupakan lahan komersial. Hal ini mengalami perubahan peruntukan
Dinas Tata Kota pada tahun 1987 yaitu dari fasilitas umum menjadi fasilitas komersial.
Didukung dengan adanya RUTRK yang disusun berdasarkan UU No.24 tahun 1992 dan
Perda Kotamadya Dati II Medan tahun 1995 yang memiliki masalah berlaku hingga tahun
2005 ( 5 Kawasan yang masuk dalam WPP E yaitu kecamatan Medan Johor, Medan Baru,
BAB III
DESKRIPSI PROYEK
3.1.
Pengertian Station
Pengertian Petworld berasal dari bahasa Inggris yaitu Pet dan Station, dimana definisi
keduanya adalah sebagai berikut :
Pet :
1. A tame, fondled animal 5 ( hewan yang jinak dan dicintai ).
2. Any loved and cherished creature6. ( hewan yang dicintai dan dihargai )
Station :
Ecology
a. The normal habitat of a particular plant or animal community.7( Habitat normal dari suatu tanaman tertentu atau komunitas hewan)
b. The exact place of occurrence of a species or individual within a given habitat.8
(Tempat yang tepat dari terjadinya suatu spesies atau individu dalam suatu
habitat yang diberikan)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pet Station adalah tempat atau habitat normal dari
suatu komunitas hewan yang jinak dan dicintai.
Sedangkan Pet Station secara fisik merupakan tempat yang menyediakan segala
fasilitas yang diperlukan bagi hewan-hewan peliharaan dan pemelihara hewannya. Fasilitas
yang disediakan bermacam-macam mulai dari penjualan hewan peliharaan beserta
perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan oleh hewan seperti makanan, kandang hewan,
tempat pakan, shampo dan lain-lainnya. Kemudian tempat perawatan kesehatan dan
pengobatan hewan, beserta apotik. Tempat penitipan hewan, pelatihan dan perawatan hewan.
Untuk pelatihan hewan biasanya dikhususkan untuk anjing yang biasanya hewan-hewan ini
dilatih untuk patuh dan olahraga untuk kesehatan fisik anjing tersebut. Perawatan hewan bisa
seperti perawatan bulu ( biasanya pada hewan mamalia sepeti anjing dan kucing umumnya ),
pembersihan kuping mata dan mulut/gigi, dan menggunting kuku hewan, biasanya perawatan
seperti ini sering dilakukan di Salon-salon khusus untuk salon hewan.
5 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 6 Webster Comprehensive Dictionary, Encyclopedie edition, Vol 2 7
The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition 8
Dikota-kota maju, terdapat banyak bangunan Pet Station, namun tidak menyediakan
semua fasilitas dalam satu bangunan. Ada yang menyediakan penjualan hewan dan aksesoris
hewan beserta penitipan dan klinik hewan, ada yang hanya berupa rumah sakit, ada yang
menyediakan jasa pelatihan hewan (anjing) beserta penginapan hewan dengan fasilitas salon
hewan.
Beberapa contoh Pet Station dapat dilihat dibawah sebagai berikut :
Dari ketiga contoh di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas – fasilitas yang tersedia
oleh masing-masing bangunan, tergantung kepada faktor kebutuhan masyarakat kota tersebut.
Sedangkan di Medan kebutuhan-kebutuhan untuk perawatan hewan-hewan mereka belum
terpenuhi dan sangat minim. Oleh karena itu dibutuhkan tempat/bangunan yang dapat
menyediakan segala keperluan untuk kebutuhan hewan-hewan peliharaan masyarakat
terutama di kota Medan.
Gary’s Pet World
Gedung ini menyediakan jasa penjualan
hewan, aksesoris dan segala perlengkapan
untuk hewan peliharaan, pemberian
vaksinasi, dan penitipan hewan
All Paws Pet Center
Fasilitas yang tersedia berupa penjualan
hewan, aksesoris, dan tempat adopsi hewan,
tempat pelatihan anjing, dan perawatan bulu
hewan (grooming)
Denny’s Pet World
Merupakan tempat penjualan hewan-hewan
peliharaan beserta
perlengkapan-perlengkapan kebutuhan hewannya. Disini
sering diadakannya acara-acara perlombaan
hewan peliharaan Gambar 3.1. Gary’s Pet World di Canada
(sumber :www.petworld.ie)
Gambar 3.3. Denny’s Pet World di Washington
(sumber :www.dennyspet.com)
Gambar 3.2. All Paws Pet Center di Canada
3.2.
Jenis-Jenis Pets dan Perawatannya.
Memelihara hewan merupakan kegiatan yang telah dilakukan sejak 10.000 tahun yang
lalu. Menurut Pusat Kesehatan Universitas Nebraska manfaat dari hewan peliharaan
sangatlah banyak, seperti :
1. Bagi anak-anak yang tumbuh dengan Peliharaan maka pada saat ia dewasa kelak anak
tersebut akan lebih mandiri, tidak egois dibandingkan teman-temannya yang tidak
memiliki peliharaan. Selain itu ia akan lebih memahami masalah-masalah kehidupan
dengan lebih baik seperti sakit, seks dan kematian ( dengan bimbingan orang tua ).
