• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon masyarakat sasak panjang terhadap dakwah Yayasan Assa'adah Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon masyarakat sasak panjang terhadap dakwah Yayasan Assa'adah Bogor"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

/117£/!:!p;

/.J..

RESPON MASYARAKAT SASAK PANJANG TERHADAP

DAKWAH YAYASAN ASSA'ADAH BOGOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

iセ@ : . ' セ@ < " セ@ :

..

'

. ..

Oleh: ,: _J " ' ャᄋGセ@ Ahmad Zainuri

NIM: 104051001739

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY ATULLAH

(2)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana llmu Sosial Islam (S.Sos.l)

Oleh: Ahmad Zainnri NIM: 104051001739

Pembimbing,

Dr. H. M. Idris Abdul Shomad, MA NIP: 150311326

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI

SY ARIF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

(3)

PENGESAHAN P ANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul "RESPON MASYARAKAT SASAK PANJANG TERHADAP DAKW AH Y AYASAN ASSA'DAH" telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UlN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untulc memperoleh gelar Saijana Sosial Islam (S.Sos.l) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiai·an Islain.

Ketua Merangkap

aセァァッエ。@

Dr. A. Subhan. M.A NIP:

150

262

442

Penguji I

Dr. Murodi, M.A

NIP:l50 254 102

Sidang Munaqasyah

Anggota,

Pembimbing,

J

セ@

/

Dr. H. M. Idris Abd. Shomad, M.A NIP:

150

311 326

Jakaita, 27 Agustus 2008

(4)

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juli 2008

セ@

(5)

KATA PENGANTAR

jNjャjjャwャセ@

Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.

Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pemilik semesta alam dan sumber segala ilmu, dan dengan hidayah-Nya selalu tercurah kepada makhluk-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah pada manusia biasa yang berakhlak luar biasa, manusia agung yang diciptakan oleh Yang Maha Agung, manusia besar yang diciptakan oleh Yang Maha Besar, yaitu baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari masa kege!apan Oahiliyah) hingga menuju cahaya terang benderang dengan al-Quran dan as-Sunnahnya.

Penulis menyadari benar, bahwa skripsi yang sudah merupakan bagia'1 tak terpisahkan dari penulis, temyata adalah suatu kebanggaan dan begitu banyaknya orang yang ikut memberikan semua yang dibutuhkan oleh penulis dalam proses penyelesaiannya. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. lbu dan Bapak tercinta, !bu H. Hasanah dan Bapak H. Marzuki Nur yang dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas mengasuh dan mendidik serta senantiasa mendoakan penulis, sehingga bisa m-.:ngenyam pendidikan formal tingkat perguruan tinggi hingga selesai.

2. Nenek Hj. Manisah dan Kakek H. Zaini yang telah memberikan bantuan materi untuk kuliah saya sampai dengan tahap akhii".

(6)

5. Ibu Umi Musyarofah, M.A., Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

6. Bapak Dr. H. M. Idris Abdul Shomad, M.A., Pembimbing penelitian skripsi ini, telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Bapak serta ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta seluruh staf dan karyawannya yang telah melayani dan menyiapkan fasilitas literatur, sampai bisa menyelesaikan studi ini.

9. Pimpinan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, serta seluruh staf dan karyawannya yang telah melayani dan menyiapkan fasilitas literatur. I 0. Para pegawai/staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan

pelayanan yang prima kepada penulis.

11. Bapak H. Marzuki Zaini, Sekretaris yayasan Assa'adah yang telah membantu penulis mendapatkan informasi tentang Ass'1'adah dan Masyarakat Sasak Panjang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi 1111,

khususnya; lman dan Ustadz Ahmad Amri S.Ag.

(7)

Mahdi, Fathul Bari dan M. Ali Ridho. Serta keponakanku tersayang; Muhammad Jalaluddin.

13. Teman-teman seperjuangan yang ikut andil dalam memberikan bantuan dan dorongan terutama kelas KPI A angkatan 2004 khususnya; Budi Santoso, Syarifah Farah S.Sos.l, Sofiatun, Rizka Aulia S.Sos.I, Taufik, Ela Nurlaila S.Sos.I, Ana Sabhana Azmi S.Sos.l, Pia Khoirotun Nisa S.Sos.l, Asri Rahmita, Bunga Alkautsar S.Sos.l, Pitriah S.Sos.I, Ratri Asih S.Sos.I, A. Anwar Syadad, Miftahul Huda, A. Masyaidi, Chaerul Miftah S.Sos.I, serta teman-teman yang lain yang penulis tidak sebutkan akan tetapi penulis tidak lupakan.

14. Teman-teman rumah yang teiah memberikan bantuan dan dorongan.

Dengan hamparan kedua tangan disertai ketulusan, penuiis mendoakan semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan perhatian yang telah diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT disertai limpahan rahmat, hidayah serta berkah-Nya, Aamiin ya Robbal 'aalamiin.

Akhimya penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya dapat menentramkan kegelisahan intelektual serta menyirarni dahaga ilmiah, untuk itu penulis sangat berlapang dada menerima masukan-masukan yang bersifat membangun. Semoga skripsi di hadapan anda ini dapat memberikan kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan serta menambah khazana!1 perpustakaan.

IVassalamu'alaikum IVr.IVb

(8)

KATA PENGANTAR ... .

DAFT AR ISi ... iv

DAFT ART ABEL ... vi

BABI PENDAHULUAN ... 1

A. La tar Belakang Masalah .. ... ... ... ... .. ... ... I B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tuj uan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metodologi Penelitian ... 6

E Tinjauan Pustaka .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. ... ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 11

A. Ruang Lingkup Respon ... 11

I. Pengertian Respon ... ... ... .... 12

2. Macam-macam Respon ... 12

3. Faktor-faktor Terbentuknya Respon ... 12

B. Ruang Lingkup Sosiologi Dakwah ... 13

l. Pengertian Sosiologi ... 13

2. Hubungan Masyarakat dengan Dakwah ... 14

C. Ruang Lingkup Dakwah ... 17

1. Pengertian dan Tujuan Dakwah ... 17

2. Subjek dan Objek Dakwah ... 20

3. Metoc!e Dakwah ... 23

BAB III GAMBARAN UMUM SASAK PANJANG DAN YA Y ASAN ASSA' An AH ... 27

A. Desa Sasak Panjang ... 27

I. Sejarah Desa Sasak Panjang ... 27

(9)

B. Yayasan Assa'adah ···:··· 30

1. . Sejarah Berdirinya Yayasan Assa'adah ... 30

2. Visi dan Misi ... 32

3. Struktur Badan Pengelola Yayasan Assa'adah ... 33

BAB IV ANALISIS RESPON MASY ARAKAT DESA SASAK PANJANG TERHADAP DAKW AH YAYASAN ASSA'ADAH ... 34

A. Deskripsi Responden ... 34

B. Respon Masyarakat Dcsa Sasak Panjang Terhadap Yayasan Assa'adah, Bogor ... 36

BAB V PENUTUP ... 46

A. Kesimpulan ... 46

B. Saran-saran ... 47

DAFT AR PUSTAKA ... 48

(10)

Tabel 1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 35

Tabel 2. Responden Berdasarkan Usia ... 36

Tabel 3. Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 37

Tabel 4. Responden Dalam Mengikuti Pengajian di Yayasan Assa'adah ... 38

Tabel 5. Motivasi Responden Mengikuti Pengajian di Yayasan Assa'adah ... 38

Tabel 6. Manfaat Responden Setelah Mengikuti Pengajian ... 39

Tabel 7. Waktu Pengajian Perlu Dirubah ... 40

Tabel 8. Hal-ha! yang Mendorong Mengikuti Aktivitas di Yayasan Assa'adah ... 40

Tabel 9. Manfaat Yayasan Assa'adah bagi Masyarakat Sasak Panjang ... 41

Tabel 10. Responden Mengenal Yayasan Assa'adah ... 42

Tabel 11. Hubungan Sosial Assa'adah dengan Masyarakat Sasak Panjang ... 42

Tabel 12. Tentang Keberadaan Yayasan Assa'adah ... 43

Tabel 13. Tanggapan Terhadnp Aktivitas Dakwah Yayasan Assa'adah ... 44

Tabel 14. Aktivitas Pengajian Yayasan Assa'udah Mengganggu Aktivitas Keseharian ... 44

