• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE SPEED READING PADA SISWA KELAS V MI AL- Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Metode Speed Reading Pada Siswa Kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE SPEED READING PADA SISWA KELAS V MI AL- Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Metode Speed Reading Pada Siswa Kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

METODE SPEED READING PADA SISWA KELAS V MI

AL-HIDAYAH NGADIROJO AMPEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :

ROOSMAWARNI ISMI F

NIM: A54C090023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE

SPEED READING PADA SISWA KELAS V MI AL-HIDAYAH NGADIROJO AMPEL

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Disusun oleh:

(3)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE

SPEED READING PADA SISWA KELAS V MI AL-HIDAYAH NGADIROJO AMPEL

BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Roosmawarni Ismi F

A54C090023, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 62 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca melalui metode Speed Reading pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Ngadirojo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei-Agustus 2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan alat pengumpulan data meliputi butir soal tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Speed Reading dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel tahun pelajaran 2012/2013. Indikator peningkatan kemampuan membaca ini ditunjukkan dengan kenaikan rata-rata kemampuan membaca, yaitu pada pra siklus = 68,4 kpm; pada siklus I = 81,4; dan pada siklus II = 106,7 kpm. Oleh karena itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan ataupun rujukan bagi guru yang menghadapi persoalan dalam pembelajaran membaca cepat. Hal ini dikarenakan penelitian ini telah terbukti mempunyai pengaruh positif, yakni dengan meningkatnya kemampuan membaca bagi siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel.

(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil tes praktek ketrampilan membaca pada siswa kelas V Madarasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Ngadirojo Ampel, masih banyak yang nilainya belum mencapai kriteria ketuntasan belajar. Hasil belajar siswa menunjukkan masih jauh dari harapan. Siswa yang tuntas belajar ( T ) sebanyak 5 orang atau sebesar 41,67%. Siswa yang belum tuntas belajar ( BT ) sebanyak 7 orang atau sebesar 58,33%. Siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) dikatakan tuntas belajar dalam kompetensi dasar membaca cepat apabila mampu membaca secara efektif dengan kecepatan minimal 75 kata permenit (kpm). Hal ini berarti 41,67% siswa tersebut belum mampu membaca dengan kecepatan minimal 75 kpm.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca dengan Metode Speed Reading pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Pembatasan Masalah

a. Subjek penelitian

Siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Ngadirojo Ampel tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 12 orang terdiri dari 6 laki-laki dan 6 perempuan. b. Objek penelitian

Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kompetensi membaca dengan menggunakan metode Speed Reading.

C. Perumusan Masalah

Apakah metode Speed Reading dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Ngadirojo Ampel tahun pelajaran 2012/2013?

D. Tujuan Penelitian

(5)

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis, untuk mengembangkan teori pembelajaran ketrampilan membaca cepat.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membaca melalui metode Speed Reading pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Tahun Pelajaran 2012/2013.

b. Manfaat bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran membaca.

c. Manfaat bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah.

LANDASAN TEORI

A.Kajian Teori

1. Keterampilan Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang sangat kompleks yang mencakup aktifitas fisik dan mental untuk mengenal dan memahami makna dari suatu simbol atau tulisan. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian tubuh khususnya mata beraktifitas dalam kegiatan membaca. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian pikiran khususnya persepsi yaitu kemampuan untuk menafsirkan apa yang dilihat sebagai simbol atau kata dan ingatan terlibat di dalam kegiatan ini.

Beberapa hal yang tercakup dalam pengertian membaca yaitu: membaca merupakan suatu proses, strategis dan interaktif. Membaca merupakan suatu proses maksudnya adalah informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peran utama dalam membentuk makna. Strategis maksudnya membaca yang efektif menggunakan berbagai strategi yang sesuai dengan teks yang dibaca. Interaktif maksudnya keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks.

2. Tujuan Membaca

Menurut Anderson dalam Tarigan (2008:10) tujuan membaca antara lain: a. Membaca untuk memperoleh perincian perincian atau fakta-fakta (reading for

detail or facts).

(6)

c. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for

sequence or organization).

d. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference). e. Membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify

f. Membaca untuk mengevaluasi (reading to evaluate).

g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to

compare or contrast).