2. Bagi mereka yang dewasa / yang berusia lanjut, memelihara hewan dapat memberikan
kasih sayang, mengisi rasa kesepian, dan membantu menghilangkan stres.
3. Penyakit Alzehimer disarankan untuk memiliki peliharaan karena dengan adanya
peliharaan mereka akan lebih percaya diri untuk mendorong mereka bersosialisasi
dengan orang-orang sekitarnya.
4. Bagi anak-anak penderita autisme hewan peliharaan akan membantu mereka
berkomunikasi sebagai langkah awal berkomunikasi dengan orang-orang lainnya (
terutama keluarganya ).
Dari poin-poin diatas maka manfaat dari hewan peliharaan sangat banyak terutama
sebagai pendorong dalam penyembuhan masalah kesehatan dan komunikasi dengan
lingkungan. Dan karena hewan yang ada sangat banyak ragamnya maka berikut akan dilihat
kategori hewan yang termasuk peliharaan, ciri-cirinya dan perawatannya :
I. Kucing, merupakan hewan yang
peliharaan yang dekat hubungannya
dengan mistikisme. Di Mesir, kucing
merupakan Dewa yang dipuja oleh
masyarakat Mesir sebagai dewa
penolong yang membasmi hama
penyakit, dan statusnya sangatlah
tinggi. Di Eropa kucing dianggap
hewan yang paling ditakuti (terutama
kucing hitam) karena mereka sangat
Gambar 3.4. Kucing dewasa jenis Mainecoon
berhubungan erat dengan ilmu hitam dan iblis. Namun pada abad 17 kucing-kucing
mulai disenangi berkat kemampuannya menangkap tikus dan bagi kalangan elit saat itu
kucing adalah lambing prestige.
Perawatan Kucing
Tabel 3.1 Daftar Takaran Pakan Kucing
Umur Kadar Pakan ( gr )
Bayi baru lahir – 8 minggu Menyusui langsung Oleh Induknya
12 minggu @ 25 gram dalam 4 kali sehari
16 minggu @100 – 200 gram dalam 3 kali sehari
Kucing Hamil 200 – 240 gram dalam 3 kali sehari Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan
Anak kucing yang baru lahir harus diasuh oleh induknya hingga
ia berhenti menyusui pada umur 8 minggu, hingga berumur 12
minggu anak kucing tersebut dapat diberi makan 4 kali sehari
yaitu 25 gr sekali makan. Pada umut 12-16 minggu makanannya
dikurangi menjadi 3 kali sehari dan berkurang terus menjadi 2
kali sehari setelah 16 minggu sehingga nantinya total
makanannya hanya sebesar 150-250 gram namun untuk kucing
hamil jumlah ini dapat dinaikkan hingga 300 gram.
Kesehatan
1. Mulut : Harus selalu membersihkan gigi dan gusi serta melakukan pemeriksaan
berkala setiap tahun ke dokter hewan. Ini bertujuan menghindari
terbentuknya Tar atupun patahan pada gigi
2. Mata : Kotoran dimata harus senantiasa dibersihkan dengan memakai bahan yang
lembut seperti kapas/tisu. Untuk kucing exotic dan ras Persian
menggunakan boric acid yang dicampur dengan peroksida.
3. Telinga: Dapat dibersihkan dengan minyak zaitun dan cotton bud, tetapi dengan
catatan bahwa cotton bud tidak boleh dimasukkan kedalam telinga kucing.
4. kaki : kuku harus selalu dipotong agar tidak tumbuh berlebih.
5. Kulit : Kucing hanya perlu dimandikan apabila bulunya kotor terkena Lumpur
dan debu. Bulunya cukup disisir setiap hari serta diperiksa secara rutin
adanya kutu atau tidak.
Gambar 3.5. Kucing Mainicoon berumur 6 minggu.
Vaksinasi.
Kucing harus divaksinasi secara teratur terhadap beberapa penyakit yang berbahaya,
seperti panleucopenia, feline calicivirus, dan rhinotrachietis. Selama anak kucing
masih menyusu kepada induknya, mereka masih terlindung karena adanya antibosi
yang diperoleh dari susu induknya. Setelah lepas sapih, mereka perlu diberi vaksinasi.
Tabel 3.2. Jadwal Pemberian Vaksinasi Kucing.