Tabel 15. Materi Yang Disukai dalam Pengajian Yayasan Assa'adah ... 45

Tabel 16. Metode yang Diinginkan dalam Pengajian di Yayasan Assa'adah .... 46

Tabel 17. Cara Penyampaian Pesan Dakwah yang Dilakukan Yayasan Assa'adah ... 46

[image:10.521.35.425.162.481.2]
(11)

ABSTRAK

Ahmad Zainuri

RESPON MASYARAKAT SASAK PANJANG TERHADAP DAKWAH YA YASAN ASSA' ADAH

Masyarakat Sasak Panjang adalah masyarakat yang bermatapencaharian yang sebagian besar adalah pedagang, dari segi ekonomi mereka masyarakat Sasak Panjang ekonominya menengah ke bawah. Masyarakat Sasak Panjang mayoritas beragama islam akan tetapi masih dari sebagian mereka yang mempercayai adanya takhayu/, yang dimana takhayu/ ini ;nasih mcrekat dalam budaya mereka. Akan tetapi lambat laun kepercayan takhayul ini semakin lama semakin hilang, disebabkan karena sudah banyak ulama-ulama, dan lembaga-lembaga islam diantaranya Yayasan Assa'adah.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan dan memberikan batasan masalah. Batasan masalah adalah masyarakat Sasak Panjang, dalam satu Desa Sasak Panjang terdiri dari 12 RW yang ada, tetapi peneliti ha.'lya mengambil RW 02 yang terdiri dari RT 01, 02, 03, 04, 05. sedangkan rumusan masalahnya, apa bentuk kegiatan dakwah yang dilakukan Yayasan Assa'adah?, Metode dan media apa yang digunakan Yayasan Assa'adah dalam mencapai tujuannya?, dan bagaimana respon masyarakat terhadap dakwah yang diiakukan Y ayasan Assa'adah?.

Dalam meiakukan penelitian ini peneliti menggunakan pendekaan kua11titatif, yaitu penelitian yang berupa menarik factor-faktor dan informasi dari lapangan yang ditemui secara ngka dengan melihat objek penelitian berdasar tiugkat beragam dalam data lapangan yang bias digunakan secara kurat, tepat dan terpercaya, sedangkan pengolahan data digunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu menggambarkan secara sistematis, factual dan kurat mengenai faktor-faktor sifat serta hubungan anrnra fenomena yang dite!iti.

(12)

A. Latar Bclakang Masalah

Merupakan kewajiban bagi sebagian manusia untuk melaksanakan dakwah, mengajak kepada jalan yang ma 'ruf dan mencegah segala kemungkaran. Dalam berdakwah memang dibutuhkan ketangguhan dan kekuatan, hingga aj aran agama tidak tersia-siakan dan mencelakakan manusia. Sebab hakikat dakwah adalah membina dan mempersatukan umat manusia, serta menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia dan akhirat.1

Djamaluddin Kafie dalam bukunya Psikologi Dakwah mengatakan bahwa "dakwah adalah suatu sistem kegiatan seseora.'lg, sekelompok, segolongan umat sebagai aktualisasi imaniyah yang dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan dan panggilan."2

Dengan kata lain bahwa dakwah adalah menyampaikan nilai-nilai Islam kepada orang lain dalam rangka mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk kepada kondisi yang lebih baik. Sesuai dengan ketentllan yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul Nya, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat I 04 :

(13)

2

yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung." (Q.S. Ali-lmran: 104)

Dalam proses mengubali kondisi manusia ke arah kehidupan yang lebih baik itu tidaklah mudah, tetapi harus menggunakan metode, sistem dan teknik tertentu agar mampu menyentuh kalbu dan fitrah seseorang, keluarga, kelompok, massa dan masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual yang diridhoi Allah yang akhimya akan menghantarkan manusia pada kedamaian dunia dan akhirat.

Dakwah adalah usaha untuk menyebarluaskan ajaran Islam dan untuk merealisasikan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat yang beragam bahasa, budaya dan pendidikannya. 3

Dakwah Islam bukan hanya serangkaian kata yang diulang-ulang juga bukan serentetan filsafat pemikiran yang menerawang, namun tak pemah melahirkan suatu realita pun dalam kehidupan. Tetapi, dakwah Islam adalah dakwah yang bersifat ama/iyah yang mewujudkan sosok gerakan keteladanan yang menjanjikan satu jaminan kepercayaa31 kepada umat manusia tentang apa yang didambakan jiwa dan apa yang dipandang oleh aka! dan rohani sebagai ketentraman dan ketenangan batin.4

Sejarah dakwah islamiyah dimulai sejak tanggal 17 Ramadhun, dua belas tahun sebelum hijrah (6 Agustus 610 M). Ketika itu Putra Abdullah yaitu Muhammad SAW diungkat menjadi Rasul der,gan tugas risalahnya yang pertama adalah membudayakan umat manusia dengan perintah wajib membasmi buta huruf dan mengembangkan ilmu peP.getahuan, mewajibkan

3

A. Rosyad Shaleh, Management Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997), Cet.

ke-J,h.11.

(14)

'-Penulis hanya mengambil subjek dari Masyarakat Desa Sasak Panjang, Bogor, yaitu hanya mengambil sampel satu RW dari 12 RW yang ada. Tetapi penulis hanya mengambil RW 02 yang terdiri dari RT 01, 02, 03, 04, 05.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada batasan di atas, maka rumusan masalah penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana dakwah yang dilakukan Yayasan Assa'adah?

b. Bagaimana respon masyarakat terhadap dakwah yang dilakukan Yayasan Assa'adah?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengeta.1iui bagaimana respon masyarakat sasak panjang terhadap pelaksanaan dakwah terhadap Yayasan Assa'adah, Bogor. Serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung Masyarakat Desa Sasak Panjang terhadap dakwah Y ayasan Assa'adah, Bogor.

Selanjutnya dengan tercapainya tujuan di atas, diharapkan dari basil penulisan ini diperoleh manfaat sebagai berikut:

I . Segi Akademis

(15)

5

2. Segi Praktis

Mengembangkan karya ilmiah yang berniutu untuk menambah wawasan pengetahuan kita khususnya mengenai respon masyarakat Desa Sasak Panjang terhadap Yayasan Assa'adah, Bogor.

D. Metodologi Penulisan

1. Metode Penulisan

Pendekatan yang dilakukan dalam penulisan ini adalah pendekatan kuantitatif. Yaitu penulisan yang berupa menarik faktor-faktor dan informasi dari lapangan yang ditemui secara angka dengan melihat inti objek penulisan berdasar tingkat beragan1 dalam data lapangan yang bisa digunakan secara akurat, tepat dan terpercaya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode survey. Sedangkan pengolahan data digunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. 7

2. Subjek dan Objek Penulisan

(16)

Sedangkan untuk objek penulisan adalah masyarakat Desa Sasak Panjang terhadap Y ayasan Assa'adah, Bogor.

3. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis untuk mengetahui sejauh mana Respon Masyarakat Desa Sasak Panjang Terhadap Yayasan Assa'adah, Bogor adalah dengan teknik.

a. Angket

Angket atau quistioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data berupa susunan daftar pertanyaan guna memperoleh keterangan dari responden.8 Dalam ha! ini adalah Masyarakat Desa Sasak Panjang terhadap Y ayasan Assa'adah, Bogor.

b. Interview (wawancara)

Wawancara atau interview merupakan cara yang digunakan dengan tujuan mencoba mendapatkan keterangan atau penulisan secara lisan dari responden.9 Atau metode pengumpulan data dcngan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan pada tujuan penyelidikan, dan wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam dan tidak terstruktur.

8

Djumhur M. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Seka/a/,, (Bandung: CV. Ilmu,

1975), hal. 54.

(17)

7

c. ()bservasi

Observasi atau pengamatan merupakan yang pertama digunakan dalam penulisan ilmiah. Observasi pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.10

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori, dalil-dalil yang berhubungan dengan masalah penulisan.11

4. Teknik Pengolahan Data

Editing, yaitu mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dapat dinyatakan baik agar dapat dipersiapkan proses selanjutnya.

