• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi kasus pada Pengguna Blackberry di Depok)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen, Gaya Hidup dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi kasus pada Pengguna Blackberry di Depok)"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, GAYA

HIDUP DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY

(STUDI KASUS PADA PENGGUNA BLACKBERRY di DEPOK)

OLEH :

NINA RATNASARI

NIM : 108081000031

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Nina Ratnasari

2. Tempat/Tanggal Lahir : Bogor, 11 November 1989

3. Agama : Islam

4. Alamat : Pondok Petir Rt004/001 Bojongsari - Depok 5. No.Handphone : 083871833885

6. Email : nina_ratnasari90@yahoo.co.id 7. Nama Ayah : H. Jaya H Arsad

8. Nama Ibu : Hj. Atiyah

B. Pendidikan  Formal

1996 – 2002 : SDN Pondok Petir 01

2002 – 2005 : SMPN 1 Pamulang

2005 – 2008 : SMA Muhammadiyah 25 Pamulang

(7)

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the influence of consumer behavior, lifestyles and motivations of consumer on purchasing decision. The object in this research are the Blackberry phone user. The authors used a questionnaire to collect the information from respondents, while the research sample is 65 customers and using accidental sampling.

Results of this study indicate that consumer behavior, lifestyles and motivation of consumer influence the consumer purchasing decisions for Blackberry mobile phone either partially or simultaneously. The study also concluded that the variables that most influence is the motivations of consumer of 0.273, and the smallest variables influence is lifestyles of 0,200.

(8)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian . Objek dalam penelitian ini adalah pengguna handphone Blackberry, penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari responden, sedangkan sampel penelitian ini 65 responden dan menggunakan accidental sampling.

Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa perilaku konsumen, gaya hidup, dan motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian handphone Blackberry baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini juga disimpulkan bahwa variabel yang paling besar pengaruhnya adalah motivasi konsumen sebesar 0,273, dan variabel yang paling kecil pengaruhnya adalah gaya hidup sebesar 0,200.

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang tak terkira, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, GAYA HIDUP DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

HANDPHONE BLACKBERRY”. (Studi Kasus pada Pengguna Handphone BlackBerry di DEPOK), sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Banyak hambatan dan kendala dalam penyusunan skripsi ini, namun Alhamdulillahirobbil’alamin skripsi ini akhirnya dapat juga diselesaikan. Dalam penyelesaian penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyususnan skripsi ini. Ucapan terimakasih yang tak terhingga penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang tidak ada habisnya.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr.Yahya Hamja, MM Selaku dosen pembimbing I, terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memotivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Ibu Ela Patriana, MM,AAAIJ. selaku dosen pembimbing II, terimakasih atas bimbingan, arahan, motivasi dan kesabaran beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(10)

6. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas ilmu yang diberikan. Serta seluruh staf akademik, jurusan, kasubag keuangan dan perpustakaan.

7. Special thanks to sahabat-sahabatku tercinta, Yayoy, Mamen, Siti Rusdiana, bisa mengenal dan bersahabat dengan kalian adalah kenangan dan harta terindah yang pernah kumiliki. Terimakasih atas semua motivasi, semangat dan kasih sayang kalian. Terimakasih sudah menjadi tempat berbagi untuk menangis dan tertawa bersama.

8. Sahabat-sahabat GAMMA yang “luar biasa”, Vivip, Rahmi, Neneng, Nuran, Ismy, Agus, Diana, Abi, Abdi, Sadad, pokoknya semuanya yang tak bisa disebutkan satu persatu. Rindu dengan suasana kumpul bersama.

9. Untuk sahabat-sahabat Manajemen Pemasaran A yang sudah membuat hari-hariku ceria, terima kasih atas dukungan, semangat, dan waktunya.

10.Special thanks to suami ku tersayang Rahmad Dwi Putra yang selalu membantu dan memberiku semangat dalam mengerjakan skripsi ini, dan untuk anak ku tersayang Baim yang selalu memberikan semangat untuk bunda..love you forever..

Menyadari keterbatasan penulis, maka skripsi ini juga tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Meskipun demikian, semoga skripsi bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, 03 September 2013 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Keterangan Halaman

COVER

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPERHENSIF LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

(12)

BAB III METODE PENELITIAN

c. Uji Heteroskedastisitas ... 57

4. Regresi Linier Berganda... 58

5. Uji Hipotesis ... 59

a. Uji t ... 59

b. Uji F... 60

6. Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi ... 61

F. Operasional Variabel ... 62

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Gambaran Umum Objek Penelitian ... 67

1. Asal Nama Blackberry ... 67

2. Sejarah Singkat Blackberry ... 68

3. Perkembangan Blackberry dari Tahun ke Tahun ... 69

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 73

1. Uji Validitas ... 74

2. Uji Reliabilitas ... 80

C. Analisis Deskriptif ... 81

1. Karakteristik Responden ... 81

(13)

D. Uji Asumsi Klasik ... 113

1. Uji Normalitas... 113

2. Uji Multikolinieritas ... 114

3. Uji Heteroskedastisitas ... 116

E. Uji Regresi Linier Berganda ... 117

F. Uji Hipotesis ... 118

a. Uji t ... 118

b. Uji F ... 119

G. Uji Koefisiensi Korelasi dan Determinasi ... 120

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan... 122

B. Implikasi ... 123

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Tabel Penjualan Handphone ... 5

1.2 Tabel Penjualan Handphone ... 7

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu... 43

3.1 Tabel Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 61

3.2 Tabel Operasional Variabel ... 63

4.1 Tabel Pernyataan Dalam Kuesioner... 75

4.2 Tabel Reabilitas ... 81

4.8 Membeli Handphone Blackberry karena dorongan teman sekelompok.... 85

4.9 Memakai Handphone Blackberry karena dorongan keluarga... 85

4.10 Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi oleh peran dan status diri... 86

4.11 Membeli Handphone Blackberry karena usia sudah cukup... 87

4.12 Membeli Handphone Blackberry karena tuntutan pekerjaan... 87

4.13 Membeli Handphone Blackberry karena mengikuti gaya hidup... 88

4.14 Membeli Handphone Blackberry karena sesuai dengan kepribadian... 89

4.15 Membeli Handphone Blackberry karena adanya motivasi dari dalam diri. 89 4.16 Membeli Handphone Blackberry karena berpersepsi bahwa produk Blackberry yang terbaik... 90

