• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I melalui media kartu huruf di MI Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS I

MELALUI MEDIA KARTU HURUF

DI MI AL HUDA SAKTI CIPUTAT

TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

WAHYUDIN

NIM 1811018300088

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW pembawa rahmat dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas I Melalui Media Kartu Huruf di MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan” ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana pendidikan Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari pihak lain, penyusunan skripsi ini tidak mungkin selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dra. Nurlena Rifa‟i, MA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Dr. Fauzan, MA, selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan, beserta stafnya yang telah memberikan rekomendasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

3. M. Noviadi Nugroho, M.Pd, Selaku Pembimbing yang telah mengoreksi naskah skripsi ini dengan tekun;

4. Istriku tersayang Nurhayati dan anak-anakku tercinta yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil hingga selesainya skripsi ini;

5. Kerdua orang tua saya yang senantiasa selalu mendo‟akan;

6. Drs. H. Djawahir HS yang senantiasa memberikan supportnya selama mengikuti perkuliahan;

(7)

ii

8. Teman-teman PGMI yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu tetapi tidak mengurangi rasa hormat penulis yang telah membantu dukungan moril hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat, terutama pada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga bantuan, dukungan dan partisipasi baik secara moril maupun materil yang telah mereka berikan mendapat balasan dari Allah SWT, amin.

Jakarta, 18 Juni 2014 Penulis

(8)

iii

Kelas I Melalui Media Kartu Huruf Di MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan”

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan: Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas I MI Al Huda Sakti Ciputat dengan menggunakan media kartu huruf?

Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui penggunaan media kartu huruf pada siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Cipuat Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode PTK. dengan tindakan penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, observasi kegiatan belajar, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas I Madrasah Ibtidaiyah Al Huda Sakti Ciputat. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil pre test dan post test serta lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 58,62%, sedangkan nilai rata-rata N-Gain 0,71.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu huruf merupakan salah satu media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan media kartu huruf maka keterampilan membaca siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan dapat meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari ketercapaian nilai KKM siswa dan prosentase yang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 53% dan pada siklus II sebesar 100%. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu huruf adalah sebesar 47%.

(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………... i

ABSTRAK ………... iii

DAFTAR ISI ………... iv

DAFTAR TABEL ………..… vi

DAFTAR BAGAN ……… vii

DAFTAR GAMBAR ...……….. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………….……… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……….. B. Identifikasi Masalah ………... C. Pembatasan Masalah ……….. D. Perumusan Masalah ……….……….. E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian ...………

1 3 4 4 5

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Membaca ………..……….

B. Media Pembelajaran ……….……….

C. Alat Peraga Kartu Huruf …...……… D. Penerapan Media Alat Peraga Kartu Huruf di Kelas .….….. E. Penelitian yang Relevan……….. F. Kerangka Berpikir ………..

G. Hipotesis Tindakan ………

6 12 14 14 15 16 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……….………... B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .……… C. Subjek Penelitian……….………...

(10)

v

G. Data dan Sumber data ………...……… H. Instrumen Pengumpulan Data ……… I. Teknik Pengumpulan Data ………. J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data ………..

L. Rekapitulasi data ………

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan ……….

26 26 26 27 27 29 29

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah ……….………... B. Deskripsi Hasil Penelitian ……….……….……

C. Pembahasan ………

30 39 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ………

B. Saran ………...

63 63

DAFTAR PUSTAKA ………..……… 65

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian 18

Tabel 3.2: Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan 21

Tabel 3.3: Tahap Penelitian Siklus I 22

Tabel 3.4: Tahap Penelitian Siklus II 23

Tabel 3.5:

Skala penilaian keterampilan membaca 27

Tabel 4.1: Observasi Awal Atusias Siswa 38

Tabel 4.2: Observasi Akhir Atusias Siswa 39

Tabel 4.3: Rekapitulasi Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada siswa pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014. 40

Tabel 4.4: Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I 41

Tabel 4.5: Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

Pada siklus I pertemuan 1. 42

Tabel 4.6: Keterampilan Siswa Membacakan Teks Bacaan Melalui

Media Kartu Huruf Siklus I 44

Tabel 4.7: N-GAIN SIKLUS 1 46

Tabel 4.8: Nilai Rata-Rata Dan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I 47 Tabel 4.9: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Pada Siklus II Pertemuan 1. 50

Tabel 4.10: Keterampilan Siswa Membacakan Teks Bacaan Melalui Media Kartu Huruf Siklus I

52

Tabel 4.11: N-GAIN SIKLUS 2 54

Tabel 4.12: Nilai Rata-Rata Dan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II 55 Tabel 4.13: Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II. 58 Tabel 4.14: Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan Siklus

II

59

Tabel 4.15: Aktivitas Siswa Membacakan Teks Bacaan Melalui Media

(12)

vii Bagan 2.1:

Bagan 3.1: Bagan 4.1: Bagan 4.1:

Kerangka Berpikir ……….………

Diagram Desain Penelitian ...……… Struktur Organisasi MI Al Huda Sakti ………. Denah Madrasah ………...………

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1: Grafik Persepsi siswa terhadap mata Bahasa Indonesia 38

Gambar 4.2: Gambaran Akhir Antusias Siswa 39

Gambar 4.3: Grafik Nilai Awal Siswa 40

Gambar 4.4: Grafik diagram batang hasil kegiatan Pre Test siklus1 42 Gambar 4.5: Grafik batang hasil pengamatan aktivitas siswa pada

pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 43

Gambar 4.6: Aktifitas siswa membacakan teks bacaan siklus I 45 Gambar 4.7: Grafik batang hasil Perhitungan Nilai N-Gain Siklus I 47 Gambar 4.8: Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 48 Gambar 4.9: Grafik Diagram Batang Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 51 Gambar 4.10: Aktifitas siswa membacakan teks bacaan siklus II 53 Gambar 4.11: Grafik. Hasil persentase N-Gain Siklus II 55 Gambar 4.12: Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 56 Gambar 4.13: Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa di Kelas pada

Siklus I Dan Siklus II. 59

(14)

ix Lampiran 3

Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13

Pedoman Aktivitas Guru Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Media Kartu Huruf

Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I / II Hasil Wawancara Sebelum Tindakan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Hasil Aktivitas Guru Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Media Kartu Huruf Siklus I

Hasil Aktivitas Guru Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan Media Kartu Huruf Siklus II

Hasil Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I Hasil Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II Catatan Lapangan

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam menunjang kemajuan bangsa di masa depan. Melalui pendidikan manusia sebagai subjek pembangunan dapat di didik, dibina dan di kembangkan potensi-potensinya. Tujuan ini agar menjadikan mereka manusia yang berkualitas, sebagaimana yang tertera dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang fungsi pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Perwujudan fungsi pendidikan nasional tersebut masih mendapatkan banyak permasalahan. Di antaranya masih rendahnya prestasi belajar siswa, rendahnya minat belajar siswa sarana dan fasilitas pendidikan yang masih terbatas.

Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses belajar mengajar di kelas satu adalah kemampuan siswa dalam membaca. Pada kenyataannya selama ini siswa yang masuk di kelas satu belum semuanya mampu membaca. Rata-rata 60% sudah mampu membaca, 30% membaca kurang lancar dan 10% belum bisa membaca sama sekali bahkan belum mengenal huruf sama sekali. Hal ini disebabkan oleh faktor kemampuan siswa yang berbeda-beda, orang tua yang kurang mendukung dan siswa tidak seluruhnya berasal dari TK.

Bertumpu pada kenyataan ini, untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa maka guru mengambil langkah yang memungkinkan siswa

1

(16)

lebih tertarik dan aktif yaitu dengan menggunakan media kartu huruf. Selain itu guru merasa perlu meminta peran serta orang tua untuk membimbing siswa di rumah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa banyak sekali macamnya. Dua di antara faktor-faktor tersebut adalah faktor yang berasal dari luar diri pembelajar dan faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar. Faktor yang berasal dari luar diri siswa dapat berupa faktor nonsosial dan faktor dari dalam diri siswa dapat berupa kondisi fisiologis ataupun psikologis, yakni hal-hal yang mendorong aktivitas belajar misalnya, motivasi belajar siswa.

Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah-sekolah selama ini masih menyelenggarakan pendidikan dengan segala keterbatasan yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh ketersediaan dana, serta kemampuan guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang efektif. Dalam PP nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan disebutkan dalam pasal 19 sampai dengan 22 tentang standar proses pendidikan, bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berparti-sipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.2

Adanya keteladanan pendidik, adanya perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran. Berdasarkan standar yang ditetapkan di atas maka proses pembelajaran yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik seharusnya dapat menggunakan metode dan media yang sesuai sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Fungsi khusus media dalam pembelajaran diantaranya untuk membangkitkan minat belajar siswa, menghindari atau mengurangi terjadinya

2

(17)

3

salah komunikasi dan untuk membuat konsep disajikan menjadi konkret sehingga dapat lebih dipahami, dimengerti dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat-tingkat berpikir siswa. Hal ini juga didukung dengan kelebihan memotivasi sebagai media pembelajaran di antaranya dengan menyediakan kartu huruf sebagai media pembelajaran dan memberikan kemudahan umpan balik, memberikan kebebasan pada siswa dalam menentukan topik proses belajar, dapat mengatasi sikap pasif anak didik, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbal, dan menimbulkan persepsi yang sama pada peserta didik tentang materi yang diajarkan.

Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, katamaupun kalimat. Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam pengajaran membaca permulaan. Selain itu kartu huruf juga melatih kreatif siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinginannya. Dengan demikian media ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar membaca siswa sehingga prestasi dan hasil belajar siswa dapat meningkat pula. Untuk itu peneliti melakukan penelitian yang berjudul: “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Kelas I Melalui Media Kartu huruf di MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

(18)

Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Daya ingat siswa yang kurang terhadap materi pelajaran yang disampaikan.

2. Tidak terjadi interaksi yang maksimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru didominasi dengan metode ceramah.

4. Guru tidak menggunakan alat peraga pelajaran yang sesuai dan dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang disampaikan.

5. Proses pembelajaran berpusat pada guru, dan bukan pada siswa. 6. Kurangnya minat dan perhatian siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran yang disajikan guru.

7. Kurangnya upaya guru untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan penelitian ini adalah meningkatkan belajar membaca siswa kelas I dengan menggunakan media Kartu huruf. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat Kota Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah Penelitian

(19)

5

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan keterampilan membaca melalui penggunaan media kartu huruf pada siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Cipuat Tahun Pelajaran 2013/2014

2. Kegunaan Hasil Penelitian

a. Manfaat bagi guru

1). untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran menggunkan kartu huruf.

2). Pertimbangan guru dalam mengajar menggunakan media kartu huruf baik dari segi persiapan mengajar maupun kendala-kendala yang dihadapi.

b. Manfaat bagi siswa

1) untuk meningkatkan kemampuan membaca 2) untuk memotivasi belajar membaca siswa

3) Media Kartu huruf dapat meningkatkan motivasi belajar membaca siswa, mudah menyerap materi, meningkatkan keaktifan siswa dan memberikan suasana belajar baru dalam belajar membaca

c. Manfaat bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah tentang peranan media kartu huruf dalam rangka perbaikan mutu pendidikan.

d. Manfaat bagi pembaca

Dapat dijadikan kajian positif dan penelitian diteliti lebih lanjut. e. Manfaat bagi program penyedia guru bahasa Indonesia

(20)

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Membaca3

1. Pengertian Membaca

Membaca menuru Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Ahmad Susanto adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melinsankan atau hanya dalam hati).4

Dalam Al-Qur‟an surat Al Alaq ayat 1 – 5 juga dijelaskan tentang hakekat membaca





















(1) bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[*], (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

[*] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca. Allah memerintahkan manusia membaca (mempelajari, meneliti, dan sebagainya.) apa saja yang telah Ia ciptakan, baik yang tersurat (qauliyah), yaitu Al-Qur,an, dan ayat-ayat-Nya yang tersirat, maksudnya alam semesta (kauniyah), membaca itu harus dengan nama-Nya, artinya karena Dia dan mengharapkan pertolongan-Nya.5

Membaca adalah alat untuk belajar memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang yang melek huruf untuk memperoleh pengetahuan

3

4

Ahmad, Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group,2012), cet..2, h.83

5

(21)

7

dan pengalaman yang telah disimpan dalam bentuk tulisan. Membaca dapat digunakan untuk memenuhi bebagai tujuan.6

Membaca adalah aktivitas memahami isi bacaan. Berlainan dengan siswa kelas rendah yang belajar membaca dan menulis permulaan hanya bertujuan supaya dapat merangkaikan huruf menjadi kata, kata menjadi kalimat, membaca bagi mahasiswa dan kaum intelektual lainnya bertujuan supaya dapat memahami isi bacaan itu.7

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar dilaksanakan sesuai dengan pembedaan atas kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi. Pelajaran membaca di kelas-kelas awal disebut pelajaran membaca permulaan, sedangkan di kelas-kelas tinggi disebut pelajaran membaca lanjut. Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.8

Membaca adalah salah satu proses kejiwaan yang sangat rumit yang berlangsung pada diri pembaca. Pada dasarnya pembaca merekonstruksi amanat atau isi yang tersurat dan yang tersirat dalam bacaan yang dihadapinya.9

Tujuan membaca permulaan di kelas I adalah agar “Siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat 10. Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk

6

Mujito, Pembinaan Minat Baca, (Jakarta, Universitas Terbuka,2001) Cet.IV h.61

7

Ramlan A, Gani, Mahmudah fitriayah Z.A. Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta, FITK Press, 2011), Cet. II, h. 149.