Tabulating, memindahkan jawaban-jawaban responden, ke dalam table yang kemudian dihi tung dan dicari presentasenya untuk

d'd kr' 'k 12

1 es 1ps1 an.

Kesimpulan, penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan penafsiran data.

5. Teknik Ana!isis Data

Analisis data dapat dilakakan setelah data dapat dilakukan dan dinyatakan dalam bentuk tabel dan dijadikan prosentase, lalu dianalisa

Sutrisno Hadi, Metodologi Research ( Yogyakarta: Andi Offset, 1992), Cet. ke-21,

Jilid l,h.129.

11

Hadari Nawawi, Metodologi Bidang Sosia/, (Yogyakarta: Gajah Mada University

Pers), Cet. ke-8, ha!. 133.

(18)

sehingga dapat diberi penafsiran. Hasil yang diperoleh dari analisa angket dibandingkan dengan wawancara, observasi dan iibrary research, sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang benar. Adapun rumusan prosentase adalah sebagai berikut:

F

P=-Xl00%

N Keterangan:

p

=

Prosentase

F = Jumlah yang mengisi

N = Sampel

100%

=

B., 1 angan ietap 13

E. Tinjauan Pustaka

Dari sekian banyak skripsi yang membahas tentang respon namun tidak satupun penulis menemukan skripsi yang membahas respon masyarakat Sasak Panjang terhadap dakwah Yayasan Assa'adah.

Skripsi itu di antaranya yang berjudul; "Respon Masyarakat Terhadap Metode Dakwah K.H. M. Syafie Hadzami di Majlis Taklim Ni'matul Ittihad Pondok Pinang Jakarta Selatan" atas nama Syafe'i Hadzami, "Respon Masyarakat Depok Terhadap Program Tazkia Qalbu di Music City FM" atas nama Ana Sabhana Azmi, "Respon Siswa SMAN I Ciputat Terhadap Isi Pesan Dakwah dalam Album Ya Rahman: Opik" atas nama Umi Habibah, "Respon Masyarakat Pata! Senayan Terhadap Tayangan !klan Bintang Sabun Lux di Televisi" atas narna Upik Susanti.

(19)

9

Oleh karena itu, penulis berusaha membandingkan karya tulis terdahulu dengan skripsi yang penulis kerjakan ini, dalam ha! ini tentang respon

masyarakat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi lima bah yang meliputi:

BABI

BAB II

BAB III

Pendahaluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penulisan, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Tinjauan Teoritis

Bab ini terdiri dari, ruang lingkup respon, pengertian respon, macam-macam respon, faktor-faktor terbentuknya respon. Ruang lingkup sosiologi dakwah, diantaranya pengertian sosiologi dan hubungan masyarkat dengan dakwah. Ruang lingkup dakwah, diantaranya pengertian dan tujuan dakwah, subjek dan objek dakwah dan metode dakwah,

Gambaran Umum Yayasan Assa'adah

[image:19.518.38.421.167.491.2]
(20)

BAB IV

BABV

Analisis Respon Masyarakat Desa Sasak Panjang Terhadap

Yayasan Assa'adah

Bab ini terdiri dari deskripsi responden dan Respon Masyarakat Desa Sasak Panjang terhadap Yayasan Assa'adah, Bogor

Penutup

(21)

BABII

TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Respon

1. Pengertian Respon

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan respon adalah tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.1

Menurut Poerwadarminto, respon diartikan sebagai tanggapan reaksi atau jawaban.2 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi. Sedangkan menurut Ahmad Subandi. mengemukakan respon dengan istilah umpan balik (feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya satu komunikasi.3 Dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah dari komunikasi kepada komunikator akan meminimalisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan komunikasi.

menurut teori yang dikemukakan oleh Stellen Mchaffe respon dibagi menjad1 tigf< bagian, yaitu:

a. Kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini

1

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 1996). Edisi

(22)

timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahmi atauy dipersepsikan oleh masyarakat.

b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul bila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan periiaku nyata,yang meliputi tindakan, kegiatan atau kebiasaan.4

2. Macam-macam Respon

Bentuk dan macam-macam respon yang diartikan sebagai tanggapan dapat dibedakan berdasarkan indera yang digunakan menurut asalnya ataupun ikatannya, berdasarkan indera yang dipakai tanggapan terbagi menjadi lima macam, dalam ha! ini Abu Ahmadi mengatakan: "menurut indf'ra yang digunakan tanggapan pengadilan, tanggapan baru, tanggapan pengecap, tanggapan pendengar, tanggapan peraba." Menurut ikatannya, tanggapan dapat di bagi dua macam, yaitu tanggapan keberadaan dan tanggapan pengamatan. 5

Sedangkan menurut Agus Sujanto dalam bukunya Psikologi Umum, disebutkan ada beberapa jenis tanggapan, yaitu:

a. Tanggapan menurut !ndera yang mengamati, yaitu:

I) Tanggapan auditif, ialah tanggapan terhadap apa-apa yang telah didengamya, baik berupa suara, ketukan dan lain-iain.

4 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999),

(23)

13

2) Tanggapan visual, ialah tanggapan terhadap sesuatu yang dilihat. 3) Tanggapan perasa, ialah tanggapan sesuatu ·yang dialami oleh

dirinya.

b. Tanggapan menurut terjadinya, yaitu:

I) Tanggapan ingatan, ialah tanggapan terhadap sesuatu yang diingatnya dari masa lalu.

2) Tanggapan fantasi, ialah tanggapan masa kini atau tanggapan terhadap sesuatu yang sedang terjadi.

3) Tanggapan pikiran, ialah tanggapan masa datang atau tanggapan terhadap sesuatu yang akan terjadi.

c. Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu:

I) Tanggapan benda, ialah tanggapan terhadap benda yang menghampirinya, berada didekatnya atau yang ada disekitamya. 2) Tanggapan kata-kata, ialah tanggapan seseorang terhadap ucapan

atau dilontarkan oleh lawan bicara.6

3. Faktor·.faktor Terbentuknya Respon

(24)

Allah SWT telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alaf inderanya dalam menggali lingkungan sekitar serta aspek eksternal (yang mempengaruhi dari luar diri manusia) seperti dikatakan Bimo Walgito "alat indera itu penghubung antara individu dengan dunia luarnya. "7

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi kalau terpenuhi faktor penyebabnya, hal itu perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat menaggapi dengan baik, pada proses awalnya individu mengadakan tidak hanya da..ri stimulus yang di timbulkan oleh keadaan sekitar, tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Stimulus akan mendapat pemilihan dan individu akan tergantung pada dua faktor:

a. F aktor Internal adalah faktor yang ada dalam dirinya.

Manusia terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimuli.is tetap di pengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tesebut.

b. Faktor Ekstemal yaitu faktor yang berada pada lingkungan.

Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang yang menyebutnya dengan faktor stimulus.

(25)

15

dari individu, stimulus tidak akan ditanggapi atau disadari oleh individu yang bersangkutan, dengan demikian ada batasan kekuatan yang minimal dari stimulus, agar stimulus dapat memindahkan kesadaran pada individu. Batas kekuatan individu di sebut ambang ablosut setelah bawah atau juga disebut ambang stimulus. Kurang dari kekuatan tesebut individu tidak akan menyadarinya.8

B. Ruang Lingkup Sosiologi Dakwah

1. Pengertian Sosiologi

Definisi sosiologi secara luas ialah ilmu tentang masyarakat dan gejala-gejala yang mengenai masyarakat. Sosiologi seperti ini disebut macro sosiology, yaitu ilmu tentang gejala-gejala sosial, institusi-institusi sosial dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

Secara sempit sosiologi didefinisikan sebagai ilmu tentang perilaku sosial ditinjau dari kecenderungan individu dengan individu lain dengan memperhatikan simbal-simbol interaksi.9

Menurut Roucek dan Warren mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.