Penyakit Vaksinasi I Vaksinasi II Vaksinasi III
Panleucopenia 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan
Viral Rhinotrachietis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan
Calivirus 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan
Chlamydiosis 8 – 10 minggu 12 – 16 minggu 12 bulan
Rabies 12 minggu 64 minggu 12 atau 36 bulan
Sumber: Panduan Perawatan dan Pemeliharaan Kucing Peliharaan
II. Anjing, merupakan hewan peliharaan yang paling bersahabat dengan manusia, dan
merupakan hewan favorit oleh masyakat kebanyakan, dikarenakan mudah diatur dan
penurut. Ada lebih dari 350 jenis anjing yang dimulai dari yang terkecil yaitu
Chihuahua hingga ke Irish Wolfhound ( tingginya hingga 91 cm ). Semua jenis anjing
yang ada merupakan keturunan dari serigala abu-abu ( cannis lupus ) yang merupakan
mamalia paling banyak di dunia.
Perawatan Anjing
Makanan :
Untuk anak anjing dengan anjing yang besar dapat dibedakan tergantung pada besar
dan beratnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3. Takaran Pakan Anjing Menurut Berat badan
Berat Jumlah
2 kg 110 – 140 g
5 kg 200 – 280 g
10 kg 400 – 570 g
20 kg 680 – 900 g
35 kg 900 – 1,1 kg
45 kg 1,25 – 1,6 kg
70 kg 1,7 – 2 kg
Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan
Kesehatan
1.Mulut : Dapat dilakukan dengan menggosok gigi dengan pasta khusus
untukmenghindari hard calculus atau tartan
2. Mata : Kotoran mata dapat dibersihkan dengan memakai kain kapas/tisu.
3. Telinga: telinga anjing umumnya sangat sensitive terutama jenis spaniel sehingga
untuk membersihkannya cukup dengan tissue lembut atau untuk anjing
tertentu dengan cotton bud.
4. kaki : Kuku anjing tidak boleh menyentuh tanah sebagai syarat utama, bila tidak
nantinya dapat tumbuh hingga ke tapak kaki sehingga harus senantiasa
dipotong. Bila memotongpun perhatikan bagian kuku yang berwarna
5. Kulit : Agar bulunya tidak berkutu anjing harus selalu dimandikan secara teratur
setiap tiga kali sebulan.
Vaksinasi
Vaksinasi sangat penting untuk menghindari penyakit-penyakit yang dapat terjangkit.
Khusus untuk anak anjing harus diisolasi dari anjing-anjing lain setelah divaksinasi
selama 7-10 hari dan begitu seterusnya hingga berumur 12 minggu. Pada minggu
ke-12 nantinya akan diberi suntukan rabies.
[image:31.595.164.437.224.369.2]Gambar 3.8. Daerah Tertular Rabies tahun 2003 ( sumber : Tempoineraktif )
Tabel 3.4 Jadwal Vaksinasi Pada Anjing
Umur Jumlah
6 minggu Vaksin I anak anjing
8 minggu DH LPP* I
12 minggu DH LPP II
14 minggu DH LPP II + Suntikan Rabies
*DH LPP = Distemper Canine Inf. Hepatitis. Leptospirosis, parainfluensza dan parvovirus
Sumber: Panduan Lengkap Memelihara, Merawat dan Melatih Anjing Kesayangan
III. Mamalia Kecil, merupakan hewan yang paling murah dan mudah perawatannya.
Mamalia Kecil ini terdiri dari:
1. Hamster, memiliki tingkat umur 18 – 24
bulan, namun ada jenis hamster yang disebut
dengan Syrian hamster yang dapat bertahan
hidup 7 – 10 tahun. Hamster merupakan
binatang malam sehingga pemilik hamster
yang bekerja di pagi hari tidak akan
direpotkan dengan keberadaannya. Khusus
Gambar 3.9. Syrian Hamster
Gambar 3.10. Kelinci Dutch
(sumber :www.petsworld.co.uk ) untuk Syrian hamster maka hewan ini tidak dapat dijadikan peliharaan bagi
anak-anak karena kebiasaan hewan ini suka menggigit.
Makanan : cukup diberikan dalam jumlah kecil namun sering, makanan utamanya
adalah biji-bijian dan gandum.
Kandang : harus di sediakan lingkaran tempatnya berputar dan bermain serta di
tambahkan tempat tidur dari susunan ranting sebagai tempatnya
sembunyi dan tidur.
2. Kelinci, memiliki batas umur hingga 12 tahun
namun tanda-tanda penuaan sudah mulai tampak
saat ia berumur 5 – 6 tahun. Mamalia kecil jenis
inilah yang paling mudah dirawat dan dijinakkan.
Makanan : rumput, dedaunan, dan wortel ( dalam
jumlah kecil dan dapat diberi makan
hingga 40 kali dalam sehari )
Kandang : kandang yang baik sebaiknya memiliki –panjang 91 cm dan tinggi 60
cm agar sang kelinci merasa nyaman dan tidak kesempitan saat ia
mulai besar. Kelinci dapat juga dibiarkan bebas dihalaman tanpa harus
dikandangkan.