8

http://hudaita.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-membaca-permulaan-dengan.html

9

M.Silitonga, A.H. Hasan Lubis, dkk. Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatra Utara: Membaca dan Menulis, (Jakarta, Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984), Cet.I h.8

10

(22)

memperoleh keterampilan / kemampuan membaca. Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat.11

2. Kemampuan Membaca Permulaan

Kemampuan membaca dalam arti mengerti dan memahami isi bacaan, dapat dilakukan dengan latihan latihan membaca berupa kalimat yang disertai gambar (pengalaman siswa).

Yang dimaksud dengan kemampuan membaca adalah dapat memahami fungsi dan makna yang dibaca, dengan jalan: mengucapkan bahasa, mengenal bentuk, memahami isi yang dibaca.12

Tahap pemula adalah tahap yang mengubah manusia dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca.13 Pada tahap pemula, anak perlu memperhatikan dua hal: (1) keteraturan bentuk dan (2) pola gabungan huruf. Kemampuan anak untuk memahami akan keteraturan bentuk huruf mempunyai prasyarat yang sifatnya psikologis dan neruologis.14

Kemampuan membaca adalah hasil proses belajar dan pembentukan yang terus menerus. Menurut pendapat para ahli, kemampuan ini bukanlah warisan

11

Sri Nuryati, 1997: 5 http://hudaita.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-membaca-permulaan-dengan.html

12

Soejono Dardjowidjojo. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di Sekoah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguitik Kontrastif, (Jakarta, Bulan Bintang, 1980), Cet.I h. 143.

13

Soejono Dardjowidjojo. Psikolinguistik, (Jakarta, Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 300.

14

(23)

9

biologis turun menurun seperti halnya warna kulit, bentuk rambut, dan ciri-ciri jasmaniah lainnya.15

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca permulaan adalah kesanggupan siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang jelas, benar dan wajar serta memperhatikan tanda baca. Pengajaran membaca permulaan lebih ditekankan pada pengembangan kemampuan dasar membaca. Anak tidak akan dapat memulai membaca bila ia belum menyadari bahwa apa yang telah dapat dia ucapkan bisa dikaitkan dengan corat coret pada secarik kertas.16 Tujuan pengajaran membaca dan menulis adalah agar siswa dapat membaca dan menulis kata-kata dan kalimat sederhana dengan benar dan tepat

Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa kelas I memuat KD: (1) membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal dan intonasi yang tepat; (2) membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal yang tepat. Berdasarkan KD itu maka tujuan membaca permulaan Madrasah Ibtidaiyah kelas I adalah agar siswa mampu membaca nyaring suku kata, kata dan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat.

3. Ciri-Ciri Kemampuan Membaca

Mampu membaca merupakan pengetahuan keterampilan dan kemampuan untuk memaknai lambang-lambang bahasa tulis. Mampu membaca dimiliki oleh seorang secara instinktif atau diturunkan secara genetika. Mampu membaca harus diperoleh melalui pembelajaran dan pembiasaan sendiri mungkin.17

15

M.Silitonga, A.H. Hasan Lubis, dkk. Kemampuan Berbahasa Indonesia Siswa Kelas III SMP Sumatra Utara: Membaca dan Menulis, (Jakarta, Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984), Cet.I h.8

16

Ibid h. 300

(24)

Mengingat demikian kopleknya mampu membaca tentu kita sepakat apabila pengajaran membaca merupakan suatu proses yang rumit dan menuntut kesungguhan dari para orang dewasa (guru) dalam membina dan mengembangkannya. Pengajaran membaca permulaan hendaknya mampu menjadi alat transfomasi dengan guru sebagai pengemudi mengantarkan anak/siswa sampai ditujuan yakni mampu membaca.

4. Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan

Membaca permulaan pada intinya merupakan suatu dari orang-orang dewasa untuk memberikan dan menerampilkan anak pada sejumlah pengetahuan dengan keterampilan khusus dalam rangka mengantarkan anak mencapai mampu membaca bahasa.18

Upaya meningkatkan membaca permulaan tidak terlepas dari tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pengajaran pada khususnya. Upaya pengajaran membaca permulaan pada dasarnya adalah memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan siswa untuk menguasai tehnik-tehnik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik dan benar. Seperti yang di ungkap oleh M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dalam pengajaran membaca tugas kita adalah:

1. Mengajarkan tekhnik membaca, dan

2. Mengajarkan membaca yang sebenarnya, yaitu menangkap pikiran dan perasaan orang lain melalui bahasa tulisan.19

Dalam ungkapan diatas dapat kita ambil simpulan bahwa pembelajaran keterampilan membaca permulaan dititik beratkan pada aspek yang bersifat teknis, seperti ketepan menyuarakan tulisan, lapal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara.

5. Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran Membaca menggunakan Media Benda Kongkret dan Alat Peraga kartu Huruf

18

Ibid, h.27

19

(25)

11

Montesori menciptakan alat-alat belajar yang akrab disekeliling kita. Ia membuat alat-alat belajar seperti perlengkapan bermain. Untuk mengajar anak-anak membaca, ia membuat berbagai macam kartu huruf dari papan kayu atau kertas tebal. Setiap huruf dicetak dari kertas ampelas yang cukup kasar, selain anak-anak membunyikan huruf-huruf tersebut, mereka juga merabanya untuk membentuk kepekaan terhadap tekstur huruf. Kartu kartu berisi kata bergambar yang dikelompokkan ke dalam jenis-jenis kata juga menjadi alat belajar yang menarik bagi anak-anak.20

Selanjutnya, seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikologi anak, Jean Piaget yang hidup antara tahun 1896 sampai tahun 1080, mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan. Tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget terdiri dari : a) Tahap Sensory-motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi

pada usia 0 – 2 tahun.

b) Pada tahap ini mulai terbentuk konsep “kepermanenan Objek” dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. Anak memanipulasi objek dilingkungannya dan mulai membentuk konsep.

c) Tahap Pre-Operasional yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 2 – 7 tahun.

d) Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk menyatakan obyek-obyek dunia. Pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Anak memahami pikiran simbolik, tetapi belum dapat berpikir logis. e) Tahap congkrete-operational yang terjadi pada usia 7-11 tahun. Perbaikan

dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. Anak dapat berpikir logis mengenai benda-benda kongkret.