Selanjutnya, Nurhadi dalam Pandawa, dkk. (2009:5) menyebutkaan bahwa tujuan membaca secara khusus antara lain:

a. Untuk mendapatkan informasi faktual,

b. Untuk memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus dan problematis, c. Untuk memberi penilaian terhadap karya tulis seseorang,

d. Untuk memperoleh kenikmatan emosi, dan e. Untuk mengisi waktu luang.

Sebaliknya, secara umum tujuan membaca antara lain: a. Untuk mendapatkan informasi,

b. Untuk memperoleh pemahaman, dan c. Untuk memperoleh kesenangan.

3. Manfaat Membaca

Menurut Slamet (2009:69), kegiatan membaca mendatangkan berbagai manfaat, antara lain:

a. Memperoleh banyak pengalaman hidup.

b. Memperoleh pengetahuan umum dan berbagi informasi tertentu yang bermanfaat. c. Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu

bangsa.

d. Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir didunia.

e. Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan pikir, meningkatkan taraf hidup dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa. f. Dapat memecahkan berbagi masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang

(7)

g. Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan, istilah, dan lain-lain yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.

h. Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantab setiap eksistensi dan lain-lain.

4. Aspek-Aspek Keterampilan Membaca

Dengan perkataan lain, menurut Broughton (et al) (dalam Tarigan, 2008:11) keterampilan membaca mencakup tiga komponen yaitu :

a. Keterampilan A, mencakup pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca; b. Keterampilan B, mencakup korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan

unsur-unsur linguistik yang formal;

c. Hubungan lebih lanjut dari keterampilan A dan B dengan makna atau meaning.

5. Metode Speed Reading

Speed reading merupakan salah satu metode membaca yang diperlukan untuk

dapat membaca cepat sekaligus memahaminya (Muhammad Noer, 2010:5). Teknik dasar membaca cepat menurut Muhammad Noer (2010:46), antara lain sebagai berikut:

a. Mengenali Kata dengan Cepat b. Membaca Kelompok Kata c. Melatih Irama Pergerakan Mata

6. Hambatan Membaca Cepat

Warseno dan Kumorojati (2011:41) menjelaskan ada beberapa hal yang menghambat kecepatan baca seseorang. Hambatan tersebut antara lain:

a. Sulit konsentrasi b. Rendahnya motivasi.

c. Khawatir tidak bisa memahami bahan bacaan.

7. Dasar-dasar Membaca Cepat

Dasar-dasar membaca yang perlu dipahami oleh pembaca agar memiliki kemampuan membaca cepat yang baik, antara lain sebagai berikut (Warseno dan Kumorojati, 2011:52):

a. Rileks.

(8)

d. Pahami materi bacaan,

e. Dapatkan ide pokok agar aspek detail bahan bacaan menjadi lebih mudah dipahami.

f. Hilangkan kebiasaan buruk seperti membaca sambil menyuarakan apa yang dibaca akan menyebabkan kecepatan baca sama dengan kecepatan bicara. g. Latih kecepatan gerak mata dan tangkap lebih banyak kata dalam sekali lihat.

8. Teknik Membaca agar Efektif

Beberapa hal yang perlu dikuasai oleh pembaca agar dapat membaca dengan efektif dijelaskan oleh Muhammad Noer (2010: 90-92) sebagai berikut: a. Kuasai struktur kalimat.

b. Perhatikan kata-kata negatif.

c. Perhatikan kata-kata penghubung kalimat.

d. Perhatikan kata-kata kunci (keyword) dan terminologi khusus.

e. Perhatikan kata-kata bercetak khusus. B.Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian penulis diantaranya dipaparkan sebagai berikut.

Penelitian Fifin Nurhayati (2009) dengan judul “Penggunaan Metode Speed

Reading untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas V Pelajaran

Bahasa Indonesia SDN Sumbersari 1 Lowokwaru Malang”. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Penelitian Adhitia Putra Harsono (2011) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Isi Teks melalui Metode Membaca Cepat (speed reading) di Kelas IV SDN Kembangarum Kabupaten Blitar”. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Nur 'Aini Pratiti (2010) dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar dan Kemampuan Membaca Cepat melalui Metode Speed Reading pada Siswa Kelas IV SDN Pakisaji 02 Malang“. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

(9)

Guru belum

1. Pendekatan penelitian sama-sama merupakan penelitian kualitatif. 2. Teknik analisis sama-sama menggunakan teknik deskriptif. 3. Variabel bebasnya sama-sama mengenai metode Speed Reading.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan penelitian dapat ditegaskan bahwa penelitian penulis dapat dipertanggungjawabkan orisinalitasnya. Menurut sepengetahuan penulis, penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Boyolali. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan di MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Boyolali.