4.17 Membeli Handphone Blackberry karena melihat dari pengalaman orang lain yang menggunakan Blackberry... 91

(15)

4.19 Handphone Blackberry dapat menunjang hobi saya bersosialita di sosial

media... 92

4.20 Handphone Blackberry dapat menjadi hiburan di waktu senggang... 93

4.21 Mayoritas anggota klub menggunakan Handphone Blackberry... 94

4.22 Komunitas perkumpulan menggunakan Handphone Blackberry ... 94

4.23 Dengan mudah melakukan akses berbelanja via online dengan menggunakan Handphone Blackberry... 95

4.24 Keluarga merupakan pengguna Handphone Blackberry... 96

4.25 Menggunakan Handphone Blackberry merupakan fashion saat ini... 96

4.26 Membeli Handphone Blackberry karena dipengaruhi iklan di berbagai Media... 97

4.27 Menggunakan Handphone Blackberry dapat menambah percaya terhadap diri sendiri... 98

4.28 Menggunakan Handphone Blackberry dapat memperlancar komunikasi dalam berbisnis... 98

4.29 Menggunakan Handphone Blackberry merupakan budaya masyarakat saat ini ... 99

4.30 Produk Handphone Blackberry masih digemari hingga saat ini... 100

4.31 Membeli Handphone Blackberry karena harganya sesuai dengan isi dompet... 101

4.32 Membeli Handphone Blackberry karena produknya yang berkualitas ... 101

4.33 Kualitas pelayanan di gerai Handphone Blackberry cukup memuaskan.. 102

4.34 Bangga menggunakan Handphone Blackberry... 103

4.35 Membeli Handphone Blackberry karena dorongan status sosial... 103

4.36 Membeli Handphone Blackberry karena kebutuhan akan produk tersebut... 104

4.37 Menggunakan Handphone Blackberry karena kebutuhan untuk digunakan setiap saat ... 105

4.38 Menggunakan Handphone Blackberry untuk menunjang penampilan... 105

(16)

4.40 Puas menggunakan Handphone Blackberry... 107

4.41 Membeli Handphone Blackberry karena untuk mengenali dan memperlancar komunikasi personal dengan orang lain... 107

4.42 Banyak yang telah menggunakan Handphone Blackberry sehingga memotivasi untuk membeli... 108

4.43 Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber pribadi ... 109

4.44 Mendapatkan informasi tentang Handphone Blackberry dari sumber umum... 109

4.45 Membandingkan Handphone Blackberry dengan Handphone merek lain... 110

4.46 Keputusan membeli Handphone adalah Handphone merek Blackberry.. 111

4.47 Puas telah membeli dan menggunakan Handphone Blackberry... 111

4.48 Akan selalu membeli Handphone dengan merek Blackberry... 112

4.49 Selalu menggunakan Handphone Blackberry... 113

4.50 Tabel Multikolonieritas... 115

4.51 Tabel Regresi Linier Berganda... 117

4.52 Tabel Uji t (Parsial)... 118

4.53 Tabel Uji F Hitung (Simultan)... 119

(17)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Model Perilaku Konsumen ... 12

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ... 13

2.3 Dimensi Gaya Hidup ... 22

2.4 Piramida Kebutuhan Maslow ... 35

2.5 Tahapan Pengambilan Keputusan ... 38

2.6 Kerangka Pemikiran ... 46

4.1 Uji Normalitas (P-Plot) ... 114

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 130

2 Hasil Kuesioner ... 136

3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 148

4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 150

5 Output Regresi Linier Berganda ... 152

6 Hasil Uji Hipotesis ... 153

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman menjanjikan suatu peluang dan tantangan

bisnis baru bagi perusahaan yang ada di seluruh dunia. Dengan

bertambahnya jumlah produk dan pesaing berarti tidak kekurangan barang,

namun kekurangan konsumen. Ini membuat konsumen menjadi raja,

konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi.

Dewasa ini, isu teknologi merupakan hal yang paling sering

diperbincangkan. Hal ini menjadi topik hangat karena teknologi telah

memudahkan manusia dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam

hal telekomunikasi pun, teknologi memiliki peranan yang sangat penting.

Teknologi mendukung dalam menyediakan berbagai macam kebutuhan

komunikasi jarak jauh yang saat ini menjadi konsumsi kita sehari-hari.

Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia semakin lama

semakin meningkat. Tidak terkecuali pada kebutuhan komunikasi jarak

jauh yang biasa kita kenal dengan alat telekomunikasi. Seiring dengan

perkembangan zaman, teknologi telekomunikasi tidak hanya menjadi

instrumen peningkatan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah

menjadi area bisnis yang menggiurkan.

Era teknologi telekomunikasi telah melanda sendi-sendi

(20)

telekomunikasi menjadi area bisnis yang banyak diperebutkan pelaku

usaha karena potensi luar biasa yang dikandungnya. Salah satu produk

teknologi telekomunikasi yang saat ini dipasarkan adalah handphone,

apalagi saat ini memiliki handphone sudah menjadi gaya hidup seseorang.

Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat

mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola

kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin, misalnya dalam kegiatan

sehari-hari, minat, perilaku, dan pendapatannya terhadap suatu hal yang sudah melekat

pada diri personal seseorang. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar

secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai – nilai konsumen

yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat mempengaruhi

perilaku konsumen. (Bilson Simamora, 2004:10). Menurut Adiputra,

Hendraarso, dan Atriza (2004:126), perilaku konsumen merupakan

tindakan yang dilakukan individu dalam mendapatkan dan memakai

barang dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan

menentukan tindakan tersebut.

Menurut Kotler (2005:210) gaya hidup secara luas didefinisikan

sebagai pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktifitas, minat dan

opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang

berinteraksi dengan lingkungannya.

Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) merupakan pola hidup

(21)

opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam

berinteraksi dengan lingkungannya.

Dengan gaya hidup yang bervariasi bagi setiap individu,

memberikan mereka motivasi untuk memenuhi gaya hidup tersebut.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69) motivasi adalah The Driving

force with in individual that impels then to action (Motivasi merupakan

kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk

bertindak).