20

(26)

f) Tahap formal-operasional yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11 – 15 tahun.21

Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Piaget menemukan bahwa penggunaan operasi formal bergantung pada keakraban dengan daerah subyek tertentu. Apabila siswa akrab dengan suatu obyek tertentu, lebih besar kemungkinannya menggunakan operasi formal.

Mengacu pada teori Piaget, pemikiran anak-anak pada usia sekolah dasar masuk dalam tahap pemikiran konkret-operasional (concrete operasional thought), yaitu masa-masa aktivitas mental anak befokus pada objek-objek yang nyata atau pada berbagai kejadian yang pernah dialaminya.22 Begitu pula perkembangan kemampuan membaca dan menulis. Usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu penting bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah pada kelas permulaan jika dalam pembelajaran membaca menggunakan benda kongkrit.

B. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, yakni Medius yang secara harfiahnya berarti “tengah”, „pengantar‟ atau „perantara‟. Dalam bahasa Arab media disebut ‘wasail’ bentuk jama dari ‘wasilah’ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata tengah itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai „perantara‟ (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.23 Dalam Debdiknas tahun 2003 seperti yang dinyatakan oleh Yudhi Munadi bahwa media pembelajaran adalah media pendidikan secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang dirumuskan. Media pembelajaran dapat difahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan

21

Muhibbinsyah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung, PT.Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16, h. 66.

22

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. II, h. 104

23

(27)

13

pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efesien dan efektif. 24

Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan di dengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan alat-alat ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih mantap, hidup dan interaksinya bersifat banyak arah. Seperti yang dikemukakan oleh Rossi dan Breidle dalam bukunya Wina Sanjaya mengutip bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya.25 Sedangkan menurut Gerlach pada buku Wina Sanjaya secara umum media itu meliputi orang, bahkan peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.26 Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Dari beberapa pendapat diatas tentang pengertian media dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan sempurna, (2) Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar, (3) Adapun yang disampaikan oleh guru mesti menggunakan media, paling tidak yang digunakan adalah media verbal yaitu berupa kata-kata yang diucapkannya dihadapan siswa, (4) Segala sesuatu yang terdapat dilingkungan sekolah, baik berupa manusia ataupun bukan manusia yang pada permulaannya tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar

24

Yudhi Munadi. Media Pembelajaran. Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta, Gaung Persada, 2012), Cet. IV, h. 9.

25

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta, Kencana, 2012), Cet. IX, h. 163.

26

(28)

setelah dirancang dan dipakai dalam kegiatan tersebut. Lingkungan itu berstatus media sebagai alat perangsang belajar.

Berbagai pendapat mengenai manfaat dari media pembelajaran diantaranya adalah menurut pendapat Wina Sanjaya dalam bukunya mengemukakan manfaat media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan untuk: (1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu, (2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu, (3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.27

C. Alat Peraga Kartu Huruf

Alat adalah sarana yang sangat di perlukan dalam menunjang keberhasilan proses belajar-mengajar. Alat Peraga menurut Depdiknas tahun 2003 adalah benda/alat yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip/prosedur tertentu agar tampak lebih nyata /kongkret. Jadi Alat Peraga adalah sarana yang digunakan oleh guru untuk menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas agar pembelajaran tampak lebih nyata /kongkret sehingga siswa lebih mengerti.

Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu berseri tersebut dapat berupa kartu bergambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan menggunakan kartu-kartu huruf, Kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata .Siswa diajak menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan benda-benda kongkret yang ditemukannya. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah pada keterampilan mengeja suatu kata.

D. Penerapan Media Alat Peraga Kartu Huruf di Kelas

Rose and Roe, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu-kartu berseri tersebut dapat berupa Kartu-kartu bergambar, Kartu-kartu huruf, Kartu-kartu kata,

27

(29)

15

maupun kartu kalimat. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Siswa diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata.28

Langkah langkah menggunakan media alat peraga kartu huruf dalam pembelajaran membaca siswa di kelas 1 adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan benda kongkret yang ada di sekitar siswa untuk dijadikan sumber belajar siswa dalam membaca.

2. Menghubungkan antara materi membaca dengan benda-benda kongkret yang ada di lingkungan sekitar siswa.

3. Siswa menyusun kartu huruf berdasarkan nama-nama benda-benda kongkret yang ditemukannya sehingga membentuk kata dan kalimat.

4. Siswa membaca atau mengeja kata-kata atau kalimat yang telah ditemukannya.

E. Penelitian yang Relevan

Siti Rohmah dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas I Madrasah Ibtidaiyah Ath-Thahiriyah Gunung Bunder I Pamijahan Bogor menunjukan bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan keterampilan membaca permulaan dalam pelajaran Bahasa Indonesia yang ditandai dengan meningkatna ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus. Siklus I mean 67,48%, dan yang mencapai nilai KKM (76%), Siklus II mean 82,24%, dan (100%), siswa mencapai nilai KKM. Dalam hal ini siswa terbiasa belajar berkelopok dan belajar menggunakan media gambar.29

28

Rose and Roe, 1990 dalam http: //mbahbrata-edu.blogspot.com.

29

(30)

Marfuah dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas I MI Aulia Situ Ilir Cibungbulang Bogor Tahun Ajaran 2012/2013, ditunjukan dengan nilai rata-rata hasil observasi terhadap keaktifan siswa pda pratindakan 3,43, pada siklus I sebesar 4 dan pada siklus II sebesar 4,71. Rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa pada pratindakan 58,62, dengan tingkat ketuntasan klasikal 51, 42%, pada siklus I nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa 72 dengan tingkat ketuntasan klasikal 82,85%, pada siklus II nilai rata-rata keterampilan membaca permulaan siswa 77 dengan tingkat ketuntasan klasikal 88,57% .30

Entat Suryati, dalam judul skripnyanya Efektifitas Penggunaan Alat Peraga Kartu Huruf Dalam Meningkatkan Kepampuan Menulis Al Qur‟an, menunjukan bahwa tingkat kemampuan anak kelas V SDN 02 Sukasari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi dalam menulis Al Quran setelah menggunakan alat perga kartu huruf mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ketepatan siswa menulis al-Quran sebesar 12.20 yaitu dari 72.62 menjadi 84.82 dan kenaikan nilai rata-rata keseluruhnya sebesar 4.18 yakni dari 77.07 poin yakni dari 74.86 menjadi 84.64 hal ini ditunjang pula dengan data bahwa semua siswa tuntas dalam belajar menulis Al-Quran dengan nilai yang melampaui KKM = 70.31

Berdasarkan dari beberapa penelitian diatas, dengan menggunakan media kongkret dan alat peraga kartu huruf dalam membaca membuktikan bahwa aktivitas siswa, pemahaman materi dan hasil belajar siswa meningkat. Oleh karena itu, media kongkret dan alat peraga kartu huruf sangat tepat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu untuk meningkatkan keterampilan membaca pada kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan.