C.Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir Penelitian

D.Hipotesis Penelitian

(10)

METODE PENELITIAN

A.Setting Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel Boyolali, 2.Waktu

Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2012/2013 selama 4 bulan, yakni mulai bulan Mei - Agustus 2012.

B.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang menurut Suwandi (2010:6) merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecah masalahnya dan ditindak lanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan terukur.

C.Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini direncanakan 2 siklus pembelajaran. Tahap-tahap dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

D.Jenis Data

Jenis data penelitian ini meliputi dua macam, yaitu data kuantitatif dan kualitatif.

E.Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

1. Metode tes 2. Dokumentasi

F.Instrumen Penelitian

Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Butir soal digunakan sebagai instrumen pengukuran hasil belajar melalui tes pada

tiap akhir siklus pembelajaran.

2. Lembar hasil ulangan digunakan untuk membaca data hasil belajar siswa.

G. Indikator Pencapaian

(11)

Dalam pra pembelajaran Armanto, Dian Zulianti, Dwi Firmanto, Bagus Romadhoni, Irma Wulandari, Muhammad Fauzi, dan Retno Wulan mengalami hambatan tersebut.

Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian dirumuskan indikator pencapaian sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran putaran I siswa yang pada pra pembelajaran mengalami hambatan dalam membaca memiliki kecepatan membaca minimal 75 kpm.

2. Pada pembelajaran putaran II siswa tidak menemui hambatan dalam membaca 100 kpm.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar Penelitian

1. Hasil Observasi Sekolah

MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel berdiri pada 1987, terletak di Dk. Tomo Rt 01/03, Ds. Ngadirojo, Kec, Ampel Kab. Boyolali. MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel memiliki enam ruang kelas yang masing-masing cukup memadai, memiliki ruang kepala sekolah, memiliki ruangan guru, memiliki kamar mandi untuk guru dan siswa.

2. Pembahasan Penelitian

Pembahasan penelitian ini mengacu berdasarkan perolehan data penelitian berupa hasil tes praktik keterampilan membaca dari pembelajaran pra siklus, pembelajaran siklus I, dan pembelajaran siklus II. Pada pembahasan ini peneliti lebih memfokuskan pada analisis terhadap deskripsi hasil penelitian tersebut dikaitkan dengan indikator pencapaian dan hipotesis tindakan. Melalui kegiatan pembahasan dalam penelitian ini akan diketahui apakah hipotesis tindakan dapat terjawab atau tidak.

1. Nilai Tes Siswa pada Pembelajaran Pra Siklus

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pra Siklus

Nomor Kelas Interval Frekuensi

(12)

Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a. Siswa yang berada pada kelas interval 51-58 sebanyak 3 orang (25%). Hal ini

berarti siswa tesebut memilki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 51-58 kpm.

b. Siswa yang berada pada kelas interval 59-66 sebanyak 2 orang (16,7%). Hal ini berarti siswa tersebut memilki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 59-66 kpm.

c. Siswa yang berada pada kelas interval 67-74 sebanyak 2 orang (16,7%). Hal ini berarti siswa tersebut memilki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 67-74 kpm.

d. Siswa yang berada pada kelas interval 75-82 sebanyak 5 orang (41,6%). Hal ini berarti siswa yang telah memilki kemampuan membaca dengan kecepatan minimal 75 kpm baru sebanyak 5 orang (41,6%).

2. Nilai Tes Siswa pada Pembelajaran Siklus I

Nomor Kelas Interval Frekuensi

Jumlah Prosentase 1 75 – 79 5 41,7 % 2 80 – 84 3 25,0 % 3 85 – 89 3 25,0 %

4 90 - 94 1 8,3 %

Berdasarkan data diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Siswa yang berada pada kelas interval 75-79 sebanyak 5 orang (41,7 %). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 75-79 kpm.

b. Siswa yang berada pada kelas interval 80-84 sebanyak 3 orang (25,0%). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 80-84 kpm.

c. Siswa yang berada pada kelas interval 85-89 sebanyak 3 orang (25,0%). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 85-89 kpm.

(13)

3. Nilai Tes Siswa pada Pembelajaran Siklus II

Hasil tes praktik membaca pada pembelajaran siklus II sebagaimana dipaparkan pada tabel distribusi frekuensi .