Perkembangan alat telekomunikasi saat ini, seperti fitur-fitur yang

semakin canggih dalam alat telekomunikasi memberikan efek bahwa alat

telekomunikasi bukan hanya sekedar alat komunikasi, melainkan menjadi

motivasi orang untuk mencoba fitur-fitur baru yang tersaji dalam alat

komunikasi tersebut.

Dengan perkembangan fitur dari merek-merek handphone di

Indonesia yang relatif cukup baik dan dinamis, baik untuk produk lokal

maupun internasional, meningkatkan persaingan di berbagai kategori

produk handphone tersebut, hal ini juga menyebabkan timbulnya beberapa

fenomena yang cukup menarik. Salah satu fenomena yang menarik

perhatian dunia adalah terjadinya pertumbuhan telekomunikasi yang lebih

canggih yaitu dengan munculnya produk ponsel pintar alias smartphone.

Salah satu produk smartphone belakangan ini berhasil mencuri perhatian

(22)

pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Research In

Motion (RIM) di Kanada. Handphone Blackberry pertama kali

diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh

operator Indosat dari PT. Indosat Tbk, disusul kemudian oleh dua operator

besar yakni dari PT. XL Axiata Tbk dan PT. Telkomsel

(www.suaramerdeka.com).

Ada beberapa alasan mengapa handphone Blackberry menjadi

fenomenal di seluruh dunia terutama di Indonesia karena adanya

diferensiasi produk yang berbeda dengan merek pesaing, jika dilihat dari

kegunaan dan keunggulan fungsi produknya beragam. Banyaknya

fitur-fitur baru yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya, misalnya seperti :

1.Push e-mail, email yang diterima tepat waktu dan tanpa memerlukan

menekan tombol apapun juga (tanpa perlu refresh).

2.Akses internet tanpa batas dimanapun dan kapanpun, dengan biaya paket

yang telah ditetapkan oleh setiap operator.

3.Bisa menyapa teman-teman di seluruh dunia bahkan mencari teman baru

melalui jaringan pertemanan seperti chatting via BBM (BlackBerry

Messenger), Twitter, Facebook, Foursquare.

4.Berita dan informasi nasional maupun internasional paling baru.

5.Dunia dalam genggaman dalam artian informasi dapat diakses

(23)

Berikut tabel penjualan yang di rilis oleh Gartner pada tahun 2011 untuk

lingkup seluruh dunia.

Tabel 1.1

Penjualan Handphone Tahun 2009 - 2010

Sumber : www.google.com

Berdasarkan data di atas dapat kita lihat bahwa :

a. Market share Nokia turun namun penjualan mereka tetap naik. Hal ini

mungkin disebabkan karena meningkatnya permintaan handphone

sehingga penjualan mereka tetap naik walaupun market share mereka

turun karena himpitan pesaing

b. Market shareResearch In Motion / Blackberry naik dari 2,8% saat tahun

2009 menjadi 3,0% saat tahun 2010 namun. Hal ini mungkin disebabkan

(24)

c. Sony Ericsson dan Motorolla mengalami penurunan market share

hampir setengah dari tahun sebelumnya. Berikut juga dengan penjualan

handphone mereka yang mengalami penurunan.

d. HTC dan ZTE mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada

penjualan dan market share handphone mereka. Kedua perusahaan dari

Asia Timur ini memang belakangan gencar dalam mendistribusikan dan

mempromosikan produk-produk mereka

e. “The others” ini yang paling menarik dari seluruh data di atas.

Gabungan dari mereka semua secara tidak langsung sebetulnya merajai

pasar handphone. Menurut perkiraan saya, “the others” ini kemungkinan

adalah kebanyakan gabungan dari vendor-vendor lokal kecil yang

menggunakan komponen-komponen dari Cina. Di Indonesia sendiri bisa

kita lihat dengan jelas seberapa agresifnya handphone “Cina” berkembang.

Sementara pada tabel Gartner yang dirilis pada Februari 2013 di

bawah ini dapat kita lihat bahwa Research In Motion atau Blackberry

(25)

Tabel 1.2

Penjualan Handphone Tahun 2011 – 2012

Sumber : www.google.com

Pada tabel 1.2 diatas menunjukan bahwa market share Research

In Motion atau Blackberry turun dari 2,9% pada tahun 2011 menjadi 2%

pada 2012. Hal ini disebabkan karena semakin berkembangnya fitur-fitur

yang terdapat pada handphone pesaing lainnya.

Dengan terjadinya fenomena diatas dan berdasarkan teori yang

ada, maka penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh perilaku konsumen,

gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian.

Penelitian akan dilakukan dengan judul, “ANALISIS PENGARUH

PERILAKU KONSUMEN, GAYA HIDUP DAN MOTIVASI

KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(26)

B.Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi

konsumen terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry secara

parsial ?

2. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup dan motivasi

konsumen terhadap keputusan pembelian handphone BlackBerry secara

simultan ?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap

keputusan pembelian handphoneBlackBerry.

b. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup terhadap keputusan

pembelian handphoneBlackBerry.

c. Untuk menganalisis pengaruh motivasi konsumen terhadap

keputusan pembelian handphoneBlackBerry.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, menambah

pengetahuan dan pengalaman agar dapat menerapkan ilmu yang

didapat saat dibangku kuliah kedalam praktek dikehidupan nyata.

b. Bagi Akademis

Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi

(27)

tambahan referensi bagi pihak yang ingin melakukan penelitian

dengan objek yang sama.

c. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi

perusahaan yang terkait, guna dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam memecahkan masalah yang dihadapi dan dapat digunakan

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Perilaku konsumen

1. Pengertian Perilaku konsumen

Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen

merupakan studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses

pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan

barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide.

Sedangkan Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005:9), perilaku

konsumen adalah studi tentang bagaimana pembuat keputusan

(decision units), baik individu, kelompok, ataupun organisasi,

membuat keputusan - keputusan beli atau melakukan transaksi

pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.

Sementara menurut Adiputra, Hendraarso, dan Atriza

(2004:126), perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan

individu dalam mendapatkan dan memakai barang dan jasa

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menentukan

tindakan tersebut.