30

Marfuah, Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Dengan Media Gambar

Pada Siswa Kelas I MI Aulia Situ Ilir Cibungbulang Bogor Tahun Ajaran

2012/2013,(Jakarta,FITK UIN,2012) h.63

31

Entat Suryati, dalam judul skripnyanya Efektifitas Penggunaan Alat Peraga Kartu

(31)

17

F. Kerangka Berpikir

Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan masih rendah, hal ini disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan guru belum menggunakan media yang menarik perhatian siswa sehingga ssiwa pasif dan hanya menerima apa yang diberikan guru.

Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan adalah melalui penerapan media kongkret berupa kartu huruf, karena media tersebut memiliki beberapa keuntungan yaitu berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Dengan penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran bahasa Indonesia (membaca permulaan) kemampuan membaca permulaan siswa MI. Al Huda Sakti Ciputat Tangerang Selatan dapat meningkat.

Berikut ini merupakan bagan yang menjadi kerangka berfikir pada penelitian tindakan kelas, sebagai berikut :

Bagan 2.1: Kerangka berpikir tindakan kelas

Maksudnya adalah siswa sebagai objek yang akan diberi pelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca permulaan, guru menggunakan kartu huruf sebagai media untuk menjelaskan kepada siswa cara membaca yang efektif hingga memiliki hasil yang sangat memuaskan karena dengan menggunakan kartu huruf tersebut terdapat keunggulan yaitu lebih efisien, lebih efektif dan mudah dimengerti. Guru melaksanakan tes pada setiap akhir siklus yang diadakan.

Siswa Lebih Efisien

Pembelajaran Bahasa Menggunakan Kartu Huruf Hasil Belajar Siswa Lebih Efektif Lebih Mudah Dimengerti Tes Tertulis Setiap

(32)

G. Hipotesis Tindakan

(33)

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas I MI Al Huda Sakti Ciputat yang beralamat di Jl. Otista No 1 RT.003/11 Sasak Tinggi Kelurahan Ciputat kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.

b. Waktu Penelitian

[image:33.595.104.523.87.677.2]

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2014. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam rangka penelitian ini meliputi : (1) persiapan penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) penyelesaian penelitian dan penyusunan laporan. Untuk lebih jelasnya disampaikan jadwal kegiatan penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian N

o Kegiatan

Bulan

Mei 2014 April 2014 Juni 2014 Juli 2014

Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survey

2 Penyempurnaan seminar prosposal

3 Perijinan

4 Pelaksanaan penelitian siklus I

5 Pelaksanaan penelitian siklus II

6

Penyelesaian dan penyusunan laporan

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

(34)

memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Metode penelitian kelas ini dilakukan pada pembelajaran membaca dengan menggunakan media kartu huruf guna meningkatkan belajar membaca siswa dengan pokok bahasan membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan beberapa siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, diantaranya:

a. Perencanaan (Planning). b. Tindakan (Acting)

c. Pengamatan (Observation)

d. Refleksi (Reflecting)

Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak. Sedangkan penelitian akan diakhiri atau dihentikan dengan kriteria sebagai berikut :

1). Hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai rencana dan siswa memperlihatkan motivasi yang tinggi dalam belajar membaca.

3). Tes yang diberikan pada setiap akhir siklus 60% dari jumlah siswa mendapatkan skor ≥ nilai rata-rata tes keseluruhan siswa.

(35)

21

SIKLUS I SIKLUS II

[image:35.595.106.524.112.556.2]

\

Gambar 3.1: Diagram Desain Penelitian Catatan:

Apabila permasalahan belum terselesaikan dilanjutkan ke siklus selanjutnya

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dimaksud mengarah pada objek yang menjadikan sasaran penelitian ini, subjek penelitian ini adalah siswa kelas I MI. Al Huda Sakti Ciputat tahun pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah 22 siswa dan guru yang mengajar kelas I yaitu ibu Supriyatinah, Penelitian ini bersifat kolaboratif, maka selain peneliti juga melibatkan guru kelas sebagai kolaborator.

Refleksi II Permasalahan

Kurangnya minat membaca

siswa

Perencanaan tindakan 1

Pelaksanaan tindakan 1

Pengamatan/ pengumpulan data

Refleksi 1

Permasalaha n baru hasil Refleksi I

Perencanaan tindakan II

Pelaksanaan tindakan II

(36)

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu seorang guru, guru ini adalah guru Kelas I yang bertindak sebagai observer (pengamat).

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap penelitian ini dimulai dengan tahap prapenelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus 1, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus 1 penelitian akan dilanjutkan dengan siklus 2 dan seterusnya.

[image:36.595.104.522.144.754.2]

Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Pendahuluan

1 Observasi ke MI. Al Huda Sakti Ciputat 2 Membuat instrumen penelitian

3 Mempersiapkan media Kartu huruf 4 Wawancara terhadap guru Kelas I 5 Menentukan kelas subjek penelitian

6 Memberi angket motivasi belajar membaca pada kelas subjek penelitian untuk mengetahui skor motivasi belajar awal

7 Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian

(37)
[image:37.595.108.524.122.753.2]

23

Tabel 3.3

Tahap Penelitian Siklus I

S

IKL

US I

Tahap Perencanaan

1. Menyiapkan kelas tempat penelitian (kelas I MI All Huda)

2.Membuat rencana pengajaran

3.Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 4.Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan

5.Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya

6.Menyiapkan soal latihan dan PR pada setiap pertemuan 7.Menyiapkan soal akhir siklus

8.Menyiapkan alat dokumentasi

Tahap Pelaksanaan

1. Menyampaikan langkah-langkah menggunakan media Kartu huruf pada siswa

2.Guru mempelajari materi statistika yang meliputi: pengertian-pengertian dasar statistika, penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram

3.Guru membimbing siswa mempelajari materi melalui media Kartu huruf

4.Mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam media Kartu huruf 5.Memberikan soal latihan dan PR

(38)

Tahap Observasi

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran.

Refleksi

[image:38.595.107.522.103.747.2]

Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus 1 yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.