Menurut Selo Soemardjan dan Soe!aeman Soemardi menyatakan bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial.10

8

Elizabeth B. Harlock, Psiko/ogi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1991), h. 185

(26)

Berdasarkan pengertian tentang sosiologi di atas, penulis menyimpulkan bahwa sosiologi adalah mempelajari ilmu tentang masyarakat dengan mempelajari gejala-gejala yang ada dimasyarakat tentang perubahan sosial dan struktur masyarakat. Dakwah berkaitan dengan ilmu sosiologi karena dakwah juga harus memperhatikan tentang masyarakatnya terlebih dahulu karena sebelum menyampaikan dakwah seorang da 'i harus melihat masyarakatnya terlebih dahulu, dalam arti seorang da 'i harus mempunyai cara bagaimana agar dakwah yang da 'i

lakukan diterima masyarakat.

2. Hubungan Masyarakat dengan Dakwah

Siapa pun, baik individu maupun masyarakat selalu menginginkan keadaan yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan sebe!umnya. Tujuan dakwah pun adalah membawa masyarakat pada keadaan yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.

Dakwah juga mempunyai peranan yaitu perubahan sosial, ia berperan dalam upaya perubahan nilai dalam masyarakat, sesuai dengan tuj uan-tuj uan dakwah Islam. Sebab dakwah pad a hakikatnya adalah aktualisasi yang dimanifestasikan dalan1 suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia, pada dataran kenyataan individual dan sosio-kultural, dalam

(27)

17

rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua . segi kehidupan manusia dengan menggunakan cara tertentu.11 •

Dalam memerankan perubahan sosial tersebut, dakwah tidak hanya merupakan upaya yang terbatas pada tabligh (penyampaian) atau upaya tau'iyah (penyadaran) saja, tetapi dakwah juga merupakan upaya-upaya yang bersifat lebih sistematis dalam kegiatan yang dapat menopang dakwah dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya.

Diantara upaya-upaya tersebut adalah mengarahkan umat, agar orientasi dan kontribusi dakwahnya semakin jelas, sehingga kerja-kerja dakwah menjadi sinergis, efisien dan produkti, karena umat yang sudah menyadari akan potensi dirinya dan memiliki orientasi yang jelas, akan mudah diarahkan untuk melakukan "Musabaqah Fil-khairat" (berlomba dalam kebaikan).

Upaya dakwah dalam perubahan sosial adalah upaya Himayah (advokasi), yaitu memberikan perlindungan, baik terhadap nilai-nilai ajaran dakwah itu sendiri, maupun terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya dalam menghadapi bentuk-bentuk, kezhaliman.12 Semua upaya tersebut tersurat dalam firman Allah SWT:

ᆴjセ⦅NINNZャャ@

(28)

sebagainya) seb!illyak 203 kali. Sementara itu, kata tabligh hanya 64 kali dan nida' sebanyak 46 kali.15

Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari

fl

'ii

rnadhi:

(o

.J"- セ@ - .J"- -\! - ォNセI@ yang berarti ajakan, panggilan, seruan,

• 16

menJamu.

Dalam Ilmu Tata Bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai isirn rnasdhar. Kata ini berasal darifi 'ii (kata kerja) da 'a-yad'u, artinya memanggil

'ak 17

mengaJ atau menyeru.

Adapun menurut syara (istilah), Syaikhul Islam Ibnu Tairniyah, merumuskan dakwah sebagai berikut: "mengajak seseorang agar beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya dengan earn membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka perintahkan."18

Menurut Dr. M. Quraish Shihab bahwa "dakwah adalah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah siruasi yang lebih baik atau scmpurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat."19

Sementara tokoh dakwah yang lain seperti Abu Risman mendefinisikan "dakwah sebagai segala usaha yang dilakukan oleh seorang muslim atau lebih untuk merangsang orang lain agar memahami,

15

Suriani, Manaje1nen Dalovah dalcnn Kehidupan Plura/is: Upaya Men1b1anikan

JYilai-nilai Kisah Nabi Hud a.s. daiam al-Qur 'an, (Jakarta: The Media of Social Cultural

Communication, 2005), h. 18.

16

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggaraan

Penterjemahl Penafsiran Al-Qur'an, 1973). h. 127.

17

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Ai-lkhlas, 1983), h.

17.

18

Said Muhammmad Nuh, Dakwah Fardiyah : Pendekatan Personal dalam Dak>vah.

(Surakarta: Era lntermedia, 2000), Cet, ke-2., h. 13-14

(29)

20

menyakini dan kemudian menghayati ajaran Islam sebagai pedoman hidup dan kehidupan."20

Sehubungan dengan ini Allah SWT berfirman dalam surat al-Maidah ayat 67 yang berbunyi:

'?.:..., _,

1

.<.':•··

A:.J ...,.)

LZ[|セキ\MQセᄋセZ@

. V"-"-' __.,

-f

·1·'\,.,.

セj@

.:r

·n·ii·J··it:

_ ,

'Y C?

ZゥセjG@

r

'•1\1-"k

Y

r

-.

.

,,. ,. ..,,,.,, ,,. ,,. ,,,,.,, "' .... セBG@ -:: Ji. -;: ,.,, ,} "' ,,.

®

オセi@ i.JA.ll 0+;;. ":J A.Ill 0} GMABwiセ@ ·n. ,5,.,

Artinya: "Wahai Rasul sampaikanlah (al-Quran) yang telah diwahyukan kepadamu dari Allah dan apabila ha! itu tidak kamu lakukan berarti kamu tidak menyampaikan risalahnya dan Allah akan memelihara kamu dari gangguan manusia, sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir." (Q.S. al-Maidah: 67)

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa dakwah adalah mengadakan suatu perubahan dan pembenahan baik yang bersifat individu maupun sosial sesuai dengan ajaran Islam. Kegiatan tersebut disampaika.'1 dengan menggunakan lisan, tulisan dan tingkah laku yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain agar timbul pengertian keinsyafan dalam diri individu dengan menghayati da.'1 mengamalkan ajaran agamanya 、セj。ュ@ kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Dakwah

(30)

Tujuan utama dakwah sebagaimana telah dirumuskan ketika memberikan tentang dakwah adalah terwujudnya keoahagian dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhai Allah SWT.

Nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai oleh keseluruhan usaha dakwah itu pada hakekatnya adalah merupakan akibat atau konsekuensi logis saja dari dilaksanakannya usaha-usaha itu. Artinya apabila usaha mengajak umat manusia kepada Islam dilakukan dengan sungguh-sungguh, demikian pula usaha merealisir ajaran Islam dalam segenap aspek kehidupan serta usaha amar ma'ruf nahi munkar dijalankan dengan sebaiknya. Maka dapatlah diharapkan umat manusia akan memetik buahnya berupa kebahagian dan kesejahteraan hidup itu.

Sedangkan sebaliknya bilamana usaha-usaha tersebut tidak dilakukan, bahkan diabaikan, maka dapatlah dipastikan akan timbulnya bencana dan kerusakan dalam kehidupan masyarakat umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat kelak. 21

Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga masyarakat, way of thinking atau cara berpikirnya berubah, way of life atau cara hidupnya berubah mcnjadi lebih baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas. Y 。イセァ@

dimaksud adalah nila-nilai agama sedangkan kualitas adalah bahwa

(31)

-22

kebaikan yang bemilai agama itu semakin dimil.iki banyak orang dalam

.

segala situasi dan kondisi. 22

Amru Alunad mengatakan bahwa tujuan dakwah untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak manusia pad a dataran individual dan sosiokultural dalam rangka terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan.23

Berdasarkan pengertian di atas tentang tujuan dakwah, penulis menyimpulkai1 bahwa tujuan dakwah adalah untuk merubah hidup manusia baik diri sendiri maupui1 masyarakat lain, baik cara berfikimya maupun tingkah lakunya.

3. Subjek dan Objek

a. Subjek Dakwah

Subjek adalah pelaku atau orang yang melakukan peke1jaan, sedangkan subjek dakwah adalah pelaku pekerjaan dakwah seperti da 'i, da 'iyah, mubaligh, mubalighahatau juru dakwah, ahli dakwah yang menyeru, mengajak dan memberi pengajaran dan pelajaran bagi umat agama Islam. Scbagaimana Firman Allah SWT:

= » < ... (I ... -:;;JI.:; &.,.-:;.J > ^^Bセ@ ...