Dari beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan

bahwa perilaku konsumen menyangkut suatu tindakan maupun

interaksi antar individu atau kelompok yang berhubungan dengan

(29)

memperoleh, mengkonsumsi bahkan sampai menghabiskan

produk dan jasa dimana dalam keseluruhan proses tersebut

melibatkan sumber daya yang dimiliki.

2. Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Kotler

(1997:10) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian

selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh

rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan

promosi.

Menurut Kotler (2005:203) titik tolak untuk memahami perilaku

pembelian adalah model rangsangan-tanggapan yang diperlihatkan

dalam gambar 2.1, model tersebut menunjukkan bahwa rangsangan

pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi,

secara bersama-sama dengan rangsangan pihak lain seperti keadaan

ekonomi, teknologi, kebudayaan dan politik, mulai merasuki kesadaran

pembeli. Karakteristik atau ciri-ciri pembeli itu sendiri dibentuk oleh

faktor budaya, sosial, individu dan psikologis. Proses keputusan

pembelian dibuat konsumen dengan tahapan yang dimulai dari

memahami masalah, mencari informasi, evaluasi alternatif keputusan

sampai dengan perilaku setelah pembelian. Setelah tahapan-tahapan

tersebut dilalui baru pembeli membuat keputusan tentang jenis produk,

(30)

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler (2005: 203)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:159-172),

(31)

adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor

psikologi seperti yang ditunjukkan gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian

Sumber : Kotler dan Armstrong (2008:160)

1. Faktor Kebudayaan

a. Budaya

Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku

yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan

lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong,

2006:129). Penentu paling dasar dari keinginan dan

perilaku seseorang. Budaya mengkompromikan

nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku

(32)

dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens,

2003:201-202).

b. Sub-budaya

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai

berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan

keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah

(Kotler, Amstrong, 2006:130). Meskipun konsumen

pada negara yang berbeda mempunyai suatu

kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali

berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens,

2003:202).

c. Kelas Sosial

Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan

nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak

hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya

pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan,

pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler,

Amstrong, 2006:132).

2. Faktor Sosial

a. Kelompok Acuan

Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh

banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang

(33)

langsung disebut membership group. Membership

group terdiri dari dua, meliputi primary groups

(keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan

secondary groups yang lebih formal dan memiliki

interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan,

perkumpulan profesional dan serikat dagang).

(Kotler, Bowen, Makens, 2003:203-204).

b. Keluarga

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam

perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah

memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak

dalam pembelian produk dan servis yang berbeda.

Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh

yang besar dalam keputusan yang melibatkan

restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens,

2003:204)

c. Peran dan Status

Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti

keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi.

Sebuah peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan

pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan

orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa

(34)

umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler,

Amstrong, 2006:135).

3. Faktor Pribadi

a. Umur dan Tahap Siklus Hidup

Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli

seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan,

baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali

berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk

oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang

berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh

para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh

perbedaan yang besar dalam umur antara

orang-orang yang menentukan strategi marketing dan

orang-orang yang membeli produk atau servis.

(Kotler, Bowen, Makens, 2003:205-206)

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa

yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering

membeli makan siang dari catering yang datang ke

tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang

dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor

membawa makan siangnya dari rumah atau membeli

dari restoran cepat saji terdekat (Kotler,

(35)

c. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi

pilihan produk, contohnya rolex diposisikan

konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan

untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi

seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan

produk dan keputusan pembelian pada suatu produk

tertentu (Kotler, Amstrong, 2006:137).

d. Gaya Hidup

Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam

aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut.

Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas

sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja

mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler,

Amstrong, 2006:138)

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Personality adalah karakteristik unik dari psikologi

yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus

menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri,

contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka

bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi,

agresif (Kotler, Amstrong, 2006:140).

Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks,

(36)

konsep diri tersebut (Kotler,Bowen,Makens,

2003:212).

4. Faktor Psikologi

a. Motivasi

Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan

seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan.

Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan

oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan

manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang

paling mendesak sampai paling tidak mendesak

(kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga

diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang

paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan

tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang

tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan

kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler,

Bowen, Makens, 2003:214).

b. Persepsi

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi

untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti

(37)

macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang

sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003:215).

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu

berkembang dan berubah sebagai hasil dari

informasi terbaru yang diterima (mungkin

didapatkan dari membaca, diskusi, observasi,

berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik

informasi terbaru yang diterima maupun

pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi

individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa

depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk,

2004:207).

d. Keyakinan dan sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif bahwa

seseorang mempercayai sesuatu. keyakinan dapat

didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman

(Kotler, Amstrong, 2006:144). Sedangkan sikap

adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan

kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang

pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong,

(38)

4. Hubungan antara perilaku konsumen terhadap keputusan

pembelian

Perilaku konsumen mempelajari dimana, dalam kondisi

macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli suatu

produk dengan merk tertentu.

Menurut Adiputra, Hendraarso, dan Atriza (2004:126),

perilaku konsumen sebagai tindakan yang dilakukan individu

dalam mendapatkan dan memakai barang dan jasa termasuk

proses keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan

tersebut.

Keputusan pemebelian merupakan suatu bagian pokok

dalam perilaku konsumen yang mengarah kepada pembelian

produk, dalam membuat sebuah keputusan pembelian konsumen

tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan

memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian, faktor

tersebut antara lain faktor budaya, sosial , pribadi dan psikologis.

Jadi dari faktor-faktor inilah konsumen akan melakukan

penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan dan memilih salah

satu atau lebih alternatif yang diperlukan untuk melakukan

(39)

B. Gaya Hidup

1. Pengertian dan Dimensi Gaya Hidup

Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam

beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Minor dan Mowen

(2002:282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaiamana orang

hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana

mengalokasikan waktu.

Sedangkan gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah

pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas,

minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan

diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Dan menurut Sunarto (2000:103) gaya hidup adalah pola

kehidupan seseorang untuk memahami kekuatan-kekuatan ini kita

harus mengukur dimensi AIO utama konsumen: activities

(pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, kegiatan sosial), interest

(makanan, mode, keluarga, rekreasi), opinion (mengenai diri

mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, produk).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola

hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana

mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya

hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan

psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan tingkat

(40)

sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator

penyusunnya dari karakteristik konsumen. Psikografik adalah

ilmu tentang pengukuran dan pengelompokkan gaya hidup

konsumen (Kotler, 2002:193). Psikografik sering diartikan

sebagai pengukuran AIO (activity, interest, opinions), yaitu

pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen.