3. Tikus, hewan mamalia ini berumur hingga 4 tahun
Makanan: minimal makan sehari bagi tikus
kurang-lebih 7 gram, dimana ia
dapat diberi sayur, sereal, dan keju.
Dapat juga diberi makanan anjing
seperti biskuit untuk melatih
gigi-giginya.
Kandang: sebaiknya diberi tambahan seperti
kertas dan jerami sebab tikus
tergolong hewan pemalu.
4. Gerbil, hewan ini perawatannya sama dengan
hewan hamster karena sama-sama hewan
malam. Hewan ini paling tidak berbau karena
merupakan hewan gurun jadi sedikit
Gambar 3.12. Gerbil merupakan kecil yang gesit dan lincah.
(sumber :www.petsworld.co.uk )
Gambar 3.11. Tikus domestik mempunyai warna bulu yang variatif
Gambar 3.13. Kerikit domestik bersih dan cantik bulunya daripada tikus
biasa. (sumber :www.petsworld.co.uk ) mengeluarkan urin dan justru menyerap kelembaban. Dapat berumur hingga 3
tahun dan memiliki bobot seberat 70 – 130 gram.
Makanan : berupa gandum dan biji-bijan, buah dan sayur.
Kandang : harus tinggi, dapat juga menggunakan sisa-sisa akuarium.
5. Kerikit, umumnya memiliki panjang 50 cm
dan tinggi 25 cm, serta umur rata-rat 10
hingga 12 tahun bahkan ada juga yang
bertahan hingga 20 tahun.
Makanan : minimal makan sehari bagi tikus
kurang-lebih 7 gram, dimana ia
dapat diberi sayur, sereal, dan
keju. Dapat juga diberi makanan
anjing seperti biskuit untuk
melatih gigi-giginya
Kandang : semuanya ditutupi kawat hingga memudahkan kotoran jatuh ke dasar
dan bulu kerikit terhindar dari kotoran tersebut ( agar tidak rusak ).
Selain itu perlu ditambahkan abu ( lempung ) didalam kandang sebagai
termpatnya mandi.
6. Tupai, memiliki panjang hingga 10 cm ( 7 cm adalah panjang ekornya ) dan
berumur sampai dengan 12 tahun.
Makanan : biji-bijian, buah, kacang dan sayur.
Kandang : sebaiknya dijauhkan dari sumber-sumber keributan seperti suara
televisi dan radio karena hewan ini mudah stress dan bila ia stress ia
akan cenderung hiperaktif dan kemudian mati ( karena hiperaktif
berlebihan ).
7. Landak, hewan ini bertahan hingga 10 tahun dan berat rata-ratanya 0.5 kg. landak
peliharaan merupakan landak jenis yang kecil dimana ia hanyalah sebesar biji
angur ).
Makanan : cacing, jangkrik, dapat juga diberi makanan anjing dan kucing.
Kandang : tidak masalah soal kandangnya yang penting kandangnya cukup
IV. Burung, secara garis besar umumnya perawatan,
makanan, dan kandang hampir sama. Kandang umumnya
dibuat dari kayu ataupun besi (untuk burung besar
diutamakan besi) dan harus dibersihkan secara rutin
(alasnya). Dan umur rata – rata yang dimiliki oleh burung
adalah 12 tahun.
Makanan : biji-bijan, sayur dan buah-buahan. Khusus
burung Beo tidak diperbolehkan memakan
biji-bijian cukup makan buah ataupun
serangga seperti cacing dan jangkrik
V. Reptil dan Amfibi.
Kedua hewan ini memiliki perawatan dan kandang yang hampir sama, bedanya hanya
terletak pada jenis makanannya, yaitu :
1. Herbivora : kura-kura dan iguana. Makanan yang dimakan berupa
dedaunan seperti seledri, dandelion dan selada.
2. Karnivora : ular dan iguana ( iguana dibedakan tiga jenis dari kategori
makanannya ). Tikus, ikan, dan ayam merupakan santapan
utamanya.
3. Insecta : Iguana yang memakan jangkrik, larva kupu-kupu dan cacing.
Hewan – hewan ini umumnya berumur panjang, dapat dilihat dari data berikut ini:
1. Kodok : dapat berumur hingga 20 tahun
2. Kura – kura : merupakan jenis hewan yang paling panjang umurnya, yaitu 100
tahun.
3. Ular : dapat berumur dari 10 hingga 15 tahun.
4. Iguana : dapat berumur hingga 20 tahun.
[image:34.595.396.519.83.238.2]
Gambar 3.14 . Burung Kakak Tua (sumber :www.petsworld.co.uk )
VI. Ikan, umur ikan hampir semuanya sama yaitu hingga 10 tahun, namun untuk ikan mas
dapat bertahan sampai 40 tahun. Akuarium ataupun habitat ikan-ikan ini yang
membedakannya, yaitu :
1. Ikan Mas : cukup dengan pencahayaan yang memadai, paling mudah
dan sederhana untuk dirawat.