セセセ@

Y../

4.ll 0) ..UI セNヲイN@

Artinya: "Dan orang-orang yang beriman, pria dan wanita, bergotong royong satu sama lain menyuruh yang ma'ruf dan melarang yang munkar, menyeru mengerjakan shalat, membayar zakat dan taat

(32)

kepada Allah akan memberi rahmat. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. at-Taubah: 71)

J elaslah dapat diketahui bahwa subjek dakwah adalah setiap manusia muslim yang diberi tugas oleh Allah untuk mengajak orang lain kepada agamanya sebagai juru penerang di tengah masyarakat dengan syarat-syarat tertentu dan kemampuannya masing-masing.

Untuk melakukan aktivitas dakwah, seorang da 'i perlu mempunya1 syarat-syarat dan kemampuan tertentu agar bisa berdakwah dengan hasil yang baik dan sampai pada tujuannya. Persyaratan dan kemampuan yang perlu dimiliki oleh da 'i secara umum bisa mencontoh kepada Rasulullah SAW, merupakan standar atau uswatun hasanah bagi umatnya, maka tentunya ha! itupun berlaku dalam dakwah Islam.24

Berdasarkan pengertian di atas. penulis menyimpulkan bahwa subjek dakwah adalah seorang da 'i atau da 'iyah yang memberi pelajaran dan pengajaran tentang agama Islam kepada umat Islam khususnya.

b. Objek Dakwah

Yang dinamakan objek dakwah atau sasaran dakwah adalah orang-orang yang dituju oleh suatu kegiatan dakwah.25

Seorang da 'i harus mengetahui keberagaman audiens, dari sudut ideologi, mereka ada yang a the is, musyrik, Y '1hudi, Nasrani dan

24

Nawawi Rambe, Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1985), Cet. ke-13, h.10

(33)

24

munafiq. Ada juga yang muslim tapi masih membutuhkan bimbingan atau umat Islam yang masih melakukan maksiat, mereka juga berbeda dari segi intelektua/itas, status sosial, kesehatan, pendidikan, ada yang buta huruf, ada yang kaya, mi skin, ada yang sehat dan sakit. 0 leh karena itu, sebelum seorang da 'i memulai dakwah untuk orang lain, ada baiknya ia memperhatikan langkah-langkah sebagai berikm:

a) Menjadi diri sendiri hingga menjadi panutan dalam ha! kebaikan. b) Memperbaiki keadaan rumah tangga dan keluarga agar menjadi

rumah tangga yang muslim dan mukmin.

c) Memperbaiki masyarakat dengan menebar kebaikan dan memerangi kemungkaran secara bijak, disamping juga memberikan motivasi untuk perbuatan-perbuatan yang baik dan akhlak yang mulia.

d) Mengajak umat non mnslim ke jalan yang hak dan syariat Islam.26 Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan subjek dakwah adalah orang yang dituju untuk kegiatan dakwah, orang-orang tersebut di antaranya adaiah orang-orang munafiq, atheis, Nasrani, Yahudi, maupun orang muslim itu sendiri yang membutuhkan siraman rohani atau yang rnasih membutuhkan bimbingan tentang agama Islam.

(34)

4. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu "meta" (melalui) dan "hodos" Galan cara), maka metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.27

Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode bernsal dari kata methodos artinya jalan, yang dalam bahasa Arab discbut thariq. 28 Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan memulai proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.

Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da 'i (komunikator) kepada mad'u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.29

Dalam ha! ini Allal1 SWT memberikan pedoman pokok dalam surat an-Nahl ayat 125:

.:;: c ' "' ! .:;:.J >"" b4: ? _, "" "'"' "' .,, .... ,. J ,.,

u)

セi@ (.d' N⦅ウスセ@ セセェ@

3'

',.LI セMイLjャェ@ セセ@ セェ@ セ@

Jj

c_)I

"'

」セセMLZ@

ウセャセ[j[Nヲ@

;..,,

セセMLMNゥヲセ@

セ[j[Nヲ@

;.,J.tj

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Rabb-mu Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. an-Nahl: 125)

Ayat di atas telah memberikan pedoman bagaimana caranya dakwah itu harus dilakukan, yaitu dengan cara: al-Hikmah, Jvfau'idzatil hasanah, dan Mujadalah bi/ /ati hiya ahsan.

27 M. Arifin, I/mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), h. 61.

(35)

26

Metode yang harus dijalani oleh seorang da '},

.

yaitu metode yang sesuai dengan surat an-Nahl ayat 125, metode yang pertama adalah al-hikmah.

Menurut Muhammad Natsir dalam bukunya Fiquh Dakwah mengatakan bahwa hikmah adalah ilmu yang sehat yang sudah dicemakan dengan ilmu yang terpadu dengan rasa periksa, sehingga menjadi daya penggerak untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, berguna, kalau dibawa dalam bidang dakwah untuk melakukan tindakan yang berguna dan bermanfaat secara efektif. 30

Metode yang kedua adalah mauidzatil hasanah, yaitu memberikan contoh atau nasehat yang baik. Nasehat yang baik adalah memberikan nasehat kepada orang lain dengan cara yang baik, berupa petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa yang baik yang dapat mengubah hati, agar nasehat tersebut dapat diterima. Jadi dakwah bukan propaganda yang memaksakan orang lain.31

Metode yang ketiga adalah metode al-Mujadalah bi/ lati hiya ahsan, yaitu penyampaian dakwah yang dilakukan dengan cara berdebat atau bertukar pikiran secara baik, bertukar pikiran disini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dialog, diskusi, seminar dan lain-lain. Dcngan tujuan satu oama lain mengeni.i serta mempelajari, ajaran-ajaran yang satu dengan

30

Moh. Ali Aziz, I/mu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 158.

(36)

yang Jainnya secara Juas untuk menghapuskan sifat sombong kepada ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang. 32

Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan metode dakwah adalah cara yang digunakan oleh seorang da 'i dalam menyampaikan dakwahnya terhadap mad'u nya. Di dalam al-Quran surat an-Nahl ayat 125 dijelaskan bagaimana cara atau metode yang digunakan dalam berdakwah, cara yang diterangkan di dalam al-Quran adalah al-Hikmah, Mau'idzatil hasanah, dan Mujadalah bil lati hiya ahsan. Cara inilah yang sampai sekarang masih dipakai oleh seorang da 'i atau da 'iyah.

- ,,_ -

(37)
[image:37.522.37.430.158.499.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM

MASYARAKAT DESA SASAKPANJANG DANYAYASAN ASSA' ADAH

A. Desa Sasak Panjang

1. Sejarah Sasak Panjang

Desa Sasak Panjang terletak di Kabupaten Bogor, Kecamatan Tajurhaiang.

Adapun perbatasan desa adalah sebelah utara: Desa Citayam, sebelah selatan:

Desa Tajurhalang, sebelah barat: Desa Kali Suren, sebelah timur: Desa

Nanggerang dan Desa Ragajaya. Mayoritas tanah di daerah itu adalah sebagai

tempat menanam rum put dan peternakan ikan air tawar.

Masyarakat Desa Sasak Panjang bermatapencaharian sebagai penjual

rumput hias atau pembuat taman hias, perbengkelan, pengrajin penggilesan,

pengki, sandal bakiak, dan tikar pandan. Tetapi, mayoritas di desa ini adalah

penjual rumput hias atau pembuat taman hias. Penjualan rumput atau pembuat

taman hiasnya tidak hanya ke Jakarta, bahkan sampai keluar jawa, contohnya:

Tangerang, Banten, Bekasi, Karawang, dan Kuningan, Jawa Barat.

Kond!si sosiografis adalah gambaran struktur dan sistem yang secara

Jangsung ataupun tidak, berkenaan langsung dengan masyarakat setempat, dalam

beberapa bidang yang menjadi bagiar. hidup dan kchidupan mereka. Sejauhmana

peta sosio masyarakat setempat dalam pergerakan roda pemerintahan dan juga

pola interaksi antar warga dan bagaimana mereka memperlakukan

(38)

ada beberapa bagian yang kami anggap penting untuk diperhatikan. Sisi-sisi itu

meliputi: sisi keagamaan, pendidikan, sosio-politik, budaya, kesehatan dan

• h I

pemennta .an.