. Adapun dimensi gaya hidup dalam bentuk AIO sebagai

berikut:

Gambar 2.3

Dimensi Gaya Hidup

Activity Interest Opinion

Pekerjaan

(41)

Komponen AIO didefinisikan oleh Reynold dan Darden

(dalam Ilhamiyah dkk, 2005:166) sebagai berikut: Activities

(kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton, berbelanja

ditoko, atau menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan

yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan

untuk tindakan tersebut jarang diukur secara langsung. Interest

(minat) akan semacam obyek, peristiwa atau topic adalah tingkat

kegairahan yang menyertai perhatian khusus atau terus menerus

padanya. Opinion (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang

orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana

semacam pertanyaan untuk diajukan. Opini digunakan untuk

mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi, seperti

kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan

dengan peristiwa masa datang dan pertimbangan konsekuensi

yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya tindakan

alternatif.

2. Segmentasi Gaya Hidup

Plummer dalam Kasali (2000:226) mengatakan bahwa

segmentasi gaya hidup mengukur aktifitas - aktifitas manusia

dalam hal:

a. Pola seseorang dalam menghabiskan waktunya

b. Minat seseorang

c. Pandangan seseorang terhadap diri sendiri dan orang

(42)

d. Karakter-karakter dasar seperti tahap yang dilalui

seseorang dalam kehidupan (life cycle), penghasilan, pendidikan,

dan di mana mereka tinggal.

Segmentasi gaya hidup menurut Susianto (dalam Kasali,

2007:227) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh

Plummer, dibagi menjadi 6 :

a. Segmentasi hura-hura, mereka adalah orang-orang

yang selalu terlibat dengan orang lain. Ciri gaya hidup

yang mencari kesenangan pribadi, individualis, tidak

ambil pusing dengan urusan sekelilingnya. Tidak

mempunyai prinsip dasar yang kuat, cenderung

ikut-ikutan oleh karena itu mereka enggan terikat dengan

rutinitas, serta dalam mengikuti kegiatan tidak ingin

serius terlibat didalamnya.

b. Segmentasi sportif, mereka adalah kelompok yang

mempunyai kesenangan terhadap olah raga, energik.

Pada segmen ini mereka tidak terlalu memperhatikan

penampilan dan biasanya bersifat lebih terbuka terhadap

situasi.

c. Segmentasi orang untuk orang lain, mereka adalah

kelompok yang suka terhadap orang lain. Untuk ini

mereka lebih aktif dalam kegiatan yang bersifat sosial

(43)

pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri

sendiri maupun orang lain.

d. Segmentasi rumahan, mereka adalah orang-orang

yang mengisi waktu luang dengan berada di dalam

rumah, kurang aktif pergaulannya dengan teman-teman

sebaya. Dengan memiliki hobi membaca sehingga

tergolong berpretasi tinggi, kurang menyukai keramaian

dan kurang menyukai hal-hal yang baru.

e. Segmentasi Hedonis (pencari kenikmatan indrawi),

pada dasarnya aktifitas remaja pada segmen ini adalah

untuk mencari kenikmatan hidup. Mereka banyak

menghabiskan waktunya diluar rumah, dan untuk

memenuhi kesenangannya biasanya mereka cenderung

membeli barang-barang yang mereknya terkenal dan

harganya mahal.

f. Segmentasi Kebanyakan, mereka adalah tipe yang

paling umum ditemui, dalam bertindak dan mengambil

suatu keputusan mereka selalu berhati-hati. Cenderung

tidak ingin bertentangan dengan kelompok yang lebih

besardan kurang berani menjadi inisiator.

3. Macam-macam Gaya Hidup

Assael (1995:402) menyatakan macam-macam gaya hidup

(44)

a. Actualizer

Gaya hidup actualizer berpendapat bahwa harga diri

adalah yang paling penting. Mereka mempunyai jurang

yang lebar antara minat dan terbuka terhadap

perubahan.

b. Fulfilleds

Gaya hidup Fulfilleds mempunyai sifat yang lebih

dewasa, bertanggung jawab, dan berpendidikan. Mereka

terpusat pada rumah tapi tetap terbuka terhadap ide-ide

baru dan perubahan sosial. Mereka menghargai

pendidikan, perjalanan, dan sadar akan pentingnya

kesehatan.

c. Believers

Kelompok ini lebih kuno dibandingkan dengan

Fullfilleds. Kehidupan mereka berfokus pada keluarga,

gereja, kelompok dan negara. Mereka menghormati

aturan, percaya pada figur pemimpin.

d. Achievers

Kelompok ini berorientasi pada pekerjaan dan

mendapatkan kepuasan dari pekerjaan dan keluarga.

Mereka senang untuk membeli barang-barang untuk

(45)

e. Strivers

Gaya hidup ini hampir sama dengan gaya hidup

achievers, tetapi mempunyai sumber penghasilan yang

lebih sedikit. Gaya sangat penting dalam berbelanja,

sebagai usaha mereka untuk menyamai achievers.

f. Experiencers

Gaya hidup experiencers merupakan gaya hidup yang

memiliki segmen paling banyak remaja dibandingkan

dengan gaya hidup yang lain. Mereka mempunyai

banyak energy, dan mencurahkan untuk kegiatan fisik

dan aktifitas sosial. Mereka menghabiskan uang yang

banyak dan selalu berkeinginan untuk membeli barang

yang baru.

g. Makers

Gaya hidup makers lebih praktis karena pendapatan

mereka terbatas, fokus pada keluarga, pekerjaan, olah

raga yang santai, dan sedikit minat pada dunia luas.

h. Strugglers

Kelompok gaya hidup ini adalah segmen dengan

penghasilan paling rendah. Mereka mempunyai

pendapatan yang sangat sedikit untuk dialokasikan pada

tiga kategori orientasi diri. Mereka mempunyai minat

(46)

dan keamanan. Mereka biasanya termasuk jenis yang

setia.

4. Hubungan antara gaya hidup terhadap keputusan

pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:209) menyatakan

bahwa “keputusan pembelian seorang dipengaruhi oleh

karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan konsep

diri.”

Menurut teori diatas bahwa terdapat hubungan antara gaya

hidup akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian seseorang.

Dimana gaya hidup merupakan karakteristik yang ada faktor

pribadi seseorang.

Menurut Amirullah (2002:36), Tiap kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan

dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang kita

sebut motivasi. Kekuatan yang melekat pada konsumen secara

individu tersebut sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri

individu atau konsumen. Kekuatan individu terdiri dari

pengalaman belajar dan memori (learning and memory),

kepribadian dan konsep diri (personality and self concept),

motivasi dan keterlibatan (motivation and involvement), sikap

(47)

Jadi, faktor individu yang berhubungan dengan perilaku

konsumen adalah kekuatan yang melekat pada konsumen yang

mempengaruhi keputusan membeli.

C. Motivasi Konsumen

1. Pengertian Motivasi Konsumen

Setiap orang mempunyai beberapa kebutuhan yang ingin

dipenuhi, suatu kebutuhan akan menjadi dorongan atau motif

apabila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas

tertentu, dengan motif itulah yang kemudian perilaku konsumen

dimulai, konsumen akan selalu berusaha untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhannya.

Berikut adalah beberapa pengertian motivasi menurut para

ahli antaralain:

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong

seseorang bertindak (Kotler dan Keller,2009:226).

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenis (kebutuhan muncul dari

tekanan biologis, seperti lapar, haus, tidak nyaman). Kebutuhan

yang bersifat psikogenis (kebutuhan muncul dari tekanan

psikologis, seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau

rasa keanggotaan kelompok). Kebutuhan akan menjadi motif jika

didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai (Kotler

(48)

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69) motivasi adalah

The Driving force with in individual that impels then to action

(Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang

yang memaksanya untuk bertindak).

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:172) motivasi adalah

kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut

Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa

motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong

keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna

mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17)

menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan -

pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk

melakukan pembelian.

Jadi motivasi merupakan suatu dorongan kebutuhan dan

keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk

memperoleh kepuasan, karena adanya motivasi inilah timbul

suatu tindakan.

Kita menegetahui bahwa motivasi merupakan hasil

interaksi antara individu dengan situasi, dimana setiap individu

memiliki dorongan motivasional yang berbeda-beda. Dengan

demikian ketika menganalisis konsep motivasi, ingatlah bahwa

tingkat motivasi setiap individu itu berbeda-beda serta individu

(49)

2. Motif Pembelian

Motif berdasarkan pengaruh terhadap pembelian ada dua

(Swastha dan Handoko, 1987: 78), yaitu:

a. Motif Rasional

Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada

kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk

kepada konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan dapat berupa:

- Harga

Harga merupakan faktor penting yang bervariasi

berdasarkan jenis produk. Untuk handphone harga

merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan

keputusan konsumen, karena konsumen akan menilai

apakah sebuah handphone layak dihargai sesuai dengan

nilai lebih yang ditawarkan oleh produk handphone

tersebut.

- Pelayanan

Pelayanan yang bagus dapat menciptakan kepuasan

konsumen. Pelayanan juga penting kaitannya dengan

pasar handphone karena merupakan layanan saat

(50)

b. Motif Emosional

Motif emosional adalah motif pembelian yang didasari

dengan perasaan/emosi konsumen, seperti: rasa dan suasana.

Menurut Prasetijo dan Ihalauw ( 2005:39 ) motif emosional

merupakan pemilihan tujuan berdasarkan kriteria yang subyektif

dan bersifat pribadi seperti kebanggaan, ketakutan, perasaan,

maupun status. Hai ini berhubungan dengan kebutuhan sekunder

atau bahkan tersier.

3. Teori Motivasi Konsumen

Ada 6 macam teori motivasi menurut Kotler dan Amstrong

(2006:243-248) yaitu :

A. Teori isi (Content Theory)

Teori ini berkaitan dengan beberapa nama Moslow,

McGregor, Herzberg, Atkinson, dan McCelland. Teori ini

menekankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang ada

didalam konsumen yang menimbulkan tingkah laku tertentu.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menerapkan teori

adalah:

a. Kebutuhan konsumen sangat bervariasi.

b. Perwujudan kebutuhan adalah tindakan juga sangat bervariasi

antara satu konsumen dengan konsumen yang lain.

c.Para konsumen tidak selalu konsisten dengan tindakannya,

(51)

B. Teori Proses (Process Theory)

Teori ini menekankan bagaimana dengan tujuan apa setiap

konsumen dimotivasi. Menurut teori, kebutuhan hanyalah sebagai

salah satu elemen dalam suatu proses, tentang bagaimana

konsumen itu bertingkah laku. Dasar dari teori proses mengenai

motivasi adalah adanya pengaharapan, yaitu apa yang di percayai

oleh konsumen dan apa yang diperoleh dari perilakunya.

C. Teori penguatan (Reinforcment)

Teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku di

masa yang lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan datang

dalam siklus proses belajar. Menurut teori ini konsumen

bertingkah laku tertentu karena telah belajar, bahwa perilaku

tertentu akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan dan

konsumen akan menguasai perilaku yang akan menghasilkan

konsekuensi yang menyenangkan.

D. Teori motivasi Freud

Teori ini menjelaskan hal terbesar yang membentuk

perilaku konsumen adalah segi psikologisnya. Yang dimaksud di

sini adalah konsumen yang tidak mengerti akan motivasinya

sendiri dalam melakukan suatu pembelian.

E. Teori Motivasi Hezberg

Teori ini menjelaskan dua faktor teori motivasi yaitu teori

(52)

teori yang terdiri dari faktor yang berakibat ketidakpuasan

konsumen.

F. Teori Motivasi Abraham Maslow

Teori Hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow

bahwa setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan

(Kotler dan Amstrong (2006:247)) , kebutuhan tersebut antara lain

sebagai berikut:

a.Fisiologis

Meliputi rasa lapar, haus, berlindung, seksual, dan

kebutuhan fisik lainnya.

b.Rasa Aman

Meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisikdan

emosional.

c. Sosial

Meliputi rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan

persahabatan.

d.Penghargaan

Meliputi faktor-faktor yang mempengaruhi internal

seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian, faktor

penghargaan eksternal seperti status, pengakuan, dan

(53)

e. Aktualisasi Diri

Dorongan untuk menjadi seseorang yang sesuai dengan

kecakapannya, meliputi : pertumbuhan, pencapaian,

potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri.