2. Ikan Koi : ikan ini yang paling pelik dan siap mengeluarkan biaya yang
banyak sebab ikan ini harus ada kolam dengan kedalaman
minimal 1.5 m dengan filterasi air yang bagus karena air harus
tetap jernih.
3. Ikan Tropikal : harus ada akuarium yang ditambahkan pasir
4. Ikan Marina : airnya harus air tawar dan akuarium harus besar dan leluasa.
VII. Invertebrata, ada 5 jenis yaitu :
1. Insecta ( stick Insects ) yang terbagi 2 :
Insekta Indian, dapat berumur hingga setahun dan merupakan yang paling mudah untuk
dijaga karena dapat ditempatkan dimana saja asalkan berada dalam temperatur ruangan 25oC.
Insekta Besar berukuran anatara 15 – 20 cm, lebih susah dijaga sebab harus ditempatkan
pada suhu yang hangat.
2. Siput tanah raksasa
Hewan ini sangat jinak, bila dipegang maka tidak sama seperti siput lainnya,
siput ini tidak akan memasukkan kepalanya kedalam cangkang. Panjang 20
cm dan berat 227 gram maka hewan ini diharuskan berada pada tempat yang
panas dan lembab ( kotak kaca merupakan solusi terbaik ). Makanan yang
diberi dapat bermacam-macam yaitu sayuran, buah, dan dedaunan.
3. Kalajengking
Berukuran hingga 25 cm harus ditempatkan pada kandang yang dapat
dedauanan sangat penting. Hewan ini cukup diberi makan cacing, jangkrik
ataupun sesama invertebrata lainnya.
4. Tarantula.
Makanan tarantula berupa jangkrik, lalat dan insekta lain yang bisa dimakan
tarantula. Selain itu hewan ini harus berada pada tempat yang memiliki
kelembaban tinggi ( 70% - 80% ) dan udara yang hangat.
5. Invertebrata Marina terdiri dari :
Kepiting Hermit ; harus memiliki kandang yang sangat tertutup dan agak lembab, perlu
ditambahkan juga pasir dan bebatuan agar menyerupai habitat aslinya dengan tinggi kandang
minimal 45 cm. makanannya sebaiknya makanan hewani daripada makanan dari
tumbuh-tumbuhan.
Anemon Laut : sebaiknya disediakan tangki dengan pencahayaan yang baik agar dapat
tumbuh dengan baik. Sangat penting untuk ditempatkan berjauhan agar tidak mengganggu
pertumbuhan dan penggerakan anemone masing-masing. Hewan ini dapat bertahan hidup
sampai 50 tahun dan makanannya sudah tersedia khusus (kemasan).
3.3. Kebutuhan Ruang Hewan
3.3.1. Kucing.
“Dogs come when they are called; cats take a message and get back to you.”
Mary Bly
Kucing adalah hewan peliharaan yang lebih manja dibandingkan dengan hewan
peliharaan anjing. Ia tidak akan menjemput/menghampiri pemiliknya jika ia tidak pernah
diberi kasih saying seperti dielus dan dipeluk. Hal inilah yang menjadi perbedaan dalam
memelihara hewan anjing dan kucing.
Sifat alami hewan ini sebenarnya bukan berkelompok, sebagian dari mereka adalah
hewan yang individual. Kita tidak bisa memaksa mereka untuk hidup dalam kelompok, dan
jika itu dilakukan hanya akan meningkatkan stress pada hewan ini. Hal ini menjadi
pertimbangan mendasar dalam merancang ruang yang nyaman untuk kucing.
Standar ruang kandang nyaman minimum untuk satu ekor kucing adalah 30 ft3
ditambah dengan ruang bermain, tempat tidur, dan sanitasinya. Untuk mendapatkan ruang
pembuangan/pembersihan dan meja grooming (perawatan bulu) 2 2 1
kali luas kandang
kucing. Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
• Ukuran volume kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft x 3 ft = 30 ft3.
• Luas kandang kucing adalah 2,5 ft x 4 ft = 10 ft2
• Luas ruangan kandang kucing adalah 2 2 1
x 10 ft2 = 25 ft2
3.3.2. Anjing
Anjing sangat peka dan memiliki naluri atau insting yang kuat sebagai indera
keenamnya. Hewan ini mampu merekam sasuatu atau bereaksi terhadap kondisi sekitarnya.
Naluri itu muncul dari dirinya untuk melakukan sesuatu sehingga hewan ini tidak bisa ditipu
dan direkayasa. Kelebihan ini membuat anjing bisa membedakan penjahat atau sahabat,
sehingga hewan ini sangat disukai oleh manusia.
Berurine adalah salah satu kebiasaan anjing yang dilakukan secara rutin setiap
harinya. Bagi anjing pejantan berurine merupakan penanda wilayah kekuasaannya. Ada
kebiasaan lainnya seperti mengunyah, menggali, mienggonggong dan manja. Hal ini menjadi
perhatian penting dalam merancang ruang untuk anjing, dalam segi kenyamanan fisik dan
psikologinya.
Ruang untuk anjing menurut standar USDA (United States Departmen of
Agriculture), Animal Welfare Standard, bab3, paragraph 3.8, tentang perencanan kandang
kennel. Kebutuhan luas lantai untuk seekor anjing adalah :
[ Panjing ( dari ujung hidung hingga ujung ekornya ) + 15 cm ]2 = Lanjing cm2
Untuk luasan kandang per ekor anjingnya adalah 2 kali dari Lanjing
[image:37.595.90.415.127.382.2]Untuk kandang yang berkapasitas lebih dari satu ekor anjing = total seluruh Lanjing x 2
“Dogs love company. They place it fi rst on their short listof needs.” J.R. Ackerley
Pada dasarnya anjing adalah makhluk yang hidup berkelompok (makhluk sosial).
Selain anjing senang beraktivitas berjalan dan bermain, mereka senang juga untuk
berinteraksi dan bermain dengan sesamanya. Maka sangat diperlukan sebuah fasilitas yang
menyediakan area taman bermain anjing atau DEA (Dog Exercise Area). DEA merupakan
tempat bagi hewan anjing-anjing ini untuk beraktifitas olahraga, bermain sekaligus
berinteraksi. Standar DEA atau taman anjing yang nyaman menurut Arlington County Open
Space Master Plan, luas DEA untuk kapasitas satu ekor anjing adalah 450 ft2. Ukuran minimal DEA adalah 10000 ft2 yang dapat menampung kapasitas sebanyak 22 ekor anjing.
Untuk tembok pembatas taman minimal setinggi1,2 meter. Bahan material untuk
pembatas bisa dari kayu, pagar besi, ataupun dengan vegetasi alami (gambar 3.18 )
Material pada permukaan lapangan sebaiknya meminimalkan pemakaian elemen
keras. Anjing sangat suka “mengendus” (menggunakan indera penciumannya) ke daerah
sekelilingnya atau kemana pun anjing berjalan. Sehingga sangat dianjurkan menggunakan
elemen yang lembut seperti rerumputan, hal ini untuk mencegah luka pada hidungnya akibat
bergesekan pada benda keras.
3.3.3. Mamalia Kecil.
Hamster, Tikus, Kerikit
Karena hewan-hewan ini hewan pengerat maka kandang yang terbuat dari bahan
kayu, triplek, bambu, karton, dan bahan-bahan yang mudah dikerat sebaiknya dihindari.
Karena jika menggunakan bahan tersebut dapat maka kandang akan mudah untuk
dirusak/dijebol, sehingga kemungkinan untuk hewan-hewan ini lolos sangat besar. Untuk itu
digunakan bahan kawat yang anti karat, jeruji plastic, atau kaca untuk kandang mereka. Gambar 3.18. Sketsa standar ukuran tinggi pagar dan bahan-bahan pagar pembatas taman
Ukuran kandang umumnya berukuran lebar 15 cm x 10 cm x 15 cm atau 15 cm x 10
cm x 20 cm. Lantai kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang kuat, keras dan padat,tahan
keropos, dan empuk, mudah menyerap cairan, dan mudah dibersihkan. Lingkungan kandang
harus berudara segar, cukup disinari matahari dan tidak lembap.
Kelinci
Kelinci merupakan hewan yang hidup berkelompok dan dapat berkembang biak
sangat cepat. Kelinci juga hewan yang gesit dan lincah, dapat melompat, lari menyusup dan
masuk kedalam lubang.
Kelinci sebagai hewan kesayangan dapat dipelihara di dalam rumah (indoor) atau di
luar rumah (outdoor), tetapi dapat ditempatkan dalam kandang. Konstruksi kandang outdoor
dan indoor sama, hanya ukurannya yang berbeda, yaitu kandang outdoor lebih luas.
3.3.4. Burung
Perilaku burung cukup aktif bergerak, seperti makan, minum, menelesik, dan
bersosialisasi dengan kawan-kawannya. Dan riuhnya kicauan burung akan terasa lebih indah
bila dipadukan dengan keserasian lingkungan yang lebih ekologis dengan keasrian taman dan
kolam kecil. Lingkungan yang ekologis dan alami dapat memberi rasa nyaman bagi
burung-burung tersebut dan juga bagi para pemilik hewan. Maka diperlukan sarana dan prasarana
yang dapat saling menunjang sehingga para penghuni bangunan dapat melakukan kegiatan
dengan lancar.
Sarana pokok dalam pemeliharaan burung yang utama adalah sangkar atau aviari.
Sangkar harus dapat melindungi burung-burung gangguan dan musuh-musuh alaminya
seperti, kucing, tikus, musang, dan ular. Untuk menghindari itu, sangkar harus kuat, dan Gambar 3.19. Kandang sebaiknya luas, agar dapat ditempatkan vegetasi alami didalamnya sehingga suasana
aman. Sangkar burung diusahakan memperoleh banyak sinar matahari pagi untuk
kenyamanan kesehatan burung, dan dihindari dari matahari terik.
Untuk penempatan sangkar di dalam atau di luar ruangan, tergantung dari jenis
burung. Untuk burung berkicau dan burung hias serta ukurannya dari kecil hingga sedang
dapat diletakkan di dalam ruangan (indoor). Sedangkan untuk jenis burung besar seperti
elang, ayam hutan, bekisar dan kuau dapat ditempatkan di luar ruangan (outdoor).
Bentuk dan ukuran sangkar dapat berupa segi empat persegi panjang atau berbentuk
kapsul yang agak lebih rumit dengan ukuran panjang 3 m, lebar 2 m, dan tinggi 3 m, serta
pintu masuk dengan lebar 0,75 cm, dan panjang 1 m. Bentukan sangkar lainnya dapat juga
dibuat dengan bentuk segi dilengkapi dengan sebuah koridor yang berfungsi sebagai
pelayanan dan pengamatan burung, serta perlindungan agar burung tidak lolos keluar dari
sangkarnya. Aviari berukuran 3 m x 2 m 3 m dapat diisi empat ekor burung.
Perlengkapan aviari dilengkapi dengan tnggeran yang cukup di sekitar puncak
sangkar maupun di sekitar permukaan tanah. Selain itu sangkar juga dilengkapi dengan
tempat pakan, kolam air (untuk minum dan mandi) dan bak pasir (untuk mandi pasir dan
kebutuhan mineral burung), dan dilengkapi dengan saluran air yang memadai.
3.3.5. Ikan.
Dalam hal ini jenis ikan dibagi atas 2 ukuran yaitu ikan air tawar besar dan ikan air
laut. Ukuran akuarium tidak hanya harus disesuaikan dengan luas ruangan tempat akuarium
tersebut akan dipajang tetapi harus juga sesuai dengan jenis, jumlah, ukuran dan sifat ikan
yang akan dipelihara. Volume akuarium yang ideal untuk ikan air tawar minimal 90 liter atau
berukuran 70 cm x 30 cm x 40 cm. Model akuarium lainnya adalah bentuk tinggi dan bentuk
pendek. Akuarium bentuk pendek ukurannya lebih besar dari tingginya, dan permukaan
airnya lebih luas, sehingga ikan lebih leluasa bergerak. Akuarium bentuk tinggi lebih dalam
namun tidak banyak pengaruhnya pada ikan lebih cenderung bergerak mendatar daripada
naik-turun.
Ukuran akuarium yang lebar dan tinggi relatif sama umumnya sering dipakai. Ukuran
akuarium biasanya menggunakan rumus sebagai beriukt
Tinggi > 1 ⁄ 2 panjang
Lebar < 1 ⁄ 2 panjang
Untuk ukuran akuarium yang lebar banyak digunakan untuk sebagai penampungan
sementara saja. Rumus untuk ukuran akuarium tersebut adalah sebagai berikut.
Lebar > 1 ⁄ 2 panjang
Menurut Fish Welfare, kapasitas akuarium laut yang ideal minimal adalah 55 gallon (
55 gallon x 4 liter = 220 liter ). Dengan rincian ukurannya, panjang 70 cm, lebar 50 cm, dan
dalam ( tinggi air ) 60 cm. Tinggi akuarium cukup 70 cm, sehingga ada ruang antara
permukaan air dengan batas atas akuarium sekitar 10 cm.
Variasi ukuran akuarium yang mempunyai kapasitas 55 gallon, cukup banyak,
misalnya panjang 90 cm, lebar 60 cm dan tinggi ( air saja ) 40 cm. Ukuran yang lain dengan
kapasitas sama, panjang 90 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm. Dengan panjang 100 cm, lebar
45 cm dan tinggi air 50 cm juga menghasilkan kapasitas sekitar 220 liter ( 55 gallon
). Ukuran tersebut dikatakan ideal karena faktor dari sudut penerangan/pencahayaan
(Lighting Requirement). Akuarium laut, terlebih-lebih bagi yang orientasi ke koral (corals
reef ) membutuhkan pencahayaan yang sempurna. Persyaratan penerangan/pencahayaan ini
bukan saja pada kwalitas/intensitas cahaya saja, juga mengenai penyebaran cahaya ke segala
sudut akuarium.
3.3.6. Reptil, dan Amphibia
Ular
Ciri-ciri karakteristik ular yaitu:
• Tubuh yang elastis sehingga dapat melilit dan melingkar serta merayap horizontal atau vertikal.
• Habitat aslinyanya dapat hidup di tanah, pohon, liang dalam tanah, sampai di perairan (air tawar maupun air asin).
• Mempunyai temperamen yang sangat bervariatif.
• Sangat individual.
Setelah melihat sifat-sifat di atas maka untuk kandang ular tidak perlu yang luas,
tetapi cukup tinggi. Kandangnya dapat berbentuk akuarium (dari kaca atau pixelglass),
dengan kandang ini lingkungannya dapat terjaga dan pemelihara dapat melihat ular dari luar.
Kandang dari kawat tidak baik untuk ular dikarenakan keadaan lingkungan belum tentu
sesuai untuk ular itu sendiri, dan dikhawatirkan ular dapat terluka oleh kawat. Atap dan lantai
tidak bolah ada celah, untuk itu sebaiknya atap dan lantai jangan terbuat dari kawat.
Kandang perlu dilengkapi dengan kolam untuk berendam agar stabilitas suhu dan
kelembapan tubuh dan kandang terpelihara. Luas dan dalamnya disesuaikan dengan tubuh
Iguana
Iguana memiliki indera pendengaran, penglihatan, dan pembauan yang sangat tajam.
Bila ada bahaya, iguana akan segera meloncat dari pepohonan ke sungai dan segera berenang
dengan untuk menylamatkan diri. Iguana tidak hanya lincah dan gesit, namun juga perenang
yang lihai.
Untuk kandang iguana didasarkan pada kemudahan untuk melakukan sanitasi
kandang. Sehingga mudah untuk dibersihkan dan kesehatan iguana pun terjaga. Ukuran
kandang harus sesuai dengan ukuran tubuh iguanan untuk keperluan geraknya.
Iguana menyukai lingkungan yang hangat,berkisar30-390 C. untuk itu kandang perlu
dilengkapi dengan jendela untuk bisa mendapat sinar matahari. Sinar matahari diperlukan
untuk sumber sinar ultraviolet (UV) untuk membangun vitamin D3. Bila tidak dapat maka
kandang harus dilengkapi lampu UV buatan. Lampu UV buatan harus dilindungi dengan
bahan penghantar panas agar tidak langsung mengenai tubuh iguana.
Habitat aslinya iguana suka berjemur diatas bebatuan sungai atau di pokok pohon.
Untuk itu kandangnya harus dilengkapi oleh elemen-elemen tersebut yang diletakkan di
tempat yang terkena matahari.
Kura-kura
Jenis kura-kura yang banyak dipelihara yaitu, kura-kura alligator, kura-kura kepala
babi (Carettochelys insculpta), kura-kura Galapagos (Geochelone electhantopus), kura-kura
kotak-kotak (Terrapene sp), dan kura-kura mata-mata.
Kandang untuk anak kura-kura dapat berupa akuarium berisi air dan bebatuan atau
kayu yang tingginya melebihi dari permukaan air agar anak kura-kura dapat berjemur
diatasnya. Tipe dan luas kandang untuk kura-kura dewasa tergantung jumlah jenis dan ukuran
kura-kura dewasa. Kandang harus dilengkapi dengan kolam seluas 2/3 luas kandang dan 1/3
berupa daratan. Daratan harus dilengkapi dengan batu-batuan dan tanaman hijau tempat
persembunyiannya.
Sinar matahari langsung akan kehilangan daya ultravioletnya bila harus melewati
fiber atau kaca jendela. Bila sinar matahari tidak dapat langsung masuk maka kandang perlu
dipasangkan lampu UV artificial. Lampu ini dinyalakan selama 10-12 jam sehari pada waktu
3.4.
Fasilitas-Fasilitas Pet Station
1. Klinik Hewan
Sarana medis (kesehatan dan perawatan) untuk hewan-hewan peliharaan.
2. Tempat Penitipan Hewan.
Pelayanan penitipan dan penginapan bagi hewan-hewan peliharaan yang hendak
ditinggal oleh pemiliknya sementara.
3. Salon Hewan.
Sarana pemeliharaan kebersihan dan kecantikan hewan-hewan peliharaan.
4. Galeri dan Penjualan Hewan
Tempat penjualan hewan-hewan peliharaan dan segala kebutuhan perlengkapan bagi
hewan-hewan peliharaan itu sendiri.
5. Wadah Exibisi dan Perlombaan Hewan Peliharaan.
Wadah tempat diadakannya perlombaan-perlombaan antar hewan peliharaan.
6. Food Court
Tempat pelayanan penjualan makanan dan minuman.
7. Kantor Pengelola Pet World
Tempat Pemilik Pet World mengatur segala kegiatan yang terjadi didalam Pet World.
3.5.
Program Kegiatan
Para pengguna fasilitas-fasilitas Pet World ini dapat dikategorikan menjadi 3 bagian,
Tabel 3.5. Penghuni Petworld dan Kegiatannya
No Penghuni / Pemakai Kegiatan
A Pengunjung • Membeli hewan peliharaan atau membeli perlengkapan hewan