2. Letak Geografis

a. Luas dan batas-batas wilayah

Desa Sasak panjang Kecamatan Tajurhalang, terletak di sebelah utara

kota Kabupaten Bogor, dengan luas wilayah 565,570 Ha terrnasuk dalam

dataran rendah dengan ketinggian 200 M di atas perrnukaan laut, dengan

curah hujan rata-rata 29-32 mm/thn. Terdiri dari 12 Rukun Warga (RW) dan

91 Rukun Tetangga (RT) dengan batas-batas wilayahnya:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Desa Citayam.

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tajurhalang.

3) Sebelah barat berbatasan dengan Desa Kali Suren.

4) Sebelah timur berbatasan dengan Desa Nanggerang dan Desa Ragajaya.

b. Jarak Pusat Pemeriotahan Desa

I) Kecamatan : 3,5 KM

2) Kabupaten/kotamadya : 15 KM

3) Provinsi : IOOKM

3. Struktur Penduduk

1

(39)

30

Jumlah penduduk berdasarkan data akhir yang diperoleh pada tahun

2007-2008 sebesar 24.909 jiwa dengan uraian sebagai berikut:

a) Jenis Kelamin:

Laki-laki

- Perempuan

b) Usia:

Usia 0-12 bulan

Usia 1-5 tahun

Usia 5-7 tahun

Usia 7-12 tahun

Usia 13-15 tahun

Usia 16-21 tahun

Usia 22-59 tahun

: 12.773 jiwa.

: 12.136 jiwa.

: 556 jiwa.

: 1.982 JIWa.

: 941 jiwa.

: 3.482 jiwa.

: 2.128 jiwa.

: 2.382 jiwa.

: 12.329 jiwa.

Usia 60 tahun ke atas : 1.009 jiwa.

c) Pekerjaan

Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan, sebagai berikut:

Pegawai Negeri : 893 orang.

- TNl/POLRI : 776 orang.

Karyawan Swasta : 3.116 orang.

Pedagang : 4.311 orang.

- Jasa/buruh : 3.132 orang.

Petani/petemak : 225 orang.

(40)

· d) Pendidikan

Tidak tamat SD : 6.041 orang.

Tamat SD/sederajat : 6.150 orang.

Tamat SMP/sederajat : 5.616 orang.

Tama! SMA/sederajat : 6.030 orang.

TamatDl-03 : 1.072 orang.

e) Agama

Islam

Protestan

Katolik

Bud ha

Hindu

B. Yayasan Assa'adah

: 22.063

: l.666

: 1.065

: 85

: 30

1. Sejarah Yayasan Assa'adah

orang.

orang.

orang.

orang.

orang.2

Sejarah berdirinya Yayasan Assa'adah pada tahun 1993 yang terletak di

Desa Sasak Panjang Kecamatan Bojong Gede RT. 05102, Kabupaten Bogor.

Yayasan Assa'adah ini dibangun dengan menggunakan biaya sendiri, yaitu dari

K.H. Zaini H. Abd. Fatah sekaligus sebagai pendiri yayasan. Yayasan ini

dibangun di atas lahan seluas

±

7500 M2, di atas lahan tersebut dibangun sekolah

Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, serta masjid, dan pondok pesantren.

(41)

32

Latar belakang berdirinya yayasan ini, karena K.H. Zaini H. Abd. Fatah melihat ada sebagian masyarakat Sasak Panjang yang kurang pengetahuan khususnya, tentang agama. Selain itu, ketua yayasan melihat ada sebagian masyarakat yang menganut ajaran-ajaran Islam yang menyimpang diantaranya menganut paham takhayul3•

Tujuan didirikannya yayasan tersebut adalah untuk memberi pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam terhadap masyarakat desa sasak panjang. Selain itu alasan didirikan yayasan tersebut adalah agar masyarakat dapat lebih peduli kepada agama Islam yang dianutnya, yaitu sesuai dengan al-Qur'an dan as-Sunnah.4

Yayasan Assa'adah menggunakan masjid sebagai pusat kegiatan dakwahnya, masjid tersebut berdiri di atas lahan yang luasnya

±

2000 M. kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya;

a. Pengajian Rutin Malam Selasa

Kegiatan pengajian malam selasa ini dilaksanakan setelah shalat maghrib. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan ratib kemudian dilanjutkan dengan membaca kitab. Kitab-kitab yang dibahas dalam pengajian tersebut diantaranya; materi tentang tafsir al-Qur'an, fiqh muamalah dan aqidah. Pengajian ini seca1·a rutin diadakan di malam selasa dengan berganti-ganti rnateri kitabnya.

3

Tz.khayul: percaya kepada sesuatu yang tidak benar atau n1ustahil.

4

(42)

b. Pengajian Rutin Malam Jum'at

Kegiatan pengajian malam jum'at dilaksanakan setelah shalat maghrib.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan ratib kemudian dilanjutkan

dengan membaca Sirah Nabawiyah.

c. Pengajian Rutin Akhir Bulan.

Kegiatan pengajian akhir bulan dilaksanakan pada pukul 10.00-12.00

WIB. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan ratib kemudian

dilanjutkan dengan membaca kitab al-Qirthos. Kitab tersebut dibacakan oleh

Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf.

2. Visi dan Misi Yayasan Assa'adah

Sesuatu yang dibuat pastinya mempunyai tujuan tertentu, agar yang

dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Begitupun dengan Yayasan

Assa'adah yang dimana yayasan ini mempunyai visi dan misi dalam membangun

sebuah yayasan, sebagai berikut:

a. Visi

!) Berprestasi

2) Ikhlas beramal

3) Berakhlakul karimah

4) Mengabdi pada masyarakat

b. Misi

1) Mewujudkan siswa/siswi yang cerdas

(43)

34

3) Kreatif

4) Inovatif

5) Berakhlakul karimah

6) Mengabdi pada masyarakat

3. Struktur Badan Pengelola Yayasan Assa'adah

KE TUA

H. Zaini bin H. Abdul Fatah

SEKRETARIS BENDAHARA

H. Marzuki Zaini H. Nahrawi

.

I

Badan Pendiri

j

J H. Zaini bin H. Abdul Fatah J

I

Anggota

I

(44)

TERHADAP YAYASAN ASSA' ADAH

A. Deskripsi Responden

Masyarakat Desa Sasak Panjang bennatapencaharian sebagai penjual rumput hias atau pembuat tarnan hias, perbengkelan, pengrajin penggilesan, pengki, sandal bakiak, dan tikar pandan. Tetapi, mayoritas di desa ini adalah penjual rumput hias atau pembuat taman hias.

[image:44.518.49.429.162.494.2]

Sebelum penulis menerangkan tentang respon masyarakat Sasak Panjang terhadap dakwah Yayasan Assa' adah, alangkah baiknya bila penulis membagi ke dalam beberapa tabel, yaitu: jenis kelamin, usia dan pekerjaan.

Tabel I

Responden berdasarkan jenis kelamin

No Altemalif Jawaban F

I

%

1 Laki-laki 75 37,5

2 Perempuan 125 62,5

Jumlah 200 100%

(45)

36

U sia responden terbagi menadi em pat bagian, yaitu responden yang berusia 15 samapi dengan 25 tabun, 26 sampai dengan 35 tabun, 36 sampai dengan 45 tabun dan 46 sampai dengan 55 tabun. Data mengenai usia dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

[image:45.524.50.433.128.473.2]

No 1 2 3 4

I

Tabel 2

Responden Berdasarkan Usia

Altematif Jawaban F

15 - 25 Th 62

26-35 Th 78

36-45 Th 33

46-55 Tb 27

Jumlab 200

% 31 39 16,5 13,5 100 %

Dari data di atas, dapat kita ketabui babwa 31 % masyarakat berusia 15 sampai dengan 25 tabun. Masyarakat yang berusia 25 sampai dengan 35 tabun sebanyak 39%, masyarakat yang berusia 36 sampai dengan 45 tabun sebanyak 16,5%, sedangkan 46 sampai dcngan 55 tabun sebanyak 26%.