Gambar 2.4

Piramida kebutuhan Maslow.

Sumber : Abraham Maslow dalam J. Winardi (2011:13)

4. Hubungan antara motivasi konsumen terhadap keputusan

pembelian

Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang

untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, karena dengan

dorongan ini seseorang terpacu untuk mendapatkan apa yang

menjadi keinginannya. Kekuatan pendorong inilah yang disebut

(54)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:172) motivasi adalah

kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong seseorang untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.

Sedangkan menurut Handoko (2001:225) mengatakan

bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan

tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit

(2002:17) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah

pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang

untuk melakukan pembelian.

Dalam motivasi terdapat hubungan yang saling berkaitan

antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi. Faktor-faktor

tersebut membangun atau mempengaruhi motivasi pembeli untuk

melakukan suatu tindakan. Motivasi seseorang sangat

berhubungan erat dengan perilakunya yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor kebuudayaan, sosial, dan pribadi (Kotler 2005).

Selanjutnya, faktor-faktor tersebut berperan sangat besar pula

dalam melatar belakangi dan menentukan motivasinya untuk

melakukan keputusan pembelian.

D. Keputusan Pembelian

1. Pengertian keputusan pembelian

Menurut pendapat Leon G.Schiffmann dan Leslie Kanuk

(1997:558) mendefinisikan keputusan pembelian adalah “A

(55)

choices”.(Keputusan pembelian adalah keputusan yang diambil

seseorang menyangkut kepastian untuk membeli atau tidak

membeli suatu produk tertentu).

Kotler dan Armstrong (2008:129) mendefinisikan

keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana konsumen

mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau

merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing

alternative tersebut dapat memecahkan masalahnya yang

kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

Sedangkan menurut Djalim Saladin (2003:106)

mengemukakan bahwa sebelum konsumen mencapai tahap

keputusan membeli suatu produk, ia akan melewati

tahapan-tahapan proses pembelian konsumen.

Jadi keputusan pembelian merupakan keputusan yang

diambil oleh seseorang untuk kepastian membeli atau tidaknya

sesuatu, melalui tahapan proses pembelian.

2. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap

pengenalan masalah, pencaharian informasi, evaluasi alternatif,

pembelian dan perilaku pembelian (Simamora, 2004:13).

Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik

(56)

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan

perilaku sesudah pembelian.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Gambar 2.5

Sumber : Setiadi (2003:16)

a. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya

masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara

kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya.

Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal atau

eksternal.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan

terdorong untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Terdapat dua

tingkatan pencarian informasi, pertama tingkat pencarian informasi

yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat.

Pengenalan Masalah

Per ilaku Pasca Pembeli an Keputusan Pembelian

(57)

Pencarian informasi secara aktif dimana ia mencari bahan-bahan

bacaan, menelpon teman-temannya dan melakukan

kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Salah satu faktor

kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang

dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari

masing-masing sumber terhadap keputusan membeli.

Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan

menjadi empat kelompok yaitu:

1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber komersil: iklan, tenaga penjualan, penyalur,

kemasan dan pameran.

3) Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.

4) Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji,

menggunakan produk.

c. Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen dalam memproses informasi tentang

pilihan produk atau jasa dan membuat penilaian untuk membuat

keputusan akhir. Tidak ada evaluasi yang sederhana dan tunggal

yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh satu konsumen

pada seluruh situasi membeli. Proses evaluasi konsumen bersifat

kognitif yaitu perusahaan memandang konsumen sebagai pembentuk

penilaian terhadap produk terutama pada pertimbangan yang sadar

(58)

d. Keputusan pembelian

Konsumen pada tahap evaluasi membentuk preferensi

terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan.

Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek

yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor berikut dapat

mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang

utama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan

mengurangi alternatif pilihan seseorang akan bergantung pada

intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai

konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain. Semakin tinggi intensitas sikap orang lain tersebut akan

semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka

semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan

pembeliannya. Tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

keadaan yang tidak terduga. Konsumen juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang

diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat

konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga

mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level

kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir

(59)

pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,

tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.

1) Kepuasan sesudah pembelian

Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat

harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan

pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja produk lebih rendah dari

harapan, pelanggan akan kecewa, jika melebihi harapan pelanggan

akan sangat puas. Perasaan-perasaan itu akan membedakan apakah

pembeli akan membeli kembali produk tersebut dan membicarakan

hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang

produk tersebut dengan orang lain.

2) Tindakan pasca pembelian

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu

produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen

puas, ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli kembali produk tersebut, dan kemungkinan pelanggan yang

puas akan menceritakan hal-hal yang baik tentang produk tersebut

kepada orang lain. Para pelanggan yang tidak puas akan bereaksi

sebaliknya. Mereka mungkin membuang atau mengembalikan

produk tersebut. Mereka juga dapat memutuskan untuk berhenti

membeli produk tersebut atau memperingatkan teman-temannya

untuk tidak menggunakan atau membeli produk tersebut. Dalam

(60)

3) Pemakaian pasca pembelian

Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli

memakai dan membuang produk. Jika konsumen menyimpan produk

itu ke dalam lemari, produk tersebut mungkin tidak begitu

memuaskan dan kabar dari mulut ke mulut tidak akan gencar. Jika

konsumen menjual atau mempertukarkan produk tersebut, penjualan

produk baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan

kegunaan baru produk tersebut.

3. Motif-Motif Pembelian

Para pembeli memiliki motif-motif pembelian yang

mendorong mereka untuk melakukan pembelian. Mengenai

motif-motif pembelian ada tiga macam menurut Buchari Alma

(2004;1997), yaitu :

1. Primary Buying Motive, Yaitu motif untuk membeli

yang sebenarnya, misalnya kalau orang mau makan ia

akan mencari nasi.

2. Selective buying motive, yaitu pemilihan terhadap

barang, ini berdasarkan ratio, misalnya apakah ada

keuntungan membeli suatu produk baik barang maupun

jasa dan mempertimbangan biaya yang dikeluarkan.

3. Patronage buying motive, ini adalah selective buying

motive yang ditujukan kepada tempat atau toko tertentu.

(61)

tempatnya dekat, cukup persediaan barang, ada halaman

parkir, dan sebagainya.

E.Penelitian Terdahulu

Sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian

ini, sangat penting untuk mengetahui hasil yang dilakukan oleh

penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu yang kaitannya dengan

keputusan pembelian konsumen adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

2010 Perilaku pembelian konsumen diukur

dari empat faktor yaitu faktor

budaya(X1), sosial(X2), pribadi(X3)

dan psikologi(X4). Teknik analisa data

menggunakan uji validitas dan

reliabilitas, regresi berganda, uji F dan

uji t dengan bantuan software SPSS

16.0. Dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel faktor

Psikologi(X4) dengan t hitung sebesar

3,608 memiliki pengaruh paling

besar/dominan/signifikan dalam

keputusan pembelian paket layanan

data unlimited internet CDMA di DKI

(62)

JUDUL PENELITI TAHUN HASIL

2008 Motivasi dalam diri akan

mempengaruhi seseorang (konsumen)

dalam melakukan pembelian karena

didasarkan pada dorongan yang

dimiliki. Persepsi dapat berupa

penilaian terhadap apa saja yang

melekat pada suatu produk yang dapat

menimbulkan kepuasan dan

kenyamanan pada konsumen. Sikap

merupakan stimulus yang dapat

menyebabkan konsumen tertarik

Wagner 2009 Variabel lifestyle menggunakn

pengukuran AIO dan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian, hasil

penelitian gaya hidup shopping mall

remaja di dominasi oleh golongan

shoper yang dibagi menjadi tiga

tipologi yaitu real shopper, socialize

(63)

JUDUL PENELITI TAHUN HASIL

2012 Dar i hasil analisis ter lihat bahw a

ketiga var iabel ber pengar uh secar a

simultan ter hadap keputusan

konsumen dalam memilih

Minimar ket Alfamar t sebagai tempat

ber belanja di Kota Malang.

Sedangkan secara par sial var iabel

activit y dan opinion ber pengar uh

secar a signifikan, dan hanya var iabel

inter est yang tidak ber pengar uh

secar a siginifkan. Var iabel activi ty

adalah var iabel yang ber pengar uh

dominan ter hadap keputusan

konsumen dalam memilih

Minimar ket Alfamar t sebagai tempat

ber belanja di Kota Malang.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran untuk menggambarkan hubungan dari

variabel independen, dalam hal ini adalah perilaku konsumen(X1),

gaya hidup (X2) dan motivasi konsumen (X3), terhadap variabel

(64)

Gambar 2.6

Kerangka Pemikiran

Sumber : konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini (2013) Keputusan Pembelian

Handphone Blackberry

Gaya

Hidup

Motivasi

Konsumen

Kesimpulan dan Implikasi Perilaku

Konsumen

Uji Validitas & Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik - Normalitas

- Multikolonieritas - Heterokedastisitas

Regresi Linier Berganda - Koefisien Korelasi (R) - Koefisien Determinasi (R2)

(65)

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara yang kebenarannya

masih harus dilakukan pengujian. Dalam penelitian ini hipotesis

yang diajukan penulis sebagai berikut:

1. Hipotesis 1 :

Ho1 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen yaitu perilaku konsumen (X1) secara parsial

terhadap variabel dependen yaitukeputusan pembelian (Y). Ha1 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

yaitu perilaku konsumen (X1) secara parsial terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

2. Hipotesis 2 :

Ho2 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen yaitu, gaya hidup (X2) secara parsial terhadap

variabel dependen yaitukeputusan pembelian (Y).

Ha2 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

yaitu gaya hidup (X2) secara parsial terhadap variabel

dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

3. Hipotesis 3 :

Ho3 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi

konsumen (X3) secara parsial terhadap variabel dependen

(66)

Ha3 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

yaitu motivasi konsumen (X3) secara parsial terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y).

4. Hipotesis 4 :

Ho4 : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya hidup

(X2), dan motivasi komsumen (X3) secara simultan

terhadap variabel dependen yaitukeputusan pembelian (Y).

Ha4 : ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen yaitu perilaku konsumen (X1), gaya hidup

(X2), dan motivasi komsumen (X3) secara simultan

(67)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah

wilayah Depok dan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Ruang

lingkup yang dibatasi hanya pada seberapa besar pengaruh perilaku

konsumen, gaya hidup dan motivasi konsumen terhadap keputusan

pembelian.

Variabel independen pada penelitian ini adalah perilaku

konsumen (x1), gaya hidup (x2) dan motivasi konsumen (x3),

sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah keputusan

pembelian (y).

B. Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2002:55), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya.Populasi

dalam penelitian ini adalah penduduk daerah Depok.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di

miliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

Gambar

Gambar 2.1
Gambar 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian
Gambar 2.5 Pengenalan Masalah
Tabel 3.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Saya/Kami dengan ini memberi ijin kepada PT ASTRA AVIVA LIFE untuk menggunakan atau memberikan informasi atau keterangan mengenai Saya/Kami yang tersedia diperoleh atau disimpan

pengajaran adalah penelltua~l liegiatan evaluasi yalzg alian dilalisanalian. utama mengajar adalah mengubah perilaku siswa lie asah yang dihasaplia~~.. dalam proses

Kehadiran puisi pada umumnya memang untuk dinikmati oleh para pembaca, akan tetapi keberadaan puisi juga tidak terlepas dari makna simbol-simbol (kata-kata)

Untuk meneliti lebih jauh mengenai pengaruh bukti fisik dan jaminan layanan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dalam menggunakan jasa penyewaan di

Our purpose in this study was to ana- lyze six representative business journals to determine whether there has been a trend in increased multiple authorship by comparing the

Berdasarkan analisis dengan metode tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam video musik “Booyah”, orang kulit hitam digambarkan sangat enerjik, menggemari musik dan tari, dan

Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar yang dapat mewakili Direksi ataupihak yang sah berdasarkan