Tabel 3.4

Tahap Penelitian Siklus II

S

IKL

US II

Tahap Perencanaan

1.Menyiapkan media dan alat-alat (seperti kertas karton, Alat tulis dan keperluan lainnya dalam penelitian)

2.Menyiapkan kelas tempat penelitian (Kelas I) 3.Membuat rencana pengajaran

4.Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 5.Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan

6.Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya

7.Menyiapkan soal latihan dan PR pada setiap pertemuan 8.Menyiapkan soal akhir siklus

(39)

25

Tahap Pelaksanaan

1.Memberikan pengarahan bagi siswa yang masih kesulitan menggunakan media Kartu huruf

2.Guru mempelajari materi statistika yang meliputi: mean, median, modus dan kuartil untuk data tunggal dan kelompok

3.Guru membimbing siswa mempelajari materi melalui media Kartu huruf

4.Mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam media Kartu huruf 5.Memberikan soal latihan dan PR

6.Penilaian hasil tes siklus 2 7.Mewawancarai guru dan siswa 8.Dokumentasi

Tahap Observasi

Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan.

Refleksi

Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus 2.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

(40)

G. Data dan Sumber data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif

a. Data kualitatif: hasil observasi proses pembelajaran, catatan lapangan, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, hasil keterampilan membaca siswa, hasil antuasias siswa terhadap media Kartu huruf, hasil dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran).

b. Data kuantitatif: nilai raport siswa, nilai tes akhir siklus dan nilai ulangan harian siswa.

Sumber data : sumber data dalam penelitian ini adalah guru, siswa dan peneliti.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu tes dan non-tes. Untuk tes digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa sehingga dapat mengukur keterampilan membaca siswa. Sedangkan untuk nontes instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, angket, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.

Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran pemanfaatan media Kartu huruf. Catatan lapangan digunakan untuk melihat kejadian-kejadian penting dalam proses pembelajaran pemanfaatan media Kartu huruf. Angket dan wawancara digunakan untuk melihat motivasi dan persepsi siswa terhadap pemanfaatan media Kartu huruf dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

I. Teknik Pengumpulan Data

(41)

27

penelitian pengumpulan data juga dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa terhadap pembelajaran membaca dengan menggunakan media kartu huruf. Hasil setiap pengamatan didiskusikan oleh peneliti bersama guru kolaborator pada saat menganalisis data untuk membuat tindakan pada siklus berikutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi

Untuk memperoleh data yang valid, yaitu yang objektif, sahih dan handal dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi dan Saturasi, diantaranya:

a. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Untuk memperoleh informasi tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi siswa, dan memeriksa catatan siswa.

b. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi tentang hal yang sama. Untuk memperoleh tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes siswa, mengadakan wawancara dengan guru dan melihat hasil observasi guru mitra.

c. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul, baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

d. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data

Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis data yang sudah terkumpul. Data yang sudah terkumpul berupa hasil wawancara, hasil skor motivasi belajar, hasil observasi, hasil tes siswa dan catatan lapangan. Semua data di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

(42)

terjadinya peningkatan keterampilan membaca yang terlihat dari hasil pengamatan telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai rencana dan siswa memperlihatkan keterampilan membaca yang tinggi dalam belajar membaca dan skor keterampilan membaca menunjukkan angka yang signifikan serta hasil tes menunjukkan 60% dari jumlah siswa kelas subjek penelitian mendapatkan nilai ≥ nilai rata-rata tes keseluruhan.

Data di peroleh dari hasil observasi peneliti kemudian di rangkum. Data ini di pakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan teks bacaan.

[image:42.595.102.529.113.650.2]

Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan teks bacaan melalui media kartu huruf menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5

Skala penilaian keterampilan membaca

No Keterampilan Membaca yang diamati Sekala Penilaian

1 Intonasi 1-100

2 Artikulasi 1-100

3 Volume 1-100

4 Jeda 1-100

Skala Penilaian :

10 – 50 = Kurang mampu 51 – 70 = Cukup mampu 71 – 100 = Sangat mampu/baik

Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teks bacaan dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah:

(43)

29

L. Rekapitulasi data

Data-data hasil penelitian dapat dilakukan analisis dengan menggunakan Nilai

Gain. Nilai Gain adalah selisih antara nilai postest dengan nilai pretest, dan nilai ini menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Nilai Gain tersebut dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Dengan kategori :

N-Gain rendah = N-Gain < 0,30

N-Gain sedang = 0,30 < N-Gain < 0,70

N-Gain tinggi = N-Gain > 0,70

Keterangan : Skor ideal = 100

M. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama (siklus 1) selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan motivasi belajar membaca maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.

(44)

30

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah

1. Sejarah Singkat Madrasah

Madrasah Ibtidaiyah Al Huda Sakti yang berdiri pada Tahun 1972 di bawah naungan Yayasan Surya Sakti dengan luas tanah 900m2 dengan luas bangunan 500m2 yang dihibahkan oleh seorang warga setempat Bapak H. Guswar Burhanudin, yang pada saat itu sebagai pengurus harian sekaligus sebagai pendiri Yayasan Surya Sakti ditunjuk sebagai ketua Bapak H. Guswar Burhanudin (pengusaha), Sekretaris Bapak H. A. Sallah Taufah (guru), Bendahara Bapak Ali Jenggot (pedagang), anggota Bapak H. Saman (lurah) dan Bapak H. Dudung (mandor Desa) walaupun pada saat awal berdirinya.

Madrasah ini hanya berdindingkan bambu dan belum berlantaikan keramik seperti sekarang ini, dimana sejak berdirinya sampai saat ini mayoritas para siswanya yang berangkat ke Madrasah ini menempuhnya dengan berjalan kaki. Seiring dengan kemajuan jaman Madrasah ini diapit dengan jalan raya dari arah Bogor ke Jakarta, dari Jakarta ke Tangerang dan sebaliknya, bahkan sekarang ini disebelah Utara Madrasah terdapat pasar tradisonal Cimanggis, sebelah Selatan sudah dibangun rumah sakit Islam Sari Asih, sebelah Timur Madrasah sudah terdapat sekolah elit Menara Harapan School dan disebelah Baratnya sudah terdapat sekolah Islam Asy Syukro. Lokasi memang sangat strategis karena Madrasah ini dapat ditempuh dengan bebagai arah.

Namun demikian Madrasah tersebut masih bertahan untuk tetap berdiri di lingkungan masyarakat sekitar karena begitu besar kepercayaan masyarakat terhadap Madrasah Ibtidaiyah Al Huda Sakti. Dapat dilihat dari keadaan data yang kami peroleh.

(45)

31

PROFIL MADRASAH

I. MADRASAH

1. Nama Madrasah : MI. AL HUDA SAKTI CIPUTAT 2. NSS : 111236740015

3. Status : DIAKUI 4. Tahun Berdiri : 1971

5. Alamat : Jl. Otista Raya Sasak Tinggi Ciputat 6. Kelurahan : Ciputat

7. Kecamatan : Ciputat

8. Kota : Tangerang Selatan 9. Propinsi : Banten

10. Nilai Akreditasi : 70 11. Jumlah Rombel/Kelas : 6 12. Luas tanah seluruhnya : 900 m2 13. Luas bangunan : 500 m2 14. Luas kebun/halaman : 400 m2

15. Status tanah : Milik Yayasan

II. KEPALA SEKOLAH

1. Nama : Dra. Khairunisa 2. NIP : ----

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tempat, Tgl. Lahir : Bagan Siapi-api, 12/02/1963 5. Pangkat / Gol : ---

6. Pendidikan Terakhir : S1

7. Alamat Rumah : Jl Depag Gg.Mushollah Darusalam Kedaung

Pamulang

III. VISI DAN MISI SEKOLAH

a) Visi:

(46)

b) Misi

1) Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga, Madrasah dan lingkungan 2) Meningkatkan keta‟atan dalam beribadah sesuai ajaran agama.

3) Meningkatkan mutu akademik dan non akademik.

4) Meraih prestasi yang terbaik minimal di tingkat kecamatan secara jujur dan sehat.

5) Meningkatkan budaya tertib, sopan dan bertanggungjawab.

IV. STRUKTUR PENGURUS MI. AL HUDA SAKTI CIPUTAT

(47)

33

V. KEADAAN SISWA :

Kelas

2011/2012 2012/2013 2013/2014

L P Jml Jml

Kls L P Jml

Jml

Kls L P Jml

Jml Kls I 7 11 18 1 6 7 13 1 10 12 22 1 II 10 11 21 1 7 11 18 1 6 7 13 1 III 10 11 21 1 10 11 21 1 7 11 18 1 IV 9 13 22 1 10 11 21 1 10 11 21 1 V 10 11 21 1 9 13 22 1 10 11 21 1 VI 9 12 21 1 10 11 21 1 9 13 22 1 Jml 55 69 124 6 52 64 116 6 52 65 117 6 L = Laki-laki P = Perempuan

VI. PRESTASI SISWA

2. Angka Mengulang Kelas

Tahun Pelajaran

K e l a s

Jumlah

I II III IV V VI

2011/2012 0 0 0 0 0 0

2012/2013 0 0 0 0 0 0

2013/2014 2 3 0 0 0 0 5

3. Angka Lulusan yang Melanjutkan ke SLTP

Tahun Pelajaran Jumlah Lulusan Jumlah Melanjutkan

2011/2012 21 21

2012/2013 21 21

2013/2014 22 22

4. Peningkatan hasil Belajar

No. Mata Pelajaran

Nilai Rata-rata Hasil Ujian Dalam Tahun Pelajaran

2012/2013 2012/2013 2012/2013 2012/2013

1 Qurdits 80.00 80.00 80.00 80.00

2 Akidah Akhlak 75.00 80.00 82.00 86.00

3 SKI 70.00 70.00 70.00 70.00

4 Fikih 75.00 74.00 75.00 86.00

5 Bahasa Arab 70.00 75.00 70.00 80.00

(48)

No. Mata Pelajaran

Nilai Rata-rata Hasil Ujian Dalam Tahun Pelajaran

2012/2013 2012/2013 2012/2013 2012/2013 7 Bahasa Indonesia 80.00 75.00 75.00 80.00

8 IPA 85.00 80.00 85.00 85.00

9 IPS 70.00 70.00 72.00 70.00

10 PPKn 80.00 82.00 80.00 85.00

VII. KEADAAN GURU

No. Nama / NIP Jabatan Mengajar

Kelas Ket

1 Dra. Khairunisa Ka. Madrasah 4,5,6

2 Wahyudin Waka. Madrasah 1,4,5,6,

3 Sabar ImanSantoso, SPd Wakel VI 4,5,6

4 Nuryati, Sag. Wakel V 4,5,6

5 Aryani, SPd Wakel IV 4,5,6

6 Lini Dalita, SPd. Wakel III 3

7 Hj. Zakiyah Wakel II 2

8 Supriyatinah, SPd.I Wakel I 1

VIII. KONDISI ORANG TUA SISWA

1. Pekerjaan Orang Tua Siswa Pegawai

Negeri

TNI/ Polri

Karyawan

Swasta Petani

Peda-gang Nelayan Lain-lain

Jumlah 4 1 80 2 30 -

% 3% 1% 63% 2% 24%

2. Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa

Tidak

Sekolah SD SLTP SLTA S 1 S 2 S 3 Lain-lain

Jumlah 0 12 20 80 5 0 0

% 0

9% 16% 63% 4% 0 0

3. Pendapatan Orang Tua Siswa per Tahun (dalam jutaan rupiah) < 2,5 2,6 - 5 5,1 - 7,5 7,6 - 10 10,1 -

12,5 12,6 - 15 > 15

Jumlah 5 97 15

(49)

35

IX. PRASARANA SEKOLAH

1. Jenis Sarana Yang Dimiliki Sekolah

No. Jenis

Keberadaan

Luas (m2)

Fungsi Ada Tidak

Ada Ya Tidak

1 Ruang Kepala Sekolah √ 4 √

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah √ 4

3 Ruang Guru √ 21 √

4 Ruang Layanan Bimbingan dan

Konseling √ 14

5 Ruang Tamu √ 21 √

6 Ruang UKS √ 14 √

7 Ruang Perpustakaan √ 14

8 Ruang Media dan Alat Bantu PBM √ 12

9 Ruang Penjaga Sekolah √ 6 √

10 Ruang / Pos Keamanan

11 Aula / Gedung serba guna √ 42 √

12 Gudang √ 5 √

13 Kantin Sekolah √ 5 √

14 Halaman Sekolah √ 70 √

2. Ruang Kelas

Kondisi Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas

Baik 3

Rusak Ringan 2

Rusak Berat 1

Total 6

3. Ruang Komputer

a. Luas : 12 m2 b. Jumlah Komputer : 4 unit c. LCD Projektor : 1 unit d. AC : 1 unit

(50)

f. Kepemilikan : Milik Madrasah g. Jumlah Instruktur : 2 orang

4. WC dan Kamar Mandi

Peruntukan

Keberadaan

Luas

(m2) Jumlah

Kondisi

Ada Tidak Baik Tidak

baik Kepala Sekolah/ Guru/

Karyawan Laki-laki √ 2x1,5 1 √

Kepala Sekolah/ Guru/

Karyawan Perempuan √ 2x1,5 1 √

Siswa Laki-laki √ 2x1 1 √

Siswa Perempuan √ 2x1 1 √

5. Prasarana

Jenis Keberadaan Berfungsi

Ya Tidak Ya Tidak

Instalasi Air √ √

Jaringan Listrik √ √

Jaringan Telepon √ √

Internet √

Akses Jalan √ √

6. Sarana lain yang dimiliki sekolah

a) Komputer Administrator (2 unit) b) VCD Player (2 unit)