Selanjutnya untuk mengetabui pekerjaan masyarakat yang mengikuti pengajian di Yayasan Assa'adab, dapat kita lihat pada tabel di bawab ini:

Tabel 3

Responden Berdasarkan Pckerjaan

No Altematif Jawaban F %

1

Pedagang 93 46,5

(46)

3 Buruh 42 21

4 Guru 28 14

Jumlah 200 100 %

Dari data di atas dapat kita lihat bahwa, yang menyatakan pedagang sebanyak 46,5%, yang menyatakan petani sebanyak 18,5%, yang menyatakan buruh sebanyak 21 % dan yang menyatakan guru sebanyak 14%.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Sasak Panjang jenis pekerjaannya adalah pedagang 46,5%, walaupun ad& sebagian dari

pekerajan mereka sebagia guru hanya 14% orang saja.

B. Analisis Data

Untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat Sasak Panjang terhadap dakwah Yayasan Assa'adah, maka terlebih dahulu responden diberi pertanyaan mengenai apakah responden sering mengikuti pengajian di Yayasan Assa'adah. Data mengenai apakah responden sering mengikuti pengajian di yayasan assa'adah, dapat kita lihat pada tabel 4 di hawah ini:

Tabel 4

Responden dalam Mengikuti Pengajian di Yayasan Assa'adah

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sering 20 10%

2 Sering 93 46,5 %

3 Kadang-kadang 87 43,5 %

4 Tidak Pernah 0 0%

t

[image:46.522.35.435.162.638.2]
(47)

38

Dari tabel di atas, sebesar 10% responden ュ・ョェ。キ。セ@ sangat senng mengikuti pengajian, 46,5% responi:len menjawab sering mengikuti pengajian, 43,5% responden menjawab kadang-kadang mengikuti pengajian, dan 0% responden menjawab tidak pernah mengikuti pengajian.

[image:47.522.46.426.148.474.2]

Hal ini menunjukkan, mayoritas responden sering mengikuti pengaj ian dan tidak ada dari responden yang menjawab tidak pernah mengikuti pengajian. Walaupun ada responden yang menjawab sangat sering mengikuti pengajian, hanya 10% .:irang saja. Karena pengajian itu penting untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya tentaag agama.

Tabel 5

Motivasi responden mengikuti pengajian di Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban

r

%

1 Menambah Ilmu 176 88%

2 Mengisi Waktu 18 9%

3 Kemauan Sendiri 6 3%

4 lkut-ikutan 0 0%

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 88% responden menjawab menambah ilmu, 9% responden menjawab mengisi waktu, 3% responden menjawab kemaua.1 sendiri, dan 0% responden menjawab ikut-ikutan.

(48)

Tabet 6

Manfaat Responden setelah Mengiknti Pengajian

No Altematif Jawaban F %

1 Ada 185 92,5 %

2 TidakAda 0 0%

3 Sedikit 10 5 %

4 Biasa-biasa Saja 5 2,5 %

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 92% responden menjawab ada manfaat mengikuti pengajian, 0% responden menjawab tidak ada manfaat setelah mengikuti pengajian, 5% responden menjawab sedikit manfaat setelah mengikuti pengajian, dan 0% responden menjawab biasa-biasa saja setelah mengikuti pengajian.

Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menjawab ada manfaat setelah mengikuti pengajian. Ini terbukti tidak ada responden yang menjawab tidak ada manfaat setelah mengikuti pengajian, walaupun ada responden yang menjawab sedikit setelah mengikuti pengajian, hanya 5% orang saja dan yang menjawab biasa-biasa saja setelah mengikuti pengajian, hanya 2,5 % orang saja.

Tabet 7

Waktu Pengajian Perlu Dirubah

No Altematif Jawaban F %

I Sangat Perlu 27 13,5 %

26,5%--1

2 Perlu 53

'

3 Kurang Perlu 27

(49)

40

4 Tidak Perlu 93 46,5 %

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 13,5% responden menjawab waktu pengajian sangat perlu di rubah, 26,5% responden menjawab perlu waktu pengajian di rubah, 13,5% responden menjawab kurang perlu waktu pengajian di rubah, dan 93% responden menjawab tidak perlu waktu pengajian di rubah.

[image:49.524.50.428.173.508.2]

Hal ini menunjukkan, mayoritas responden yang mengikuti pengajian waktunya tidak perlu di rubah, walaupun ada sebagain responden yang menja\vab kurang perlu waktu pengajian di rubah hanya 13,5% dan sangat pelu waktu pengajian di rnbah hanya 3,5% orang saja.

Tabel 8

Hal-ha! yang Mendorong Mengikuti Aktivitas di Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban F %

1 Kemauan Sendiri 184 92%

2 Orang Tua 10 5%

'

3 Tetangga 6 3 %

4 Teman Dekat 93 46,5%

Jumlah

I

200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 92% responden menjawab kemauan sendiri untuk mengikuti pengajian, 5% responden menjawab atas dorongan orang tua, 3% responden menjawab atas dorongan tetangga, dan 46,5% responden mcnjawab atas dorongan teman dekat.

(50)
[image:50.525.49.431.93.651.2]

sebesar 92% orang, walaupun ada responden yang menjawab atas dorongan teman dekat, hanya 46,5% orang saja.

Tabel 9

Manfaat Y ayasan Assa' ad ah bagi Masyarakat Sasak Panjang

No Altematif Jawaban F %

1 Sangat Bermanfaat 193 96,5%

2 Bermanfaat 0 0%

3 Kurang Bermanfaat 7 3,5 %

4 Tidak Bermanfaat 0 0%

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 96,5% responden menjawab sangat bermanfaat, 0% responden menjawab bermanfaat, 3,5% responden menjawab kurang bermanfaat, dan 0% responden !llenjawab tidak bermanfaat.

Dari basil data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya Y ayasan Assa'adah memberikan manfaat pada masyarakat sekitar, walaupun ada respanden yang menjawab kurang bermanfaat bagi masyarakat, hanya 3,5% orang saJa.

Tabel 10

Responden Mcngenal Yayasan Assa'adah

No Alternatif Jawaban F %

I Ya 200 100 %

2 Tidak 0 0%

3 Kurang 0 0%

4 Tidak Sama Sekali 0 0%

(51)

42

Dari tabel di atas, sebesar 100% responden menjawab ya, _0% responden menjawab tidak, 0% responden menjawab kurang, dan 0% responden menjawab tidak sama sekali.

[image:51.521.49.430.156.477.2]

Dari basil data di atas, dapat disimpulkan bahwasanya Y ayasan Assa'adab cukup dikenal dimasyarakat, tidak ada yang tidak mengenal Yayasan Assa'adah.

Tabel 11

Hubungan Sosial Assa'adah dengan Masyarakat Sasak Panjang

No Altematif Jawaban F %

I Sangat Baik 93 46,5%

2 Baik 107 53,5 %

3 Kurang Baik 0 0%

4 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 46,5% responden menjawab sangat baik, 53,5% responden menjawab baik, 0% responden menjawab kurang baik, dan 0% responden menjawab tidak baik.

(52)

Tabel 12

· Tentang Keberadaan Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban F %

1 Sangat Penting 88 44%

2 Penting 107 53,5 %

3 Tidak Penting 0 0%

4 Biasa-biasa Saja 5 2,5 %

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 44% responden menjawab sangat penting tentang keberadaan Yayasan Assa'adah, 53,5% responden menjawab penting tentang keberadaan Yayasan Assa'adah, 0% responden menjawab tidak penting tentang keberadaan Yayasan Assa'adah, dan 2,5% responden menjawab biasa-biasa saja tentang keberadaan Yayasan Assa' adah.

[image:52.521.46.425.41.494.2]

Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden menjawab tentang keberadaan yayasan assa'adah penting 53,5%, walaupun ada responden yang menjawab biasa-biasa saja, hanya 2,5% orang

Tabel 13

Tanggapan terhadap Aktivitas Dakwah Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban F %

I Sangat Baik 74 37%

2 Baik 68 34%

3 Cnk11p Baik 58 29 %

-4 Tidak Baik 0 0%

(53)

44

Dari tabel di atas, sebesar 37% responden menjawab sangat baik, 34% responden menjawab baik, 29% responden menjawab cukup baik, dan 0% responden menjawab tidak baik.

[image:53.522.47.428.169.466.2]

Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden menjawab tentang tanggapan masyarakat terhadap aktivitas dakwah Yayasan Assa'adah sangat baik 37%, walaupun ada responden yang menjawab cukup baik, hanya 29% orang saja.