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Siklus II

Nomor Kelas Interval Frekuensi

Jumlah Prosentase

1 100-104 5 41,6 %

2 105-109 2 16,7 %

3 110-114 3 25,0 %

4 115-119 2 16,7 %

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Siswa yang berada pada kelas interval 100-104sebanyak orang (41,6 %). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 100-104 kpm.

b. Siswa yang berada pada kelas interval 105-109 sebanyak 2 orang (16,7 %). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 105-109 kpm.

c. Siswa yang berada pada kelas interval 110-114 sebanyak 3 orang (25,0 %). Hal ini berarti siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 110-114 kpm.

d. Siswa yang berada pada kelas interval 115-119 sebanyak 2 orang (16,7 %). Hal ini berarti siswa siswa tersebut memiliki kemampuan membaca dengan kecepatan antara 115-119 kpm.

Kemampuan siswa dalam hal membaca sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan di atas, menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan antara hasil tes pada pembelajaran pra siklus (belum menggunakan metode speed reading) dengan hasil tes pada pembelajaran siklus I dan siklus II yang telah menggunakan metode speed

reading. Rata-rata kemampuan membaca pada pra siklus = 68,4 kpm; rata-rata pada

siklus I = 81,4; dan rata-rata pada siklus II = 106,7 kpm.

(14)

dapat meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas V MI Al-Hidayah Ngadirojo Ampel tahun pelajaran 2012/2013, terbukti dan dapat diterima.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rhineka Cipta.

Afifuddin dan Beni A S. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

Harsono, Adhitia Putra. 2011. “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Isi Teks melalui Metode Membaca Cepat (speed reading) di Kelas IV SDN Kembangarum Kabupaten Blitar”. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Nasution, Farid 2001. Hubungan Metode Mengajar dan Prestasi Belajar : Jurnal Ilmu Pendidikan. Februari 2001. Jilid 8 No.1.

Noer, Muhammad. 2010. Speed Reading for Beginner. http://www.MuhammadNoer.com. Di unduh 28 Mei 2012 pukul 20.45 WIB.

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru dan YA3 Malang.

Nurhayati, Fifin. 2009. “Penggunaan Metode Speed Reading untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas V Pelajaran Bahasa Indonesia SDN Sumbersari 1 Lowokwaru Malang”. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Pandawa, Nurhayati, Hairudin dan Mislinatul S. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Depdiknas.

Potter, Donald L. 2003. Language Learning,:Reading, Teaching Beginners. Published in A Cyclopedia of Education : University of California

Pratiti, Nur 'Aini. 2010. “Peningkatan Aktivitas Belajar dan Kemampuan Membaca Cepat melalui Metode Speed Reading pada Siswa Kelas IV SDN Pakisaji 02 Malang“. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah FIP Universitas Negeri Malang.

Suhardjono. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta.

Slamet, St.Y. 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta: LPP UNS.

Suwandi, Sarwiji. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.Warseno, Agus dan Ratih Kumorojati. 2011. Super Learning. Jogjakarta: Diva Press.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ziauddin Khand. 2004. Teaching Reading Skills: Problems & Suggestions. Journal of Research (Faculty of Languages & Islamic Studies) Vol.5. Shah Abdul Latif University Khairpur.

Gambar

Gambar 2.1  Alur Kerangka Berpikir Penelitian
Tabel  4.6. Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pra Siklus

Referensi

Dokumen terkait

--- Pada hari ini, Rabu tanggal dua puluh empat bulan Pebruari tahun dua ribu enam belas pukul sebelas Waktu Indonesia Tengah, berdasarkan Keputusan Kabid Dokkes Polda

Metode pembelajaran media audio video diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut sesuai dengan kondisi yang terjadi di SMKN 2 Banyumas, sehingga siswa dapat

Topik yang saya pilih adalah kultur jaringan anggrek dengan judul penelitian Pengaruh Perlakuan Kolkisin pada Bunga Pasca Penyerbukan dan Planlet In Vitro untuk

Teguh Prasetyo, SH.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, ditambah seluruh keluarga besar civitas akademika Fakultas Hukum Universitas

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku seksual pranikah pada mahasiswa. Kata kunci: Kontrol diri,

[r]

[r]

Dari segi konsep perancangan, penulis sudah memenuhi kebutuhan stakeholder KBS dengan membuat desain grafis lingkungan atau Environmental Graphic Design yang mampu