X. ALAT BANTU AJAR

No. Alat Jumlah Tahun

Pengadaan

Kondisi Baik Rusak

1 Globe 2 2010 √

2 Kit IPA 1 2010 √

3 Kit Matematika 1 2010 √

4 Kartu Huruf 1 2010 √

(51)

37

Tahun Pelajaran Pemerintah (Rp)

Orang Tua (Rp)

Jumlah (Rp) 2011/2012 59100000 15.000.000 74.100.000

2012/2013 59100000 15.000.000 74.100.000

2013/2014 450400000 15.000.000 65.400.000

XII. DENAH MADRASAH

Bagan 4.2: Denah Madrasah

(52)

XIII. POTENSI DI LINGKUNGAN SEKOLAH (UNTUK MENDUKUNG

PROGRAM SEKOLAH)

a. Geografis sangat mendukung perkembangan pendidikan antara lain : - Kanan Kiri Jalan raya memudahkan transportasi

- dekat dengan pemukiman warga hingga dapat di tempuh dengan berjalan kaki

- Dekat dengan Puskesmas dan RS Sari Asih memudahkan untuk akses kesehatan.

b. Peran wali murid melalui pendaftaran siswa Kelas I selalu andil dalam pendanaan walau dalam batas tertentu.

XIV. SUSUNAN PENGURUS KOMITE SEKOLAH

Ketua : Marsad Sobari Wakil Ketua : Supoyo

(53)

39

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian pembelajaran Membaca dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media Kartu huruf untuk siswa kelas MI. Al Huda Sakti Ciputat, peneliti melakukan dua kali siklus penelitian tindakan dalam kelas dengan pengisian angket pada tahap akhir penelitian sebagai bentuk penilaian para siswa terhadap pembelajaran membaca menggunakan media kartu huruf. Dua kali tindakan penelitian ini dilakukan karena pada siklus I penelitian belum didapatkan hasil yang memuaskan, sehingga dilakukan tindakan penelitian kembali dengan materi pembelajaran yang berbeda dan disebut sebagai siklus II.

[image:53.595.106.521.294.730.2]

Berikut adalah hasil gambaran awal sebelum pelaksanaan siklus I dan 2: Tabel 4.1: Observasi Awal Antusias Siswa

No Instrumen Observasi Akhir Jumlah Siswa Prosentase

1 Sangat Antusias 2 9,1%

2 Sedang 3 13,6%

3 Biasa Saja 4 18,2%

4 Tidak Antusias 13 59,1%

22 100%

Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti pada gambar 4.1 berikut ini:

Gambar 4.1: Grafik Antusias siswa terhadap mata Bahasa Indonesia

0.0% 20.0% 40.0% 60.0%

9.1% 13.6% 18.2%

59.1%

Observasi Awal Antusias Siswa

Sangat Antusias

Sedang

Biasa Saja

(54)

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas diperoleh persepsi akhir siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2: Observasi Akhir Antusias Siswa

No Instrumen Observasi Akhir Jumlah Siswa Prosentase

1 Sangat Antusias 14 63,6%

2 Sedang 4 18,2%

3 Biasa Saja 3 13,6%

4 Tidak Antusias 1 4,5%

22 100%

[image:54.595.104.527.174.551.2]

Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti pada gambar 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2: Gambaran Akhir Antusias Siswa

1. Data Awal Observasi

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas I di MI Al Huda Sakti Ciputat Kota Tangerang Selatan. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan jumlah siswa 22 siswa putra dan putri. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi post tes I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

0.0% 50.0% 100.0%

63.6%

18.2%

13.6%

4.5%

Instrumen Observasi Akhir

Sangat Antusias

Sedang

Biasa Saja

(55)

41

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

[image:55.595.105.522.158.656.2]

Sebelum dilakukan tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti menganalisa penyebab-penyebab apa saja yang menyebabkan rendahnya nilai rata-rata hasil belajar membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I di MI Al Huda Sakti Ciputat Kota Tangerang Selatan. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan menganalisis hasil belajar yang sudah dicapai siswa sebelumnya diantaranya nilai rata-rata evaluasi kesatu pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. seperti ditunjukkan pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3:

Rekapitulasi hasil belajar keterampilan membaca pada siswa kelas I di MI Al Huda Sakti Ciputat Kota Tangerang Selatan pada semester ganjil Tahun Pelajaran

2013/2014.

No Rata-rata nilai Rata-rata

nilai KKM

Evaluasi 1 Evaluasi 2

1 60,5 64 62,25 70

Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.3: Grafik Nilai Awal Siswa

Adapun metoda yang digunakan peneliti sebelum tindakan kelas adalah model pembelajaran dengan mengunakan media kartu huruf. Dikarenakan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, maka

40 60 80

Evaluasi 1

Evaluasi 2

Rata-rata nilai

KKM 60.5 64

62.25 70

(56)

sebagai data awal adalah nilai rata-rata evaluasi siswa ke satu pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan data yang diperoleh siswa pada ulangan kesatu, nilai rata-rata Bahasa Indonesia sangat rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah di tentukan sekolah. Selain motivasi belajar yang kurang, siswa juga kesulitan untuk membaca pada pelajaran Bahasa Indonesia , karena sebelumnya hanya diajarkan dengan pengenalan huruf hanya berupa tulisan saja tidak mengunakan media kartu yang disiapkan oleh guru

Gambar

Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian
Gambar 3.1: Diagram Desain Penelitian
Tabel 3.2 Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan
Tabel 3.3 Tahap Penelitian Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

kemampuan membaca permulaan pada anak melalui media kartu huruf.. Tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Nyaring Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa

Budinuryanta, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta, Universitas Terbuka.,2008) h.. Membaca merupakan salah satu keterampilan penting dan paling efektif untuk

Penerapan metode bermain kartu huruf hijaiyah untuk meningkatkan keterampilan membaca Al- Qur’an dasar anak usia dini. Kartu huruf merupakan media yang termasuk pada jenis

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA BIG BOOK TEMA 8 PERISTIWA ALAM KELAS IB MI MUHAMMADIYAH KEDUNG JAMPANG SKRIPSI Diajukan untuk

Bagi peserta didik Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan media big book ini dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada tema 8 peristiwa