Tabel 14

Aktivitas Pengajian Yayasan Assa'adah mengganggu aktivitas keseharian

No Alternatif J awaban F %

1 SangatMengganggu 2 1%

2 Mengganggu 2 1%

3 Kadang Mengganggu 28 14 %

4 Tidak lvlengganggu 168 84%

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar I% responden menjawab sangat mengganggu, I% responden rnengganggu, I 4% responden menjawab kadang mengganggu, dan 84% responden menjawab tidak mengganggu.

(54)

Tabel 15

Materi yang Disukai dalam Pengajian Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban F %

1 Tafsir Alqur'an. 60 30%

2 Fiqh 38 19%

3 Aqidah 70 35 %

4 SemuaSuka 32 16 %

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 30% responden menjawab tafsir al-Qur'an, 19% responden menjawab fiqh, 35% responden menjawab aqidah, dan 16% responden menjawab semua suka.

[image:54.521.47.424.35.599.2]

Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa materi atau pelajaran yang disukai responden dalam pengajian adalah aqidah, walaupun ada responden yang menyukai pelajaran tafsir al-Quran 30% orang saja, fiqh 19% orang saja, dan semua suka 16% orang saja.

Tabel 16

Metode yang Diinginkan dalam Pengajian di Yayasan aウウ。Gセ、。ィ@

No Altematif Jawaban F %

1 Ceramab 105 52,5 %

2 TanyaJawab 43 21,5 %

3 Diskusi 10 5%

4 Mendengarkan Saja 42 21 %

(55)

46

Dari tabel di atas, sebesar 52,5% responden menjawab ceramah, 21,5% responden menjawab Tanyajawab, 5% tesponden menjawab diskusi, dan 21% responden menjawab mendengarkan saja.

[image:55.521.49.425.163.488.2]

Dari basil data di atas, dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh responden menjawab tentang metode dalam pengajian yang dilakukan di yayasan assa'adah ceramah, walaupun ada responden yang menjawab Tanya jawab, hanya 21,5% orang saja, diskusi 5% orang saja dan mendengarkan saja 21 % orang saja.

Tabel 17

Cara Penyampaian Pesan Dakwah yang Dilakukan Yayasan Assa'adah

No Alternatif Jawaban F %

I Sangat Baik 86 43%

2 Baik 114 57 %

3 Cukup Baik 0 0%

4 Sangat Tidak Baik 0 0 %

Jumlah 200 100%

Dari label di alas, sebesar 43% responden menjawab sangat baik, 57% responden menjawab baik, 0% respond":n menjawab cukup baik dan 0% responden menjawab sangat lidak baik.

(56)
[image:56.525.49.430.41.496.2]

Tabel 18

Tanggapan Terha'dap Dakwah Yayasan Assa'adah

No Altematif Jawaban F %

1 Sangat Baik 73 36,5 %

2 Baik 85 42,5 %

1

-3 Cukup Baik 42 21 %

4 Tidak Baik 0 0%

Jumlah 200 100%

Dari tabel di atas, sebesar 36,5% responden menjawab sangat baik, 42,5% responden menjawab baik, 21 % responden menjawab cukup baik dan 0% responden menjawab tidak baik.

(57)

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Berdasarkan has ii penelitian yang penu \is lakukan dapat disimpulkan

bahwa:

I) Kegiatan dakwah yang dilakukan Yayasan Assa'adah adalah dengan adanya pengajian yang dilakukan seminggu tiga kali, yaitu pengajian malam selasa, malamjum'at dan pengajian akhir bulan.

2) Metode atau cara yang digunakan dalam kegiatan dakwah m1 adalah ceramah atau bi/ lisan.

3) Masyarakat Sasak Panjang sangat antusias dengan adanya Yayasan Assa'adah dan ak:tivitas yang dilakukan oleh Yayasan Assa'adah ini karena rnereka dapat pengetahun tentang agama Islam yang lebih dalam. Akan tetapi ada kendala yang dihadapi oleh masyarakat Sasak Panjang, yaitu ekonomi dan keimanan mereka yang kurang. Maksud ekonomi disini adalah karena rata-rata masyarakat Sasak Panjang ini ・ォッョッュゥョケセ@

(58)

Hal ini menunjukkan adanya respon baik masyarakat Sasak Panjang terhadap dakwah Yayasan Assa'adah tersebut. Responden yang berjumlah 200· orang tersebut semuanya merespon baik terhadap kegiatan yang dilakukan yayasan assa'dah, ini terbukti hampir sebagian dari responden menjawab sering dalam mengikuti aktivitas pengajian yang dilakukan assa'adah.

B. Saran-saran

Dengan mengacu pada keseluruhan pembahasan ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Yayasan Assa'adah sudah bagus mengadakan kegiatan pengajian pada masyarakat Sasak Panjang, akan tetapi kalau bisa kegiatan pengajian dakwahnya ditambah, karena melihat masyarakat khususnya masyarakat Sasak Panjang yang sangat antusias akm tetapi aktualisasinya kurang. 2. Janganlah pemah merasa puas atau frustasi dengan apa yang telah dicapai,

(59)

DAFT AR PUST AKA

Abdullah, Syamsudin. Agama dan Masyarakat, Pendekatan Sosiologi Agama. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997.

Ahmadi, Abu dan Harlock, B. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta, 1992, Cet. ke-3.

Arifin, M. I/mu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Pene/itian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rieneka Cipta, 1998, Edisi IV.

Aziz, Moh. Ali. //mu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004.

Darussalam, Ghazali. Dinamika Ilmu Dakwah Jslamiyah. Malaysia: Nur Siaga SDN BHD, 1999, Cet. ke-1.

Hadi, Mahfudh Syamsul, et all. Rahasia keberhasilan Dakwah: KH. Zainuddin MZ, Surabaya: Ampel Suci, 1994, Cet. ke-1.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Y ogyakarta : Andi Offset, 1992, Cet. ke-21, Jilid 1.

Hamka. Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam. Jakarta: PT. Pustaka Panji Mas, 1998.

Harlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga, 1991. Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Hasanuddin. !vfanajemen Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Hassmy, A. Dustur Menurut Al-Qur'an. Jakarta: Bulan Bintang, 1994, Cet. ke-3. Kafie, Djamaluddin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Pustaka Progresif i 993.

Muhiddin, Asep. Dakwah dalam Perspektif Al-Qur'an Studi Kritis terhadap alas Visi. Misi dan Wawasan. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002, Cet. ke- 1. Nawawi, Hadari. Metodologi Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University

Pers, Cet. ke-8.

(60)

Poerwadarminto. Psikologi Komunifcasi. Jakarta: UT, 1999, Cet. ke-1.

Al-Qahtani, Said bin Ali. Dakwah Islam Dakwah Bijak. Jakarta: Gema Insani Press, 1 994.

Rahman, Afzalur. Nabi lvfuhammad Sebagai Seorang Pemimpin Mi!iter. Jakarta: Amzah, 2002, Cet. ke-1.

Rambe, Nawawi. Sejarah Dakwah Islam. Jakarta: Wijaya, 1985, Cet. ke-13. Risma, Abu. Dakwah Islam Praktis dalam Pembangunan Sualu Pendekatan

Sosiologis. Y ogyakarta: PLP2M, 1985.

Sarjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada, 1997. Sujanto. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Aksara Baru, 1991.

Shaleh, Abd. Rosyad. Manajemen Da 'wah Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1997, Cet. ke-1.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur'an. Bandung: Raizan, 1995, Cet. ke-2. Shomad, M. Idris A .. Diktar Ilmu Dakwah.

Subandi, Ahmad. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang, 1982, Cet. ke-2.

Surya, Djumhur M. Bimbingan dan Penyuluhan di Seka/ah. Bandung: CV. Ilmu, 1975.

Usman, Husni dan Akbar, Pumomo Setiadi. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara, 1998, cセエN@ ke-2.

Al-Wakil, Muhammad Sayyid. Prinsip dan Kade Etik Dakwah. Jakarta: Akademia Pressindo, 2002, Cet. ke-1.

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: UGM, 1996.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, :WOO, Cet. ke-2.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1996, Edisi. ke-2.

(61)

Gambar

Gambaran Umum Yayasan Assa'adah
GAMBARAN UMUM
Tabel I Responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 2 Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait